• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemetaan Zona Keterpaparan Permukiman Terhadap Tsunami Dengan Metode Network Analysis

N/A
N/A
M Muas Ramadhani

Academic year: 2023

Membagikan "Pemetaan Zona Keterpaparan Permukiman Terhadap Tsunami Dengan Metode Network Analysis"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Pemetaan Zona Keterpaparan Permukiman Terhadap Tsunami Dengan Metode Network Analysis

Studi Kasus di Kawasan Wisata Desa Parangtritis Yogyakarta Muhammad Muas Ramadhani

22/509996/PTK/14942

(2)

Pendahuluan

• Desa Parangtritis adalah salah satu desa yang terkenal akan pantaninya di Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia.

Letaknya di Kalurahan Parangtritis, Kapanéwon Kretek, Kabupaten Bantul, dan berjarak sekitar 27 km dari pusat kota Yogyakarta. Pantai ini memiliki daya tarik sendiri dan telah menjadi ikon pariwisata di Yogyakarta.

• Pantai Parangtritis adalah daerah rawan tsunami dengan presentase luas daerah yang rawan tsunami sebesar 66,45%

(Ichwan, 2014). Maka dari itu pekerjaan ini akan membuat tingkat bahaya tsunami.

• Pemukiman yang terletak di wilayah pesisir pantai umumnya memiliki risiko tinggi terhadap terjadinya tsunami yang dapat menyebabkan kerugian manusia. Oleh karena itu, langkah-langkah mitigasi perlu diambil untuk mengurangi kemungkinan kerugian akibat bencana tsunami.

(3)

Tujuan

• Menentukan tingkat bencana tsunami di

Pantai Parangtritis.

(4)

Wilayah Penelitian

Wilayah ini adalah

Kawasan wisata

dan wilayah di

sekitarnya terdiri

dari beberapa

desa. Batas

administrasi Desa

Parangtritis sebelah

utara adalah Desa

Donotirto. Batas

sebelah selatan

adalah Samudra

Hindia. Baras

sebelah barat

adalah Desa

Tirtohargo

(5)

Alat dan Bahan Penelitian

Ala :

1 Unit Notebook

1 Perangkat Lunak ArcGIS 10.3.1

Bahan/Data :

1. Peta RBI Skala 1:25.000

(website tanahair.indonesia.go.id) 2. DEM Nasional (website

tanahair.indonesia.go.id)

(6)

Diagram Alur Penelitian

(7)

Metodologi (1)

• Tingkat bahaya tsunami

Penilaian tingkat bahaya tsunami menggunakan teknik overlay pada sejumlah parameter peta tematik, seperti peta jarak dari garis pantai, peta ketinggian, peta

kemiringan lereng, dan peta jarak dari sungai,

melibatkan pendekatan dengan skema penilaian dan pembobotan.

(8)

Metodologi (2)

Berikut adalah langkah-langkah umum yang dapat diterapkan dalam proses ini:

1.Pengumpulan Data Peta Tematik:

1. Peta jarak dari garis pantai digunakan untuk menunjukkan jarak suatu wilayah dari garis pantai.

2. Peta ketinggian memberikan informasi tentang elevasi atau ketinggian suatu wilayah di atas permukaan laut.

3. Peta kemiringan lereng menunjukkan tingkat kemiringan lereng di suatu wilayah, yang dapat mempengaruhi potensi pergerakan tanah atau air.

4. Peta jarak dari sungai menunjukkan sejauh mana suatu wilayah dari sungai, yang dapat menjadi sumber potensi tsunami.

2. Pemberian Bobot pada Parameter:

Atribut-atribut ini diberi bobot berdasarkan tingkat signifikansi relatif mereka terhadap potensi bahaya tsunami. Sebagai contoh, jarak dari garis pantai dan ketinggian mungkin mendapatkan bobot yang lebih tinggi dibandingkan dengan parameter lainnya.

(9)

Metodologi (3)

4. Pemaduan Peta:

Peta-peta tematik digabungkan atau tumpang-tindih menggunakan teknik overlay, dapat dilakukan menggunakan sistem informasi geografis (SIG) atau perangkat lunak pemetaan yang mendukung overlay peta.

5. Perhitungan Skor Keseluruhan:

Skor keseluruhan dihitung untuk setiap lokasi berdasarkan hasil overlay parameter-parameter tersebut. Ini dapat melibatkan penjumlahan skor parameter yang telah dibobotkan.

6. Klasifikasi Tingkat Bahaya:

Tentukan tingkat bahaya tsunami berdasarkan skor keseluruhan yang diperoleh, misalnya dengan mengklasifikasikannya menjadi kategori seperti rendah, sedang, dan tinggi.

(10)

Hasil dan Pembahasan (1)

(11)

Hasil dan Pembahasan (2)

(12)

Hasil dan Pembahasan (3)

(13)

Hasil dan Pembahasan (4)

(14)

Kesimpulan

• Faiqoh, I., Gaol, J. L., & Ling, M. M. (2013).

Vulnerability Level Map of Tsunami

Disaster in Pangandaran Beach, West

Java . International Journal of Remote

Sensing and Earth Sciences, 2(2), 90-103

Referensi

Dokumen terkait

Jalur evakuasi tsunami di Kabupaten Lampung Selatan terdapat di 15 titik dengan kriteria beresiko tinggi menuju ke 13 shelter tempat evakuasi sementara. Shelter