• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendinginan Transformator - FT UNJ

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Pendinginan Transformator - FT UNJ"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

TRANSFORMATOR

(2)

Definisi :

Suatu alat listrik yang dapat memindahkan

energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik (sisi primer) ke rangkaian listrik yang lain (Sisi Sekunder)

Fungsi :

1. Untuk sistem tenaga listrik 2. Penyesuaian tegangan

3. Memisahkan rangkaian satu dan rangkaian lainnya.

4. Pemberian tenaga pada alat tertentu.

(3)

Klasifikasi:

1. Transformator tenaga,

untuk menyalurkan tenaga listrik dari pusat pembangkit ke jaringan tegangan menengah atau tegangan tinggi.

2. Transformator Distribusi,

untuk

menyalurkan tenaga listrik dari jaringan

tegangan menengah ke jaringan tegangan rendah atau ke konsumen.

3. Transformator Pemisah,

digunakan untuk memisahkan antara satu rangkaian dengan rangkaian yang lain.

4. Transformator Pengukuran,

dipakai pada instrumen-instrumen pengukuran.

5. Transformator Istimewa. penyaluran

tenaga listrik pada peralatan tertentu.

(4)

Konstruksi Transformator:

1. Inti Besi

Inti Besi dari transformator adalah berfungsi sebagai

rangkaian magnitnya.berdasarkan jalannya fluks magnit pada inti dapat dibedakan menjadi:

Tipe Core (Inti)

Tipe Shell (Cangkang)

2. Kawat Tembaga

Kawat tembaga adalah belitan atau kumparan dari trafo, baik lilitan primer maupun lilitan sekunder.

3. Isolasi

Kawat belitan (kawat tembaga) diberi isolasi, biasanya terdiri dari bahan email, katun lak, vernis.

(5)

Pendinginan Transformator:

Pendinginan pada transformator dapat dibedakan menjadi 3 golongan:

1. Golongan N

Transformator didinginkan dengan pendinginan yang sewajarnya atau natural,

Pendinginan dibedakan:

1) L.N. Transformator udara 2) O.N. Transformator minyak

3) O.A.N Transformator minyak dengan pendinginan yang dipasang tersendiri yang didinginkan oleh tarikan udara sewajarnya.

2. Golongan W

Transformator dengan Pendinginan air.

3. Golongan F, transformator dgn pendinginan udara yang dipaksakan.

(6)

Prinsip Analisa Transformator

Trafo dianggap tidak ada kerugian besi (eddy Current + Hysterisis) dan atara arus I dan fluks Ø sefase.

Trafo dianggap tidak ada kejenuhan besi dan dianggap Arus I sebanding dengan fluks Ø.

Hambatan-hambatan (Ω) dalam kumparan diabaikan.

Tidak ada kebocoran fluxi, semua fluks dibangkitkan

oleh arus primer dan mengalir di dalam inti besi dan fluxi ini dilingkungi oleh belitan primer dan sekunder.

Semua tegangan dan arus dari trafo dianggap Sinusoida Murni.

(7)

DASAR KERJA TRANSFORMATOR

Apabila kumparan primer dari transformator dialiri tegangan bolak-balik atau kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan AC maka akan mengalir arus Io

yang berbentuk sinusoida. Dimana Io ini akan

menimbulkan fluks dan fluks ini menimbulkan tegangan induksi (tegangan lawan).

dØ = Perubahan fluks

N = Jumlah lilitan dari kumparan dt = Perubahan dari waktu

(-) = Menunjukkan tegangan induksi yang melawan penyebabnya

Primer Sekunder

dt e d

1 1

dt

e d

2   2

(8)

Perbandingn transformator e1 : e2 : N1 : N2

Menurut Hukum Maxwell II :

Rugi-rugi dari kumparan diabaikan, maka :

dt

e d

1   1

dt

Fd d

 1

1

1

E

V

dt

e d

2   2

1

1

E

V

iR  

(9)

TRANSFORMATOR TANPA BEBAN

Apabila kumparan primer suatu transformator dihubungkan dengan sumber tegangan V1 yang sinusoida, maka akan mengalir arus primer I0 yang juga sinusoida dan tegangan belitan N1 dianggap reaktif murni, I0 akan tertinggal 900 dari sumber tegangan V1

E2 I0

Arus I0 akan menimbulkan fluks (Ø) yang sefasa dan berbentuk sinusoida Ø = Ø maks Sin ωt

E1

(10)

Fluks yang sinusoida akan menghasilkan tegangan induksi e1 (Hukum Faraday) :

Harga Efektifnya:

Pada rangkaian sekunder, fluks (Ø) bersama tadi menimbulkan:

) 90

( cos

) sin 1 (

1

0 1

1 1

dari tertinggal

t N

dt

t N d

e

dt N d e

maks maks

maks N f maks

f

E N   

1 1

1 4,44

2

2

t N

e

dt N d

e

maks



cos 2

2

2 2

(11)

Harga Efektifnya:

Dengan mengabaikan rugi tahanan dan fluks bocor, maka:

Dalam hal ini tegangan induksi E1 mempunyai besaran yang sama tetapi berlawanan arah dengan tegangan sumber V1

2 1 2

1

2 2 4,44

E E N

N

sehingga

f N

E maks

2 1 2

1 2

1

E E V

V N

N

Referensi

Dokumen terkait

Prinsip kerja Transformator yaitu ketika kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak – balik (AC), perubahan arus listrik pada kumparan primer menimbulkan

Sebuah transformator dengan tegangan primer 110 V dan tegangan sekunder 220 V dan arus yang mengalir kumparan primer dan sekunder 5 Ampere dan 2 Ampere.. Maka efisiensi

1) Trafo tersebut berfungsi menaikkan tegangan. 2) Tegangan di kumparan primer lebih besar dibanding tegangan di kumparan sekunder. 3) Arus listrik di kumparan primer lebih

Pada skema transformator diatas, ketika arus listrik dari sumber tegangan yang sumber tegangan yang mengalir pada kumparan primer berbalik arah (berubah polaritasnya) medan

Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah, ketika kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan

Efisiensi transformator dapat dihitung dengan: Contoh cara menghitung daya transformator Jika lilitan primer dihubungkan dengan tegangan 200 V dan mengalir kuat arus listrik 5

Ketiga kumparan pada transformator tiga fasa dapat dihubungkan dengan sebuah tegangan nominal ∆ dan ketiga gulungan dengan tegangan nominal yang lain di hubung Y sehingga

Pada skema transformator di samping, ketika arus listrik dari sumber tegangan yang mengalir pada kumparan primer berbalik arah berubah polaritasnya medan magnet yang dihasilkan akan