• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDIDIKAN KARAKTER 2

N/A
N/A
Abu Ghifar El Vandra

Academic year: 2023

Membagikan "PENDIDIKAN KARAKTER 2"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

D O S E N P E N G A M P U H : B U D I A N T O R O, S . P D . , M . S I

PENDIDIKAN KARAKTER

(2)

KARAKTER

Dari bahasa Latin Charakter, yang antara lain berarti:

watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian atau akhlak.

Dari bahasa Yunani yang berarti "to mark" (menandai)

dan memfokuskan pada bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku.

Sedangkan secara istilah, karakter diartikan sebagai sifat manusia pada umumnya dimana manusia mempunyai

banyak sifat yang tergantung dari faktor kehidupannya sendiri.

Menurut Pusat Bahasa adalah “bawaan, hati, jiwa,

kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak”.

(3)

Karakter adalah the sum of all the qualities that make you who you are. It’s your values, your

thoughts, your words, your actions. (Karakter adalah keseluruhan nilai-nilai, pemikiran,

perkataan, dan perilaku atau perbuatan yang telah membentuk diri seseorang).

Hill (Wanda Chrisiana, 2005) mengatakan,

character determines someone’s private thoughts and someone’s action done. Good character is the inward motivation to do what is right, according to the highest standard of behavior in every

situation”.

(4)

Griek : segala tabiat manusia yang bersifat tetap,

sehingga menjadi tanda yang khusus untuk membedakan orang yang satu dengan yang lain.

Leonardo A. Sjiamsuri dalam bukunya “Kharisma Versus Karakter” : siapa anda sesungguhnya.

Secara universal berbagai karakter dirumuskan sebagai nilai hidup bersama berdasarkan atas pilar: kedamaian (peace), menghargai(respect), kerjasama (cooperation), kebebasan (freedom), kebahagiaan (happinnes),

kejujuran (honesty), kerendahan hati (humility), kasih sayang (love), tanggung jawab (responsibility),

kesederhanaan (simplicty), toleransi (tolerance) dan persatuan (unity).

(5)
(6)

Karakter meliputi sikap seperti keinginan

untuk melakukan hal yang terbaik, kapasitas

intelektual seperti kritis dan alasan moral,

perilaku sepertijujur dan bertanggung jawab,

mempertahankan prinsip-prinsip moral dalam

situasi penuh ketidakadilan, kecakapan

interpersonal dan emosional yang

memungkinkan seseorang berinteraksi secara

efektif dalam berbagai keadaan, dan

komitmen untuk berkontribusi dengan

komunitas dan masyarakatnya.

(7)

Karakter mulia :

reflektif, percaya diri, rasional, logis, kritis, analitis,

kreatif dan inovatif, mandiri, hidup sehat, bertanggung

jawab, cinta ilmu, sabar, berhati-hati, rela berkorban,

pemberani, dapat dipercaya, jujur, menepati janji, adil,

rendah hati, malu berbuat salah, pemaaf, berhati lembut,

setia, bekerja keras, tekun, ulet/gigih, teliti, berinisiatif,

berpikir positif, disiplin, antisipatif, inisiatif, visioner,

bersahaja, bersemangat, dinamis, hemat/efisien,

menghargai waktu, pengabdian/dedikatif, pengendalian

diri, produktif, ramah, cinta keindahan (estetis), sportif,

tabah, terbuka, tertib.

(8)
(9)
(10)

pembiasaan pembiasaan pembiasaan pembiasaan pembiasaan pembiasaan

(11)

(1) untuk menumbuhkan dan memperkuat jati diri bangsa,

(12)

To Be Continue

Referensi

Dokumen terkait

Kenyataan bahwa pada sekolah-sekolah swasta nasional pelaksanaan pendidikan karak- ter berlangsung secara lebih bertanggung jawab dapat dipahami dalam konteks budaya

Lickona menjelaskan beberapa alasan pentingnya pendidikan karakter, termasuk: (1) Generasi muda saling melukai karena lemahnya tentang nilai moral; (2) Memberikan nilai-nilai

Alasan mengapa pendidikan karakter seperti yang dijelaskan Lickona, T (1991) bahwa pendidikan karakter merupakan (a) cara terbaik untuk menjamin anak-anak (siswa)

Munculnya pendidikan karakter, awalnya dilandasi oleh pemikiran bahwa sekolah tidak hanya bertanggung jawab agar peserta didik menjadi sekedar cerdas (Samani dan

karakter untuk menanamkan sikap positif kepada siswa di sekolah. Karakter seseorang akan menggambarkan kualitas pendidikan moral seseorang yang tercermin dari segala

Nilai moral seperti menghormati kehidupan dan kemerdekaan, bertanggung jawab terhadap orang lain, kejujuran, keadilan, toleransi, sopan santun, disiplin diri, integritas,

Lickona menjelaskan beberapa alasan perlunya pendidikan karakter, di antaranya: (1) Banyaknya generasi muda saling melukai karena lemahnya kesadaran pada nilai-nilai moral,

PILAR MASYARAKAT KARAKTER UTAMA INTERVENSI HABITUASI  Jujur, bertanggung- jawab Tujuan: •Terbangunnya kerangka sistemik perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pendidikan