• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V-1

N/A
N/A
Jasa Ketik Bengkulu

Academic year: 2023

Membagikan "BAB V-1"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

5.1 Profil Informan

Berdasarkan pengambilan data penelitian yang dilaksanakan dari tanggal 22 Maret s/d 22 april 2022. Dalam penelitian ini penulis menggunakan informan kunci sebanyak 1 orang yaitu Kepala Desa Taba Mutung yang bernama Bapak Erpan .Pemilihan informan kunci ini karena mereka adalah orang yang memiliki posisi yang strategis yang berhubungan langsung dengan kehidupan masyarakat sehari-hari dan orang yang juga memiliki wewenang pada masyarakat Desa Taba Mutung.

Sedangkan informan pokok adalah 3 orang yaitu 2 perangkat desa yang bernama bapak Tarmizi selaku Sekretaris Desa (SEKDES) Desa Taba Mutung, Bapak M.Hatta Ar selaku Kepala Seksi kesejahteraan Sosial (KASI KESOS) dan 1 orang ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang bernama Robi Irawan Selaku ketua Badan Permusyawaratan Desa (Ketua BPD).

Pemilihan 3 orang Pemerintah desa sebagai informan pokok dikarenakan mereka merupakan pemerintah desa yang terlibat langsung dalam mengelola isu-isu yang ada di masyarakat desa taba mutung dan ikut serta dalam menentukan Keluarga Penerima Manfaat Bantuan Langsung tunai di Desa Taba mutung Pada Tahun 2021.

37

(2)

Tabel 5.1

Karakteristik Informan Kunci

No Nama Umur Pendidikan Jabatan

1. Erpan 43 Tahun SMA Kepala Desa

Tabel 5.2

Karakteristik Informan Pokok

No Nama Umur Pendidikan Jabatan

1. Tarmizi 49 Tahun SMA Sekretaris Desa

2. M.Hatta Ar 50 Tahun SMA Kasi Kesos

3. Robi Irawan 42 Tahun SMA Ketua BPD

5.2 Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini ,peneliti mewawancarai Kepala desa Taba Mutung Kecamatan Karang Tinggi Kabupaten Bengkulu Tengah tentang manajemen isu pemerintah desa dalam mengelola program bantuan langsung tunai di desa taba mutung kecamatan karang tinggi kabupaten Bengkulu tengah.

Bantuan Langsung Tunai (BLT) salah satu program pemerintah yang berupa bantuan uang kepada keluarga miskin di desa yang bersumber dari dana desa untuk mengurangi dampak pandemi COVID-19. Pemerintah desa taba mutung dalam hal ini melakukan pengelolaan manajemen isu untuk mengantisipasi isu-isu yang akan terjadi dalam menentukan daftar masyarakat

(3)

penerima bantuan langsung tunai (BLT) ini. Manajemen Isu adalah sebagai suatu alat yang dapat digunakan oleh suatu lembaga atau instansi .

Manajemen Isu memiliki langah-langkah sebagai berikut:

1. Identifikasi Isu

Menyatakan dalam identifikasi isu merupakan proses untuk membandingkan tren yang terjadi dalam organisasi dengan kinerja perusahaan. setiap gap yang bisa menimbulkan isu harus di dokumentasikan ,dikategorisasikan ,dan dilaporkan.

Dari wawancara yang dilakukan pada tanggal 23 Maret 2022 dengan bapak Erpan selaku kepala desa tentang hal-hal yang dilakukan untuk mengantisipasi terkait isu penerima bantuan langsung tunai di Desa Taba Mutung sebagai berikut :

“Kami Pemerintah Desa masih menyelidiki terkait isu yang beredar saat ini dan saya juga sudah memerintahkan perangkat desa untuk mencari informasi yang valid mengenai isu masalah bantuan langsung tunai (BLT) karena adanya pengurangan yang menerima bantuan tersebut pada tahun 2021” (wawancara dengan bapak Erpan tanggal 23 Maret 2022)

Sejalan dengan pernyataan tersebut pada tanggal 25 maret 2022 peneliti juga mewawancarai bapak Tarmizi sekretaris Desa Taba Mutung menyatakan sebagai berikut :

“Sebagai Sekretaris Desa saya masih memantau terkait permasalahan yang terjadi di Desa Taba Mutung mengenai isu-isu yang terkait pada pengurangan penerima bantuan langsung tunai (BLT) pada tahun 2021

(4)

sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh kepala desa agar bisa diketahui isu apa yang terjadi saat ini”.( wawancara dengan bapak Tarmizi pada tanggal 25 maret 2022)

Hal Yang senada juga disampaikan oleh bapak M.Hatta Ar selaku Perangkat Desa di Desa Taba Mutung pada tanggal 25 maret 2022 menyampaikan :

“Saya Sebagai perangkat desa masih menyelidiki perkara adanya isu bahwa masyarakat yang namanya dikeluarkan dari daftar penerima bantuan langsung tunai (BLT) di Desa Taba Mutung belum bisa terima bahwa mereka dikeluarkan .Dalam hal ini isu yang ada masih saya kumpulkan untuk laporan saya kepada Kepala Desa ”

(wawancara dengan bapak M.Hatta Ar pada tanggal 25 maret 2022)

Dilanjutkan dengan pernyataan dari hasil wawancara pada tanggal 31 maret 2022 dengan bapak Robi Irawan selaku ketua badan permusyawaratan desa (BPD) diperoleh informasi sebagai berikut:

“Saya selaku Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di desa Taba Mutung masih menampung terkait keluhan masyarakat mengenai pengurangan Penerima bantuan langsung tunai (BLT) sebagai bahan laporan saya kepada Kepala Desa agar dapat di atasi sedini mungkin oleh Kepala Desa .”(wawancara kepada Bapak Robi Irawan pada Tanggal 31 maret 2022)

Dari hasil wawancara peneliti dan informan dapat disimpulkan hal- hal yang dilakukan oleh pemerintah desa untuk mengantisipasi terkait isu penerima bantuan langsung tunai di Desa Taba Mutung ialah Pemerintah Desa masih menyelidiki Isu yang terjadi Di Desa Taba Mutung mengenai pengurangan penerima bantuan langsung tunai (BLT) dana desa di desa Taba Mutung pada tahun 2021 untuk dapat ditindaklanjuti agar isu yang ada bisa diatasi sedini mungkin dan dapat diselesaikan.

Adapun penyebab timbulnya isu terkait Penerima bantuan langsung tunai (BLT) dimasyarakat sebagaimana hasil wawancara kepada bapak Erpan pada tanggal 23 Maret 2022 yaitu sebagai berikut:

(5)

“Isu ini muncul karena adanya pengurangan penerima bantuan langsung tunai (BLT) yang awalnya sebanyak 83 KK di tahun 2020 namun pada tahun 2021 menjadi 73 KK sehingga timbullah asumsi bahwa perangkat desa tidak adil dalam penentuan penerima bantuan langsung tunai(BLT) di Desa taba Mutung ”(wawancara dengan Bapak Erpan pada tanggal 23 maret 2022)

Hal yang senada juga disampaikan oleh bapak Tarmizi Selaku Sekretaris Desa Taba Mutung pada Tanggal 25 Maret 2022 sebagai berikut:

“Isu yang terjadi saat ini muncul karena adanya pengurangan penerima bantuan langsung tunai (BLT) di tahun 2021”(wawancara dengan Bapak Tarmizi pada tanggal 25 maret 2022)

Sejalan dengan pernyataan dari bapak M.Hatta Ar pada tanggal 25 Maret 2022 yaitu:

“Adanya pengurangan penerima Bantuan langsung tunai (BLT) di Desa Taba Mutung pada tahun 2021 dari yang sebelumnya sebanyak 83 KK menjadi 73 KK sehingga adanya isu bahwa masyarakat yang dikeluarkan masih layak mendapatkan bantuan tersebut”.(wawancara dengan Bapak M.Hatta Ar pada tanggal 25 maret 2022)

Hal ini juga senada dengan pernyataan dari Bapak Robi Irawan pada tanggal 31 maret 2022 ialah:

“Isu ini bermula dari hasil keputusan yang ditetapkan Pemerintah Desa pada tahun 2021yaitu pengurangan dari penerima bantuan langsung tunai (BLT) sebelumnya dari 83 KK menjadi 73 KK ,Dalam hal ini pandangan masyarakat yang dikeluarkan tersebut bahwa mereka masih layak masuk pada daftar penerima bantuan langsung tunai(BLT) di

(6)

karenakan mereka juga terdampak Covid-19 ”.(wawancara dengan Bapak Robi Irawan pada tanggal 31 maret 2022)

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan informan dapat disimpulkan bahwa penyebab timbulnya isu terkait Penerima bantuan langsung tunai (BLT) di desa Taba Mutung berawal dari pengurangan jumlah penerima bantuan langsung tunai (BLT) pada tahun 2020 sebanyak 83 KK berubah menjadi 73 KK di tahun 2021.

Adapun wawancara peneliti kepada bapak Erpan pada tanggal 23 maret 2022 mengenai laporan yang diterima dari perangkat desa maupun dari masyarakat terkait isu penerima bantuan langsung tunai (BLT) yang terjadi di desa taba mutung sebagai berikut :

“ Berdasarkan instruksi yang saya berikan kepada seluruh perangkat desa agar dapat mencari kebenaran permasalahan yang terjadi di masyarakat terkait isu bantuan langsung tunai (BLT) yang beredar saat ini agar cepat di antisipasi kedepannya ”(wawancara dengan bapak Erpan pada tanggal 23 maret 2022)

Hal ini juga disampaikan oleh bapak Tarmizi saat diwawancarai pada tanggal 25 Maret 2022 yaitu sebagai berikut :

“Terkait permasalahan Isu dari masyarakat saat ini sudah saya sampaikan kepada Kepala Desa ,perihal isu masalah pengurangan bantuan langsung tunai (BLT) dengan berbagai asumsi dari masyarakat”(wawancara dengan Bapak Tarmizi pada tanggal 25 maret 2022)

(7)

Dilanjutkan dengan wawancara kepada bapak M.Hatta Ar pada tanggal 25 maret 2022 sebagai berikut:

“Isu yang sedang terjadi saat ini adanya asumsi dari masyarakat terkait permasalahan yang terjadi yaitu pengurangan penerima bantuan langsung tunai pada tahun 2021 ,hal ini juga sudah terdengar oleh kepala desa”.(wawancara dengan Bapak M.Hatta Ar pada tanggal 25 maret 2022)

Senada dengan pernyataan yang diberikan oleh Bapak Robi Irawan pada tanggal 31 maret 2022 adalah sebagai berikut :

“ Isu yang saya dengar iyalah adanya ketidakadilan dari pihak pemerintah desa mengenai pengurangan data penerima bantuan langsung tunai (BLT) dan hal ini saya juga menyampaikan kepada Kepala Desa agar dapat di tindaklanjuti”.(wawancara dengan Bapak Robi Irawan pada tanggal 31 maret 2022)

Dari hasil wawancara peneliti dengan informan dapat disimpulkan terkait laporan yang diterima oleh Kepala Desa dan Perangkat Desa bahwa Kepala Desa sudah menginstruksikan perangkat desa agar mencari kebenaran dari isu yang terjadi saat pengurangan penerima bantuan langsung tunai(BLT),hal ini memicu munculnya berbagai asumsi-asumsi masyarakat sehingga terjadi isu yang beredar di masyarakat. Berdasarkan observasi peneliti di lapangan masyarakat berpendapat bahwa bantuan langsung tunai ini adalah bantuan yang memang diberikan untuk masyarakat yang yang terdampak Covid-19 tanpa syarat ,masyarakat berasumsi bahwa bantuan ini berhak diterima oleh seluruh masyarakat karena mereka juga merasakan dampak dari Covid-19.

2. Analisis Isu

(8)

Analisis Isu adalah menentukan isu berdasarkan urgensinya dan dampaknya .Setelah isu yang muncul diidentifikasi dan diprioritaskan ,tahap kedua dimulai. Tujuannya adalah menentukan asal isu tersebut yang sering kali sulit karena biasanya isu tidak muncul hanya dari satu sumber saja.

Untuk memperoleh informasi secara detail tentang Manajemen Isu Pemerintah Desa Dalam Mengelola Program Bantuan Langsung Tunai Di Desa Taba Mutung Kecamatan Karang Tinggi Kabupaten Bengkulu Tengah,maka pada tanggal 23 maret 2022 peneliti mewawancarai kepala desa Taba Mutung yaitu bapak Erpan mengenai sumber asal isu penerima bantuan langsung tunai (BLT) di Desa Taba Mutung muncul. Adapun hasil wawancaranya sebagai berikut :

“Setelah kami selidiki isu terkait masalah bantuan langsung tunai ini muncul dari ketidakpuasan masyarakat dengan keputusan Pemerintah desa untuk pengurangan data dari penerima bantuan langsung tunai sebelumnya sebanyak 83 KK menjadi 73 KK ”(wawancara dengan Bapak Erpan pada tanggal 23 maret 2022)

Hal yang senada juga disampaikan oleh Bapak Tarmizi pada tanggal 25 maret 2022 , hasil wawancaranya adalah :

“Setelah kami survey dengan melakukan perbandingan dari berbagai isu mengenai bantuan langsung tunai (BLT) ada salah satu di antara isu yang beredar saat ini yang memang harus diluruskan dan diselesaikan mengenai asumsi masyarakat bahwa adanya unsur ketidakadilan dari pihak pemerintah desa dalam penentuan kelayakan masyarakat sebagai penerima bantuan langsung tunai (BLT pada masa pandemi saat ini)”(wawancara dengan Bapak Tarmizi pada tanggal 25 maret 2022)

(9)

Selanjutnya juga sama dengan pernyataan dari bapak M.Hatta Ar pada tanggal 25 maret 2022 ,adapun hasil wawancaranya sebagai berikut :

“Setelah kami telusuri dari berbagai permasalahan yang terjadi di Desa Taba Mutung ada isu yang memang perlu di tindaklanjuti mengenai pengurangan penerima bantuan langsung tunai ini agar bisa diluruskan dan selesaikan dari pihak kami perangkat desa”(wawancara dengan Bapak M.Hatta Ar pada tanggal 25 maret 2022)

Dilanjutkan pernyataan dari bapak Robi Irawan pada tanggal 31 maret 2022 yaitu sebagai berikut :

“Dari berbagai pendapat mengenai permasalahan yang terjadi di Desa Taba Mutung yaitu isu-isu yang mulai meluas dan beredar terdapat salah satu isu yang memang perlu di tindaklanjuti oleh pihak pemerintah desa

”(wawancara dengan Bapak Robi Irawan pada tanggal 31 maret 2022) Berdasarkan hasil wawancara peneliti kepada informan dapat disimpulkan bahwa setelah dilakukan penulusuran terhadap berbagai permasalahan yang terjadi di Desa Taba Mutung terdapat berbagai isu-isu yang mulai beredar namun di antara permasalahan yang terjadi saat ini adanya isu yang perlu ditindaklanjuti yaitu mengenai asumsi masyarakat tentang ketidakadilan dari pemerintah desa dalam menentukan masyarakat yang layak sebagai penerima bantuan langsung tunai (BLT) Dana Desa.

Adapun hasil observasi peneliti, isu ini bermula karena masyarakat berasumsi bahwa pemerintah desa tidak adil dalam menentukan daftar penerima bantuan langsung tunai (BLT) dengan menggantikan mereka pada saudara dari perangkat desa.

3. Pilihan Strategi Isu

(10)

Merupakan tahap yang melibatkan pembuatan keputusan- keputusan dasar tentang respons organisasi identifikasi isu,analisis isu,pilihan strategi isu ,program penangan isu, dan evaluasi hasil.

Berkenaan dengan manajemen isu memiliki langkah pilihan strategi isu maka dalam hal ini peneliti mewawancarai kepala desa,desa taba mutung kecamatan karang tinggi kabupaten Bengkulu tengah yang merupakan yaitu bapak Erpan pada tanggal 23 maret 2022 mengenai Strategi yang dilakukan dalam menangani isu penerima bantuan langsung tunai di desa Taba Mutung, hasil wawancara diperoleh informasi sebagai berikut :

“Adapun strategi yang kami terapkan saat ini ialah dengan memberikan undangan kepada masyarakat terutama yang namanya dikeluarkan dari daftar penerima bantuan langsung tunai (BLT) untuk rapat secara internal,agar mendapatkan penjelasan bahwasannya dalam menentukan masyarakat yang berhak menerima bantuan langsung tunai (BLT) berdasarkan peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan bukan dari aturan yang di buat oleh pemerintah desa Taba Mutung”(wawancara kepada bapak Erpan pada tanggal 23 maret 2022)

Dari hasil wawancara diatas informan pokok bapak Tarmizi selaku Sekretaris desa taba mutung juga membenarkan hal tersebut,dari hasil wawancara pada tanggal 25 maret 2022 menjelaskan :

“Saya selaku Sekretaris desa melaksanakan instruksi yang diberikan oleh Kepala Desa untuk melakukan rapat internal antara Pemerintah Desa dan masyarakat yang dikeluarkan dari daftar penerima bantuan langsung tunai (BLT)di kantor Desa ”(wawancara dengan Bapak Tarmizi pada tanggal 25 maret 2022).

Selanjutnya senada dengan pernyataan dari Bapak M.Hatta Ar selaku perangkat desa . Dari hasil wawancara juga menjelaskan :

(11)

“Saya selaku perangkat desa menyiapkan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan kegiatan rapat internal antara masyarakat dan perangkat desa yang juga dihadiri oleh BPD ”(wawancara dengan Bapak M.Hatta Ar pada tanggal 25 maret 2022)

Untuk lebih memperjelas dari keterangan di atas ,peneliti juga mewawancarai bapak Robi Irawan pada tanggal 31 maret 2022 yang merupakan ketua BPD di desa taba mutung juga menjelaskan :

“Saya selaku BPD akan ikut berpartisipasi dalam rapat internal yang akan dilaksanakan oleh pemerintah desa ”(wawancara dengan Bapak Robi Irawan pada tanggal 31 maret 2022)

Dari hasil wawancara peneliti dan informan dapat disimpulkan bahwa Manajemen Isu Pemerintah Desa Dalam Mengelola Bantuan Langsung Tunai Desa Taba Mutung Kecamatan Karang Tinggi Kabupaten Bengkulu Tengah ialah dengan memilih strategi ,yaitu mengundang masyarakat yang dikeluarkan dari daftar penerima bantuan langsung tunai (BLT) untuk rapat secara internal dengan pemerintah desa agar mendapatkan penjelasan bahwasannya dalam menentukan masyarakat yang layak mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) di tentukan berdasarkan aturan yang telah di tetapkan oleh pemerintah bukan dari aturan yang di buat oleh pemerintah Desa Taba Mutung.

4. Program Penanganan Isu

Pada fase ini organisasi harus memutuskan kebijakan yang mendukung perubahan yang diinginkan untuk membuat program penanganan isu. Tahap ini membutuhkan koordinasi sumber daya untuk menyediakan dukungan yang optimal agar tujuan dan target tercapai.

(12)

Berkenaan dengan kebijakan yang dilakukan untuk menangani masalah isu yang beredar dimasyarakat Desa Taba Mutung ,maka dalam hal ini peneliti mewawancarai kepala desa, Desa Taba Mutung Kecamatan Karang Tinggi Kabupaten Bengkulu Tengah bapak Erpan pada tanggal 23 maret 2022. Dari hasil wawancara diperoleh informasi sebagai berikut :

“ Dari hasil keputusan rapat internal antara pemerintah desa dan masyarakat yang dikeluarkan dari daftar penerima bantuan langsung tunai (BLT) disepakati suatu kebijakan yaitu pembagian sembako kepada masyarakat yang terdampak covid-19”(wawancara kepada bapak Erpan Pada tanggal 23 maret 2022)

Dari hasil wawancara diatas peneliti juga mewawancarai informan pokok bapak Tarmizi pada tanggal 25 maret 2022 yang merupakan sekretaris desa di desa taba mutung.Hasil wawancara Bapak Tarmizi menjelaskan :

“Dari hasil kebijakan yang telah kami sepakati bersama, saya akan mengkoordinasikan pelaksanaan untuk pembagian sembako terhadap masyarakat yang terdampak covid-19 di desa Taba Mutung”(wawancara dengan Bapak Tarmizi pada tanggal 25 maret 2022)

Mengenai jawaban diatas peneliti juga mewawancarai bapak M.Hatta Ar dari perangkat desa pada tanggal 25 maret 2022. Berdasarkan hasil wawancara diperoleh informasi yang tak jauh beda dari Bapak Tarmizi sekretaris desa taba mutung yaitu sebagai berikut:

“ Sesuai dengan hasil kesepakatan bersama pada rapat internal antara pemerintah desa dan masyarakat yang dikeluarkan dari daftar penerima bantuan langsung tunai (BLT), saya akan menyiapkan segala sesuatu yang perlukan untuk pembagian sembako kepada masyarakat yag terdampak Covi-19”(wawancara dengan Bapak M.Hatta Ar pada tanggal 25 maret 2022)

(13)

Hal ini juga disampaikan oleh Bapak Robi Irawan Selaku ketua BPD .Adapun hasil wawancara diperoleh informasi sebagai berikut :

“Menanggapi dari isu yang berkembang di masyarakat terkait dengan ketidakadilan pemerintah desa dalam menentukan penerima bantuan langsung tunai(BLT) di Desa Taba Mutung, dengan diadakan rapat internal antara pemerintah desa dan masyarakat yang dikeluarakan dari daftar penerima bantuan langsung tunai (BLT) maka kami mendapat kesepakatan bersama yaitu membagikan sembako kepada masyarakat yang terdampak Covid-19”(wawancara dengan Bapak Robi Irawan pada tanggal 31 maret 2022)

Dari hasil wawancara peneliti dengan informan diatas maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa program pemerintah desa untuk menanggapi isu yang berkembang di masyarakat tentang ketidakadilan pemerintah desa dalam menentukan masyarakat yang berhak menerima bantuan langsung tunai (BLT) ialah melaksanakan rapat internal antara pemerintah desa dan masyarakat yang di keluarkan dari penerima bantuan langsung tunai (BLT) sehingga disepakati suatu kebijakan dengan membagikan sembako kepada masyarakat yang terdampak Covid-19.

5. Evaluasi Hasil

Setelah semua tahapan telah dilakukan akhirnya dibutuhkan sebuah riset untuk mengevaluasi bagaimana implementasi program yang dilakukan. Berkenaan dengan manajemen isu pemerintah desa dalam mengelola bantuan langsung tunai di Desa Taba Mutung Kecamatan Karang Tinggi Kabupaten Bengkulu Tengah.

Maka dalam hal ini peneliti mewawancarai kepala desa bapak Erpan pada tanggal 23 maret 2022 tentang Evaluasi hasil yang dilakukan

(14)

mengenai penanganan isu penerima bantuan langsung tunai (BLT) di desa Taba Mutung .Adapun hasil wawancara diperoleh informasi sebagai berikut :

“Setelah melakukan penyelidikan terkait isu yang beredar di masyarakat mengenai bantuan langsung tunai (BLT) dan dengan berbagai asumsi dari masyarakat terhadap pemerintah desa terkait pengurangan daftar penerima bantuan langsung tunai (BLT) pada tahun 2021,maka pemerintah desa mengundang masyarakat untuk rapat internal agar mendapatkan penjelasan bahwa dalam menentukan masyarakat yang berhak menerima bantuan langsung tunai sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh pemerintah dan bukan aturan yang di buat oleh pemerintah desa, sehingga menghasilkan suatu kebijakan yang disepakati bersama yaitu pembagian sembako kepada masyarakat yang terdampak Covid-19”(wawancara dengan bapak Erpan pada tanggal 23 maret 2022)

Dari hasil wawancara di atas peneliti juga mewawancarai informan pokok bapak tarmizi sekretaris desa di desa taba mutung pada tanggal 25 maret 2022. Dari hasil wawancara Bapak Tarmizi menjelaskan :

“Setelah melakukan rapat secara internal antara pemerintah desa dan masyarakat maka asumsi masyarakat tentang pengurangan penerima bantuan langsung tunai (BLT)yang dilakukan secara sepihak oleh pemerintah desa adalah asumsi yang tidak benar karena dalam menentukan penerima bantuan langsung tunai (BLT) sudah ada peraturan yang di tetapkan oleh pemerintah pusat sehingga disepakati suatu kebijakan untuk membantu masyarakat namanya yang dikeluarkan dari daftar penerima bantuan langsung tunai (BLT) dan terdampak covid-19 akan diberikan sembako ”.(wawancara dengan Bapa Tarmizi pada tanggal 25 maret 2022)

(15)

Mengenai jawaban diatas peneliti juga mewawancarai Bapak M.hatta Ar selaku perangkat desa pada tanggal 25 maret 2022.

Berdasarkan hasil wawancara diperoleh informasi sebagai berikut:

“Dari instruksi yang diberikan Kepala Desa dalam menanggapi isu yang berkembang di masyarakat untuk melaksanakan rapat secara internal berjalan dengan lancar sesuai dengan yang diharapkan ”.(wawancara dengan Bapak M.Hatta Ar pada tanggal 25 maret 2022)

Hal yang senada juga disampaikan oleh bapak Robi Irawan Selaku ketua BPD di desa taba mutung pada tanggal 31 maret 2022 ,dari wawancara tersebut diperoleh informasi sebagai berikut:

“ Mengenai isu yang berkembang di masyarakat desa Taba Mutung telah di tanggapi pemerintah desa melalui rapat secara internal dan mendapatkan kejelasan bahwa asumsi masyarakat terhadap pemerintah desa tidak benar”(wawancara dengan Bapak Robi Irawan pada tanggal 31 maret 2022)

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan informan dapat disimpulkan bahwa isu yang berkembang dimasyarakat terkait pengurangan penerima bantuan langsung tunai (BLT) ditanggapi oleh pemerintah desa dengan melakukan rapat secara internal antara masyarakat dan pemerintah desa sehingga mendapat kejelasan bahwa dalam menentukan masyarakat yang layak menerima bantuan langsung tunai (BLT) sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat dan bukan aturan yang dibuat oleh pemerintah desa.

Dengan hasil keputusan yang disepakati bersama yaitu masyarakat yang dikeluarkan dari penerima bantuan langsung tunai (BLT) dan yang terdampak Covid-19 akan dibagikan sembako.

(16)

5.3 Pembahasan

Berdasarkan hasil dari penelitian dalam mencapai suatu kesimpulan yang benar dan objektif, peneliti akan melakukan konfirmasi dan analisa dari beberapa data yang telah diperoleh sebagai hasil observasi serta wawancara secara langsung ke Desa Taba Mutung Kecamatan Karang Tinggi Kabupaten Bengkulu Tengah.

Dari hasil penelitian maka peneliti dapat membahas Manajemen Isu Pemerintah desa Dalam Mengelola Program Bantuan Langsung Tunai di Desa Taba Mutung Kecamatan Karang Tinggi Kabupaten Bengkulu Tengah ialah sebagai berikut:

1. Identifikasi Isu

Merupakan Proses untuk membandingkan tren yang terjadi di dalam organisasi dengan kinerja perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian dan observasi peneliti bahwa permasalahan yang terjadi di Desa Taba Mutung mengenai bantuan langsung tunai (BLT) terkait pengurangan penerima bantuan langsung tunai memicu kesalahpahaman antara masyarakat dan pemerintah desa sehingga menimbulkan berbagai macam asumsi-asumsi dari masyarakat.

Perangkat Desa masih menyelidiki dan menulusuri terkait isu-isu yang beredar saat ini dengan adanya asumsi bahwa ketidakadilan pemerintah desa dalam menentukan masyarakat yang berhak mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) di desa Taba Mutung dan pengurangan

(17)

penerima bantuan langsung tunai (BLT) tersebut munculllah pernyataan bahwa masyarakat yang dikeluarkan akan digantikan dengan saudara dari perangkat desa.

Dengan adanya permasalahan dari bantuan langsung tunai (BLT) banyak sekali isu-isu yang mulai berkembang di masyarakat, sehingga perangkat desa belum bisa memastikan isu yang ada saat ini berasal dari satu sumber atau dari sumber lain. Hal ini menjadi hambatan bagi perangkat desa dalam menyelesaikan permasalahan yang ada dikarenakan belum bisa ditentukan fokus permasalahnya.

2. Analisis Isu

Berdasarkan hasil penelitian untuk tingkat urgensi dan dampak dari permasalahan yang terjadi di desa Taba Mutung, perangkat desa melakukan seleksi dari berbagai isu yang menyebar pada masyarakat Di Desa Taba Mutung sehingga di dapat lah suatu isu yang harus diselesaikan dan ditindaklanjuti untuk mendapat kejelasan. Dengan adanya pandangan masyarakat kepada pemerintah desa bahwa pemerintah desa tidak adil dalam menentukan masyarakat yang layak mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) ,maka pentingnya permasalahan ini untuk ditindaklanjuti agar mengurangi resiko yang akan terjadi selanjutnya.

3. Pilihan Strategi Isu

Pada langkah ini diperlukan beberapa strategi alternatif yang dapat menjadi kebijakan organisasi dari isu yang muncul. Setelah dilakukan

(18)

seleksi maka ada satu isu yang harus segera di tanggapi oleh pemerintah desa agar isu yang berkembang pada masyarakat tidak menyebar luas.

Dalam hal ini kepala desa memberikan instruksi kepada perangkat desa untuk mengundang masyarakat terutama yang di keluarkan dari daftar penerima bantuan langsung tunai (BLT) untuk dilakukan rapat internal agar mendapat kejelasan bahwa dalam menentukan masyarakat yang layak menerima bantuan langsung tunai (BLT) sesuai dengan aturan yang ditetapkan pemerintah pusat dan bukan aturan yang ditetapkan oleh pemerintah desa.

4. Program Penanganan Isu

Pilihan cara dalam merespon isu telah dilakukan, manajemen harus menerapkan kebijakan untuk mendukung strategi yang dipilih.

Setelah dilaksanakan rapat secara internal antara masyarakat dan pemerintah desa terutama masyarakat yang namanya dikeluarkan dari daftar penerima bantuan langsung tunai (BLT) maka hasil keputusan dari kebijakan yang disepakati bersama yaitu pembagian sembako kepada masyarakat yang dikeluarkan dari daftar penerima bantuan langsung tunai (BLT) maupun yang terdampak Covid-19.

5. Evaluasi Hasil

Pada tahap langkah evaluasi juga diperlukan untuk tim manajemen sebelum proses manajemen isu dinyatakan selesai. Setelah diselidiki dan di telusuri isu mengenai bantuan langsung tunai (BLT) yang terjadi di Desa Taba Mutung bermula dari pengurangan data pada tahun 2020

(19)

penerima bantuan langsung tunai (BLT) sebanyak 83 KK namun pada tahun 2021 menjadi 73 KK sehingga adanya asumsi dari masyarakat bahwa pemerintah desa melakukan pengurangan data penerima bantuan langsung tunai secara sepihak .

Dalam mengatasi permasalahan yang terjadi maka pemerintah desa melakukan rapat secara internal untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat bahwa dalam menentukan masyarakat yang berhak menerima bantuan langsung tunai (BLT) berdasarkan aturan yang telah di tetap oleh pemerintah pusat.

Setelah masyarakat mendapat penjelasan oleh pemerintah desa melalui rapat secara internal terkait pengurangan penerima bantuan langsung tunai (BLT) maka pemerintah desa mengambil kebijakan untuk membagikan sembako kepada masyarakat yang namanya dikeluarkan dari daftar penerima bantuan langsung tunai (BLT) maupun yang terdampak Covid-19.

Untuk mengantisipasi isu-isu yang akan berkembang dimasyarakat pemerintah desa memberikan arahan dan penjelasan kepada masyarakat terlebih dahulu sebelum mengambil atau menetapkan sebuah keputusan, agar sebuah keputusan yang akan di tetapkan tidak menimbulkan isu-isu di masyarakat karena mereka belum menerima penjelasan secara langsung terkait dengan sebuah keputusan atau ketetapan .

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik UD (Usaha Dagang) Harapan Jaya Meubel Bapak Mispar yang dilaksanakan pada Hari Kamis, Tanggal 31 Mei 2012, maka dapat disimpulkan bahwa

Dari uji coba kelompok kecil dan kelompok besar terlihat hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang cukup tinggi, dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa

Surat Setoran Retribusi Daerah yang selanjutnya dapat disingkat SSRD adalah surat yang oleh wajib digunakan untuk melakukan pembayaran atau penyetoran retribusi yang

Jawab : hal mendasar yang dibahas dalam melakukan negosiasi biasanya adalah kapan Erha clinic Central park Cabang Crntral park akan buka untuk opening, dan fasilitas apa saja

C : Proses inovasi produk disini ada pemunculan ide itu dari aku sendiri kan dari hobi itu jadi muncul ide buat buka usaha souvenir dan produksi sendiri, awalnya ide itu aku

Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah masyarakat, termasuk di dalamnya kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah dan langsung

Untuk segi kualitas produk juga tidak kalah karena produk makanan dan minuman dari Depot Rice Box selalu menjaga kualitas bahan baku sehingga dapat menghasilkan makanan dan

Informan : Kalau kami dari bagian pemasaran biasanya mencoba untuk selalu mem-follow up customer kami dengan cara mengontak mereka memastikan agar barang sampai dengan baik,