• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini betujuan untuk mengevaluasi proses penerapan tata cara pemungutan dan perhitungan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) pada Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota Makassar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Penelitian ini betujuan untuk mengevaluasi proses penerapan tata cara pemungutan dan perhitungan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) pada Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota Makassar"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sesuai dengan amanat tersebut di atas, diharapkan pemerintah daerah lebih mampu menggali sumber daya keuangan khususnya untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan pemerintah dan pembangunan di daerahnya melalui pendapatan asli daerah. Masa reformasi memberikan warna baru dalam proses pemerintahan nasional dengan dikeluarkannya peraturan baru tentang otonomi daerah sesuai dengan UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.

Rumusan Masalah

Seperti halnya Dinas Pendapatan Daerah Kota Makassar yang melakukan pemungutan pajak khususnya BPHTB yang berpedoman pada anggaran yang telah ditentukan untuk mencapai hasil realisasi yang optimal. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka dapat dijadikan tujuan untuk melakukan penelitian yang mendalam mengenai BPHTB, yang selanjutnya dijabarkan pada judul penelitian Evaluasi Pelaksanaan Tata Cara Pemungutan dan Penghitungan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). ) ) pada Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota Makassar.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Pajak

Tanpa adanya layanan timbal balik atau pertimbangan negara yang langsung terlihat dalam pembayaran pajak, maka tidak dapat dibuktikan adanya pertimbangan individual oleh pemerintah. Pembayaran pajak harus masuk ke kas negara yaitu kas pemerintah pusat atau kas pemerintah daerah.

Sumber Penerimaan Daerah

Retribusi daerah adalah retribusi yang sah menjadi pungutan daerah sebagai pembayaran atas penggunaan atau perolehan jasa atas pekerjaan, usaha, atau barang milik pemerintah daerah yang bersangkutan. Pendapatan daerah lain yang sah antara lain adalah hibah atau penerimaan daerah provinsi atau kabupaten/kota lain, dan penerimaan lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Peranan Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Pinjaman daerah adalah pinjaman dalam negeri yang diperoleh dari pemerintah, lembaga komersial dan/atau penerbitan obligasi daerah dengan pemberitahuan kepada pemerintah sebelum usulan pinjaman daerah dipertimbangkan lebih lanjut. Sedangkan yang berwenang mengeluarkan dan menanggung pinjaman provinsi adalah gubernur provinsi, yang ditetapkan dengan keputusan gubernur provinsi dengan persetujuan DPRD,..pendapatan daerah lain yang sah termasuk hibah atau penerimaan dari provinsi atau kabupaten lain/ daerah perkotaan, dan tanda terima lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan - undangan. pendapatan daerah yang sah).

Aspek Ekonomi Dari Perpajakan

Besarnya pendapatan daerah yang berasal dari sektor Pendapatan Asli Daerah (PAD) akan sangat membantu pemerintah dalam melaksanakan kegiatan pembangunan di daerah serta dapat mengurangi ketergantungan pemerintah daerah terhadap pemerintah pusat sesuai dengan harapan yang diinginkan dalam otonomi daerah.

Fungsi Pajak

Dalam upaya meningkatkan penerimaan pajak seiring dengan kemajuan kegiatan perekonomian, diperlukan suatu sistem perpajakan yang dapat menjadi penopang utama perekonomian. Menggerakan sumber-sumber perekonomian masyarakat, sehingga dapat dialihkan menjadi pendapatan pemerintah sehingga meningkatkan investasi.

Asas Pungutan Pajak

Kenyamanan pada saat obligee harus membayar obligee harus sesuai dengan waktu yang tidak menyulitkan obligee. Ekonomi Dari sudut pandang ekonomi, biaya pemungutan dan pemenuhan kewajiban pajak bagi wajib pajak harus serendah mungkin, dan beban wajib pajak juga harus serendah mungkin.

Macam-macam Pajak

Pajak Penghasilan (PPh) Dasar hukum pemberlakuan pajak penghasilan adalah Undang-undang No. 7 Tahun 1984, sebagaimana diubah terakhir dengan UU No. 36 Tahun 2008. Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPN & PPnBM) yang menjadi dasar hukum pemberlakuan PPN & PPn BM adalah UU No. 8 Tahun 1983, sebagaimana diubah terakhir dengan UU No. 42 Tahun 2009. UU PPN & PPn BM berlaku sejak 1 April 1985 menggantikan UU Pajak Penjualan Tahun 1951.

Undang-undang Bea Meterai mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 1986 menggantikan Undang-Undang Bea Meterai yang lama (Peraturan Bea Meterai 1921). PDB) Dasar hukum penggunaan pajak bumi dan bangunan adalah undang-undang no. 12 Tahun 1985 diubah dengan UU No. 12 Tahun 1994. Menurut UU No. 28 Tahun 2009 tentang perubahan undang-undang no. Imbalan “Pajak daerah adalah iuran wajib yang dilimpahkan oleh orang pribadi dan badan kepada daerah tanpa imbalan langsung, yang dapat ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pembangunan daerah”.

Sistem Pemungutan Pajak Daerah

Dasar pengenaan ganti rugi atas perolehan hak atas tanah dan bangunan adalah nilai perolehan objek pajak dengan tarif 5% dari nilai pembelian objek pajak. Subyek Ganti Kerugian atas perolehan hak atas tanah dan bangunan adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh hak atas tanah dan/atau bangunan. Pengertian subjek ganti rugi perolehan hak atas tanah dan bangunan berdasarkan Pasal 4 ayat (1) UU SPHTS adalah orang perseorangan atau badan yang memperoleh hak atas tanah dan bangunan.

Subyek pajak yang tidak dikenakan pajak perolehan tanah dan hak bangunan antara lain sebagai berikut. Dasar penghitungan pajak perolehan hak atas tanah dan bangunan adalah Nilai Jual Beli Bangunan Kena Pajak (NPOP), yaitu.

Sanksi Tidak Membayar BPHTB

Kerangka Pikir

METODE PENELITIAN

  • Lokasi Dan Waktu Penelitian
  • Metode Pengumpulan Data
  • Jenis dan Sumber Data
  • Metode Analisis Data

Dasar pengenaan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan adalah Nilai Perolehan Properti Kena Pajak (NPOP). Tata Cara Pengenaan Biaya Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) Tata Cara Pengenaan Biaya Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan Tata Cara Pengenaan Biaya Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB ) adalah tata cara pelaksanaan peraturan perundang-undangan penghitungan biaya perolehan hak gadai atas tanah dan bangunan (BPHTB), beserta waktu dan tata cara pembayaran biaya perolehan hak gadai atas tanah dan bangunan. (BPHTB). Dasar pengenaan pajak atas perolehan hak atas tanah dan bangunan adalah nilai perolehan objek pajak (NPOP).

Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembayaran ganti rugi perolehan hak atas tanah dan konstruksi (BPHTB). Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembayaran ganti rugi perolehan hak atas tanah dan hak guna bangunan, yaitu.

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

Gambaran Umum

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1), UPTD yang berkewajiban memperoleh hak atas tanah dan hak guna bangunan menjalankan fungsi. Dalam perkembangan selanjutnya, sejak tanggal 1 Januari 2011, pengelolaan Kompensasi Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dialihkan kepada pemerintah daerah, sehingga menjadi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD) dengan Undang-Undang Nomor. Dinas Pendapatan Kota Makassar untuk meningkatkan penerimaan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), yaitu.

Realisasi pendapatan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) di Kota Makassar dalam wilayah kerja Dinas Pendapatan Kota Makassar. Hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan pembayaran Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) khususnya pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Makassar disebabkan oleh kurangnya pemahaman wajib pajak dan notaris mengenai regionalisasi Hak Atas Tanah dan Bangunan. Bea Perolehan Hak Asasi Manusia (BPHTB) yang menjadi daerah pajak.

Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Makassar

Job Description Dinas Pendapatan Daerah Kota Makassar

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

Tanah dan Bangunan (BPHTB) merupakan pajak yang dipungut atas perolehan hak atas tanah dan bangunan, sedangkan perolehan hak atas tanah dan bangunan adalah suatu perbuatan atau peristiwa hukum yang mengakibatkan terjadinya perolehan atau penguasaan hak atas tanah dan bangunan oleh suatu pihak. individu atau badan. Pajak Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan pada mulanya disebut Pajak Pengalihan Nama (BBN) yang berdasarkan Lembaran Negara Tahun 1924 Nomor 291 dikenakan pada semua perjanjian peralihan hak atas harta tetap di wilayah Indonesia dan peralihan hak atas tanah dan bangunan. keausan aset. karena warisan yang ditinggalkan oleh orang yang terakhir bertempat tinggal di Indonesia. Sesuai dengan berlakunya Peraturan Pokok-Pokok Agraria, Biaya Perpindahan Hak Atas Harta Tetap berupa hak atas tanah tidak dikenakan biaya lagi.

Sebelum resmi menjadi pajak daerah, pendapatan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) merupakan pendapatan negara yang harus dibagi antara pemerintah pusat dan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota. Dinas Pendapatan Daerah Kota Makassar memungut pajak perolehan tanah dan hak bangunan pada pertengahan tahun 2011 dan kini telah beroperasi selama 5 tahun lebih dan dikelola oleh bagian UPTD yaitu UPTD BPHTB.

Pokok-Pokok Aturan Tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah Dan

Atas nama Biaya Pembelian Tanah dan Hak Guna Bangunan, dikenakan pajak atas perolehan tanah dan hak bangunan dengan tarif sebesar 5%. Jika nilai pembelian objek pajak lebih rendah dari NJOP PBB maka NJOP PBB digunakan untuk menghitung BPHTB, begitu pula jika NJOP PBB lebih rendah dari nilai pembelian objek pajak, maka nilai pembelian objek pajak adalah digunakan. . Subyek pajak biaya perolehan hak atas tanah dan hak guna bangunan adalah orang perseorangan atau badan yang memperoleh hak atas tanah dan hak guna bangunan.

Wajib Pajak Perolehan Hak atas Tanah dan Hak Guna Bangunan adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh hak atas tanah dan hak guna bangunan. Tata cara pembebanan biaya perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) Tata cara pembebanan biaya perolehan hak atas tanah dan bangunan.

Prosedur Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

Terkait penghitungan biaya perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB), pemerintah menetapkan tarif sebesar 5% (lima persen) untuk setiap perpajakan, termasuk wilayah kerja Dinas Pendapatan Kota Makassar. Proses pembayaran biaya perolehan hak atas tanah dan bangunan sebagai salah satu syarat pembuatan kontrak peralihan hak atas tanah. Kesalahpahaman Wajib Pajak dan Notaris mengenai regionalisasi Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang sudah menjadi pajak daerah;

Realisasi Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) Kota Makassar di wilayah kerja Dinas Pendapatan Kota Makassar dari tahun 2011 sampai dengan Mei 2016 Realisasi Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) di wilayah kerja Dinas Pendapatan Kota Makassar dari tahun 2011 sampai dengan Mei 2016 pada tahun Surat Setoran Pajak Daerah (SSPD) Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) masih mengalami kenaikan dan penurunan dari tahun ke tahun. Kenaikan dan penurunan yang terjadi ditentukan berdasarkan jumlah transaksi Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) di Wilayah Kerja Dinas Pendapatan Kota Makassar.

Kompensasi perolehan hak atas tanah dan bangunan merupakan pajak daerah yang berpotensi meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dan berpotensi meningkatkan kekuatan pajak daerah kabupaten dan kota.

Prosedur Pembayaran Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

Prosedur Penagihan Bea Perlehan Hak atas Tanah dan Bangunan

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Proses pemungutan dan penghitungan pajak pembelian hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) telah sesuai dengan Undang-undang nomor 2 tahun 2012 tentang pembelian tanah untuk pembangunan untuk kepentingan umum dan mengacu pada Peraturan Daerah nomor 3 tahun 2010 tentang ke Pajak Daerah dengan tarif tanah. Bea Perolehan Hak dan Bangunan (BPHTB) sebesar 5%, nilai perolehan bangunan bebas pajak adalah Rp dan Rp dalam hal perolehan hak karena hibah warisan dan/atau wasiat yang masih dalam jangka waktu tertentu. hubungan keluarga sedarah dalam garis keturunan langsung satu derajat ke atas atau satu derajat ke bawah dengan pewaris dan/atau pewaris, termasuk suami atau istri.

Saran

Direktorat PBB dan BPHTB, Penerimaan PBB dan BPHTB Tahun 1996-2000 UU No. 2 Tahun 2012 tentang Perubahan Peraturan Daerah Kota Makassar.

Gambar

Gambar 2.1 Dinas Pendapatan Daerah

Referensi

Dokumen terkait

191 Pasal 33 ayat 2 bahwa Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan (BPHTB) dalam hal peserta Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap tidak atau belum mampu membayar Bea Perolehan

Kedua pengajuan keberatan terhadap penetapan besaran bea perolehan hak atas tanah dan bangunan dengan cara melakukan permohonan klarifikasi harga kepada Badan Pendapatan Pengelolaan