MAKALAH
PEMBAHARUAN PENDIDIKAN ISLAM PADA ERA REFORMASI
Ditulis Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
SEJARAH PEMIKIRAN DAN PENDIDIKAN ISLAM DI NUSANTARA Tahun Akademik 2023/2024
Dosen Pengampu : Dr. H. Ilham Fahmi, M.Pd
Disusun Oleh :
Kelompok : 5/ Magister PAI 1.B
1. Firman Muhamad Ramdan NPM 2310632110011 2. Mahallia Siti Nurrahmah NPM 2310632110016
Magister Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam
Universitas Singaperbangsa Karawang
Tahun 2023
Assalamu’alaikum Warohmatullaahi Wabarakaatuh
Segala puji hanya milik Allah, Tuhan semesta alam, yang dengan limpahan kasih sayang-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
"Pembaharuan Pendidikan Islam pada Era Reformasi". Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa risalah suci Islam sebagai pedoman bagi umat manusia.
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Sejarah Pemikiran dan Pendidikan Islam di Nusantara Tahun Akademik 2023-2024.
Selain itu, kami berharap makalah ini juga dapat berguna untuk kedepannya sebagai bahan bacaan dan bahan ajar.
Dalam kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada pihak yang telah memungkinkan tersusunnya makalah ini. Secara khusus kami menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dr. H. Ilham Fahmi, M.Pd selaku dosen mata kuliah Sejarah Pemikiran dan Pendidikan Islam di Nusantara
2. Seluruh anggota kelompok 5 yang senantiasa bekerja sama dalam proses pembuatan makalah ini.
Selama ini, kami menyadari dengan sepenuhnya bahwa makalah yang kami buat masih jauh dari sempurna. Mengingat atas kemampuan yang kami miliki, kami merasa masih terdapat kekurangan baik dari segi teknis maupun materi, untuk itu kritik dan saran dari berbagai pihak Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk berbagai pihak.
Karawang, Desember 2023
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar...i-ii
Daftar Isi...iii
Bab I. Pendahuluan...1
A. Latar Belakang Masalah...1
B. Rumusan Masalah...2
C. Tujuan Penulisan...2
Bab II. Pembahasan...3
A. Pembaharuan Pendidikan Islam pada Era Reformasi...3
B. Kebijakan Mengenai Kurikum...4
C. Kebijakan Mengenai Wajib Belajar...6
D. Kebijakan Mengenai Anggaran Pendidikan ……….6
E. Kebijakan Mengenai Sertifikasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan ….7 F. Kebijakan Mengenai Penjaminan Mutu Pendidikan ………....7
Bab III Penutup...8
A. Kesimpulan...8
B. Saran...8
Daftar Pustaka...9
Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Islam merupakan aspek integral dalam kehidupan umat Islam, bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan, moralitas, dan spiritualitas individu dalam kesejahteraan masyarakat. Dalam mengejar tujuan ini, terdapat suatu dimensi yang mendalam dan penting, yaitu mengenai sejarah pendidikan Islam. Sejarah pendidikan islam perlu kita ketahui sebagai dasar menentukan kebijakan-kebijakan dalam hal pendidikan serta menjadi motivasi untuk pendidikan yang lebih baik di masa yang akan datang.
Pada tahun 1998, di Indonesia terjadi masa transisi periode Orde Baru ke Era Reformasi. Runtuhnya rezim Orde Baru menandai kelahiran masa baru yaitu Era Reformasi. Kelahiran Era Reformasi ini terjadi sebagai reaksi terhadap rezim Orde Baru yang dipimpin Soeharto dengan sistem pemerintahan Dwinfungsi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) yang telah digoyang oleh antagonis politik, kekacauan sosial, dan krisis ekonomi dalam kehidupan masyarakat Indonesia secara menyeluruh.
Lengsernya Soeharto dari jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia menjadi tonggak dimulainya pendidikan Islam di Era Reformasi. Namun, tonggak perkembangan pendidikan Islam pada Era Reformasi tidak dapat terlepas dari sejarah panjang Orde Baru. Hal ini diperkuat ketika awal Orde Baru berkuasa salah satu aspek penting yang dijadikan kendaraan kekuasaan adalah berkaitan dengan modernisasi sebagai landasan pembangunan bangsa. Karena pada saat itu masyarakat Muslim berharap agar wajah pendidikan Islam mendapat perhatian yang serius.
Pendidikan adalah faktor penting dalam memajukan bangsa. Pendidikan yang berkualitas mampu membuat bangsa tersebut maju. Dengan adanya pendidikan kita tidak akan dijajah secara fisik dan non fisik oleh bangsa lain.
Penjajahan secara fisik adalah perang militer sedangkan non fisik adalah pengaruh ideologi lain yang tidak sesuai dengan Pancasila. Perjalanan sejarah Pendidikan Islam pada masa penjajahan Belanda dan Jepang memiliki proses yang panjang.
Bangsa Indonesia mendapat pengaruh ideologi dan doktrin bangsa barat. Namun dengan adanya tokoh muslim yang berjuang untuk dapat mendirikan lembaga- lembaga pendidikan seperti pesantren, madrasah, dan majelis taklim berperan besar dalam mewujudkan kemerdekaan dan membela risalah Islam. Sejak kekuasaan orde baru tumbang pada tahun 1998 yang diganti dengan masa reformasi.
Masyarakat Indonesia ingin mewujudkan perubahan dari segala aspek termasuk aspek pendidikan. Sistem pendidikan yang ototirarisme diganti dengan sistem pendidikan yang bersifat demokratis. Pendidikan pada masa orde baru tidak sama seperti pada masa reformasi. Pendidikan Islam saat itu seperti adanya pesantren sangat dikhawatirkan dapat meruntuhkan kekuasaan Soeharto. Sehingga hal inilah mengapa dilakukan reformasi agar pendidikan Islam lebih diperhatikan dan disamakan kedudukannya dengan pendidikan umum.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan kajian dari latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah- masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pembaharuan pendidikan islam pada era reformasi?
2. Kebijakan apa saja yang dilakukan pemerintah terkait pendidikan islam pada era tersebut?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka makalah ini bertujuan untuk:
1. Menjelaskan pembaharuan pendidikan islam pada era reformasi 2. Menjelaskan mengenai kebijakan yang diambil terkait pendidikan
islam pada era reformasi tersebut
Bab II Pembahasan
A. Pembaharuan Pendidikan Islam Pada Era Reformasi
Reformasi dimulai sejak berakhirnya masa orde baru yang dipimpin oleh Soeharto. Lengsernya kekuasaan Soeharto pada tahun 1998 menjadi tanda adanya reformasi. Makna reformasi adalah perubahan secara drastis. Reformasi juga dapat disebut sebagai upaya pembaharuan (modernisasi) yang dilakukan secara meneyeluruh pada seluruh sistem kehidupan sosial, politik, ekonomi, bahkan pendidikan (Miftahol Jannah,dkk 2019 :40).
Reformasi terjadi karena ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Rakyat menganggap pemerintah tidak memihak terhadap rakyat.
Karena pemerintahan dikuasai oleh tentara sehingga rakyat merasa tidak ada sistem demokrasi yang dijalankan. Selain masalah dari aspek politik juga terjadi krisis ekonomi yang menyebabkan inflasi dan harga barang pokok semakin melambung tinggi. Reformasi ini dilakukan agar dapat memperbaiki sistem dari berbagai bidang termasuk dalam bidang pendidikan.
Pada masa reformasi Pendidikan Islam lebih diperhatikan dengan dikeluarkannya kebijakan pemerintah untuk mengatur berbagai pendidikan.
Selain itu Pendidikan islam juga memiliki kedudukan yang sama dengan pendidikan umum. Hal ini tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003 tantang Sisdiknas. perkembangan Pendidikan Islam pada era reformasi mengalami kemajuan. Pesantren dan madrasah pun mulai berkembang di berbagai daerah dan kedudukannya setara dengan sekolah-sekolah umum. Pada era reformasi kuantitas dan kualitas guru lebih meningkat daripada masa orde baru dan orde lama.Sehingga dengan adanya para guru yang memadai maka pelajar dengan mudah mendapat ilmu yang telah diajarkan. Selain pemerintahan pusat melakukan pemerataan jumlah guru dan mengadakan perubahan kurikulum yaitu progam pendidikan. Pemerintah juga meningkatkan anggaran Pendidikan 20% dari APBN ( Rohayah 2017;4).
perkembangan dari masa sebelumnya. Diharapkan perkembangan ini terus berlanjut agar para generasi bangsa tidak hanya pandai dalam ilmu umum saja tetapi juga pandai dalam ilmu agama. Karena dalam ilmu agama Islam telah diajarkan untuk berperilaku baik dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Quran. Bukan hanya pendidikan Agama Islam saja yang berkembang pada era reformasi tetapi pendidikan secara menyeluruh,pendidikan agama lain pun juga mengalami perkembangan.
Nasib pendidikan Islam pada masa Reformasi mulai mengalami masa transisi. Sejarah mencatat, dinamika dalam dunia pendidikan Islam di Indonesia. Ada tiga lembaga pendidikan yang muncul sejak awal abad kedua puluh. Pertama pesantren, kedua sekolah, dan ketiga madrasah.
Pesantren telah mengalami dinamika hingga sekarang, sejak dari pesantren tradisional sampai kepada pesantren modern, sekolah sejak dari tidak diajarkannya pelajaran agama di sekolah, pada zaman kolonial Belanda, sampai dimasukkannya pendidikan agama di sekolah-sekolah negeri dan swasta setelah Indonesia merdeka. Madrasah yang pada mulanya penekanannya dalam bidang ilmu-ilmu agama dan hanya berkiprah di lingkungan Departemen Agama saja, sampai kepada ditetapkannya madrasah sebagai sekolah yang berciri khas agama Islam, yang kedudukannya sama dengan sekolah umum lainnya.
B. Kebijakan Pendidikan Islam Pada Era Reformasi 1. Kebijakan Mengenai Kurikulum
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan progam pendidikan yang diberikan lembaga pendidikan kepada peserta didik (pelajar). Pemerintah mengeluarkan peraturan No. 19 tahun 2005 tentang standar pendidikan.
Kurikulum yang berlaku disekolah harus sesuai dengan kurikulum standar Nasional. Sehingga Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia mengeluarkan peraturan pendidikan no 20 tahun 2006 tentang struktur kurikulum, beban pelajar, standar kompetensi. Untuk sekolah dibawah naungan
Departemen Agama juga turut mengeluarkan Peraturan Pendidikan No. 2 Tahun 2008 oleh menteri agama tentang standar kompetensi kelulusan dan standar isi pendidikan Agama Islam dan bahasa Arab di Madrasah Rohayah (2017 dalam Afiani 2021).
Dalam sistem pendidikan nasional, dinyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Penyusunan kurikulum menurut Rohayah ( 2014, dalam Afiani 2021) yang disebutkan dalam pasal 36 ayat 3 harus memperhatikan:
a. Peningkatan Iman dan Takwa b. Peningkatan Akhlak Mulia
c. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat Peserta Didik d. Keragaman Potensi Daerah dan Lingkungan
e. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional f. Tuntutan Dunia Kerja
g. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Dan Seni h. Agama
i. Dinamika Perkembangan Global
j. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Pada masa reformasi telah berkembang kurikulum yaitu kurikulum KBK pada tahun 2004 dan kurikulum KTSP pada tahun 2006 dan kurikulum 13.
Kurikulum KBK ( kurikulum berbasis kompetensi ). guru hanya sebagai fasilitator dan siswa aktif dalam mengembangkan keterampilan. Pada kurikulum ini juga diwajibkan adanya ekstrakulikuler Pramuka untuk membentuk karakter siswa.
Kurikulum KTSP ( kurikulum tingkat satuan pendidikan ) kurikulum ini sebagai perbaikan dari kurikulum kbk. Kurikulum KTSP ini disusun untuk mengacu pada standar isi dan standar kompentesilulusan (SKL). K13 ( kurikulum 2013) karena kurikulum KTSP sulit mendapat mencapai pendidikan nasional maka di ganti dengan kurikulum 13 yang memiliki 3 aspek yaitu aspek
dalam Afiani 2021).
Pada kurikulum KBK 2004 untuk pelajaran pendidikan agama Islam standar kompetensinya yang disajikan sangat sederhana namun dapat mencangkup standar kompetensi pendidikan agama Islam secara menyeluruh contohnya sebagai berikut:
a. Mengamalkan ajaran Al-Qur'an dan hadist dalam kehidupan sehari-hari b. Menerapkan aqidah Islam dalam kehidupan sehari-hari
c. Mengambil manfaat dari sejarah perkembangan Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Diharapkan siswa mampu mempelajari dan juga dapat mengamalkan pendidikan agama Islam di kehidupan sehari-hari. Kurikulum dibuat untuk dapat menjadi pedoman dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran.
2. Kebijakan Mengenai Wajib Belajar
Program wajib belajar sembilan tahun, yakni bahwa setiap anak Indonesia wajib memiliki pendidikan minimal sampai dengan tamat sekolah lanjutan pertama, yakni SMP atau Tsanawiyah. Program wajib belajar ini bukan hanya berlaku bagi anak – anak yang belajar di lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Kementrian Pendidikan Nasional, melainkan juga bagi anak- anak yang belajar di Lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Kementrian Agama.
3. Kebijakan Mengenai Anggaran Pendidikan
Kebijakan tentang peningkatan anggaran pendidikan Islam. Kebijakan ini misalnya terlihat pada ditetapkannya anggaran pendidikan sebanyak 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang didalamnnya termasuk gaji guru dan dosen, biaya operasional pendidikan, pemberian beasiswa bagi mahasiswa yang kurang mampu, pengadaan buku gratis, pengadaan infrastruktur,
sarana prasarana, media pembelajaran, peningkatan sumber daya manusia bagi lembaga pendidikan yang bernaung di bawah Kementrian Agama dan Kementrian Pendidikan Nasional.
4. Kebijakan Mengenai Sertifikasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Kebijakan sertifikasi guru dan dosen bagi semua guru dan dosen baik negeri maupun swasta, baik guru umum maupun guru agama, baik guru yang berada di bawah Kementrian Pendidikan Nasional maupun guru yang berada di bawah Kementrian Agama. Program ini terkait erat dengan program peningkatan mutu yang bertolak dari penigkatan mutu tenaga guru dan dosen sebagai tenaga profesional. Guna mendukung pelaksanaan sertifikasi guru dan dosen pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2005 juga pengelolaan anggaran biaya.
5. Kebijakan Mengenai Penjaminan Mutu Pendidikan
Kebijakan tentang pemantapan pendidikan Islam sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional. Upaya ini dilakukan melalui penyempurnaan Undang – Undang Nomor 2 Tahun 1989 menjadi Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jika pada Undang – Undang Nomor 2 Tahun 1989, hanya menyebutkan madrasah saja yang masuk ke dalam sistem pendidikan nasional, maka pada Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 yang masuk ke dalam sistem pendidikan nasional termasuk pesantren, Ma’had Ali, Raudhatul Athfal (Taman Kanak-kanak), dan majelis taklim.
Dengan masuknya ke dalam sistem pendidikan nasional ini, maka selain eksistensi dan fungsi pendidikan Islam semakin diakui, juga semakin menghilangkan kesan diskriminasi dan dikotomi. Sejalan dengan itu, maka berbagai perundang-undangan dan peraturan yang merupakan turunannya, seperti Undang – Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Peraturan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2005 tentang Sertifikasi Guru dan Dosen.
BAB III Penutup
A. Kesimpulan
Pada masa reformasi Pendidikan Islam lebih diperhatikan dengan dikeluarkannya kebijakan pemerintah untuk mengatur berbagai pendidikan. Selain itu Pendidikan islam juga memiliki kedudukan yang sama dengan pendidikan umum. Hal ini tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003 tantang Sisdiknas.
perkembangan Pendidikan Islam pada era reformasi mengalami kemajuan.
Pesantren dan madrasah pun mulai berkembang di berbagai daerah dan kedudukannya setara dengan sekolah-sekolah umum. Pada era reformasi kuantitas dan kualitas guru lebih meningkat daripada masa orde baru dan orde lama.
Sehingga dengan adanya para guru yang memadai maka pelajar dengan mudah mendapat ilmu yang telah diajarkan. Selain pemerintahan pusat melakukan pemerataan jumlah guru dan mengadakan perubahan kurikulum yaitu progam pendidikan.
Banyak perubahan-perubahan kebijakan pendidikan yang terjadi di era reformasi diantaranya adalah kebijakan kurikulum, kebijakan wajib sekolah Sembilan tahun, kebijakan sertifikasi guru dan tenaga kependidikan, kewajiban pengeluaran anggran pendidikan serta kebijakan mengenai penjaminan mutu pendidikan
B. Saran
Tentunya dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, semoga teman-teman yang membaca dapat memberikan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Dan penulis memohon maaf dan berterima kasih kepada teman-teman yang ikut serta aktif dalam diskusi makalah ini.