• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian Tindakan Kelas Peningkatan Keterampilan Berwudhu

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Penelitian Tindakan Kelas Peningkatan Keterampilan Berwudhu"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Permasalahan

  • Identifikasi Masalah
  • Rumusan Masalah

Cara Pemecahan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Definisi Istilah

Hipotesis Tindakan

KAJIAN PUSTAKA

Kajian Teori

  • Wudhu
  • Metode Demonstrasi
  • Hubungan Metode dengan Hasil belajar

Metode demonstrasi adalah cara belajar dengan memperagakan, mendemonstrasikan atau memperlihatkan sesuatu kepada siswa di dalam kelas maupun di luar kelas. Sejak zaman Nabi Muhammad SAW, bahkan sejak awal sejarah kehidupan manusia, sudah ada penggunaan metode demonstrasi dalam pendidikan. Untuk mengetahui seberapa baik hasil yang dicapai dengan menggunakan metode demonstrasi dilakukan, dilakukan penilaian dengan meminta siswa mendemonstrasikan apa yang telah didemonstrasikan atau dipraktekkan oleh guru.

Metode demonstrasi adalah metode yang langsung mempraktekkan apa yang diajarkan, sehingga siswa lebih mudah memahami materi dan tujuan pembelajaran lebih mudah tercapai. Metode demonstrasi adalah suatu cara penyampaian bahan ajar atau bahan ajar yang dilakukan oleh guru kepada siswa agar siswa bersemangat dan berkonsentrasi dalam memahami topik yang diberikan guru. Metode demonstrasi banyak digunakan dalam penyebaran materi agama, siswa akan kesulitan memahami pelajaran jika metode yang digunakan tidak tepat.

METODE PENELITIAN

Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dari hasil refleksi bersama akan diperoleh kelemahan dan bagaimana cara memperbaikinya untuk digunakan pada siklus berikutnya. Kegiatan yang dilakukan peneliti pada Siklus I melakukan pembelajaran dengan menggunakan Power Point untuk menyampaikan materi pengantar berupa hal-hal yang harus diperhatikan siswa sebelum berwudhu, antara lain menghindari diri dan membersihkan diri dari najis dan segala hal yang menghalangi berwudhu. Pada siklus kedua siswa lebih banyak yang mampu mendemonstrasikan pencucian, dan siswa lebih terkontrol karena peneliti meningkatkan tingkat pengawasan terhadap anak.

Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah ketika keterampilan mencuci siswa meningkat melalui penggunaan metode demonstrasi yang terlihat dari peningkatan skor rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I, siklus II dan siklus III. . Perolehan Skor Pengetahuan Tentang Wudhu pada Siklus II No Nama Siswa Jumlah Jawaban Skor Keterangan. Namun perlu ditingkatkan lagi pada beberapa kegiatan karena kegiatan belajar siswa pada siklus II ini belum tuntas yaitu 80%.

Hasil belajar siswa pada siklus II sudah terlihat peningkatan, namun perlu ditingkatkan pada siklus III untuk mencapai target ketuntasan 100% pada aspek keterampilan wudhu. Pada siklus III peneliti tidak lagi melakukan penilaian pengetahuan karena sudah tuntas 100% pada siklus II. Ketuntasan yang dicapai pada siklus ini juga dipengaruhi oleh meningkatnya aktivitas belajar siswa dan aktivitas guru yang sangat baik.

Berdasarkan pengamatan dari pengamat Bpk. Muhammad Baikhaki, S.Pd.SD kepada peneliti menunjukkan bahwa kemampuan peneliti dari semua kriteria sangat baik masih sama dengan hasil observasi pada siklus II. Hasil observasi di III. siklus menunjukkan peningkatan baik keterampilan guru maupun keterampilan siswa dalam melakukan tata cara mencuci. Artinya tindakan yang dilakukan guru pada III. siklus, memiliki efek yang baik pada keterampilan mencuci siswa.

Dan pada siklus III juga tidak ada kendala yang berarti, namun pembelajaran perlu ditingkatkan dengan menggunakan metode demonstrasi untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan tindakan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan melalui penerapan metode demonstrasi.

Gambar 1. Tampak Depan SD Negeri Paliwara 3  2.  Visi, Misi, tujuan dan Nilai – Nilai Organisasi
Gambar 1. Tampak Depan SD Negeri Paliwara 3 2. Visi, Misi, tujuan dan Nilai – Nilai Organisasi

Lokasi, Waktu, dan Subyek Penelitian

Prosedur Penelitian

Skenario pembelajaran yang baik setidaknya dibuat sesuai dengan konsep metode pembelajaran yang akan digunakan dan memiliki langkah-langkah yang sistematis. Untuk mengetahui hasil tindakan pada setiap pertemuan pembelajaran, penulis merancang alat evaluasi yang digunakan. Pengamatan dilakukan oleh orang lain yaitu observer, yang diminta oleh peneliti untuk mengamati proses terjadinya perbuatan yaitu mengamati apa yang dilakukan oleh guru, siswa dan kejadian.

Dalam hal ini, penulis sendiri mengamati apa yang dilakukan siswa dan bagaimana prosesnya. Refleksi atau yang dikenal dengan peristiwa kontemplasi merupakan langkah mengingat kegiatan masa lalu yang dilakukan oleh guru dan siswa (Arikunto, 2010: 19). Pada tahap ini, hasil yang diperoleh pada tahap observasi akan dievaluasi dan dianalisis. Kemudian guru bersama observer dan siswa juga melakukan refleksi diri dengan melihat data observasi, apakah kegiatan yang dilaksanakan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran terutama tujuan yang akan ditingkatkan dalam penelitian, misalnya hasil belajar, motivasi, kemampuan menulis, kemampuan membaca dan sebagainya.

Ingat bahwa refleksi merupakan koreksi kegiatan tindakan, sehingga peran pengamat dan siswa sangat membantu keberhasilan penelitian.

Pelaksanaan Siklus Penelitian

Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas belajar siswa dan keterampilan guru selama proses pembelajaran dengan bantuan kolaborator sebagai pengamat. Peneliti dan guru/mitra kerja sama melakukan observasi terhadap aktivitas siswa, sedangkan untuk guru keterampilan observasi dilakukan oleh guru kooperatif berdasarkan pedoman observasi yang telah disiapkan oleh peneliti. Hasil yang diperoleh pada tahap pemantauan dikumpulkan dan dianalisis, kemudian direfleksikan dengan melihat data pemantauan apakah kegiatan yang dilakukan telah mampu meningkatkan partisipasi, motivasi, keaktifan dan kreativitas siswa dalam pembelajaran serta dapat meningkatkan hasil belajar. dari para siswa.

Teknik Pengumpulan Data

Instrumen Penelitian

Dengan kriteria ketuntasan minimal (PKS) yang tergolong tuntas jika mendapatkan skor minimal 70 dari poin maksimal masing-masing Selain itu motivasi sikap belajar siswa lebih ditingkatkan lagi melalui penggunaan metode demonstrasi. Dalam penelitian ini, penulis dibantu oleh seorang guru senior yaitu Bpk. Muhammad Baikhaki, S.Pd yang bertindak sebagai Pembimbing dan Pengamat. Berdasarkan pengamatan para pelamar dari Pengamat Bpk. , dan kejelasan suara yang diucapkan masih rendah (pada kolom 2).

Berdasarkan hasil refleksi di atas, dapat disimpulkan bahwa diperlukan tindakan lanjutan yaitu Siklus II untuk meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa dalam pembelajaran dan praktik wudhu. Nilai persentase pada tabel di atas menunjukkan bahwa kegiatan belajar siswa dengan predikat baik (78,58%) dilihat dari kriteria ketuntasan kegiatan belajar yaitu pada rentang 70% - 79%. Fleksibilitas sikap guru terhadap siswa . Berdasarkan pengamatan peneliti Observer Bpk. Muhammad Baikhaki, S.Pd.SD, menemukan bahwa kemampuan peneliti dari semua kriteria sangat baik.

Berdasarkan hasil refleksi di atas dapat disimpulkan bahwa perlu adanya tindakan lanjutan yaitu siklus III untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam belajar dan mengamalkan wudhu untuk mencapai tujuan yang peneliti harapkan. Rata-rata skor hasil belajar siswa setelah tindakan dibandingkan dengan rata-rata skor hasil belajar siswa sebelum tindakan mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Hal ini terbukti karena nilai rata-rata hasil belajar siswa melalui penerapan metode demonstrasi lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran tanpa penerapan pembelajaran.

Teknik Analisis Data

Keabsahan Data

  • Indikator Keberhasilan

Dalam penelitian kualitatif, data dapat dinyatakan kredibel jika terdapat kesamaan antara apa yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sebenarnya terjadi pada objek yang diteliti.

Tim Peneliti

Pada kegiatan ini peneliti melakukan penilaian akhir siklus II terhadap tingkat keberhasilan siswa dalam menguasai pelajaran yang telah disampaikan dalam pelajaran ini.

Hasil dan Pembahasan

Gambaran Obyek Penelitian

Hasil Penelitian

  • Pretes
  • Pelaksanaan Siklus 1
  • Pelaksanaan Siklus 2
  • Pelaksanaan Siklus 3

Pada kegiatan akhir, peneliti dan siswa melakukan refleksi dan menarik kesimpulan tentang materi yang dipelajari. Peneliti memberikan tugas kepada siswa tentang permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan perilaku hidup suci sebagai implementasi dari pemahaman tata cara bersuci dari hadas kecil. Hal ini terlihat masih adanya siswa yang mengantuk, tidak memperhatikan PPT yang ditunjukkan oleh guru dan rendahnya kemauan untuk bertanya.

Saat mengerjakan tugas kelompok masih ada siswa yang tidak terlibat, mereka hanya duduk diam tidak melakukan apa-apa. Peneliti memberikan tugas kepada siswa terkait dengan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari terkait tata cara membersihkan hades kecil sesuai ketentuan syariat Islam, juga peneliti menginformasikan kepada siswa tentang materi tersebut pada pertemuan berikutnya. Sedangkan dari segi keterampilan terdapat 3 siswa yang belum tuntas (42,86%), sedangkan yang tuntas sebanyak 4 siswa (57,14%).

Meskipun siswa yang lulus di atas 50%, keterampilan mencucinya harus ditingkatkan dan disempurnakan untuk mencapai kesempurnaan individu dengan skor minimal 70 dan rata-rata skor kesempurnaan belajar klasikal minimal 85. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang semua kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. dilakukan dengan metode demonstrasi. Pada kegiatan ini peneliti melakukan penilaian akhir III. untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam menguasai pelajaran yang dilaksanakan pada pelajaran ini.

Peneliti hanya melakukan pembelajaran dan penilaian pada aspek keterampilan wudhu karena tidak mencapai ketuntasan 100 berdasarkan hasil akhir siklus II.

Pembahasan

Dari tabel di atas terlihat bahwa rata-rata nilai hasil belajar mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan antara hasil belajar Pendidikan Agama Islam sebelum tindakan dengan hasil belajar Pendidikan Agama Islam sesudah tindakan yaitu realisasi demonstrasi dengan mata pelajaran Praktek Wudhu. Topik wudhu merupakan salah satu topik yang sangat cocok untuk diterapkan dalam strategi pembelajaran metode demonstrasi.

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dapat dikatakan bahwa telah terjadi peningkatan hasil belajar agama Islam siswa khususnya pada mata pelajaran wudhu dengan menggunakan strategi pembelajaran metode demonstrasi. Guru bidang studi agama islam mengenai tata cara berwudhu bila menggunakan metode demonstrasi terlebih dahulu menjelaskan materi yang akan didemonstrasikan terlebih dahulu, kemudian guru memberikan contoh demonstrasi materi ajar yang baik dan benar, kemudian guru menginstruksikan siswa untuk berlatih lagi. Dari pengelolaan data terlihat jelas bahwa metode demonstrasi merupakan metode yang efektif digunakan terutama untuk bahan pencuci.

Dengan menggunakan metode demonstrasi pada materi wudhu terlihat bahwa perhatian dan minat belajar siswa sangat positif. Penerapan metode demonstrasi pada materi wudhu mayoritas siswa menyukainya dan responnya sangat baik. Daya ingat siswa juga sangat terbantu dengan penggunaan metode demonstrasi dan siswa juga memiliki banyak pengalaman dan kesan.

Penggunaan metode demonstrasi sudah cukup baik, namun akan lebih baik untuk lebih mengoptimalkan penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran mencuci agar pemahaman siswa semakin dalam. Saran bagi pengurus, sarana dan prasarana sudah mencukupi, namun akan lebih baik jika ada sarana dan fasilitas khusus dalam penggunaan metode demonstrasi, agar penggunaan metode demonstrasi pada kelas wudhu bisa lebih baik lagi.

Gambar2. Diagram Hasil Belajar Siswa Sebelum Tindakan (Pretes) Dan Sesudah  Tindakan (Postes)
Gambar2. Diagram Hasil Belajar Siswa Sebelum Tindakan (Pretes) Dan Sesudah Tindakan (Postes)

PENUTUP

Saran-saran

Saran bagi orang tua, sebaiknya proses pembelajaran bagi siswa tidak sepenuhnya diserahkan kepada guru, artinya orang tua juga ikut andil dalam memantau praktik wudhu yang dilakukan oleh siswa sehari-hari.

Gambar

Gambar 1. Tampak Depan SD Negeri Paliwara 3  2.  Visi, Misi, tujuan dan Nilai – Nilai Organisasi
Tabel 4.2   Data PesertaDidik
Gambar2. Diagram Hasil Belajar Siswa Sebelum Tindakan (Pretes) Dan Sesudah  Tindakan (Postes)
Tabel  di  atas  menunjukkan  bahwa  aktivitas  siswa  dari  siklus  I,  siklus  II,  dan  siklus  III  selalu  mengalami  kenaikan

Referensi

Dokumen terkait

Based on the results of the determination coefficient test which has an influence of 46,2%, it shows that in increasing the brand loyalty of DANA application users in