• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendampingan Kader dalam Pengelolaan Sampah di Lingkungan Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Pendampingan Kader dalam Pengelolaan Sampah di Lingkungan Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Pendampingan Kader dalam Pengelolaan Sampah di Lingkungan Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo

Diah Retno K

a

*, Yunik Windarti

b

, Nur Ainiyah

c

, Kartika Yuliani

d

, Yunyastiti Dwidya Palupi

e

abcde Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, Surabaya, Indonesia

*corresponding author: dr.diah@unusa.ac.id

Abstract

Latar belakang: Sampah merupakan masalah yang selalu dihadapi dalam setiap negara baik negara maju maupun negara berkembang. Permasalahan sampah adalah masalah serius karena dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang berdampak buruk bagi kehidupan manusia. Untuk itu perlu dicarikan solusi dan pemecahan, terlebih sampah plastik yang merupakan peringkat kedua daftar sampah di Indonesia. Metode: Pelaksanaan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini meliputi beberapa tahapan diantaranya, Koordinasi dan Perizinan, Persiapan sarana dan prasarana, Pelaksanaan kegiatan, Monitoring & Evaluasi. Pelaksanaan pendampingan Kader dalam pengelolaan sampah pada santri di PP. Zainul Hasan Genggong Probolinggo dilakukan secara offline di PP. Zainul Hasan Genggong Probolinggo dengan sebanyak 21 peserta yang hadir dari santri dan dilaksanakan pada tanggal 21-22 Mei 2122. Hasil: Hasil kegiatan menunjukkan bahwa para santri dan pengurus memiliki pemahaman tentang mpah dan pemilahan sampah. Selain itu, para santri dan pengurus pondok pesantren juga telah memahami dengan baik hal-hal yang berkaitan dengan sampah dan proses pemilahannya karena sebelumnya telah disosialisasikan oleh pihak pondok pesantren. Pada pelaksanaan pengmas, terdapatantusiasme peserta dalam menyimak materi yang disampaikan sehingga dapat memberikan pertanyaan pada materi yang belum dipahami peserta. Kesimpulan:

Terciptanya peningkatan pemahaman mengenai sampah dan pengelolaannya, pemahaman cara memilah sampah, dampak negatif sampah bagi kesehatan dan lingkungan, danpengetahuan tentang edukasi mengenai prosedur pemilahan sampah di lingkungan pondok pesantren.

Keywords: Kader Sehat, Pendampingan Kader, Pengelolaan Sampah, Pondok Pesantren

1. Pendahuluan

Pesantren Zainul Hasan sejak awal pendiriannya dikenal dengan sebutan Pondok Genggong yang didirikan oleh Syaikh Zainul Abidin al-Maghribi pada tahun 1839 M / 1250 H yang terletak di Genggong Kabupaten Probolinggo. Pondok pesantren Zainul Hasan

(2)

Genggong adalah salah satu lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia, berdirinya lembaga ini jauh sebelum Indonesia merdeka yaitu tepatnya pada tahun 1839, di Genggong, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Komplek Pesantren Genggong berada di atas areal tanah seluas kurang lebih 26 hektare dengan jumlah santri ± 22.000(2015). Pada 14 Juli 2020 lalu, adaptasi tatanan baru di lingkungan pondok pesantren tangguh COVID-19 mulai digalakkan di Kabupaten Probolinggo. Terdapat empat Pondok Pesantren (PP) di Kabupaten Probolinggo yang hadir pada kegiatan penguatan adaptasi tatanan baru di lingkungan pondok pesantren tangguh COVID-19. Yakni, PP HATI Kraksaan, PP Zainul Hasan Genggong, PP Nurul Jadid Paiton dan PP Syekh Abdul Qodir Al Jaelani Kraksaan. Pondok pesantren tersebut diarahkan untuk memacu lingkungan pendidikan atau pondok pesantren selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan. Empat pondok pesantren ini diharapkan menjadi percontohan dan inspirasi bagi pondok pesantren yang lainnya di Kabupaten Probolinggo. Bagaimana mewujudkan pondok pesantren yang tangguh terhadap COVID-19. Salah satu hal yang harus diterapkan dalam pondok pesantren adalah physical distancing.

Sampah merupakan masalah yang selalu dihadapi dalam setiap negara baik negara maju maupun negara berkembang. Permasalahan sampah adalah masalah serius karena dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang berdampak buruk bagi kehidupan manusia. Untuk itu perlu dicarikan solusi dan pemecahan, terlebih sampah plastik yang merupakan peringkat kedua daftar sampah di Indonesia. Permasalahan persampahan ini tidak membaik dari tahun ke tahun, permasalahan sampah yang mengemuka secara nasional secara umum didominasi oleh wilayah perkotaan yang memiliki keterbatasan lahan TPA sehingga dampaknya tidak saja terhadap pencermaran lingkungan tetapi juga terhadap kesehatan.

Masalah utama dalam menangani masalah sampah di Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo adalah belum adanya pendidikan/edukasi tentang sampah dan caracara penanganannya. Penanganan sampah yang selama ini dilakukan belum sampai pada tahap memikirkan proses daur ulang atau menggunakan kembali sampah tersebut karena masih menggunakan cara-cara konvensional seperti dibakar dan dikubur dalam tanah. Sehingga sistem pengelolaan persampahan perlu mendapatkan perhatian khusus,

(3)

karena melihat dari timbunan sampah yang dihasilkan besar (kepadatan penduduk tinggi) dan tidak adanya lahan baik sebagai tempat pengolahan dimana akhirnya menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan. Pengelolaan sampah secara terpadu berarti bahwa dalam mengelola sampah harus diperhatikan segala aspek yang terkait sebagai satu kesatuan yang terintegrasi.

2. Metode

Metode yang akan diterapkan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pemberian edukasi berupa pemberian penyuluhan dengan penjabaran sebagai berikut:

a. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Program kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini akan diadakan di Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Probolinggo pada 21 Mei 2022.

b. Sasaran Peserta Sasaran peserta adalah santriwati di Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Probolinggo.

c. Tahapan Pelaksanaan

1) Menyusun materi penyuluhan.

2) Menyiapkan media yang mendukung materi penyuluhan.

3) Menyusun kuesioner pre-test dan post-test.

4) Pelaksanaan acara penyuluhan = Pembagian kuesioner pre-test, Pemaparan materi penyuluhan, Tanya jawab, Pembagian kuesioner post-test.

d. Praktik pembuatan konektor masker Monitoring dan Evaluasi Pengolahan data hasil kuesioner pre-test dan pos-test.

3. Hasil dan Diskusi

Pada kegiatan pengmas ini diawali dengan pengisian pretest oleh peserta. Komponen pertanyaan pretest diantaranya tentang pengelolaan sampah, edukasi pengelolaan sampah, pemilahan sampah, jenis-jenis limbah. Materi yang diisampaikan yaitu tentang sampah dan dampak sampah bagi lingkungan. Pokok bahasanpada materi tersebut diantaranya yaitu pengertian sampah, cara pemilahan sampah, klasifikasi sampah, dampak negatif sampah

(4)

bagi lingkungan, dan edukasi mengenai cara pemilahan sampah. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa para santri dan pengurus memiliki pemahaman tentang mpah dan pemilahan sampah. Selain itu, para santri dan pengurus pondok pesantren juga telah memahami dengan baik hal-hal yang berkaitan dengan sampah dan proses pemilahannya karena sebelumnya telah disosialisasikan oleh pihak pondok pesantren. Pada hasil pretest dan posttest yang telah dilaksanakan, hampir seluruh peserta telah menjawab dengan benar pada pilihan jawaban multiple choice yang disediakan.

Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman yang baik tentang ampah pada lingkungan pondok pesantren telah terbentuk, baik pada santri maupun pengurus di pondok pesantren.

Pada pelaksanaan pengmas, terdapatantusiasme peserta dalam menyimak materi yang disampaikan sehingga dapat memberikan pertanyaan pada materi yang belum dipahami peserta. Terciptanya peningkatan pemahaman mengenai sampah dan pengelolaannya, pemahaman cara memilah sampah, dampak negatif sampah bagi kesehatan dan lingkungan, danpengetahuan tentang edukasi mengenai prosedur pemilahan sampah di lingkungan pondok pesantren. Harapannya, melalui kegiatan ini dapat tercipta pemberdayaan, yaitu kemandirian pondok pesantren di bidang pengolahan sampah sehingga dapat menjadi contoh bagi masyarakat maupun pondok pesantren lainnya.

Bentuk Pendidikan dapat dilakukan dengan berberbagai cara selah satunya yaitu dengan pemberian penyuluhan. Pengabdian ini didukung dengan beberapa penelitian yang juga dilakukan di Yogyakarta bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat terhadap pengelolaan sampah (Mulasari, 2012; sari & Mulasari, 2017).

Penelitian Harun, 2017 mengatakan bahwa masyarakat memiliki pengetahuan yang baik tetapi perilaku masyarakat terhadap kurang baik dalam melakukan pemilahan sampah baik sampah organik maupun anorganik (Harun, 2017)

4. Kesimpulan

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat tentang Pendampingan Kader mengenai pengolaan sampah di lingkungan Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Probolinggo Terciptanya peningkatan pemahaman mengenai sampah dan pengelolaannya, pemahaman

(5)

cara memilah sampah, dampak negatif sampah bagi kesehatan dan lingkungan, danpengetahuan tentang edukasi mengenai prosedur pemilahan sampah di lingkungan pondok pesantren.

Ucapan Terima Kasih

Penulis menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya terhadap semua pihak yang terlibat dari Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya dan Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Probolinggo atas terselenggaranya pengabdian masyarakat ini.

Referensi

Harun, H. (2017). GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM PROSES PEMILAHAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI RW 06 DESA HEGARMANAH.

Dharmakarya : Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat, 6(2), 86–88.

https://doi.org/10.24198/DHARMAKARYA.V6I2.14789

Mulasari, S. A. (2012). Sampah merupakan sesuatu bahan atau benda padat yang sudah tidak dipakai lagi oleh manusia, atau benda padat yang sudah tidak digunakan lagi dalam suatu kegiatan manusia dan dibuang. Kes Mas, 6(3), 144–211.

sari, N., & Mulasari, S. A. (2017). PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN DENGAN

PERILAKU PENGELOLAAN SAMPAH DI KELURAHAN BENER KECAMATAN TEGALREJO YOGYAKARTA.

Referensi

Dokumen terkait

The purpose of the research is to create a “counter-time device” to counting machining time, as the data to calculate the productivity value. By observations, interviews