• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Good Governance Dalam Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional Melalui Aplikasi Mobile JKN di Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Purwokerto - Repository Universitas Jenderal Soedirman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Penerapan Good Governance Dalam Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional Melalui Aplikasi Mobile JKN di Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Purwokerto - Repository Universitas Jenderal Soedirman"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

97

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan diatas mengenai Penerapan Good Governance Dalam Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional Melalui Aplikasi Mobile JKN Di Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Purwokerto dengan menggunakan 5 prinsip good governance menurut UNDP akuntabilitas (accountability), transparansi (transparency), efektivitas dan efisiensi (effectiveness), Daya tanggap (responsiveness), dan aturan hukum (rule of law).

Adapun hasil penelitian dari kelima aspek tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1. Aspek akuntabilitas (accountability)

Dilihat dari aspek akuntabilitas, pelaksanaan program aplikasi Mobile JKN di Purwokerto sudah dilaksanakan menggunakan SOP atau prosedur yang sesuai dan berlaku. Untuk menunjang keberhasilan program serta pemanfaatan pelayanan secara digital lebih optimal, BPJS Kesehatan Purwokerto melakukan upaya-upaya mensosialisasikan aplikasi Mobile JKN. Sosialisasi BPJS Kesehatan sudah sesuai dengan prosedur yaitu, adanya pelayanan jemput bola (mobile costumer service), leaflet aplikasi Mobile JKN BPJS Kesehatan, benner aplikasi Mobile JKN, serta dibuatnya rutin zoom tiap hari jum’at terkait aplikasi Mobile JKN BPJS di desa-desa pilihan. Mengenai implementasi aplikasi Mobile JKN tidak terlepas dari pengawasan pemangku

(2)

98

kepentingan. Terkait pengawasan dan evaluasi aplikasi Mobile JKN sudah sering dilakukan setiap tahunnya, melalui penambahan- penambahan fitur didalamnya.

2. Transparansi (transparency)

Dilihat dari aspek transparansi, BPJS Kesehatan Purwokerto bersifat transparansi terhadap pesertanya mengenai hal-hal yang bersangkutan dengan pelayanan administrasi atau dana. Transparansi tersebut bisa dilihat di aplikasi Mobile JKN, masyarakat dapat mengakses 18 fitur yang telah disediakan untuk memberikan kemudahan kepada peserta dalam mendapatkan informasi maupun akses pelayanan melalui smartphone. Terkait kritik dan saran, aspirasi, harapan, untuk membangun BPJS. BPJS Kesehatan Purwokerto menyediakan Layanan call center secara online melalui aplikasi JKN Mobile, WhatsApp, Telegram, dan Twitter.

3. Daya tanggap (responsiveness)

Dilihat dari aspek daya tanggap pegawai BPJS Kesehatan Purwokerto sudah baik. Aplikasi sudah menunjukan bahwa kualitas aplikasi mobile JKN sesuai dengan keinginan masyarakat, responnya cepat dan tanggap, dibuktikan dengan jarangnya mengalami gangguan teknis, bug aplikasi, bahkan masalah infrastruktur yang mempengaruhi kinerja aplikasi. Para peserta yang datang dan yang sudah menggunakan aplikasi mobile JKN merasa puas dan senang dengan pelayanan yang diberikan oleh pegawai BPJS Kesehatan Purwokerto. Terutama terhadap masyarakat yang

(3)

99

pelum paham bagaimana menggunakan aplikasi mobile JKN pegawai mengarahkan dan mensosialisasikan sampai bisa. Selain itu peserta lain juga menyebutkan bahwa pemberian solusi yang disampaikan oleh pegawai BPJS Kesehatan Purwokerto diberikan dengan respon yang akurat dan cepat.

4. Efektivitas dan Efisiensi (effectiveness)

Dilihat dari aspek efektivitas dan efisiensi BPJS Kesehatan Purwokerto menerapkan pelayanan prima atau kecepatan dan ketepatan pelayanan sudah baik sesuai standar dan prosedur yang ada. Sementara adanya aplikasi Mobile JKN tingkat efektivitas pengeluaran biaya terminimalisir karena masyrakat bisa terlayani dengan online.

5. Aturan Hukum (rule of law)

Dilihat dari aspek aturan hukum BPJS Kesehatan Purwokerto menjunjung keadilan dan kesetaraan peserta. Berdasarkan Undang – Undang Nomor 24 Tahun 2011, BPJS diberikan kewenangan untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan serta pengenaan sanksi administratif bagi pemberi kerja ataupun perseorangan yang tidak melaksanakan kewajibannya dalam sistem jaminan sosial sebagaimana diatur peraturan perundang – undangan, informasi dan sanki-sanki tersebut bisa dilihat oleh masyarakat didalam aplikasi Mobile JKN.

Hasil penelitian menunjukan bahwa aspek akuntabilitas, transparansi, daya tanggap, efektivitas dan efisiensi, aturan hukum dapat dikatakan baik tanpa ada kekurangan. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu Penerapan Good

(4)

100

Governance Dalam Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional Melalui Aplikasi Mobile JKN Di Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Purwokerto memiliki penilaian yang berbeda-beda dari setiap jenis aspek dan subaspek yang ada. Namun, secara keseluruhan sudah cukup baik.

B. Implikasi

Merujuk kepada kesimpulan hasil penelitian tersebut, maka masih terdapat beberapa kekurangan terkait kualitas pelayanan publik pada BPJS Ketenagakerjaan. Dengan demikian, penelitian ini akan memberikan implikasi diantaranya yaitu sebagai berikut :

1. Diperlukan sosialisasi yang lebih teknis tentang prosedur pelayanan online BPJS Kesehatan agar seluruh peserta dapat menggunakan pelayanan online dengan baik.

2. Diperlukan pegawai office boy yang bertugas di pelayanan tambahan jika terdapat penumpukan antrian peserta dan terjadi kondisi pegawai yang tidak diingikan seperti salah satu pegawai pelayanan sedang cuti.

3. Diperlukan penyebaran informasi yang lebih masif pelayanan online BPJS Kesehatan melalui media sosial BPJS Kesehatan sehingga para peserta dapat mengakses pelayanan online secara mandiri.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini berkesimpulan bahwaBPJS Kesehatan cabang Makassar selaku badan penyelenggara kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional di Kota Makassar belum sepenuhnya

Selain itu, prosedur untuk memperoleh pelayanan kesehatan dalam Jaminan Kesehatan Nasional juga belum tersosialisasikan dengan baik kepada masyarakat Sehubungan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan mutu pelayanan dalam prinsip Good Governance yang terdiri atas transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, dan

 Permenkes 36 Tahun 2014 tentang Pencegahan Kecurangan (Fraud) Dalam Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Pada Sistem Jaminan Sosial Nasional : “Tindakan yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan mutu pelayanan dalam prinsip Good Governance yang terdiri atas transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, dan

Kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional JKN mendukung rumah sakit sebagai fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut untuk menyesuaikan standar pelayanan yang ditetapkan pemerintah mulai

2.2 Fasilitas kesehatan tingkat pertama Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan pada Jaminan Kesehatan Nasional menyatakan

71 Tahun 2013 penyelenggara pelayanan kesehatan pada sistem jaminan sosial nasional adalah penyelenggara pelayanan kesehatan meliputi semua fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan