• Tidak ada hasil yang ditemukan

ALAT PENDETEKSI JARAK DAN POSISI PARKIR MOBIL PADA GARASI CV ERA HARAPAN MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK BERBASIS ARDUINO UNO

N/A
N/A
Fadil Ihsan

Academic year: 2024

Membagikan "ALAT PENDETEKSI JARAK DAN POSISI PARKIR MOBIL PADA GARASI CV ERA HARAPAN MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK BERBASIS ARDUINO UNO"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

ALAT PENDETEKSI JARAK DAN POSISI PARKIR MOBIL PADA GARASI CV ERA HARAPAN MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK BERBASIS ARDUINO UNO

SKRIPSI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana s-1 Program studi Sistem Komputer

diajukan oleh

FADHIL IHSAN BAIHAQI 2022030009

Sekolah Tinggi Informatika dan Komputer TRIGUNA DHARMA

MEDAN 2024

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Perkembangan teknologi dalam dunia elektronika sekarang maju dengan pesatnya, dimana teknologi tersebut dikembangkan guna menciptakan teknologi yang lebih handal. Mikrokontroler merupakan salah satu produk teknologi yang didesain sebagai bentuk minimum dari sebuah mikrokomputer berukuran kecil. Aplikasi mikrokontroler telah banyak digunakan pada peralatan elektronika yang telah ada, tidak hanya di bidang industri, rumah tangga bahkan instansi seperti rumah sakit.

Sebagian pengemudi kendaraan bermotor khususnya roda empat kesulitan untuk memarkirkan kendaraannya pada suatu keadaan yang padat dimana pada posisi kiri dan kanan mobil terdapat kendaraan lain. Perlu suatu alat yang membantu pemilik kendaraan untuk memberikan kemudahan parkir pada tempat parkir yang sudah padat dengan kendaraan.

Namun saat ini, sistem parkir indoor masih menghadapi beberapa tantangan, terutama dalam hal efisiensi dan kenyamanan bagi pengemudi.[1] di area dengan ruang terbatas seperti garasi indoor merupakan satu diantara masalah parkir yang masih sering dialami oleh masyarakat Indonesia seperti contohnya pada lahan parkir di CV.Era Harapan. Pekerja dari CV.Era Harapan mengalami masalah tersebut yang menyebabkan terjadinya menabrak ketika memarkirkan kendaraan, permasalahan lahan parkir ini sudah menjadi kendala dari sejak 3 tahun yang lalu.

Oleh karena itu beberapa penelitian tentang sistem monitoring tempat parkir telah dilakukan, sensor-sensor yang telah digunakan untuk mendeteksi objek mobil antara lain sensor infrared.

[2]

RFID,

Light Dependent Resistor (LDR),Pemilihan sensor HC-SR04 pada parkiran mobil ini akan memberikan informasi berupa indikator suara dari Loudspeaker dan dilengkapi dengan Liquid Crystral Display (LCD) untuk menampilkan jarak penghalang terhadap sensor. Penelitian ini terdapat kemiripan dari studi sebelumnya yang diajukan oleh Anthony , Mohammad Fajar dan Abdul Munir .S, yang membuat “perancangan sistem pendeteksi jarak aman parkir berbasis mikrokontorler arduino”[3]
(3)

Masalah tersebutlah yang mendorong untuk membuat rancang bangun sensor parkir Inovasi dalam teknologi otomotif membuka pintu untuk meningkatkan keamanan memarkirkan mobil berbasis arduino. Judul penelitian yang diteliti adalah “ALAT PENDETEKSI JARAK DAN POSISI PARKIR MOBIL PADA GARASI CV ERA HARAPAN MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK BERBASIS ARDUINO UNO”. Pemilihan teknologi sensor ultrasonik dan arduino uno untuk sistem keamanan parkir pada parkiran diharapkan dapat menjadi solusi guna memberikan keamanan dan kemudahan ketika parkir dan suara dari loudspeaker sebagai peringatan.

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan yang dibahas sebagai berikut:

1) Bagaimana cara kerja sensor ultrasonik HC-SR04 dalam mengukur jarak antara kendaraan dan batas garasi.

2) Bagaimana cara mengintegrasikan sensor ultrasonik HC-SR04 dengan mikrokontroler Arduino Uno untuk mendeteksi posisi parkir mobil?

3) Apa saja komponen tambahan yang diperlukan untuk memberikan indikator visual atau suara yang efektif kepada pengemudi?

4) Bagaimana sistem pendeteksi jarak ini dapat dikalibrasi untuk memastikan akurasi dan keandalan dalam berbagai kondisi parkir?

1.3 Batasan Masalah

Adapun hal yang menjadi batasan masalah adalah sebagai berikut:

1) Alat hanya dapat digunakan untuk satu buah mobil.

(4)

2) Alat ini tidak akan membahas faktor eksternal seperti variasi dalam model kendaraan yang dapat mempengaruhi efektivitas sistem.

3) Hanya berfokus pada penggunaan komponen sensor ultrasonik, speaker, led, dan arduino uno.

4) Hanya berfokus pada kalibrasi dasar untuk memastikan akurasi jarak dan posisi parkir.

5) Alat hanya diuji dalam lingkup garasi rumah standar dengan ukuran dan konfigurasi yang umum.

6) Tidak mempertimbangkan daya listrik atau penggunaan baterai eksternal.

7)

Tidak terintegrasi dengan ponsel atau aplikasi seluler

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Untuk mengukur jarak antara kendaraan dan batas garasi secara akurat menggunakan sensor ultrasonic.

2) Untuk membuat sistem yang dapat memastikan mencegah terjadinya mobil menabrak tembok garasi.

3) menyediakan indikator visual atau suara untuk membantu pengemudi dalam proses parkir di mobil.

4) Merancang sistem alarm menggunakan sensor ultrasonic sebagai sensor utama untuk mendeteksi kendaraan mobil ketika akan parkir.

5) Untuk mengkaji kelayakan dan efektivitas sistem sebagai solusi parkir garasi yang praktis dan ekonomis bagi pengguna mobil.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

(5)

1) Dapat mengurangi terjadinya kendaraan mobil menabrak tembok garasi ketika proses parkir kendaraan .

2) Dapat memaksimalkan pengunaan ruang parkir di dalam garasi rumah.

3) menyediakan indikator visual atau suara untuk membantu pengemudi dalam proses parkir di mobil.

4) Dapat memberikan kemudahan pengguna kendaraan mobil dalam memarkirkan kendaraan di dalam garasi.

5) Dapat mengurangi kerugian pemilik mobil dan memberikan rasa aman yang lebih besar bagi pengguna mobil.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Penelitian terdahulu

Rancang bangun sensor parkir mobil ini akan memberikan informasi berupa indikator suara dari Loudspeaker dan dilengkapi dengan Liquid Crystral Display (LCD) untuk menampilkan jarak penghalang terhadap sensor. Gelombang ultrasonik dibangkitkan melalui piezoelektrik dengan frekuensi tertentu. Piezoelektrik akan menghasilkan gelombang ultrasonik (umumnya berfrekuensi 40kHz) ketika sebuah osilator diterapkan pada benda tersebut. Secara umum, alat ini akan menembakkan gelombang ultrasonik menuju suatu area atau suatu target, setelah gelombang menyentuh permukaan target, maka gelombang dipantulkan kembali. Gelombang pantulan dari target akan ditangkap oleh sensor, kemudian sensor menghitung selisih antara waktu pengiriman gelombang dan waktu gelombang pantul diterima[3].

melakukan penelitian “Arking sensor untuk system mendeteksi jarak aman kendaraan menggunakan sensor ultrasonic berbasis arduino uno atmega328” Dalam penelitian ini peneliti menganalisa perlengkapan alat deteksi dengan cara otomatis telah banyak dirancang oleh beberapa peneliti, diantaranya membuat parkir mobil cerdas menggunakan citra digital menggunakan Atmega328, dalam penelitian ini melakukan analisa dari pengolahan citra untuk membuat interaksi data pada gerbang dengan cara

(6)

otomatis dengan memakai Mysql. Haasil dari penelitan dari 30 data yang dilakukan hingga membuktikan tingkat ketepatan mengetahui ketersediaan parkir yaitu 90%, setelah itu pada jarak sensor ultrasonik mendeteksi hingga 10 cm dan jarak dari RFID yaitu 2 cm, maka informasi pada basis data membuktikan tingkatan akurasi mencapai 100%. Penelitian selanjutnya melakukan implementasi sensor parkir berbasis suara pada mobil, Jika suatu benda tidak dapat mendeteksi objek yang bergerak maka suara pada mobil diam atau tidak bebunyi, kemudian sensor ultrasonik dapat mendeteksi objek pada jarak yang ditetapkan tentunya dari bagian depan mobil dan belakang, serta jarak pada bagian sisi kanan dan kiri yaitu 40 cm. Selain itu Mikrokontroler Arduino Uno dapat membangun system keselamatan untuk kendaraan untuk menghindari kecelakaan dibuatlah alat pengereman dengan cara otomatis dan memberi peringatan bunyi/alarm serta bisa mengurangi kecepatan laju kendaraan alhasil kendaraan akan berhenti sebelum terjadinya kecelakaan, pada alat perancangan ini sensor jarak range finder akan mendeteksi adanya benda yang berada didepan, sehingga sistem akan menampilkan peringatan suara berupa buzzer sehingga lampu led akan menyala[4]

Dari penilitian terdahulu yang telah dilihat dari beberapa penulis. Perbedaan teknisi tersebut yaitu memberikan hasil yang berbeda dimana penulis ingin menampilkan gambar yang dapat diakses sehingga penulis bisa mengetahui jenis kendaraan yang sedang berada di tempat parkir, kemudian jarak yang diperoleh juga dapat diakses sedemikian rupa. Cara yang dilakukan juga berbeda di sini cara penulis menampilkan output tersebut harus menggunakan tiga sensor HC-SR04 kemudian muncul pada lcd.

2.2

Catu Daya/ Power Supply

Power Supply atau catu daya adalah sebuah rangkaian elektronika yang dapat mengubah tegangan AC menjadi DC. Rangkaian ini adalah alternatif pengganti dari sumber tegangan DC, misalnya batu baterai dan accumulator. Keuntungan dari catu daya dibanding dengan batu baterai atau accumulator adalah sangat praktis, berhubungan dengan ketersediaan tegangan karena catu daya dapat di ambil dari sumber tegangan AC yang ada di rumah, di mana pada jaman sekarang ini hampir setiap rumah sudah menggunakan listrik. Selain itu, catu daya mempunyai jangka waktu yang tidak

(7)

terbatas asal ada tegangan AC, tegangan AC ini sudah merupakan kebutuhan primer dalam kehidupan manusia. Dalam sistem pengubahan daya, terdapat empat jenis proses yang telah dikenal yaitu sistem pengubahan daya AC ke DC, DC ke DC, DC ke AC, dan AC ke AC. Masingmasing sistem memiliki keunikan aplikasi tersendiri, tetapi ada dua yang implementasinya kemudian bekembang pesat dan luas yaitu sistem pengubahan AC ke DC (DC power supply) dan DC ke DC (converter). Oleh karena itu, Power Supply kadang-kadang disebut juga dengan istilah Electric Power Converter. 10 Sebuah power supply dapat dibuat dengan tiga buah komponen utama, yaitu transformer, dioda penyearah dan kapasitor filter. Pada pembuatan catu daya dc diperlukan transformator yang fungsinya sebagai penurun tegangan dari tegangan primernya yang tinggi, misalnya sebesar 220 volt atau 380 volt, menjadi tegangan yang lebih rendah pada bagian sekundernya, 6 volt, 9 volt, 12 volt, atau 24 volt. Ada dua jenis transformator penurun tegangan yaitu transformator penurun tegangan dengan CT (center tap) dan transformator penurun tegangan tanpa CT[5].

2.2.1 Step down Transformer Power Supply

Stepdown trasformer power supply adalah rangkaian power supply yang dibuat menggunakan transformator step down sebagai penurun tegangannya[6]. Contoh rangkaian power supply sederhana jenis stepdown transformer power supply dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 2.1 Rangkaian Power Supply Dengan Transformer Step down

(8)

Dari gambar rangkaian power supply diatas komponen adalah transformator jenis step down tanpa CT. Penggunaan transformator jenis step down inilah yang menjadikan power supply tersebut dinamakan step down transformer power 11 supply, sebagaimana dapat dilihat pada gambar power supply diatas dapat kita ketahui bahwa power supply jenis step down transformer power supply terdiri dari beberap bagian sebagai berikut : 1. Penurun tegangan berfungsi untuk menurunkan tegangan AC 220 volt menjadi 12 volt AC. Penurun tegangan pada rangkaian power supply diatas menggunakan transformator tanpa CT dengan tegangan output 12 volt.

2. Penyearah gelombang pada rangakian power supply diatas menggunakan dioda bridge. Bagian ini berfungsi untuk menyerahkan tegangan AC dari output transformator.

3. Filter pertama berfungsi untuk meratakan tegangan DC hasil penyearahan gelombang yang diproses oleh bagian penyearah gelombang. Filter yang digunakan pada rangkaian power supply pada umumnya adalah kapasitor elektrolit (elco). Filter pertama pada rangkaian diatas adalah kapasitor C1 degan nilai 3300 uF.

2.3 Komponen Power Supply 2.3.1 Trafo Step down

Trafo step down merupakan suatu alat yang berhubungan dengan perangkat elektronik yang berfungsi sebagai alat yang dapat menurunkan arus atau tegangan listrik. Transformator dengan nama lain trafo memiliki dua kumparan yang melilit sebuah inti besi yang berguna sebagai penguat medan magnet. Kumparan ini berfungsi sebagai media masuknya arus bolak-balik dari sumber yang akan melewati kumparan primer dan keluar melalui kumparan 12 sekunder. Pada trafo step down ini memiliki jumlah kumparan sekunder lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah kumparan primer.

Hal ini dikarenakan dengan sedikitnya kumparan yang melilit medan magnet, arus yang dihasilkan tentu akan semakin kecil, hal inilah mengapa jumlah kumparan sekunder lebih sedikit.

(9)

Gambar 2.2 Skema Rangkaian Step Down

2.3. Dioda Penyearah (Rectifier)

Penyearah / rectifier adalah pengubah sebuah tegangan arus listrik bolakbalik (AC) menjadi arus listrik searah (DC). Dalam mengubah tegangan AC menjadi DC ini diperlukan suatu komponen dimana komponen tersebut hanya memperbolehkan arus listrik mengalir hanya dari satu arah, dan itu bisa diperoleh dari rangkaian dioda semikonduktor . Diode sebenarnya tidak menunjukkan karakteristik kesearahan yang sempurna, melainkan mempunyai karakteristik hubungan arus dan tegangan kompleks yang tidak linier dan seringkali tergantung pada teknologi atau material yang digunakan serta parameter penggunaan. Beberapa jenis diode juga mempunyai fungsi yang tidak ditujukan untuk penggunaan penyearahan.

Awal mula dari diode adalah peranti kristal Cat's Whisker dan tabung hampa (juga disebut katup termionik). Saat ini diode yang paling umum dibuat dari bahan semikonduktor seperti silikon atau germanium. Salah satu fungsi dioda adalah sebagai penyearah arus. Hal ini sesuai dengan karakteristik dasar dioda yang hanya melewatkan arus listrik satu arah saja. Fungsi dioda sebagai penyearah ini banyak diaplikasikan pada rangkaian power supply. Dan pada tulisan kali ini akan dibahas lebih detail tenta ng prinsip kerja dioda sebagai penyearah. Yang dimaksud penyearah disini adalah dioda digunakan untuk menyearahkan arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC).

(10)

Prinsip ini dipakai pada saat kita membutuhkan tegangan DC dari sumber tegangan AC seperti pada listrik rumah tangga. Sumber listrik dirumah yang diperoleh dari PLN merupakan tegangan AC sebesar 220V. Untuk bisa dipakai pada perangkat elektronika seperti misalnya televisi, radio, dvd player, charger hp dan sebagainya, tegangan AC tersebut harus diturunkan dan disearahkan lebih dahulu. Nah, untuk keperluan penyearahan inilah dioda dibutuhkan.

Gambar 2.3 Dioda Penyearah (Rectifier)

Ada beberapa jenis rangkaian dioda penyearah berdasarkan konfigurasi rangkaian dan bentuk sinyal yang dihasilkan. Masing-masing konfigurasi memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Pemilihan konfigurasi 14 didasarkan pada kebutuhan dengan memperhatikan aspek kestabilan, kehalusan dan tentunya biaya komponen.

Berikut ini beberapa jenis konfigurasi rangkaian dioda penyearah yang umum dipakai yaitu :

1. Penyearah setengah gelombang (half wave rectifier circuit)

Penyearah setengah gelombang adalah penyearah yang hanya mengeluarkan setengah siklus gelombang sinus dengan menggunakan satu blok dioda penyearah saja.

Penyearah setengah gelombang mempunyai kelebihan yaitu simpel dan sederhana serta hemat biaya karena hanya menggunakan satu dioda dan satu fasa sinyal sinus.

(11)

Kelemahan dari penyearah setengah gelombang adalah keluarannya memiliki riak (ripple) yang sangat besar sehingga tidak halus dan membutuhkan kapasitor besar pada aplikasi frekuensi rendah seperti listrik PLN 50Hz. Kelemahan ini tidak berlaku pada aplikasi power supply frekuensi tinggi seperti pada rangkaian SMPS. Kelemahan penyearah setengah gelombang lainnnya adalah kurang efisien karena hanya mengambil satu siklus sinyal saja. Artinya siklus yang lain tidak diambil alias dibuang. Ini mengakibatkan keluaran dari penyearah setengah gelombang memiliki daya yang lebih kecil.

2. Penyearah gelombang penuh (full wave rectifier circuit)

Penyearah gelombang penuh adalah penyearah yang mengeluarkan semua siklus gelombang sinus dari sinyal AC. Perinsip kerja dari rangkaian penyearah gelombang penuh adalah membuat penyearah ganda dengan lebih dahulu membalik siklus negatif dari masukan. Artinya penyearah gelombang penuh membutuhkan dua fasa input, satu fasa mengikuti masukan sinyal sinus dan satu fasa yang lain berbalikan dengan sinyal input. Kelebihan penyearah 15 gelombang penuh adalah lebih efisien karena mengambil semua bagian dari siklus sinyal AC yang disearahkan. Hal ini membuat keluaran dari penyearah gelombang penuh memiliki riak (ripple) yang kecil dan lebih halus. Daya yang terserap juga lebih efisien karena tidak ada siklus yang dibuang. Kelemahan dari penyearah gelombang penuh adalah kebutuhan akan satu siklus pembalik yang berarti harus menambah satu gulungan lilitan lagi pada transformator serta penggunaan dua buah dioda untuk penyearahan. Ini berakibat pada penambahan biaya yang harus ditanggung oleh rangkaian.

3. Penyearah sistem jembatan (bridge rectifier circuit)

(12)

Penyearah sistem jembatan adalah penyearah dengan memanfaatkan topologi dioda yang disusun dengan sistem jembatan. Sistem ini mengambil semua siklus gelombang sinus masukan namun dengan input fasa tunggal. Sistem lebih efisien pada sistem power supply dengan input fasa tunggal karena menghemat penggunaan lilitan.

Penyearah sistem jembatan memanfaatkan kerja forward secara bergantian pada masing-masing dioda yang dimanfaatkan pada masing-masing siklus. Pada siklus positif, dioda pertama dan kedua bekerja secara forward lalu pada siklus negatif, dioda ketiga dan keempat yang ganti bekerja secara forward. Sistem ini dianggap paling baik dan populer untuk aplikasi penyearah tegangan tunggal pada sinyal sinus dengan frekuensi rendah seperti pada listrik rumah tangga.

2.4 Kapasitor Elektrolit (Elco)

Kondensator elektrolit atau Electrolytic Condenser (sering disingkat Elco) adalah kondensator yang biasanya berbentuk tabung, mempunyai dua kutub kaki berpolaritas positif dan negatif, ditandai oleh kaki yang panjang positif sedangkan 16 yang pendek negatif atau yang dekat tanda minus ( - ) adalah kaki negatif. Nilai kapasitasnya dari 0,47 µF (mikroFarad) sampai ribuan mikroFarad dengan voltase kerja dari beberapa volt hingga ribuan volt. Kapasitor elektrolit pada umumnya dibuat dengan nilai kapasitas yang besar dan meiliki kehandalan yang tinggi dan awet dalam pemakaiannya.

Kapasitor jenis ini banyak dipergunakan dalam rangkaian Power Supply atau catu daya.

Kelebihan Kapasitor Elektrolit dengan kapasitor lainnya terletak pada kemampuan menerima pengisian muatan listrik dan juga memiliki dua buah polaritas berupa kutub

(13)

positif dan negatif. Kapasitor jenis ini dalam pemakaiannya selalu dihubungkan dengan arus searah (DC)[7].

Fungsi elco dalam suatu rangkaian elektronika yaitu di pakai untuk mengetahui nilai kapasitas sebuah elco didalam satuan uf (mikro farad). Fungsi elco biasanya sering disebut sebagai kapasitor polar. Dalam kapasitor polar mempunyai dua kutub yang berlainan pada setiap kakinya, sehingga didalam pemasangan komponen ini tidak bisa terbalik maupun salah didalam pemasangan. Fungsi elco juga bisa disebut sebagai penyimpan arus listrik searah DC. Kapasitor elco di bagi jadi 2 tipe, yakni kapasitor polar dan kapasitor bipolar / non polar, pembagian ini didasarkan pada polaritas ( kutub positif dan negatif ) dari masingmasing kapasitor. Komponen elco juga dapat mengalami kerusakan, seandainya kerusakan tidak diketahui maupun elco meletus maka untuk mengetesnya dapat kita gunakan avometer. Cara pemakaian avometer yaitu dengan menghubungkan kabel avo ke kaki elco, jika elco normal, jarum pada avometer akan menunjuk ke atas kemudian perlahan lahan akan turun sampai nilai 0. Bila komponen elco rusak, maka jarum pada avometer tidak dapat turun dan tetap naik ke atas.

Gambar 2.4 Kapasitor Elco

(14)

Tak hanya kapasitor elektrolit yang memiliki polaritas pada kakinya, ada juga kapasitor yang berpolaritas yakni kapasitor solid tantalum. Kerusakan umum yang sering di temukan di dalam. Fungsi elco terlebih pada kapasitor elektrolit yaitu kering (kapasitasnya berubah), konsleting listrik dan meledak yang dikarenakan salah didalam pemasangan tegangan positif dan negatifnya.

Setiap elco mempunyai tegangan kerja yang berbeda-beda, umumnya batas maksimal tegangan yang diperbolehkan untuk suatu elco tertulis pada badannya.

Tegangan kerja pada elco bisa dinyatakan didalam satuan volt.

2.5 Speaker

Speaker / loud speaker adalah jenis speaker adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara.[8]

Gambar 2.5. Bentuk fisik Speaker

2.6 Sensor Ultrasonic HC-SR04

HC-SR04 adalah modul sensor ultrasonic yang dapat mengukur jarak dengan rentang dari mulai 2cm sampai 4cm, dengan nilai akurasinya mencapai 3mm. pada

(15)

modul ini terdapat ultrasonictransmitter, receiver dan control circuit [9].Berikut ini dasar prinsip kerja dari sensor ultrasonic HC-SR04:

1. Menggunakan IO trigger sedikitnya10us sinyal high.

2. Modul HC-SR04 secara otomatis akan mengirimkan 8 kali sinyal frekuensi 40KHz dan mendeteksi apa terdapat sinyal balik atau tidak.

3. Jika terdapat sinyal balik, maka durasi waktu dari output high adalah waktu dari pengiriman dan penerimaan ultrasonic.

Gambar 2.6. Sensor ultrasonic HC-SR0

4 2.7. Arduino

Arduino Uno R3 adalah salah satu kit mikrokontroler berbasis Atmega328.

Penggunaan Arduino Uno R3 lebih memudahan penggunanya yang bersifat open source, yang bisa mempermudah penggunanya dalam melaksanakan bermacam perihal suatu eksperiment hardware ataupun software[10]. untuk menghubungkan komputer dan sejumlah socket yang terhubung dengan elektronik eksternal seperti motors, relay, sensor cahaya, dioda laser, loudspeaker, microphone, dan lain-lain. Alat-alat tersebut dapat diberi daya melalui USB dari komputer, dari baterai, atau dari sebuah power supply. Alat-alat ini dapat dikendalikan oleh komputer atau diprogram oleh komputer, lalu diputus sambungannya dengan komputer sehingga dapat bekerja secara independen.

Design dari board Arduino adalah open-source[11]. Untuk pemrograman Arduino,

(16)

minimal yang dibutuhkan adalah komputer, kabel USB, dan board Arduino. IDE Arduino tersedia untuk Windows, Mac, dan Linux.

Gambar 2.7 Board Arduino R3

Spesifikasi :

1. Mikrokontroler : ATmega 328P 2. Operating Voltage : 2.7-5.5 volts 3. Input Voltage (Recommended) :5 v 4. Input Voltage (Limit) : 5,5 v

5. Digital I/O pin : 10 6. Analog Input pin : 6 7. DC Current I/O pin : 40 mA 8. DC Current 3.3 pin : 50 mA 9. Flash Memory : 256 Kb 10. SRAM : 512B

11. EEPROM : 512B 12. Clock Speed : 16 Mhz

2.8 Flowchart

Flowchart adalah metode untuk menggambarkan langkah-langkah penyelesaian masalah dengan menggunakan simbol-simbol tertentu yang mudah dipahami, mudah dipergunakan dan bersifat standar. Dengan adanya flowchart, urutan langkah dalam suatu kegiatan menjadi lebih terperinci [12].

(17)

Gambar 2.8 Nama Simbol Flowchart dan Fungsi nya

Flowchart memberikan gambaran visual tentang rangkaian logis aktivitas atau keputusan dalam format yang mudah dimengerti. Dengan menggunakan simbol-simbol seperti kotak untuk langkah-langkah atau proses, diamond untuk keputusan, dan panah untuk menghubungkan langkah-langkah, flowchart menyajikan informasi secara grafis.

Ini merupakan sarana yang efektif untuk memahami, menganalisis, dan penyelesaian masalah.

(18)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian ini mencakup langkah-langkah yang diambil untuk implementasi sistem pengukuran jarak kendaraan dengan sensor menggunakan metode Fuzzifikasi dan Defuzzifikasi. Berikut adalah rincian langkah-langkahnya:

1. Pengamatan Langsung

Pengamatan langsung bertujuan memahami perilaku atau situasi secara nyata. Desain observasi menentukan metode sesuai kebutuhan penelitian. Instrumen pengamatan digunakan untuk mencatat data secara sistematis. Lokasi dan waktu observasi dioptimalkan untuk mendukung validitas hasil observasi.

2. Studi Literatur

Studi literatur dilakukan untuk mengumpulkan data-data guna memahami konsep dasar Fuzzifikasi dan Defuzzifikasi, bagaimana penerapannya dalam teknologi sensor HC-SR04, Langkah ini bertujuan untuk merinci prinsip kerja fuzzy dalam pengaturan jarak pada sensor.

3. Pengujian

Melaksanakan serangkaian uji eksperimental untuk mengukur respons sensor terhadap perubahan jarak antara kendaraan dengan perangkat. Pengujian ini mencakup skenario perubahan jarak yang berbeda untuk mengevaluasi ketepatan dan keandalan pengukuran fuzzy.

3.2.Kerangka Kerja

(19)

Kerangka kerja merupakan panduan langkah-langkah yang disusun untuk memandu kelancaran penelitian. Dimulai dengan pengamatan terhadap sistem yang mengalami masalah, pencarian solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, penerapan metode pemecahan masalah, integrasi metode yang sesuai, dan akhirnya diakhiri dengan analisis sistem untuk memastikan keberhasilan implementasi. Dalam pembuatan penelitian ini, langkah-langkah kerja yang diperlukan mencakup:

Gambar 3. 1 Kerangka Kerja Sistem

1. Mengidentifikasi Masalah

Dalam konteks kemudahan dan keamanan parkir, langkah pertama adalah memahami permasalahan keamanan yang dihadapi oleh pemilik kendaraan. Identifikasi masalah fokus pada kebutuhan akan sistem keamanan parkir menggunakan sensor ultrasonic untuk mengatasi masalah menabrak ketika memarkirkan mobil.

2. Menganalisis

Masalah Analisis dilakukan untuk mengumpulkan data terkait permasalahan. Data-data tersebut mencakup informasi tentang kelemahan sistem keamanan saat ini dan potensi risiko yang perlu diatasi oleh sistem pendeteksi jarak dan posisi parkir mobil.

(20)

3. Menentukan Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan dan mengimplementasikan sistem pendeteksi jarak dan posisi parkir mobil. Sistem ini bertujuan memberikan perlindungan tambahan pada kendaraan mobil ketika memarkirkan kendaraan.

4. Mempelajari Literatur

Literatur yang digunakan mencakup sumber-sumber dan jurnal ilmiah tentang keamanan memarkirakan kendaraan, dan implementasi sistem keamanan menggunakan mikrokontroler. Literatur tersebut menjadi dasar referensi untuk merancang sistem keamanan ganda.

5. Mendesain Sistem

Desain sistem mencakup perencanaan teknis dari implementasi peringatan awal loudspeaker berbunyi menggunakan sensor ultrasonic yang diatur jarak baca nya dengan nilai Fuzzifikasi dan Defuzzifikasi. Desain ini dibuat dengan memanfaatkan aplikasi yang mampu menggambarkan struktur dan fungsi sistem pendeteksi jarak dan posisi parkir mobil.

6. Mengimplementasikan Metode FUZZY

Langkah ini mencakup pengembangan dan implementasi metode FUZZY dalam sistem keamanan parkir mobil. Proses ini mencakup konfigurasi perangkat keras dan perangkat lunak, untuk mendeteksi jarak antara HC-SR04 dan ARDUINO UNO R3.

7. Mendesain Sistem

Monitoring sistem adalah proses memantau dan mengukur kinerja sistem. Tujuannya adalah mendeteksi masalah potensial, memberikan informasi penting, dan memastikan kinerja yang optimal. Monitoring sistem pada tahap ini sangat penting untuk menjaga keandalan dan efektivitas sistem keamanan ganda pada sepeda motor. Data yang diperoleh dari monitoring akan digunakan untuk evaluasi lanjutan dan pengambilan keputusan yang tepat.

8. Pengujian Sistem

Setelah implementasi, sistem keamanan pada kendaraan diuji coba dengan mensimulasikan berbagai situasi keamanan yang mungkin terjadi. Pengujian melibatkan fungsi sensor ultrasonik dan loudspeaker berdasarkan data fuzzy yang diterima.

9. Analisis Hasil

Data yang diperoleh dari pengujian sistem dianalisis untuk mengevaluasi keefektifan sistem keamanan parkir. Analisis melibatkan evaluasi kinerja sistem dalam menghadapi situasi keamanan yang berbeda.

(21)

10. Pengambilan Keputusan

Berdasarkan hasil analisis, diambil keputusan terkait kelayakan dan efektivitas sistem keamanan menggunakan metode fuzzy. Keputusan tersebut mencakup apakah sistem perlu ditingkatkan atau sudah cukup layak untuk digunakan dalam meningkatkan keamanan parkiran.

Daftar pustaka

[1] I. A. Priyatna, B. Darmawan, and Paniran, “Rancang Bangun Sistem Monitoring Parkir Mobil Indoor Dengan Wireless Sensor Network

Menggunakan Nodemcu Esp8266 Berbasis Internet Of Things,” Dielektrika, vol. 11, no. 2, pp. 89–97, 2024, doi: 10.29303/dielektrika.v11i2.366.

[2] C. E. Savitri and N. PARAMYTHA, “Sistem Monitoring Parkir Mobil berbasis Mikrokontroller Esp32,” J. Ampere, vol. 7, no. 2, p. 135, 2022, doi:

10.31851/ampere.v7i2.9199.

[3] P. S. Frima Yudha and R. A. Sani, “Implementasi Sensor Ultrasonik Hc-Sr04 Sebagai Sensor Parkir Mobil Berbasis Arduino,” EINSTEIN e-JOURNAL, vol. 5, no. 3, 2019, doi: 10.24114/einstein.v5i3.12002.

[4] M. M. Mardhalena and N. D. Nathasia, “Parking Sensor System Untuk Mendeteksi Jarak Aman Kendaraan Menggunakan Sensor Ultrasonic Berbasis Arduino Uno Atmega328,” JIPI (Jurnal Ilm. Penelit. dan Pembelajaran Inform., vol. 7, no. 4, pp. 1391–1400, 2022, doi:

10.29100/jipi.v7i4.3888.

[5] E. Efrizon, H. Herizon, and W. R. Dinata, “Rancang Bangun Sistem

Pengendalian Pintu Garasi Otomatis Dengan Indikator RFID Dan Alarm

(22)

Berbasis Mikrokontroler,” Elektron J. Ilm., vol. 9, no. 2, pp. 19–24, 2017, doi: 10.30630/eji.9.2.91.

[6] M. E. Nurlana, A. Murnomo, and I. A. Abstrak, “Pembuatan Power Supply dengan Tegangan Keluaran Variabel Menggunakan Keypad Berbasis

Arduino Uno,” J. Tek., vol. 8, no. 2, pp. 53–59, 2019, [Online]. Available:

https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eduel/article/view/27045

[7] F. A. Noor, H. Ananta, and S. Sunardiyo, “Pengaruh Penambahan Kapasitor Terhadap Tegangan, Arus, Faktor Daya, dan Daya Aktif pada Beban Listrik di Minimarket,” J. Tek. Elektro, vol. 9, no. 2, pp. 66–73, 2017.

[8] Dairse, “No TitleФормирование парадигмальной теории региональной экономики,” Экономика Региона, no. Kolisch 1996, pp. 49–56, 2009.

[9] Muhammad Dendi Ardana, D. Hartama, A. Wanto, and S. Putri Lestari,

“Implementasi System Keamanan Parker Kendaraan Menggunakan Sensor Jarak HC-SR04 Dan Kamera Cerdas Protokol MQTT Dengan,” Pros. Semin.

Nas. Teknol. Komput. dan Sains, vol. 1, no. 1, pp. 383–389, 2023, [Online].

Available: https://prosiding.seminars.id/prosainteks

[10] P. P. D. J. C. Henriques, I. G. A. P. R. Agung, and L. Jasa, “Rancang Bangun Sensor Jarak sebagai Alat Bantu Memarkir Mobil berbasis Mikrokontroler Arduino Uno,” Maj. Ilm. Teknol. Elektro, vol. 17, no. 1, p. 72, 2018, doi:

10.24843/mite.2018.v17i01.p10.

[11] Y. Rumengan, E. Bevin, A. Z. Patiran, A. B. Rehiara, P. Sarungallo, and H.

A. B. Lesnussa, “Development of A Low End Arduino Based Automatic Disinfectant Sprayer for New Normal Classroom,” J. Electr. Electron. Eng., vol. 15, no. 2, pp. 76–81, 2022.

[12] Rachmat Hidayat, “R. Hidayat, ‘Sistem Informasi Ekspedisi Barang Dengan

Metode E-Crm Untuk Meningkatkan Pelayanan Pelanggan,’ Jurnal Sisfotek

Global, vol. 4, no. 2, 2014.,” J. Sisfotek Glob., vol. 4, no. 2, pp. 41–45, 2019.

(23)

Gambar

Gambar 2.1 Rangkaian Power Supply Dengan Transformer Step down
Gambar 2.2 Skema Rangkaian Step Down
Gambar 2.3 Dioda Penyearah (Rectifier)
Gambar 2.4 Kapasitor Elco
+6

Referensi

Dokumen terkait

RANCANG BANGUN ALAT UKUR KETINGGIAN AIR PADA WADAH BERBASIS ARDUINO UNO MENGGUNAKAN BAZZER DAN SENSOR..

Perancangan kran air otomatis pada tempat berwudhu menggunakan sensor ultrasonik berbasis arduino uno merupakan sebuah perancangan kran otomatis di tempat wudhu yang

Alat keamanan pada garasi mobil berbasis arduino dirancang menggunakan sensor LDR dan Modul diode laser sebagai alat input, sensor LDR akan mendeteksi cahaya

Arduino Uno memuat semua yang dibutuhkan untuk menunjang mikrokontroler (Ichwan et al., 2013). Pada penelitian ini dilakukan pengembangan protoipe pemandu parkir

membuat “ sistem pendeteksi suhu menggunakan sensor suhu LM35 pada mikrokontroler arduino uno berbasis jaringan internet ”.. Universitas

Adapun alat pengusir hama burung ini menggunakan arduino uno sebagai pusat sistem kontrol, sensor ultrasonik sebagai pembacaan objek serta speaker mini dengan output suara burung

Hasil Rangkaian Sistem Deteksi Banjir Konstruksi rangkaian yang dibangun dengan menggunakan minimum sistem Arduino Uno, sensor ultrasonik disertai dengan buzzer dapat dilihat pada

Sensor jarak ultrasonik adalah alat yang dapat mendeteksi jarak antara sensor dengan benda di depannya dan dapat membantu mencegah