PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penggunaan Card Sort untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Perjumpaan Huruf Hijaiyah Non Sukun dan Tanwin pada Kelas Eksperimen. Penerapan Card Sort dalam proses pembelajaran membaca dan menulis Al-Qur'an (BTQ) diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Identifikasi Masalah
Rumusan Masalah
Bagaimana penerapan penyortiran kartu dalam pembelajaran non sukun dan tanwin dengan huruf hijaiyah pada kelas VII.2 di MTs. Apakah penerapan card sorting dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran nun sukun dan tanwin huruf hijaiyah pada kelas VII.2 MTs.
Defenisi Operasional dan Ruang Lingkup Penelitian
Penerapan metode pembelajaran tradisional untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran non sukun dan tanwin bertemu huruf hijaiyah dari siswa pada kelas kontrol. Penerapan jenis kartu pada topik non sukun dan tanwin bertemu huruf hijaiyah teruji efektifitasnya dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII MTs.
Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Ha): Penerapan Card Sort dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran nun sukun dan tanwin bertemu huruf hijaiyah di kelas VII.2 MTs Negeri Pinrang. Ha : Metode pembelajaran card sorting dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada topik perjumpaan huruf hijaiyah non sukun dan tanwin di MTs.
Garis-Garis Besar Isi Tesis
LANDASAN TEORITIS
Penelitian Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Edi Sahputra berjudul Penggunaan Strategi Penyortiran Kartu untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Fikih pada Materi Mavaris di Kelas XI IPS MAN I Stabat Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan strategi sortir kartu dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar fiqih pada materi Mavaris.
Analisis Teoritis Variabel
Penyortiran Kartu mengutamakan gerakan fisik yang dapat membantu memberi energi pada siswa yang lelah atau kurang semangat.24. Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa (faktor internal) dan faktor yang berasal dari luar siswa (faktor eksternal).
Kerangka Pikir Penelitian
Hipotesis Penelitian
H0): Penggunaan Card Sort tidak dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran nun sukun dan tanwin bertemu huruf Hijaiyah pada kelas VII.2 MTs Negeri Pinrang.
METODE PENELITIAN
Jenis dan Desain Eksperimen
Uji hipotesis dilakukan dengan membandingkan metode konvensional dan metode sortir kartu untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas yang berbeda. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada kelas kontrol berbeda dengan hasil belajar pada kelas eksperimen. Tabel gain indeks menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang diberi perlakuan metode sortir kartu.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa penerapan metode sortir kartu jauh lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan metode konvensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pembelajaran card sorting dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran membaca dan menulis Al-Quran pada mata pelajaran nun sukun atau tanwin met huruf hijaiyah. Menulis Al-Qur’an dapat menjadikan penyortiran kartu sebagai salah satu alternatif dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Waktu dan Lokasi Penenlitian
Populasi, Sampel dan Samling
Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data menggunakan tes untuk memperoleh data terkait peningkatan hasil belajar siswa. Tes yang dilakukan adalah pre-test untuk mengetahui keadaan awal hasil belajar siswa sebelum diberikan pembelajaran dan post-test untuk mengetahui keadaan akhir hasil belajar siswa setelah proses pembelajaran.
Defenisi Operasional Variabel
Kelebihan dan Kekurangan Metode Penyortiran Kartu Sebagai metode pengajaran alternatif, metode penyortiran kartu memiliki kelebihan dan kekurangan. 34; Pengaruh model pembelajaran aktif tipe Card Sort terhadap hasil belajar Fiqih siswa VIII. kelas di MTsN 2 Tulungagung. Di https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=kebesaran+card+sort.
Instrumen Penelitian
Kemudian menguji instrumen yang telah dibuat kepada beberapa siswa di luar subjek penelitian. Hal ini diperlukan untuk menghindari penggunaan pertanyaan yang terlalu mudah atau terlalu sulit dalam proses penelitian. Soal dengan nilai 0,00 dianggap sebagai soal tersulit, dan soal dengan nilai 1,0 dianggap terlalu mudah.
Berdasarkan hasil pengujian tingkat kesukaran soal, dapat disimpulkan bahwa soal yang masuk dalam kategori mudah adalah soal nomor dan 20. Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal membedakan antara siswa berkemampuan tinggi dan siswa berkemampuan tinggi. . dengan kemampuan rendah. Tujuan dari analisis daya diferensial adalah untuk menentukan siswa yang termasuk kelompok atas dan siswa yang termasuk kelompok bawah dari hasil tes yang dilakukan.
Teknik Analisis Data
𝑺𝑺𝟏 = Jumlah standar skor dari kelas eksperimen 𝑺𝑺𝟐 = Jumlah standar skor dari kelas eksperimen n1 = Jumlah sampel pada kelompok eksperimen n2 = Jumlah sampel pada kelompok kontrol. Negeri Pinrang yang belajar dengan Card Sort lebih efisien dibandingkan yang belajar tanpa menggunakan Card Sort (potongan kartu). Dilihat dari nilai signifikansi pada uji Levene, dengan menggunakan taraf signifikansi 5% (α= 0.05), kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: .. Jika nilai signifikansi ˂ 0.05 maka H0 ditolak 3) Uji Equality of Means .
Uji kesamaan mean digunakan untuk mengetahui apakah dua sampel yang berbeda mempunyai nilai mean awal yang sama sebelum diolah dalam proses pembelajaran. Uji kemiripan mean menggunakan uji dua sisi 61 Pengujian dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 25. Teknik yang digunakan untuk menghitung mean kemiripan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah dengan menggunakan uji statistik dengan sistem analisis One Way Anova pada Program SPSS versi 25.
Prosedur Eksperimen
H0 : Metode pembelajaran menggunakan card sorting tidak dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada topik huruf hijaiyah non sukun dan tanwin met di MTs. Hasil uji kesetaraan mean terhadap data hasil belajar siswa sebelum perlakuan (pretest) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan analisis One Way Anova mencapai nilai signifikansi. Perhitungan indeks gain dilakukan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa setelah selesai diberikan perlakuan baik pada kelas eksperimen dengan metode card sorting maupun pada kelas kontrol dengan metode konvensional.
Hasil penerapan metode berbeda yang dilakukan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen menunjukkan bahwa metode sortir kartu jauh lebih efektif dibandingkan metode konvensional dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Perbedaan hasil belajar siswa yang membandingkan kelas eksperimen dan kelas kontrol dianalisis dengan melakukan uji-t dengan jenis uji-t sampel berpasangan. Peningkatan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen sangat berbeda dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang mengalami proses pembelajaran metode konvensional.
HASIL PENELIITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Hasil Penelitian
Uji normalitas data juga dilakukan untuk menguji apakah data post-test kelas eksperimen dan data kelas kontrol berdistribusi normal. Selanjutnya data post test kelas kontrol menunjukkan bahwa data pada kelas kontrol juga berdistribusi normal. Berdasarkan hasil uji data hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum diberikan perlakuan (pretest) diperoleh nilai signifikan yaitu menunjukkan bahwa data berasal dari kelompok yang homogen. varian .
Hasil pengujian homogenitas data pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diberi nilai signifikansi setelah dilakukan proses pembelajaran (posttest) yaitu sehingga dapat disimpulkan bahwa data mempunyai variansi yang sama atau homogen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa skor hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol menyimpang dari nilai rata-rata yang sama atau keterampilan awal siswa kelas kontrol tidak berbeda dengan kelas eksperimen. Untuk mengetahui signifikansi perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan uji t.
Pembahasan Hasil Penelitian
Setelah menganalisis hasil belajar siswa dalam pembelajaran membaca dan menulis Al-Qur’an (BTQ), ditemui materi huruf hijaiyah non sukun atau tanwin pada kelas VII.2 di MTs. Data hasil belajar siswa pada kedua kelas kemudian dianalisis untuk menjawab hipotesis penelitian. Dengan demikian, hasil penelitian memberikan penguatan untuk memperkaya kajian dan penyelidikan mengenai pemilahan kartu untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya dalam proses pembelajaran membaca dan menulis Al-Qur’an.
Pembelajaran berbasis kartu dapat menjadi pilihan strategis agar proses pembelajaran membaca dan menulis Al-Quran dapat lebih berkualitas dan berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Hasil tersebut menunjukkan bahwa Card Sort dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran membaca dan menulis Al-Qur'an (BTQ) pada topik Nun Sukun dan Tanwin Bertemu Huruf Hijaiyah di Kelas VII MTs. Penelitian ini menyimpulkan hasil yang sangat penting mengenai peranan metode sortir kartu dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran membaca dan menulis Al-Qur’an.
PENUTUP
Kesimpulan
Lakukan koreksi bersama setelah semua kelompok menyerahkan hasilnya. f) Minta penanggung jawab kelompok untuk menjelaskan hasil penyortiran kartu, kemudian meminta komentar dari kelompok lain. g) Memberikan apresiasi terhadap hasil karya setiap siswa. h) Melaksanakan klarifikasi, kesimpulan dan tindak lanjut. Berdasarkan pemaparan dan pembahasan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode card sorting dapat meningkatkan hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata pretes pada kelas eksperimen adalah 53,57 dan meningkat setelah mendapat perlakuan menjadi 75,71 sebagai nilai rata-rata postes.
Dibandingkan dengan kelas kontrol yang rata-rata nilai pretestnya adalah 53,93 dan posttestnya adalah 67,14, terdapat peningkatan hasil belajar yang lebih baik pada kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol.
Implikasi Penelitian
Setelah dengan cermat, tekun dan cermat membaca serta mendiskusikan materi ini secara kooperatif dan demokratis, siswa dapat menjelaskan hukum membaca Nun Sukun atau tanwin, memberikan contoh, membedakan hukum membaca Nun Sukun atau tanwin dan menerapkannya dalam membaca surat Al - Alquran dengan benar. Izhar artinya terang, dan halqiy artinya tenggorokan, yang dimaksud dengan izhar halqiy adalah bila ada non sukun (َ ن) atau tanwin. Jika non sukun (َ ن) atau tanwin (َ ُ ُ) memenuhi salah satu huruf (ل) atau (ر) hukum bacaannya disebut idgham bilaghunnah, cara membacanya dengan bunyi non sukun (َ ) atau tanwin (َ ُ ُ) pada huruf berikutnya tanpa bersenandung.
Apabila ada non sukun ( َ ن ) dan tanwin bertemu dengan huruf ba (ب), maka hukum bacaannya dinamakan iqlab, cara membacanya ialah bunyi non sukun atau tanwin yang menukar bunyinya kepada mim sukun. Tugaskan murid mencari contoh bacaan bukan sukun/tanwin dalam surah an-Naba ayat 1-40 (Tanggungjawab). Memasukkan bunyi bukan sukun atau tanwin ke dalam huruf seterusnya tanpa bersenandung adalah cara membaca daripada hukum membaca.