• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMIKIRAN M. QURAISH SHIHAB DAN MUHAMMAD SYAFI’I ANTONIO TENTANG BUNGA BANK

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PEMIKIRAN M. QURAISH SHIHAB DAN MUHAMMAD SYAFI’I ANTONIO TENTANG BUNGA BANK "

Copied!
109
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Praktisi perbankan dapat mengkaji pemahaman mereka tentang pendapatan dari bunga bank lebih dalam.

Definisi Istilah/Pengertian Judul

Pada tahun 1990, Syafi'i lulus dari Fakultas Syariah dan Fakultas Ekonomi Universitas Yordania dan mengikuti Program Studi Islam di Universitas Al-Azhar Kairo. Bunga bank dapat diartikan sebagai imbalan yang diberikan bank berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya.

Tinjauan Penelitian Relevan

19 Heriyani, “Bunga Bank Dalam Persepsi Masyarakat Kariango Kabupaten Pinrang” (Skripsi; Jurusan Perbankan Syariah: Parepare, 2020), h. 20 Ahmad Nurhidayat, “Perbandingan Konsep Riba dan Bunga Bank Menurut Ibnu Qayyim Al Jauziyyah dan Fazlur Rahman” (Skripsi; Jurusan Ekonomi Islam: Bengkulu, 2019), hal.

Landasan Teori

Jadi, aktivitas perbankan di Indonesia saat ini sangat erat kaitannya dengan pemikiran Abdullah Saeed, dan tidak ada pihak yang dirugikan dengan sistem bunga bank ini. Yang membedakannya adalah penelitian diatas lebih fokus pada satu orang pemikir yaitu konsep bunga bank konvensional menurut Abdullah Saeed, sedangkan penelitian yang dilakukan penulis menggunakan teori komparatif yaitu pemikiran M. Quraish Shihab dan Muhammad Syafi 'i Antonio tentang bunga bank. Bunga bank diartikan sebagai imbalan yang diberikan oleh bank berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya atau harga yang harus dibayarkan kepada nasabah (yang mempunyai simpanan) dengan apa yang harus dibayar nasabah kepada bank (nasabah yang memperoleh pinjaman). .

Pertama, pandangan bahwa bunga bank termasuk dalam kategori riba sehingga haram, dengan sedikit atau banyak unsurnya. Kedua, pandangan bahwa bunga bank tidak termasuk golongan riba sehingga diperbolehkan. Salah satu yang berpendapat diperbolehkannya bunga bank karena tidak sama dengan riba adalah Syafruddin Prawiranegara.

Bunga bank adalah sewa, yaitu tingkat bunga yang wajar, yang hanya dapat dipungut berdasarkan undang-undang, tidak dapat dipungut secara sewenang-wenang tanpa ada aturan yang mengatur keberadaannya. Majma Buhus al-Islamiyah di Kairo, meskipun menyadari bahwa sistem perekonomian suatu negara tidak lepas dari lembaga perbankan yang belum dikenal pada zaman Rasulullah, namun karena sifatnya yang merupakan tambahan terhadap pokok dari piutang. yang tidak disertai ganti rugi, lembaga ini menetapkan bunga bank sebagai riba yang haram. Dari pengertian di atas jelas sekali bahwa bunga bank adalah suatu penambahan yang disebabkan oleh adanya simpanan atau pinjaman antara nasabah dan bank dari pokok simpanan dan pokok pinjaman yang diberikan atau ditransaksikan.

Sebelum fatwa dimaksud dikeluarkan/diputuskan, Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia Tahun 2000 menyatakan bahwa bunga bank tidak sesuai syariah. Syahruni Usman, “Bunga Bank dalam Perspektif Hukum Islam, h. Pengurangan atas pinjaman tersebut dituangkan dalam akad sehingga mengikat bagi yang meminjam.

Metode Penelitian

Dalam hal ini pihak yang memberikan jaminan kepada bank akan menanggung seluruh risiko penerima kredit. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan, yaitu penelitian yang menggunakan bahan pustaka sebagai sumber (data) utamanya. Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan penulis adalah pendekatan historis-sosiologis, yaitu pendekatan yang menggambarkan baik proses perilaku (berpikir) maupun cara pandang kedudukan manusia yang mengarah pada proses perilaku (berpikir) tertentu.

Quraish Shihab dan Muhammad Syafi'i Antonio tentang larangan bunga halal dan haram pada bank dan relevansinya dengan perbankan konvensional. Objek yang menjadi sumber data primer penelitian ini adalah buku-buku yang menjadi sumber literatur ilmiah yang resmi menjadi pedoman dalam kajian ilmu ekonomi khususnya buku bunga bank, M. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan dokumentasi. metode yaitu data dari sumber kepustakaan baik berupa buku, majalah online dan sumber terkait.

Metode induktif berupa analisis data yang dimulai dari hal-hal yang bersifat khusus untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum. Dalam hal ini penulis akan menjelaskan secara khusus mengenai kedua tokoh tersebut, yang kemudian akan meluas ke seluruh pemikiran/pendapatnya. Metode deduktif merupakan logika berpikir yang bertumpu pada prinsip-prinsip umum untuk kemudian memberikan penilaian terhadap permasalahan tertentu.bank.

BUNGA BANK MENURUT M. QURAISH SHIHAB

  • Karya-karya Ilmiah M. Quraish Shihab
  • Landasan Pemikiran M. Quraish Shihab
  • Pemikiran M. Quraish Shihab tentang Bunga Bank
  • Riba menurut M. Quraish Shihab

Keajaiban Al-Qur'an Ditinjau dari Aspek Linguistik, Aspek Ilmiah dan Pemberitaan Ghaib (Diterbitkan: Mizan Pustaka, 1997). Tafsir Al-Qur'an Al-Karim: Tafsir Surat Pendek Berdasarkan Urutan Wahyu (Diterbitkan: Pustaka Hidayah, 1997). Al-Lubab: Makna, Tujuan dan Hikmah dari Surat-surat Al-Qur'an (edisi: .Lentera Hati, 2012).

Birrul Walidain: Wawasan Al-Quran Tentang Berbakti Kepada Ibu (Terbitan: Kumpulan Lentera Hati, 2014). Kematian itu Nikmat: Pandangan Ringkas Ahli Falsafah, Agamawan, Ilmuwan dan Al-Quran (Terbitan: Lentera Hati, 2013). Quraish Shihab semakin sedar betapa besarnya keperluan manusia terhadap al-Quran dan tafsirannya.

Al-Quran yang diyakini sebagai firman Allah adalah petunjuk kepada apa yang dikehendakiNya. Ada yang berpaling kepada amalan riba pada masa turunnya al-Quran untuk kemudiannya mencari unsur-unsur yang membawa kepada pengharamannya. Manakala ulama seperti Sayyid Muhammad Rasyid Ridha memahami bahawa riba yang diharamkan oleh al-Quran hanyalah riba majmuk.

BUNGA BANK MENURUT MUHAMMAD SYAFI’I ANTONIO

  • Karya-karya Ilmiah Muhammad Syafi’i Antonio
  • Landasan Pemikiran Muhammad Syafi’i Antonio
  • Pemikiran Muhammad Syafi’i Antonio tentang Bunga Bank
  • Riba menurut Muhammad Syafi’i Antonio

Muhammad Syafi'i Antonio menyatakan bahawa fatwa tersebut turut menjelaskan bermuamalah dalam institusi kewangan konvensional. Ini dapat dilihat pada lafaz yang digunakan oleh Muhammad Syafi'i Antonio dalam menentukan status bunga bank berhubung dengan riba. Harun dan Fatah Hidayat, 'Analisis Pemikiran Muhammad Syafi'i Antonio Mengenai Riba dan Faedah Bank', JURNAL MUAMALAH hlm.

Quraish Shihab dan Muhammad Syafi'i Antonio dalam mengemukakan pendapat berdasarkan Al-Qur'an dan Hadits, mengenang M. 114 Muhammad Syafi'i Antonio, Bebaskan Diri dari Riba, https://youtu.be/tEz6AWpyKYk (diakses pada tanggal 8 Januari 2022). Quraish Shihab dan Muhammad Syafi'i Antonio tentang bunga perbankan di perbankan konvensional tentang bunga perbankan di perbankan konvensional.

117 Muhammad Syafi'i Antonio, Bebaskan Diri dari Riba, https://youtu.be/tEz6AWpyKYk (diakses 8 Januari 2022). Sedangkan menurut Muhammad Syafi'i Antonio pada umumnya mengharamkan bunga bank karena menurutnya bunga bank sama dengan riba. Muhammad Syafi'i Antonio mengharamkan bunga bank karena praktik peminjaman uang saat ini memenuhi kriteria riba yang terjadi pada zaman Nabi Muhammad SAW.

PEMIKIRAN M. QURAISH SHIHAB DAN MUHAMMAD SYAFI’I

Perbedaan Pemikiran M. Quraish Shihab dan Muhammad Syafi’i Antonio

Quraish Shihab mengatakan bahwa berinteraksi dengan bank syariah itu dekat dengan kebenaran tuntunan agama, namun berinteraksi dengan bank konvensional belum tentu haram agama karena masih ada ulama yang membolehkan apa yang menurut semua ulama adalah riba haram, namun bunga bank belum tentu haram karena masih menjadi perdebatan para ulama. Quraish Shihab tidak mengharamkan bunga bank karena masih ada ulama yang membolehkannya, karena menurutnya bunga disepakati di awal transaksi dan tidak mengandung unsur penindasan dan penganiayaan. Sesuai dengan surah Ali Imran ayat 130 yang menyatakan tidak memakan riba, di tengah gambaran perang Uhud terdapat larangan memakan riba, karena pada saat itu para sahabat tersesat karena persiapan yang kurang, tidak memadai. artinya, oleh karena itu sahabat.

Muhammad Syafi'i Antonio mengacu pada Fatwa MUI Nomor 1 Tahun 2004, beliau menyatakan bahwa praktik bunga uang yang terjadi saat ini telah memenuhi kriteria riba yang terjadi pada zaman Nabi Muhammad SAW dan dengan demikian praktik bunga atas uang merupakan salah satu bentuk riba, dan riba adalah haram, baik yang dilakukan oleh bank, perusahaan asuransi, pasar modal, pegadaian, koperasi, dan lembaga keuangan lainnya, maupun oleh perorangan. Quraish Shihab tidak mengharamkan bunga bank karena masih ada ulama yang membolehkannya, sedangkan Muhammad Syafi'i Antonio jelas mengharamkan bunga bank karena meyakini praktik bunga bank saat ini memenuhi kriteria riba.

Relevansi Pemikiran M. Quraish Shihab dan Muhammad Syafi’i Antonio

Quraish Shihab menguraikan pendapat sebagian ulama yang membolehkan bunga bank bahwa bunga bank diperbolehkan dengan syarat dikelola oleh lembaga resmi (pemerintah) dengan keuntungannya dikembalikan untuk kemaslahatan atau kemaslahatan umat. Quraish Shihab, riba yang dilakukan pada saat turunnya ayat Al-Qur’an adalah riba yang berasal dari kelebihan yang diambil bersama-sama dengan jumlah yang terhutang, yang didalamnya terdapat unsur penindasan dan penganiayaan, bukan penambahan atau kelebihan yang diambil dari jumlah tersebut. bunga bank yang terjadi pada perbankan konvensional saat ini, M. Quraish Shihab berpendapat hal tersebut bukanlah sesuatu yang haram karena mengingat bunga bank yang ada saat ini tidak mengandung unsur penganiayaan dan penindasan di kalangan masyarakat.

Quraish Shihab berpendapat, bagi orang yang menilai bunga bank haram maka hendaknya ia tidak boleh menyimpan uang di bank konvensional sejak awal, namun jika ia menilai bank dan bunganya itu subhah atau menganggapnya boleh karena ada keperluan yang mendesak. , ia harus mempergunakan bunganya untuk kepentingan umum.128. Dalam arti besar atau kecil, bunga bank tetaplah riba, karena sifat umum riba itu berlipat ganda.129 Hal ini juga sependapat dengan pemikiran Abdul Mannan.130. 132Muhammad Syafi'i Antonio, Bebaskan Diri dari Riba, https://youtu.be/tEz6AWpyKYk (diakses 8 Januari 2022).

Quraish Shihab tidak mengharamkan bunga bank karena bunga tersebut disepakati di awal transaksi dan tidak mengandung unsur penindasan dan penganiayaan, diperbolehkan mengambil bunga bank untuk tujuan kemaslahatan. Quraish Shihab mengatakan bahwa bagi orang yang menilai bunga bank haram, maka sejak awal hendaknya ia tidak boleh menitipkan uangnya pada bank konvensional, namun jika ia menilai bank dan bunganya itu subhah atau berpendapat boleh karena ada suatu kebutuhan yang mendesak, maka hendaknya ia mengambil bunga itu untuk dipergunakan bagi kepentingan umum. Relevansi Bunga Bank dengan Riba, https://www.kompasiana.com/galaherang1/5c029924aeebe1112f3d7bf6/relev ansi-bunga-bank-dengan-riba?page=all, (diakses 14 Februari 2021).

PENUTUP

Saran

Ahyani, Hisam, Dian Permana dan Agus Yosep Abdulloh, 'Dialog Pemikiran Norma Riba, Bunga Bank dan Bagi Hasil di Kalangan Ulama', CORDINATE 19, no Pengaruh Persepsi Masyarakat Terhadap Bunga dan Bagi Hasil Terhadap Keputusan Penggunaan Lembaga Keuangan Syariah produk jasa (survei Masyarakat Desa Margamulya, Kecamatan Bumi Agung, Kabupaten Lampung Timur). Sistem perekonomian perbankan berbasis bunga (analisis perdebatan bunga bank termasuk Riba atau tidak).." Jurnal Pembukuan dan Pajak 13, No.

Muhammad Syafi'i Antonio Pemikiran Ekonomi Islam (Analisis Perbankan Syariah di Indonesia)', Jurnal Cerdas: Kajian Masyarakat, Agama dan Tradisi 03, no. Jahja, Adi Susilo, dan Muhammad Iqbal, “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah dengan Perbankan Konvensional,” Episteme 7, no. Quraish Shihab dalam bidang hukum Islam (Kajian tentang metode hukum Istinbath dalam bukunya “M. Quraish Shihab Menjawab 1001 Jenis Pertanyaan Islam Yang Harus Anda Ketahui)”.

Quraish Shihab – Apakah Bank Riba?, https://youtu.be/WJB5BvQ7Puk (Diakses 5 Oktober 2021).

Referensi

Dokumen terkait

Dalam fatwa tersebut juga dijelaskan bahwa bank membelikan barang yang dibutuhkan nasabah atas nama bank sendiri dan pembelian ini harus sah dan bebas riba, berdasarkan ketentuan