• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Penerimaan Peserta Didik Baru dalam Meningkatkan Lulusan yang Bermutu di MA Zainul Hasan 1 Genggong Probolinggo.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Model Penerimaan Peserta Didik Baru dalam Meningkatkan Lulusan yang Bermutu di MA Zainul Hasan 1 Genggong Probolinggo."

Copied!
172
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen Pendidikan Islam

Oleh:

OKI SUHARTONO NIM. 084 143 086

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JULI 2018

(2)
(3)
(4)





“Sesungguhnya telah ada pada(diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu(yaitu) bagi orang yang mengharap(rahmat) Allah dan(kedatangan) hari

kiamat dan Dia banyak menyebut Allah”. (QS. Al-Ahzab:21)*

*

اَهَلا ْوَمَواَ هيُِّلَو َتْهَا اَه َّكََّز ْنَّم ُ ْيَْخ َتْهَا اَهِّل َزَو اَهاَوْقَت ِسِْفَه ِتَا َّمُهَّللَا

“Ya Allah berikanlah ketakwaan pada diriku dan sucikanlah ia, karena Engkau-lah sebaik-baik Robb yang menyucikannya, Engkau-lah pelindung dan

pemeliharanya”

(Syaikh Salim)

)لةاقلما( َكِم ْسِ ِبِ َلا َكِح ْو ُرِبَو َ ِلِاَمِبَلا َ ِلِْقَعِب ٌنا َسْوِا َكَّهَا َمْوُلْعَمَو

“Ketahuilah sesungguhnya engkau adalah manusia karena akalmu dan bukan karena hartamu, karena ruhanimu

dan bukan karena jasadmu.”

+Al-Qur’an& terj., 33:21.

††Maqolah Ulama’

(5)

Orang yang ku sayangi dan sangat saya hormati

ayahanda Abdul Mukti dan Ibunda Satina yang telah membesarkan dengan kasih sayang dan mendidik saya dengan penuh kesabaran serta selalu mendo’akan setiap saat agar anaknya menjadi anak yang sholeh, pintar, taat, patuh, berguna

baginya, keluarganya, agama, bangsa dan Negara

Saudara-saudaraku yang tersayang kakakku Antono dan Zainullah

Guruku Sang Murobbi KH. Hassan Ahsan Maliki, S.Sy. serta para guru Madrasah Aliyah Zainul Hasan Genggong yang sudi memberikan bimbingan

serta arahan demi tersusunnya Skripsi ini

Seluruh kosma MPI C2 yang selalu bersamaku dalam suka duka belajar bersama, damai selalu untuk kalian

Kebersamaan dan kesetian kalian semua mengiringi perjalanan studiku, gelak tawa dan canda serta sedikit perselisihan memberi nuansa yang sejuk dan

mutiara berharga selalu mewarnai setiap langkahku……..

Indah Bersamamu Sahabatku……

(6)

Seganap puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya, perencanaan, pelaksanaan, dan penyelesaian skripsi sebagai salah satu syarat menyelesaikan program sarjana, dapat terselesaikan dengan lancar.

Kesuksesan ini dapat penulis peroleh karena dukungan banyak pihak. Oleh karena itu, penulis menyadari dan menyampaikan terima kasih yang sedalam- dalamnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE, MM. Selaku Rektor Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Jember yang telah memfasilitasi kami selama proses kegiatan belajar mengajar di lembaga ini.

2. Bapak Dr. H. Abdullah, S.Ag., M.H.I. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember.

3. Ibu Dr. Hj. Siti Rodliyah, M. Pd. Selaku Ketua Jurusan Kependidikan Islam

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember.

4. Bapak Nuruddin, M.Pd. Selaku Ketua Prodi Manajemen Pendidikan Islam

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember, sekaligus pembimbing skripsi

yang dengan penuh kesabaran dan keikhlasandi tengah-tengah kesibukannya meluangkan waktu memberikan bimbingan dan pengarahan kepada peneliti.

(7)

6. Untuk organisasi IKMPB yang telah banyak memberikan pengalaman tentang demokrasi khususnya teman-teman yang selalu memberikan saya motivasi, pelajaran, dan pengalaman yang sangat berharga.

7. IMMAPSI yang selalu menjadi tempat berdiskusi tentang pendidikan sehingga membantu saya untuk selalu peka terhadap pendidikan di sekitar.

8. PMII sebagai organisasi pertama saya ketika berada di kampus, terima kasih untuk kalian yang selalu memberikan inspirasi bagiku.

9. Teman-teman KKN Posko X Parebalan yang sudah menjadi perjalanan indah dalam hidupku.

10. PPL SMAN Arjasa yang juga memberikan pengalaman sangat berarti, bisa berkenalan dengan teman-teman UNEJ serta Indahnya Keragaman dalam bingkai Kebersamaan dalam satu tujuan.

Akhirnya, semoga segala amal baik yang telah Bapak/Ibu berikan kepada penulis mendapat balasan yang baik dari Allah SWT.

Jember, 28 Juni 2018 Penulis

OKI SUHARTONO

(8)

Penerimaan peserta didik baru merupakan suatu aktivitas yang dilakukan pertama kali dalam suatu lembaga pendidikan. Yang tentunya dilakukan melalui proses penyeleksian yang telah ditentukan oleh pihak lembaga pendidikan kepada calon peserta didik baru. Dengan persyaratan tertentu pengadaan siswa baru ini harus dilakukan secara terorganisir dan terencana secara sistematis sedemikian rupa, sehingga perekrutan terhadap calon peserta didik baru memenuhi kriteria yang disiapkan oleh sebuah lembaga pendidikan.

Fokus Penelitian yang diteliti dalam Skripsi ini adalah: 1) Bagaimana Kebijakan Penerimaan Peserta Didik Baru dalam Meningkatkan Lulusan yang Bermutu di MA Zainul Hasan 1 Genggong Probolinggo? 2) Bagaimana Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru dalam Meningkatkan Lulusan yang Bermutu di MA Zainul Hasan 1 Genggong Probolinggo?

Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk Mendeskripsikan Kebijakan Penerimaan Peserta Didik Baru dalam Meningkatkan Lulusan yang Bermutu di MA Zainul Hasan 1 Genggong Probolinggo. 2) Untuk Mendeskripsikan Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru dalam Meningkatkan Lulusan yang Bermutu di MA Zainul Hasan 1 Genggong Probolinggo.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan,subyek penelitian menggunakan purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan:observasi, wawancara, dan dokumentasi.Validitas data menggunakan triangulasi sumberdan teknik, serta analisa datamenggunakanmodel Miles dan Huberman.

Hasil penelitianmenunjukkan bahwa: 1) Kebijakan sistem penerimaan peserta didik baru yang dilakukan oleh Madrasah Aliyah Zainul Hasan 01 merupakan upaya untuk meningkatkan jumlah peserta didik baik dari segi kuantitas maupun kualitas sehingga mampu menjaring santri yang berkualitas.

Adapun program-program kebijakan sistem penerimaan peserta didik meliputi:

peningkatkan kualitas SDM, pembenahan infrastruktur sekolah, peningkatan mutu dibidang akademik dan non akademik. 2) Pelaksanaan sistem penerimaan siswa baru di MA Zainul Hasan 01 Genggong sudah baik. Seleksi penerimaan peserta didik baruMadrasah Aliyah Zainul Hasan 1 Genggong menggunakan sistem seleksi berdasarkan tes masuk. Tes masuk dipilih untuk mengetahui kemampuan real siswa yang akan menjadi bahan pertimbangan bagi panitia untuk menentukan siswa yang diterima Siswa diwajibkan untuk menyelesaikan serangkaian tes yang ada yaitu tes pengetahuan umum, tes wawancara, tes baca Qur’an, tes baca kitab (khusus program agama) dan psikotes. Secara keseluruhan proses penerimaan siswa baru sudah sesuai dengan prosedur yang ada.

Kata Kunci: Penerimaan Peserta Didik

(9)

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Fokus Penelitian ... 10

C. Tujuan Penelitian ... 10

D. Manfaat Penelitian ... 11

E. Definisi Istilah ... 13

F. Sistematika Pembahasan ... 14

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Penelitian Terdahulu ... 16

B. Kajian Teori ... 20

(10)

C. Subyek Penelitian ... 62

D. Teknik Pengumpulan Data ... 64

E. Analisis data ... 66

F. Keabsahan Data ... 68

G. Tahap-tahap Penelitian ... 68

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Gambaran Objek Penelitian ... 71

1. Sejarah Singkat Berdirinya MA Zainul Hasan 1 Genggong Pajarakan Probolinggo ... 71

2. Profil MA Zainul Hasan 1 Genggong Pajarakan Probolinggo ... 74

3. Sarana-Prasarana dan Fasilitas Penunjang di MA Zainul Hasan 1 Genggong Pajarakan Probolinggo ... 76

4. Struktur Organisasi MA Zainul Hasan 1 Genggong Pajarakan Probolinggo ... 76

5. Data Guru dan Siswa MA Zainul Hasan 1 Genggong Pajarakan Probolinggo ... 77

6. Program Unggulan MA Zainul Hasan 1 Genggong Pajarakan Probolinggo ... 81

(11)

Genggong Pajarakan Probolinggo ... 84 2. Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru Dalam

Meningkatkan Lulusan Yang Bermutu MA Zainul Hasan 1 Genggong Pajarakan Probolinggo ... 100 C. Pembahasan Temuan ... 116

1. Kebijakan Penerimaan Peserta Didik Baru Dalam Meningkatkan Lulusan Yang Bermutu MA Zainul Hasan 1 Genggong Pajarakan Probolinggo... 116 2. Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru Dalam

Meningkatkan Lulusan Yang Bermutu MA Zainul Hasan 1 Genggong Pajarakan Probolinggo... 121 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 124 B. Saran ... 124 DAFTAR PUSTAKA ... 126

(12)

3. Jurnal Kegiatan Penelitian 4. Dokumentasi

5. Surat Selesai Penelitian 6. Pernyataan Keaslian Tulisan 7. Program Kesiswaan

8. Brousure PSB

9. Surat Keputusan Panitia PSB 10. Kalender Kegiatan PSB 11. Registrasi

12. Data Siswa yang diterima di PTN 13. Biodata Penulis

(13)

Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan ... 17

Tabel 2.2 Tingkatan Aspek Kognitif ... 46

Tabel 4.1 Data Guru MA Zainul Hasan 1 Genggong... 77

Tabel 4.2 Tenaga Administrasi ... 79

Tabel 4.3 Siswa Baru Tahun Ajaran 2017-2018 ... 80

Tabel 4.4 Siswa Lulus Tahun 2017 ... 80

Tabel 4.5 Jumlah Siswa ... 80

Tabel 4.6 Jumlah Rombel Siswa ... 81

Tabel 4.7 Prestasi Siswa Semester Genap TA 2017-2018 ... 81

Tabel 4.8 Jumlah Santri Wisuda Prodistik tahun 2017 ... 83

Tabel 4.9 Angkatan IV (tahun 2018) ... 83

(14)

Gambar 1.1 Statistik Kesiswaan ... 4

Gambar 1.2 Grafik Lulusan Peserta Didik ... 5

Gambar 2.1 Proses Seleksi Sumber Daya Manusia ... 36

Gambar 4.1 Gedung MA Zainul Hasan 1 Genggong ... 86

Gambar 4.2 Brosur PSB ... 95

Gambar 4.3 Pamflet PSB... 96

Gambar 4.4 Suasana sebelum Rapat PSB ... 104

(15)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mutu pendidikan di sekolah merupakan pilar penting dalam mewujudkan pendidikanyang bermutu dan berkualitas. Salah satu tugas lembaga pada satuan pendidikanyangmerupakan kegiatan tahunan adalah melaksanakan dan menetapkan input sebelum melaksanakan proses pendidikan dan pembelajaran. Salah satu input yang terpenting adalah penetapan "raw input" atau bahan baku, yakni peserta didik. Hal tersebut akan dapat diperoleh dengan baik manakala proses penerimaan peserta didik baru dapat dilaksanakan secara baik, adil, objektif.1

Penerimaan peserta didik baru merupakan suatu aktivitas yang dilakukan pertama kali dalam suatu lembaga pendidikan. Yang tentunya dilakukan melalui proses penyeleksian yang telah ditentukan oleh pihak lembaga pendidikan kepada calon peserta didik baru. Dengan persyaratan tertentu pengadaan siswa baru ini harus dilakukan secara terorganisir dan terencana secara sistematis sedemikian rupa, sehingga perekrutan terhadap calon peserta didik baru memenuhi kriteria yang disiapkan oleh sebuah lembaga pendidikan.

Mengingat jumlah sekolah yang semakin banyak, baik sekolah negeri maupun swasta dengan berbagai kelebihan dan kekurangan masing-masing

1Sallis, Edward, Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan, terj. Ahmad Ali Riyadi dan Fahrurrozi.

(Yogyakarta: IRCiSoD, 2010), 35.

(16)

dapat berimplikasi terhadap minat calon peserta didik, seperti halnya di MA Zainul Hasan 1 Genggong Probolinggo merupakan sekolah swasta dibawah naungan Yayasan Pondok Pesantren Zainul Hasan yang sudah terakreditasi A pada tahun 2017, dan memiliki prestasi cukup membanggakan di tingkat Nasional, terutama di kabupaten Probolinggo. Madrasah Aliyah Zainul Hasan 1 Genggong ini selalu mengedepankan akhlak yang tercermin dalam Satlogi SANTRI (Sopan santun, Ajeg (istiqomah), Nasehat, Taqwa, Ridhollah, Ikhlas) dan kedisiplinan karena sekolah ini merupakan sekolah yang berada di kawasan pondok pesantren. Selain itu berbagai fasilitas mulai dari penunjang pembelajaran telah tersedia di sekolah ini guna menunjang kegiatan pembelajaran secara optimal.

MA Zainul Hasan 1 Genggong beralamat di jalan raya KM 03 Padjarakan, Karangbong, Padjarakan, Probolinggo, Jawa Timur. Sekolah ini sekarang berdiri di tengah kehidupan masyarakat yang begitu kompleks dan beragam potensi masyarakatnya. Dengan keberagaman potensi masyarakatnya yang semakin hari semakin maju tentu sekolah ini harus senantiasa dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan guna mempertahankan eksistensi mereka sebagai sekolah unggulan.

Menurut Prihatin ada dua sistem dalam sistem penerimaan peserta didik baru yaitu: pertama, dengan menggunakan sistem promosi. Sistem promosi adalah penerimaan peserta didik, yang sebelumnya tanpa menggunakan seleksi. Peserta didik yang mendaftar di suatu sekolah, diterima tanpa ada penyeleksian terlebih dahulu sehingga yang mendaftar menjadi

(17)

peserta didik tidak ada yang ditolak. Sistem promosi demikian secara umum berlaku pada sekolah-sekolah yang pendaftarannya kurang dari daya tampung yang ditentukan.2

Kedua, dengan menggunakan sistem seleksi. Sistem seleksi ini dapat digolongkan menjadi tiga macam yaitu: seleksi berdasarkan daftar nilai, seleksi berdasarkan penelusuran minat dan kemampuan, dan seleksi berdasarkan hasil tes masuk.3 Proses sistem penerimaan peserta didik baru sebagian besar masih berjalan secara konvensional atau sistem manual. Jadi, pihak yang akan mendaftar atau orang tua calon peserta didik harus datang langsung ke sekolah untuk mencari informasi tentang kegiatan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Namun saat ini, dengan adanya kemajuan teknologi maka sistem PPDB menggunakan sistem online. Maka dalam penyelenggaraannya menggunakan basis internet yang formulir pendaftaran dan nomor peserta dapat diperoleh dari akses web atau blog sekolah.

MA Zainul Hasan 1 Genggong sebagai salah satu lembaga Madrasah swasta di Kabupaten Probolinggo memiliki tingkat kelulusan yang baik, dengan prosentase kelulusan 100%. Persebaran lulusan yang melanjutkan ke perguruan tinggi pun juga meningkat. Hal ini dapat dilihat dari prosentase lulusan dari tahun ke tahun. Tahun 2015 yang melanjutkan ke perguruan tinggi sebesar 40%. Kemudian tahun 2016 yang melanjutkan ke perguruan tinggi 45%, dan tahun 2017 yang melanjutkanke perguruan tinggi sebesar 50%.

2Eka Prihatin, Manajemen Peserta Didik (Bandung: AlFabeta, 2011), 53.

3Ibid.

(18)

Kendati belum 100% melanjutkan ke perguruan tinggi, namun dapat dilihat adanya peningkatan secara terus-menerus.4 Seperti pada gambar dibawah ini:

Gambar. 1.1 Statistik Kesiswaan

Ini artinya ada faktor-faktor yang meningkatkan mutu lulusan di MA Zainul Hasan 1 Genggong. Salah satu faktornya adalah semakin berkualitas penerimaan peserta didik maka nantinya akan meningkatkan mutu lulusan, hal ini juga dapat terlihat dari indikasi-indikasi yang munculseperti adanya siswa MA Zainul Hasan 1 Genggong yang memiliki prestasi, baik prestasi tingkat kabupaten, propinsi maupun tingkat nasional.

4Lihat lampiran dokumen.

(19)

Gambar 1.2.

Garfik Lulusan Peserta Didik

Penerimaan peserta didik berkualitas yang dimaksud ialah lembaga MA Zainul Hasan 1 Genggong menerima peserta didik hanya dengan menggunakan tes masuk dengan kriteria sebagai berikut:

1. Nilai raport semester 3-5 tidak boleh dibawah 80. Dengan adanya kriteria ini, diharapkan peserta didik yang mendaftar di sekolah sudah memiliki kemapuan kognitif secara baik. Kerena dengan begitu peseta didik seudah mampu mebuktikan bahwasannya dia layak untuk bersekolah di MA Zainul Hasan 01 Genggong sesuai dengan visi madrasah membetuk insan religius, cerdas, peduli dan mandiri.

2. Mampu membaca Al-Qur’an dan Kitab Klasik (Fathul Qorib). Peserta didik yang ingin masuk ke sekolah ini harus memiliki kemampuan membaca Al-Qur’an dengan baik serta mampu membaca kitab klasik dasar yaitu fathul qorib. dengan begitu sekolah bisa mengetahui sejauh mana peserta didik dalam membaca al-Qur’a maupun kitab klasik.

3. Menggunakan seleksi tes masuk psikotes, tes pengetahuan umum (IPA, Matematika, Bahasa Indonesia, IPS dan Bahasa Inggris)dan pengetahuan

0 20 40 60 80 100

2011/2012 2012/2013 2013/2014 2014/2015 2015/2016

XII.IPA XII.IPS XII.IAI

(20)

agama (fiqh, aqidah, akhlak, al-qur’an hadist, sejarah Islam dan bahasa arab) yang berbasis CBT.

Di era globalisasi seperti ini banyak persaingan dari berbagai sekolah untuk menawarkan kualitas terbaik dari sekolahnya, terlihat dari beragam promosi dan strategi, apalagi sekolah yang berlatar belakang swasta yang dituntut untuk mempunyai kualitas dan daya saing yang lebih dibanding dengan sekolah lain. Banyak dari berbagai wilayah sekolah swasta akhirnya gulung tikar karena tidak mendapatkan siswa yang mendaftar, karena ketidak mampuan sekolah dalam mempertahankan kualitas dan eksistensi sekolahnya.

Oleh karena itu dibutuhkan strategi yang bagus untuk memperoleh tujuannya. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, MA Zainul Hasan 01 Genggong KraksaanProbolinggo melakukan berbagai upaya, salah satunya adalah dengan melaksanakan sistem penerimaan peserta didik baru secara obyektif, transparan, akuntabel dan kompetitif.

Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan secara nasional di setiap satuan pendidikan, diarahkan pada upaya terselenggaranya layanan pendidikan kepada masyarakat yang salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru.

Penerimaan peserta didik baru adalah kegiatan yang pertama kali dilakukan dalam sebuah lembaga pendidikan, yang tentunya dilakukan melalui proses penyeleksian yang telah ditentukan oleh pihak lembaga pendidikan kepada calon peserta didik baru. Dengan persyaratan tertentu, pengadaan siswa baru ini harus dilakukan secara terorganisir dan terencana secara sistematis,

(21)

sehingga perekrutan terhadap calon peserta didik baru memenuhi kriteria yang disiapkan oleh sebuah lembaga pendidikan.5

Sekolah yang dipercaya sebagai institusi yang bertanggung jawab dalam kerangka pencerdasan kehidupan bangsa ini akan selalu dilihat dan menjadi fokus perhatian masyarakat. Sekolah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari apa yang terjadi ditengah masyarakat. Dengan demikian sebagai sebuah komunitas belajar (Community of Learning) di tengah masyarakat yang lebih luas (Society), sekolah akan senantiasa berada ditengah pusaran perubahan yang terjadi di tengah masyarakat dan begitu pula sebaliknya. Dalam era seperti ini, bangsa yang tidak memiliki ketahanan diri dan keunggulan kompetitif dalam bidang akan tertinggal dan bahkan terkalahkan dalam peraturan dunia. Era globalisasi menuntut adanya sumber daya manusia yang tangguh dan unggul.Dan tugas itu secara langsung menjadi tanggung jawab dunia pendidikan.Sebab dunia pendidikanlah yang berkaitan secara langsung dalam peningkatan mutu sumber daya manusia yang berkualitas.6Salah satu tujuan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam salah satu hak asasi manusia yang diatur dalam UUD 1945, bahwa:

Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan hidupnya, (pasal 28 c UUD 1945).

5Syafaruddin, Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan(Jakarta: PT. Grasindo, 2002), 6.

6Dedi Supradi, Mengangkat Citra dan Martabat Guru (Yogyakarta: Adicita Karya Nusa, 2000), 345.

(22)

Dalam Undang‐undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa UUD 1945 mengamanatkan pemerintah untuk mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Berdasarkan ketentuan dari undang‐undang tersebut maka pemerintah berkewajiban untuk menyelenggarakan dan menyediakan pendidikan dasar secara merata dan berkualitas.

Pembangunan dunia pendidikan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kerangka besar pembangunan nasional. Sebagai konsekuensi logis dari pembangunan dunia pendidikan ini adalah munculnya kebutuhan pemerataan pendidikan bagi semua lapisan masyarakat yang secara langsung akan meningkatkan mutu sumber daya manusia (human resources) bangsa Indonesia. Keberadaan lulusan pendidikan merupakan sumber daya manusia yang akan menjadi subjek dan objek pembangunan. Karena itu peningkatan kualitas sumber daya manusia ini perlu terus dilakukan. Keberhasilan pembangunan di bidang pendidikan bukan saja dapat diketahui dari mutu individu warga Negara, melainkan juga erat kaitanya dengan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan berNegara.7

Dengan demikian dunia pendidikan tidak saja bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri melainkan juga mempunyai tanggung jawab yang sangat besar dalam menentukan diri suatu bangsa. Penyebab terbesar majunya

7Fasli jalal dan Dedi Supriyadi, Reformasi Pendidikan Nasional dalamKonteks Otonomi Daerah Daerah(Yogyakarta : Adicita Karya Nusa, 2001), 13.

(23)

suatu bangsa karena majunya sektor pendidikan yang ada di bangsa itu sendiri.

Sebab dengan pendidikan Negara akan mencetak penerus bangsa yang berkualitas dan berilmu serta berpengetahuan luas. Maka dengan berpendidikan, bangsa suatu Negara itu akan maju. Sebagaimana telah disinyalir dalam ayat al-Qur’an bahwa Allah pasti akan mengangkat derajat orang yang berilmu atau berpendidikan. Sesuai dengan firman-Nya yang berbunyi:































































Artinya : Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang- lapanglah dalam majlis, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang- orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Mujadilah [58]: 11)8

Dari ayat tersebut dijelaskan Allah memberikan posisi yang istimewa bagi orang-orang yang mendapat ilmu pengetahuan. Dengan demikian dapat diketahui betapa pentingnya pendidikan sehingga Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan memiliki pendidikan (ilmu pengetahuan).

Dari uraian di atas, maka peneliti tertarik akan mengadakan penelitian tentang pelaksanaan manajemen peserta didik di MA Zainul Hasan 01 Genggong Kraksaan Probolinggo, yang disajikan dengan judul: “Model

8Al-Qur’an,Al-Mujadilah (58): 11.

(24)

Penerimaan Peserta Didik Baru dalam Meningkatkan Lulusan yang Bermutu di MA Zainul Hasan 1 Genggong Kraksaan Probolinggo”.

B. Fokus Penelitian

Perumusan masalah dalam penelitian kualitatif disebut dengan istilah fokus penelitian. Bagian ini mencantumkan semua fokus permasalahan yang akan dicari jawabannya melalui proses penelitian. “Fokus penelitian harus disusun secara singkat, jelas, tegas, spesifik, operasional yang dituangkan dalam bentuk kalimat Tanya”.9 Adapun masalah-masalah dalam penelitian ini difokuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana Kebijakan Penerimaan Peserta Didik Baru dalam Meningkatkan Lulusan yang Bermutu di MA Zainul Hasan 1 Genggong Probolinggo?

2. Bagaimana Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru dalam Meningkatkan Lulusan yang Bermutu di MA Zainul Hasan 1 Genggong Probolinggo?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan gambaran tentang arah yang akan dituju dalam melakukan penelitian. Tujuan penelitian harus mengacu kepada masalah-masalah yang telah dirumuskan sebelumnya.10 Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini yakni meliputi:

1. Untuk Mendeskripsikan Kebijakan Penerimaan Peserta Didik Baru dalam Meningkatkan Lulusan yang Bermutu di MA Zainul Hasan 1 Genggong Probolinggo

9 Tim penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah(Jember: IAIN Jember Press, 2017), 72.

10Penyusun, Pedoman, 73.

(25)

2. Untuk Mendeskripsikan Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru dalam Meningkatkan Lulusan yang Bermutu di MA Zainul Hasan 1 Genggong Probolinggo

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian berisi tentang kontribusi apa yang akan diberikan setelah selesai melakukan penelitian. Kegunaan dapat berupa kegunaan yang bersifat teoritis dan kegunaan praktis, seperti kegunaan bagi penulis, instansi dan masyarakat secara keseluruhan. Kegunaan penelitian harus obyektif dan realistis.11

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini dapat memperkaya khasanah kepustakaan, kependidikan,khususnya mengenai penerimaan peserta didik baru serta dapatmenjadi bahan masukan bagi mereka yang berminat untuk menindak lanjuti hasilpenelitian ini dengan mengambil kancah penelitian yang berbeda dengan sampel penelitian yang lebih banyak.

b. Penelitian ini dapat menjadi stimulus bagi penelitian selanjutnya.

Sehingga proses pengkajian secara mendalam akan terus berlangsung dan memperoleh hasil yang maksimal.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti

1) Menambah wawasan serta pengetahuan tentang penulisan karya tulis ilmiah, baik secara teori maupun praktek.

11Penyusun, Pedoman, 73.

(26)

2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan ilmiah peneliti tentang

“Model Penerimaan Peserta Didik Baru dalam Meningkatkan Lulusan yang Bermutu di MA Zainul Hasan 01 Genggong Probolinggo”.

3) Serta sebagai bekal awal untuk mengadakan penelitian-penelitian selanjutnya di masa mendatang.

b. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan rujukan untuk memilih lembaga pendidikan Islam terbaik bagi anak terlebih khusus lembaga pendidikan pesantren.

c. Bagi lembaga MA Zainul Hasan 01 Genggong Probolinggo

Penelitiaan ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai bahan evaluasi untuk mendapatkan perubahan yang lebih baik ke depannya, khususnya dalam menerima calon peserta didik baru untuk mencetak santri yang sesuai dengan tuntunan zaman, serta demi terciptanya output berkualitas dan sekolah bermutu.

d. Bagi Lembaga IAIN Jember

1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya literatur atau referensi dan perbendaharaan perpustakaan IAIN Jember.

2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan nuansa keilmiahan di kalangan mahasiswa.

(27)

3) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi pada mahasiswa yang ingin mengembangkan kajian yang sama pada waktu setelahnya.

E. Definisi Istilah

Definisi operasional berisi tentang pengertian istilah-istilah penting yang menjadi titik perhatian peneliti didalam judul penelitian. Tujuannya agar tidak terjadi kesalah pahaman terhadap makna istilah sebagaimana dimaksud oleh peneliti.12 Untuk menghindari munculnya salah pengertian terhadap judul penelitian diatas, berikut akan dijelaskan beberapa kata kunci yang terdapat dalam judul tersebut:

1. Penerimaan Peserta Didik

Penerimaan peserta didik baru adalah merupakan proses pencarian, menentukan dan menarik pelamar yang mampu untuk menjadi peserta didik di lembaga pendidikan (sekolah yang bersangkutan).13

2. Lulusan yang Bermutu

Lulusan merupakan sebuah sebutan untuk siswa atau peserta didik yang telah menyelesaikan studinya pada jenjang pendidikan tertentu.

Sedangkan yang dimaksud lulusan yang bermutu adalah lulusan yang mampu melebihi standar yang ada atau standar yang telah ditetapkan.

Dalam penelitian ini, yang dimaksud lulusan yang bermutu dapat dilihat dari hasil belajar atau prestasi dalam bidang akademik maupun non akademik yang telah dicapai oleh peserta didik dalam menyelesaikan

12 Penyusun, Pedoman, 73.

13Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Manajemen Pendidikan.

(Bandung: Alfabeta, 2009), 208.

(28)

pendidikannya pada jenjang pendidikan tertentu dan seberapa banyak lulusan yang melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.14

Dari definis istilah di atas, maka maksud dari judul Model Penerimaan Peserta Didik Baru dalam Meningkatkan Lulusan yang Bermutu di MA Zainul Hasan 01 Genggong Probolinggoadalah cara atau teknik yang dilakukan oleh sekolah khusunya kepala Madrasah dan waka kesiswaan dalam upaya kebijakan, penerimaan, dan seleksi peserta didik baru dalam meningkatkan lulusan yang bermutu atau lulusan yang berkualitas di lembaga pendidikan yang dimaksud.

F. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan ini berisi tentang deskripsi alur pembahasan yang dimulai dari bab pendahuluan hingga bab penutup. Format penulisan sistematika pembahasan adalah dalam bentuk deskriptif naratif, bukan seperti daftar isi”.15 Hal ini akan lebih memudahkan dalam meninjau dan menanggapi isinya. Untuk mempermudah pembahasan dalam skripsi ini, akan dipaparkan dari bab pendahuluan hingga bab penutup.

BAB I Pendahuluan yang berisi dari latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah serta sistematika pembahasan. Fungsi bab ini adalah untuk memperoleh gambaran secara umum mengenai pembahasan skripsi.

14Vera Mei Ringgawati, Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Lulusan (Studi Multisitus di SMAN 1 Blitar dan SMAN 1 Sutojayan) THESIS, (Malang: UIN Maliki Press, 2016), 25.

15Penyusun, Pedoman, 73.

(29)

BAB II berisi tentang Kajian Kepustakaan serta literatur yang berhubungan dengan skripsi. Dilanjutkan dengan kajian teori yang memuat pandangan tentang manajemen peserta didik khususnya terkait dengan penerimaan peserta didik baru. Fungsi dari bab ini adalah sebagai landasan teori pada bab berikutnya guna menganalisa data yang diperoleh dari penelitian.

BAB III berisi tentang Metode Penelitian yang membahas tentang metode yang digunakan peneliti yang meliputi pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, sumber data, metode pengumpulan data, dan keabsahan data.

BAB IV Penyajian Data dan Analisis Data yang meliputi gambaran obyek penelitian, penyajian dan analisis data serta berisi tentang pembahasan temuan.

BAB V Kesimpulan dan Saran merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan penelitian yang dilengkapi dengan saran-saran dari penulis dan diakhiri dengan penutup.

(30)

BAB II

KAJIAN KEPUSTAKAAN

A. Penelitian Terdahulu

Berdasarkan tinjauan terhadap hasil penelitian terdahulu ada beberapa hasil penelitian yang dianggap relevan dengan penelitian yang akan dilakukan, yaitu:

1. Penelitian Rohmawati. 2015. Salah satu mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dangan judul skripsi “Pelaksanaan Sistem Seleksi Penerimaan Siswa Baru di MA Pembangunan UIN Jakarta”.16

2. Penelitian Devi Wulansari. 2016. Salah satu mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta dengan judul skripsi

“Kebijakan Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Cangkringan Sleman Yogyakarta”.17

3. Penelitian Muhammad Janki Dausat. 2017. Salah satu mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institu Agma Islam Negeri (IAIN) Purwokerto dengan judul skripsi “Manajemen Strategik dalam Penerimaan

16 Rohmawati, “Pelaksanaan Sistem Seleksi Penerimaan Siswa Baru di MA Pembangunan UIN Jakarta”, (Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2015).

17 Devi Wulansari, “Kebijakan Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Cangkringan Slema Yogyakarta”, (Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2016).

(31)

Peserta Didik Baru di MTs Al-Ikhsan Beji Kedungbanteng Kabupaten Banyumas”.18

Adapun persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu dalam penelitian ini, dapat dilihat secara rinci dalam tabel dibawah ini:

Tabel 2.1

Persamaan dan Perbedaan

No Penulis Judul Persamaan Perbedaan Hasil

1 2 3 4 5 6

1 Rohmawati Pelaksanaan Sistem Seleksi Penerimaan Siswa Baru di MA

Pembangunan UIN Jakarta

1. Mengkaji Penerimaan Peserta didik baru di tingkat menengah atas 2. Jenis

penelitian kualitatif deskripti.

3. Metode pengumpulan data

menggunakan interview, obsevasi, dokumentasi

Penelitian ini membahas tentang pelaksanaan sistem Penerimaan peserta didik yang lebih spesifik bagian dari proses penerimaan peserta didik sedangkan penelitian sekarang lebih umum dalam membahas penerimaan peserta didik yang

mencakup semua kegiatan dalam penerimaan peserta didik.

Sistem Seleksi Penerimaan Siswa Baru, Dari ketiga jenis sistem seleksi yang ada yaitu berdasarkan UN, PMDK, dan tes masuk.

MA

Pembangunan UIN Jakarta menggunakan sistem seleksi berdasarkan tes masuk. Tes masuk dipilih untuk

mengetahui kemampuan real siswa yang akan menjadi bahan

pertimbangan bagi panitia untuk

menentukan siswa yang diterima.

18 Muhammad Janki Dausat, “Manajemen Strategik dalam Penerimaan Peserta Didik Baru di MTs al-Ikhsan Beji Kedungbanteng Kab. Banyumas”,(Skripsi, IAIN Purwokerto, Perwokerto, 2017).

(32)

1 2 3 4 5 6

Tes masuk untuk jenjang Aliyah terdiri dari empat tahapan yaitu tes

pengetahuan, tes wawancara,

tes baca

Qur‟an, dan tes urine.

2 Devi Wulansari

Kebijakan Sistem Penerimaan Peserta Didik

Baru di

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Cangkringan Sleman Yogyakarta

1. Mengkaji Penerimaan Peserta didik baru di tingkat menengah atas 2. Jenis

penelitian kualitatif deskripti.

3. Metode pengumpulan data

menggunakan interview, obsevasi, dokumentasi

Penelitian ini membahas tentang kebijakan yang harus dikeluarkan dalam penerimaan peserta didik baru

sedangkan penelitian sekarang membahas seluruh

kegiatan yang ada dalam penerimaan peserta didik baru

Kebijakan sistem penerimaan peserta didik baru yang dilakukan oleh

SMKN 1

Cangkringan merupakan upaya untuk meningkatkan jumlah peserta didik dan Faktor

pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan kebijakan penerimaan peserta didik baru di SMKN 1 Cangkringan 3 Muhammad

Janki Dausat

Manajemen Strategik dalam Penerimaan Peserta Didik Baru di MTs Al-Ikhsan Beji Kedung banteng Kabupaten Banyumas

1. Mengkaji Penerimaan Peserta didik baru

2. Jenis penelitian kualitatif deskripti.

3. Metode pengumpula data

Penelitian ini membahas tentang manajemen strategik dalam penerimaan peserta didik baru

sedangkan penelitian

Manajemen strategik dalam penerimaan peserta didik baru di MTs Al-Ikhsan Beji Kedungbanteng melalui 4 langkah

kegiatan, yang meliputi:

(33)

menggunakan interview, obsevasi, dokumentasi

sekarang memabahas penerimaan peserta didik dalam

meningkatkan mutu lulusan

analisis lingkungan, formulasi strategi, implementasi strategi dan evaluasi serta pengendalian.

Dari tabel di atas, dapat dipaparkan beberapa persamaan dan perbedaan sebagai berikut:

Adapun persamaan dari ketiga judul penelitian tersebut dengan penelitian ini, yaitu persamaan judul yang diteliti sama-sama membahas tentang penerimaan peserta didik baru di lembaga pendidikan tingkat menengah.

Selain persamaan, untuk menunjukkan orisinilitas penelitian ini maka terdapat perbedaan dari setiap penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan. Perbedaan penelitian ini dengan judul penelitian pertama dan kedua terletak pada fokus penelitiannya. Pada penelitian ini peneliti menfokuskan kajian manajemen peserta didik khusunya penerimaan peserta didik baru dalam meningkatkan mutu lulusan pada ranah kebijakan yang dilakukan sekolah, proses penerimaan, serta seleksi yang dilakukan dalam menyaring raw input yang berkualitas sehingga menghasilkan mutu lulusan yang sesuai dengan visi, misi, dan tujuan sekolah tersebut.

Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan judul penelitian yang ketiga yaitu jika pada judul ketiga menfokuskan manajemen strategik dalam

(34)

penerimaan peserta didik baru, maka penelitian ini menfokuskan kajian penerimaan peserta didik baru dalam meningkatkan lulusan yang bermutu.

B. Kajian Teori

Manajemen peserta didik adalah penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik, mulai masuk sampai dengan keluarnya peserta didik dari suatu sekolah. Manajemen peserta didik bukan hanya berbentuk pencatatan data peserta didik, melainkan meliputi aspek lebih luas yang secara operasional dapat membantu upaya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan sekolah.19

Sedangkan menurut Knezevich manajemen peserta didik atau pupil personel administration adalah layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan, dan layanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti pengenalan, kemampuan, minat, bakat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah.20 Menurut Mulyono manajemen peserta didik adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja serta pembinaan secara kontinue terhadap seluruh peserta didik (dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan) agar dapat mengikuti proses belajar mengajar dengan efektif dan efisien.21

Dari tiga pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen peserta didik adalah suatu kegiatan untuk melayani peserta didik dalam mengembangkan potensi dirinya melalui kegiatan di lembaga pendidikan.

19E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah(Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2014), 46.

20 Tim dosen, Manajemen, 205.

21 Mulyono, Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2009), 178.

(35)

Ruang lingkup manajemen peserta didik menurut Sutisna, kepala sekolah bertanggungjawab atas hal-hal berikut:

1. Kehadiran murid di sekolah dan masalah-masalah yang berhubungan dengan itu.

2. Penerimaan, orientasi, klasifikasi dan penunjukan murid ke kelas dan program studi.

Dari kedua hal tersebut, penulis hanya mengkaji teori yang berkaitan dengan judul penelitian ini yaitu penerimaan peserta didik dan teori yang berhubungan dengan mutu lulusan atau lulusan yang bermutu.Dalam kajian teori ini akan dibahas mengenai teori-teori yang berkaitan dengan penelitian ini, di antaranya: penerimaan peserta didik dan lulusan yang bermutu.

1. Penerimaan Peserta Didik

Mulyasa mengatakan “bidang manajemen kesiswaan sedikitnya memiliki tiga tugasutama yang perlu diperhatikan, yaitu penerimaan siswa baru, kegiatan kemajuan belajar, serta bimbingan dan pembinaan disiplin”.22 Penerimaan siswa baru perlu dipersiapkan dengan matang dan perlu diperhatikan kelancaran selama kegiatan agar dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Penerimaan siswa baru bukanlah kegiatan yangasing karena secara rutin sekolah melakukan kegiatan ini. Walaupun dilakukan setiap tahun tidak berarti kegiatan ini selalu berjalan sesuai dengan perencanaan yang ditetapkan.

22 E. Mulyasa, Manajemen, 47.

(36)

Penerimaan siswa baru merupakan kegiatan memilih calon siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah. Penerimaan siswa baru biasanya ditandai dengan proses kebijakan, penerimaan, dan seleksi.

Kegiatan ini harus direncanakan dan dikelola dengan matang, mengingat hal ini merupakan kegiatan yang rutin dilakukan sekolah. Selain itu dalam prosesnya juga melibatkan komponen-komponen penting agar kegiatan ini berjalan lancar sesuai rencana.

Maka sekolah harus mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Dan hendaknya sekolah memperhatikan kekurangan-kekurangan yang terjadi saat penerimaan siswa baru sebelumnya sehingga dapat dilakukan perbaikan dalam kegiatan serupa ditahun selanjutnya.

a. Kebijakan Penerimaan Peserta Didik 1) Kebijakan Pendidikan

Istilah kebijakan pendidikan merupakan terjemahan dari bahasa inggris yaitu “educational policy”, yang tergabung dari kata educational yang memiliki arti pendidikan, sedangkan policy adalah kebijakan. Menurut Hasbullah, kebijakan adalah seperangkat aturan, sedangkan pendidikan hampir sama artinya dengan kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.23

Kebijakan pendidikan seringkali dikaitkan dengan istilah politik, program keputusan, undang-undang, aturan, ketentuan-

23H.M. Hasbullah, Kebijakan Pendidikan: dalam Perspektif Teori, Aplikasi,dan Kondisi Objektif Pendidikan di Indonesia(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2015), 40.

(37)

ketentuan, kesepakatan, konveksi, dan rencana strategis.24 Kebijakan pendidikan merupakan bagian dari kebijakan publik yang mengatur tentang pendidikan, seperti mengatur dalam hal khusus regulasi berkaitan dengan penyerapan sumber, alokasi dan distribusi sumber, serta pengaturan perilaku dalam pendidikan.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, kebijakan pendidikan merupakan seperangkat aturan yang dibuat oleh pemerintah guna membangun sistem pendidikan sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah diamanatkan dalam undang- undang sebagai cita-cita bangsa.

Dalam konteks ini, kebijakan pendidikan memiliki dua sifat, yaitu bersifat Nasional dan bersifat daerah, artinya ada kebijakan pendidikan yang berlaku di suatu provinsi atau hanya berlaku di suatu kabupaten/kota tertentu saja, karena mengingat letak geografis wilayah indonesia yang beragam dengan potensi daerah masing-masing. Sedangkan bila dilihat dari sisi cakupannya, ada kebijakan pendidikan yang bersifat makro.

Secara ringkas, stratifikasi kebijakan pendidikan menurut H. M. Hasbullah dapat diuraikan sebagai berikut:

a) Kebijakan pendidikan di tingkat pusat, yakni kebijakan pendidikan yang diterapkan oleh lembaga pemerintah pusat serta mempunyai ruang lingkup yang luas dan ditingkat Nasional.

b) Kebijakan pendidikan di tingkat daerah, yakni kebijakan pendidikan yang diterapkan oleh pemerintah tingkat daerah dan hanya berlaku di daerah yang menerapkan kebijakan tersebut.

24Eka Prihatin, Teori Administrasi Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2011), 17.

(38)

Pendapat lain menurut Ali Imron dalam buku H. M.

Hasbullah, perspektif pengambilan kebijakan, secara konsepsional, kebijakan memiliki tingkatan-tingkatan sebagai berikut:

a) Tingkat Kebijakan Nasional. Dalam tingkat kebijakan Nasional ini yang menjadi penentu kebijakan adalah MPR/ DPR/ DPD, cakupan berlakunya secara Nasional, sering juga disebut sebagai kebijakan administratif.

b) Tingkat Kebijakan Umum. Tingkat kebijakan ini ditentukan oleh pemerintah atau eksekutif, sifat kebijakan pendidikan yang bersifat umum, merupakan kebijakan pendidikan eksekutif oleh karena yang menentukan adalah mereka yang berada pada tingkat eksekutif. Termasuk dalam kebijakan ini adalah Undang-undang, peraturan pemerintah, serta keputusan, peraturan, dan instruksi presiden.

c) Tingkat Kebijakan Khusus. Penentu dalam kebijakan khusus ini adalah para Menteri sebagai pembantu Presiden, dalam hal ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

d) Tingkat Kebijakan Teknis. Tingkat kebijakan teknis ini sering disebut sebagai kebijakan operatif, karena kebijakan ini merupakan pedoman palaksanaan.

Penentu Kebijakan ini berada pada Pejabat eselon 2 ke bawah, seperti Direktorat Jendral atau pimpinan lembaga non-departemen. Hasil dari kebijakannya dapat berupa peraturan, keputusan dan instruksi pimpinan lembaga. Berdasarkan tingkat kebijakan teknis inilah para gubernur, bupati, kepala dinas dan sebagainya melaksanakan kebijakan sesuai dengan faktor kondisional dan situasional daerahnya atau dengan kata lain disesuaikan dengan potensi daerah masing-masing.25

2) Kebijakan Pendidikan di Sekolah

Keberadaan sekolah sebagai lembaga formal penyelenggara pendidikan memainkan peran strategis dalam keberhasilan sistem pendidikan Nasional. Kepala sekolah sebagai manajer dan pemimpin adalah bertanggung jawab dalam

25Hasbullah, Kebijakan Pendidikan, 47-50.

(39)

menerjemahkan dan melaksanakan kebijakan pendidikan Nasional yang ditetapkan pemerintah. Jadi, setiap kebijakan harus selalu berhubungan dengan kesejahteraan masyarakat.

Untuk mencapai peningkatan mutu sekolah, maka kepala sekolah sebagai petugas profesional dituntut untuk menformulasikan, mengimplementasikan dan mengevaluasi kebijakan pendidikan. Kebijakan sekolah termasuk dalam spektrum kebijakan pendidikan. Kebijakan sekolah merupakan turunan dari kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.26

Suatu kebijakan sekolah tentu saja dibuat untuk memajukan sekolah sesuai tuntutan keperluan warga sekolah atau masyarakat luas. Kebijakan sangat penting bagi kehidupan siswa dan para guru karena berkaitan dengan pengajaran dan pembelajaran dalam rangka peningkatan efektifitas sekolah dan prestasi belajar. Tidak terkecuali peran administrator dan anggota komite sekolah adalah sangat menentukan terkait dengan suatu kebijakan.

Menurut Duke dan Canady kebijakan sekolah adalah kerja sama dan keputusan oleh individu atau keinginan kelompok dengan kewenangan yang sah dari dewan sekolah, pengawas, administrator sekolah, atau komite sekolah dan tanggung jawab bagi kontrak negoisasi.

Biasanya kebijakan sekolah dituliskan dan dibagi kepada personel sekolah untuk memperjuangkannya melalui berbagai kegiatan sekolah.27

26 Syafaruddin, Efektivitas Kebijakan Pendidikan (Konsep, Strategi, dan aplikasi Kebijakan menuju Organisasi Sekolah efektif) (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008), 117.

27Syafaruddin, Efektivitas, 118.

(40)

Di satu sisi, peran kepala sekolah sebagai pemimpin ditampilkan dengan menyusun visi, membuat strategi maka perilaku yang muncul adalah meliputi; perilaku mengambil keputusan, perilaku interpersonal, perilaku keteladanan, pemberian reward dan hukuman, serta pembinaan iklim sekolah diperkirakan berkaitan dengan kelancaran dan keberhasilan sutau implementasi kebijakan bidang kependidikan dalam semua aspeknya.

Sebagai pemimpin, keberadaan kepala sekolah menduduki peran yang amat penting dalam melaksanakan kebijakan pimpinan puncak (top leader) untuk mengelola seluruh sumber daya yang dapat mendukung pencapaian keunggulan sekolah. Menurut Duke dan Canady dalam Syafaruddin, ada beberapa fokus kebijakan sekolah, yaitu: melibatkan staf dalam pengambilan keputusan, kurikulum, imbalan dan hukuman, keterlibatan orang tua, peluang bagi pelajar dan iklim sekolah.28

Banyak kebijakan akan memberikan kerangka kerja bagi keputusan yang ditetapkan oleh pimpinan sekolah seperti kebijakan yang berhubungan dengan manajemen peserta didik dalam hal ini terkait dengan penerimaan peserta didik baru yang selalau diadakan setiap tahun ajaran baru.

28Syafaruddin, Efektivitas, 119.

(41)

Kebijakan penerimaan peserta didik baru sebenarnya menggunakan dasar-dasar manajemen peserta didik, bahwa agar seseorang diterima sebagai peserta didik suatu lembaga pendidikan seperti sekolah, haruslah memenuhi persyaratan-persyaratan sebagaimana telah ditentukan. Sebab untuk dapat diterima menjadi peserta didik di sekolah, haruslah terlebih dahulu memenuhi kewajiban-kewajiban yang telah ditentukan. Kebijakan operasional penerimaan peserta didik baru, memuat aturan mengenai jumlah peserta didik yang dapat diterima di suatu sekolah.29

b. Penerimaan Peserta Didik

1) Sistem Penerimaan Peserta Didik

Menurut Ali Imron, sistem penerimaan peserta didik baru memiliki dua cara, yaitu promosi dan seleksi. Sistem promosi merupakan penerimaan peserta didik baru tanpa menggunakan seleksi. Calon peserta didik mendaftar ke sekolah dan langsung diterima begitu saja. Sistem promosi demikian berlaku di sekolah- sekolah yang animo pendaftar kurang dari yang sudah ditentukan.30 Sistem seleksi ini dapat digolongkan menjadi tiga macam.

Pertama, seleksi berdasarkan Daftar Nilai Ebta Murni atau yang sering disebut dengan DANEM, yang kedua yaitu berdasarkan

29Eka Prihatin, Manajemen Pesrta Didik (Bandung: Alfabeta, 2011), 51-52.

30Ali Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah (Malang: Depdiknas UNM, 2004), 45.

(42)

penelusuran Minat dan Kemampuan atau PMDK, sedangkan yang ketiga adalah seleksi berdasarkan hasil tes masuk.31

2) Kriteria Penerimaan Peserta Didik

Kriteria adalah patokan-patokan yang menetukan bisa tidaknya seseorang untuk diterima sebagai peserta didik. Ada tiga macam kriteria penerimaan peserta didik. Pertama kriteria acuan patokan (standard criterien referenced) yaitu suatu penerimaan peserta didik yang didasarkan atas patokan yang telah ditentukan sebelumnya.32

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengeluarkan Permendikbud Nomor 17 Tahun 2017 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, atau bentuk lain yang sederajat. Dalam Permendikbud tersebut, diatur mengenai sistem zonasi yang harus diterapkan seklah dalam menerima calon peserta didik baru.Berdasarkan Permendikbud Nomor 17 Tahun 2017, dengan menerapkan sistem zonasi, sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah wajib menerima calon pesera didik yang berdomisili pada radius zona terdekat dari sekolah paling sedikit sebesar 90% dari jumlah total peserta didik yang diterima. Domisili calon peserta didik tersebut berdasarkan alamat pada kartu keluarga yang diterbitkan paling lambat enam bulan sebelum pelaksanaan PPDB.Radius zona terdekat ditetapkan oleh pemerintah daerah sesuai dengan kondisi di daerah tersebut. Kemudian sebesar 10% dari total jumlah peserta didik dibagi menjadi dua kriteria, yaitu 5% untuk jalur prestasi dan 5% untuk peserta didik yang mengalami perpindahan domisili. Namun sistem zonasi tersebut tidak berlaku bagi sekolah menengah kejuruan (SMK). Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan, sistem zonasi merupakan

31Prihatin, Manajemen, 53.

32Prihatin, Manajemen, 54.

(43)

implementasi dari arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai pentingnya pemerataan kualitas pendidikan di Indonesia.“Semua sekolah harus menjadi sekolah favorit.

Semoga tidak ada lagi sekolah yang mutunya rendah,”ujar Mendikbud dalam acara Sosialisasi Peraturan Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah di Jakarta, Rabu (07/05/2017). Acara sosialisasi tersebut dihadiri sekitar 200 kepala dinas pendidikan provinsi, kabupaten, dan kota se- Indonesia.

Dalam Permendikbud ini memang disebutkan bahwa seleksi PPDB pada kelas VII SMP/MTs dan kelas X SMA//SMK/MA mempertimbangkan kriteria dengan urutan prioritas sesuai dengan daya tampung berdasarkan ketentuan rombongan belajar. Urutan prioritas itu adalah:

Jarak tempat tinggal ke sekolah sesuai dengan ketentuan zonasi; Usia; Nilai hasil ujian sekolah (untuk lulusan SD) dan Surat Hasil Ujian Nasional atau SHUN (bagi lulusan SMP) dan Prestasi di bidang akademik dan non akademik yang di akui sekolah sesuai dengan kewenangan daerah masing-masing.PPDB bertujuan untuk menjamin penerimaan peserta didik baru berjalan secara objektif, akuntabel, transparan, dan tanpa diskriminasi sehingga mendorong peningkatan akses layanan pendidikan. PPDB dapat dilakuka dengan dua cara yaitu: Pertama, pendaftaran melalui jejaring (daring/online), yaitu melalui laman (website) resmi PPDB daerah masing-masing. Kedua, pendaftaran mellui luring (luar jaringan/offline), yaitu dengan mendaftar langsung ke sekolah.Sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun yayasan masyarakat/LSM wajib mengumumkan secara terbuka proses pelaksanaan dan informasi PPDB, antara lain terkait persyaratan, seleksi, daya tampung, dan hasil penerimaan peserta didik baru. Masyarakat sebagai pengguna jasa pendidikan diharapkan dapat mengawsi dan melaporkan pelanggaran dalam pelaksanaan PPDB melalui kanal pelaporan dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota masing-masing.33

Kedua, kriteria acuan norma (norma criterian referenced) yaitu status penerimaan calon peserta didik yang didasarkan atas

33https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2017/06/penerimaan-peserta-didik-baru-ppdb-tahun- 2017-terapkan-sistem-zonasi, diakses Sabtu 30 Des. 17 pukul 23.30. WIB.

(44)

keseluruhan peserta didik yang megikuti seleksi. Ketiga, kriteria yang didasarkan atas daya tampung sekolah.34

3) Prosedur Penerimaan Peserta Didik

Adapun prosedur penerimaan peserta didik terdiri dari tujuh tahapan yaitu: pembentukan panitia penerimaan peserta didik baru, rapat penerimaan peserta didik baru, pembuatan dan pengiriman/pemasangan pengumuman peserta didik baru, pendaftaran peserta didik baru, seleksi peserta didik baru, penentuan peserta didik yang diterima, dan pendaftaran ulang peserta didik baru.35 Secara jelas tahapan tersebut akan dijelaskan dibawah ini:

a) Pembentukan Panitia Penerimaan Siswa Baru

Kegiatan pertama yang harus dilakukan oleh kepala sekolah dalam penerimaan siswa baru adalah pembentukan panitia. Panitia ini dibentuk dengan maksud agar secepat mungkin melaksanakan pekerjaannya. Biasanya panitia ini disusun secara musyawarah untuk menghindari keputusan- keputusan yang tidak demokratis. Panitia yang sudah terbentuk umumnya diformalkan dengan menggunakan surat keputusan dari kepala sekolah atau yayasan. Susunan panitia penerimaan siswa baru dapat mengambil alternatif sebagai berikut:36

34 Prihatin, Manajemen, 55.

35 Imron, Manajemen, 47.

36 Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2011), 208.

(45)

Ketua Umum : ___________________________

Ketua Pelaksana : ___________________________

Sekretaris : ___________________________

Bendahara : ___________________________

Anggota/Seksi : ___________________________

Susunan kepanitian tersebut memiliki tugas pokok dan fungsinya masing-masing sehingga kegiatan penerimaan siswa baru lebih terorganisir dan memudahkan saat pelaksanaan kegiatan penerimaan siswa baru. Penyusunan panitia disesuaikan dengan kebutuhan agar struktur yang dibuat tidak terlalu besar.

b) Rapat Penerimaan Siswa Baru

Setelah pembentukan panitia, maka selanjutnya panitia yang telah dibentuk dan diformalkan dalam surat keputusan mengadakan rapat. Rapat ini berfungsi untuk membuat perencanaan pelaksanaan penerimaan peserta didik baru.

Dalam rapat ini yang dibicarakan adalah keseluruhan ketentuan penerimaan peserta didik baru. Walaupun penerimaan siswa baru merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiaptahun, tetapi ketentuan-ketentuan yang berkenaan dengan penerimaan harus senantiasa dibicarakan.

Dalam rapat ini, keseluruhan anggota panitia dapat berbicara sesuai dengan kapasitas mereka masing-masing.

(46)

Aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan dibicarakan setuntas mungkin sehingga setelah selesai rapat seluruh anggota panitia hanya perlu menindaklanjutinya saja. Apa yang telah diputuskan dalam rapat hendaknya segera dilaksanakan.37

Hasil rapat panitia penerimaan siswa baru tersebut dicatat dalam buku notulen rapat. Buku notulen rapat merupakan buku catatan tentang rapat yang dapat dijadikan sebagai salah satu bahan untuk membuat keputusan-keputusan sekolah. Dalam rapatbanyak sekali pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan cemerlang yang perlu didokumentasikan.

Alat untuk mendokumentasikannya menggunakan buku catatan rapat.38

c) Pembuatan, Pengiriman/Pemasangan Pengumuman

Setelah rapat mengenai penerimaan peserta didik baru berhasil mengambil keputusan-keputusan penting, seksi pengumuman membuat pengumuman yang berisi hal-hal sebagai berikut:

(1) Gambaran singkat mengenai sekolah

Mengenai sejarah sekolah, kelengkapan gedung yang dimiliki, fasilitas-fasilitas sekolah serta tenaga pendidik dan kependidikan yang ada di sekolah seperti

37 Imron, Manajemen, 52.

38 Prihatin, Manajemen, 59.

(47)

guru,pegawai TU, laboran, pustakawan dan lain sebagainya.

(2) Persyaratan peserta didik yang meliputi:

Lulus ujian yang ditunjukkan dengan ijazah atau surat keterangan lulus dari kepala sekolah; Berkelakuan baik ditunjukkan dengan SKKB dari sekolah; Berbadan sehat ditunjukkan dengan surat keterangan dari dokter;

Salinan ijazah dengan daftar nilai yang dimiliki; Salinan rapor peserta didik; Membayar uang pendaftaran sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan pihak sekolah;

Melampirkan pas foto terbaru sesuai yang diminta sekolah; Batasan umur ditunjukkan dengan salinan akte kelahiran.

(3) Cara pendaftaran meliputi secara kolektif dan secara individual. Secara kolektif melalui kepala sekolah tempat di mana calon peserta didik baru tersebut sekolah. Secara individual dilakukan secara mandiri oleh masing-masing calon peserta didik baru.

(4) Waktu pendaftaran, menginformasikan kapan waktu pendaftaran dibuka dan kapan pendaftaran ditutup. Waktu pendaftaran ini meliputi hari, tanggal, dan jam pelayanan.

(5) Tempat pendaftaran yang menyatakan di mana saja calon peserta didik baru dapat mendaftarkan diri. Disarankan

(48)

agar berada di tempat yang mudah dijangkau olehpeserta didik.

(6) Biaya pendaftaran yang harus dibayarkan serta mekanisme pembayaran

(7) Waktu dan tempat seleksi dilakukan (8) Pengumuman hasil seleksi

Pembuatan pengumuman hendaknya dilakukan jauh-jauh hari, agar pengumuman yang dibuat semenarik mungkin sehingga banyak calon peserta didik baruyang tertarik untuk mendaftar. Pengumuman dapat dilakukan melalui media seperti brosur, spanduk, radio, dan website.

Jika media cetak yang digunakan buatlah desain semenarik mungkin dengan pemilihan warna yang tepat dan kalimat tulisan persuasif yang dicetak dengan bentuk yang unik.

Selain itu penempatan pengumuman hendaknya pada tempat-tempat yang strategis agar dapat dibaca para calon siswa, pengumuman juga dapat dilakukan dengan mendatangi sekolah-sekolah secara langsung atau membagikan brosur.39 d) Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru

Setelah pengumuman pembukaan pendaftaran disebarkan maka selanjutnya panitia bersiap untuk kedatangan

39Prihatin, Manajemen,59-61.

(49)

peserta didik yang hendak mendaftar. Yang harus disediakan pada saat pendaftaran peserta didik baru adalah tempat pendaftaran, loketinformasi, dan formulir pendaftaran.

Usahakan untuk menyediakan formulir pendaftaran yang lebih agar tidak mengganggu selama kegiatan pendaftaran berlangsung.

Kemudian tenaga untuk loket pendaftaran pun harus diperbanyak karena terkadang terjadi hal-hal seperti menumpuknya pendaftar. Usahakan untuk mengatur antrian agar teratur dan tidak ada orang tua murid/calon siswa yang kecewa terhadap pelayanan panitia penerimaan peserta didik baru.40

e) Seleksi Peserta Didik Baru

Seleksi adalah proses identifikasi dan pemilihan orang- orang dari sekelompok pelamar yang paling cocok atau yang paling memenuhi syarat untuk memenuhi suatu jabatan atau posisi tertentu.41 Proses seleksi adalah serangkaian kegiatan yang digunakan untuk memutuskan apakah pelamar diterima atau tidak.42

Menurut Tim Dosen Administrasi Pendidikan Malang setidaknya ada tiga macam cara yang digunakan dalam sistem

40Ibid., 61-62.

41Herman Sofyandi, Manajemen Sumber Daya Manusia (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), 105.

42Soekidjo Notoatmodjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003), 125.

(50)

seleksi. Pertama seleksi berdasarkan DANEM/UN, yang kedua berdasarkan PMDK, sedangkan yang ketiga adalah seleksi berdasarkan hasil tes masuk.43

Seleksi para peserta didik baru selain dengan menggunakan nilai raport dan nilai UN murni, serta PMDK juga dapat menggunakan tes, jika yang digunakan sebagai alat seleksi adalah tes, maka yang harus diperhatikan adalah dalam mengatur pengawas dan peserta tes.

Secara skematis proses seleksi ini dapat digambarkan sebaagai berikut:44

Gambar 2.1.

Proses Seleksi Sumber Daya Manusia

Pengawas perlu diatur agar dalam pengerjaan tugasnya dapat sesuai dengan yang ditentukan, sehari sebelum menjalankan tugasnya sebagai pengawas, maka perlu diberikan

43 Tim Dosen Administrasi Pendidikan FIP IKIP Malang, Administrasi Pendidikan, (Malang: IKIP Malang,1989), 95.

44Soekidjo Notoatmodjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003), 126.

Wawancara

seleksi psikotes

Tes-tes penerimaan

Pemeriksaan refrensi

Wawancara akhir

Keputusan penerimaan Penerimaan

pendahuluan pelamar

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 3.6 Lebar Minimum Bahu Jalan 18 Tabel 3.7 Lebar Lajur Lalu Lintas 19 Tabel 3.8 Panjang Bagian Lurus Maksimum 20 Tabel 3.9 Jari – Jari Tikungan Minimum, Rmin (m) 30

Namun demikian agar dapat menggunakan fasilitas yang disediakan secara maksimal, perlu diberi hardware tambahan berupa vga dual view dan video capture card, serta

Pemberian biochar yang dikombinasikan dengan pemberian pupuk NPK-bast dapat meningkatkan kesuburan tanah melalui perbaikan sifat fisika tanah sehingga perakaran tanaman

Pudjo Sugito, MBA , selaku Dosen Pembimbing yang disamping kesibukannya telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan dengan penuh

Hasil penelitian menunjukkan bahwa standart keamanan produk pangan yang diterapkan oleh pengrajin maupun pengusaha kripik tempe sanan tidak sepenuhnya memenuhi standart kemanan

Rahmad Wijaya, S.E., M.M., selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan penuh kesabaran dalam memberikan pengarahan, saran, dan dunkungan sehingga skripsi

Akt., M.Hum., selakau Dekan Fakultas Hukum serta Promotor yang dengan penuh ketulusan, kesabaran, dan telah berkenan meluangkan waktu memberikan bimbingan kepada penulis

(2) Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau Badan yang menurut Peraturan Daerah ini diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi, termasuk pemungut atau