• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemuda Pancasila kota Padang pada saat itu belum berjalan konsolidasi organisasi secara menyeluruh dan belum defenitif

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Pemuda Pancasila kota Padang pada saat itu belum berjalan konsolidasi organisasi secara menyeluruh dan belum defenitif"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 pada upaya-upaya pembangunan nasional.

Kelahiran Pemuda Pancasila memanglah di persembahkan untuk mengabdikan Pancasila dan melanggengkan NKRI.

Pemuda Pancasila berhasil lahir dari adanya peran Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI). Pemuda Pancasila berbeda dengan organisasi-organisasi yang ada di Indonesia. Perbedaaan bisa kita lihat dari ideologi yang diadobsi oleh Pemuda Pancasila, tidak memandang suku, agama, budaya serta latarbelakang pendidikan. Pemuda Pancasila terlahir dengan adanya kesungguhan dalam melindungi NKRI serta mempertahankan Pancasila sebagai ideologi dan jati diri bangsa Indonesia.

Hasil wawancara yang dilakukan dengan seorang penggerak dan juga mantan ketua DPW Pemuda Pancasila Sumatera Barat Ahmad Taufik, S.IP, pada tahun 1992 organisasi Pemuda Pancasila kota Padang masih merupakan basis atau kubu-kubu dan sebagai penggerak pada waktu itu adalah Arif Pohan. Pemuda Pancasila kota Padang pada saat itu belum berjalan konsolidasi organisasi secara menyeluruh dan belum defenitif.

Tidak berjalannya Pemuda Pancasila pada masa Arif Pohan di Kota Padang, maka pada tahun 1993 Mandataris kepengurusan diambil alih oleh lima orang supaya pembentukan Pemuda Pancasila di semua wilayah Sumatera Barat lebih terkodinir dan defenitif. Lima orang tersebut diantaranya Syafril Lubuak S.H, Ahmad Taufik S.IP, Mizwar Abas, Syafrizal M.E (Mak Etek) dan Musteng. Pada 23 September 1993 pertama kali di Sumatera Barat diadakannya Musyawarah Wilayah (Muswil) Pemuda Pancasila, Muswil tersebut diadakan di gedung Bagindo Azischan kota Padang dan DPC(Dewan Pimpinan Cabang) se-kabupaten kota Sumatera Barat.

Pemuda Pancasila kota Padang resmi disahkan kepengurusannya setelah Musyawarah wilayah Pemuda Pancasila Sumatera Barat di Bagindo Aziscan kota Padang pada tahun 1993, ketua DPC Pemuda Pancasila kota Padang pada saat itu adalah Makmur Lubuk (saudara kandung Syafril Lubuk). Pemuda Pancasila kota Padang pada

sesuai dengan ideologi bangsa yaitu Pancasila.

Pemuda Pancasila sangat berperan di masyarakat kota Padang di kala itu seperti penyuluhan tentang Pancasila dan NKRI, bakti sosial dan bahkan menghentikan tauran SMA Negeri 2 Padang, Pemuda Pancasila turun dalam mengamankan dan menghentikan tauran yang sebenarnya tugas dari pihak kepolisian.

Hasil dari Muscab (Musyawarah Cabang) VI Pemuda Pancasila Kota Padang, tanggal 16 April 2012 dengan Tema”Back To Zero”yang di konsep oleh 11 kecamatan yang ada di kota Padang. Konsep Back To Zero merupakan konsep kembali ke 0 (awal) yang merupakan kembali ke landasan ideologi Pancasila. Konsep ini diharapkan paradigma miring masyarakat tentang Pemuda Pancasila premanisme dan radikal hilang dalam pandangan masyarakat.

Berdasarkan banyaknya permasalahan serta paradigma miring yang timbul dari masyarakat terhadap Pemuda Pancasila kota Padang. Maka Peneliti terdorong untuk melakukan penelitian mengenai “Organisasi Pemuda Pancasila Kota Padang Sebagai Kajian Historis 1992 – 2014”.

Adapun tujuan penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikanOrganisasi Pemuda Pancasila Kota Padang Sebagai Kajian Historis 1992 – 2014.

Organisasi meliputi hal-hal makro, misalnya tentang struktur organisasi dan disai serta hal-hal mikro misalnya gerak individu dan kelompok (Dessler, 1980; 1). Langkah ilmiah organisasi, sedangkan teori organisasi menyangkut bagaimana menerangkan fakta- fakta organisasi dan hubungan sesamanya.

Dengan singkat dapat dikatakan bahwa teori organisasi meliputi kegiatan memahami, menjelaskan dan meramalkan efektivitas organisasi.Organisasi dipandang sebagai sistem, yakni unit-unit sosial yang bertujuan, terdiri dari kelompok orang-orang yang mengemban berbagai tugas dan dikoordinasikan untuk memiliki kontribusi dalam mencapai tujuan organisasi (Arikunto, Suharsimi. 1990).

(2)

Pemuda ditentukan oleh masyarakat tradisional sebagai tahap tersendiri dalam garis busur kehidupan antara masa kanak-kanak dan dewasa. Tapi dalam pengertian yang lain maka arti pemuda meliblihi busur kehidupan itu, dan dengan corak kebudayaannya yang otonom ia membedakan dirinya dari masyarakat tradisional melalui penentangan yang sistematis (Anderson, Ben. 1988).

Pemuda memiliki seperangkat nilai sebagai cerminan dan atribut yang diembannya.

Perangkat nilai pemuda tersebut diletakkan pada tanggung jawab pemuda sebagai generasi penerus masa depan bangsa.

Batasan usia yang digolongkan pemuda bisa dilihat dari sudut pandang kependudukan, yang digolongkan pemuda bila berusia antara 15-25 tahun sedangkan dilihat dari kepentingan politik, pemuda adalah orang- orang berusia antara 17-40 tahun. Jika kedua konsep ini digabungkan maka seseorang pemuda jika memiliki usia 15-40 tahun(Abdullah. 1974; 22) .

Metode Penelitian

Penelitian ini penulis menggunakan metode sejarah yang bersifat deskriptif analitis yang sesuai dengan prosedur penelitian sejarah dan studi ini dilaksanakan dalam beberapa tahap .

Heuristik merupakan tahap yang pertama yang mana peneliti melakukan pencarian dan pengumpulan data primer maupun data skunder tentang Pemuda Pancasila. Data primer didapat, maka penulis melakukan wawancara dengan pelaku-pelaku yang terkait langsung dengan Pemuda Pancasila Kota Padang seperti, pendiri, pengurus, anggota, simpatisan dan masyarakat sekitarnya.

Tahap selanjutnya adalah kritik sumber yang mana peneliti melakukan untuk menguji atau menyeleksi dokumen-dokumen, arsip-arsip, dan data yang di peroleh melalui keaslian dan kesahihannya, sedangkan untuk menguji data informasi dari hasil wawancara dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan yang sama kepada informan yang berbeda tentang Pemuda Pancasila kota Padang.

Tahap berikutnya adalah analisis dan interprestasi ( penafsiran kembali ) terhadap data-data tentang Pemuda Pancasila yang telah dikumpulkan, kemudian membandingkan dan menginterprestasikan data yang telah di

peroleh peneliti pada Pemuda Pancasila kota Padang.

Setelah dari beberapa tahap dalam penelitian ini dilalui, maka bagian terahir peneliti kemudian menyajikan hasil penelitian tentang Pemuda Pancasila kota Padang menjadi karya ilmiah dalam bentuk skripsi (historiografi), (Mustikazed. 1999).

Hasil Penelitian

Organisasi Pemuda Pancasila dideklarasikan berdirinya pada 28 Oktober l959di Jakarta, Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI) yang membantu dalam melahirkan organisasi tersebut.IPKI merupakan sayap politik dari para petinggi militer yang masih aktif dalam kedinasan.Tokoh-tokoh pendirinya adalah A.Yani, A.H.Nasution, Gatot Subroto dan masih banyak lagi. Mereka tidak dapat langsung bermain di kancah politik, karena memang undang-undang melarang militer aktif melakukan kegiatan politik praktis. IPKI dilahirkan guna mengemban tugas mulia yakni melindungi NKRI dari rongrongan bahaya komunis yang kala itu dimotori oleh PKI.

Setiap gerakan PKI selalu dikontrol dan dibayang-bayangi oleh IPKI.(Wawancara dengan bapak Ahmad Taufik, S.IP, (MPO Pemuda Pancasila Sumatera Barat) pada tanggal 3 Desember 2014).

Pada tanggal 8 Oktober 1965 di Taman Suropati Jakarta, partai-partai politik, seperti NU, IPKI, Partai Katolik, Partai Kristen Indonesia, dan berbagai Organisasi massa melakukan apel kebulatan tekat untuk mengamankan Pancasila. Apel kebulatan tekad ini juga mendesak Presiden Soekarno untuk membubarkan PKI beserta ormas pendukungnya, membersihkan Kabinet, DPR- GR, MPRS, serta lembaga-lembaga negara lainnya dari unsur-unsur Gerakan 30 September.(INDONESIA. Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban, Gerakan 30 September pemberontakan Partai Komunis Indonesia ( G-30-S/PKI, Djakarta), 1965).

Pernyataan Ketua Umum Pemuda Pancasila Pusat (Majelis Pimpinan Nasional)

“Japto Soerjosoemarno” mengatakan :

“Organisasi ini dibentuk dari gangster politik semi-resmi (preman) yang mendukung kediktatoran militer Orde Baru dari Suharto.

Nama ini mengacu pada Pancasila, "lima prinsip" resmi dari negara Indonesia. Pemuda Pancasila memainkan peran penting dalam mendukung kudeta militer yang dilakukan

(3)

Suharto pada tahun 1965: mereka memimpin regu kematian tentara Indonesia, menewaskan satu juta atau lebih dari penduduk yang dituduh komunis serta etnis Tionghoa di seluruh Provinsi Sumatera Utara, seperti yang dijelaskan dalam film dokumenter 2012 The Act of Killing. Film dokumenter tersebut, organisasi Pemuda Pancasila saat ini dinyatakan memiliki tiga juta anggota.

Perkiraan keanggotaan nasional dari akhir 1990-an berkisar 4.000.000.000-10.000.000 orang. (Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopediabebas).

Pada tahun 1992 mencoba melebarkan sayap di Sumatera Barat namun tidak berjalan.

Pemuda Pancasila Sumatera Barat defenitif kepengurusannya pada tahun 1993 dan diadakannya MUSWIL (Musyawarah Wilayah) Pemuda Pancasila pertama di gedung Bagindo Azischan. (Wawancara dengan H. Leonardy Harmainy, S.IP, M.H Dt. Bandaro Basa, (Ketua MPW Pemuda Pancasila Sumatera Barat) pada tanggal 2 Februari 2014).

Pada masa ini di hadiri oleh semua DPC se-Sumatera Barat dan sebagai penerima mandat adalah lima orang diantaranya Syafril Lubuak S.H, Ahmad Taufik S.IP, Miswar Abas, Syafrizal M.E dan Musteng dan sebagai panitia penyelenggara Muswil. (Wawancara dengan Ahmad Taufik, S.IP, (MPO Pemuda Pancasila Sumatera Barat) pada tanggal 3 Desember 2014).

Pada muswil pada 1993 terpilihlah Makmur Lubuak S.H sebagai ketua Pemuda Pancasila Kota Padang, Pemuda Pancasila Kota Padang barulah defenitif. Musyawarah Cabang (MUSCAB) Pemuda Pancasila kota Padang dapat terlaksana tahun 1994. (Wawancara dengan Agusman BL, (komandan KOTI Mahatidana Pemuda Pancasila Sumatera Barat) pada tanggal 25 November 2014).

Pemuda Pancasila kepengurusannya umumnya dari kalangan preman, bertato dan orang yang putus sekolah, dari kalangan inilah yang menyebabkan timbulnya paradigma miring dari masyarakat. Pemuda Pancasila dikenal oleh masyarakat, menyelesaikan masalah dengan berkelahi atau sering disebut dengan menggunakan otot. Pengamanan dalam kasus pembebasan tanah baik dari pihak swasta atau pemerintah, Pemuda Pancasila dalam hal itu selalu ambil andil. Selain itu, kegiatan Pemuda Pancasila Kota Padang memberi penyuluhan tentang Pancasila dan NKRI.

Pada periode 1993-1997 merupakan tahap awal dalam pengembangan organisasi Pemuda Pancasila Kota Padang dan sudah dikenal oleh masyarakat dengan organisasi preman dan brutal.

Pernyataan dari seorang masyarakat, bapak Suhardi K mengatakan :

“Pada tahun 1990-an Pemuda Pancasila terasa oleh masyarakat dan masyarakat merasa terlindungi dan perkembangannya sangat bagus. Kegiatan- kegiatan yang dilakukan oleh Pemuda Pancasila : Melindungi dan menyelesaikan sengketa-sengketa tanah dan PP selalu turun, gotong royong massal, pengamanan parkir- parkir yang di kelola oleh Pemuda Pancasila, kantor Pemuda Pancasila disimpang Kinol atau Pondok kawasan kampung Cina Kota Padang dan perkembangannya sangat bagus kira-kira tahun 1997-1999, pengamanan daerah simpang Kinol pada waktu terjadi kerusuhan saat reformasi dan kaum Cina terancam adalah PP yang sebagai pengamanannya selain itu pada tahun 2003 PP juga sangat eksis. Pada tahun periode tahun 2008 sampai 2015 ini PP tidak terasa oleh masyarakat. Walaupun demikian kami sebagai masyarakat sangat mengharapkan Pemuda Pancasila mencapai cita-citanya kembali dan terasa dimasyarakat”. (Wawancara dengan bapak Suhardi K, Masyarakat. 25 Februari 2015).

Kepengurusan Mulyadi M. Noor dan sering dipanggil dengan nama Tatak sebagai ketua Pemuda Pancasila kota Padang pada tahun 1997, setelah dilaksanakannya Musyawarah Wilayah II Pemuda Pancasila Se- Sumatera Barat. Kantor kesektariatan organisasi Pemuda Pancasila kota Padang berada di Pasar Raya kota Padang. Konsolidasi organisasi Pemuda Pancasila barulah berjalan ke beberapa wilayah kecamatan yang ada di kota Padang. Masa kepemimpinan Tatak, perkembangan Organisasi Pemuda Pancasila Kota Padang cukup bagus. Kerusuhan dan kebakaran yang terjadi pada tahun 1998 di kota Padang, Pemuda Pancasila ikut andil dalam

pengamanan kerusuhan Kota

Padang.(Wawancara dengan bapak Ahmad Taufik, S.IP, (MPO Pemuda Pancasila Sumatera Barat) pada tanggal 3 Desember 2014).

Pada kerusuhan tahun 1998 Pemuda Pancasila dituding oleh beberapa kelompok mahasiswa dalam sosial media adalah dalang dari kerusuhan tersebut.

(4)

Hasil Mubes VII 2001 di di Wisma Kinasih Bogor diputuskan bahwa Pemuda Pancasila tidak lagi Organisasi Kepemudaaan (OKP) melainkan Organisasi Masyarakat (ORMAS) yang bebas dari segala bentuk politik praktis. Pemuda Pancasila memperbanyak lembaga yaitu Lembaga Hukum (LPPH), Lembaga Bela Negara (Koti Mahatidana), Lembaga Perempuan (Srikandi) Lembaga Pelajar dan Mahasiwa (SAPMA, Koperasi, Lembaga Buruh, dan lembaga- lembaga lainnya yang sesuai kebutuhan dan perkembangan masyarakat).

Pada tahun 2002 dilaksanakan Dilklat Kader oleh Pemuda Pancasila Nasional di Cibubur, Pemuda Pancasila kota Padang juga ikut mengirim kader-kadernya. Pemuda Pancasila Kota Padang pada tahun 2002 mengalami kendala dikarenakan Tatak sebagai ketua Pemuda Pancasila Kota Padang meninggal dunia. Wafatnya Tatak maka Pemuda Pancasila Kota Padang dipimpin oleh Ferdinal dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2006 sebagai Pelaksana Tugas (PLT).

(Wawancara dengan Drs. Eldiman, (Simpatisan Pemuda Pancasila Kota Padang) pada tanggal 24 Februari 2015).

Pemuda Pancasila Kota Padang tahun 2006 terpilihlah Saiful S.H sebagai ketua Pemuda Pancasila kota Padang. Kantor kesektariatanya pindah ke jalan M.Yamin dan setelah habis kontraknya berlanjut di Purus kota Padang. Musyawarah Cabang Pemuda Pancasila Kota Padang dilaksanakan di Gedung Bagindo Azischan. Organisasi Pemuda Pancasila Kota Padang menjalankan roda perkembangan organisasi dengan ketentuannya berdasarkan AD/ART, memperlancar administrasi, registrasi anggota Pemuda Pancasila kota Padang, dan melanjutkan jalannnya organisasi yang terkendala diperiode sebelumnya. Pada masa kepemimpinan Saiful perjalanan organisasi tidak berjalan mulus dan menimbulkan ketidaksenangan dari sebagian dari pengurus, maka Saiful di kudeta dan didesak untuk mengundurkan diri dari kepemimpinannya pada tahun 2008.

(Wawancara dengan H. Leonardy Harmainy, S.IP, M.H Dt. Bandaro Basa, (Ketua MPW Pemuda Pancasila Sumatera Barat) pada tanggal 2 Februari 2014).

Periode selanjutnya Pemuda Pancasila Kota Padang dipimpin oleh Nazar Tanjung masa kepemimpinan 2008-2012. Pelaksanaan Musyawarah Cabang dapat terlaksana di Hotel Pangeran kota Padang, sebagai ketua pelaksana

adalah Hendrik Sikumbang. Konsolidasi organisasi Pemuda Pancasila kota Padang kurang berjalan, namun pada masa kepemimpinan Nazar Tanjung organisasi Pemuda Pancasila kota Padang ikut turun membantu dalam evakuasi bencana alam gempa bumi pada tahun 2009. Pada periode ini tidak begitu banyak yang dilakukan oleh Pemuda Pancasila pada masyarakat.

(Wawancara dengan Agusman BL, (komandan KOTI Mahatidana Pemuda Pancasila Sumatera Barat) pada tanggal 25 November 2014).

Muscab (Musyawarah Cabang) VI Pemuda Pancasila Kota Padang, tanggal 16 April 2012 dengan Tema”Back To Zero”yang di konsep oleh 11 kecamatan yang ada di kota Padang. Sebagai ketua karateker pelaksanaan Muscab adalah Risman Siranggi dan diadakan di Hotel Pangeran kota Padang. Pemuda Pancasila kota Padang dipimpin oleh Z.A Am Mande sebagai ketua periode 2012-2016 ketua terpilih. (Wawancara dengan H. Leonardy Harmainy, S.IP, M.H Dt. Bandaro Basa, (Ketua MPW Pemuda Pancasila Sumatera Barat) pada tanggal 2 Februari 2014).

Kesimpulan

Dari uraian diatas, Organisasi Pemuda Pancasila Kota Padang telah berkembang sejak tahun 1992 dan di sahkan dengan adanya Musyawarah Wilayah Pemuda Pancasila Sumatera Barat Pertama 23 September 1993 di Gedung Bagindo Azischan. Sebagai ketua pertama Organisasi Pemuda Pancasila Kota Padang yang defenitif adalah Makmur Lubuk, SH.

Sebagai Organisasi yang berlandaskan Pancasila, berdirinya Organisasi Pemuda Pancasila Kota Padang dilatar belakangi tidak berjalannya organisasi Pemuda Pancasila secara menyeluruh ke masyarakat. Dalam perkembangannya organisasi ini semenjak tahun 1992 sampai tahun 2014 telah melaksanakan berbagai kebijakan termasuk dengan kebijakan terhadap pemilihan dan pengangkatan kepengurusan organisasi yang dilaksanakan berdasarkan hasil musyawarah yang dilaksanakan empat tahun sekali dan sesuai dengan ketentuan AD/ART organisasi.

Sebagai Organisasi Masyarakat, Organisasi Pemuda Pancasila juga berperan dalam beberapa bidang kehidupan masyarakat, dengan pelaksanaan kegiatan seperti; kegiatan pada bidang ketahanan nasional, kegiatan agama,sosial dan budaya, kegiatan dalam

(5)

pendidikan, dan kegiatan dalam bidang hukum dan Hak Asasi Manusia.

Daftar Pustaka A. Arsip

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga tahun 2009. Tentang Pemuda Pancasila

Struktur Organisasi Pemuda Pancasila Kota Padang

Foto dan video

Badan Pusat Statistik Kota Padang, Padang Dalam Angka (2007)

Badan Pusat Statistik Kota Padang, Padang Dalam Angka (2010), Sejarah Kota Padang

B. Buku

Arikunto, Suharsimi. 1990. Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Jakarta: CV. Rajawali Abdullah, Taufik. 1974. Pemuda dan

Perubahan Sosial. Jakarta : LP3S Nadiroh, 1999. Pembinaan Generasi Muda.

Jakarta : DEPDIKBUD

Basri. 2006. Metodologi Penelitiaan Sejarah.

Jakarta : Restu Agung

Indra Bastian. 2007. Akuntansi Yayasan dan Lembaga Publik. Erlangga

Mustikazed. 1999. Metodologi Sejarah.Padang : FPIPS IKIP Padang

Kuntowijoyo. 1994. Metodologi Sejarah.

Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya Anderson, Ben. Revoloesi Pemoeda,

Pendudukan Jepang dan Perlawanan di Jawa 1944-1946. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

INDONESIA. Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban, Gerakan 30 September Pemberotakan Partai Komunis Indonesia ( G-30-S/PKI, Djakarta), 1965

Amin, Muhammad Maswardi. 2013. Moral Pancasila Jatidiri Bangsa, Jakarta :Gorga Media

Riduan. 2012. Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung : CV.

Alfabeta

Maulana, Arief. 2012. Cara Instan Menyusun Skripsi. Jakarta Timur : New Agogos

C. Skripsi

Alfaat Amril S. 2007. Organisasi-Organisasi Tionghoa Di Padang 1965-2006.

Padang : Universitas Negeri Padang:

Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial

Wililinda. 1997. Peranan Organisasi Sulit Air Sepakat (SAS) Dalam Membangun Kampung Halaman. Padang : STKIP PGRI Sumatera Barat Padang

Muharnif. 2000. Nahdatul Ulama Dalam Percaturan Politik nasional 1950- 1965. Padang : STKIP PGRI Sumatera Barat Padang

Deswita, Nelfi. 1999. Faktor-faktor yang mempengaruhi Aktivitas Karang Taruna sebagai wadah pembinaan dan pengembangan generasi muda.

Padang : FISIP UNAND Padang Suryawan Hendro. 2014. Aktifitas Buddha Tzu

Chi di Padang Sebagai Tinjauan Lembaga Sosial Tahun 2003-2013.

Padang : STKIP PGRI Sumatera Barat Padang

Referensi

Dokumen terkait

The results of this research exhibit that both perceived risk and perceived trust affect a consumer’s intention to transact as well as the ease of use and usefulness of an e-commerce

The payment of Bonds Interest and Subordinated Bonds Interest as well as the repayment of the Bonds and Subordinated Bonds Principal shall be paid by KSEI as the Paying Agent on behalf