MAKALAH
PENDEKATAN DAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran Dosen Pengampu Ahmad Qolfathiriyus Firdaus, M.Pd.
Disusun Oleh:
1. Malikah Alfin Najah (1860204221072) 2. Nana Nafi'athul Rifdah (1860204222152) 3. Mega Alfi Rohmatika (1860204223188)
PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG
OKTOBER 2023
2 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Istilah model bisa diartikan sebagai suatu kerangka konseptual yang dipergunakan untuk pedoman dalam melaksanakan suatu kegiatan. Model bisa juga diartikan sebagai benda tiruan dari benda yang sesungguhnya. Misal sebuah mobil mainan, rumah mainan, atau senjata mainan.
Model yang berkaitan dengan pembelajaran biasa disebut dengan sebutan model pembelajaran dapat diartikan sebagai kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang sistematis dalam mengelompokkan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajar dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran.1
Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, sangat diperlukan sebuah model pembelajaran.
Model pembelajaran merupakan sebuah perencanaan atau sebuah pola yangbiasa digunakan untuk pedoman dalam perencanaan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran biasanya dijadikan acuan model pembelajaran yang akan digunakan. Di dalam model pembelajaran akan tercantum tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan bagaimana pengelolaan dalam sebuah kelas.
Model pembelajaran difungsikan untuk menjadi pedoman bagi perancang dan para guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Dalam memilih model pembelajaran, harus memperhatikan sifat dan materi yang akan diajarkan, serta tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran.
Oleh sebab itu, kegiatan pembelajaran adalah kegiatan yang memili tujuan dan bertahap. Pada dasarnya, pembelajaran adalah sebuah proses interaksi guru dengan peserta didik, baik interaksi itu langsung, seperti tatap muka, maupun tidak langsung, seperti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran. Melalui interaksi tersebut, maka Barry Morris dalam Rusman mengemukakan 4 pola pembelajaran yaitu: a) pola pembelajaran tradisional, b) pola pembelajaran tradisional, c) pola pembelajaran guru dan media, dan d) pola pembelajaran bermedia.2
1 T Tayeb, “Analisis dan manfaat model pembelajaran,” AULADUNA: Jurnal Pendidikan Dasar Islam, no.(2017)
2 Tayeb.
3
Dengan adanya berbagai pola pembelajaran tersebut, dapat memberikan gambaran pesatnya perkembangan media pembelajaran. Baik dalam software ataupun hardware, pola pembelajaran akan tetap membawa perubahan. Peran guru bisa tergeser dalam penyampaian materi pembelajaran. Guru menjadi tidak lagi berperan sebagai sumber belajar satu-satunya dalam kegiatan pembelajaran. Siswa juga dapat dengan mudah memperoleh sumber belajar lain dalam kegiatan pembelajaran. Siswa pun dapat memperoleh informasi dari berbagai media dan sumber belajar.3
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari pendekatan dan model pembelajaran?
2. Sebutkan dan jelaskan apa saja pola pembelajaran pada pendekatan dan model pembelajaran!
3. Apa saja model-model pembelajaran umum, jelaskan!
C. Tujuan dan Manfaat
Diharapkan dapat dijadikan pertimbangan untuk menjadi bahan bacaan yang berkualitas tentang pendekatan, model, strategi, dan metode pembelajaran. Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu kita dapat mengetahui apa itu pendekatan, model, strategi, dan metode pembelajaran, sehingga kita bisa mendeskripsikan untuk peserta didik.
3 A Wibowo, LP Sendratari, dan ..., “Pola Pembelajaran Dan Kendalanya Pada Program Pendidikan Kesetaraan Paket B Di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Lestari Gerokgak, Buleleng …,” Jurnal Pendidikan …, (2019)
4 BAB II PEMBAHASAN A. Pendekatan Pembelajaran
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendekatan dijelaskan sebagai proses, tindakan, atau metode untuk mendekati suatu sikap atau pandangan terhadap sesuatu, yang umumnya terdiri dari asumsi atau serangkaian asumsi yang saling terkait. Pendekatan (approach) adalah panduan atau metode umum untuk menghadapi suatu masalah atau objek penelitian, dengan hasil yang terlihat.4 Pendekatan ini dapat dibandingkan dengan penggunaan kacamata berwarna tertentu yang mengubah persepsi terhadap lingkungan sekitarnya. Sebagai contoh, kacamata berwarna hijau akan membuat lingkungan terlihat hijau dan sebagainya.
Secara umum, pendekatan menurut Nurjannah dapat dibagi menjadi dua pemahaman makna. Pertama, pendekatan merujuk pada cara kita melihat fenomena (terutama dalam konteks budaya dan sosial). Dalam konteks ini, pendekatan dapat menjadi suatu paradigma, sedangkan jika itu hanya berkaitan dengan cara melihat atau mendekati, maka pendekatan menjadi perspektif atau sudut pandang. Kedua, pendekatan juga merujuk pada suatu disiplin ilmu tertentu. Dalam konteks ini, mengacu pada studi Islam dengan pendekatan sosiologis memiliki makna yang sama dengan mengkaji Islam menggunakan disiplin ilmu sosiologi. Oleh karena itu, dalam hal ini, pendekatan melibatkan penggunaan teori atau teori-teori yang berasal dari disiplin ilmu yang digunakan sebagai pendekatan.5
Dari beberapa pandangan di atas, pendekatan dapat diinterpretasikan sebagai sudut pandang seseorang terhadap proses pembelajaran. Istilah
“pendekatan” mengacu pada pandangan umum tentang bagaimana suatu proses terjadi. Dalam konteks pembelajaran, pendekatan dikaitkan dengan strategi dan metode yang saling terkait. Roy Killen, dalam karya Wina Sanjaya,
4 Fadhlina Harisnur, “PENDEKATAN, STRATEGI, METODE, DAN TEKNIK DALAM PEMBELAJARAN PAI DI SEKOLAH DASAR,” Genderang Asa: Journal Of Primary Education, 1, 3 (2022)
5 Nurjannah Rianie, “Pendekatan dan Metode Pendidikan Islam: Sebuah Perbandingan dalam Konsep Teori Pendidikan Islam dan Barat,’’ Management of Education,” 2, 1 (2014): hlm. 15.
5
mengidentifikasi dua pendekatan dalam pembelajaran, yakni pendekatan yang berorientasi pada guru (teacher-centred approaches) dan pendekatan yang berorientasi pada siswa (student-centred approaches). Pendekatan yang berorientasi pada guru mencakup strategi pembelajaran langsung, pembelajaran deduktif, atau pembelajaran ekspositori. Di sisi lain, pendekatan yang berorientasi pada siswa mencakup strategi pembelajaran penemuan, inkuiri, serta pembelajaran induktif.6
Pendekatan yang berfokus pada guru dapat disebut sebagai metode pembelajaran tradisional, di mana hampir semua aktivitas pembelajaran yang diatur oleh sekolah dipandu oleh guru dan staf lembaga pendidikan. Ciri khas dari pendekatan ini adalah bahwa proses belajar-mengajar atau interaksi pembelajaran terjadi di dalam ruang kelas melalui metode ceramah dan komunikasi langsung antara guru dan siswa.
Sementara itu, pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik merupakan sistem pembelajaran yang memberikan peran dominan kepada peserta didik selama proses pembelajaran, dan guru hanya berperan sebagai fasilitator, mediator, pembimbing, dan pemimpin. Karakteristiknya adalah orientasi pada peserta didik, di mana pembelajaran dilakukan dengan beragam sumber belajar, metode, media, dan strategi yang digunakan secara bergantian, sehingga selama proses pembelajaran, peserta didik berpartisipasi aktif baik secara individu maupun dalam kelompok.
Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan, langkah selanjutnya adalah mengembangkannya menjadi strategi pembelajaran. Terdapat empat elemen strategi yang terkait dengan kegiatan pembelajaran, yaitu:7
1. Menentukan dengan jelas tujuan pembelajaran, yang mencakup perubahan dalam perilaku dan karakter peserta didik.
2. Melakukan evaluasi dan pemilihan pendekatan pembelajaran yang dianggap paling efektif.
6 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta:
Prenadamedia, 2016), hlm. 56.
7 Harisnur, “PENDEKATAN, STRATEGI, METODE, DAN TEKNIK DALAM PEMBELAJARAN PAI DI SEKOLAH DASAR,” hlm. 24-25.
6
3. Mengidentifikasi dan merencanakan langkah-langkah, prosedur, metode, dan teknik pembelajaran yang akan digunakan.
4. Menetapkan standar dan kriteria keberhasilan, serta batasan minimum untuk mengukur pencapaian hasil pembelajaran.
B. Model Pembelajaran.
Model pembelajaran adalah tahap teratas dalam struktur pembelajaran karena mencakup seluruh aspek tingkat di bawahnya. Ini merangkum keseluruhan kerangka pembelajaran karena memberikan landasan filosofis atau dasar pemahaman dalam konteks pembelajaran.8 Dalam model pembelajaran, terdapat strategi yang menjelaskan implementasi, peralatan, atau teknik yang digunakan oleh siswa dalam proses belajar mereka. Selanjutnya, dalam strategi pembelajaran terdapat metode pembelajaran yang merinci langkah-langkah untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tingkat ini berfungsi untuk menjelaskan hubungan antara elemen-elemen dalam kerangka pembelajaran tersebut.9
Istilah “model pembelajaran” sering diartikan sebagai pendekatan pembelajaran. Dalam pendekatan pembelajaran, terdapat rencana dan arahan yang digunakan sebagai panduan dalam merencanakan kegiatan pembelajaran di kelas. Dengan memahami pengertian model pembelajaran menurut beberapa ahli, kita dapat mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang konsep ini.10
Para ahli menyediakan pemahaman yang berbeda tentang model pembelajaran:11
1. Arends (1997) menyatakan bahwa model pembelajaran merujuk pada pendekatan khusus dalam instruksi yang mencakup tujuan, pola urutan atau alur, lingkungan, dan manajemen. Instruksi ini berlaku untuk siswa
8 Yudhi Munadi, Model Pembelajaran (Jakarta: GP Press Group, 2013), hlm. 15.
9 Nuryani Y. Rustaman, dkk, Strategi Belajar Mengajar Biologi, revisi (Bandung: Bandung JICA, 2003), hlm. 52.
10 Lufri dkk., METODOLOGI PEMBELAJARAN: STRATEGI, PENDEKATAN, MODEL, METODE PEMBELAJARAN (CV IRDH, 2020), hlm. 39.
11 Trianto Ibnu Badar al-Tabany, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Konstektual (Jakarta: Prenadamedia, 2015), hlm. 18.
7
dan perlu memenuhi berbagai komponen agar menjadi model pembelajaran yang efektif.
2. Adi (2000) menggambarkan model pembelajaran sebagai kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur dalam mengorganisasi pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Kesesuaian model pembelajaran dengan tujuan pembelajaran sangat penting dalam penyusunan strategi dan metode pembelajaran.
3. Trianto (2010) menjelaskan model pembelajaran sebagai rencana atau kerangka yang digunakan sebagai panduan dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas atau tutorial. Dia menekankan komponen- komponen dalam model pembelajaran, termasuk tujuan pembelajaran, langkah-langkah, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas.
Berikut adalah ciri-ciri model pembelajaran yang baik:12
1. Rasional dan berdasarkan teori-teori pembelajaran yang sudah ada.
2. Berorientasi pada pemahaman tentang bagaimana siswa belajar.
3. Menyertakan sikap mengajar yang mendukung pelaksanaan model pembelajaran.
4. Mendukung penciptaan lingkungan belajar yang mendukung tujuan pembelajaran.
Penting untuk menciptakan kondisi internal dan eksternal yang mendukung pembelajaran siswa, termasuk pemahaman mereka tentang materi sebelumnya, pengaturan lingkungan belajar, dan ekspektasi hasil belajar yang mencakup berbagai aspek kemampuan siswa.
C. Pola Pembelajaran
Pola pembelajaran adalah suatu kerangka yang membuahkan hasil berupa suatu model pembelajaran. Oleh karena itu, pola pembelajaran dan model pembelajaran saling berkaitan. Pola pembelajaran bisa diartikan juga sebagai alternatif guru untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada
12 Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, hlm. 27.
8
siswa-siswanya. Seiring berkembangnya zaman dan kondisi, pola pembelajaran akan terus semakin bervariasi.13
Pola pembelajaran menurut Barry Moris dibagi menjadi empat jenis, yaitu sebagai berikut.14
1. Pola Pembelajaran Tradisional
Pola pembelajaran tradisional ialah pola pembelajaran yang segala sesuatunya bergantung pada guru atau pengajar.15 Di dalam pola pembelajaran ini, guru menjadi sumber belajar satu-satunya.16 Proses pembelajaran dalam pola ini tidak terlaksana apabila tidak ada guru.
Kegiatan yang dilaksanakan pada pola pembelajaran tradisional sebagai berikut.17
a) Menetapkan apa tujuan pembelajaran.
b) Menetapkan materi atau konten yang akan disampaikan pada siswa.
c) Menetapkan metode yang akan digunakan dengan menyesuaikan pola pembelajaran tradisional.
d) Melakukan kegiatan pembelajaran.
e) Melakukan evaluasi.
2. Pola Pembelajaran Tradisional Guru dengan Media
Pola pembelajaran tradisional guru dengan media, ialah pola pembelajaran dengan guru yang dibantu berbagai jenis bahan atau media pembelajaran untuk menjelaskan dan menyajikan informasi abstrak.
Dengan adanya media pembelajaran ini, sumber belajar tidak lagi hanya guru.18 Akan tetapi, guru akan tetap menjadi sumber belajar utama dibanding sumber belajar lainnya. Misalkan dalam suatu proses pembelajaran, terdapat guru, siswa, dan media berupa papan tulis. Guru akan menyampaikan materi pembelajaran dibantu dengan media papan tulis
13 DA Muayyadah, “Pola pembelajaran di era new normal: Studi kasus di MIN 2 Kota Madiun,”
(2021)
14 Muayyadah.
15 Muayyadah.
16 MM Batubara, EA Batubara, dan ..., “Pola dan Sistem Pembelajaran Sesuai Kurikulum 2013 pada SMPN 2 Linggabayu Tahun 2020-2021,” … dan Pembelajaran, (2023)
17 Muayyadah, “Pola pembelajaran di era new normal: Studi kasus di MIN 2 Kota Madiun.”
18 Batubara, Batubara, dan ..., “Pola dan Sistem Pembelajaran Sesuai Kurikulum 2013 pada SMPN 2 Linggabayu Tahun 2020-2021.”
9
tersebut. Pembelajaran akan berakhir tanpa adanya dokumen atau suara guru yang terekam.
Langkah-langkah pembelajaran dalam pola pembelajaran ini yaitu sebagai berikut.19
a) Menetapkan tujuan pembelajaran.
b) Menetapkan materi atau konten yang akan disampaikan pada siswa.
c) Menentukan metode pembelajaran yang sesuai dengan pola guru dengan media (guru, siswa, dan media).
d) Melaksanakan kegiatan pembelajaran.
e) Melakukan evaluasi.
3. Pola Pembelajaran Guru Bermedia
Pola pembelajaran guru bermedia, ialah pola pembelajaran di mana media merupakan komponen seimbang jika dibandingkan dengan komponen pembelajaran yang lain. Media bisa digunakan secara langsung maupun terpisah pada pola pembelajaran ini. Hal tersebut yang membedakan pola pembelajaran ini dengan pola pembelajaran guru dengan media. Media dalam pola pembelajaran ini bisa berupa komputer, internet, siaran radio pembelajaran, dan lain-lainnya. Pola pembelajaran guru bermedia ini sudah meletakkan media untuk pengganti kehadiran guru. Pola pembelajaran ini menempatkan guru dan media sebagai sumber belajar dengan cara bergantian.
Langkah penerapan pola pembelajaran guru bermedia yaitu sebagai berikut.20
a) Menetapkan tujuan pembelajaran.
b) Menetapkan materi atau konten pembelajaran yang akan disampaikan pada siswa.
c) Menentukan metode yang sesuai dengan pola pembelajaran guru bermedia (siswa, media, guru).
d) Melaksanakan pembelajaran.
19 Muayyadah, “Pola pembelajaran di era new normal: Studi kasus di MIN 2 Kota Madiun.”
20 Muayyadah.
10 e) Melakukan evaluasi.
4. Pola Pembelajaran Bermedia atau Berbasis Multimedia
Pola pembelajaran bermedia atau berbasis multimedia ini ialah pola pembelajaran di mana guru tidak berperan langsung, melainkan hanya dilakukan pendekatan media. Dengan demikian, kehadiran guru dapat digantikan oleh media dengan menyusun bahan ajar secara sistematis dan terprogram dalam bentuk modul atau paket pembelajaran yang telah disiapkan oleh guru.21
Pola ini umumnya menggunakan e-learning untuk proses pembelajarannya. Model yang sangat umum digunakan pada pola pembelajaran ini adalah model self system atau pembelajaran mandiri.
Misalkan seperti modular system atau pembelajaran dengan modul, belajar dengan menggunakan komputer, melalui televisi, dan lain-lain. Dengan penerapan pola pembelajaran ini, siswa dapat belajar walau tanpa adanya guru karena digantikan menggunakan multimedia. Dengan hal ini, siswa bisa mengulang materi-materi untuk meningkatkan pemahaman siswa serta keterampilannya
Langkah yang dilakukan untuk pola pembelajaran berbasis multimedia yaitu sebagai berikut.22
a) Menentukan tujuan pembelajaran.
b) Menetapkan materi atau konten yang hendak disampaikan pada siswa.
c) Merekam materi yang akan disampaikan pada siswa dengan format multimedia yang sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran yang berlaku.
d) Melaksanakan kegiatan pembelajaran.
e) Melaksanakan evaluasi.
21 Batubara, Batubara, dan ..., “Pola dan Sistem Pembelajaran Sesuai Kurikulum 2013 pada SMPN 2 Linggabayu Tahun 2020-2021.”
22 Batubara, Batubara, dan ...
11 D. Model Pembelajaran
Model pembelajaran merupakan sebuah rencana ataupun pola yang akan digunakan untuk membentuk suatu kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), mendesain bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lainnya. Model pembelajaran bisa dijadikan pola pilihan, maksutnya guru bisa memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikannya.23 Pada dasarnya metode pem- belajaran dapat dilihat melalui dua sudut pandang yaitu pertama siswa dipandang sebagai objek belajar dalam hal ini pembelajaran menuntut keaktifan guru. Kedua siswa sebagai subjek dan obyek belajar, siswa dituntut keaktifannya dalam proses belajar. Pendekatan adalah pola atau cara berpikir atau dasar pandangan terhadap sesuatu. Pendekatan dapat diimplementasikan dalam sejumlah strategi. Beberapa model pembelajaran yang umum digunakan meliputi:
1. Model Interaksi Sosial
Model interaksi sosial ini didasarkan pada teori belajar Gestalt (field theory). Model ini menitik beratkan hubungan yang harmonis antara individu dengan masyarakat (learning to life together). Interaksi sosial sendiri ialah suatu proses sosial karena interaksi sosial adalah syarat utama terjadinya aktivitas sosial. Selain itu, interaksi sosial merupakan bentuk hubungan antara dua orang atau lebih, sehingga tingkah laku individu yang satu dapat memengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain, dan begitu juga sebaliknya. Interaksi sosial sendiri bisa dikatakan sebagai kunci dari semua bentuk kehidupan sosial, oleh karena itu tanpa adanya sebuah interaksi sosial, tidak akan mungkin juga ada kehidupan bersama.24
Siswa sebagai seorang individu tidak akan terlepas dari interaksi sosial masyarakat yang memberi kontribusi terhadap perkembangan mental
23 U Zein Aklaqul, MODEL PEMBELAJARAN INTERAKSI SOSIAL MADRASAH DINIYAH
UNTUK MEMBANGUN MOTIVASI BELAJAR SISWA (STUDI KASUS MADIN HM AL …, (repo.iai-tribakti.ac.id, 2022)
24 Aklaqul.
12
dan pengetahuannya. Interaksi sosial pada siswa ada kaitannya dengan proses belajar yang dijalani. Hal ini berhubungan dengan orang tua, teman sebaya, dan guru. Interaksi dengan orang tua saat berada di rumah akan berbeda antara satu siswa dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan adanya perbedaan pola pengasuhan yang diberikan oleh orang tua siswa. Perbedaan pola asuh sendiri bisa dipengaruhi oleh politik, budaya, ekonomi, nilai sosial, sejarah, dinamika keluarga yakni karakteristik anak meliputi umur, watak, jenis kelamin, dan kebutuhan-kebutuhan khusus.25
2. Model Pemrosesan Informasi
Menurut Oemar Hamalik pemrosesan informasi tersebut merujuk bagaimana cara-cara atau menerima informasi stimuli dari lingkungan, mengorganisasi data, memecahkan masalah, menemukan konsep-konsep, serta menggunakan symbol-simbol verbal dan nonverbal.26 Kemudian menurut Syaiful Sagala informasi yang diberikan dalam bentuk energi fisik tertentu (sinar untuk bahan tertulis, bunyi untuk bahan ucapan, tekanan untuk sentuhan, dan lain-lain) diterima oleh reseptor yang peka terhadap tanda dalam bentuk-bentuk tertentu.27 Pada model ini, mengutamakan bagaimana membantu siswa agar mampu berpikir produktif, memecahkan masalah dengan kemampuan intelektual yang telah dimiliki oleh peserta didik. Model pembelajaran pemrosesan informasi adalah model pembelajaran yang menitikberatkan pada aktivitas yang terkait dengan kegiatan proses atau pengolahan informasi untuk meningkatkan kapabilitas siswa melalui proses pembelajaran. Model ini lebih memfokuskan pada fungsi kognitif peserta didik.
Model ini berdasarkan teori belajar kognitif sehingga model tersebut berorientasi pada kemampuan siswa memproses informasi dan sistem- sistem yang dapat memperbaiki kemampuan tersebut. Pemrosesan informasi menunjuk kepada cara mengumpulkan atau menerima stimuli dari lingkungan, mengorganisasi data, memecahkan masalah, menemukan konsep-konsep, dan pemecahan masalah, serta menggunakan simbol-
25 Aklaqul.
26 I Istarani dan M Siddik, “Model Pembelajaran Inovatif,” Medan: Media Persada, 58
27 R Efendi, “Model-model Pembelajaran,” Raja Grafindo, Persada (2012).
13
simbol verbal dan nonverbal. Model ini berkenaan dengan kemampuan memecahkan masalah dan kemampuan berpikir produktif, serta berkenaan dengan kemampuan intelektual umum (general intellectual ability).
Menurut Robert M. Gagne dalam Rusman dalam proses pembelajaran model pemrosesan informasi terdiri dari delapan fase, yakni sebagai berikut:28
a) Motivasi, fase awal memulai pembelajaran dengan adanya dorongan untuk melakukan suatu tindakan dalam mencapai tujuan tertentu (motivasi instrinsik dan ekstrinsik)
b) Pemahaman, fase individu menerima dan memahami informasi yang diperoleh dari pembelajaran. Pemahaman didapat melalui perhatian.
c) Pemerolehan, individu memberikan makna atau mempersipkan segala informasi yang ada pada dirinya sehingga terjadi proses penyimpanan dalam memori peserta didik.
d) Penahanan, menahan informasi yang sampai pada dirinya sehingga terjadi proses penyimpanan dalam memori siswa.
e) Ingatan kembali, mengeluarkan kembali informasi yang telah disimpan, bila ada rangsangan
f) Generalisasi, menggunakan hasil pembelajaran untuk keperluan tertentu.
g) Perlakuan, perwujudan perubahan perilaku individu sebagai hasil pembelajaran.
h) Umpan balik, individu memperoleh feedback dari perilaku yang telah dilakukannya.
Menurut Rusman pembelajaran pemrosesan informasi ada Sembilan langkah yang harus diperhatikan oleh seorang pendidik, yakni sebagai berikut:29
a) Melakukan tindakan untuk menarik perhatian siswa.
28 M Huda dan M Pd, “Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,”
Kaelan, MS (2010). Pendidikan Kewarganegaraan …, (2014).
29 Huda dan Pd.
14
b) Memberikan informasi mengenai tujuan pembelajaran dan topik yang akan dibahas
c) Merangsang siswa untuk memulai aktivitas pembelajaran
d) Menyampaikan isi pembelajaran sesuai dengan topik yang telah direncanakan
e) Memberikan bimbingan bagi aktivitas siswa dalam pembelajaran f) Memberikan penguatan pada perilaku pembelajaran
g) Memberikan feedback terhadap perilaku pembelajaran h) Melaksanakan penilaian proses dan hasil
i) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan menjawab berdasarkan pengalamannya.30
3. Model Personal
Model personal menekankan pada pengembangan konsep diri setiap individu. Hal ini meliputi pengembangan proses individu dan membangun serta mengorganisasikan dirinya sendiri. Model memfokuskan pada konsep diri yang kuat dan realistis untuk membantu membangun hubungan yang produktif dengan orang lain dan lingkungannya.
Model ini bertitiktolak dari teori humanistic, yaitu berorientasi pada pengembangan individu. Perhatian utama pada emosional peserta didik dalam mengembangkan hubungan yang produktif dengan lingkungannya.
Model ini menjadikan pribadi peserta didik mampu membentuk hubungan harmonis serta mampu memprose informasi secara efektif. Tokoh humanistic adalah Abraham Maslow, R. Rogers, C. Buhler dan Arthur Comb. Menurut teori ini, guru harus berupaya menciptakan kondisi kelas yang kondusif, agar peserta didik merasa bebas dalam belajar mengembangkan dirinya lebih baik emosional maupun intelektual. Teori humanistic timbul sebagai cara untuk memanusiakan manusia. Pada teori humanistic ini, pendidik seharusnya berperan sebagai pendorong bukan menahan sensivitas peserta didik terhadap perasaannya. Implikasi teori ini dalam Pendidikan adalah sebagai berikut.
30 Rini Eryuliani, “TEKNOLOGI PENDIDIKAN: MODEL PEMBELAJARAN PEMROSESAN INFORMASI,” TEKNOLOGI PENDIDIKAN (blog), 16 Maret 2017
15
1) Bertingkah laku dan belajar adalah hasil pengamatan
2) Tingkahlaku yang ada dapat dilaksanakan sekarang (learning to do) 3) Semua individu memiliki dorongan dasar terhadap aktualisasi diri.
4) Sebagian besar tingkahlaku individu adalah hasil dari konsepsinya sendiri.
5) Mengajar adalah bukan hal penting, tapi belajar bagi peserta didik adalah sangat penting.
6) Mengajar adalah membantu individu untuk mengembangkan suatu hubungan yang produktif dengan lingkungannya dan memandang dirinya sebagai pribadi yang cakap.
Tujuan model pembelajaran personal adalah untuk meningkatkan kesehatan mental dan emosional anak-anak, dan keterlibatan anak-anak dalammenentukan atau memilih apa yang ingin dipelajari dan bagaimana mempelajarinya, sehingga ada kesesuaian yang tinggi aantara bahan belajar dengan kebutuhan anak, mengembangkan pemahaman diri (self-consept), kreativitas, dan kemampuan anak dalam mengekspresikan diri dengan lebih baik. Model personal dan social dapat diterapkan untuk mencapai tujuan social dan akademis, akan tetapi masing-masing model memiliki kekuatan tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.31
Model pembelajaran personal ini meliputi strategi pembelajaran sebagai berikut:
No. Model Tokoh Tujuan
1. Pengajaran non- Directif (Tanpa Arahan)
Carl Rogers Menekankan pada pembentukan kemampuan untuk perkembangan pribadi dalam arti kesadaran diri,
pemahaman diri,
kemandirian dan konsep diri.
31 “MODEL PEMBELAJARAN PERSONAL,”,
16
2. Latihan Kesadaran Fritz Perls Willian Schutz
Meningkatkan kemampuan seseorang untuk kesadaran eksplorasi diri dan banyak
menekankan pada
perkembangan kesadaran
dan pemahaman
antarpribadi.
3. Sinerktik William Gordon
Mengembangkan pribadi dalam kreativitas dan pemecahan masalah kreatif.
4. Penemuan Konsep Jerome Bruner
Dirancang untuk
meningkatkan kekomplekan konseptual dan keluwesan pribadi.
5. Pertemuan Kelas Willian Glasser
Mengembangkan
pemahaman diri dan tanggung jawab kepada diri sendiri serta kelompok social.
4. Model desain pembelajaran
Desain pembelajaran adalah proses merancang dan mengembangkan suatu program atau aktivitas pembelajaran agar efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Desain pembelajaran dapat diterapkan dalam berbagai konteks, termasuk pendidikan formal, pelatihan kerja, pelatihan online, dan banyak lagi. Desain pembelajaran yang efektif memungkinkan peserta didik atau peserta pelatihan untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan baik dan mendukung pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman yang mendalam. Ini juga memerlukan pendekatan yang terus berkembang
17
dan responsif terhadap perubahan dalam kebutuhan dan teknologi pembelajaran.32
Dalam desain pembelajaran dikenal beberapa model yang dikemukakan oleh para ahli. Secara umum, model desain pembelajaran dapat diklasifikasikan ke dalam model berorientasi kelas, model berorientasi sistem, model berorientasi produk, model prosedural dan model melingkar.
Model berorientasi kelas biasanya ditujukan untuk mendesain pembelajaran level mikro (kelas) yang hanya dilakukan setiap dua jam pelajaran atau lebih. Contohnya adalah model ASSURE. Model berorientasi produk adalah model desain pembelajaran untuk menghasilkann suatu produk, biasanya media pembelajaran, misalnya video pembelajaran, multimedia pembelajaran, atau modul. Contoh modelnya adalah model hannafin and peck.
Satu lagi adalah model beroreintasi sistem yaitu model desain pembelajaran untuk menghasilkan suatu sistem pembelajaran yang cakupannya luas, seperti desain sistem suatu pelatihan, kurikulum sekolah, dll. contohnya adalah model ADDIE. Selain itu ada pula yang biasa kita sebut sebagai model prosedural dan model melingkar. Contoh dari model prosedural adalah model Dick and Carrey sementara contoh model melingkar adalah model Kemp.
32 nurfitriyanielfima, “Model Desain Pembelajaran,” dunia pendidikan, pengalaman dan hiburan (blog), 19 Oktober 2013
18 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan
Pendekatan (approach) adalah panduan atau metode umum untuk menghadapi suatu masalah atau objek penelitian dengan hasil yang terlihat, sedangkan model pembelajaran adalah tahap teratas dalam struktur pembelajaran karena mencakup seluruh aspek tingkat di bawahnya.
Pola pembelajaran menurut Barry Moris dibagi menjadi empat jenis, yaitu sebagai berikut:
1. Pola pembelajaran tradisional ialah pola pembelajaran yang segala sesuatunya bergantung pada guru atau pengajar.
2. Pola pembelajaran tradisional guru dengan media, ialah pola pembelajaran dengan guru yang dibantu berbagai jenis bahan atau media pembelajaran untuk menjelaskan dan menyajikan informasi abstrak.
3. Pola pembelajaran guru bermedia, ialah pola pembelajaran di mana media merupakan komponen seimbang jika dibandingkan dengan komponen pembelajaran yang lain.
4. Pola pembelajaran bermedia atau berbasis multimedia ini ialah pola pembelajaran di mana guru tidak berperan langsung, melainkan hanya dilakukan pendekatan media.
Ada beberapa model pembelajaran yang umum digunakan meliputi:
1. Model Interaksi Sosial, model interaksi sosial ini didasarkan pada teori belajar Gestalt (field theory). Model ini menitik beratkan hubungan yang harmonis antara individu dengan masyarakat (learning to life together).
Interaksi sosial sendiri ialah suatu proses sosial karena interaksi sosial adalah syarat utama terjadinya aktivitas sosial.
2. Model Personal, menekankan pada pengembangan konsep diri setiap individu. Model ini memfokuskan pada konsep diri yang kuat dan realistis untuk membantu membangun hubungan yang produktif dengan orang lain dan lingkungannya.
19
3. Model Desain pembelajaran, proses merancang dan mengembangkan suatu program atau aktivitas pembelajaran agar efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran.
B. Saran
Sebagai seorang calon pendidik, sudah menjadi kewajiban dan tanggung jawab untuk mempelajari dan memahami mengenai konsep dari model, pendekatan, strategi, metode, teknik, taktik dalam pembelajaran.
20
DAFTAR PUSTAKA
Aklaqul, U Zein. MODEL PEMBELAJARAN INTERAKSI SOSIAL MADRASAH DINIYAH UNTUK MEMBANGUN MOTIVASI BELAJAR SISWA (STUDI KASUS MADIN HM AL …. repo.iai-tribakti.ac.id, 2022.
Batubara, MM, EA Batubara, dan ... “Pola dan Sistem Pembelajaran Sesuai Kurikulum 2013 pada SMPN 2 Linggabayu Tahun 2020-2021.” … dan Pembelajaran, (2023).
Efendi, R. “Model-model Pembelajaran.” Raja Grafindo, Persada, (2012).
Eryuliani, Rini. “TEKNOLOGI PENDIDIKAN: MODEL PEMBELAJARAN PEMROSESAN INFORMASI.” TEKNOLOGI PENDIDIKAN (blog), 16 Maret 2017.
Harisnur, Fadhlina. “PENDEKATAN, STRATEGI, METODE, DAN TEKNIK DALAM PEMBELAJARAN PAI DI SEKOLAH DASAR.” Genderang Asa: Journal Of Primary Education, 1, 3 (2022)
Huda, M, dan M Pd. “Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.” Kaelan, MS (2010). Pendidikan Kewarganegaraan …, Istarani, I, dan M Siddik. “Model Pembelajaran Inovatif.” Medan: Media Persada,
58,
Lufri, Ardi, Relsas Yogica, Arief Muttaqiin, dan Rahmadhani Fitri.
METODOLOGI PEMBELAJARAN: STRATEGI, PENDEKATAN, MODEL, METODE PEMBELAJARAN. CV IRDH, 2020.
“MODEL PEMBELAJARAN PERSONAL.” Diakses 5 September 2023.
Muayyadah, DA. “Pola pembelajaran di era new normal: Studi kasus di MIN 2 Kota Madiun,” (2021).
Munadi, Yudhi. Model Pembelajaran. Jakarta: GP Press Group, 2013.
nurfitriyanielfima. “Model Desain Pembelajaran.” dunia pendidikan, pengalaman dan hiburan (blog), 19 Oktober 2013.
Rianie, Nurjannah. “Pendekatan dan Metode Pendidikan Islam: Sebuah Perbandingan dalam Konsep Teori Pendidikan Islam dan Barat,’’
Management of Education,” 2, 1 (2014).
21
Rustaman, dkk, Nuryani Y. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Revisi. Bandung:
Bandung JICA, 2003.
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Prenadamedia, 2016.
Tabany, Trianto Ibnu Badar al-. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Konstektual. Jakarta: Prenadamedia, 2015.