Jika kata terakhir dengan ta'marbutah diikuti dengan kata yang menggunakan kata sandang "al" dan kedua kata tersebut dibaca terpisah, maka ta'marbutah ditransliterasi dengan hah. Artikel dalam sistem penulisan arab disimbolkan dengan huruf yaitu “لا”. Dalam transliterasi ini artikel tidak dibedakan atas dasar artikel yang diikuti huruf syamsiyah dan artikel yang diikuti qomariyyah. Artikel yang diikuti huruf qomariyyah ditransliterasi menurut kaidah yang telah digariskan di depannya dan menurut bunyinya. Apabila diikuti dengan huruf syamsiyyah atau huruf qomariyyah, artikel tersebut ditulis terpisah dari kata berikutnya dan dihubungkan dengan tanda hubung.
Meskipun huruf kapital tidak dikenali dalam sistem penulisan bahasa Arab, namun huruf kapital juga digunakan dalam transliterasi ini.
PENDAHULUAN
- Rumusan Masalah
 - Batasan Masalah
 - Tujuan Penelitian
 - Kegunaan Penelitian
 - Tinjauan Pustaka
 - Metode Penelitian
 - Sistematika Pembahasan
 - Bentuk Kata Quwwah dalam Al-Qur’an
 - Klasifikasi Quwwah Dalam Al-Qur’an
 
Sebab apa yang tersurat dalam teks Al-Qur'an tidak selalu dapat dipahami sebagaimana adanya dalam teks. Untuk memahaminya dengan benar pasti ada kuncinya, yaitu berbagai jenis ilmu yang berkaitan dengan Al-Qur'an. Al-Qur'an memang merupakan sumber hukum, namun Al-Qur'an sendiri bukanlah produk hukum.
Adapun kata Quwwah di dalam Al-Quran yang memerintahkan persiapan kekuatan untuk berperang hanya terdapat satu ayat yaitu pada surat Al-Anfal ayat 60. Secara teoritis diharapkan dapat memberikan informasi dan wawasan bagi pembaca tentang Pengertian Quwwah dari Al-Qur'an, Surat Al-Anfal ayat 60 perspektif M. Bab 2, Wawasan umum tentang Quwwah, bentuk kata Quwwah dan klasifikasi kata Quwwah dalam Al Qur'an.
حَُّٛمِثٱ
Maksudnya: “Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji daripada kamu dan Kami tinggikan bukit (Thursina) di atas kamu (seraya Kami berfirman): “Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu dan dengarlah!” 17. 34; Berpeganglah kamu kepadanya. bertegaslah dan katakanlah kepada kaummu supaya memelihara (perintah-perintahnya) sebanyak mungkin, kelak Aku akan menunjukkan kepadamu negeri orang-orang fasik”. 18. mereka yakin bahawa bukit itu akan menimpa mereka. Dan Kami berfirman kepada mereka: "Peganglah teguh-teguh apa yang telah Kami berikan kepadamu, dan ingatlah selalu (perbuatan) apa yang disebut itu untuk bertakwa". 19.
Maksudnya: "Dan sediakanlah untuk mereka kekuatan apa yang kamu sanggupi, dan dari kuda-kuda yang sedang bersiap untuk berperang (dengan persiapan itu)..."21. Maksudnya: “Mereka menjawab: “Kami adalah orang-orang yang mempunyai kekuatan dan (juga) mempunyai keberanian yang besar (dalam peperangan)”……. Maksudnya: “(keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir’aun dan pengikutnya serta orang-orang yang datang sebelum ini.
إ ََّللهٱ
بَتَك ُهللّ ٱ
هدَرَٔ
هللّ ٱ ٍَِٚذهن ٱ
ئَ بهُِّي ٍت
Karya Quraish Shihab
Dalam buku ini, Quraish Shihab berbicara tentang dua tema besar yaitu Tafsir dan ilmu Tafsir serta beberapa tema pokok ajaran Al-Quran. Buku ini memuat 33 topik Al-Qur'an tentang berbagai persoalan, pertama kali dicetak pada tahun 1996. Ketiga hal ini akan membantu kita memahami keajaiban Al-Qur'an dalam ketiga aspek tersebut.
Dengan buku Keajaiban Al-Qur'an, Quraisy bertujuan untuk membantah serangan orientalis terhadap Al-Qur'an. Sesuai dengan judulnya, buku ini mengupas tentang penafsiran Al-Qur'an terhadap surat-surat pendek menurut urutan kronologis diturunkannya surat-surat tersebut. Buku ini hampir sejalan dengan Wawasan Al-Qur'an yang mengkaji konsep-konsep Al-Qur'an dalam berbagai topik.
Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan dan Harmoni Al-Qur'an (2000) Tafsir Al-Misbah merupakan karya paling monumental dari Quraisy Shihab. Buku ini berisi 15 jilid yang lengkap berisi penjelasan 30 juz ayat dan surat Al-Qur'an. Dalam penulisan tafsir ini digunakan metode tahlîli yaitu menjelaskan ayat demi ayat Al-Qur'an sesuai urutan dalam mushaf.
Mata pelajaran yang ditulis oleh Quraisy adalah pendek, padat dan masih merujuk kepada al-Quran sebagai sumber pemikiran mereka. Quraisy berkata dalam kitab ini dia merujuk kepada al-Quran dan hadis-hadis Nabi yang cuba difahaminya dan.
Corak Tafsir Al-Misbah
Gambaran Umum Penulisan Tafsir Al-Misbah
Oleh karena itu, tidak jarang Quraish Shihab memahami wahyu Allah secara kontekstual sesuai dengan konteks Indonesia dan masa kini.49. Dapat dibaca oleh siapa saja, baik yang berpendidikan maupun tidak.50 Kitab Tafsir Al-Misbah ini merupakan upayanya untuk menghindari model kajian yang terkesan bertele-tele. Ketika beliau hendak menulis Tafsir Al-Misbah ini, dalam analisa yang dilakukan beliau melihat betapa dangkalnya pemahaman masyarakat terhadap kandungan Al-Quran.
Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya umat Islam yang hanya membaca surat-surat tertentu dalam Al-Quran, tanpa mengetahui isinya. Kesalahan yang terjadi pada kelompok kedua ini biasanya karena memandang Al-Qur'an berdasarkan metode ilmiah secara umum.52 Dua kesalahpahaman inilah yang ingin diperbaikinya, yang mendorong Quraish Shihab menulis Tafsirnya, yaitu Tafsir Al-Qur'an. -Misbah. .
Penafsiran Quraish Shihab Terhadap QS.Al-Anfal ayat 60 Dalam Tafsir Al-Misbah
Perkataan حٛل Quwwah (kekuasaan) dalam ayat ini berbentuk nakirah, manakala hukum Ushul menyatakan: َّٛعٌا ذ١فر دبجثلإا ق ب١ع ٟف حشىٌٕا (nakirah dalam konteks penetapan bermaksud umum). Maka perkataan quwwah itu bersifat umum termasuk segala bentuk kuasa yang dapat membantu pasukan menghadapi musuh. 54. Ada juga yang percaya bahawa segala jenis kemudahan dan prasarana serta ilmu yang diperlukan untuk mempertahankan nilai-nilai ketuhanan adalah dimaksudkan.
54 Ahmad Riyadi, Tafsir Surat Al-Anfal Ayat 60 Menggunakan Pendekatan Semiotika (Menggunakan Teori Semiotika Komunikasi Roman Jakonson), (Diposting pada 21 Juni 2019), https://journal.uinmataram.ac.id/ index. php/elumdah/article/view/903, (Diakses 20 Desember 2020). . Segalanya harus disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan zaman. Kata )ً١خ ٌا تبثس( ribath al-khail adalah kuda yang diikat atau ditambatkan pada suatu daerah pertahanan, tidak dilepas, yaitu tidak digunakan kecuali untuk jihad. 56.. kuda yang ditambatkan adalah bagian dari kekuatan yang harus dipersiapkan, paling tidak dalam selama itu adalah :) َِّاللََُّّٚذَع ِِٗث َْ ُْٛجِ٘ ْشُر ( turhibuuna bihi „Aduww Allah / Kamu mengguncang musuh-musuh Allah tidak bersedia menanggung musuh-musuh Allah, tetapi tidak menunjukkan bahwa musuh-musuh Allah bersedia menanggung atau tidak .keluar dari agresi.
55 Ahmad Riyadi, Tafsir Surat Al-Anfal ayat 60 melalui pendekatan semiotika (Penerapan Teori Semiotik Komunikasi Roman Jakonson), (Diposting pada 21 Juni 2019), https://journal.uinmataram.ac.id/index.php /elumdah/article/view/903, (diakses 20 Desember 2020). Bagian ini menunjukkan bahwa kekuatan yang dipersiapkan harus sesempurna mungkin sehingga tidak ada pihak yang berpikir untuk mengancamnya. Perlu digarisbawahi juga bahwa yang ditakutkan bukanlah masyarakat umum, bukan pula orang-orang yang tidak bersalah, bahkan bukan pula semua orang yang bersalah, namun yang ditakutkan adalah musuh agama Allah dan musuh masyarakat.
Selain itu, perlu diingat bahawa yang digelar “musuh” ialah orang yang cuba mendatangkan kemudaratan kepada musuh. Jadi, perkataan al-quwwah menurut M. Quraish Shihab dalam tafsirnya mengatakan bahawa quwwah atau kuasa bersedia bukan untuk menindas atau menjajah atau berperang tetapi untuk menghalang pihak lain yang berniat melakukan pencerobohan.
Asbab An-Nuzul Surat Al-Anfal ayat 60
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berkhianat, (58) Dan janganlah orang-orang kafir menyangka bahawa mereka akan dapat melepaskan diri (dari kekuasaan Allah). Sesungguhnya mereka tidak dapat melemahkan (Allah) (59) Dan bersiap-siaplah untuk menghadapi mereka dengan kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang dipersiapkan untuk berperang (dengan persiapan itu) menggentarkan musuh-musuh Allah, musuh-musuhmu dan kaum selain yang kamu kerjakan. Saya tidak tahu itu; sedangkan Allah mengetahuinya. Ayat-ayat ini diturunkan mengenai orang-orang kafir yang menjadi permusuhan dan memerangi Nabi Muhammad.
Setelah Nabi Muhammad berhijrah ke Madinah, baginda membuat perjanjian dengan orang-orang Yahudi Madinah di mana mereka dibenarkan tinggal di Madinah dengan memeluk agamanya, dan mereka diberi jaminan keselamatan untuk diri dan harta mereka. Tetapi masing-masing puak Yahudi melanggar perjanjian termasuk puak Bani Qurayzah kerana membekalkan senjata kepada orang kafir Quraisy dalam Perang Badar. Salah seorang pemimpinnya sengaja datang ke Mekah untuk membuat perjanjian dengan orang Quraisy untuk bersama-sama memerangi Nabi Muhammad.
Orang Yahudi telah beberapa kali membuat perjanjian dengan orang Islam, tetapi mereka selalu mengkhianati janji mereka. Kemudian Allah menurunkan surat Al-Anfal ayat 57 yang menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh orang-orang Islam setelah orang Yahudi berkali-kali melanggar nazar. Tindakan tegas umat Islam terhadap mereka seharusnya mampu menimbulkan kesan yang menakutkan kepada orang ramai yang berdiri di belakang mereka agar mereka tidak berani memungkiri janji lagi.
Oleh karena itu dengan tegas Allah menjelaskan agar umat Islam tidak ragu-ragu untuk bertindak tegas agar pelanggaran serupa tidak terulang kembali di kemudian hari dan agar orang-orang di belakangnya dapat mengambil hikmah darinya.60. Maka pada ayat 60 Allah memerintahkan kaum muslimin agar mempersiapkan diri menghadapinya dengan persiapan yang sempurna, sesuai dengan kesanggupan dan kesanggupannya.
Analisa Peneliti
- Fasilitas dan Strategi Peperangan
 - Kekuatan Finansial
 - Kekuatan Fisik
 - Kekuatan Spiritual
 
Dalam sejarah, diketahui bahawa umat Islam mempunyai pasukan berkuda yang sangat kuat dan menjadi kunci kemenangan umat Islam dalam pelbagai peperangan. Berita serong yang mengisytiharkan kewafatan Nabi Muhammad SAW melemahkan semangat ramai orang beriman. Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah.
Artinya: Salah seorang di antara dua wanita itu berkata: “Ya bapakku, ambillah dia sebagai orang yang bekerja (untuk kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik diambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat dan dapat dipercaya. 73. : Sesungguhnya Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, walaupun kamu (ketika itu) kaum yang lemah, sekiranya di antara kamu ada dua puluh orang yang sabar, nescaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh.
Dan jika ada seratus orang yang sabar di antara kamu, nescaya mereka akan dapat mengalahkan seribu orang kafir, kerana orang-orang kafir itu adalah orang-orang yang tidak mengerti. 78. Selemah mana pun orang yang sabar, dia tetap dua kali lebih baik daripada musuhnya sehingga dia mengalahkannya. Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (ay.
Berdasarkan uraian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa makna kuvet dalam surat Al-Anfal ayat 60 adalah agar umat Islam mempersiapkan tubuhnya sebaik mungkin. Kekuatan militer umat Islam harus kuat agar musuh merasa terintimidasi dan tidak ada satupun musuh yang berpikir untuk mengancam apalagi menyerang.
PENUTUP
Saran