PENDIDIKAN VOKASI DI ERA REFORMASI – SEKARANG
Kesenjangan sekolah dengan dunia kerja semakin diperparah oleh perkembangan industri 4.0 di mana berdasarkan hasil kajian Mc Kinsey Global Institute pada 2030 akan ada 23 juta pekerjaan atau okupasi yang digantikan proses otomasi
Pendidikan vokasi ataupun SMK tidak boleh terjebak dengan mendidik siswa untuk menguasai jenis pekerjaan yang dapat digantikan oleh proses otomasi. Oleh karena itu, diperlukan reformasi total pendidikan vokasi yang harus mampu mendidik siswa dengan jenis pekerjaan atau okupasi yang tidak dapat digantikan oleh proses otomasi. Salah satunya ialah jenis pekerjaan yang menuntut kreativitas dan inovasi yang tinggi, contohnya industri gim, jenis pekerjaan semacam ini tidak dapat diajarkan oleh guru secara konvensional. Guru pendidikan vokasi harus berubah menjadi fasilitator untuk membangkitkan daya kreatif siswa sehingga mampu membuat gim. Pembelajaran SMK tidak lagi menggunakan pola kelas terjadwal diikuti oleh praktik yang juga terjadwal, tetapi berpola workshop di mana siswa diberi tugas berupa proyek yang harus diselesaikan dalam kurun waktu tertentu dengan menggunakan perangkat lunak ataupun perangkat keras yang tersedia. Dalam hal ini, siswa belajar sambil praktik dengan jadwal dan metode yang fleksibel sesuai kemampuannya. Fleksibilitas merupakan kunci bagi siswa untuk mampu berkreasi dan berinovasi.
Perkembangan pendidikan vokasi di indonesia sejak era reformasi hingga saat ini telah mengaalami beberapa perubahan. Berikut adalah beberapa point penting dalam perkembangan pendidikan vokasi di indonesia selama periode ini :
1. Undang undang pendidikan tahun 2003 :
Pada tahun 2003, Indonesia mengesahkan Undang-Undang Pendidikan yang memberikan dasar hukum bagi perkembangan pendidikan vokasi. Undang-Undang ini mengakui pentingnya pendidikan vokasi sebagai salah satu komponen penting dalam sistem pendidikan nasional.
2. Di bentuknya Badan Nasional Sertifikasi Profesi ( BNSP ):
BNSP didirikan untuk mengembangkan dan mengelola sistem sertifikasi profesi di Indonesia, termasuk dalam bidang pendidikan vokasi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan mutu dan kualifikasi tenaga kerja vokasi.
3. Kurikulum Berbasis Kompetensi :
Sejak reformasi, pendidikan vokasi di Indonesia telah mengadopsi pendekatan kurikulum berbasis kompetensi. Kurikulum ini menekankan pada pengembangan keterampilan dan kompetensi yang relevan dengan dunia kerja.
4. Perkembangan politeknik :
Pemerintah Indonesia telah mengembangkan sejumlah politeknik yang menawarkan pendidikan vokasi tingkat tinggi. Politeknik-politeknik ini berfokus pada pemberian keterampilan teknis dan praktis kepada mahasiswa.
5. Kerja Sama dengan Industri :
Pendidikan vokasi semakin menguatkan kerja sama dengan industri. Banyak lembaga pendidikan vokasi menjalin kemitraan dengan perusahaan-perusahaan untuk memberikan siswa pengalaman langsung dalam dunia kerja melalui magang dan kerja sama proyek.
6. Peningkatan Mutu Pendidikan Vokasi :
Upaya-upaya terus dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan vokasi, termasuk peningkatan kualifikasi tenaga pengajar dan pembaruan kurikulum sesuai dengan perkembangan teknologi dan industri.
7. Peningkatan Aksesibilitgas :
Pemerintah juga berupaya meningkatkan aksesibilitas pendidikan vokasi dengan mendirikan lebih banyak lembaga pendidikan vokasi, termasuk SMK (Sekolah Menengah Kejuruan).
8. Inovasi dalam Pembelajaran :
Di era digital, pendidikan vokasi juga mengalami perkembangan dalam hal penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran, seperti e-learning, simulasi, dan proyek-proyek berbasis teknologi.
9. Kewirausahaan :
Ada peningkatan fokus pada pengembangan kewirausahaan di kalangan siswa vokasi, dengan tujuan agar mereka dapat menjadi pengusaha atau pebisnis yang mandiri setelah lulus.
10.Akreditasi dan Sertifikasi :
Lebih banyak program vokasi kini bersifat akreditasi dan disertifikasi untuk memastikan bahwa lulusan memenuhi standar kompetensi yang diakui secara nasional dan internasional.
11.Peningkatan Kesadaran Masyarakat :
Semakin banyak masyarakat yang menyadari pentingnya pendidikan vokasi sebagai jalur yang valid menuju lapangan kerja yang baik.
Pendidikan vokasi di Indonesia terus berkembang seiring dengan perubahan kebutuhan ekonomi dan industri. Meskipun telah ada banyak perbaikan, masih ada tantangan yang perlu diatasi, seperti pembaruan terus-menerus dalam kurikulum, peningkatan kualitas pengajaran, dan penyediaan fasilitas dan sarana yang memadai