• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penafsiran Tematik Hukum Notaris Indonesia Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Penafsiran Tematik Hukum Notaris Indonesia Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

83

DAFTAR PUSTAKA Buku

Achmad Ali, Menguak Teori Hukum (Legal Theory) & Teori Peradilan (Judicialprudence) Termasuk Undang-Undang (Legisprudence) Volume I Pemahaman Awal, (selanjutnya disebut Achmad Ali I), Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2010.

Achmad Ali, Menguak Tabir Hukum (Suatu Kajian Filosofis dan Sosiologis), Gunung Agung, (selanjutnya disebut Achmad Ali II),.Jakarta, 2002

Adjie, Habib. Hukum Notaris Indonesia (Tafsir Tematik Terhadap Undang- Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris). PT. Refika Aditama, Bandung, 2014.

. Penafsiran Tematik Hukum Notaris Indonesia Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris.

PT. Refika Aditama, Bandung, 2015.

Dominikus Rato, Filsafat Hukum Mencari : Memahami dan Memahami Hukum, Laksbang Pressindo, Yogyakarta, 2010

Estelle Phillips and Derek S. Pugh, How to get a PhD, a handbook for student and their supervisiors, Open University Press – McGraw-Hill Education, UK.

2005

G.H.S. Lumban Tobing, Hak Ingkar (Verschoningsrecht) Dari Notaris dan Hubungannya dengan KUHAP, Media Notariat, Edisi No.22,23,24,25, 1992

. Peraturan Jabatan Notaris, Erlangga, Jakarta, 1998

M.U. Sembiring, Tehnik Pembuatan Akta, Program Pendidikan Spesialis Notaris Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 1977

Oemar Seno Adji, Etika Profesional dan Hukum Pertanggungjawaban Pidana Dokter, Jakarta Erlangga, 1991

Pengurus Pusat Ikatan NotarisIndonesia. Jati Diri Notaris Indonesia Dulu, Sekarang dan Di Masa Datang. PT Gramedia Pustaka, Jakarta, 2008 Peter Mahmud Marzuki, Pengantar Ilmu Hukum, Kencana Prenada Media Group,

Jakarta, 2008

(2)

84

. Penelitian Hukum Edisi Revisi, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2014

. Penelitian Hukum, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2011.

Rusdianto Sesung et al. Hukum & Politik Hukum Jabatan Notaris, R.A. De.

Rozarie, Surabaya, 2017

Tan Thong Kie, Studi Notariat Buku I, PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, 2000

Venantia Sri Hadiarianti, Perlindungan Hukum bagi Profesi Wartawan: (dalam Gloria Juris volume 2 Nomor 2 Juli-Desember 1999

Yenti Ganarsih. Penegakan Hukum Anti Pencucian Uang dan Permasalahannya di Indonesia, Cet.III, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2016

Peraturan Perundang-undangan

Undang-Undang No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.

Peraturan Presiden No. 50 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kewenangan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan

Undang-Undang No. 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris

Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2015 tentang Pihak Pelapor dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang

Peraturan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan No. 11 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penyampaian Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan Bagi Profesi

Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. 9 Tahun 2017 tentang Penerapan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa Bagi Notaris

Peraturan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan No. 11 Tahun 2017 tentang Tata Cara Penyampaian Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan Bagi Profesi

Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 13 Tahun 2018 tentang Penerapan Prinsip Mengenali Pemilik Manfaat Dari Korporasi Dalam Rangka

(3)

85

Pencegahan Dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang Dan Tindakan Pidana Pendanaan Terorisme

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

Jurnal/Tesis/Skripsi/Intenet

Armansyah, & Triastuti Triastuti. Beneficial Ownership dan Kewajiban Pelaporan atas Transaksi Keuangan Mencurigakan, Adil: Jurnal Hukum 9.2 (2018): 1-18.

Moh. Achsan Rumi, Kedudukan Notaris Sebagai Pihak Pelapor Dalam Pencegahan Dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, tesis, tesis, Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 2017

Nurananda Budi Muliani, Tanggung jawab Notaris sebagai Pihak Pelapor Transaksi Keuangan Mencurigakan Dalam Aplikasi Gathering Reports

& Information Processing System (GRIPS), tesis, Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta, 2019.

Teuku Ulya Murtadha, Kewajiban Notaris Melaporkan Transaksi Mencurigakan Dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, tesis, Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, 2019

https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt550c0a7450a04/akta-notaris- sebagai-akta-otentik/

Referensi

Dokumen terkait

Yudara , N.G, Edisi 3 Maret 2006, Notaris dan Permasalahannya (Pokok-Pokok Pemikiran Di Seputar Kedudukan Dan Fungsi Notaris Serta Akta Notaris Menurut Sistem Hukum Indonesia),

Berdasarkan Pasal 1 angka 7 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris (UUJN-P) yang

Notaris berkewajiban untuk melekatkan sidik jari penghadap dalam minuta akta, namun karena ketiadaan penjelasan lebih lanjut mengenai prosedur pembubuhan sidik jari

mengatur penyelenggara layanan jasa keuangan berbasis teknologi informasi sebagai pihak pelapor dalam pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang;.. bahwa

Judul Tesis : PERTANGGUNGJAWABAN NOTARIS DALAM PERKARA PIDANA BERKAITAN DENGAN AKTA YANG DIBUATNYA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR

30 Tahun 2004, berarti tidak tercipta notaris yang profesional dan sebagai salah satu pertimbangan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk menolak calon notaris menjadi

Perubahan terhadap pasal 20 UUJN tersebut dari perserikatan perdata (UUJN No. 2 Tahun 2014) mengartikan bahwa seorang Notaris dapat bergabung dengan Notaris lain

Telah berhasil dipertahankan dihadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Magister Kenotariatan pada Program Studi