• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan jual beli yang ditangguhkan pada petani kopi di Desa Sukamenanti Kecamatan Bukit Kemuning Kabupaten Lampung Utara

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan jual beli yang ditangguhkan pada petani kopi di Desa Sukamenanti Kecamatan Bukit Kemuning Kabupaten Lampung Utara"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

Jual beli salam adalah perjanjian jual beli barang, dimana penyerahan barang ditangguhkan antara pembeli dan penjual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan jual beli tangguhan petani kopi di Desa Sukamenanti Kecamatan Bukit Kemuning Kabupaten Lampung Utara. Tn. Junaidi selaku perantara/pembeli hasil pertanian yang telah banyak memberikan informasi tentang pelaksanaan jual beli tangguhan kepada petani kopi.

Pelaksanaan jual beli tangguhan petani kopi di Desa Sukamenanti Kecamatan Bukit Kemuning Kabupaten Lampung Utara. Bagaimana pelaksanaan jual beli tangguhan petani kopi di Desa Sukamenanti Kecamatan Bukit Kemuning Kabupaten Lampung Utara?”. Transaksi penjualan istishna adalah akad jual beli antara mustashni (pembeli) dan shani (produsen/penjual barang).

Metode ini digunakan agar peneliti dapat memecahkan berbagai permasalahan yang muncul terkait pelaksanaan jual beli tangguhan oleh petani kopi di Desa Sukamenanti Kecamatan Bukit Kemuning Kabupaten Lampung Utara. Metode dokumentasi untuk mencari data yang dibutuhkan dalam penelitian adalah dengan melakukan jual beli tangguhan petani kopi di Desa Sukamenanti Kecamatan Bukit Kemuning Kabupaten Lampung Utara. Pelaksanaan jual beli ditunda kepada petani kopi di Desa Sukamenanti, Kecamatan Bukit Kemuning, Kabupaten Lampung Utara.

Transaksi yang ditangguhkan adalah transaksi yang ditunda sampai batas waktu tertentu. Waktu penyerahan barang dalam sistem jual beli ditangguhkan kepada masyarakat Desa Sukamenanti dilakukan setelah panen kopi tiba. Sistem jual beli masyarakat Desa Sukamenanti Kecamatan Bukit Kemuning Kabupaten Lampung Utara sejalan dengan sistem jual beli salam.

Analisis Hukum Islam Tentang Jual Beli Rempah-rempah Ditangguhkan Pada Tingkat Harga Tertinggi (Studi Kasus di Desa Sombro Kecamatan Sooko Kabupaten Ponorogo).

Gambar 4.1. Tugu Bundaran Bukit Kemuning
Gambar 4.1. Tugu Bundaran Bukit Kemuning

PENDAHULUAN

Pertanyaan Penelitian

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Penelitian Relevan

13 Ayub Mustakim Kabarudin, “Analisis Perda Islam Tentang Jual Beli Rempah-Rempah Tangguh Pada Tingkat Harga Tertinggi (Studi Kasus di Desa Sombro Kecamatan Sooko Kabupaten Ponorogo)”, Skripsi, Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, 2015. Pada studi kedua, lebih terfokus pada jual beli per pesanan dimana pembayaran ditangguhkan di masa depan.

LANDASAN TEORI

Pengertian Jual Beli Ditangguhkan

Pembelian dan penjualan secara tangguhan, yaitu penjualan suatu barang dengan pembayaran terlebih dahulu dan pengiriman barang tersebut ditangguhkan atau kemudian. 21 Siti Mujiatun, “Jual Beli dalam Perspektif Islam: Salam dan Pengusiran”, Jurnal Akuntansi dan Riset Bisnis, Sumatera Utara: Universitas Muhammadiyah, Vol.13 no.

Rukun dan Syarat Jual Beli Ditangguhkan

25 Marsum, “Implementasi Pembiayaan Akad Istisna Dalam Jual Beli Alat Konstruksi Di Mibel Barokah Pademawu Pamekasan (Tinjauan Dari Perspektif Al-Quran dan Al-Sunnah)”, El Furqania, Jawa Timur: Universitas Madura ( UNIRA) Pamekasan, Volume 04/No 01/Februari 2017, hlm. Pasal 108 (1) Setelah akad jual beli pesanan mengikat, tidak ada pihak yang dapat merundingkan kembali isi akad yang telah disepakati. Berdasarkan penjelasan di atas, istishna adalah jual beli barang atau jasa berupa pesanan dengan kriteria dan syarat tertentu yang disepakati antara pihak pemesan dan penjual.

Pengertian negara adalah “sesuatu yang bukan merupakan unsur pokok, melainkan unsur yang harus ada di dalamnya”. Pembelian dan penjualan salami masih tunduk pada semua syarat dan ketentuan dasar kontrak penjualan biasa. Dapat dipahami bahwa aturan awal yang melarang jual beli yaitu tidak adanya barang telah dihapuskan dengan mempertimbangkan kebutuhan masyarakat akan akad salami.

Fatwa DSN-MUI (Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia) menjelaskan bahwa jual beli istishna adalah akad jual beli berupa perintah produksi barang tertentu, yang disepakati oleh pembeli (nasabah, mustashni') dan penjual (produsen, shani'). Ketentuan lain, yaitu: Dalam hal pesanan dilakukan sesuai dengan kesepakatan, hukum mengikat, semua ketentuan jual beli salami, yang tidak tercantum di atas, berlaku juga untuk jual beli istishna, jika salah satu pihak tidak memenuhi kewajibannya atau jika terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, penyelesaian dilakukan melalui Majelis Arbitrase Syari'ah setelah musyawarah gagal mencapai kesepakatan. 31 Dewan Syariah MUI, “Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 06/DSN-MUI/IV/2000 tentang Jual Beli Istisya”, Jakarta: Majelis Ulama Indonesia, 2000, h.

Dasar Hukum Jual Beli Ditangguhkan

Artinya: “Dari Abu Sa’id Al-Khudri bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan sebagaimana adanya.” (HR. al-Baihaqi dan Ibnu Majah, dan dinilai shahih oleh Ibnu Hibban) 34. Artinya : “Barangsiapa yang melakukan salaf (salam) harus melakukannya dengan ukuran yang jelas dan skala yang jelas, untuk jangka waktu yang diketahui” (HR. Artinya: “Perdamaian dapat dibuat antara Muslim, kecuali perdamaian yang melarang apa yang halal atau halal apa yang haram , dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syaratnya kecuali syarat-syarat yang mengharamkan yang halal atau yang halal atas yang haram” (HR. Tirmidzi dari 'Amr bin 'Auf).

Ulama fikih dari dulu sampai sekarang sepakat bahwa jual beli boleh asal rukun dan syaratnya terpenuhi. Alasannya adalah orang tidak dapat memenuhi kebutuhannya dalam hidup tanpa bantuan orang lain.”35 Alasan ini kemudian dianggap penting karena dengan adanya. Ijma' para ulama tentang kebolehan jual beli salam ini dikutip dari pernyataan Ibnu Mundzir yang mengatakan bahwa semua ulama sepakat bahwa jual beli salam boleh karena ada kebutuhan dan keperluan untuk memudahkan manusia. urusan.

Pemilik tanah pertanian, perkebunan atau perdagangan terkadang membutuhkan modal untuk mengelola usahanya hingga siap dipasarkan, maka diperbolehkan jual beli salam untuk memenuhi kebutuhannya.

Sahnya Jual Beli Ditangguhkan

Ketentuan ijma' ini jelas melegalkan praktik jual beli salam. ukuran atau timbangan dan atau meter. Sedangkan Pasal 102 menyatakan bahwa bai' salam harus memenuhi syarat barang yang dijual, waktu dan tempat penyerahannya dinyatakan dengan jelas".38 Dan Pasal 103 menyatakan "Pembayaran barang dalam bai'.

Berakhirnya Akad Jual Beli Ditangguhkan

Biasanya, perjanjian menyatakan bila perjanjian akan berakhir, supaya perjanjian itu berakhir secara automatik dari semasa ke semasa.

Jual Beli Ditangguhkan dalam Islam/ Jual Beli Salam

  • Salam
  • Praktik Salam dalam Islam

Pembayaran dilakukan di muka (tunai di tempat akad), karena itu jual beli ini disebut juga as-salaf. Salam dapat diartikan sebagai transaksi jual beli dimana barang yang diperdagangkan belum ada. Sepintas transaksi ini menyerupai jual beli ijon, namun dalam transaksi ini jumlah, kualitas, harga dan waktu penyerahan barang harus ditentukan secara pasti.

41 Sumantri, “Pandangan Hukum Islam Terhadap Jual Beli As-Salam (Studi Kasus: Andra Rizki Furniture di Desa Simpang Terusan, Kecamatan Muara Bulian)”, Muamalah, vol 2, nomor 1, September 2016, h. Bagi umat Islam, ia berhak memiliki fiih muslim sesuai dengan spesifikasi yang telah disepakati, dan ia wajib membayar ra'sul mal kepada muslim ilaih. Saat membeli dan menjual salam, perlu ditetapkan jangka waktu pengiriman barang, yang tidak diperlukan dalam perdagangan biasa.

Jual beli salam memungkinkan penjualan barang yang bukan milik penjual yang tidak bisa dijual dalam jual beli biasa. Jual beli salam hanya memperbolehkan penjualan barang yang kualitas dan kuantitasnya dapat ditentukan dengan tepat, sedangkan jual beli biasa memperbolehkan penjualan semua barang yang dapat dimiliki kecuali yang dilarang oleh Al Quran dan hadits. Dalam jual beli salam, pembayaran harus dilakukan pada akhir kontrak, sedangkan dalam jual beli biasa, pembayaran dapat ditangguhkan atau dapat dilakukan pada saat barang diserahkan.

METODE PENELITIAN

Sumber Data

Data primer adalah “data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti untuk menjawab permasalahan atau tujuan penelitian yang dilakukan dengan metode penelitian deskriptif. Penentuan sampel yang tepat berdasarkan tujuan atau masalah penelitian dengan menggunakan penilaian peneliti sendiri untuk memperoleh keakuratan dan relevansi informasi yang dibutuhkan sesuai dengan tujuan atau masalah yang diteliti. Purposive sampling adalah pengumpulan data menurut kriteria (tujuan) yang telah ditentukan sebelumnya.

Data sekunder adalah “struktur data historis yang berkaitan dengan variabel yang dikumpulkan dan dikumpulkan sebelumnya oleh pihak lain”.49 Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang kita perlukan.

Teknik Pengumpulan Data

Dokumentasi adalah metode pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain mengenai subjek. 52 Dokumentasi yang peneliti gunakan untuk mengumpulkan data adalah peneliti meneliti atau menganalisis benda-benda tertulis seperti buku, majalah, peraturan. risalah rapat, catatan harian, laporan kegiatan dan sebagainya.

Teknik Analisis Data

Jual beli adalah interaksi sosial antar manusia berdasarkan rukun dan syarat tertentu. Menurut teori, jual beli yang ditentukan dalam akad sebagai cirinya adalah jual beli salam (pesanan). Dari hasil wawancara dengan peneliti terhadap sumber data primer tersebut, peneliti dapat menganalisis bahwa di desa Sukamenanti kecamatan Bukit Kemuning, transaksi jual beli kopi menggunakan jual beli salami.

Jual beli yang terjadi di masyarakat desa Sukamenanti kecamatan Bukit Kemuning menggunakan akad lisan atau hanya berdasarkan keputusan tanpa disertai bukti tertulis atau tanpa bukti jual beli. Transaksi jual beli kopi dilakukan atas dasar saling percaya antara penjual dan pembeli. Harga kuotasi tidak merugikan salah satu pihak karena transaksi jual beli telah memenuhi kesepakatan bersama.

Salah satu permasalahan yang muncul dalam sistem jual beli kopi yang terhenti adalah terkadang terjadi keterlambatan. Petani sangat terbantu dengan perjanjian jual beli impas ini karena petani tidak terlalu memikirkan besarnya modal yang akan mereka keluarkan. Pembelian dan penjualan secara ditangguhkan, yaitu penjualan suatu barang dengan pembayaran terlebih dahulu dan penyerahan barang secara ditangguhkan atau kemudian.

Jual beli kopi kepada masyarakat di Desa Sukamenanti menggunakan salam atau akad jual beli dimana barang ditangguhkan atau diserahkan pada saat panen. Dengan kata lain, dalam jual beli, harga dibayar terlebih dahulu, sedangkan barang berupa kopi diserahkan belakangan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Para Petani Kopi di Desa Sukamenanti

Pelaksanaan Jual Beli Ditangguhkan pada Petani Kopi di Desa

Gambar

Gambar 4.1. Tugu Bundaran Bukit Kemuning
Tabel 4.1.  Jumlah Penganut Agama di Desa Sukamenanti 58
Tabel 4.2. Mata Pencaharian Pokok 59

Referensi

Dokumen terkait

“Bisnis Jual Beli Online (Online Shop) dalam Hukum Islam dan Hukum Negara”, Jurnal Ekonomi Islam, Vol.. “Praktek Jual Beli Sistem Online ditinjau dari Hukum Islam, Stadi Kasus