• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada tahun 2019 pendapatan Amerika Serikat menjadi pasar kosmetik terbesar di dunia dengan total US $ 92,9 miliar dengan rata-rata tahunan 0,5%

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pada tahun 2019 pendapatan Amerika Serikat menjadi pasar kosmetik terbesar di dunia dengan total US $ 92,9 miliar dengan rata-rata tahunan 0,5%"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1.1 Latar Belakang Masalah

Kebutuhan akan penampilan agar terlihat cantik dan menarik adalah dasar kebutuhan wanita yang menumbuhkan berbagai produk kosmetik, saat ini kosmetik bukan hanya produk tambahan melainkan kebutuhan wanita yang akhirnya melahirkan berbagai produk lokal Indonesia, hal ini sangat efektif guna mengenalkan produk buatan Indonesia ke pasar global (Utami, 2020)

Kosmetik adalah salah satu kebutuhan para wanita untuk menunjang penampilan mereka agar tampak menarik. Bukan hal baru mengenai persaingan global antara perusahaan lokal dan perusahaan asing, yang membuat perusahaan kosmetik lokal terus melakukan pembaruan dan inovasi dalam memenangkan persaingan di industri kosmetik (Marselina dan Siregar, 2017).

Dilansir dari lembaga Statista yang dirangkum oleh Databoks pada 12 April 2021 menyatakan bahwa pertumbuhan pasar kosmetik global dari tahun 2014

Gambar 1.1 Pertumbuhan Pasar Kosmetik Global 2014-2020 Sumber : Statista.com

-10 -8 -6 -4 -2 0 2 4 6 8

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

(2)

sampai 2020 mengalami penurunan sebesar (-8%). Presentase tersebut terbilang cukup rendah 13,25% jika dibandingkan dengan tahu 2019 yang naik 5,25%.

Namun riset Statista memproyeksi pasar kosmetik dan perawatan diri dunia akan kembali naik sekitar 6,46% pada tahun 2021. Pada tahun 2019 pendapatan Amerika Serikat menjadi pasar kosmetik terbesar di dunia dengan total US $ 92,9 miliar dengan rata-rata tahunan 0,5%. Sedangkan Tiongkok berada di urutan ke dua dengan total pendapatan US$ 69,2 miliar dengan pertumbuhan rata-rata tahunan sebesar 10,8%. Negara Indonesia diperkirakan akan menjadi kelima besar atas pasar kosmetik dunia pada tahun ke 10 sampai 15 tahun mendatang. Dalam catatan Kementerian Perindustrian nilai impor kosmetik Indonesian sebesar US$ 803,58 juta pada tahun 2019 dan nilai ekspor sebesar US$ 506,65 (Databoks, 2021).

Di Indonesia perkembangan kosmetik begitu pesat, kini bukan hanya kosmetik luar yang menjadi sorotan, namun kosmetik lokal memiliki daya tarik yang sangat kuat. Survei yang dilakukan Nusa Research (Top Online Research In Indonesia) mengenai kebiasaan perempuan menggunakan make up dan produk kosmetik. Hasil survei yang dilakukan pada bulan Agustus 2020 dengan 2830 responden dengan rata-rata usia 18 tahun sampai 45 tahun ke atas yang menggunakan kosmetik 75,1% mengatakan bahwa menggunakan kosmetik untuk mempercantik diri, 66,7% untuk meningkatkan kepercayaan diri, 34,7% terkait dengan pekerjaan, 22,5% menutupi kekurangan pada kulit yang kurang bagus, 21,5% Tidak ada alasan khusus, dan lainnya 1,3% (Nusaresearch, 2020).

Kosmetik lokal dapat bersaing dengan kosmetik luar ditunjang dari kandungan yang ada pada produk. Kini kosmetik lokal berlomba-lomba untuk

(3)

menghadirkan produk kosmetik kosmetik dengan menambahkan kandungan yang dapat menyehatkan kulit wajah. Hal tersebut terbukti dengan adanya riset yang dilakukan oleh Tim Internal Compas mengenai penjualan Brand Makep Lokal Terlaris Kategori Kosmetik Wajah periode 1-15 Agustus 2021 dengan menggunakan metode online crawling di website Shopee dan Tokopedia yang dijual official dan non-official store dengan rating lebih dari 4 dengan jumlah sampel kurang lebih 39.000 listing (Compas.co.id, 2021).

Tabel 1.1 Brand Makeup Terlaris Kategori Kosmetik Wajah Nama Merek Market Share (%)

Make Over 10,3%

Wardah 7,7%

Pixy 5,7%

Luxcrime 5,2%

MS Glow 4,0%

Madame Gie 3,2%

Lumecolors 1,6%

Studio Tropik 1,6%

Sumber : Compas.co.id

Berdasarkan gambar 1.1 mengenai brand makeup lokal terlaris kategori kosmetik wajah yang menempati posisi pertama yaitu Make Over dengan total market share mencapai 10,3% dengan jenis produk translucent powder. Dan ke tujuh merek lainnya adalah kosmetik lokal yang mampu menyaingi brand kosmetik luar negeri. Make Over adalah brand kosmetik asli Indonesia yang didirikan oleh

(4)

PT Paragon Technology and Innovation, perusahaan ini juga memiliki 3 merek lain yaitu Wardah, Emina, dan Khaf (Paragoncorp, 2021)

Make Over yang tenar dikalangan wanita remaja dan dewasa ini juga memiliki beberapa penghargaan yang diraih, salah satunya adalah Women’s Health Choice Indonesia pada tahun 2013 dan Make Over:Rising Star pada tahun 2016 (IDNtime, 2020). Berkaitan dengan tren makeup pada 2021 yaitu dengan jenis riasan wajah yang berfokus pada mata, sedangkan lipstik dan produk lain dengan kandungan matte yang transferproof (Antaranews, 2021). Make Over juga memiliki klaim mengenai produk-produknya yaitu memiliki kandungan yang matte serta transfeproof serta memiliki banyak varian yang tentunya menyesuaikan warna kulit wanita Indonesia. Sehingga produk Make Over bukan hanya sekedar produk lokal biasa namun mampu eksesis dengan produk industri kosmetik di Indonesia.

Semakin pesatnya perkembangan teknologi menyebabkan munculnya bebagai media seperti Twitter, Facebook, Instagram, dan Youtube. Survei yang telah dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jaringan Indonesia (APJII) hasil dari survei tesebut menyebutkan bahwa penetrasi pengguna internet di Indonesia tahun 2019- 2020 (Q2) mencapai 196,71 juta jiwa pengguna internet dari jumlah populasi 266,91 juta jiwa penduduk Indonesia (73,7%). Menurut hasil survei tersebut pengguna internet di Indonesia mengalami kenaikan yang cukup signifikan setelah survei yang dilakukan APJII pada tahun 2018 dengan angka 171,17 juta jiwa dari 264,16 juta jiwa penduduk Indonesia (64,8%) (APJII, 2020). Dengan tingginya pengguna internet di indonesia menunjukan akan peluang promosi melalui sosial

(5)

media bagi perusahaan dalam meningkatkan minat beli terhadap produk-produk yang di tawarkan.

Berikut hasil survei yang dirangkum Kompas Tekno dari We Are Social 2021 : Tabel 1.2

Media Sosial Terpopuler Di Indonesia Tahun 2021 Jenis Media Sosial Persentase

Youtube 93,8%

Whatsapp 87,7%

Instagram 86,6%

Facebook 85,5%

Twitter 63,6%

Facebook Messenger 52,4%

Line 44,3%

LinkedIn 39,4%

Tiktok 38,7%

Pinterest 35,6%

Telegram 28,5%

Wechat 26,2%

Snapchat 25,4%

Skype 24,3%

Tumblr 18,4%

Reddit 17,1%

Sumber : Wearesocial.com

(6)

Menurut hasil survei yang telah dirangkum oleh Kompas Tekno dari We Are Social pada bulan Januari 2021, didapatkan hasil dari pengambilan data bahwa media sosial youtube menempati posisi yang pertama dengan presentase 93,8% dari total keseluruhan pengguna Internet Indonesia yang berumur 16 hingga 64 tahun.

Youtube lebih unggul dari media sosial lainnya seperti WhatsApp, Instagram, Facebook, hingga Twitter (Pratomo, 2021).

Youtube adalah platform yang menampilkan video dan berbagai informasi yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, karena penggunaan Youtube yang begitu mudah, dapat diakses kapan saja dan dimana saja melalui gadget yang terhubung dengan internet, dengan munculnya platform untuk mengunggah sebuah video. Hal ini di manfaatkan oleh beauty contents atau pembuatan konten video tentang make up (Haninda, 2020). Penggunaan Youtube sendiri sangat diminati oleh masyarakat luas karena bukan hanya penggunannya saja yang sangat mudah tetapi memiliki fitur-fitur pendukung dari aplikasi ini yaitu, pembuat konten video dapat menjelaskan secara detail mengenai objek yang dijelaskan, serta durasi video yang tidak terbatas. Hal ini juga yang menjadi kelebihan dari pada aplikasi lainnya.

Fenomena celebrity endorser adalah salah satu strategi mengenai penggunaan selebriti untuk merekomendasikan suatu produk untuk meningkatkan keefektifan dari iklan, hal ini yang menjadi alasan utama bagi industri kosmetik untuk bekerja sama dengan para celebrity endorser untuk mempromosikan produk mereka (Felbert dan Breuer, 2020). Blackwell dkk (2006) dalam Permatasari (2019) Celebrity endorser adalah cara menyampaikan ulasan mengenai manfaat produk, mendukung sebuah produk, dan menjadi pembicara dari produk yang akan

(7)

diiklankannya. Celebrity endorser memiliki kemampuan untuk memengaruhi persepsi dan tanggapan dari konsumen, sehingga konsumen mendapatkan dampak positif akan produk tersebut sehingga mendorong konsumen untuk mempertimbangkan produk yang akan dibeli (Widyaningrum, 2019).

Oleh karena itu, banyak industri kosmetik yang mulai menggandeng celebrity endorser untuk mempromosikan produk mereka melalui media yang banyak di gunakan oleh masyarakat. Salah satunya yaitu produk Make Over. Ulasan yang diberikan oleh celebrity endorser melalui Youtube video mengenai make up, mengulas kelebihan produk, tutorial video, hingga merekomendasikan sebuah produk kosmetik.

Tabel 1.3 Beberapa Celebrity Endorser Indonesia Nama Celebrity Endorser Jumlah

Viewers

Jumlah Subscribers Sari Endah Pratiwi

Celebrity Endorser Sari Endah Pratiwi Sumber:

https://www.Youtube.com/watch?v=otRWBsGElhQ&t=774s

2.034.690 1.390.000

Tasya Farasya

Celebrity Endorser Tasya Farasya Sumber :

https://www.Youtube.com/watch?v=94vJjWBra0M&t=900s

867.672 3.910.000

Rachel Goddard

Celebrity Endorser Rachel Goddard Sumber :

https://www.Youtube.com/watch?v=u-wPmGv6CA4

409.534 3.140.000

(8)

Suhay Salim

Celebrity Endorser Suhay Salim Sumber :

https://www.Youtube.com/watch?v=5i86LRg_Nj4

484.426 1.530.000

Sumber : Youtube.com

Dapat dilihat pada tabel 1.3, bahwa Sari Endah Pratiwi sebagai celebrity endorser dalam video unggahannya dengan total penonton mencapai 2.034.690, mengenai ulasan dan tutorial make up dengan produk Make Over, di lanjut dengan Tasya Farasya sebagai celebrity endorser yang memiliki jumlah penonton dalam video review produk Make Over sebanyak 867.672. Rachel Goddard memiliki jumlah penonton sebanyak 409.534 dan Suhay Salim dengan total penonton 484.426.

Make Over sebagai produk kosmetik yang populer di Indonesia sangat memperhatikan mengenai teknik memperkenalkan produknya ke calon konsumen.

Celebrity endorser atau sering disebut celebrity endorsement adalah metode untuk mengenalkan mereknya melalui sebuah iklan dengan adanya dukungan dari selebriti untuk meningkatkan efektivitas dari sebuah iklan dan menarik konsumen untuk membeli produk (Algiffary et al, 2020). Kefektifan celebrity endorser terhadap minat beli konsumen adalah hal yang menarik untuk diteliti, mengingat pengenalan produk dan evaluasi produk dapat menimbulkan minat beli konsumen Schiffman dan Kanuk (2004) dalam Hidayati (2020). Minat beli akan muncul apabila konsumen menerima rangsangan terhadap produk yang dilihatnya, serta

(9)

memiliki rasa tertarik terhadap barang atau jasa yang akan menjadi awal dari sebuah keputusan pembelian (Algiffary et al., 2020).

Dengan didukungnya penelitian terkait dengan sport celebrity endorser oleh Felbert dan Breuer (2020) dengan hasil penelitian menunjukan bahwa variabel sport celebrity endorser memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen. Ismayanti dan Santika (2017) bahwa celebrity endorser dan kualitas produk berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap niat beli. Namun hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Rismawan dan Purnami (2017) bahwa celebrity endorser tidak berpengaruh signifikan terhadap purchase intention. Karena perbedaan dari hasil penelitian di atas membuat hal ini semakin menarik untuk diteliti.

Dari latar belakang diatas maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Celebrity Endorser Dan Kualitas Produk Terhadap Minat Beli Produk Kosmetik (Studi Pada Konsumen Produk Kosmetik Make Over Di Bandarlampung)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang peneliti paparkan diatas, perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah celebrity endorser berpengaruh terhadap minat beli produk kosmetik?

2. Apakah kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli produk kosmetik?

(10)

3. Apakah celebrity endorser dan kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli produk kosmetik?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk menganalisis apakah celebrity endorser berpengaruh terhadap minat beli produk kosmetik.

2. Untuk menganalisis apakah kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli produk kosmetik.

3. Untuk menganalisis apakah celebrity endorser dan kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli produk kosmetik.

1.4 Batasan Masalah

Pada penelitian ini peneliti berfokus dengan pembahasan yang sudah di jabarkan, dibatasi ruang dan lingkup untuk mencari tahu variabel-variabel yaitu:

1. Penelitian ini hanya fokus pada variabel, yakni : celebrity endorser, kualitas produk, terhadap minat beli produk kosmetik Make Over.

2. Penelitian ini ditujukan kepada konsumen wanita dan pemakai kosmetik merek Make Over.

3. Lokasi penelitian di Bandarlampung.

4. Periode penelitian dilakukan pada bulan Agustus sampai November 2021.

1.5 Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat di pergunakan sebagai acuan penelitian selanjutnya mengenai tema yang sama tentang pengaruh

(11)

celebrity endorser dan kualitas produk terhadap minat beli produk kosmetik.

b. Manfaat Praktis

Bagi pelaku bisnis diharapkan pada penelitian ini dapat dijadikan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan untuk meningkatkan profit atau laba perusahaan dan meningkatkan minat beli produk kosmetik Make Over.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan digunakan untuk mempermudah penulisan dalam suatu Karya Tulis yang dibuat Mahasiswa yang telah melakukan tugas akhir, penelitian menggunakan sistematika penulisan antara lain:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisikan tentang latar belakang yang diteliti, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN TEORITIS

Pada bab ini akan diuraikan masalah-masalah yang mendasari pembahasan secara detail yang berhubungan dengan objek penelitian melalui teori-teori yang mendukung serta relevan, teori yang berkaitan tentang permasalahan yang menjadi topik penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini meguraikan tentang desain penelitian, definisi oprasional variabel, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

(12)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai deskripsi objek penelitian, pengujuan hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian yang sudah dicapai dalam bagian-bagian sebelumnya.

BAB V KESIMPULAN

Pada bab ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan-kesimpulan dari penyajian data secara singkat, tepat, dan terkai langsung dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH CELEBRITY ENDORSER DAN CUSTOMER REVIEW TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK FASHION DENGAN MINAT BELI SEBAGAI VARIABEL MEDIASI PADA PENGGUNA TIKTOK

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk menyusun skripsi ini dengan judul “PENGARUH CELEBRITY ENDORSER DAN BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN