• Tidak ada hasil yang ditemukan

pemikiran ibnu khaldun tentang mekanisme pasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pemikiran ibnu khaldun tentang mekanisme pasar"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman yang benar dan jelas kepada pemerintah khususnya Hisbah Institute sebagai bahan pertimbangan penerapan pola mekanisme pasar yang sesuai syariat Islam di masyarakat.

Penelitian Terdahulu

12 Misdi Rianto, Pemikiran Al-Ghazali Tentang Mekanisme Pasar Dalam Islam, (skripsi, Fakultas Ilmu Syariah dan Hukum, 2010). 13 Muhammad Zulkahfi Dwilaksana, Pandangan Islam Terhadap Mekanisme Pasar Adam Smith, (Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, 2017).

Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh Ans Shinta Pancarini, “Mekanisme pasar dari sudut pandang Ibnu Taimiyah”, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Bedanya dengan penelitian penulis adalah Ans Shinta Pancarini menggunakan pemikiran Ibnu Taimiyah sedangkan penelitian penulis menggunakan pemikiran Ibnu Khaldun. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (Library Research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan mempelajari dan memahami data atau bahan yang diperoleh dari berbagai literatur, serta menuliskan teori-teori yang diperoleh dari buku-buku, artikel atau karya ilmiah yang berkaitan dengan pembahasan penelitian ini.

Sumber primer adalah karya-karya Ibnu Khaldun, antara lain buku, jurnal, dan dokumen. Sumber data sekunder ini adalah data yang berasal dari bahan pustaka yang diambil dari buku-buku yang berkaitan dengan penelitian dan dokumen pendukung lainnya. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi, yaitu pengumpulan data tertulis berupa sumber sekunder.

Deskriptif merupakan penjelasan yang teratur mengenai seluruh konsep tokoh dalam kaitannya dengan topik penelitian atau pembahasan tentang pemikiran Ibnu Khaldun.

Sistematika Pembahasan

Deduktif, yaitu mengumpulkan, mengkaji, dan meneliti data umum untuk menarik kesimpulan khusus.

KAJIAN TEORI

Pengertian Mekanisme Pasar

Mekanisme pasar Rubified Microeconomics (Mechanism) adalah “kecenderungan pasar bebas untuk mengubah harga sampai pasar menjadi seimbang (clear), yaitu sampai jumlah penawaran dan permintaan sama (seimbang)”. Menurut Adam Smith, “mekanisme pasar adalah distribusi sumber daya ekonomi berdasarkan interaksi yang menekankan pada kekuatan permintaan dan penawaran.” Adam Smith berpendapat "bahwa mekanisme pasar akan menjadi cara yang baik dan efisien dalam mengalokasikan sumber daya jika mekanisme pasar melakukan intervensi dalam perekonomian".

Adam Smith juga mengatakan bahwa kekuatan tangan yang tidak terlibat adalah mekanisme pasar itu sendiri, bukan kekuatan supernatural yang abstrak. Mekanisme pasar adalah kecenderungan di pasar bebas dimana harga berubah hingga pasar seimbang (ekuilibrium), yaitu hingga jumlah yang diminta dan ditawarkan sama. Pada prinsipnya harga yang dibentuk oleh mekanisme pasar bergerak bebas menurut hukum penawaran dan permintaan.

Mekanisme pasar yang dapat berfungsi secara sehat akan mampu membentuk keadaan seimbang antara supply dan demand, yaitu keadaan tidak terjadi kelebihan dan kekurangan stok.

Bentuk-Bentuk Pasar

Ekuilibrium (Keseimbangan) Pasar

Ada tiga cara yang dapat digunakan untuk menunjukkan keadaan keseimbangan, yaitu: dengan contoh menggunakan angka, menggunakan kurva permintaan dan mendefinisikannya secara matematis.

Kebaikan dan Kelemahan Pasar

Peran Pasar Dalam Bidang Ekonomi

31 Suhaimi, Pemikiran Ibnu Khaldun tentang perdagangan, laporan keuangan dan mekanisme pengawasan pasar dalam Kitab Al-Mukaddimah, (Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum, 2011), hal.58. 37 Indra Hidayatullah, Pemikiran Ibnu Khaldun Tentang Mekanisme Pasar & Penentuan Harga, (Jurnal, Vol.01, No.01, 2017, hal. Dari sini dapat dilihat gambaran teori Ibnu Khaldun yang menunjukkan adanya interaksi antara permintaan dan penawaran.

Mekanisme Pasar Menurut Ibnu Khaldun dalam buku Al-Muqaddimah Pada hakikatnya dalam sistem ekonomi Islam, mekanisme pasar dibangun atas dasar kebebasan, yaitu kebebasan individu untuk bertransaksi barang dan jasa. Ibnu Khaldun sangat mengapresiasi harga-harga yang terjadi di pasar bebas, namun ia tidak mengajukan usulan kebijakan pemerintah. Namun terdapat perbedaan antara pemikiran Ibnu Khaldun dan teori ekonomi modern mengenai mekanisme pasar yaitu pada kondisi pasar.

Pemikiran Ibn Khaldun tentang perdagangan, keadaan ekonomi dan mekanisme pengawasan pasaran dalam kitab Al-Muqaddimah.

Bentuk-Bentuk Campur Tangan Pemerintah

Mekanisme Pasar Menurut Pandangan Islam

Dalam Islam, usaha yang dilakukan manusia harus sesuai dengan hukum syariah, dan manusia hanya mencapai hasil atau keuntungan sesuai dengan usahanya. Ia menolak intervensi harga jika perubahan harga terjadi karena mekanisme pasar normal. Pada dasarnya mekanisme pasar sistem ekonomi Islam dibangun atas dasar kebebasan, yaitu kebebasan individu untuk melakukan transaksi barang dan jasa.

Namun kebebasan tersebut terikat pada aturan syariah, tidak menimbulkan kerugian bagi para pihak yang bertransaksi, dan selalu melakukan kegiatan ekonomi untuk mewujudkan manfaat.29. Hal ini sesuai dengan Al-Qur’an surat an Nisa’ ayat 29: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling berkelahi. Sebab nilai kebenaran ini akan berdampak langsung terhadap pihak-pihak yang bertransaksi dalam perdagangan dan masyarakat di dunia. ekspor umum.

Penerapan prinsip ini berarti bahwa transaksi yang dilakukan harus dilakukan dengan benar sesuai dengan keinginan dan keadaan yang sebenarnya.

Pengawasan Pasar Islam

Lebih dari itu, Islam juga menguraikan sistem pengawasan yang dapat direncanakan untuk menjaga mekanisme dan struktur pasar. Untuk kegiatan perdagangan di pasar, yang penting adalah individu dan bukan komunitas pasar secara keseluruhan atau bangsa pada umumnya. Oleh karena itu, tidak ada satu komunitas atau bangsa pun yang bertanggung jawab dihadapan Tuhan secara berkelompok, setiap anggota masyarakat secara individu bertanggung jawab dihadapan-Nya.

Pelaku pasar secara perseorangan biasanya bebas dalam menjalankan kegiatan usahanya, namun di sisi lain harus bertanggung jawab di muka bumi Allah SWT. Sedangkan komunitas pasar atau bangsa pada umumnya bertanggung jawab menciptakan sistem sosial berupa mekanisme dan struktur pasar yang mendatangkan kesejahteraan, pengembangan kepribadian, dan meningkatkan keterampilan pribadi para pelaku pasar. Pada saat agama dan ketakwaan sudah tidak bisa lagi dijadikan agunan dan pada saat aspek keagamaan sudah tidak lagi bergairah, maka para pelaku pasar mengarahkan aktivitas ekonominya ke arah negatif (kecurangan, scam, permainan harga, manipulasi skala). di negara ini, ajaran Islam mentoleransi “tamparan tangan” dan melarang mereka melakukan perbuatan buruk dan merusak.

Seorang penyelia pasaran (muhtasib) dengan kekuatan materialnya bertindak sebagai pihak yang diberi kuasa untuk menghukum peserta pasaran yang berkelakuan negatif.

Pasar Dalam Konteks Ekonomi Modern

Salah satu karya Ibnu Khaldun yang sangat fenomenal adalah kitab Al-Muqaddimah yang ia selesaikan pada bulan November 1377. Menurut Ibnu Khaldun, seseorang tidak dapat memenuhi seluruh kebutuhan ekonominya sendirian, namun harus bekerja sama. Ibnu Khaldun tidak melihat perlunya pemerintah melakukan intervensi pasar secara langsung untuk mempengaruhi harga.

Ibnu Khaldun juga sangat mengapresiasi harga-harga yang terjadi di pasar bebas, namun ia tidak mengusulkan usulan kebijakan pemerintah dalam pengelolaan harga. Ibnu Khaldun menilai pemerintah tidak perlu melakukan intervensi pasar secara langsung dalam menetapkan harga. Refleksi pemikiran Ibnu Khaldun mengenai mekanisme pasar dalam perekonomian modern saat ini belum sepenuhnya konsisten, karena di zaman modern Indonesia sudah memasuki era pasar bebas.

Perlu dikaji dengan lebih mendalam tentang pemikiran Ibn Khaldun mengenai mekanisme pasaran dalam kitab Al-Muqaddimah yang pemikirannya masih relevan sehingga kini dan mengikut syariat Islam.

BIOGRAFI IBNU KHALDUN

Guru-guru dan murid-murid Ibnu Khaldun

Dijelaskan, Ibnu Khaldun lahir dan besar di keluarga ilmuwan terpandang. Abdullah Muhammad Ibnu Sa'ad bin Burral Al-Ansari, dari siapa Ibnu Khaldun belajar Al-Qur'an dan Al-Qiraat Al-Hasayiri, Muhammad Al-Syawwasi Al-Zarzali, Ahmad Ibnu Al-Qassar dari siapa dia belajar bahasa Arab. Selain nama-nama di atas, Ibnu Khaldun menyebut sejumlah ulama seperti Syaikh Syamsuddin Abu Abdullah Muhammad Al-Wadiyasyi.

Antara guru-gurunya yang terkenal yang menghadiri dan membentuk peribadi Ibnu Khaldun, Muhammad Ibnu Sulaiman Al-Satti „Abd Al-Muhaimin Al-Hadrami, Muhammad Ibnu Ibrahim Al-Ibili. Daripadanya beliau mempelajari ilmu-ilmu tertentu, logik dan segala ilmu (teknik) politik dan pengajaran selain dua ilmu asas (Al-Quran dan Hadis). Namun begitu, Ibn Khaldun meletakkan dua orang gurunya di tempat yang istimewa, kedua-duanya sangat berpengaruh dalam ilmu bahasa, falsafah dan syariat Islam iaitu Syaikh Muhammad Ibnu Ibrahim Al-abilh dalam ilmu falsafah dan Syaikh “Abd Al- Muhaimin Ibnu Al -Hadrami dalam pengajian agama.

Pada usianya yang ke-20, Ibnu Khaldun berhasil menyelesaikan studinya dan memperoleh berbagai sertifikat mengajar dari sebagian besar gurunya setelah belajar bersama mereka.

Kunjungan Ibnu Khaldun ke Barat dan Timur

Ia berhasil menduduki posisi hakim sebanyak enam kali, selain menjadi guru di Al-Azhar dan di sekolah lain di Mesir.

Karya-karya Ibnu Khaldun

Kitab Muqaddimah, kitab pertama Kitab al-ibar, yang terdiri daripada bahagian muqaddimah (pengenalan). Buku pengenalan yang panjang ini adalah inti dari seluruh perkara, dan buku itulah yang menjadikan nama Ibn Khaldun begitu harum. Kitab Al-ibar, wa Diwan Al-Mubtada wa Al-Khabar, contohnya ayyum Al-Arab wa Al-Ajam wa Al-Barbar, wa man Asharurum min dzawi As-Sulthani Al-Akbar.

Kitab At-Ta'rif bi Ibnu Khaldun wa Rihlatuhu Syarqan wa Gharban atau sekilas disebut dengan At-Ta'rif, dan oleh orang Barat disebut otobiografi, merupakan bagian terakhir dari kitab Al-Ibar yang memuat beberapa bab tentang kehidupan Ibnu Khaldun.

Pemikiran Ekonomi Ibnu Khaldun

Penggarapan karya Al-Mukaddimah menjadikan Ibnu Khaldun seorang jenius dengan berbagai talenta dan seseorang yang memiliki banyak bidang ilmu. Menurut Ibnu Khaldun, pasar merupakan suatu mekanisme alami pertukaran produk baik berupa barang maupun jasa dan telah berlangsung sejak awal peradaban manusia. Menurut Ibnu Khaldun, mekanisme pasar adalah suatu sistem yang menentukan terbentuknya harga, yang dalam prosesnya dapat dipengaruhi oleh berbagai hal, antara lain permintaan dan penawaran, distribusi, kebijakan pemerintah, tenaga kerja, uang, pajak, dan keamanan.

Pembagian pasar menurut Ibnu Khaldun didasarkan pada kondisi pasar yaitu tingkat kedamaian, kelengkapan produk dan luas atau besarnya pasar. Pemikiran Ibnu Khaldun tentang pasar terdapat dalam kitab monumentalnya, Al-Muqaddimah, khususnya pada bab “Harga di Kota”. Pengaruh tinggi rendahnya tingkat keuntungan terhadap perilaku pasar khususnya produsen juga mendapat perhatian dari Ibnu Khaldun.

Ibnu Khaldun juga mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi keberadaan mekanisme pasar, di antaranya adalah harga energi. Ibnu Khaldun berpendapat ada dua faktor yang mempengaruhi mekanisme pasar, yaitu pembangunan yang dipimpin oleh masyarakat dan kebijakan pemerintah berupa kelonggaran kegiatan pasar. Ibnu Khaldun sangat mengapresiasi harga-harga yang terjadi di pasar bebas, namun ia tidak mengajukan usulan kebijakan pemerintah untuk mengelola harga, karena pasar mempunyai mekanisme tersendiri untuk menggerakkan perekonomian.

Referensi

Dokumen terkait

Perubahan hukum akaibat perubahan sosial seperti diakui syariat karena yang ditolak ialah perubahan yang menggantikan hukum asal dari nas.49 Perubahan sosial social change/ adalah