Penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada penulis, kekuatan jiwa dan raga sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul “PENERAPAN METODE CRITICAL PATH (CPM) PADA PROYEK FREEZE DRYER (Studi kasus di PT. Pharos Indonesia.)". Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana di Universitas Mercu Buana, Jakarta Barat – Indonesia. Dalam penyusunan laporan ini, penulis telah banyak menerima bimbingan, bimbingan dan saran-saran yang berguna dari berbagai pihak.
Orang tua dan kakak-kakak yang tak kenal lelah memberikan dukungan moril dan materil sungguh luar biasa bisa menjadi bagiannya. Pharos Indonesia telah mengizinkan penulis untuk melakukan kerja praktek dan memberikan banyak informasi mengenai proses kerja yang dilakukan di perusahaan. Teman-teman Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana khususnya angkatan 2014 yang tidak dapat disebutkan satu persatu telah memberikan dukungan dan semangat kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa laporan kerja praktek ini dapat dikembangkan lebih baik lagi, oleh karena itu dengan rendah hati penulis menyampaikan kritik dan saran untuk perbaikan di masa mendatang kepada semua pihak. Akhir kata penulis pasrah kepada Allah SWT, berharap apa yang telah dilakukannya mendapat ridho-Nya.
- Latar Belakang
- Tujuan
- Jadwal Pelaksanaan
- Metode Kerja Praktek
- Sistematika Penulisan
Manajemen proyek adalah suatu disiplin ilmu di bidang perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan (pelaksanaan dan pengendalian) guna mencapai tujuan proyek. Teknik perencanaan manajemen proyek yang digunakan dalam kerja praktek ini adalah sistem Critical Path Method (CPM). (CPM) ) adalah suatu teknik untuk menganalisis jaringan kegiatan/aktivitas pada saat melaksanakan suatu proyek untuk memprediksi total durasi. Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang menjadi pokok bahasan kerja praktek ini adalah PENERAPAN METODE CRITICAL PATH (CPM) PADA PROYEK FREEZE DRYER.
Menerapkan metode CRITICAL PATH METHOD (CPM) pada PROYEK FREEZE DRYER untuk memprediksi dan mengoptimalkan total durasi proyek. Dalam menulis laporan diperlukan sistem penulisan yang benar agar pihak yang membacanya dapat memahami isi laporan ini. Proposal Kerja Praktek merupakan langkah awal yang akan dilakukan mahasiswa sebelum melamar Kerja Praktek.
Sejarah Berdirinya PT. Pharos Indonesia
Produk PT. Pharos Indonesia
Visi dan Misi Perusahaan
Struktur Organisasi
Departemen Engineering Project
PROYEK
- Pengertian Proyek
- Ciri – ciri Proyek
- Jenis – Jenis Proyek
Jika kita melihat aktivitas paling dominan yang dilakukan pada suatu proyek dan produk akhirnya, kita dapat mengklasifikasikan proyek ke dalam berbagai jenis proyek. Proyek konstruksi adalah serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan upaya mendirikan suatu bangunan, termasuk pekerjaan dasar teknik sipil dan arsitektur, meskipun sering kali melibatkan disiplin ilmu lain seperti teknologi industri, mekanikal, elektrikal, geoteknik, dan lanskap. Proyek manufaktur adalah proses menghasilkan produk baru. Kegiatan utama meliputi desain teknis, pengembangan produk, pembelian, produksi, perakitan, pengujian fungsional dan pengoperasian produk yang dihasilkan.
Proyek penelitian dan pengembangan adalah proyek yang bertujuan untuk melakukan penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan suatu produk tertentu. Proyek manajemen kelayakan adalah proyek di mana produk diserahkan bukan dalam bentuk fisik tetapi dalam bentuk laporan. Proyek modal (untuk penanaman modal) adalah proyek yang meliputi pengadaan tanah, penyiapan lahan, dan pembelian bahan dan peralatan.
Manajemen Proyek
- Pengertian Manajemen Proyek
- Tujuan Manajemen Proyek
- Fungsi Manajemen Proyek
Menurut Soeharto (1999), Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengendalikan anggota dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan organisasi (perusahaan) yang telah ditentukan. Pada prinsipnya manajemen adalah usaha manusia untuk mencapai tujuan dengan cara yang paling efektif dan efisien. Oleh karena itu manajemen proyek dapat diartikan sebagai suatu proses kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian sumber daya organisasi yang dimiliki perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu dan sumber daya tertentu.
Oberlender: Manajemen proyek adalah seni dan ilmu mengoordinasikan orang, peralatan, bahan, uang, dan jadwal untuk menyelesaikan proyek tertentu tepat waktu dan dalam batas biaya yang disepakati. Menurut Schwable (2006), manajemen proyek adalah penerapan pengetahuan, keterampilan, alat dan teknik pada kegiatan proyek dengan tujuan memenuhi atau melampaui kebutuhan dan harapan pemangku kepentingan proyek. Tujuan utama manajemen adalah mengelola fungsi-fungsi manajemen sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kebutuhan yang telah ditentukan dapat dicapai hasil yang optimal dan penggunaan sumber daya seefisien dan sesukses mungkin.
Fungsi organisasi adalah menyatukan kumpulan aktivitas manusia yang mempunyai pekerjaan masing-masing, saling berhubungan dalam cara tertentu, dan berinteraksi dengan lingkungannya untuk mendukung pencapaian tujuan.
Metode Penjadwalan Proyek
- Bagan Balok atau Barchart
- Kurva S atau Hanum Curve
- Metode Penjadwalan Linier ( Diagram Vektor )
- Metode Network Planing
- Tahapan Penyusunan Network Planning
- Manfaat penerapan Network Planning
- Ketentuan dan Simbol dalam Network Planning
- Hubungan Antar Simbol Dan Kegiatan
Fungsi pengendalian adalah meminimalkan kemungkinan terjadinya kesalahan baik dari segi kualitas, kuantitas, biaya maupun waktu. Kekurangan yang ditemui pada metode diagram blok ini adalah penyajiannya yang agak terbatas, seperti jalur kritisnya tidak diketahui dan hubungan antar kegiatan proyek tidak jelas. Kelebihan metode ini adalah dapat mengungkap kegiatan mana saja yang dipercepat dari jadwal semula, namun informasi tersebut tidak rinci sehingga harus dipadukan dengan metode lain seperti diagram blok atau penjadwalan jaringan dengan memperbarui sumber daya dan waktu pada setiap kegiatan. .
Cara ini cukup efektif digunakan pada proyek gedung bertingkat yang keberagaman setiap tingkat bangunannya relatif sama. Pada proyek yang cukup besar, metode ini membantu memantau kemajuan aktivitas tertentu dalam jadwal proyek secara keseluruhan. Hal ini dapat dilakukan jika metode ini digabungkan dengan metode jaringan, karena metode penjadwalan linier dapat memberikan informasi kemajuan proyek yang tidak dapat ditampilkan oleh metode jaringan.
Cara ini relatif lebih sulit namun memiliki hubungan aktivitas yang jelas dan dapat menunjukkan aktivitas mana saja yang kritis. Eddy Herjanto (2003) mendefinisikan sebagai berikut: Perancangan jaringan kerja adalah suatu model yang banyak digunakan dalam pelaksanaan proyek, yang produknya berupa informasi tentang kegiatan-kegiatan dalam diagram jaringan kerja yang relevan. Panah putus-putus mewakili hubungan antar peristiwa, hubungan panah ini tidak perlu diperhitungkan dan oleh karena itu tidak memiliki nama saat menghitung waktu sumber daya dan ruang, yang panjangnya dihitung sama dengan nol, tetapi harus ada (jika perlu ) untuk mengungkapkan logika ketergantungan kegiatan yang terlibat, yang patut mendapat perhatian.
Oleh karena itu, aktivitas
Metode Jalur Kritis ( CPM )
- Kerangka Kerja CPM
- Istilah – Istilah yang digunakan dalam Critical Path Method (CPM)26
Langkah kelima adalah menentukan jalur kritis. Dengan demikian, langkah ini merupakan inti dari perencanaan dengan metode CPM karena aktivitas pada jalur kritis mewakili tugas-tugas yang akan menunda keseluruhan proyek kecuali dapat diselesaikan tepat waktu. Waktu paling awal (tercepat) di mana suatu aktivitas dapat dimulai, dengan mempertimbangkan waktu aktivitas dan persyaratan perintah kerja. Waktu paling lambat untuk menyelesaikan suatu kegiatan tanpa menunda penyelesaian proyek secara keseluruhan atau sama dengan LS + waktu kegiatan yang diharapkan.
Metode perhitungan penentuan waktu penyelesaian terdiri dari dua langkah yaitu perhitungan maju dan perhitungan mundur. Mulailah dari akhir ke awal untuk mengidentifikasi waktu paling lambat terjadinya suatu kegiatan (LF), waktu paling lambat terjadinya suatu kegiatan (LS), dan waktu paling lambat terjadinya suatu peristiwa (L). Jalur kritis merupakan jalur aktivitas yang mempunyai free float (FF) = total float (TF) = 0.
Activity Float adalah tersedianya waktu tertentu untuk waktu pelaksanaan suatu kegiatan yang perlu ditunda atau diperpanjang. Total Float adalah jumlah waktu penundaan atau waktu keterlambatan yang ada pada suatu kegiatan tanpa mempengaruhi keterlambatan proyek secara keseluruhan. Free Float adalah jumlah penundaan atau waktu tertentu di mana suatu aktivitas dapat terlambat atau tertunda tanpa mempengaruhi dimulainya aktivitas segera setelahnya.
Atau tempoh tangguh maksimum apabila sesuatu aktiviti boleh lewat tanpa melengahkan masa penyiapan sesuatu aktiviti.
Proyek Vacuum Glovebox
- Pengertian Freeze Dryer
- Cara Kerja Mesin
- Hasil amatan karakteristik Proyek
- Durasi Penyelesaian proyek
- Desain
Penjadwalan Proyek
- Penguraian Kegiatan Proyek
- Pembuatan Jaringan Kerja
- Perhitungan Maju
- Perhitungan Mundur
- Penentuan Jalur Kritis
Kesimpulan
Saran