• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perlindungan hukum terhadap konsumen dan tanggungjawab pelaku usaha terhadap produk kosmetik tidak mencantumkan Bahasa Indonesia dengan menggunakan teori perlindungan konsumen dan tanggungjawab pelaku usaha

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perlindungan hukum terhadap konsumen dan tanggungjawab pelaku usaha terhadap produk kosmetik tidak mencantumkan Bahasa Indonesia dengan menggunakan teori perlindungan konsumen dan tanggungjawab pelaku usaha"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

TANGGUNGJAWAB PELAKU USAHA TERHADAP PRODUK KOSMETIK YANG TIDAK MENCANTUMKAN BAHASA INDONESIA

(Studi Kasus Pasar Swalayan Kota Tanjungpinang)

Oleh

Indra Wahyudi Silitonga NIM. 170574201098

Abstrak

Seiringnya konsumen sering menggunakan kosmetik, konsumen juga kurang paham dalam membaca label dalam Bahasa asing, dan aturan sudah diatur dalam peraturan pemerintah, bahwa pelaku usaha mengedarkan produk kosmetik harus melengkapi Bahasa Indonesia. Mengenai ketentuan pencantuman informasi dalam Bahasa Indonesia diatur dalam Pasal 20 Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 2021.

Begitu juga pada Pasal 6 Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 30 tahun 2020 telah mengatur terkait penandaan dalam kemasan produk kosmetik.

Rumusan penelitian ini adalah Bagaimana perlindungan hukum terhadap konsumen dalam penggunaan produk kosmetik yang tidak mencantumkan Bahasa Indonesia, dan Bagaimana pelaksanaan tanggungjawab. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perlindungan hukum terhadap konsumen dan tanggungjawab pelaku usaha terhadap produk kosmetik tidak mencantumkan Bahasa Indonesia dengan menggunakan teori perlindungan konsumen dan tanggungjawab pelaku usaha. Metode yang digunakan peneliti adalah normatif-empiris dengan informan sebanyak 3 pelaku usaha, 3 konsumen dan 2 orang pegawai loka Badan Pengawas Obat dan Makanan di Kota Tanjungpinang serta menggunakan teknik dan alat pengungpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Tindakan bagi pelaku usaha sudah diatur dalam Pasal 8 ayat (4) Undang Undang Perlindungan Konsumen mengatur : “Pelaku usaha yang melakukan pelanggaran pada ayat (1) dan ayat (2) dilarang memperdagangkan barang dan/atau jasa tersebut serta wajib menariknya dari peredaran.”. Sehingga konsumen mendapat haknya kembali yaitu mednapatkan informasi secara jelas, benar, dan jujur dalam Bahasa Indonesia pada produk kosmetik yang digunakannya. Dan juga konsumen terjauhi dari kerugian dari produk kosmetik yang digunakan. Ketentuan yang dijadikan sebagai dasar hukum adanya hak untuk menuntut ganti rugi oleh konsumen kepada pelaku usaha atas kerugian yang dideritanya akibat mengkonsumsi barang dan/atau jasa yang diproduksi atau diperdagangkan oleh pelaku usaha, yaitu pasal 1365 KUHPerdata. Pelaku usaha dalam hukum perlindungan konsumen harus dapat di mintakan pertanggung jawaban, yaitu jika perbuatannya telah melanggar hak-hak dan kepentingan konsumen, menimbulkan kerugian, atau kesehatan konsumen terganggu.

Kata Kunci : Perlindungan Konsumen, Tanggungjawab Pelaku Usaha

(2)

RESPONSIBILITY OF BUSINESS ACTORS FOR COSMETIC PRODUCTS THAT DO NOT INCLUDE INDONESIAN

(Case Study of Tanjungpinang City Supermarket)

By

Indra Wahyudi Silitonga 170574201098

Abstract

Along with consumers often using cosmetics, consumers also do not understand in reading labels in foreign languages, and the rules have been regulated in government regulations, that business actors circulating cosmetic products must complete the Indonesian. Regarding the provisions for the inclusion of information in Indonesian regulated in Article 20 of Government Regulation Number 29 of 2021. Likewise, Article 6 of the Regulation of the Food and Drug Supervisory Agency Number 30 of 2020 has regulated the marking in the packaging of cosmetic products. The formulation of this study is How to legally protect consumers in the use of cosmetic products that do not include Indonesian, and How to carry out responsibilities. The purpose of this study is to determine the legal protection of consumers and the responsibility of business actors for cosmetic products does not include Indonesian using the theory of consumer protection and the responsibility of business actors.The method used by the researcher is normativeempirical with informants as many as 3 business actors,3 consumers and 2 employees of the Food and Drug Supervisory Agency in Tanjungpinang City and uses data collection techniques and tools in the form of observation, interviews, and documentation. Actions for business actors have been regulated in Article 8 paragraph (4) of the Consumer Protection Law regulates:"Business actors who commit violations in paragraphs (1) and (2) are prohibited from trading these goods and/or services and are required to withdraw them from circulation". So that consumers get their right again, namely to provide information clearly, correctly, and honestly in Indonesian on the cosmetic products they use.And also consumers are shunned from the disadvantages of the cosmetic products used. Provisions that are used as a legal basis for the right to claim compensation by consumers to business actors for losses suffered due to consuming goods and / or services produced or traded by business actors, namely article 1365 of the Civil Code. Business actors in consumer protection law must be held accountable, namely if their actions have violated the rights and interests of consumers, caused losses, or the health of consumers is disturbed.

Keywords: Consumer Protection, Responsibility of Business Actors

(3)

Referensi

Dokumen terkait

9 Since transmission coefficient should be changed in process of crack filling, surface-wave based non-destructive test methods can be studied and applied for the assessment of

Life in Black and White Family and Community in the Slave South.. UK: Oxford University