SALINAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2O2T
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 43 TAHUN 2015 TENTANG PIHAK PELAPOR DALAM PENCEGAHAN DAN
PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang a.
c b
bahwa dengan semakin berkembangnya layanan jasa
keuangan berbasis teknologi informasi
yangberpotensi digunakan
sebagaisarana oleh
pelaku tindak pidanauntuk
melakukan pencucian uang hasiltindak pidana dan untuk melindungi
penyelenggara layananjasa
keuangan berbasis teknologi informasidari risiko tindak pidana pencucian uang,
perlumengatur
penyelenggaralayanan jasa
keuanganberbasis teknologi informasi
sebagaipihak
pelapor dalam pencegahan dan pemberantasantindak
pidana pencucian uang;bahwa
transaksi
yangdilakukan oleh
profesiuntuk
kepentingan atau
untuk
dan atas nama penggunajasayang diketahui patut diduga menggunakan
hartakekayaan yang diduga berasal dari hasil
tindak pidana, perlu dilaporkan sebagai transaksi keuangan mencurigakan;bahwa berdasarkan pertimbangan
sebagaimanadimaksud dalam huruf a dan huruf b,
perlumenetapkan Peraturan Pemerintah
tentangPerubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor
43 Tahun 2015 tentang Pihak Pelapor dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang;Mengingat
Mengingat :
1Menetapkan
2
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-2-
Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar
Negara Republik IndonesiaTahun
1945;Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2OlO
tentangPencegahan dan Pemberantasan Tindak
PidanaPencucian Uang (Lembaran Negara
RepublikIndonesia Tahun 2OlO Nomor 122,
TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 516a);
Peraturan Pemerintah Nomor 43
Tahun
2O15 tentang Pihak Pelapor dalam Pencegahandan
PemberantasanTindak Pidana Pencucian Uang (Lembaran
NegaraRepublik Indonesia Tahun 2Ol5 Nomor
148,Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 57091;MEMUTUSKAN
PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN
PEMERINTAH NOMOR 43 TAHUN
2OI5 TENTANGPIHAK
PELAPORDALAM
PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG.Pasal I
Beberapa
ketentuan dalam Peraturan
Pemerintah Nomor43 Tahun 2OI5 tentang Pihak
Pelapordalam
Pencegahandan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian
Uang (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun
2015 Nornor148, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5709)diubah
sebagaiberikut:
3
1. Ketentuan .
1
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA -u-
Ketentuan ayat (2)
Pasal2 ditambah 3
(tiga)huruf yakni huruf e, huruf f, dan huruf g dan
penjelasanPasal 2 diubah sebagaimana tercantum
dalampenjelasan pasal demi pasal, sehingga Pasal
2berbunyi
sebagaiberikut:
Pasal 2
(1)
Pihak Pelapormeliputi:
a.
penyediajasa
keuangan:1.
bank;2.
perusahaan pembiayaan;3.
perusahaanasuransi dan
perusahaan pialang asuransi;4.
danapensiun
lembaga keuangan;5.
perusahaan efek;6.
manajer investasi;7.
kustodian;8. wali
amanat;9.
perposan sebagai penyediajasa
giro;10.
pedagangvaluta
asing;1
1. penyelenggara alat
pembayaranmenggunakan
kartu;
12. penyelenggara
e-moneAdan/atau
e-uallet;
13. koperasi yang melakukan
kegiatan simpan pinjam;14.
pegadaian;15. perusahaan yang bergerak di
bidang perdagangan berjangkakomoditi;
atau16. penyelenggara kegiatan
usaha pengiriman uang.b.
penyedia barangdan/atau jasa
lain:1.
perusahaanpropertil
agenproperti;2.
pedagang2
FRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-4-
2.
pedagang kendaraan bermotor;3. pedagang permata dan
per.hiasan/logam mulia;
4.
pedagang barang seni danantik;
atau5.
balai lelang.(21 Pihak Pelapor
penyediajasa keuangan
selain sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf
a mencakup juga:a.
perusahaan modal ventura;b.
perusahaan pembiayaaninfrastruktur;
c.
lembaga keuanganmikro;
d.
lembaga pembiayaan ekspor;e.
penyelenggaralayanan pinjam
meminjam uang berbasis teknologi informasi;f.
penyelenggaralayanan urun dana
melaluipenawaran saham berbasis
teknologiinformasi;
dang.
penyelenggara layanan Transaksi Keuangan berbasis teknologi informasi.Ketentuan Pasal 8 diubah dan penjelasan Pasal
8diubah sebagaimana tercantum dalam
penjelasanpasal
demi
pasal, sehingga Pasal8 berbunyi
sebagaiberikut:
Pasal 8
(1) Pihak Pelapor sebagaimana dimaksud
dalamPasal 3 wajib menyampaikan kepada
PPATKTransaksi yang dilakukan oleh profesi untuk kepentingan atau untuk dan atas
namaPengguna Jasa yang diketahui patut
didugamenggunakan Harta Kekayaan yang
diduga berasaldari hasil tindak pidana
mengenai:a. pembelian
PRESIDEN
REPUBLTK INDONESIA
-5-
a.
pembelian danpenjualan
properti;b.
pengelolaan terhadapuang,
efek,dan/atau
produkjasa
keuangan lainnya;c. pengelolaan rekening giro,
rekeningtabungan, rekening deposito, dan/atau
rekening efek;d.
pengoperasiandan
pengelolaan perusahaan;dan/atau
e. pendirian,
pembelian, danpenjualan
badanhukum.
(21 Transaksi
sebagaimanadimaksud
padaayat
(1)dilaporkan sebagai Transaksi
KeuanganMencurigakan.
(3)
Ketentuan sebagaimanadimaksud
padaayat
(1)dikecualikan
bagi advokat yangbertindak untuk kepentingan atau untuk dan atas
nama Pengguna Jasa, dalam hal:a. memastikan posisi hukum
Pengguna Jasa;dan
b.
penanganansuatu perkara, arbitrase,
ataualternatif
penyelesaian sengketa.Pasal II
Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada
tanggaldiundangkan.
Agar
PRESIDEN REPUBLIK !NDONESIA
-6-
Agar setiap orang mengetahuinya,
memerintahkanpengundangan Peraturan Pemerintah ini
denganpenempatannya dalam Lembaran Negara
Republik Indonesia.Ditetapkan di
Jakarta
pada tanggal 13April
2O2lPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
JOKO WIDODO
Diundangkan di
Jakarta
pada tanggal 14April
2O2IMENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,
YASONNA H. LAOLY
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2O2I NOMOR lOO
Salinan sesuai dengan aslinya KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA
REPUBLIK INDONESIA Penrndang-undangan
Hukum,
ttd
trd.
lvanna Djaman
FRES IDEN
REPUBUK INDONESIA
PENJELASAN ATAS
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 43 TAHUN 2015 TENTANG PIHAK PELAPOR DALAM PENCEGAHAN DAN
PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG
UMUM
Teknologi informasi telah berkembang dengan pesat
dan mempengaruhi secara global kehidupan sosial, ekonomi, maupun budayadalam masyarakat. Teknologi informasi yang semakin
canggih juga menyebabkandunia
ekonomi mengalami perubahan yang signihkan dan menjadi lebih efisien. Perkembangan teknologi informasi ini dimanfaatkan oleh pelaku ekonomiuntuk
mengembangkan ekonomi digrtal. Salah satubentuk ekonomi digital adalah
kegiatanfinansial terutama
Transaksi nasabah menjadi lebih mudah dibantu dengan adanya teknologi informasidi bidang
keuanganyang sering disebut
denganfinancial
tecLvtology (FinTechl.lrmbaga
Pengawasdan Pengatur sektor jasa keuangan
telah meregulasi3
(tiga) pelaku financial tecLutology (FinTecl! sebagai penyediajasa
keuangan,termasuk
melakukan pengaturandan
pengawasannya.Pihak tersebut yaitu:
a.
penyelenggara layananpinjam
meminjamuang
berbasis teknologi informasi;b.
penyelenggaralayanan unJn dana melalui penawaran
saham berbasis teknologi informasi; danc.
penyelenggaralayanan Transaksi Keuangan berbasis
teknologi informasi.Guna mengantisipasi munculnya pelaku financial
tecLvtologg(FinTecfl baru yang saat ini belum teridentifikasi, perlu diatur
pulapenyelenggara layanan Transaksi Keuangan berbasis teknologi informasi,
yang
penetapannya sebagaiPihak
Pelapordilakukan
selaras dengan pelaksanaan pengaturandan
pengawasan sektoral sesuai kewenangan l.embaga Pengawas dan Pengatur terkait.I
Sehubungan . . . NOMOR 61 TAHUN 2021
II
FRES IDEN REPUBLIK INDONESIA
-2-
Sehubungan dengan hal tersebut, menjadi penting untuk
senantiasa
melakukan
penyempurnaan terhadap upaya mitigasirisiko
pencucianuang dan
pendanaanterorisme berupa
penerapanprinsip
mengenali PenggunaJasa dan
penyampaianlaporan
kepada PPATKdalam hal terdapat Transaksi Keuangan Mencurigakan dari
nasabahnya.Modus operandi yang dilakukan oleh pelaku tindak
pidanapencucian uang semakin berkembang, termasuk
penyalahgunaanatau pemanfaatan profesi advokat, notaris, pejabat pembuat
aktatanah, akuntan, akuntan publik, dan
perencanakeuangan
sebagaimedia tindak pidana pencucian uang. Mitigasi risiko
ataspenyalahgunaan atau pemanfaatan dimaksud telah dilakukan
pemerintah melalui kewajiban profesi advokat, notaris,
pejabatpembuat akta tanah, akuntan, akuntan publik, dan
perencanakeuangan untuk menerapkan prinsip
mengenali PenggunaJasa
dan menyampaikan laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan ke PPATK.Pelaksanaan
penyampaian Transaksi Keuangan Mencurigakan
olehprofesi dimaksud dirasakan belum optimal dikarenakan kriteria Transaksi
yangdilakukan
profesi yangwajib disampaikan ke
PPATK,antara lain karena ketentuan sebelumnya memberikan
ruangtimbulnya penafsiran yang
berbeda-beda,dan belum
sejalan denganstandar dan konvensi internasional di bidang pencegahan
danpemberantasan tindak pidana pencucian uang. Oleh karena itu,
pemerintah melakukan penyempurnaan terhadap
ketentuanTransaksi yang dilakukan oleh profesi yang wajib disampaikan
ke PPATK.PASAL DEMI PASAL Pasal I
Angka
1 Pasal 2Ayat
(1)Huruf
aAngka
1Cukup jelas.
Angka 2
Cukup jelas.
Angka 3
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-3-
Angka 3
Cukup jelas.
Angka 4
CukuP jelas.
Angka 5
CukuP jelas.
Angka 6
CukuP jelas.
Angka 7
CukuP jelas.
Angka 8
CukuP jelas.
Angka 9
CukuP jelas.
Angka
10Dalam
ketentuan ini, istilah
"pedagangvaluta asing" juga dikenal dengan istilah
"kegiatan usaha Penukaranvaluta
asing"'Angka
1 1CukuP jelas'
Angka
12CukuP jelas.
Angka
13CukuP
jelas' Angka
14Cukup jelas.
Angka
15CukuP jblas.
Angka
16Dalam ketentuan ini, istilah
"penyelenggara kegiatan usaha pengiriman uang"juga
dikenal denganistilah
"penyelenggaratransfer
dana"'Huruf
bCukup jelas.
Ayat
(2)Huruf
aCukup jelas.
Huruf b.
. .PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
4-
Huruf
bCukup jelas.
Huruf
cCukup jelas.
Huruf
dCukup jelas.
Huruf
eYang dimaksud dengan
"penyelenggara layananpinjam meminjam uang berbasis
teknologiinformasi" adalah badan hukum Indonesia
yangmenyediakan, mengelola, dan
mengoperasikan layananpinjam
meminjam uang berbasis teknologi informasi.Huruf f
Yang dimaksud dengan
"penyelenggara layananurun dana melalui penawaran saham
berbasisteknologi informasi" adalah badan hukum
Indonesia yang menyediakan, mengelola,
danmengoperasikan penyelenggaraan
layananpenawaran saham yang dilakukan oleh
penerbituntuk menjual saham secara langsung
kepadapemodal melalui jaringan sistem elektronik
yang bersifat terbuka.Huruf
gYang dimaksud dengan
"penyelenggara layananTransaksi
Keuangan berbasis teknologi informasi"adalah setiap pihak yang
menyelenggarakanlayanan Transaksi Keuangan yang
melibatkanadanya aliran dana yang
kegiatannyamenghasilkan produk, praktik bisnis dan/atau jaringan distribusi yang bersifat inovatif di
sektorjasa
keuangan.Angka 2 Pasal 8
Ayat (1)
Yang
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-5-
Yang dimaksud dengan "profesi" adalah
profesiadvokat, notaris, pejabat pembuat akta
tanah,akuntan,
akuntanpublik,
dan perencana keuangan.Huruf
aYang dimaksud dengan "properti", antara lain, tanah, bangunan, sarana
dan/atau
prasar€rna yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari tanahdan/atau
bangunan.Huruf
bCukup jelas.
Huruf
cCukup jelas.
Huruf
dCukup jelas.
Huruf
eCukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Huruf
aYang dimaksud dengan "memastikan posisi
hukum Pengguna Jasa" antara lain
melakukanpemeriksaan
sec€rra seksamadari segi hukum (legal due diligence/legal auditl terhadap
suatu perusahaanatau objek transaksi
sesuai dengantujuan transaksi, untuk memperoleh
informasiatau fakta material yang dapat
menggambarkan kondisi suatu perusahaan atau objek transaksi.Huruf
bCukup jelas.
Pasal II
Cukup jelas.
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6680