• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penanganan Komoditas Pertanian Sesuai Prosedur K3LH

N/A
N/A
femmy abdullah

Academic year: 2024

Membagikan "Penanganan Komoditas Pertanian Sesuai Prosedur K3LH"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENANGANAN

KOMODITAS PERTANIAN

SESUAI PROSEDUR K3LH

(2)

A. DASAR – DASAR PENGELOMPOKAN

KOMODITAS HASIL PERTANIAN BERDASARKAN NOMENKLATUR BIOLOGI

1. KARAKTERISTIK AGRONOMI BERDASARKAN NOMENKLATUR BIOLOGI

A. kelompok serealia

B. kelompok kacang – kacangan

C. kelompok ubi- ubian

D. kelompok sayuran

E. kelompok buah – buahan

F. kelompok hasil ikan

G. kelompok hasil ternak [ daging , susu dan telur ]

(3)

2, KARAKTERISTIK FISIOLOGIS BERDASARKAN KETAHANAN ATAU DAYA SIMPAN SUATU KOMODITAS

1. PANGAN CEPAT RUSAK ( PERISABLE ) daya simpan tidak lama CONTOH daging , susu, buah dan sayuran

2. pangan semi mudah rusak ( semi pesrisable ) contoh ; bawang merah, bawang Bombay, umbi- umbian , kelompok sayur ( waluh dan apel )

3. pangan tahan lama ( non pesrisable ) jagung , kacang – kacang yang sudah melalui tahapan pengawetan

(4)

3. Karakteristik gizi

Pengelompokan pangan berdasarkan gizi yaitu ;

1. karbohidrat

2.Protein

3. lemak

4. vitamin

5. mineral

6. air

(5)

Berdasarkan kandungan gizi maka pangan daat dikelompokan menjadi ;

1. pangan sumber kalori

2. pangan sumber protein

3. pangan sumber lemak

4. pangan sumber vitamin dan mineral

(6)

B. PENANGANAN PASCA PANEN KOMODITAS HASIL PERTANIAN SECARA UMUM

Penanganan pasca panen bertujuan ;

a. menjamin mutu produk

b. menghambat proses metabolism dan pemasakan buah

C. serta memperpanjang usia simpan produk

Kegiatan penanganan pasca panen antara lain ;

1.

Sortasi dan grading

2.

pembersihan/ pencucian

3.

pengemasan dan pemngepakan

4.

serta perlakuaan perlakuan laiinya

(7)

PENANGANAN PASCA PANEN KOMODITAS HASIL PERTANIAN SECARA UMUM

1. pencegahan kerusakan pasca panen

Penanganan pasca panen bertujuan agar hasil tanaman tersebut dalam kondisi baik sesuai / tepat untuk dapat segera dikonsumsi atau untuk bahan baku

pengolahan

2. metode grading dan sortasi

pada kegiatan grading penentuan mutu hasil panen umunya di dasarkan pada kebersihan produk , aspek kesehatan , ukuran , bobot, warnma , bentuk , kematangan , kesegaran, terdapat atau tidaknya serangan / kerusakan oleh penyakit , serta terdapatnya kerusakan oleh serangga dan luka / lecet oleh factor mekanis .

(8)

c. Penanganan pasca panen tanaman sayuran

Sayuran adalah sumber vitamin yang tinggi yang kaya manfaatnya.

Upaya untuk mempertahankan kualitas produk dengan

melakukan penanganan pasca panen pada sayuran dengan metode sbb ;

1. pencucian dan pembuangan kotoran

kegiatan pembersihan terdiri atas ; a. memotong bagian – bagian yang tidak berguna , b. menghilangkan kotoran

yang melekat .

(9)

2

. sortasi dan grading

sortasi hasil panen sayuran daun contohnya sawi hijau /caysim adalah melakukan pemisahan antara caysim yang baik ( tangkai daun berwarna putih ) dan yang kurang baik ( tangkai daun berwarna kemserahan )

grading sangat penting karena grading merupakan cara yang dapat dilakukan untuk melihat mutu produk sehingga dapat diberikan harga sesuai dengan mutunya.

Grading bertjuan memisahkan hasil panen berdasarkan tingkat mutu sesuai dengan standar mutu yang

ditentukan .

(10)

Pengemasan dan penyimpanan hasil tanaman sayuran

Tujuan , manfaat dan metode dalam pengepakan dan pengemasan hasil panen ;

1. memberikan perlindungan terhadap produk yang akan dipasarkan serta mempermudah penanganan

2. menambah nilai ekonomi dan meningkatkan daya Tarik

3. wadah kemasan hendaknya tidak terlalu berat dan tidak banyakruang

terbuang , tetapi kekar/ kuat (tidak menimbulkan lecet-lecet pada produk di dalamnya apabila kemasan tersebut di tumpuk )

Metode pengepakan

Untuk buah-buahan yang berukuraan sedang seperti mangga, apel, jeruk dan alpukat pengemasan sebaiknya menggunakan bahan kardus berventilasi .

(11)

4. Pengeringan daan pengangkutan serta pengolahan tanaman sayuran

A. pengeringan di bawah matahari

B. pengeringan ditempt teduh

C.pengeringan buatan

(12)

D. Penanganan pasca panen buah- buahan

1. sortasi dan grading

A. sortasi merupakan kegiatan pemisahan secara visual berdasarkan tampilan fisik (warna dan bentuk )antara yang baik , tidak rusak, tidak cacat dan sehat . Sortasi harus segra dilakukan setelah bahan pangan berada dalam bangsal penanganan karena akan menentukan proses selanjutnya.

B. grading

Pemilahan merupakan pengelompokan buah hasil panen berdasarkan kriteria yang telah disepakati oleh produen dan konsumen . Selama grading harus diusahakan terhindar dari kontak sinar matahari secara langsung . Kontak sinar matahari secara langsung menyebabkan bobot dan mempercepat meningkatnya proses metabilisme .

Pemilahan / grading bertujuan memilih buah berdasarkan kriteria/ grade/ kelas , warna , berat , bentuk dan ukuran .

(13)

2. Pengendalian hama dan penyakit

1

. pengendalian mekanis

2.pengendaalian biologis

3. pengendalian kmia

4. pengendalian dengan metode VHT

3. pelilinan dan pematangan buah

Pelilinan mampu membentuk lapisan tipis pada seeluruh permukaan mangga dan menutupi pori – pori secara merata namun tanpa

mengganggu aktivitas fisiologisnya .

pematangan buah

(14)

E. PENANGANAN PASCA PANEN TERNAK DAN UNGGAS

1, PROSES PENANGANAN TERNAK

1. inspeksi ante mortem

Persayaratannya ; - ternak harus dalam keadaan sehat dan bebas dari berbagai jenis penyakit

- ternak harus cukup istirahat , tidak diperlakukan jasar, serta tidak mengalami stress agar kandungan glikogen otot maksimal

2. penyembelihan sapi ;penyembelihan dilakukan dengan memotong pipa saliuran udara , saluran makanan dan pembuluh darah

3, penuntasan darah , setelh penyembelihan darah harus segera dikeluarkan sebanyak mungkin .

4. dressing adalah pemishan bagian kepala, kulit, jeroan dari tubuh ternak .

(15)

Proses penanganan pasca panen unggas Penanganan pasca panen telur

a. Bagian – bagian telur

1. Putih telur

2. kuning telur

3. kulit telur

4. rongga udara

5. chalazae b. Kualitas telur

c. Prinsip penanganan pasca panen telur

(16)

A. pemilihan bahan baku

B. penyimpanan bahan baku / telur pada suhu 12 dejata Celsius – 15 derajat celcius

C. ruang penyimpanan telur haruys jauh dari benda- benda yang berbau tajam , misalnya bawang

D. pengolahan makanan / telur ; beberapa alternative pengawetan telur ;

1. perendaman

2. penggunaan suhu rendah

3. penutupan kulit telur denga bahanpengawet (paraffin, natrium silikat borat, permanganate, dan benzoate )

(17)

PENERAPAN PROSEDUR K3LH DALAM PENGOLAHAN PRODUK PANGAN

 Penerapan k3 bertujuan mencegah

mengurangi, atau menghilangkan risiko kecelakaan akibat kerja . Keselamatan

kerja merupakan perlindungan tenaga kerja dari bahaya yang ditimbulkan oleh

kecelakaan dari suatu kegiatan kerja atau

resiko dalam pekerjaan .

(18)

Pada umumnya dalam lingkungan kerja selalu terdapat sumber bahaya yang dapat mengancam keselamatan daan kesehataan kerja . Sumber bahaya dapat ditemukan pada fasilitas kerja, seperti peralatan kerja dan bangunan,

serta dalam suatu kegiatan kerja. Faktor- factor tersebut oerlu diidentifikasi ubntuk mengetahui jenis bahaya dan dapatr dilakukan tindakan pencegahan , pengendaalian dan penghilangan sumber bahaya dengan cara yang tepat.

Dengan demikian penanganan menjadi lebih efisien ,

kerugian dan kerusakan dapat diminamalkan serta

kecelakaan akibat kerja tidak trerjadi

Referensi

Dokumen terkait

Penanganan penumpang yang memerlukan pelayanan khusus dilaksanakan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur yang diberlakukan oleh Indonesia Air Asia dan juga tidak menyimpang

Sehubungan dengan pelelangan paket pekerjaan Kajian Pemenuhan Komoditas Pertanian di 5 (lima ) Kabupaten di Provinsi Papua Barat maka perusahaan Saudara dinyatakan lulus

menghasilkan kakao dengan mutu sesuai persyaratan Standar Nasional Indonesia (SNI), perlu menetapkan Pedoman Penanganan Pascapanen Kakao dengan Peraturan

Boyolali Milk Centre menerapkan kegiatan yang ramah lingkungan (zero energy concept) sesuai 6 prinsip Green Architecture. Dimana dari semua kegiatan peternakan dan

PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (Studi Kasus: Pertanian Kecamatan Parbuluan, Kabupaten

1 2 3 4 5 6 6 7 SP 3 Rasio komoditas pertanian yang sesuai dengan persyaratan karantina terhadap total komoditas pertanian yang diperiksa melalui tempat

Bagan Alir / Flowchart Ketua UJM Ketua UJM Koordinator bidang terkait Ketua UJM Standar Waktu Penanganan Produk Jasa Tidak Sesuai Penanganan keluhan atas produk/ jasa yang tidak

Dokumen ini berisi keputusan Kepala Sekolah TK Al Ihsan 2 tentang pembentukan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan