• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil penelitian membuktikan bahwa Variabel perbankan syariah berpengaruh terhadap bagi hasil (renevue sharing)

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Hasil penelitian membuktikan bahwa Variabel perbankan syariah berpengaruh terhadap bagi hasil (renevue sharing)"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Bagi nasabah bank syariah, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu masyarakat memutuskan kapan menjadi nasabah bank syariah.

TINJAUAN TEORITIS

Syariah Enterprice Theory

Shariah Enterprise Theory lebih mirip teori stakeholder karena kedua teori ini sama-sama mengakui keberadaan stakeholder sebagai pemangku kepentingan dan tanggung jawab perusahaan. Selain itu, teori ini memasukkan nilai-nilai syariah (keadilan, rahmatan lin alamin dan maslahah) karena dalam konsep teori perusahaan dan teori pemangku kepentingan dijelaskan bahwa kesejahteraan tidak hanya untuk pemilik modal, tetapi juga untuk kepentingan semua. pemangku kepentingan. Keseimbangan merupakan salah satu ciri dari Sharia Enterprise Theory (SET), yang membutuhkan perhatian terhadap kondisi material dan spiritual.

3 Syuhada Mansur, Rapportering Corporate Social Responsibility Perbankan Syariah Dalam Perspektif Shariah Enterprise Theory: Studi Kasus Laporan Tahunan PT Bank Syariah Mandiri.

Maslahah Theory

Ketiga tingkatan ini harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mencapai kesejahteraan dengan mengutamakan kebutuhan darurat sebagai yang terpenting8. Sedangkan hakikat maslahah dalam kegiatan ekonomi adalah tercapainya kesejahteraan manusia yang terletak pada perlindungan lima hal, yaitu agama, jiwa, akal, keturunan dan harta benda.

Bank Syariah

Jadi, mata uang dalam pemberian pinjaman umumnya tidak dalam bentuk tunai melainkan dalam bentuk pembiayaan pengadaan barang selama pembiayaan. Hal ini karena bank syariah dan bank konvensional wajib mengikuti aturan teknis umum perbankan.

Bank Konvensional

Selain tabungan, deposito, kredit dan giro, bank komersial juga menjual traveller's cheque, remitansi, direct debit, kartu kredit, automatic teller machine (ATM), jual beli valuta asing (money changer), jasa penitipan barang berharga (custody jasa), jasa perantara, penerbitan bank garansi, penyelenggaraan dana pensiun, dan sebagainya. 2) Sebagai jantung perekonomian Dari segi ekonomi, bank umum berperan sebagai jantung perekonomian negara. Setelah memaparkan peran bank umum dalam perekonomian, perlu disebutkan tugas (fungsi) yang dilakukan bank umum dalam menjalankan perannya. Maka dalam proses yang sangat penting ini, bank umum memainkan dua peran, membantu menyalurkan tabungan ke sektor-sektor produktif dan menambah likuiditas atau menafkahi masyarakat melalui kredit jangka pendek.

Dalam peminjaman, bank komersial memberikan pelayanan sosial yang besar, karena melalui aktivitasnya produksi dapat ditingkatkan.

Bagi Hasil

Mekanisme perhitungan bagi hasil yang diterapkan di perbankan syariah terdiri dari dua sistem, yaitu: 1) Bagi Hasil. Dengan kata lain, bagi hasil adalah perhitungan bagi hasil berdasarkan pendapatan bersih dari total penjualan setelah dikurangi biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. Bagi hasil adalah bagi hasil yang dihitung berdasarkan pendapatan dikurangi biaya pengelolaan dana.

Jadi, bagi hasil adalah perhitungan bagi hasil berdasarkan pendapatan bersih dari total penjualan setelah dikurangi biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. Perbankan syariah memperkenalkan sistem kepada masyarakat dengan istilah Bagi Hasil, yaitu sistem bagi hasil yang dihitung berdasarkan total pendapatan dari pengelolaan dana tanpa dikurangi biaya pengelolaan dana. Dari segi bagi hasil, ada dua jenis bagi hasil (tergantung kesepakatan), yaitu bagi hasil atau bagi hasil.

Dalam dunia perbankan, lebih lanjut Muhammad menjelaskan bahwa bagi hasil adalah suatu sistem yang mencakup tata cara pembagian hasil usaha antara penyedia dana (shahib al-mal) dan pengelola dana (mudharib). Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem bagi hasil yang diterapkan di Indonesia mengenal dua cara yaitu bagi hasil dan bagi hasil. Bagi hasil adalah sistem bagi hasil berdasarkan perhitungan keuntungan yang diterima bank (laba bersih).

Berdasarkan tabel di atas terdapat hubungan yang signifikan antara perbankan syariah dengan bagi hasil (Hipotesis 1), perbankan syariah dengan bagi hasil (Hipotesis 2), perbankan syariah dengan bagi hasil (Hipotesis 3) karena memiliki nilai t-statistik lebih besar dari 2.0 Hal ini menunjukkan bahwa sikap perbankan syariah dapat diterima karena terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bagi hasil.

Tabel 2.1 Perbedaan Profit Sharing dan Revenue Sharing  Profit sharing  Renevue sharing
Tabel 2.1 Perbedaan Profit Sharing dan Revenue Sharing Profit sharing Renevue sharing

Kerangka Berpikir

Kerangka Konseptual

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Objek Penelitian

Objek penelitian penelitian ini adalah pembagian hasil usaha dengan sistem bagi hasil dan bagi hasil pada perbankan syariah. Populasi penelitian ini adalah pedagang yang berada di perbankan syariah di kota Makassar sebanyak 70 orang38. Keberadaan Bank Syariah Indonesia juga merupakan cerminan wajah perbankan syariah di Indonesia yang modern, universal dan memberikan kebaikan bagi seluruh alam.

Untuk indikator OJK terdapat 40 responden atau 25,6% dalam kategori setuju, indikator ini dapat mempengaruhi variabel perbankan syariah. Hasil pengujian model eksternal yang telah dilakukan menunjukkan bahwa hubungan antar variabel Bank Umum Syariah berpengaruh terhadap variabel bagi hasil sebesar 5,328, sedangkan berdasarkan t tabel Pasar Modern menunjukkan bahwa thitung = 5,328 lebih besar dari t tabel = 1,999. dengan tingkat signifikan 0,05 menunjukkan bahwa hipotesis 1 diterima karena terdapat pengaruh yang cukup antara variabel terhadap hasil. Hasil pengujian model eksternal yang dilakukan menunjukkan bahwa hubungan antara perbankan syariah berdampak pada variabel bagi hasil sebesar 1,278308.

Hasil pengujian outer model yang dilakukan menunjukkan bahwa hubungan antara variabel perbankan syariah mempengaruhi variabel sistem jual beli sebesar 1,63208. Sedangkan tabel distribusi t menunjukkan bahwa thitung = 1,63208 lebih besar dari ttabel = 1,999 dengan tingkat signifikan 0,05, menunjukkan bahwa hipotesis 3 diterima karena cukup berpengaruh terhadap pengaruh antara variabel bank syariah terhadap variabel sistem. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara perbankan syariah dapat diterima karena terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel perbankan syariah terhadap variabel bagi hasil.

Hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara perbankan syariah dapat diterima karena terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel perbankan syariah terhadap variabel sistem. Pelaporan Corporate Social Responsibility Perbankan Syariah dalam Perspektif Shariah Enterprise Theory: Studi kasus dalam Laporan Tahunan PT Bank Syariah Mandiri.

Table 3.1 Skala  Likert  ALTERNATIF JAWABAN
Table 3.1 Skala Likert ALTERNATIF JAWABAN

Variabel Penelitian

Instrumen Penelitian

Data primer, yaitu data yang diperoleh dan dikumpulkan langsung dengan objek yang diteliti dalam bentuk kuesioner. Selain itu, informasi juga dapat diperoleh dari formulir publikasi yang tersedia dari perusahaan seperti literatur, profil perusahaan, majalah, dll.

Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data ini dipilih dengan harapan peneliti dapat memperoleh informasi melalui jawaban responden yang relevan dengan masalah yang diteliti dan memiliki derajat yang tinggi. Jumlah pertanyaan yang ada diambil dari setiap item yang diperoleh dari masing-masing variabel indikator, baik indikator independen maupun variabel dependen. Kuesioner diberikan secara langsung kepada responden dengan tujuan agar lebih efektif dan efisien untuk menjangkau jumlah sampel dan dengan mudah memberikan penjelasan tentang pengisian kuesioner, instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian ini memiliki skala 'A Likert dengan skor Digunakan 1 -5, jawaban responden berupa 5 (lima) pilihan alternatifnya.

Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah wawancara langsung dengan informasi dari pihak perbankan syariah di kota Makassar dan karyawan yang dipekerjakan. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data melalui metode dokumentasi, penelitian meneliti benda-benda tertulis seperti buku, majalah, dokumen, peraturan dan sebagainya 41 Dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh keterangan dan informasi tentang pengetahuan dan bukti 42.

Teknik Analisis Data

Keberadaan industri perbankan syariah di Indonesia sendiri telah mengalami peningkatan dan perkembangan yang signifikan dalam tiga dekade terakhir. Bahkan, semangat akselerasi juga tercermin dari banyaknya bank syariah yang melakukan aksi korporasi, tak terkecuali bank syariah milik Bank BUMN, yakni Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah. Penggabungan ini akan menggabungkan keunggulan ketiga bank syariah untuk menghadirkan layanan yang lebih lengkap.

Didukung sinergi dengan induk perusahaan (Mandiri, BNI, BRI) dan keterlibatan pemerintah melalui Kementerian BUMN, Bank Syariah Indonesia didorong untuk mampu bersaing secara global. Menjadi salah satu dari sepuluh bank syariah terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar secara global dalam lima tahun ke depan. Bank Syariah Indonesia (BSI) sebagai organisasi bisnis dalam kegiatannya telah merumuskan pembagian tugas wewenang dan tanggung jawab masing-masing bidang.Untuk lebih jelasnya, hubungan pegawai dan kegiatan.

Y1 = Untuk indikator Bank Umum Syariah yang memiliki kategori sesuai sebanyak 37 responden atau 23,68% Indikator ini mampu mempengaruhi variabel. Spesifikasi Model Pengukuran merupakan pengukuran Rata-rata (mean) dari hasil identifikasi yang terdiri dari X1 sampai dengan X3. Untuk variabel Sistem X4 sampai X6 untuk variabel Bagi Hasil terlihat dari pengolahan data menunjukkan bahwa variabel Sistem adalah X1 rata-rata>4, X2rata-rata2>4 X3rata-rata2>4. 3) Variabel sistem bagi hasil (ϑ) 4) Perbankan Syariah. Kepada perbankan syariah agar dapat menerapkan sistem yang baik bagi nasabah mengenai sistem bagi hasil pembaharuan dan bagi hasil, sehingga tercipta iklim perbankan yang sesuai dengan tuntunan syariah Islam.

Sehingga dalam hal ini dapat kami rekomendasikan perbankan syariah, berdasarkan hasil penelitian kami, dimana perbandingan variabel bagi hasil dan bagi hasil berdampak pada sistem perbankan syariah. Oleh karena itu, dalam hal ini kami menganjurkan untuk mempertahankan sistem dalam sistem perbankan syariah guna mewujudkan sistem yang saling menguntungkan di masyarakat.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil

X2 = Indikator (Pengulangan) yang memiliki kategori kepatuhan sebanyak 34 responden atau 11,56% Indikator ini dapat mempengaruhi variabel sistem. Untuk indikator permintaan yang memiliki kategori setuju dengan 41 responden atau 26,24% indikator ini dapat mempengaruhi variabel bagi hasil. Untuk indikator penjualan pada kategori setuju terdapat 34 responden atau 21,76% indikator ini dapat mempengaruhi variabel bagi hasil.

Z1 = Untuk indikator (Kesepakatan) yang berkategori setuju sebanyak 40 responden atau 25,6%. Indikator ini mampu mempengaruhi variabel sistem. Z2 = Untuk indikator (Kesepakatan) yang berkategori setuju sebanyak 33 responden atau 21,12%. Indikator ini mampu mempengaruhi variabel sistem. Z3 = Untuk indikator (Ketentuan) yang berkategori setuju sebanyak 36 responden atau 23,04%. Indikator ini mampu mempengaruhi variabel sistem.

Nilai validasi dan reliabilitas diperoleh dengan menggunakan composite reliability dengan nilai diatas 0,70 (>0,70) Modern market 0,65 > 0,70 sehingga data tersebut reliabilitas. Cronbach Alpha digunakan untuk nilai validasi. Manifes pada variabel sistem diukur dari (X1 sampai X3) dan variabel Bagi Hasil diukur dari (X4 sampai X6). Jika nilai loading factor suatu indikator lebih dari 0,5 dan nilai t statistik lebih dari 2,0 maka dapat dikatakan valid.

Sebaliknya, jika nilai loading factor kurang dari 0,5 dan memiliki nilai t-statistik kurang dari 2,0 maka dikeluarkan dari model. Nilai statistik t untuk muatan variabel transaksi jual beli zakat X1 sampai X3 dan untuk variabel Tadlis X4 sampai X6, beserta variabel Pasar Modern Y1. Berdasarkan tabel berikut, semua nilai AVE konstruk Bagi Hasil, Perbankan Syariah, Bagi Hasil dan sistem memiliki nilai AVE di atas 0,5.

Kriteria cross-loading adalah bahwa setiap indikator yang mengukur suatu konstruk harus memiliki korelasi yang lebih tinggi dengan konstruk tersebut dibandingkan dengan konstruk lainnya.

Tabel 4.2 Profit Sharing
Tabel 4.2 Profit Sharing

Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, variabel bagi hasil dan bagi hasil berpengaruh terhadap sistem yang ada di perbankan. Penerapan Prinsip Bagi Hasil dan Bagi Hasil dalam Program Tabungan Mudharabah dan Investigasi Deposito Mudharabah di PT Bank Muamalat Kantor Cabang Makassar. Kuala Lumpur: Middle-East Journal of Scientific Research 13 (Research in Contemporary Islamic Finance and Wealth Management),), h.

PENUTUP

Saran

Untuk mencapai tujuan yang diinginkan atau sesuai dengan rencana yang telah direncanakan, peneliti selanjutnya dapat lebih teliti dan harus melihat faktor penghambat sebelumnya.

Rekomendasi

Objective of Islamic Economy and Islamic Banking in the Light of Maqasid Al-Shariah: A Critical Review.

Gambar

Tabel 2.1 Perbedaan Profit Sharing dan Revenue Sharing  Profit sharing  Renevue sharing
table 1.5 perbedaan antara bungan dan bagi hasil
Table 3.1 Skala  Likert  ALTERNATIF JAWABAN
Tabel 4.1 Sistem
+7

Referensi

Dokumen terkait

Peneliti merumuskan masalah dengan membandingkan rasio kinerja keuangan sebelum pandemi Covid-19 tahun 2019 dan saat pandemic covid-19 tahun 2020, yaitu: 1 Apakah terdapat pengaruh