• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "TUGAS AKHIR"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BANTUAN TERNAK SAPI DI DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN

HEWAN PROVINSI RIAU DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

TUGAS AKHIR

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Pada Jurusan Teknik Informatika

Oleh

IRVAN SYAEFULLAH 11850114900

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU

2023

(2)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

(4)

iv

LEMBAR SURAT PERNYATAAN

(5)

v

LEMBAR HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL

Tugas Akhir yang tidak diterbitkan ini terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau adalah terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta pada penulis. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau ringkasan hanya dapat dilakukan seizin penulis dan harus disertai dengan kebiasaan ilmiah untuk menyebutkan sumbernya.

Penggandaan atau penerbitan sebagian atau seluruh Tugas Akhir ini harus memperoleh izin dari Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Perpustakaan yang meminjamkan Tugas Akhir ini untuk anggotanya diharapkan untuk mengisi nama, tanda peminjaman dan tanggal pinjam.

(6)

vi

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Tugas Akhir ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan didalam daftar pustaka.

Pekanbaru, 19 Januari 2023 Yang membuat pernyataan,

IRVAN SYAEFULLAH 11850114900

(7)

vii

LEMBAR PERSEMBAHAN

Alhamdullilah hirobbil' alamin

Tidak henti-hentinya saya panjatkan kehadirat Allah subhanahu wa ta' ala, dengan rahmat dan hidayahnya saya dapat menuntaskan tugas akhir ini dengan baik.

Karya Tugas Akhir ini saya persembahkan kepada kedua orang tua tercinta, Ayahanda Suraji dan Ibunda Rita, Adik tercinta Dwi Rahma Sundari, dan Adik

tercinta Almh. Triyana. Atas doa dan dukungan yang tiada hentinya sehingga pendidikan gelar sarjana ini dapat terselesaikan.

Saya mengucapkan terima kasih pada ibu Dr. Elin Haerani, S.T., M.Kom. selaku dosen pembimbing, yang sudah memotivasi, menyampaikan arahan serta saran

pada saya, sehingga dapat menyempurnakan Tugas Akhir saya dengan baik.

Dan tak lupa saya ucapkan kepada teman-teman kelompok Tugas Akhir, dan teman-teman angkatan 2018 terutama kelas C, yang sudah memberikan motivasi,

dukungan, serta membantu saya selama masa perkuliahan.

Terima Kasih.

(8)

viii

ABSTRAK

Sistem pendukung keputusan penerima bantuan ternak sapi dengan menggunakan metode SAW dapat menganalisa dan menghitung nilai kriteria dari setiap calon penerima bantuan dan menghindari kesalahan yang dilakukan oleh pegawai. Data kriteria yang digunakan berjumlah 15 data kriteria dan data alternatif yang digunakan terdiri dari 16 data kelompok ternak. Pengujian yang dilakukan pada penelitian ini yaitu black box dan UAT. Adapun hasil yang diperoleh dari pengujian black box berjalan dengan semestinya dan hasil yang diharapkan sukses dengan apa yang diinginkan. pengujian UAT dengan 10 responden memperoleh hasil sebesar 84% masuk pada kategori Sangat Setuju (SS). Hasil dari perhitungan metode SAW pada perhitungan manual dan perhitungan di sistem memperoleh hasil nilai yang paling tinggi dimiliki oleh alternatif penuh harapan dengan nilai 0.888.

Kata kunci: Bantuan ternak sapi, SAW, Sistem pendukung keputusan

(9)

ix

ABSTRACT

The decision support system for beneficiaries of cattle assistance using the SAW method can analyze and calculate the criteria values of each candidate beneficiary and avoid mistakes made by employees. the criterion data used is 15 criterion data, and the alternative data used is 16 cattle group data. The tests carried out in this study were the black box test and UAT test. The results obtained from the black box test are running properly and the expected results are successful, as they should be. the UAT test using 10 respondents obtained a result of 84%, included in the Strongly Agree (SA) category. The results of the calculation of the SAW method on manual calculations and calculations through the system show that the highest value is owned by the hopeful alternative with a value of 0.888.

Keywords: Cattle assistance, Decision support system, SAW

(10)

x

KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum wa rohmatullohi wa barokatuh.

Alhamdulillahi robbil’alamin, tak henti-hentinya kami ucapkan kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala, yang dengan rahmat dan hidayah-Nya kami mampu menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Tidak lupa bershalawat kepada Nabi dan Rasul-Nya, Nabi Muhammad Sholallohu ‘alaihi wa salam, yang telah membimbing kita sebagai umatnya menuju jalan kebaikan.

Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pada jurusan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Banyak sekali pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan laporan ini, baik berupa bantuan materi ataupun berupa motivasi dan dukungan kepada kami. Semua itu tentu terlalu banyak bagi kami untuk membalasnya, namun pada kesempatan ini kami hanya dapat mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Khairunnas, M.Ag selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

2. Bapak Dr. Hartono, M.Pd selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

3. Bapak Iwan Iskandar, M.T selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

4. Ibu Fadhilah Syafria, S.T., M.Kom selaku Pembimbing Akademik yang telah menyampaikan arahan dan bimbingannya selama perkuliahan, sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir.

5. Ibu Dr. Elin Haerani, S.T, M.kom selaku Pembimbing Tugas Akhir yang sudah meluangkan waktunya, menyampaikan arahan, bimbingan, serta saran dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

6. Bapak Jasril, S.Si., M.Sc. selaku dosen penguji I yang sudah menyampaikan saran dalam penyempurnaan Tugas Akhir ini.

(11)

xi

7. Ibu Iis Afrianty, S.T., M.Sc. selaku dosen penguji II yang sudah menyampaikan saran dalam penyempurnaan Tugas Akhir ini.

8. Ayahanda Suraji, Ibunda Rita, dan adik Dwi Rahma Sundari yang sudah memberikan do’a tiada hentinya, motivasi, serta semangat sehingga dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik

9. Teman-teman kelompok Tugas Akhir, Farel Mufadal Putra, Agung Jayadi, Fairuz Irgawan Sinaga yang telah membantu dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

10. Teman-teman TIF C 2018 yang telah membantu, memberikan dukungan, dan saling menginpirasi satu sama lain selama masa perkuliahan.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan untuk kesempurnaan laporan ini. Akhirnya kami berharap semoga laporan ini dapat memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Wassalamu’alaikum wa rohmatullohi wa barokatuh.

Pekanbaru, 19 Januari 2023

Irvan Syaefullah

(12)

xii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

LEMBAR SURAT PERNYATAAN ... iv

LEMBAR HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL ... v

LEMBAR PERNYATAAN ... vi

LEMBAR PERSEMBAHAN ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR TABEL ... xxi

DAFTAR RUMUS... xxiv

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Batasan Masalah ... 5

1.4 Tujuan Penelitian ... 6

1.5 Manfaat Penelitian ... 7

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA ... 8

(13)

xiii

2.1 Sistem Pendukung Keputusan ... 8

2.1.1 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan ... 9

2.1.2 Tahapan Pengambilan Keputusan ... 10

2.1.3 Komponen Sistem Pendukung Keputusan ... 10

2.2 Simple Additive Weighting (SAW) ... 11

2.3 Bantuan Ternak ... 13

2.4 User Acceptance Testing (UAT) ... 14

2.5 Penelitian Terkait... 16

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN... 21

3.1 Identifikasi Masalah ... 22

3.2 Studi Literatur ... 22

3.3 Pengumpulan Data... 23

3.4 Analisa Sistem ... 23

3.4.1 Subsistem Manajemen Data ... 23

3.4.2 Subsistem Manajemen Model ... 25

3.4.3 Subsistem Manajemen Dialog... 28

3.5 Perancangan Sistem ... 29

3.6 Implementasi ... 29

3.7 Pengujian ... 30

3.8 Kesimpulan dan Saran ... 30

BAB 4 PEMBAHASAN ... 31

4.1 Analisa Sistem ... 31

(14)

xiv

4.1.1 Subsistem Manajemen Data ... 31

4.1.2 Subsistem Manajemen Model ... 38

4.1.3 Subsistem Manajemen Dialog... 44

4.2 Perancangan Sistem ... 64

4.2.1 Perancangan Database ... 65

4.2.2 Perancangan Interface ... 67

4.3 Implementasi ... 87

4.3.1 Hasil Implementasi... 87

4.4 Pengujian ... 104

4.4.1 Pengujian Black Box ... 104

4.4.2 Pengujian User Acceptance Test (UAT) ... 111

4.5 Kesimpulan Pengujian ... 113

BAB 5 PENUTUP... 114

5.1 Kesimpulan ... 114

5.2 Saran ... 114

DAFTAR PUSTAKA ... 115

LAMPIRAN A ... 120

LAMPIRAN B ... 126

LAMPIRAN C ... 128

LAMPIRAN D ... 138

LAMPIRAN E ... 147

LAMPIRAN F ... 157

(15)

xv

LAMPIRAN G ... 163 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 166

(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Metodologi penelitian ... 21

Gambar 2. Flowchart metode SAW ... 26

Gambar 3 Flowchart Sistem Pendukung Keputusan Penerima Bantuan Ternak Sapi di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau ... 46

Gambar 4 Use Case Diagram Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Bantuan Ternak Sapi ... 48

Gambar 5 Sequence Diagram Pengajuan Berkas ... 54

Gambar 6 Sequence Diagram Proses Data Pengajuan (Ubah Status Data Pengajuan) ... 54

Gambar 7 Sequence Diagram Status Pengajuan (Lihat Data) ... 55

Gambar 8 Sequence Diagram Status Pengajuan (Download File)... 55

Gambar 9 Sequence Diagram Status Pengajuan (Hapus Data) ... 55

Gambar 10 Sequence Diagram Menilai Alternatif... 56

Gambar 11 Sequence Diagram Memilih Penerima Bantuan ... 57

Gambar 12 Sequence Diagram Penerima Bantuan ... 57

Gambar 13 Activity Diagram Pengajuan Berkas ... 58

Gambar 14 Activity Diagram Memproses Data Pengajuan ... 59

Gambar 15 Activity Diagram Status Pengajuan ... 60

Gambar 16 Activity Diagram Menilai Alternatif ... 61

Gambar 17 Activity Diagram Memilih Penerima Bantuan... 62

Gambar 18 Activity Diagram Penerima Bantuan ... 63

Gambar 19 Class Diagram Sistem Pendukung Keputusan Penerima Bantuan Ternak Sapi ... 64

Gambar 20 Perancangan Tampilan Halaman Login ... 67

Gambar 21 Perancangan Tampilan Halaman Beranda ... 68

(17)

xvii

Gambar 22 Perancangan Tampilan Halaman Ganti Password ... 68

Gambar 23 Perancangan Tampilan Halaman Daftar Data Pegawai ... 69

Gambar 24 Perancangan Tampilan Halaman Menambah Data Pegawai... 70

Gambar 25 Perancangan Tampilan Halaman lihat Data Pegawai ... 70

Gambar 26 Perancangan Tampilan Halaman Mengubah Data Pegawai ... 71

Gambar 27 Perancangan Tampilan Halaman Daftar Data Alternatif ... 72

Gambar 28 Perancangan Tampilan Halaman Menambah Data Alternatif... 72

Gambar 29 Perancangan Tampilan Halaman lihat Data Alternatif ... 73

Gambar 30 Perancangan Tampilan Halaman Mengubah Data Alternatif ... 74

Gambar 31 Perancangan Tampilan Halaman Daftar Data Kriteria ... 74

Gambar 32 Perancangan Tampilan Halaman Menambah Data Kriteria ... 75

Gambar 33 Perancangan Tampilan Halaman Mengubah Data Kriteria... 76

Gambar 34 Perancangan Tampilan Halaman Daftar Data Keterangan ... 76

Gambar 35 Perancangan Tampilan Halaman Menambah Data Keterangan ... 77

Gambar 36 Perancangan Tampilan Halaman Mengubah Data Keterangan... 78

Gambar 37 Perancangan Tampilan Halaman Daftar Data Pengadaan Bantuan ... 78

Gambar 38 Perancangan Tampilan Halaman Menambah Data Pengadaan Bantuan ... 79

Gambar 39 Perancangan Tampilan Halaman Pengajuan Berkas ... 80

Gambar 40 Perancangan Tampilan Halaman Status Pengajuan ... 80

Gambar 41 Perancangan Tampilan Halaman Daftar Data Pengajuan ... 81

Gambar 42 Perancangan Tampilan Halaman Daftar Data Pengajuan Diterima ... 82

Gambar 43 Perancangan Tampilan Halaman Daftar Data Pengajuan Ditolak ... 82

Gambar 44 Perancangan Tampilan Halaman Data Nilai Alternatif... 83

Gambar 45 Perancangan Tampilan Halaman Mengisi Data Nilai Alternatif ... 84

Gambar 46 Perancangan Tampilan Halaman Data Proses Alternatif ... 84

Gambar 47 Perancangan Tampilan Halaman Rating Kecocokan ... 85

Gambar 48 Perancangan Tampilan Halaman Normalisasi ... 86

(18)

xviii

Gambar 49 Perancangan Tampilan Halaman Hasil Ranking Dan Pilih Penerima

Bantuan ... 86

Gambar 50 Perancangan Tampilan Halaman Penerima Bantuan ... 87

Gambar 51 Tampilan Halaman Login... 88

Gambar 52 Tampilan Halaman Beranda ... 88

Gambar 53 Tampilan Halaman Ganti Password ... 89

Gambar 54 Tampilan Halaman Daftar Data Pegawai ... 90

Gambar 55 Tampilan Halaman Menambah Data Pegawai ... 90

Gambar 56 Tampilan Halaman Lihat Data Pegawai... 91

Gambar 57 Tampilan Halaman Mengubah Data Pegawai ... 91

Gambar 58 Tampilan Halaman Daftar Data Alternatif ... 92

Gambar 59 Tampilan Halaman Menambah Data Alternatif ... 92

Gambar 60 Tampilan Halaman Lihat Data Alternatif... 93

Gambar 61 Tampilan Halaman Mengubah Data Alternatif ... 93

Gambar 62 Tampilan Halaman Daftar Data Kriteria ... 94

Gambar 63 Tampilan Halaman Menambah Data Kriteria ... 94

Gambar 64 Tampilan Halaman Mengubah Data Kriteria ... 95

Gambar 65 Tampilan Halaman Daftar Data Keterangan ... 95

Gambar 66 Tampilan Halaman Menambah Data Keterangan ... 96

Gambar 67 Tampilan Halaman Mengubah Data Keterangan ... 96

Gambar 68 Tampilan Halaman Daftar Data Pengadaan Bantuan ... 97

Gambar 69 Tampilan Halaman Menambah Data Pengadaan Bantuan ... 97

Gambar 70 Tampilan Halaman Pengajuan Berkas ... 98

Gambar 71 Tampilan Halaman Status Pengajuan ... 98

Gambar 72 Tampilan Halaman Daftar Data Pengajuan ... 99

Gambar 73 Tampilan Halaman Daftar Data Pengajuan Diterima ... 99

Gambar 74 Tampilan Halaman Daftar Data Pengajuan Ditolak ... 100

Gambar 75 Tampilan Halaman Daftar Nilai Alternatif ... 100

(19)

xix

Gambar 76 Tampilan Halaman Mengisi Data Nilai Alternatif ... 101

Gambar 77 Tampilan Halaman Data Alternatif ... 101

Gambar 78 Tampilan Halaman Rating Kecocokan ... 102

Gambar 79 Tampilan Halaman Normalisasi ... 102

Gambar 80 Tampilan Halaman Hasil Ranking Dan Pilih Penerima Bantuan .... 103

Gambar 81 Tampilan Halaman Penerima Bantuan ... 103

Gambar 82 Sequence Diagram Login ... 147

Gambar 83 Sequence Diagram Mengelola Pegawai (Lihat Data) ... 147

Gambar 84 Sequence Diagram Mengelola Pegawai (Tambah Data)... 148

Gambar 85 Sequence Diagram Mengelola Pegawai (Ubah Data) ... 148

Gambar 86 Sequence Diagram Mengelola Pegawai (Hapus Data) ... 149

Gambar 87 Sequence Diagram Mengelola Alternatif (Lihat Data) ... 149

Gambar 88 Sequence Diagram Mengelola Alternatif (Tambah Data)... 150

Gambar 89 Sequence Diagram Mengelola Alternatif (Ubah Data) ... 150

Gambar 90 Sequence Diagram Mengelola Alternatif (Hapus Data) ... 151

Gambar 91 Sequence Diagram Mengelola Kriteria (Lihat Data) ... 151

Gambar 92 Sequence Diagram Mengelola Kriteria (Tambah Data) ... 152

Gambar 93 Sequence Diagram Mengelola Kriteria (Ubah Data) ... 152

Gambar 94 Sequence Diagram Mengelola Kriteria (Hapus Data)... 153

Gambar 95 Sequence Diagram Mengelola Keterangan (Lihat Data) ... 153

Gambar 96 Sequence Diagram Mengelola Keterangan (Tambah Data) ... 154

Gambar 97 Sequence Diagram Mengelola Keterangan (Ubah Data) ... 154

Gambar 98 Sequence Diagram Mengelola Keterangan (Hapus Data)... 155

Gambar 99 Sequence Diagram Mengelola Pengadaan Bantuan (Lihat Data) .... 155

Gambar 100 Sequence Diagram Mengelola Pengadaan Bantuan (Tambah Data) ... 156

Gambar 101 Sequence Diagram Mengelola Pengadaan Bantuan (Tutup Data Pengadaan) ... 156

(20)

xx

Gambar 102 Activity Diagram Login ... 157

Gambar 103 Activity Diagram Mengelola Pegawai ... 158

Gambar 104 Activity Diagram Mengelola Alternatif ... 159

Gambar 105 Activity Diagram Mengelola Kriteria ... 160

Gambar 106 Activity Diagram Mengelola Keterangan ... 161

Gambar 107 Activity Diagram Mengelola Pengadaan Bantuan ... 162

(21)

xxi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jumlah proposal masuk dan provosal terverifikasi pemberian bantuan ternak sapi di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau tahun 2019-

2021 ... 3

Tabel 2 Range Persetujuan Pengguna ... 16

Tabel 3 Penelitian terkait ... 16

Tabel 4 Kriteria ... 24

Tabel 5 Bobot Kriteria ... 31

Tabel 6 Keterangan Kriteria Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga ... 32

Tabel 7 Keterangan Kriteria Surat Rekomendasi Kabupaten/Kota ... 32

Tabel 8 Keterangan Kriteria Mengikuti Aturan dan Bimbingan Dinas Peternakan Kabupaten/Kota... 33

Tabel 9 Keterangan Kriteria Kelompok Binaan Dinas Peternakan Kabupaten/Kota ... 33

Tabel 10 Keterangan Kriteria Pengetahuan dan Pengalaman Beternak ... 34

Tabel 11 Keterangan Kriteria Pernah Mendapatkan Bantuan Pada Tahun yang Sama ... 34

Tabel 12 Keterangan Kriteria Pekerjaan Pengurus atau Anggota ... 34

Tabel 13 Keterangan Kriteria Terdapat Pengurus atau Anggota Kelompok yang Masih di Bawah Umur ... 35

Tabel 14 Keterangan Kriteria Dalam Satu Kartu Keluarga (KK) Terdapat 1 Orang Lebih Pengurus atau Anggota Dalam Kelompok Tersebut... 35

Tabel 15 Keterangan Kriteria Daerah Bebas Penyakit Hewan Menular... 36

Tabel 16 Keterangan Kriteria Sumber Pakan... 36

Tabel 17 Keterangan Kriteria Sumber Air ... 36

Tabel 18 Keterangan Kriteria Luas Lahan ... 37

(22)

xxii

Tabel 19 Keterangan Kriteria Ukuran Kandang ... 37 Tabel 20 Keterangan Kriteria Akses ... 38 Tabel 21 Alternatif Calon Penerima Bantuan Ternak Sapi ... 38 Tabel 22 Data Nilai Alternatif... 39 Tabel 23 Rating Kecocokan ... 40 Tabel 24 Hasil Normalisasi ... 43 Tabel 25 Hasil Perhitungan Akhir... 44 Tabel 32 Use Case Specification Pengajuan Berkas ... 49 Tabel 33 Use Case Specification Memproses Data Pengajuan ... 49 Tabel 34 Use Case Specification Status Pengajuan ... 50 Tabel 35 Use Case Specification Menilai Alternatif... 51 Tabel 36 Use Case Specification Memilih Penerima Bantuan ... 52 Tabel 37 Use Case Specification Penerima Bantuan ... 53 Tabel 38 Perancangan Database Sistem Pendukung Keputusan Penerima Bantuan Ternak Sapi ... 65 Tabel 39 Pengujian Login ... 104 Tabel 40 Ganti Password ... 104 Tabel 41 Pengujian Menu Pegawai ... 105 Tabel 42 Pengujian Menu Data Alternatif ... 106 Tabel 43 Pengujian Menu Kriteria ... 107 Tabel 44 Pengujian Menu Keterangan ... 108 Tabel 45 Pengujian Menu Pengadaan Bantuan ... 109 Tabel 46 Pengujian Menu Pengajuan Berkas... 110 Tabel 47 Pengujian Menu Status Pengajuan ... 110 Tabel 48 Pengujian Menu Data Pengajuan ... 111 Tabel 49 Pengujian Menu Data Penilaian Alternatif ... 111 Tabel 50 Hasil User Acceptance Test (UAT) ... 112 Tabel 26 Use Case Specification Login ... 138

(23)

xxiii

Tabel 27 Use Case Specification Mengelola Pegawai ... 138 Tabel 28 Use Case Specification Mengelola Alternatif ... 140 Tabel 29 Use Case Specification Mengelola Kriteria ... 142 Tabel 30 Use Case Specification Mengelola Keterangan ... 143 Tabel 31 Use Case Specification Mengelola Pengadaan Bantuan ... 145

(24)

xxiv

DAFTAR RUMUS

(1) Rumus Menentukan Matriks Keputusan ... 11 (2) Rumus Menentukan Nilai Atribut Benefit ... 12 (3) Rumus Menentukan Nilai Atribut Cost ... 12 (4) Rumus Menentukan Hasil Akhir dari Setiap Kriteria ... 13 (5) Rumus Menghitung Hasil Jawaban Kuisioner Responden ... 15 (6) Rumus Menghitung Nilai X (Skor Tertinggi) ... 15 (7) Rumus Menghitung Nilai Y (Skor Terendah) ... 15 (8) Rumus Menghitung Hasil dari Perhitungan UAT ... 15

(25)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Provinsi Riau termasuk wilayah dengan jumlah penduduk yang tinggi.

Tercatat di tahun 2020 melalui data Badan Pusat Statistik (BPS) diketahui jumlah populasi penduduk Provinsi Riau sebesar 6.951.002 jiwa. Dengan jumlah penduduk yang begitu besar, kebutuhan protein hewani sebagai salah satu faktor dari kebutuhan gizi 4 sehat 5 sempurna meningkat, salah satu protein hewani yang cukup diminati ialah daging sapi. Sapi merupakan ternak dengan potensi ekonomi yang menjanjikan, baik sebagai ternak bibit, daging potong, maupun sebagai bahan pangan [1].

Kebutuhan daging sapi di Provinsi Riau setiap tahunnya terus meningkat.

Pada tahun 2020 kebutuhan daging sapi diperkirakan mencapai 686 ribu ton/tahun dan konsumsi per kapita sebesar 2,56 kg/tahun [2]. Namun berdasarkan data BPS produksi daging sapi di Provinsi Riau hanya sebesar 8 ribu ton. Hal ini memperlihatkan jumlah produksi daging sapi di Provinsi Riau kekurangan pasokan sehingga membutuhkan impor daging sapi untuk memenuhi permintaan daging sapi. Di masa kini, jumlah produksi daging sapi di Indonesia hanya mampu memenuhi 45% dari kebutuhan [2]. Salah satu kebijakan pemerintah agar dapat memenuhi permintaan daging sapi yang setiap tahunnya selalu meningkat, dengan memberikan bantuan usaha ternak kepada para peternak sapi.

Usaha ternak adalah proses mengelompokkan beberapa faktor produksi seperti lahan, ternak, modal dan juga tenaga kerja agar dapat menghasilkan produk peternakan [3]. Usaha ternak sapi memiliki peluang dan minat beli yang besar, terlebih di Provinsi Riau. Besar lahan yang memadai, kondisi cuaca yang

(26)

2

mendukung dan sumber pakan ternak melimpah yang masih perlu diekplorasi seperti limbah perkebunan dapat di manfaatkan secara optimal dan menjadi nilai tambah. Kebutuhan akan ternak sapi sangatlah tinggi khususnya pada bulan-bulan mendekati Idul Adha, sehingga memberikan dampak besar bagi para peternak [4].

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2013 Republik Indonesia tentang pemberdayaan peternak. Pemerintah sangatlah berperan penting dalam memberikan bantuan seperti belanja hibah kepada peternak, dengan tujuan untuk mendukung usaha peternakan sapi. Kemudian menurut Peraturan No. 2 Tahun 2022 Gubernur Riau tentang pedoman belanja hibah dan bantuan sosial yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah. Maka Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau memiliki tugas yang meliputi aspek perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi dalam melaksanakan pemberdayaan dan memfasilitasi kelompok ternak melalui pendistribusian ternak sapi. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan.

Selain membantu peternak, pemerintah juga berperan penting dalam mengatasi pengangguran di Indonesia salah satunya pada Provinsi Riau. Menurut Badan Pusat Statistik tingkat pengangguran di Riau termasuk tinggi yaitu di tahun 2020 jumlah pengangguran sebesar 203.837 Jiwa. Untuk mengatasi jumlah pengangguran tersebut, pemerintah dapat membantu masyarakat dalam menciptakan lapangan pekerjaan dengan memberi bantuan ternak pada kelompok masyarakat. Masyarakat dapat memelihara dan mengembangbiakkan ternak agar kegiatan tersebut mendapatkan manfaat dah hasil pada kelompok masyarakat.

Kelompok masyarakat atau kelompok peternak dapat mengajukan laporan proposal untuk mendapatkan bantuan ternak sapi.

(27)

3

Tabel 1 Jumlah proposal masuk dan provosal terverifikasi pemberian bantuan ternak sapi di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau tahun 2019-2021

No Tahun Proposal Masuk Proposal Diverifikasi

1 2019 55 44

2 2020 23 16

3 2021 330 302

Total 408 362

Pada data Tabel 1 terlihat bahwa cukup banyak kelompok ternak yang mengajukan proposal. Terhitung ada 408 proposal pengajuan yang masuk.

Banyaknya jumlah pengajuan yang masuk tentunya menyulitkan pegawai dalam menentukan kelompok ternak yang diprioritaskan untuk mendapatkan bantuan ternak sapi. Dalam menentukan kelompok ternak penerima bantuan ternak sapi harus dilakukan secara selektif agar bantuan ternak yang diberikan tepat pada sasaran dan dapat memberikan manfaat bagi kelompok yang mendapatkan bantuan ternak sapi. Adapun keputusan jumlah ternak sapi yang diberikan kepada kelompok yang menerima bantuan bervariasi bergantungan dengan ketersediaan anggaran dan banyaknya kelompok yang diusulkan untuk menerima bantuan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlunya sistem pendukung keputusan agar dapat membantu petugas dalam menentukan kelompok ternak yang berhak menerima bantuan.

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) ialah sebuah sistem informasi yang digunakan untuk mengelola informasi pada suatu organisasi agar dapat memecahkan sebuah permasalah dalam kondisi semi-terstuktur dan tidak terstruktur. SPK merupakan seperangkat metode dengan bentuk model untuk memproses dan mengevaluasi data agar memungkinkan kemudahan dalam membuat keputusan yang sederhana, cepat, mudah dikelola, dapat disesuaikan, dan mudah dikomunikasi [5]. SPK pertama kali dicetuskan oleh Michael S. Scott Morton di tahun 1970-an [6]. Sistem pendukung keputusan dapat mempermudah

(28)

4

dalam memberikan keputusan berdasarkan data kriteria-kriteria yang ada, sehingga dapat memberikan bantuan ternak sapi kepada penerima yang berhak.

SPK terdiri dari beberapa jenis metode seperti metode Weighted Product, Simple Additive Weighting, Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution, dan lain-lain. Pada penelitian ini metode yang digunakan yaitu metode Simple Additive Weighting (SAW). SAW merupakan metode penjumlahan terbobot karena sumber penentu keputusan berdasarkan penjumlahan terbobot dari setiap atribut. SAW termasuk metode sederhana yang digunakan dalam mencari nilai tertinggi untuk dilakukan perangkingan sebagai acuan dalam menentukan keputusan. Metode ini membutuhkan tahapan normalisasi untuk mencari nilai tertinggi yang digunakan dalam melakukan perangkingan [7]. Kelebihan metode SAW terletak pada karakteristik penilaian yang lebih akurat, hal ini dikarenakan nilai kriteria dan bobot preferensi telah ditentukan sejak awal [8].

Pada penelitian tentang “Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Kelayakan Bantuan Ternak Oleh Dinas Ketahanan Pangan Dan Peternakan PROVSU Menggunakan Metode WASPAS” [9]. Penelitian ini menggunakan 10 kriteria yaitu rekomendasi Dinas yang menangani di Kab/Kota, berita acara pembentukan kelompok, surat keputusan pembentukan kelompok dari kepala desa, sertifikat kelas regu tani, anggaran dasar, akta notaris/surat keterangan kemenkumham, simluhtan, kartu tanda penduduk apengurus dan anggota kelompok tani, ketersediaan pakan ternak kelompok tani, ketersediaan kandang ternak. Data alternatif yang digunakan terdiri 10 data kelompok ternak di Provinsi Riau.

Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan metode WASPAS, kelompok ternak yang mendapatkan ranking 1 adalah kelompok Makmur II dengan nilai hasil akhir penjumlahan 0,9415.

Penelitian ini menggunakan metode SAW dalam penerima bantuan ternak dapat memberikan penilaian secara akurat kepada pengambil keputusan. Nilai

(29)

5

bobot pada tiap atribut telah ditentukan sebelumnya, agar dapat dilakukan perangkingan untuk menyeleksi alternatif dengan nilai terbaik dari alternatif yang digunakan. Pada penelitian lainnya yang membandingkan metode SAW dan AHP pada kasus pemilihan platform media pembelajaran daring didapatkan hasil dari metode SAW yaitu 0.090, sementara metode AHP 0.136 [10]. Sehingga disimpulkan bahwa metode SAW lebih relevan dibandingkan dengan metode AHP.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang telah dipaparkan di atas, maka dilakukan penelitian dengan judul “Sistem Pendukung Keputusan Penerima Bantuan Ternak Sapi di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau dengan Metode Simple Additive Weighting (SAW)”. Sistem pendukung keputusan ini dinamis dapat menyesuaikan dengan kriteria yang digunakan pada pengadaan yang sedang berlangsung pada tahun tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan di atas, maka dapat diuraikan rumusan masalah yaitu “bagaimana cara merancang sistem pendukung keputusan pemilihan penerima bantuan ternak sapi di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau dengan menggunakan metode (Simple Additive Weighting) SAW?”.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah ialah ruang lingkup pembahasan suatu masalah pada penelitian yang dilakukan oleh penulis sebagai berikut:

1. Data alternatif pada penelitian menggunakan 16 data kelompok peternak yang sudah mengajukan proposal di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau.

2. Bobot nilai kriteria ditentukan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau.

(30)

6

3. Pada penelitian ini, data kriteria yang digunakan terdiri dari 15 kriteria, berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Ir. Elly Suryani M.Si selaku kepala seksi bagian produksi peternakan, sebagai berikut:

a. Anggaran dasar/anggaran rumah tangga b. Surat rekomendasi Kabupaten/Kota

c. Mengikuti aturan dan bimbingan Dinas Peternakan Kabupaten/Kota d. Kelompok binaan Dinas Peternakan Kabupaten/Kota

e. Pengetahuan dan pengalaman beternak

f. Pernah mendapatkan bantuan pada tahun yang sama g. Pekerjaan pengurus atau anggota

h. Terdapat pengurus atau anggota kelompok yang masih di bawah umur i. Dalam satu Kartu Keluarga (KK) terdapat 1 orang lebih pengurus atau

anggota dalam kelompok tersebut j. Daerah bebas penyakit hewan menular k. Sumber pakan

l. Sumber air m. Luas lahan n. Ukuran kandang o. Akses

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas. Adapun tujuan dilaksanakannya penelitian ini ialah untuk merancang sistem pendukung keputusan pemilihan penerima bantuan ternak sapi dengan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau.

(31)

7

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini sebagai berikut:

1. Mendapatkan pilihan dalam pengambilan keputusaan secara akurat dan efektif dalam menentukan calon penerima bantuan ternak sapi dengan menggunakan metode Simple Additive Weighting.

2. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau dapat menentukan peternak yang menerima bantuan ternak sapi berdasarkan bobot penilaian dari tiap-tiap kriteria yang telah ditentukan.

(32)

8

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan program komputer yang dapat menciptakan informasi pendukung keputusan dalam pemecahan sebuah masalah yang berbentuk semi terstruktur dengan mengolah informasi, data maupun merancangan model [11]. Dalam SPK terdapat penggunaan data, menampilkan interface pengguna, dan mampu mengombinasikan dengan pola pikir dalam mengambil keputusan [12].

Berikut tiga penjelasan dari sistem pendukung keputusan berdasarkan para ahli:

1. Alter

Sistem pendukung keputusan merupakan sistem informasi yang menyajikan informasi, pemodelan dan manipulasi data. Sistem berkerja agar dapat memudahkan dalam mengambil keputusan pada kondisi yang semi- terstruktur, yang mana tidak ada ketentuan mendasar dalam mengambil keputusan [13].

2. Dadan Umar Daihani

Sistem pendukung keputusan didefinisikan sebagai sistem informasi terkomputerisasi yang menciptakan berbagai keputusan alternatif dalam memudahkan manajemen untuk mengatasi masalah terstruktur maupun non struktur dengan menggunakan data dan model [14].

3. Efraim

Sistem pendukung keputusan didefinisikan berbentuk sekumpulan tahapan berbasis model untuk digunakan pada data pemrosesan maupun evaluasi.

(33)

9

Sistem ini sederhana, cepat, mudah dikelola, dan lengkap untuk membantu manajer membuat keputusan untuk sukses [5].

2.1.1 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan

Adapun karakteristik dan fitur dari sistem pendukung keputusan yaitu [15]:

1. Mengambil keputusan dalam berbagai kondisi, terutama dalam kondisi semi terstruktur maupun non terstruktur, dengan cara menggabungkan antara hasil evaluasi manusia serta informasi komputer.

2. Mendukung tingkat manajemen dari bagian rendah hingga tinggi.

3. Mendukung kelompok maupun individu, masalah yang tidak struktural dan membutuhkan partisipasi lebih dari satu orang dari divisi lain di organisasi.

4. Sistem pendukung keputusan mendukung secara mandiri dan berkelanjutan.

5. Sistem pendukung keputusan mendukung terhadap semua tahapan keputusan, kecerdasan, desain, pilihan dan implementasi.

6. Memberikan dukungan dari berbagai prosedur yang cukup banyak dan pilihan pengambil keputusan.

7. Mampu beradaptif dengan perkembangan zaman.

8. Sistem pendukung keputusan dapat digunakan dengan mudah.

9. Meningkatkan keakuratan dan efisiensi pengambil keputusan, baik dari segi kesesuaian waktu maupun kualitas.

10. Pengambil keputusan dapat mengelolah tahapan pengambil keputusan yaitu tahapan kecerdasan, pilihan dan implementasi.

11. Memungkinkan pengguna akhir untuk membangun sistem sederhana mereka sendiri.

12. Menggunakan model pada umumnya atau kustom dalam menganalisis situasi keputusan.

13. Mendukung akses ke berbagai data, bentuk, jenis, dan area sistem informasi geografis berbasis objek.

(34)

10

14. Sistem pendukung keputusan mengarahkan pembelajaran dengan menggunakan komponen informasi yang dapat memberikan solusi yang efektif dan efesien.

2.1.2 Tahapan Pengambilan Keputusan

Tahapan atau fase yang harus dilakukan pada proses pengambilan keputusan adalah sebagai berikut [16]:

1. Fase Inteligensi

Merupakan kegiatan yang biasanya dibahas saat mengidentifikasi situasi, peluang, dan masalah. Fase inteligensi pengambilan keputusan terdiri dari pemindaian lingkungan, dengan cara terus menerus atau berselang-selang.

2. Fase Desain

Merupakan proses pengembangan dan menganalisis tindakan yang dapat dilakukan.

3. Fase Pilihan

Merupakan model keputusan yang diambil dengan kritis.

4. Fase Implementasi

Merupakan inisiasi sesuatu baru dan dapat juga diartikan sebagai pengenalan terhadap perubahan. Fase implementasi cukup sulit untuk diartikan karena mempunyai proses yang lama dan tidak adanya batasan yang jelas.

2.1.3 Komponen Sistem Pendukung Keputusan

Suatu sistem pendukung keputusan terdiri dari beberapa komponen (subsistem) yang menentukan keefektifan sistem [17], sebagai berikut:

1. Subsistem Manajemen Data

Merupakan penginputan kumpulan data yang berisikan informasi penting tentang situasi dan kondisi. menajemen software yang dikenal dengan

(35)

11

sistem manajemen basis data (DBMS/Database Management System).

Subsistem manajemen informasi bisa saling berhubungan dengan data warehouse sebuah perusahaan, dimana merupakan sebuah wadah yang menampung data perusahaan yang sesuai dengan kriteria pengambilan keputusan.

2. Subsistem Manajemen Model

Merupakan bentuk dari perangkat lunak yang mencakup model ekonomi, statistika, ilmu manajemen, serta model kuantitatif yang menyediakan kemampuan analisa dan software manajemen yang sesuai.

3. Subsistem Manajemen Dialog

Merupakan cakup berbagai aspek analisa dari kebutuhan sistem.

2.2 Simple Additive Weighting (SAW)

Metode Simple Additive Weighting (SAW), dikenal lain sebagai metode penjumlahan terbobot. SAW termasuk lgoritma yang biasanya digunakan untuk sistem pendukung keputusan, bertujuan membandingkan alternatif-alternatif dengan lebih seimbang dan membuat perhitungan yang lebih baik.

Dalam penggunaan metode SAW terdapat prosedur yang harus dilakukan dalam memecahakan permasalahan yaitu [18]:

1. Tentukan kriteria yang akan digunakan.

2. Tentukan nilai tingkat kecocokan masing-masing alternatif untuk setiap kriteria.

3. Membuat matriks keputusan X dengan menggunakan data alternatif pada setiap kriteria.

Matriks X = [

𝑥11 𝑥12 ⋯ 𝑥1𝑛 𝑥21 𝑥22 ⋯ 𝑥2𝑛

⋮ 𝑥𝑚1

⋮ 𝑥𝑚2

⋯ 𝑥𝑚𝑛 ]

(1)

(36)

12 Keterangan:

𝑥𝑖𝑗 = baris dan kolom matriks

𝑥𝑖 = data alternatif yang digunakan (1,2,…m) 𝑥𝑗 = data kriteria yang digunakan (1,2,…,n)

4. Pada tahapan ini sebelum dilakukan normalisasi matriks, terlebih dahulu menentukan jenis atribut yaitu atribut benefit atau atribut cost, pada setiap kriteria.

Atribut benefit merupakan kriteria yang menguntungkan bagi perhitungan, semakin besar nilai pada kriteria tersebut semakin bagus.

𝑅𝑖𝑗 = 𝑥𝑖𝑗

max⁡(𝑥𝑖𝑗) Jika j adalah Benefit

(2)

Sedangkan atribut cost merupakan kriteria yang biaya atau kerugian bagi perhitungan, semakin kecil nilainya pada kriteria semakin bagus.

𝑅𝑖𝑗 = min⁡(𝑥𝑖𝑗)

𝑥𝑖𝑗 Jika j adalah Cost

(3)

Keterangan:

𝑅𝑖𝑗 = nilai peringkat yang dinormalisasi 𝑀𝑎𝑥𝑖𝑗 = nilai max pada tiap kriteria i 𝑀𝑖𝑛𝑖𝑗 = nilai min pada tiap kriteria i 𝑥𝑖𝑗 = baris dan kolom pada matriks

5. Melakukan normalisasi matriks dengan menyesuaikan dengan jenis atribut (atribut benefit atau atribut cost) sehingga didapatkan matriks ternormalisasi R.

(37)

13

Rumus (2) dan Rumus (3) adalah rumus yang dipakai dalam menormalisasikan matriks.

6. Tentukan nilai preferensi dari masing-masing alternatif (𝑉𝑖) yaitu penjumlahan dari perkalian matriks ternormalisasi dengan vektor bobot.

Untuk mendapatkan hasil akhir untuk setiap alternatif menggunakan Rumus (4) :

𝑉𝑖= ∑ 𝑊𝑗𝑅𝑖𝑗

𝑛

𝑗=1

(4)

Keterangan:

𝑉𝑖 = nilai akhir alternatif 𝑊𝑗 = bobot kriteria

𝑅𝑖𝑗 = nilai normalisasi matriks

7. Nilai akhir (𝑉𝑖) dari setiap alternatif diurutkan dari nilai tertinggi ke terendah.

Nilai tertinggi yang diperoleh menunjukkan alternatif tersebut terpilih sebagai alternatif terbaik.

2.3 Bantuan Ternak

Pada Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2013 Republik Indonesia tentang pemberdayaan peternak. Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota berupaya dalam memberdayakan peternak, menanggulangi kemiskinan, menguatkan ketahanan pangan, dan memberikan dukungan untuk pertumbuhan usaha peternakan. Kementerian Peternakan memberikan bantuan belanja dalam bentuk barang kepada para peternak. Pemberian bantuan hewan ternak merupakan salah satu bentuk bantuan yang diberikan kepada peternak.

Untuk mendapatkan bantuan tersebut kelompok ternak harus memenuhi

(38)

14

persyaratan dari pihak pemberi bantuan, baik umum dan teknis. Dalam beberapa kondisi menentukan kelompok yang menerima bantuan terkadang belum cukup efektif dan menimbulkan penyaluran bantuan ternak menjadi tidak sesuai pada yang membutuhkan, sehingga bantuan yang disalurkan dari pemerintah tidak memberikan manfaat yang maksimal kepada peternak [19].

Bantuan sapi merupakan program Pemerintah Provinsi Riau yang diatur dalam Peraturan No. 2 Tahun 2022 Gubernur Riau tentang pedoman belanja hibah dan belanja bantuan sosial yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah. Ternak sapi yang digunakan sebagai tujuan bantuan ialah jenis sapi madura, dikarenakan jenis ini sudah dikenali baik oleh masyarakat Indonesia termasuk masyarakat Provinsi Riau. Kualitas ternak yang disalurkan dipilih dengan jeli agar memenuhi syarat untuk dibudidayakan, baik secara fisik, kesehatan, dan untuk reproduksi [20].

2.4 User Acceptance Testing (UAT)

Metode pengujian UAT ialah suatu pengujian yang dilakukan peneliti yang bertujuan untuk menunjukkan kelayakan sistem dimana dapat digunakan dan ramah bagi pengguna sistem. Pada penelitian ini jenis pengujian UAT yang digunakan memakai skala Likert yaitu dengan menyebarkan kuisoner pertanyaan kepada pimpinan dan pegawai [21]. Langkah-langkah pengujian UAT adalah sebagai berikut:

1. Membuat pertayaan untuk responden, ada 5 pilihan jawaban yaitu SS (Sangat Setuju), S (Setuju), CS (Cukup Setuju), KS (Kurang Setuju), TS (Tidak Setuju).

(39)

15

2. Menghitung hasil dari jawaban kuisioner responden

a. SS (Sangat Setuju) = 5 x (Total penilaian SS) = Hasil b. S (Setuju) = 4 x (Total penilaian S) = Hasil c. CS (Cukup Setuju) = 3 x (Total penilaian CS) = Hasil d. KS (Kurang Setuju) = 2 x (Total penilaian KS) = Hasil

e. TS (Tidak Setuju). = 1 x (Total penilaian TS) = Hasil (5)

Hasil dari 5 kategori tersebut di jumlahkan untuk mendapatkan total skor.

3. Melakukan pencarian nilai X (skor tertinggi) dan Y (skor terendah), untuk perhitungan nilai X menggunakan Rumus (6), dan perhitungan Y menggunakan Rumus (7):

X = Skor Tertinggi x (Jumlah Pernyataan x Jumlah Responden) (6) Y = Skor Terendah x (Jumlah Pernyataan x Jumlah Responden) (7)

4. Setelah melakukan perhitungan persentase UAT untuk mendapatkan hasil dari perhitungan UAT dengan menggunakan Rumus (8):

Persentasi⁡UAT = ⁡Total⁡Skor

x ⁡x⁡100%

(8)

5. Adapun hasil dari persentase UAT dikategorikan menggunakan Tabel 2 berikut, yang merupakan pedoman yang digunakan untuk menskalakan nilai akhir.

(40)

16

Tabel 2 Range Persetujuan Pengguna

2.5 Penelitian Terkait

Penelitian yang berkaitan meliputi deskripsi dari bahasan penelitian yang dilakukan, mendukung keakuratan penelitian, metode penelitian, dan teori yang digunakan.

Tabel 3 Penelitian terkait

No Penulis Tahun Judul Hasil

1 Rosi Kusuma Serli, Vita Indriyani, Mulia Rahmayu

2022 Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW) untuk Menentukan Perangkingan Guru

Berprestasi Studi Kasus:

SDN

Rambutan 03 Pagi.

Penelitian ini menggunakan

metode SAW, dalam

menentukan guru berprestasi yang sudah di rangkingkan untuk mendapatkan rangking yang paling tertinggi. Kriteria yang digunakan seperti kehadiran, masa kerja, keahlian, membuat karya tulis ilmiah, setifikat

Pendidikan. Dengan

menggunkan data alternatif nama-nama guru [22].

2 Volvo Sihombing, Victor Marudut Mulia Siregar, Wahyu Simon Tampubolon, Maya Jannah,

2021 Implementatio n of Simple Additive Weighting Algorithm in Decision Support System

Penelitian ini menggunakan metode SAW untuk membantu konsumen dalam memilih mobil bekas dengan memilih beberapa atribut untuk menghasilkan hasil rekomendasi mobil bekas toyota.

Kriteria yang digunakan adalah production year, engine capacity, car color, car price.

Data alternatif yang digunakan

(41)

17 Risdalina,

Abdul Hakim

ada 5 data alternatif dengan hasil tertinggi dari alternatif tersebut adalah toyota fortuner dengan nilai 101[23].

3 Siska Kristiana Simanullang, Andreas Gerhard Simorangkir

2021 Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Calon Karyawan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting

Penelitian ini menggunakan metode SAW, kriteria yang digunakan seperti test kepribadian, tes psikotest, test ketelitian, test koran, test mata, komitmen. Setiap kriteria diberikan bobot untuk dapat di proses agar menghasilkan rekomendasi calon karyawan pada perusahaan. Alternatif yang mendapatkan nilai terbesar adalah alternatif A12 nilai sebesar 4.34 [24].

4 Randi Afri Nandes

2021 Sistem Pendukung Keputusan terhadap Jenis dan Penerima dalam

Penentuan Bantuan Desa Menggunakan Metode Simple Additive Weighting

Penelitian ini mengimplementasi

metode SAW, untuk

memudahkan pekerjaan anggota bantuan sosial dalam menentukan keluarga yang layak menerima bantuan desa. Kriteria yang digunakan seperti penghasilan/bulan, pekerjaan, jenis rumag, tanggungan (orang).

Data alternatif yang digunakan 9 data alternatif dan alternatif yang mendapatkan nilai tertinggi yaitu tukijo dengan hasil sebesar 1 [25].

5 Wahyu Hadikristant, Njai, Andri Firmansyah

2021 Sistem Pendukung Keputusan untuk Menentukan Kelayakan Penerima Bantuan Rehabilitas Rumah Tidak

Penelitian ini mengembangkan sebuah sistem menggunakan

metode SAW, untuk

mendapatkan hasil rekomendasi calon penerima bedah rumah yang diberikan oleh Dinas Perumahan, Permukiman dan

Pemakaman Kabupaten

Tangerang. Penelitian ini menggunakan beberapa data

(42)

18 Layak Huni Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW) pada Dinas Perumahan, Permukiman dan

Pemakaman Kabupaten Tangerang

kriteria seperti status, jenis lantai, Pendidikan, dinding, umur. Data yang digunakan untuk alternatif tediri dari 5 data yang kemudian proses untuk mendapatkan nilai tertinggi, data alternatif yang mendapatkan nilai tertinggi adalah sumiati dengan hasil 15,45 [26].

6 Fandi Aziz, A. Sidiq Purnomo

2021 Sistem Penunjang Keputusan Penentuan Reward Bagi Mitra Terbaik Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW) (Studi Kasus : PT.

Telkom Akses)

Penelitian ini menggunakan metode SAW, memberikan penilaian kepada mitra terbaik berdasarkan kriteria seperti rekonsiliasi data, atribut, absensi dan kinerja. Penelitian ini menggunakan 14 data alternatif kemudian di normalisasikan untuk mendapatkan nilai akhir, nilai akhir tertinggi pada perangkingan ada 98,32 pada alternatif PT. GRI [27].

7 Muhammad Natsir Gayo, Alexander J.P. Sibarani

2021 Sistem Rekomendasi Penerima Zakat Untuk Mustahiq Dengan

Metode Simple Additive Weighting (SAW)

Penelitian ini mengimplementasi metode SAW, dalam mencari hasil rekomendasi mustahiq yang menerima zakat. Kriteria yang digunakan adalah status tempat tinggal, penghasilan, status pekerjaan, jumlah tanggungan, kendaraan keluarga dengan total bobot seluruh kriteria adalah 100.

Kemudian data alternatif di rangkingkan berdasarkan bobot kriteria yang digunakan, mendapatkan hasil akhir tertinggi yaitu dengan nilai 94 pada alternatif ibu siti juwariah, yang

(43)

19

di susul ibu anih dengan nilai akhir yang sama [28].

8 Iper Riyansuni, Joni Devitra

2020 Analisis Dan Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Dengan Simple Additive Weighting (SAW) Pada Dinas Sosial Kota Jambi

Penelitian ini mengimplementasi metode SAW, sebagai pemilihan penerima bantuan pangan non tunai. Kriteria yang digunakan terdiri dari luas lantai, jenis lantai, jenis dinding, tidak memeliki fasilitas, sumber penerangan, sumber air minum, bahan bakar untuk sehari-hari, konsumsi, pakaian, jumlah makan, membayar biaya pengobatan, sumber penghasilan, Pendidikan tertinggi, tabungan [29].

9 Jeperson Hutahaean, Muliati Badaruddin

2020 Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Sekolah SMK Swasta

Penerima Dana Bantuan Menerapkan Metode Simple Additive Weighting (SAW)

Penelitian ini menggunakan metode SAW, untuk memberikan beberapa kandidat atau alternatif berdasarkan nilai tertinggi untuk menentukan sekolah SMK penerima dana bantuan beasiswa.

Kriteria yang digunakan seperti prestasi siswa, rata-rata penghasilan orang tua, mengikuti peraturan pemerintah, dan tingkat keaktifan siswa. Hasil perangkingan dari data alternatif terpilih SMK mandala taruna, dengan hasil penjumlahan 0,84 [7].

10 Falentino Sembiring, Mohamad Tegar Fauzi, Siti Khalifah, Ana Khusnul Khotimah,

2020 Sistem Pendukung Keputusan Penerima Bantuan Covid 19

menggunakan Metode Simple

Penelitian ini mengimplementasi metode SAW, menggunakan kriteria-kriteria yang telah di tetapkan untuk dapat menyeleksi calon penerima bantuan sosial di desa sundawenang. Penelitian ini menggunakan 20 data alternatif kemudian diberikan nilai bobot

(44)

20 Yayatillah

Rubiati

Additive Weighting (SAW) (Studi Kasus : Desa Sundawenang)

pada masing-masing alternatif kemudian dilakukan tahap normalisasi untuk mendapatkan nilai akhir. Nilai akhir yang paling tinggi pada data alternatif yaitu alternatif cicih junarsih [30].

(45)

21

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian adalah serangkaian tahap demi tahap yang dilakukan secara terstruktur dan dijadikan pedoman dalam melaksanakan peneltian guna mencapai tujuan penelitian. Berikut rangkaian tahapan penelitian sebagai berikut:

Gambar 1 Metodologi penelitian

(46)

22

3.1 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah adalah cara identifikasi sebuah permasalahan yang akan diteliti. Adapun hal-hal yang dilakukan pada tahap identifikasi masalah, yaitu:

1. Latar Belakang

Latar belakang merupakan tahapan dasar dari penelitian, pada kasus ini difokuskan pada pendukung keputusan dalam penerimaan bantuan ternak sapi.

2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah adalah permasalahan yang akan di selesaikan pada penelitian.

3. Batasan Masalah

Batasan masalah ialah tahapan memperkecil ruang lingkup masalah yang dilakukan agar penelitian tidak keluar dari ruang lingkup penelitian.

4. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan hasil yang diharapkan oleh penulis pada penelitiannya. Tujuan dari penelitian ini untuk merancang sistem pendukung keputusan pemilihan penerima bantuan ternak sapi dengan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau.

5. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ialah manfaat yang didapatkan dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis.

3.2 Studi Literatur

Tahapan ini digunakan untuk mencari sumber informasi atau referensi untuk menerapkan metode yang digunakan pada penelitian sebelumnya, biasanya bersumber dari karya ilmiah seperti buku, artikel, skripsi, dan paper yang

(47)

23

berhubungan dengan sistem pendukung keputusan menggunakan metode Simple Additive Weighting.

3.3 Pengumpulan Data

Tahapan pengumpulan data bertujuan agar mendapatkan informasi yang mendukung penelitian. Penulis mengumpulkan informasi dan data di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau dengan dilakukan wawancara pada kepala seksi bagian produksi peternakan yaitu ibu Ir. Elly Suryani, M.Si untuk dapat mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan permasalahan. Data yang dikumpulkan yaitu 15 data kriteria, dan 16 data alternatif.

3.4 Analisa Sistem

Tahapan menganalisa sistem adalah cara memecahkan masalah untuk mengetahui hubungan antar komponen agar bisa bekerja sama dan saling berinteraksi satu sama lain dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode SAW untuk mengetahui penerima yang berhak menerima bantuan ternak sapi, beberapa komponen/subsistem tersebut adalah sebagai berikut:

3.4.1 Subsistem Manajemen Data

Tahap subsistem manajemen data bertujuan untuk mengidentifikasi data yang dibutuhkan pada kriteria sebagai penilaian untuk penentuan penerima bantuan ternak dalam pembuatan sistem. Berdasarkan dalam Peraturan No. 2 Tahun 2022 Gubernur Riau, tentang pedoman belanja hibah dan bantuan sosial yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah. Maka dilakukan wawancara dengan ibu Ir. Elly Suryani, M.Si. selaku kepala seksi bagian produksi peternakan untuk mendapatkan kriteria, keterangan, nilai, bobot, dan jenis yang digunakan dalam penerimaan bantuan ternak. Berikut adalah kriteria-kriteria yang telah ditentukan di

(48)

24

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau, seperti pada Tabel 4 berikut ini:

Tabel 4 Kriteria

No Kriteria Keterangan Nilai Bobot Jenis

1 Anggaran dasar/anggaran rumah tangga

Ada 5

0,05 Benefit

Tidak ada 1

2 Surat rekomendasi Kabupaten/Kota

Ada 5

0,06 Benefit

Tidak ada 1

3

Mengikuti aturan dan bimbingan Dinas Peternakan Kabupaten/Kota

Kelompok bersedia 5

0,06 Benefit Kelompok tidak bersedia 1

4

Kelompok binaan Dinas Peternakan

Kabupaten/Kota

Kelompok terdaftar 5

0,06 Benefit Kelompok tidak terdaftar 1

5 Pengetahuan dan pengalaman beternak

> 5 Thn 5

0,10 Benefit

4-5 Thn 4

3 Thn 3

1-2 Thn 2

< 1 Thn 1

6

Pernah mendapatkan bantuan pada tahun yang sama

Sudah 5

0,11 Cost

Belum 1

7 Pekerjaan pengurus atau anggota

Non petani peternak 5

0,06 Cost Petani peternak 3

Pengangguran 1

8

Terdapat pengurus atau anggota kelompok yang masih di bawah umur

Ada 5

0,05 Cost

Tidak ada 1

9

Dalam satu Kartu

Keluarga (KK) terdapat 1 orang lebih pengurus atau anggota dalam kelompok tersebut

Ada 5

0,05 Cost

Tidak ada 1

10 Daerah bebas penyakit hewan menular

Daerah sedang terjangkit

penyakit hewan 5

0,09 Cost Daerah bebas penyakit

hewan 1

(49)

25 11 Sumber pakan

Hijauan pakan ternak 2

0,07 Benefit Limbah tanaman

pangan/perkebunan 2 Limbah industri (ampas

tahu, onggok, dll) 1 12 Sumber air

Air sumur/air tanah 2

0,07 Benefit

Air permukaan 2

Air PDAM 1

13 Luas lahan

> 3 ha 5

0,06 Benefit

2,1 - 3 ha 4

1,1 - 2 ha 3

0,5 - 1 ha 2

< 0,5 ha 1

14 Ukuran kandang

> 900 m2 5

0,06 Benefit

700 - 900 m2 4

400 - 600 m2 3

100 - 300 m2 2

< 100 m2 1

15 Akses

Jalan aspal atau beton 5

0,05 Benefit Jalan tanah atau berpasir 3

Penyeberangan sungai 1 3.4.2 Subsistem Manajemen Model

Subsistem manajemen model dalam pembuatan sistem menggunakan pemodelan. Pemodelan yang digunakan dalam membuat sistem keputusan yaitu dengan metode SAW seperti pada Gambar 2 di bawah ini.

(50)

26

Gambar 2. Flowchart metode SAW

Berdasarkan Gambar 2 flowchart metode SAW, tahapan-tahapan yang dilakukan dapat diuraikan seperti di bawah ini:

1. Memasukkan data untuk setiap kriteria pada setiap alternatif

Tahapan ini merupakan proses menyimpan data kriteria, kriteria yang digunakan pada Tabel 4 untuk menentukan calon penerima bantuan ternak

(51)

27

sapi. Memasukkan data alternatif yang digunakan, data alternatif yang digunakan adalah kelompok ternak yang telah mengajukan laporan ke Dinas Pertenakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau, data kriteria tersebut di masukkan pada data alternatif (setiap kelompok ternak).

2. Membuat matriks keputusan

Tahapan ini membuat matriks untuk memasukkan data setiap kriteria ke data setiap alternatif, data dari setiap kriteria di alternatif diubah ke bilangan nominal. data matriks yang digunakan yaitu 𝑥𝑖𝑗, data alternatif berada pada setiap baris di matriks 𝑥𝑖, sedangkan untuk data kriteria berada pada setiap kolom di matriks 𝑥𝑗. Rumus matriks yang digunakan pada Rumus (1).

3. Normalisasi matriks keputusan

Tahapan ini melakukan normalisasi matrik keputusan. Sebelum dilakukan normalisasi harus menentukan kriteria tersebut berupa atribut benefit atau atribut cost, jika kriteria tersebut benefit menggunakan Rumus (2), sedangkan untuk cost menggunakan Rumus (3). setelah menentukan dilakukan normalisasi pada matriks, hasil dari normalisasi matriks tersebut menjadi 𝑅𝑖𝑗.

4. Memasukkan bobot di setiap kriteria

Tahapan ini memasukkan data bobot 𝑊𝑗 yang terkait dengan setiap kriteria yang digunakan untuk melakukan perhitungan terhadap nilai kriteria pada setiap alternatif. Data bobot ditentukan melalui hasil diskusi yang dilakukan oleh penulis dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau.

5. Mengalikan matriks ternomalisasi dengan bobot masing-masing kriteria Tahapan ini melakukan perhitungan dengan menggabungkan hasil dari perhitungan di matriks berdasarkan data normalisasi 𝑅𝑖𝑗 dengan data bobot pada setiap kriteria 𝑊𝑗 , dilakukan perhitungan dengan menggunakan Rumus (4) untuk mendapatkan hasil akhir dari setiap alternatif (𝑉𝑖).

(52)

28 6. Mendapatkan hasil setiap alternatif

Pada tahapan ini merupakan hasil dari nilai akhir pada setiap data alternatif (𝑉𝑖) yaitu kelompok ternak. Nilai akhir setiap alternatif (𝑉𝑖) tersebut dilakukan pengurutan nilai terbesar ke nilai terkecil untuk mengetahui ranking pada setiap data alternatif.

3.4.3 Subsistem Manajemen Dialog

Pada subsistem manajemen dialog menganalisa kebutuhan dari sistem.

Adapun yang termasuk bagian manajemen dialog yaitu:

1. Use Casee Diagram

Bertujuan untuk mengetahui interaksi antara aktor administrator, pimpinan, pegawai, dan alternatif pada sistem penerima bantuan ternak.

2. Use Case Specification

Bertujuan untuk menjelaskan interaksi antara aktor administrator, pimpinan, pegawai, dan alternatif pada sistem penerima bantuan, dari masing-masing use case.

3. Sequence Diagram

Bertujuan untuk mengetahui penggambaran aliran eksekusi dari interaksi antara object pada sistem penerima bantuan.

4. Activity Diagram

Bertujuan untuk menggambarkan alur dari aktor administrator, pimpinan, pegawai, dan alternatif pada sistem penerima bantuan.

5. Class Diagram

Bertujuan untuk menampilkan struktur dari segi pengertian kelas-kelas pada sistem penerima bantuan.

(53)

29

3.5 Perancangan Sistem

Ttahapan ini merancangkan sistem berdasarkan analisa permasalahan.

Berikut tahapan perancangan sistem terdiri dari tiga bagian, yaitu:

1. Perancangan Database

Pada perancangan ini membuat tabel-tabel basis data yang akan digunakan dalam sistem.

2. Perancangan Interface

Perancangan interface atau yang disebut perancangan antar muka merupakan rancang tampilan, desain input, dan desain output dari struktur menu sistem.

3.6 Implementasi

Tahapan implementasi dilakukan apabila tahap analisa sistem dan perancangan sistem telah dilewati, selanjutnya adalah tahap implementasi.

Pengimplementasian sistem ini ini untuk merealisasikan hasil rancangan sebelumnya, dan membutuhkan peralatan pendukung seperti perangkat keras dan perangkat lunak.

Perangkat keras yang digunakan:

a. Prosesor : AMD Ryzen 5 3550H b. Memory : 8 Gigabyte

c. Harddisk : 1000 Gigabyte Perangkat lunak yang digunakan:

a. Platform : Windows 10.

b. Bahasa Pemrograman : PHP

c. DBMS : MySQL.

d. Browser : Google Chrome.

(54)

30 e. Server : localhost.

f. Text Editor : Visual Studio Code.

3.7 Pengujian

Pada tahapan ini bertujuan untuk mengukur kelayakan sistem, maka dilakukan pengujian dengan dua pengujian yaitu:

1. Pengujian Black Box

Pengujian black box dilakukan untuk melihat apakah sistem bekerja dengan semestinya atau tidak. Pengujian ini berfokus pada input dan ouput dari sebuah sistem.

2. Pengujian UAT (User Acceptance Test)

Pengujian UAT dilakukan untuk menilai fungsional maupun fisik sistem yang dibangun sudah sesuai dengan keinginan pengguna. Pengujian ini berisikan pertanyaan berkaitan dengan sistem, pertanyaan tersebut dilakukan perhitungan menggunakan Rumus (5), dan ditotalkan untuk mendapatkan total skor, total skor tersebut dilakukan perhitungan dengan Rumus (6) dan Rumus (7), selanjutnya melakukan perhitungan untuk mendapatkan hasil presentase UAT dengan menggunakan Rumus (8).

3.8 Kesimpulan dan Saran

Pada penelitian ini kesimpulan yang diharapkan yaitu sistem yang dibuat dapat memberikan rekomendasi penerima bantuan sapi yang dibantu dengan menerapkan metode SAW. Adapun saran penulis untuk dapat menyempurnakan dan mengembangkan penelitian selanjutnya.

(55)

114

BAB 5 PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari pengujian dalam penentuan penerima bantuan ternak sapi di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau, dapat diambil kesimpulah yaitu:

1. Sistem pendukung keputusan ini menggunakan metode SAW untuk memberikan saran calon penerima bantuan ternak yang diberikan ke kelompok ternak sapi yang mengajukan laporan ke Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau.

2. Sistem pendukung keputusan ini dinamis dapat menyesuaikan kriteria yang digunakan pada pengaadaan yang sedang berlangsung pada setiap tahunnya.

3. Pengujian black box, fitur-fitur seperti tambah data, ubah data, dan hapus data pada sistem yang dibangun berjalan sesuai yang diinginkan dan hasil sukses.

4. Pengujian User Acceptance Test (UAT), dengan mengunakan 10 responden dan 11 pertanyaan diperoleh hasil presentase range 84% masuk pada kategori “Sangat Setuju”.

5.2 Saran

Adapun saran untuk penelitian berikutnya diharapkan dapat menggunakan semua data alternatif yang ada pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau, sehingga dapat mengetahui hasil nilai dari semua data alternatif.

(56)

115

DAFTAR PUSTAKA

[1] N. Handayani, “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Hewan Ternak Sapi Dengan Metode Bayesian Network,” J. Perencanaan, Sains, Teknol. dan Komput., vol. 4, no. 1, pp. 359–365, 2021.

[2] F. Zuhdi, Y. Zurriyati, and E. Novriandeni, “Peramalan Populasi Sapi di Provinsi Riau dan Indonesia Menggunakan Pendekatan ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average),” J. Peternak., vol. 18, no. 2, pp. 87–99, 2021, doi: 10.24014/jupet.v18i2.11558.

[3] I. Indrayani and Andri, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha Ternak Sapi potong di Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya,”

J. Peternak. Indones., vol. 20, no. 3, pp. 151–159, 2018.

[4] Betrisandi, “Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerima Bantuan Pemberdayaan untuk Kelompok Peternak Sapi Menggunakan Metode ARAS (Additive Ratio Assessment),” J. Sist. Inf. DAN Tek. Komput., vol. 4, no. 1, pp. 40–46, 2019.

[5] I. Sunoto and A. Susanto, “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Asuransi Jiwa Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process Dengan Criterium Decision Plus,” J. Teknol., vol. 9, no. 1, p. 7, 2017, doi:

10.24853/jurtek.9.1.7-12.

[6] I. I. Sinon and A. F. Rozi, “Sistem Pendukung Keputusan Dalam Pemilihan Biji Kelapa Sawit Menggunakan Metode MOORA,” J. Teknol. Dan Sist. Inf.

Bisnis, vol. 3, no. 2, pp. 425–430, 2021, doi: 10.47233/jteksis.v3i2.301.

[7] J. Hutahaean and M. Badaruddin, “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Sekolah SMK Swasta Penerima Dana Bantuan Menerapkan Metode Simple

(57)

116

Additive Weighting (SAW),” Jeperson Hutahaean Muliati Badaruddin, vol.

4, no. 2, pp. 466–471, 2020, doi: 10.30865/mib.v4i2.2109.

[8] F. M. F. Syarief and S. Suwandana, “Analisis Dan Perancangan Decision Support System Menentukan Angkat Kredit Dengan Metode SAW (Simple Additive Weighting) Pada Leasing Oto Finance Batam,” Jursima, vol. 6, no.

1, p. 45, 2018, doi: 10.47024/js.v6i1.109.

[9] R. H. Siallagan and Safrizal, “Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Kelayakan Bantuan Ternak Oleh Dinas Ketahanan Pangan Dan Peternakan PROVSU Menggunakan Metode WASPAS,” InfoSys J., vol. 4, no. 2, pp.

205–214, 2020.

[10] P. M. Kusumantara, A. B. Putra, S. Mukaromah, and S. Ayyubi, “Analisis Perbandingan Metode SAW dan AHP Pada Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Platform Media Pembelajaran Daring,” SCAN - J. Teknol. Inf. dan Komun., vol. 16, no. 2, pp. 1–6, 2021, doi: 10.33005/scan.v16i2.2619.

[11] B. Irawan, E. D. Sitanggang, and S. Achmady, “Sistem Pendukung Keputusan Tingkat Kepuasan Pasien terhadap Mutu Pelayanan Rumah Sakit berdasarkan Metode ServQual,” CESS (Journal Comput. Eng. Syst. Sci., vol.

6, no. 1, p. 10, 2021, doi: 10.24114/cess.v6i1.21023.

[12] Nurmayanti, M. Parida, and M. R. Yuansyah, “Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Kenaikan Pangkat Jabatan Fungsional(ASN)Metode TOPSIS,” J.

Inf. dan Komput., vol. 10, no. 1, pp. 89–96, 2022.

[13] N. Manurung, “Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus Karyawan Menggunakan Metode AHP,” J. Teknol. Inf., vol. 1, no. 1, p. 48, 2017, doi:

10.36294/jurti.v1i1.42.

[14] Husaini, “Model Penilaian Sistem Pendukung Keputusan dengan

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Demikianlah latar belakang penelitian ini sebagai acuan dalam baground dan dasar riset sentralisasi bisnis fahsion menjadi satu pintu dikelolah oleh GARMENT sebagai bagian dari

Hasil dari proses filtering pada DSK kemudian dibandingkan dengan simulasi dengan program Signal Processing Toolbox dari program MatLab untuk filter digital

Salah satu model yang dapat diterapkan adalah model kooperatif tipe Numbered Heads Together. Suatu model pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada aktivitas peserta

Pada posisi inilah, tulisan ini hendak menempatkan pada upaya melakukan pemaknaan kedermawaan kaum ibu berikut strategi yang dilakukannya dalam sebuh organisasi kaum ibu.

http://www.pdf-finder.com/Pertumbuhan-dan-perkembangan-suatu-wilayah-khususnya- di-Kota-....html (diakses pada tanggal 17 Desember 2010).. Modern Dinoyo dan Pasar Blimbing

130 Kepka ANRI Nomor 153 Tahun 2016 tentang Panitia Pelaksana Bimbingan teknis Tim Pengawas Kearsipan Daerah. 131 Kepka ANRI Nomor 154 Tahun 2016 tentang Tim Juri Pemilihan

latihan sirkuit (circuit training) pada mahasiswa PKO FIK UNY umur 20- 22 tahun menunjukan VO2 maxnya dalam kategori bagus dan tinggi 10 , demikian pula dengan hasil

Peta daerah berbahaya saat terjadi gempa bumi untuk kelurahan Beringin Raya dan Kandang Limun yaitu daerah yang diberi warna merah dengan rentan nilai koefisien