PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Bagaimana penerapan manajemen kelas pada mata pelajaran pendidikan agama Islam di kelas XI SMA Negeri 7 Pinrang. Bagaimana minat siswa dalam mempelajari mata pelajaran pendidikan agama Islam di kelas XI SMA Negeri 7 Pinrang. Seberapa efektif pengelolaan kelas dalam meningkatkan minat belajar mata pelajaran pendidikan agama islam kelas XI di SMA Negeri 7 Pinrang.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Teori
Pengelolaan kelas yang baik dalam pengajaran pendidikan agama Islam dapat memberikan respon yang positif kepada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Maksud dari penjelasan diatas menurut pendapat penulis tentang pengelolaan kelas adalah pengelolaan kelas yang baik sangat menentukan mutu kegiatan belajar mengajar. memahami. Pendidik yang hangat dan akrab dengan peserta didik selalu menunjukkan semangat terhadap tugas atau kegiatannya dan akan berhasil dalam pelaksanaannya.
15 Suharsimi Arikunto, Manajemen Kelas dan Siswa (Jakarta: Rajawali Press, 2000), hal. 69. gangguan dan meningkatkan perhatian siswa. Fleksibilitas perilaku pendidik untuk mengubah strategi pengajarannya dapat mencegah kemungkinan gangguan siswa dan menciptakan iklim belajar mengajar yang efektif. Pendidik berinisiatif dan menjaga perhatian siswa serta memberitahukan (bisa dengan isyarat) bahwa mereka sedang bekerja sama untuk memecahkan suatu masalah.
Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana untuk mempersiapkan peserta didik agar mengetahui, memahami, menghayati, dan mengimani ajaran agama Islam, disertai pedoman menghormati pemeluk agama lain dalam kaitannya dengan kerukunan umat beragama, demi terciptanya persatuan dan kesatuan bangsa. dapat dicapai. terlaksana 29. Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana untuk mempersiapkan peserta didik mengetahui, memahami dan mengamalkan ajaran Islam dari sumber utamanya yaitu kitab suci Al-Qur'an dan Hadits.
Kerangka Pikir
Pendidikan Islam harus mampu menjawab kebutuhan waktu dan tempat serta tuntutan perkembangan dan perubahan sosial.35.
Hipotesis Penelitian
Definisi tersebut kemudian diperluas menjadi kesimpulan penelitian yang bersifat sementara tentang hubungan antara dua variabel atau lebih.39 Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara. Hipotesis atau jawaban sementara dijadikan acuan dalam mencari jawaban yang benar dan hasil penelitian terdapat efektivitas manajerial dalam meningkatkan minat siswa kelas XI pada pembelajaran mata pelajaran bidang pendidikan agama Islam di SMA Negeri 7 Pinrang .
Jenis dan Desain Penelitian
Lokasi dan Waktu Penelitian
Populasi dan Sampel
Kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan kurang lebih 1 bulan setelah seminar proposal dilaksanakan dan izin penelitian diperoleh. Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa populasinya adalah kelas
Hal yang paling penting untuk diperhatikan dalam pengambilan sampel ada dua macam yaitu jumlah yang menutupi profil dan sampel yang dipilih harus representatif.42. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik random sampling, yaitu teknik penentuan sampel secara acak tanpa memperhatikan strata populasinya.43. Jadi besar sampel dalam penelitian ini adalah 71 siswa dengan menggunakan teknik simple random sampling.
TeknikPengumpulan dan Pengolahan Data
Dokumentasi merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data melalui sistem registrasi langsung terhadap apa yang disimpan di kantor.47 dalam hal ini pengumpulan data berupa dokumen, seperti arsip, daftar nilai, daftar hadir dan sebagainya.
Definisi Operasional Variabel
Instrumen Penelitian
Uji Instrumen Penelitian
Teknik Analisi Data
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Hasil Penelitian
Pengujian Peryaratan Analisis Data
Pengujian Hipotesis
Hasil penelitian mengenai perhatian pendidik terhadap keberhasilan papan tulis lebih dominan, yang menjawab seringkali berdasarkan fakta di lapangan, pendidik selalu mengajak siswa untuk menghapus papan tulis setiap memulai pembelajaran. Hasil penelitian terhadap pendidik memberikan contoh bagaimana bersikap baik terhadap orang lain.Respon yang dominan adalah sering yang artinya pendidik selalu merapikan tempat duduk peserta didik jika terlihat berantakan. Hasil penelitian terhadap pendidik dalam proses pembelajaran adalah pendidik berperilaku baik terhadap peserta didik yang lebih dominan sering memberikan respon yaitu pendidik.
Hasil penelitian mengenai siswa yang tertarik ketika mempelajari pendidikan agama Islam lebih dominan pada mereka yang selalu menjawab. Berdasarkan fakta di lapangan, siswa terlihat antusias dalam kegiatan belajar mengajar. Hasil penelitian mengenai pendidik yang selalu ingin mengikuti pelajaran pendidikan agama Islam lebih dominan pada mereka yang selalu menjawab: Berdasarkan fakta di lapangan, peserta didik selalu mengikuti pelajaran pendidikan agama Islam. Hasil penelitian mengenai siswa yang merasa nyaman mengikuti pelajaran pendidikan agama Islam di kelas lebih dominan dibandingkan siswa yang menjawab secara rutin.Berdasarkan fakta di lapangan terlihat siswa merasa nyaman saat mengikuti pembelajaran.
Hasil penelitian siswa yang merasa risih mengikuti pembelajaran pendidikan agama Islam di kelas lebih dominan menjawab bahwa terkadang berdasarkan fakta di lapangan siswa terlihat nyaman mengikuti pembelajaran. Hasil survei menunjukkan bahwa siswa merasa senang ketika diberikan pekerjaan rumah di setiap akhir pembelajaran, mayoritas yang menjawab terkadang berdasarkan fakta di lapangan yang ada di hadapan siswa. Hasil survei menunjukkan bahwa siswa selalu hadir ketika pembelajaran pendidikan agama Islam, mayoritas yang merespon selalu hadir. Berdasarkan fakta di lapangan, terlihat siswa yang mengikuti setiap kelas lebih banyak dan tidak ada alpha karena bolos.
Hasil penelitian siswa mendengarkan guru dalam pembelajaran didominasi oleh siswa yang selalu menjawab, dan sesuai fakta di lapangan siswa terlihat mendengarkan guru. Respon tersebut didominasi oleh hasil survei perhatian siswa ketika guru menjelaskan materi ajar agama Islam. Hasil penelitian mengenai kepuasan siswa dalam mengikuti ujian IPS lebih dominan pada siswa yang selalu menjawab. Berdasarkan fakta di lapangan, siswa merasa puas dalam mengikuti ulangan harian.
Hasil penelitian siswa menjawab semua pertanyaan pada tugas yang diberikan guru lebih dominan menjawab selalu, sedangkan fakta di lapangan menunjukkan siswa menjawab setiap tugas yang diberikan. MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DI XI. KELAS MATA PELAJARAN AGAMA ISLAM DI SMA NEGERI 7 PINRANG. Siswa heboh ketika guru agama Islam mempunyai jam tambahan di luar jam sekolah.
Pembahasan Hasil Penelitian
PENUTUP
Saran
Agar proses pembelajaran menjadi efektif, efisien dan menyenangkan, seorang guru harus memberikan yang terbaik bagi siswanya. Guru juga harus mampu mengkondisikan lingkungan belajar agar tetap terkendali dengan baik sehingga siswa merasa senang dalam proses pembelajaran. Kondisi lingkungan yang baik akan menimbulkan daya sendiri bagi siswa untuk aktif memperoleh pengetahuan baru melalui berbagai media yang ditawarkan sekolah.
Guru harus mampu menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif dan nyaman serta mampu mengembalikan kondisi kelas menjadi kondusif kembali apabila terjadi kebisingan dalam proses pembelajaran. Dalam mengikuti pembelajaran hendaknya setiap siswa lebih memperhatikan apa yang dikatakan guru dan tidak membuat keributan pada saat proses belajar mengajar. Pengaruh penerapan metode hafalan pembelajaran al-Qur'an dan Hadits terhadap minat belajar siswa kelas XI di Man Wajo.
Pengaruh pengelolaan kelas terhadap motivasi belajar sejarah budaya islam siswa kelas IX MT YMPI Kabupaten Rappang Kabupaten Sidrap. Jaringan Penyusunan Instrumen angket pengelolaan kelas untuk meningkatkan minat belajar siswa di Xi SMA Negeri 7 Pinrang. Guru mengarahkan siswa untuk menyusun penataan meja dan bunga di meja guru sebelum memulai pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran, pendidik menyesuaikan media pembelajaran yang digunakannya dengan materi yang diajarkannya. Saat mengajar, pendidik membuat peserta didik antusias mengikuti pelajaran pendidikan agama Islam sehingga proses pembelajaran berjalan lancar dan tercipta iklim sosio-emosional yang baik. Siswa sadar bahwa mempelajari pendidikan agama Islam penting bagi perkembangan akhlak dan kepribadian seseorang.