LAPORAN PRAKTIKUM KROMATOGRAFI PERCOBAAN 4
Pemisahan Logam pada Uang Logam secara Kromatografi Kertas
Disusun oleh : Fitri Firdayanti 062118049 Kimia Ekstensi 2018
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI KIMIA
UNIVERISTAS PAKUAN BOGOR
2020
A. Dasar
Pemisahan logam pada uang logam.
B. Tujuan
Menentukan susuna logam pada uang logam.
C. Bahan 1. CuSO4
2. Klip plastik 3. HCl pekat 4. Uang logam 5. NiSO4
D. Cara Kerja
E. Data pengamatan
Lane Substance spotted
Distanced moved...
By spot (mm) Rf
By solvent (mm)
1 2 1 2
C X+Y 28.5 59.0 79.5 0.36 0.74
D Unkown 28.0 - 80.0 0.35 -
F. Pembahasan
Pada percobaan kali ini, dilakukan identifikasi sampel menggunakan standar X dan Y. Digunakan standar untuk mengetahui kandungan yang ada pada sampel yang diuji. Kromatografi kertas terbagi menjadi 3 tahap, yaitu tahap pentotolan, pengembangan dan identifikasi. Pada tahap pentotolan, kertas yang digunakan disarankan menggunakan kertas saring Whatman karena memiliki pori – pori yang besar sehingga noda dapat merembes dengan cepat dan teratur. Garis awal pada kertas dibuat dengan menggunakan pensil karena pensil terbuat dari grafit yang tidak larut dalam eluen. Sedangkan jika menggunakan pulpen, maka tinta dari pulpen akan larut sehingga mengganggu pengamatan. Pentotolan tidak boleh terlalu banyak karena akan mengganggu besar spot. Spot yang terlalu besar tidak baik karena akan menyulitkan pengamatan. Hal ini dapat terjadi karena noda akan melebar ke samping atau ke bawah.
Pada tahap pengembangan, kertas yang berisi totolan dimasukkan kedalam larutan pengembang. Totolan yang dibuat tidak boleh terendam dalam eluen karena akan terlarut sehingga tidak dapat teridentifikasi karena tidak terbawa keatas bersama fase gerak dan tidak terjadi pemisahan. Kertas tidak boleh menyentuh dinding wadah karena dapat mempengaruhi perambatan noda.
Sebeumnya wadah yang akan digunakan terlebih dahulu ditutup dengan tujuan untuk menjenuhkan udara didalamnya menggunakan uap pelarut karena dengan penjenuhan tersebut dapat menghentikan penguapan pelarut. Kemudian kertas dimasukkan kedalam wadah, komponen cuplikan akan terbawa oleh rembesan cuplikan. Kertas dikeluarkan dari wadah apabila pelarut hampir mencapai puncak lembaran kertas. Kemudian noda diamati dibawah sinar ultraviolet. Noda ditandai dengan menggunakan pensil untuk menghitung nilai Rf. Nilai Rf untuk setiap
senyawa berbeda disebabkan karena adanya perbedaan kelarutan senyawa tersebut terhadap eluen sehingga menyebabkan kecepatan bergerak komponen juga berbeda.
G. Kesimpulan
Pada percobaan ini dilakukan pemisahan komponen logam menggunakan kromatografi kertas. Digunakan standar X dan standar Y untuk mengidentifikasi senyawa pada sampel Unkown. Dari data hasil pengamatan, sampel memiliki nilai Rf sebesar 0.35. Nilai Rf untuk standar X yaitu 0.36 dan untuk standar Y yaitu 0.74. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sampel Unkown merupakan senyawa X.
H. Daftar pustaka
Dr. Sutanto, M. Si, Ade Heri Mulyati, M. Si, uswatun hasanah, M.Si. 2020.
Penuntun Praktikum Kimia Kromatografi Laboratorium Kimia. Bogor. Universitas Pakuan.
Day, Underwood. 1999. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta. Erlangga.
Hendayana, Sumar. 2010. Kimia Pemisahan (Metode Kromatografi dan Elektroforesis Modern). Bandung. PT Remaja Rosdakarya.
I. Lampiran
1. Apa saja logam pneyusun pada uang logam?
Cu, Ag, Au, Ni, Al, dan Co.
2. Mengapa dalam praktikum ini tidak digunakan pelarut pewarna?
Karena logam akan menghasilkan noda berwarna saat pengamatan, sehingga apabila digunakan pelarut pewarna justru akan menyulitkan pengamatan karena warna akan bercampur dan mungkin sulit dibedakan.