• Tidak ada hasil yang ditemukan

penerapan layanan konseling individu melalui teknik

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "penerapan layanan konseling individu melalui teknik"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Agar peserta didik dapat mencapai tujuan pendidikan nasional yaitu berakhlak mulia maka diperlukan lembaga pendidikan. Bimbingan dan konseling di sekolah berperan penting dalam membantu siswa meningkatkan pemikiran moralnya. Layanan yang dapat diberikan untuk meningkatkan penalaran moral siswa adalah layanan informasi dengan menggunakan teknik pemodelan.

Program pengabdian yang dirancang dan dilaksanakan sesuai dengan tuntutan kebutuhan mahasiswa dan lembaga sangat penting dalam membantu mahasiswa meningkatkan penalaran moral mahasiswa.

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Tingkat perkembangan penalaran moral tidak dapat dibalik (irreversible), yaitu tingkat yang telah dicapai seseorang tidak dapat kembali ke tingkat yang lebih rendah (Kohlberg, 1977; 1980). Kemudian guru bimbingan konseling memberikan waktu kepada peneliti untuk melakukan layanan konseling individu terkait dengan peningkatan pemikiran moral siswa melalui teknik modeling. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan penalaran moral siswa kelas VII. kelas di SMP Muhammadiyah 06 Medan.

Topik Observasi: Implementasi Layanan Konseling Individual Melalui Teknik Pemodelan dalam Meningkatkan Penalaran Moral Siswa Tabel Wawancara untuk Guru Bimbingan dan Konseling.

LANDASAN TEORITIS

Kerangka Teoritis

  • Layanan Konseling Individual
    • Pengertian Layanan Konseling Individual
    • Tujuan Layanan Konseling Individual
  • Teknik Modeling
    • Pengertian Teknik Modeling
    • Tujuan Teknik Modeling
    • Manfaat Teknik Modeling
    • Macam-Macam Modeling
    • Jenis-Jenis Teknik Modeling
    • Hal-Hal Yang Perlu di Perhatikan Dalam Penerapan
    • Cara Mengimplementasikan Teknik Modeling
    • Variasi-Variasi Teknik Modeling
    • Kegunaan dan Evaluasi Teknik Modeling
  • Penalaran Moral
    • Pengertian Moral
    • Pengertian Penalaran Moral
    • Tahap-Tahap Perkembangan Penalaran Moral

Penelitian yang dilakukan di SMP Muhammadiyah 06 Medan adalah penerapan layanan individu melalui teknik pemodelan untuk meningkatkan penalaran moral pada siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 06 Medan. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru BK SMP Muhammadiyah 06 Medan di atas sudah berjalan dengan baik di sekolah tersebut, hanya saja layanan BK individual masih jarang dilakukan terkait masalah tidak mendorong penalaran moral siswa. di dalam kelas dan di luar kelas. Seperti hasil observasi yang dilakukan di SMP Muhammadiyah 06 Medan, masih terdapat siswa yang bermasalah dengan kurangnya peningkatan penalaran moral di kelas dan di luar kelas, hal ini terlihat dari kurangnya perilaku dengan teman sekelas lainnya, terutama perilaku dengan teman. di luar kelas.

Oleh karena itu, peneliti merasa perlu mengadakan layanan konseling individual untuk membantu siswa mengatasi permasalahan yang dialaminya yaitu tentang peningkatan penalaran moral. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan Bapak Firman Hosein selaku guru bimbingan dan konseling di sekolah tersebut, pada tanggal 10 Agustus 2019 di ruang bimbingan dan konseling tentang kurangnya peningkatan penalaran moral siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 06 Menurut Medan, masih terdapat siswa kelas VII, tepatnya VII4 yang bermasalah dengan penalaran moral, perilaku siswa yang kurang baik dalam berinteraksi dengan temannya selama di kelas. Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan dengan siswa berinisial PEP kelas VII4 SMP Muhammadiyah 06 Medan, pada tanggal 19 Agustus 2019 kepada siswa yang bermasalah dengan penalaran moral.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti diketahui bahwa peningkatan penalaran moral siswa melalui teknik modeling di SMP Muhammadiyah 06 Medan belum terlaksana dengan baik karena waktu yang diberikan untuk memberikan pelayanan tidak cukup. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak. Firman Hosein selaku guru bimbingan konseling di SMP Muhammadiyah 06 Medan pada tanggal 10 Agustus 2019 di ruang bimbingan dan konseling terdapat siswa kelas VII4 yang mengalami kendala untuk meningkatkan penalaran moral siswa yaitu kelas VII4 yang terdiri dari 3 orang. . Dalam hal ini guru CC siap membantu peneliti meningkatkan penalaran moral siswa di sekolah dengan menyebut siswa yang menurut catatannya tidak meningkatkan penalaran moral.

Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa layanan bimbingan individu yang dilakukan merupakan layanan yang baik bagi siswa, dibuktikan dengan meningkatnya penalaran moral siswa di sekolah tersebut. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti SMP Muhammadiyah 06 Medan tentang penerapan layanan bimbingan individu untuk meningkatkan penalaran moral melalui teknik modeling pada siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 06 Medan Tahun Pelajaran, sebagai akhir dari penelitian ini, maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut. kesimpulan. Penelitian di SMP Muhammadiyah 06 Medan menunjukkan bahwa pelaksanaan layanan individu sudah berjalan dengan baik, namun pelaksanaan layanan bimbingan individu yang berkaitan dengan peningkatan nalar moral belum berjalan maksimal.

Topik Observasi: Implementasi Layanan Konseling Individu Melalui Teknik Pemodelan Dalam Meningkatkan Penalaran Moral Siswa Tabel Wawancara Guru Rumahan.

Kerangka Konseptul

Metode Penelitian

Lokasi dan Waktu penelitian

Waktu yang digunakan dalam penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai September 2019.

Subjek dan Objek Penelitian

Pendekatan dan Jenis Penelitian

Namun, jika kita melihat penalaran moral sebagai suatu struktur, maka kita dapat mengatakan bahwa terdapat perbedaan penalaran moral anak dan orang dewasa, yang dapat dilihat dari tingkat perkembangan moralnya. Objek dalam penelitian ini adalah 3 siswa kelas VII. kelas VII.4. sebuah kelas yang terdiri dari 3 orang yang bermasalah dengan kurangnya penalaran moral. Untuk mengetahui apakah memang ada siswa di sekolah tersebut yang bermasalah dengan penalaran moral, maka peneliti melakukan observasi dan wawancara dengan mata pelajaran yang dipelajarinya sebelum memberikan layanan konseling individual.

Penggunaan layanan konseling individual dilakukan dengan tujuan untuk membantu siswa dalam menghadapi permasalahannya dengan cara memberikan solusi terhadap permasalahan, baik permasalahan di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah, khususnya dalam meningkatkan penalaran moral. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMP Muhammadiyah 06 Medan, layanan bimbingan individu berjalan dengan baik. Siswa yang bermasalah dengan penalaran moral di sekolah dapat menghambat perkembangan anak ke tahap selanjutnya karena konseling individual sangat diperlukan untuk membantu siswa mencari solusi agar masalah siswa terselesaikan dengan baik.

Oleh karena itu, meningkatkan penalaran moral sangat penting karena siswa yang nakal dengan teman-temannya nantinya akan sulit bergaul atau bersosialisasi dengan lingkungan barunya, dan. Semua hasil wawancara diatas didukung dengan observasi yang peneliti lakukan, terkait masalah peningkatan penalaran moral pada siswa kelas VII4, bahwa memang masih ada siswa yang perlu meningkatkan penalaran moral, hal ini terlihat dari siswa yang sangat tidak sabar ketika di kelas, siswa tersebut hanya berkomunikasi dengan teman dekat. Setelah guru pembimbing memanggil siswa dan memberikan waktu kepada peneliti, peneliti melakukan konseling individu secara privat dengan siswa yang bersangkutan yaitu (PEP, NS, MS) sebagai langkah awal peneliti mengidentifikasi masalah kurangnya penalaran moral dalam diri siswa dengan melihat tingkah laku siswa.

Selain itu, peneliti menggunakan teknik pemodelan untuk membantu siswa memecahkan masalah yang mereka miliki. Peneliti menerapkan teknik ini dengan memberikan siswa video perilaku dan mengajak siswa untuk mengubah perilaku buruk menjadi baik, dan siswa mulai memahami masalah yang mereka hadapi. yang dialami, kemudian peneliti menyelidiki masalah siswa kemudian melakukan penilaian ulang (reassessment), meninjau masalah yang dihadapi siswa dalam meningkatkan pemikiran moral. Siswa juga diharapkan mampu meningkatkan penalaran moral menjadi lebih baik karena itu sangat penting.

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

Deskripsi Data

Membentuk umat Islam yang bertaqwa kepada Allah SWT dan bermanfaat kepada masyarakat, agama, bangsa dan negara.

Tabel 4.1  Jumlah Guru
Tabel 4.1 Jumlah Guru

Deskripsi Hasil Penelitian

Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan Bapak. Firman Hosein sebagai guru bimbingan konseling di SMP Muhammadiyah 06 Medan, pada tanggal 10. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan siswa berinisial PEP kelas VII4 pada tanggal 19 Agustus 2019 di Masjid SMP Muhammadiyah 06 Medan, pertama membangun hubungan konseling yang melibatkan siswa, peneliti menerima siswa dengan tangan terbuka dan mengajak siswa keluar untuk duduk dulu, kemudian siswa masuk dan duduk. Selanjutnya peneliti menanyakan kepada siswa mata pelajaran apa yang diambil dan siswa menjawab matematika, pendidikan jasmani dan bahasa Arab Pertanyaan-pertanyaan tersebut sebaiknya digunakan agar proses konseling berjalan lancar dan siswa tidak merasa takut.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan siswa berinisial NS, siswa kelas VII4 pada tanggal 26 Agustus 2019 di SMP Muhammadiyah 06 Medan yang pertama kali menjalin hubungan konseling yang melibatkan siswa, menerima siswa peneliti dengan tangan terbuka dan mempersilahkan siswa untuk duduk terlebih dahulu, kemudian siswa masuk dan duduk. Selanjutnya peneliti menggunakan teknik modeling untuk membantu siswa memecahkan masalah yang mereka hadapi, peneliti melakukan teknik ini dengan memberikan video kepada siswa berperilaku dan mengajak siswa untuk mengubah perilaku buruk menjadi baik dan siswa mulai memecahkan masalah untuk memahami yang mereka alami. , daripada peneliti. Lihat alternatif keputusan yang diberikan kepada siswa atau klien Berdasarkan hasil wawancara kedua yang dilakukan peneliti dengan PEP kelas VII4 di Masjid SMP Muhammadiyah 06 Medan pada tanggal 19 Agustus 2019.

Dosen pembimbing menyambut mahasiswa dengan tangan terbuka dan mempersilahkan mahasiswa masuk dan mempersilahkan mahasiswa duduk kemudian peneliti menanyakan kabar mahasiswa dan mahasiswa menjawab alhamdulillah saya lebih baik dari kemarin bukan alhamdulillah kemudian. Berdasarkan hasil wawancara kedua yang dilakukan peneliti dengan NS kelas VII4 pada tanggal 26 Agustus 2019 di Masjid SMP Muhammadiyah 06 Medan. Dosen pembimbing mempersilahkan mahasiswa dengan tangan terbuka dan mempersilahkan mahasiswa untuk masuk dan mempersilahkan mahasiswa untuk duduk, kemudian peneliti menanyakan kabar mahasiswa dan mahasiswa menjawab sangat baik, tidak melegakan lagi, kemudian konselor menjawab Alhamdulillah.

Berdasarkan hasil wawancara kedua yang dilakukan peneliti dengan MS Kelas VII4 pada tanggal 2 September 2019 di Masjid SMP Muhammadiyah 06 Medan. Guru pembimbing mempersilahkan siswa dengan tangan terbuka dan mempersilahkan siswa masuk dan mempersilahkan siswa duduk, kemudian peneliti menanyakan kabar siswa dan siswa menjawab alhamdulillah ok ok, alhamdulillah kemudian.

Diskusi Hasil Penelitian

Bimbingan individu dilakukan berdasarkan adanya beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam meningkatkan penalaran moral, dimana masih ada siswa yang nakal dan suka melawan guru. Bagi sekolah diharapkan lebih memperhatikan ruang bimbingan dan konseling terkait dengan jumlah siswa dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Guru bimbingan dan konseling yang telah efektif dalam memberikan layanan kepada siswa disarankan untuk terus meningkatkan layanan bimbingan dan konseling terutama dalam hal penggunaan pendekatan dalam bimbingan dan konseling agar proses konseling berjalan lebih optimal.

6 Apakah guru CC selalu bekerja sama dengan wali kelas, guru mata pelajaran dan orang tua dalam menghadapi siswa bermasalah. Ya, guru selalu bekerja sama dengan wali kelas, karena dari mereka kita juga tahu bagaimana siswa di kelas. TANDA PENILAIAN HASIL BELAJAR / LAYANAN Mahasiswa memperoleh hal-hal baru yang berkaitan dengan KES (Efektif Kehidupan Sehari-hari) dengan unsur AKURS (Rujukan, Kemampuan, Usaha, Makna, Keseriusan).

Effort (U): Siswa mempraktikkan apa yang disarankan dalam kegiatan ini untuk diterapkan di luar kegiatan. Melalui tanya jawab konseli memahami bahwa layanan konseling merupakan bagian dari layanan konseling yaitu untuk mengatasi masalah moral, membimbing dan membantu memecahkan masalah yang dihadapinya serta menjadi pribadi yang mandiri. Melalui observasi dilakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran/layanan untuk mendapatkan gambaran tentang aktivitas siswa dan keefektifan pembelajaran/layanan yang diselenggarakan.

Ketebatasan Penelitian

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

Gambar

Tabel 3.2  Subjek Penelitian
Tabel 3.3  Objek Penelitian
Tabel 4.1  Jumlah Guru
Tabel 4.3  Ruangan
+7

Referensi

Dokumen terkait

The study also recommended that the current women empowerment policy be reviewed to reflect the actual situation and that government should also establish a