SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) 1. Pokok Bahasan : Penanganan Diare pada Anak 2. Sasaran : Pasien dan keluarga
3. Waktu : 15-30 menit
4. Tempat : Ruang mawar
5. Hari/Tanggal : 30 November 2021 6. Tujuan penyuluhan :
a. Tujuan Instruksional Umum/TIU
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, diharapkan peserta dapat memahami tentang penanganan diare pada anak dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari
b. Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan klien dan keluarga mampu:
1. Mengetahui tentang pengertian diare 2. Mengetahui tentang penyebab diare 3. Mengetahui tentang tanda dan gejala diare 4. Mengetahui tentang cara pencegahan diare 7. Materi
1. Pengertian diare 2. Penyebab diare 3. Tanda dan gejala diare 4. Pencegahan diare 8. Metode
1. Diskusi 2. Tanya jawab 9. Media
1. Leaflet
10. Kegiatan
NO LANGKAH- LANGKAH
WAKTU KEGIATAN
PENYULUHAN
KEGIATAN SASARAN
1 Pendahuluan 2’ a. Memberi salam
b. Memperkenalkan diri c. Menjelaskan maksud dan
tujuan
a. Menjawab salam b. Menjawab
pertanyaan
d. Memberi pretest
2 Penyajian 10’ a. Menggali pengetahuan peserta tentang diare b. Menjelaskan tentang
pengertian diare
c. Menyebutkan penyebab diare d) Menyebutkan tanda dan gejala diare d. Menjelaskan tentang
pencegahan diare
Mendengarkan dengan seksama Dan menjawab pertanyaan
3 Evaluasi 5’ a. Tanya jawab
b. Menanyakan kembali c. Posttest
Partisipasi aktif
4 Penutup 3’ a. Meminta/memberi pesan
dan kesan b. Memberi salam
a. Memberi pesan dan kesan b. Menjawab
salam
11. Evaluasi :
Pertanyaan:
1. Menjelaskan Pengertian diare 2. Menjelaskan Penyebab diare 3. Menjelaskan Tanda dan gejala diare 4. Menjelaskan Pencegahan diare Jawaban:
1. Pasien mampu menjelaskan tentang pengertian diare 2. Pasien mampu menjelaskan tentang penyebab diare 3. Pasien mampu menjelaskan tanda dan gejala diare 4. Pasien mampu menjelaskan cara pencegahan diare 13. Daftar Pustaka:
Fariza, dkk (2020). Satuan penyuluhan diare penanganan diare pada anak .
Lampiran Materi:
1. Pengertian
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cairan atau setengah cairan, dengan demikian kandungan air pada tinja lebih banyak dari keadaan normal yakni 100-200 ml sekali defekasi (Juffrie, dkk, 2010)
2. Penyebab
1) Faktor infeksi
a. Infeksi enteral; infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare, meliputi infeksi bakteri (Vibrio, E. coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter, Yersinia, Aeromonas, dsb), infeksi virus (Enterovirus, Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, dll), infeksi parasit (E.
hystolytica, G.lamblia, T. hominis) dan jamur (C. albicans).
b. Infeksi parenteral; merupakan infeksi di luar sistem pencernaan yang dapat menimbulkan diare seperti: otitis media akut, tonsilitis, bronkopneumonia, ensefalitis dan sebagainya.
c. Faktor Malabsorbsi Malabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa). Intoleransi laktosa merupakan penyebab diare yang terpenting pada bayi dan anak.
2) Faktor Makanan: Diare dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan basi, beracun dan alergi terhadap jenis makanan tertentu.
3) Faktor Psikologis Diare dapat terjadi karena faktor psikologis (rasa takut dan cemas)
3. Tanda dan gejala
1) Mula-mula anak/bayi cengeng gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan berkurang.
2) Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer.
3) Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu.
4) Anus dan sekitarnya lecet karena seringnya difekasi dan tinja menjadi lebih asam akibat banyaknya asam laktat.
5) Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elistitas kuli tmenurun), ubun-ubun dan mata cekung membrane mukosa kering dan disertai penurunan berat badan.
6) Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat tekan darah turun, denyut jantung cepat, pasien sangat lemas, kesadaran menurun (apatis, samnolen, soporakomatus) sebagai akibat hipovokanik.
7) Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria).
8) Bila terjadi asidosis metabolic klien akan tampak pucat dan pernafasan cepat dan dalam (Kusmaul)
4. Pencegahan
Pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah diare adalah:
1) Kebersihan perorangan pada anak. Mencuci tangan sebelum makan dan setiap habis bermain, memakai alas kaki jika bermain di tanah.
2) Membiasakan anak defekasi di jamban dan jamban harus selalu bersih agar tidak ada lalat.
3) Kebersihan lingkungan untuk menghindarkan adanya lalat.
4) Makanan harus selalu tertutup
5) Kepada anak yang sudah dapat membeli makanan sendiri agar diajarkan untuk tidak membeli makanan di jajanan terbuka 6). Air minum harus selalu dimasak. Bila sedang terjangkit penyakit diare selain air harus bersih juga harus dimasak
6) Pada anak yang minum dari botol (dot), botol harus dicuci dan dimasak setiap mau digunakan 8). Pada ibu menyusui sebelum menyusui bayinya mncuci tangan terlebih dahulu
Menyetujui Kediri , 30 November 2021
Pembimbing Mahasiswa
Maria Anita Y, S.Kep., Ns., M.Kes Rika Putri Permata
STIKES RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI
HEALTH EDUCATION (HE)/PENYULUHAN KLIEN DENGAN KASUS MEDIS : Diare
HE untuk diagnose keperawatan : Risiko Ketidakseimbangan Elektrolit Sasaran : pasien dan keluarga Sub pokok membahsan : Penanganan Diare pada Anak Hari / Tanggal : Selasa , 30 November 2021
No .
Tujuan
Materi AVA Evaluasi
Umum Khusus
1. Setelah dilakukan penyuluhan ini,
diharapkan
Setelah mengikuti proses penyuluhan, pasien dapat memahami tentang :
1. Pengertian diare 2. Penyebab diare
3. Tanda dan gejala diare 4. Pencegahan diare
1. Pengertian diare 2. Penyebab diare
3. Tanda dan gejala diare 4. Pencegahan diare
Leaflet S : pasien mampu menjelaskan ulang tentang pengertian diare
O :pasien melakukan tanya jawab dengan baik terkait diare
A : masalah teratasi P : intervensi dihentikan Temapat : YPAC Makassar
Keterangan:
* AVA/ Metode disesuaikan dengan pada saat pemberian HE dapat berupa leaflet, lembar bolak balik
Kediri, 30 November 2021 Mahasiswa
Rika Putri Permata Mengetahui,
Dosen Pembimbing
Maria Anita Y, S.Kep., Ns., M.Kes
DIARE
Dibuat oleh : Rika Putri Permata
STIKES RS BAPTIS KEDIRI
Pengertian Diare
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cairan atau setengah cairan, dengan demikian kandungan air pada tinja lebih banyak dari keadaan normal yakni 100-200 ml sekali defekasi (Juffrie, dkk, 2010)
Penyebab 1. Faktor infeksi
a. Infeksi enteral; meliputi infeksi bakteri (Vibrio, E. coli, Salmonella,
Shigella,
Campylobacter, Yersinia, Aeromonas, dsb), infeksi virus (Enterovirus,
Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, dll), infeksi parasit (E. hystolytica, G.lamblia, T. hominis) dan jamur (C. albicans).
2. Faktor Makanan: merupakan infeksi di luar sistem pencernaan yang dapat menimbulkan diare 3. Faktor Psikologis: Diare dapat terjadi karena faktor psikologis (rasa takut dan cemas)
Tanda dan gejala 1. Mula-mula anak/bayi cengeng
gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan berkurang.
2. Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer.
3. Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu.
4. Anus dan sekitarnya lecet
5. Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elistitas kuli tmenurun), ubun-ubun dan mata cekung membrane mukosa kering dan disertai penurunan berat badan.
6. Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat tekan darah turun, denyut jantung cepat, pasien sangat lemas, kesadaran menurun (apatis, samnolen, soporakomatus) sebagai akibat hipovokanik.
7. Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria).
8. . Bila terjadi asidosis metabolic klien akan tampak pucat dan pernafasan cepat dan dalam (Kusmaul).
Pencegahan
1. Mencuci tangan sebelum makan dan setiap habis
bermain, memakai alas kaki jika bermain di tanah.
2. Membiasakan anak defekasi di jamban dan jamban harus selalu bersih agar tidak ada lalat.
3. Kebersihan lingkungan untuk menghindarkan adanya lalat.
4. Makanan harus selalu tertutup 5. Kepada anak yang sudah dapat
membeli makanan sendiri agar diajarkan untuk tidak membeli makanan di jajanan terbuka
6. Air minum harus selalu dimasak.
7. Pada anak yang minum dari botol (dot), botol harus dicuci dan dimasak setiap mau digunakan
8. Pada ibu menyusui sebelum menyusui bayinya mncuci tangan terlebih dahulu