PENDAHULUAN
LatarBelakang
RumusanMasalah
TujuanPenelitian
ManfaatPenelitian
TINJAUAN TEORITIS
Pengertian Kemampuan Guru Pendidikan Agama Islam
Pengertian pendidikan agama Islam menurut penjelasan Pasal 30 Bab VI ayat 2 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional no. Sedangkan menurut Basyiruddin dan Syafruddin, pengertian guru pendidikan agama Islam adalah pendidik yang profesional.
Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam
Kinerja guru pendidikan agama Islam merujuk pada seluruh kegiatan atau perilaku yang dilakukan oleh seorang pendidik agama Islam dalam mencapai suatu tujuan atau hasil pendidikan agama Islam. Dari pengertian di atas dapat penulis simpulkan bahwa guru pendidikan agama Islam adalah orang yang khusus atau dikhususkan dalam melaksanakan kegiatan penyampaian ajaran agama Islam kepada peserta didik sebagai pelaksana sistem pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. . Dengan demikian, penulis menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi guru pendidikan agama Islam adalah kemampuan guru pendidikan agama Islam dalam melaksanakan tugasnya ditinjau dari pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dibutuhkan oleh jabatan guru pendidikan agama Islam.
14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dijelaskan bahwa guru wajib memiliki kompetensi pedagogi, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.10 Lebih khusus lagi, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. Kompetensi pribadi yang dimiliki oleh seorang guru merupakan kemampuan pribadi yang mencerminkan kepribadian yang mantap, mantap, dewasa, bijaksana dan bermartabat, menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia. Siswa beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mempunyai akhlak mulia/mulia yang tercermin dalam kehidupan pribadi, sosial, berbangsa dan bernegara, memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran agamanya.
Berdasarkan al-Quran dan hadis Nabi. pelajar beriman dan bertakwa kepada Allah. akhlak mulia, akhlak mulia yang tercermin dalam tingkah lakunya sehari-hari dalam pergaulannya dengan Tuhan, sesama manusia dan dengan lingkungannya, mampu membaca dan memahami al-Qur’an, mampu beribadah dan berdoa dengan baik dan sungguh-sungguh, serta mampu menjaga orang pedalaman dan antara agama. Standard kompetensi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam mengandungi satu set kompetensi asas yang perlu dimiliki oleh pendidik pada sesuatu peringkat pendidikan.
Fungsi Guru Pendidikan Agama Islam
Kemampuan guru Pendidikan Agama Islam yang relevan adalah memberikan arahan kepada siswa dalam melaksanakan kegiatan keagamaan baik di kelas maupun di lingkungan sekolah. Guru dalam pembelajaran PAI mempunyai peranan penting dalam mengendalikan perilaku keagamaan siswa di SMA Negeri 1 Benteng Selayar. 1 Andi Muhlis, guru Pendidikan Agama Islam SMA Negeri 1 Benteng, wawancara di ruang kepala sekolah, Rabu 10 Januari 2018.
2 Andi Muhlis, Guru Pendidikan Agama Islam SMA Negeri 1 Benteng, wawancara di ruang kepala sekolah, Rabu 10 Januari 2018. Jadi, dapat disimpulkan bahwa guru pendidikan agama Islam sudah memiliki keterampilan yang baik dalam mengendalikan perilaku keagamaan siswa melalui beberapa metode yang digunakan . Namun hal tersebut Kami juga belum menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi kendala yang dihadapi siswa, seperti lingkungan sekolah yang tidak sesuai. 3 Andi Kartini, Guru Pendidikan Agama Islam SMA Negeri 1 Benteng, wawancara di aula guru, Senin 15 Januari 2018.
Jadi kesimpulannya perilaku keagamaan siswa SMA Negeri 1 Benteng sudah baik, hal ini terlihat dari keinginan atau minat siswa dalam melakukan kegiatan keagamaan seperti shalat berjamaah. 8 Andi Kartini, guru Pendidikan Agama Islam SMA Negeri 1 Benteng, wawancara di ruang guru, Senin 15 Januari 2018. Hasil wawancara dengan Ny. Sri Samriana S.Ag M.Si selaku guru Pendidikan Agama Islam adalah itu.
11 Andi Muhlis, guru pendidikan agama Islam SMA Negeri 1 Benteng, wawancara di ruang direktur, Rabu 10 Januari 2018.
Perilaku Perilaku Keagamaan siswa
JenisPenelitian
Jadi seolah-olah peneliti merasakan secara langsung apa yang dilakukan oleh orang yang melakukan perilaku tersebut.
Lokasi dan Objek Penelitian
Dalam proses ini guru mengalami keterbatasan waktu karena hanya mempunyai waktu mengajar seminggu sekali dan tidak mempunyai waktu khusus untuk mengontrol perilaku keagamaan siswa di luar pelajaran PAI. Kemudian, metode yang biasa digunakan untuk memahami perilaku keagamaan siswa adalah dengan menggunakan jurnal untuk mengetahui perilaku siswa, dan juga mengamati perilakunya. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa metode yang digunakan sudah baik karena metode ini merupakan salah satu cara untuk memahami perilaku keagamaan siswa.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh informasi dari wawancara bahwa perilaku keagamaan siswa di SMA Negeri 1 Benteng Selayar sudah baik sesuai dengan kemampuan guru Pendidikan Agama Islam yang selalu mengendalikan perilaku keagamaan siswa dengan selalu membiasakan siswanya memakai pakaian. dari perilaku keagamaan seperti Sholat Dhuha, shalat dan tadarrus sebelum pelajaran dimulai serta belajar menghargai dan menghormati sesama teman sebaya dan orang yang lebih tua. Cara yang digunakan untuk membentuk perilaku religius siswa tentunya berkaitan dengan RPP yang mengacu pada materi yang berkaitan dengan perilaku siswa, seperti ketika kegiatan dilaksanakan selalu diawali dengan doa. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa metode yang digunakan guru dalam membentuk perilaku keagamaan sudah cukup baik karena siswa sudah terbiasa sehingga perilaku keagamaan mulai terbentuk.
Guru melihat dan memahami perilaku keagamaan siswa, memahami perilaku siswa sangatlah penting karena dengan memahami perilakunya guru mampu mengetahui kondisi siswanya. Upaya yang dilakukan guru pendidikan agama Islam dalam membentuk perilaku keberagamaan siswa khususnya dalam hal beribadah, memberikan bimbingan dan teladan kepada siswa, seperti melaksanakan shalat berjamaah dan memberikan pencerahan hati secara rutin, sehingga siswa mampu meningkatkan diri. ibadah mereka.
Fokus Penelitian
Deskripsi Fokus Penelitian
Sesuatu yang dilakukan atau dilakukan guru untuk mengendalikan perilaku keagamaan siswa, seperti memberi contoh karena siswa akan meniru perilaku gurunya.
Sumber Data
Meneliti dan mengembangkan potensi, bakat dan minat peserta didik dalam bidang olah raga dan seni serta kegiatan ekstrakurikuler dan lingkungan hidup. Seperti yang disampaikan oleh Bapak Andi Muhlis S.Pd selaku kepala sekolah sekaligus guru mata pelajaran agama Islam, hal ini. Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa meskipun siswa terkadang tidak tenang saat pembelajaran, namun setelah ditegur mereka akan kembali diam dan fokus, itu pertanda.
Selain itu metode pembiasaan juga digunakan agar siswa dapat menerapkan apa yang diberikan guru secara terus menerus, sehingga dengan pembiasaan tersebut mulai terbentuk perilaku keagamaan. “Hukuman yang diberikan kepada siswa yang melanggar adalah dengan memberikan tugas, membersihkan halaman/lingkungan sekolah, memberikan peringatan dengan menelpon orang tua siswa.” 11. Terkait dengan moral siswa yang masih bermasalah, diperlukan pembinaan moral untuk membimbing siswa menjadi lebih baik.
Instrument Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Analisis Data
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
- Sejarah berdirinya SMA Negeri 1 Benteng Selayar
- Visi dan Misi, SMA Negeri 1 Benteng
- Daftar Tenaga Pendidik SMA Negeri 1 Benteng
- Fasilitas Sekolah SMA Negeri 1 Benteng
- Kemampuan guru PAI dalam mengontrol perilaku siswa di SMA
- Perilaku siswa di SMA Negeri1 Benteng Selayar
- Upaya guru PAI dalam mengontrol perilaku siswa di SMA Negeri 1
Guru PAI kami selalu memberikan kontrol kepada siswa dalam kegiatan keagamaan, contohnya sebelum pembelajaran dimulai, guru selalu mengajak siswa berdoa, kemudian diajak mengaji dan setelah pembelajaran selesai. Kendala bagi siswa adalah fasilitas sekolah yang mushollanya tidak terlalu besar sehingga hanya dapat ditempati oleh beberapa siswa sehingga harus bergantian shalat padahal jam istirahat hanya sebentar, oleh karena itu masih ada siswa yang tidak. salatlah di musala.” 4. Untuk memahami dan mengendalikan tingkah laku peserta didik diperlukan observasi yang memberikan kaidah dan batasan tingkah laku, seperti sebelum belajar, diawali dengan membaca doa setiap kali masuk kelas, tidak peduli apakah siswa tersebut siswa menyapa atau tidak.
Pembelajaran PAI bertujuan untuk menambah dan meningkatkan keimanan peserta didik, yang diwujudkan dalam perilaku terpuji, melalui pemberian dan pembinaan pengetahuan, penghayatan dan pengalaman peserta didik tentang agama, sehingga menjadi insan Islam yang terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaannya. kepada Allah SWT. dan mempunyai akhlak mulia dalam kehidupan pribadi, sosial, berbangsa dan bernegara serta mampu melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Upaya yang saya lakukan dalam pengembangan perilaku keagamaan siswa antara lain mendidik siswa dengan memberikan pelajaran tentang agama guna memperdalam keimanannya seperti shalat, membaca Al-Qur'an sebelum pelajaran dimulai, memerintahkan siswa untuk menaati perintah Allah SWT. dan menjauhi apa yang dilarangnya serta ajari siswa untuk berbuat baik kepada orang lain dan ajari siswa untuk menghafal ayat atau doa yang berkaitan dengan materi tersebut dan berbuat baik kepada orang lain.”10. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pelajaran agama sangat membantu siswa dalam mengembangkan perilaku keagamaannya karena dalam pelajaran PAI siswa diajarkan untuk berperilaku baik terhadap orang lain, belajar berperilaku terpuji dan menghindari perilaku tercela serta mendekatkan diri kepada Allah. SWT.
Hukuman merupakan salah satu cara untuk menyadarkan siswa akan kesalahan yang telah diperbuatnya, sehingga hukuman memberikan rasa jera pada siswa untuk berbuat buruk. Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa jenis hukuman yang diberikan baik untuk mengubah perilaku siswa yang terus menerus melakukan pelanggaran, karena dalam hal ini ada seruan bagi orang tua untuk mengontrol perilaku anaknya berdiskusi, sehingga siswa merasa malu jauh di lubuk hatinya ketika orang tuanya dipanggil ke sekolah.
PENUTUP
Saran
Kami berharap kepala sekolah selalu memantau kinerja guru agar mempunyai kemampuan yang baik dalam mengendalikan perilaku keagamaan siswanya. Penelitian tersebut berkaitan dengan pembentukan perilaku keagamaan siswa, dimana dengan upaya guru PAI hendaknya siswa dapat lebih mengembangkan perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Andi Rahmawati, Batam, 17 November 1996, putri pertama Radjamud dan Rosdiane, peneliti menyelesaikan pendidikan dasar pada tahun 2003 di SD Inpres Lembang Mate'ne, Kabupaten Selayar.
Pada tahun yang sama peneliti melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 1 Benteng pada tahun 2008 dan lulus pada tahun 2011, kemudian melanjutkan SMA di SMA Negeri 1 Benteng pada tahun yang sama dan lulus pada tahun 2014. Dengan izin Allah SWT dan melalui susah payah Dengan kerja keras, pengorbanan dan kesabaran pada tahun 2018, penulis menyelesaikan studi sarjananya dengan judul “Kemampuan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Mengendalikan Perilaku Siswa di SMA Negeri 1 Benteng. Apa faktor utama seorang guru pendidikan agama islam bisa berkualitas menjadi seorang guru?
Apakah guru Agama Islam mempunyai kemampuan kepribadian yang baik atau keterampilan mengendalikan siswa?