• Tidak ada hasil yang ditemukan

penerapan metode pembelajaran inquiry based learning

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "penerapan metode pembelajaran inquiry based learning"

Copied!
122
0
0

Teks penuh

Penerapan metode pembelajaran berbasis inkuiri dalam meningkatkan hasil belajar ski pada siswa kelas III MI Al-Ittihadul Islamiyah Ampenan.” memenuhi syarat dan disetujui untuk pengujian. Judul : “Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar SKI Pada Siswa Kelas III MI Al-Ittihadul Islamiyah Ampenan Tahun Ajaran. Skripsi oleh: Baiq Lina Budiwarti, NIM berjudul “Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Inkuiri Dalam Meningkatkan Hasil Belajar SKI Kelas III MI Al-Ittihadul Islamiyah Ampenan Tahun Ajaran Dipertahankan Di Hadapan Dewan Penguji Jurusan Keguruan Madrasah Ibtidaiyah.

Jenis Instrument dan Cara Penggunaanya 25

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SKI PADA SISWA III. Tujuan penelitian ini adalah: Untuk meningkatkan hasil belajar SKI siswa kelas III. kelas MI Al-Ittihadul Islamiyah Ampenan tahun pelajaran 2019/2020 dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis inkuiri. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah penggunaan model pembelajaran berbasis inkuiri dalam meningkatkan hasil belajar SKI siswa kelas III MI Al-Ittihadul Islamiyah Ampenan”.

Gambar 3.1: Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas   23
Gambar 3.1: Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas 23

Latar Belakang

Sasaran Tindakan

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas ini sasaran atau subjek penelitian adalah siswa kelas III A MI Al-Ittihadul Islamiyah Ampenan Kota Mataram tahun ajaran 2019/2020 yang berjumlah 33 siswa, terdiri dari 13 siswa laki-laki. dan 20 perempuan.

Manfaat Penelitian

  • Pengertian Inqury Based Learning
  • Tujuan Metode Inqury Based Learning
  • Ciri-ciri Metode Inqury Based Learning
  • Langkah-langkah Metode Inqury Based Learning

Sebagai calon guru, diharapkan hasil penelitian ini dapat memperkaya dan memberikan wawasan terkait penerapan metode pembelajaran Inquiry Based Learning. Selain itu, Pembelajaran Berbasis Inkuiri menitikberatkan pada kemampuan siswa dalam memahami, dan kemudian diakhiri dengan memberikan jawaban atau solusi atas permasalahan yang terjadi. Tujuan penggunaan strategi pembelajaran berbasis inkuiri adalah untuk mengembangkan keterampilan berpikir dan mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental.

Hasil Belajar

  • Pengertian Hasil Belajar
  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
  • Upaya meningkatkan hasil belajar

Faktor jasmani adalah faktor yang berhubungan dengan kejasmanian, yaitu keadaan yang berhubungan dengan fisik seseorang atau kondisi fisik yang mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar. Peningkatan hasil belajar siswa tidak hanya bergantung pada kemampuan guru, tetapi guru harus dapat menggunakan metode atau pendekatan yang berbeda dalam penyampaian materi pembelajaran. Sehubungan dengan banyaknya faktor yang mempengaruhi hasil belajar, maka guru di sekolah berupaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) 1. Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)

  • Tujuan Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)
  • Ruang Lingkup Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)

Dalam penelitian ini, peneliti berperan sebagai pengamat pembelajaran sedangkan guru kelas berperan sebagai pelaksana pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan di kelas III A MI Al-Ittihadul Islamiyah Ampenan yang dilaksanakan pada tanggal 08 September 2019 pada semester gasal tahun pelajaran 2019/2020. Penelitian ini bertujuan untuk menggunakan metode pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran SKI.

Sasaran Penelitian

Rencana Tindakan

  • Pada siklus II

Penelitian ini bertujuan untuk menggunakan metode pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran SKI. Tahapan-tahapan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:30. Pelaksanaan tindakan yang dilakukan peneliti adalah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri dengan RPP terlampir, dengan skenario yang disusun berdasarkan tahap perencanaan. Instrumen dalam penelitian menempati posisi yang sangat penting karena instrumen menentukan baik tidaknya hasil penelitian.

Sedangkan menurut Suharsimi instrumen penelitian adalah alat atau sarana yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data agar pekerjaannya menjadi lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih teliti, lengkap dan sistematis, sehingga mudah untuk diolah. Menurut Ridwan, tes sebagai instrumen pengumpulan data merupakan rangkaian soal atau latihan yang digunakan untuk mengukur pengetahuan, kecerdasan, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes yang digunakan berupa tes kinerja berupa pilihan ganda, dimana tes ini digunakan untuk mengukur kinerja seseorang setelah mengikuti proses belajar mengajar pada mata pelajaran SKI.

Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatat hal-hal yang diamati atau diselidiki. Peneliti menggunakan pedoman ini dengan membuat lembar observasi yang berisi format yang memuat item-item tentang aktivitas siswa dan guru saat proses pembelajaran berlangsung di kelas. Pengamatan dalam penelitian ini adalah pengamatan partisipatif, yaitu peneliti ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung dan mengamati.

Dalam hal ini peneliti menggunakannya untuk mengumpulkan data-data yang diambil dari sekolah tempat penelitian dilakukan, antara lain data guru, data siswa, data pegawai, RPP, struktur organisasi sekolah dan lain-lain yang ada kaitannya dengan penelitian ini.

Pelaksanaan Tindakan

Dokumentasi adalah benda-benda tertulis yang dapat memberikan informasi tentang hal-hal atau variabel yang akan diteliti, benda-benda tersebut berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, agenda, risalah, dan lain-lain. Objek penelitian ini adalah penerapan metode Inquiry Based Learning dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran SKI.

Cara Pengamatan (Monitoring)/Evaluasi)

Analisis Data dan Refleksi

  • Data Hasil Observasi a. Aktivitas Guru
  • Sejarah Singkat dan Profil MI Al-Ittihadul Islamiyah Ampenan
  • Keadaan Guru, Pegawai dan Siswa MI Al- Ittihadul Islamiyah
  • Visi, dan Misi Madrasah 49 a. Visi
  • Struktur dan Organisasi

41 Baiq Muliati, “Upaya peningkatan hasil belajar siswa melalui metode pendidikan matematika realistik (Rme) pada mata pelajaran matematika di kelas III MI Al-Badriyah Skripsi Lombok Timur Tahun Pelajaran, FITK IAIN Mataram, Mataram 2015) …, p Berdasarkan petunjuk pelaksanaan pembelajaran, peneliti menilai bahwa penerapan pembelajaran SKI dikatakan berhasil meningkatkan hasil belajar individu siswa apabila siswa mampu meningkatkan hasil belajar dan memenuhi ketuntasan yaitu minimal ≥ 75%, dan ketuntasan klasikal Madrasah Ibtidaiyah Al-Ittihadul Islamiyah Ampenan, merupakan salah satu lembaga pendidikan di bawah naungan Kementerian Agama yang didirikan pada tahun 1930 oleh Shaleh Harhara yang berasal dari Arab.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di MI Al-Ittihadul Islamiyah Ampenan, peneliti menemukan bahwa dewan guru dan staf di MI Al-Ittihadul Islamiyah Ampenan pada tahun pelajaran adalah 16 orang dan jumlah siswa di MI Al-Ittihadul Islamiyah Ampenan sebanyak 289 siswa. Begitu juga dalam hal lembaga pendidikan Islam seperti MI Al-Ittihadul Islamiyah Ampenan, karena organisasi mutlak membutuhkan upaya dari semua guru dalam membimbing siswa.

Sasak

Inggris PJOK Guru SBK I Guru SBK II

  • Data Siklus I a. Perencanaan
  • Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus 1
  • Data Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
  • Data Hasil Evaluasi Siswa Siklus I
  • Hasil penelitian Siklus II a. Perencanaan
  • Data Hasil Aktivitas Siswa Siklus II
  • Data Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus II

Pada pertemuan pertama dilakukan observasi terhadap kegiatan belajar mengajar guru, semua hasil observasi observer tentang kekurangan tindakan siklus 1 akan diperbaiki pada pertemuan siklus II. Pertemuan kedua juga mengamati pelaksanaan pembelajaran sebagai perbaikan dari kekurangan-kekurangan pada pertemuan pertama, kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I harus direview dan direfleksikan kembali agar dapat dilanjutkan pada siklus berikutnya. Dari tabel di atas terlihat bahwa skor total aktivitas guru yang muncul adalah 11 pada pertemuan pertama dan 12 pada pertemuan kedua.

Dari uraian di atas terlihat bahwa nilai aktivitas guru pada siklus I sebesar 64,70%. pada pertemuan pertama dan 70,58% pada pertemuan kedua yang terlaksana dengan cukup baik. Materi yang dibahas pada pertemuan kali ini adalah materi diskusi tentang “Masa Kecil Nabi Muhammad SAW”. Materi yang dibahas pada pertemuan pertama adalah materi “Masa Kecil Nabi Muhammad SAW” yang berdurasi 2 x 35 menit.

Dari tabel di atas terlihat bahwa skor total dari total aktivitas guru yang muncul adalah 14 pada pertemuan pertama dan 16 pada pertemuan kedua. Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa hasil aktivitas guru pada siklus I sebesar 82,35%. pada pertemuan pertama dan 94,11% pada pertemuan kedua yang dinilai sangat baik. Pada pertemuan kedua, sama seperti pada pertemuan pertama di II. siklus, kerugiannya adalah kurangnya kontrol terhadap siswa yang masih bermain dan tidak aktif di kelas.

Jadi, nilai rata-rata pada Siklus II adalah 80,75 pada pertemuan pertama dan 86,21 pada pertemuan kedua.

Tabel 4.10 : Data Hasil Evaluasi Siklus I
Tabel 4.10 : Data Hasil Evaluasi Siklus I

Pembahasaan

Dalam hal ini tidak sesuai dengan metode pembelajaran berbasis Inkuiri yaitu metode pembelajaran berbasis Inkuiri. Pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar siswa dengan persentase ketuntasan belajar siswa pada pertemuan pertama sebesar 78,78% dan nilai rata-rata kelas yang diperoleh sebesar 80,75, pertemuan kedua sebesar 87,87% dan nilai rata-rata kelas diperoleh sebesar 86,21 hal ini berarti ketuntasan belajar siswa tuntas secara klasikal sesuai dengan ketuntasan yang telah ditentukan ≥ 85%. Hal ini dikarenakan kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis inkuiri sangat baik, dimana siswa mampu menunjukkan pengalaman.

Siswa mampu bekerja sama dalam kelompok dan siswa mampu meringkas, menyimpulkan topik yang dibahas. Guru juga dapat memperhatikan semua kelompok yang berjuang untuk menemukan jawaban, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dengan mengontrol jalannya diskusi kelompok. Dari pengalaman yang peneliti peroleh di lapangan selama melakukan penelitian, maka diterapkan metode pembelajaran berbasis inkuiri.

Dari perbaikan dan perbaikan kekurangan yang dilakukan pada siklus II terlihat adanya peningkatan hasil belajar siswa dan aktivitas guru. Untuk lebih jelasnya data hasil belajar siswa dan aktivitas guru dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Dari rata-rata skor aktivitas guru dan persentase tingkat keberhasilan belajar SKI siswa pada Siklus II, tujuan penelitian dan indikator keberhasilan penelitian telah tercapai sesuai dengan rencana dan harapan.

Oleh karena itu, penerapan metode pembelajaran berbasis inkuiri berkontribusi pada proses belajar mengajar yang mendalam.

Tabel 4.16 : Hasil Analisis Data Ketuntasan belajar Siswa
Tabel 4.16 : Hasil Analisis Data Ketuntasan belajar Siswa

Kesimpulan

Saran

Humaidi, wawancara dengan guru kelas III A MI Al-Ittihadul Islamiyah Ampenan, pada tanggal 26 September 2019 pukul 11.00 WITA. Aqib, Zainal, dkk, Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB, dan Taman Kanak-Kanak.Bandung: Yrama Widya, 2016. Muhammad Rudini, “Pelaksanaan Pembelajaran Diawali dengan Strategi Pembelajaran Bertanya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Kuliah IPS Kelas III Di MI Riadhussolihin thoir yasin kamasan monjok mataram tahun skripsi, FITK IAIN Mataram, 2016).

Baiq Muliati, “Upaya peningkatan hasil belajar siswa dengan metode pendidikan matematika realistik (Rme) pada mata pelajaran matematika di III. kelas MI Al-Badriyah Skripsi Lombok Timur Tahun Pelajaran, FITK IAIN Mataram, Mataram 2015). Atipah, Memanfaatkan Lingkungan Sekolah Sebagai Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Ketuntasan Belajar Pada Konsep Ekosistem Peserta Didik VII. kelas Skripsi SMPN 3 Akmel Tahun IAIN Mataram, 2009). Satuan Pendidikan : MI Al-Ittihadul Islamiyah Ampenan Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Kelas : III A.

Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati, mendengar, membaca dan bertanya berdasarkan rasa ingin tahunya tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan aktivitasnya, serta benda-benda yang ditemui di rumah, sekolah dan tempat bermain. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis dalam karya estetis, dalam gerak yang mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak yang beriman dan berakhlak mulia.

Kompetensi Dasar & Indikator

Tujuan Pembelajaran

Materi Pembelajaran

Metode dan Pendekatan pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan awal (5 menit)

Guru menjelaskan secara singkat materi yang diajarkan dan memberikan masalah yang berkaitan dengan materi tersebut.

Sumber dan Media Pembelajaran Sumber belajar: LKS siswa

  • Kompetensi Inti ( KI)

Kompetensi Dasar & Indikator

Tujuan Pembelajaran

Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran 4. Kegiatan awal (5 menit)

Guru menjelaskan secara singkat materi yang diajarkan dan memberikan masalah yang berkaitan dengan materi tersebut.

Nomer

KEGIATAN BELAJAR SISWA/ SISWI KELAS III A

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

SMKN 1 Narmada

Gambar

Gambar 3.1: Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas   23
Tabel 4.10 : Data Hasil Evaluasi Siklus I
Tabel 4.15 : Data Hasil Evaluasi Siklus II
Tabel 4.16 : Hasil Analisis Data Ketuntasan belajar Siswa

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil evaluasi didapatkan bahwa hasil belajar siswa meningkat, terbukti dari perolehan hasil belajar Biologi siswa setelah peneliti dan guru bekerja sama dalam penerapan