• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE PENILAIAN RULA DAN CATIA DALAM PERANCANGAN ALAT BANTU PEKERJA SABLON CV. PRINTREND

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENERAPAN METODE PENILAIAN RULA DAN CATIA DALAM PERANCANGAN ALAT BANTU PEKERJA SABLON CV. PRINTREND"

Copied!
109
0
0

Teks penuh

Latar Belakang

Perumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Batasan Penelitian

Manfaat Penelitian

Sablon

Pada proses pencetakan manual, sablon dilakukan dengan cara menempelkan stensil pada permukaan kain, kemudian mengoleskan tinta tekstil pada stensil dan mengaplikasikannya dengan stensil hingga merata pada kain. Mesin sablon lebih cepat dan memberikan hasil yang maksimal, karena menggunakan teknik yang lebih canggih dan tepat dalam penempatan pola dan pengaplikasian warna tekstil pada permukaan kain.

Ergonomi

Sebagai gantinya, pada proses sablon mesin, pewarna tekstil diaplikasikan pada permukaan kain menggunakan mesin sablon yang secara otomatis memasang stensil pada kain dan menekan pewarna tekstil ke dalam serat kain. Ergonomi fisik berkaitan dengan anatomi tubuh manusia, antropometri, karakteristik fisiologis dan biomekanik yang berkaitan dengan aktivitas fisik.

Anthropometri

  • Antropometri Statis
  • Antropometri Dinamis / Fungsional

Antropometri statis adalah pengukuran dimensi fisik dan bentuk tubuh manusia dalam posisi diam atau diam. Tinggi jangkauan lengan dalam posisi berdiri tegak diukur dari lantai sampai telapak tangan menjulur lurus ke atas (vertikal).

Gambar 2.1 Antropometri Dimensi Tubuh Manusia (Sumber : Sritomo Wignjosoebroto, 2000) Berikut adalah pengertian dari gambar tersebut;
Gambar 2.1 Antropometri Dimensi Tubuh Manusia (Sumber : Sritomo Wignjosoebroto, 2000) Berikut adalah pengertian dari gambar tersebut;

Uji Keseragaman

Uji Kecukupan

Uji Keseragaman

Nilai Persentil

Rapid Upper Limb Assessment (RULA)

Skor postur bagian tubuh pada Grup A. Dengan memasukkan skor postur individu lengan atas, lengan bawah, dan pergelangan tangan pada tabel 2.13 di bawah ini. Sumber data: Modul Praktikum PSKE) c. Tabel 2.16 Perhitungan Grand Score berdasarkan kombinasi skor C dan D. Sumber data: Modul Praktikum PSKE).

Gambar 2.3 Skoring Lengan Atas (Sumber Data : Modul PTI II)
Gambar 2.3 Skoring Lengan Atas (Sumber Data : Modul PTI II)

Nordic Body Map

Biomekanika

Desain produk menjadi salah satu faktor yang perlu mendapat perhatian serius karena banyak konsumen sasaran yang mulai mempertanyakan desain produk sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen (Supriyatna, 2020). Desain adalah proses pendefinisian sesuatu yang akan dibuat dengan menggunakan berbagai teknik yang mencakup deskripsi arsitektural dan detail komponen serta kendala yang ditemui selama proses tersebut (Adiguna et al., 2018). Desain adalah proses penerapan berbagai teknik dan prinsip yang ditujukan pada definisi rinci dari suatu peralatan, proses atau sistem yang memungkinkan realisasi fisik.

Ulum mengatakan metode rasional merupakan metode perancangan produk yang menggunakan pendekatan sistematis pada setiap langkahnya untuk menciptakan solusi yang sistematis (Masyhudi et al., 2013). Pada tahap ini tujuannya adalah untuk dapat mendefinisikan fungsi-fungsi yang dibutuhkan dan batasan sistem dari proses perancangan desk aids yang akan dibuat. Langkah ini menggunakan metode Performance Spesification yang bertujuan untuk menciptakan spesifikasi kebutuhan pekerjaan pada alat print board yang lebih tepat.

Fase ini bertujuan untuk menghasilkan alternatif desain yang nantinya dapat menjadi solusi terhadap permasalahan yang ada. Fase ini menggunakan metode penilaian produk yang berfokus pada tujuan yaitu hasil desain yang memperhatikan nilai kenyamanan, keselamatan, kesehatan, efisiensi, efektivitas dan produktivitas. 2.14 Perangkat Lunak SolidWorks1) Definisi SolidWorks.

Software SolidWorks

Pendefinisian karakteristik berisi penjelasan mengenai pemenuhan target yang nantinya akan dicapai oleh setiap karakteristik produk sesuai dengan kebutuhan operator. SolidWorks adalah perangkat lunak atau aplikasi CAD (Computer Aided Design), CAM (Computer Aided Manufacture) dan CAE (Computer Aided Engineering) yang dikembangkan oleh perusahaan terkenal Dassault Systemes. Gambar 2.17 Logo Perangkat Lunak SolidWorks 2) Fungsi SolidWorks. Artinya kita dapat menggunakan SolidWorks untuk mensimulasikan proses pemesinan seperti pembubutan, penggilingan, dan sebagainya.

Analisis yang dapat dilakukan dengan SolidWorks antara lain analisis gerak, analisis statis, analisis termal, analisis aliran dan lain sebagainya.

Software Catia

Keunggulan lain dari Catia V5 adalah kemampuannya menganalisis kekuatan suatu desain dan menyajikannya dalam format 3D yang menarik. Analisis dan Simulasi yaitu fitur Catia V5 yang dapat menganalisis kelebihan suatu desain dan menyajikannya melalui simulasi yang sangat menarik.

State Of The Art

Data proses dan posisi tubuh pekerja operator sablon selama bekerja dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini. Data antropometri yang diperlukan untuk merancang alat ini adalah tinggi siku berdiri, panjang tangan dan tinggi pinggul berdiri, dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut. Berikut perhitungan berdasarkan tabel skoring RULA Grup A yang dapat dilihat pada Tabel 2.1 hingga 2.7 untuk operator pembuat cetakan.

Dari tabel skor RULA pada tabel 2.3 lengan bawah diberi skor 2 dimana lengan bawah membentuk sudut fleksi. Berikut perhitungan berdasarkan tabel skoring RULA Grup A yang dapat dilihat pada Tabel 2.1 hingga 2.7 untuk operator input warna. Berdasarkan tabel skor RULA pada Tabel 2.3, lengan bawah diberi skor 2, dimana lengan bawah membentuk sudut fleksi sebesar 167°.

Berikut perhitungan berdasarkan tabel penilaian RULA Grup A yang ditunjukkan pada Tabel 2.1 hingga 2.7 untuk operator pengering. Tabel 4.18 menunjukkan perkiraan biaya produksi aksesoris meja sablon berdasarkan opsi pertama.

Flowchart Penelitian

Studi Lapangan

Studi Pustaka

Batasan Masalah

Pengumpulan Data

Data-data tersebut berupa informasi yang diperoleh dengan mempelajari literatur-literatur yang berkaitan dengan subjek penelitian.

Langkah Penelitian

Pada tahap ini tujuannya adalah untuk dapat menentukan fungsi-fungsi yang diperlukan dan batasan sistem dalam proses perancangan tabel bantu yang akan dibuat. c.Menetapkan persyaratan. Fase ini bertujuan untuk menghasilkan alternatif desain yang nantinya dapat menjadi solusi terhadap permasalahan yang ada. f. Tahap ini menggunakan metode review produk yang menitikberatkan pada tujuan yaitu hasil desain yang memperhatikan nilai kenyamanan, keselamatan, kesehatan, efisiensi, efektifitas dan produktivitas.

Langkah terakhir adalah melakukan analisis ergonomis menggunakan fungsi simulasi pada software Catia.

Metode Kualitatif

Jadwal Pelaksanaan

Berdasarkan tabel penilaian RULA pada tabel 2.1, lengan atas diberi skor 1 dengan lengan atas membentuk sudut fleksi 12°. Berdasarkan tabel penilaian RULA pada tabel 2.10 posisi badan diberi skor 3 dengan badan membentuk sudut fleksi 20-60°. Berdasarkan tabel penilaian RULA pada tabel 2.12, gambar diatas mendapat skor 1 karena posisi kaki dalam posisi duduk.

Berdasarkan tabel skor RULA pada Tabel 2.1, lengan atas mendapat skor 4 dengan lengan atas membentuk sudut fleksi 121°. Terlihat pada tabel 4.6 diatas bahwa nilai skor akhir operator input warna adalah 6, berdasarkan tabel 2.17 dapat dikategorikan sedang dengan tingkat risiko 2 sehingga perlu segera dilakukan investigasi dan tindakan perbaikan. Berdasarkan tabel skor RULA pada Tabel 2.1, lengan atas mendapat skor 3 dengan lengan atas membentuk sudut fleksi 44°.

Berdasarkan tabel penilaian RULA pada Tabel 2.7, pergelangan tangan diberi skor 0 karena pergelangan tangan tidak dalam posisi diputar. Berdasarkan perhitungan skor RULA pada Tabel 2.10, posisi tubuh diberi skor 2, dengan tubuh membentuk sudut fleksi 0-20°.

Pengumpulan Data

  • Data Proses Dan Posisi Tubuh Pekerja Operator Penyablonan
  • Profil Operator Penyablonan
  • Pengukuran Antropometri

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data observasi yang dilakukan pada saat proses sablon. Pegang jig dengan tangan dan gerakan tangan membentuk sudut 12° pada lengan atas dan 106° pada lengan bawah. Posisi tangan menggosok pisau dempul untuk menambah warna pada cetakan sehingga membentuk sudut 121° pada lengan atas dan 167° pada lengan bawah.

Selanjutnya keringkan bahan dengan posisi badan tegak dan sedikit ditekuk 18° serta leher sedikit ditekuk membentuk sudut 28°. Dapat dilihat pada tabel 4.2 yang berisi nama operator, umur, tinggi badan, berat badan, jam kerja, lama pelayanan dan keluhan yang dialami oleh 3 pekerja bagian sablon. Tujuan dari pengukuran data antropometri pekerja adalah untuk mengetahui pengukuran yang dijadikan acuan dalam membuat desain.

Tabel 4.2 Identitas Operator Identitas diri Operator
Tabel 4.2 Identitas Operator Identitas diri Operator

Pengolahan Data

  • Perhitungan RULA awal
  • Pengolahan Hasil Kuesioner Nordic Body Map (NBM) Pekerja
  • Uji Dan Perhitungan Data Antropometri
  • Penggunaan Metode Rasional Untuk Rancangan Desain Alat Bantu
  • Perancangan Desain Alat Bantu Kerja Penyablonan Menggunakan
  • Simulasi RULA Pada Penerapan Desain Alat Bantu Kerja Proses

Berdasarkan tabel skor RULA pada Tabel 2.5, pergelangan tangan mendapat skor 2 karena pergelangan tangan berada pada posisi ekstensi 0–15°. Berdasarkan tabel skor RULA pada Tabel 2.8, posisi leher mendapat skor 3 karena leher dalam posisi fleksi 44°. Tabel 4.5 diatas menunjukkan nilai skor akhir untuk operator yang menyiapkan cetakan adalah 4, dan berdasarkan tabel 2.17 dapat dikategorikan sedang dengan tingkat risiko 1, sehingga diperlukan tindakan investigasi lebih lanjut, mungkin ada perubahan yang diperlukan. untuk meningkatkan sikap terhadap pekerjaan.

Berdasarkan tabel skor RULA pada Tabel 2.7, pergelangan tangan mendapat skor 1 jika pergelangan tangan berada dalam jangkauan tangan dalam posisi berputar. Berdasarkan tabel skor RULA pada Tabel 2.8, posisi leher mendapat skor 4 karena leher berada pada posisi ekstensi 23°. Berdasarkan perhitungan skor RULA pada Tabel 2.12, gambar di atas mendapat skor 1 karena posisi kaki dalam posisi duduk.

Berdasarkan perhitungan skor RULA pada tabel 2.8, posisi leher diberi skor 3 karena leher dalam posisi tertekuk 28°. Pada tabel 4.7 diatas terlihat skor akhir untuk operator yang memasukkan warna adalah 4. Berdasarkan Tabel 2.17 dapat dikategorikan Sedang dengan tingkat risiko 1 sehingga diperlukan tindakan investigasi lebih lanjut dan mungkin diperlukan perubahan untuk meningkatkan praktik kerja. Berdasarkan hasil skor akhir diatas maka dapat ditentukan tingkat tindakan dengan kategori risiko sesuai dengan nilai skor akhir yang tertera pada tabel 2.17.

Dan dari Tabel 4.19 terlihat bahwa perkiraan biaya produksi alat bantu sablon sutra didasarkan pada alternatif 2.

Gambar 4.1 Besar Sudut Pada Saat Menyiapkan Cetakan
Gambar 4.1 Besar Sudut Pada Saat Menyiapkan Cetakan

Analisis Pengumpulan Data

  • Data hasil pengamatan proses penyablonan
  • Profil Operator Penyablonan dan Data Antropometri
  • Data Nordic Body Map
  • Uji Dan Perhitungan Data Antropometri
  • Penggunaan Metode Rasional Untuk Rancangan Desain Alat Bantu
  • Perancangan Desain Alat Bantu Kerja Penyablonan Menggunakan
  • Simulasi RULA Pada Penerapan Desain Alat Bantu Kerja Proses

Pada tingkat keselamatan operator, dengan dirancangnya alat bantu meja ini bertujuan untuk mengurangi resiko terjadinya kecelakaan kerja. Dari segi kesehatan, desain alat bantu meja ini juga dapat mengurangi keluhan MSD yang dialami oleh operator sablon. Simulasi produk dan hasil ini bertujuan untuk mengetahui kinerja alat perancangan yang akan dibuat.

Setelah dilakukan pengumpulan data antropometri operator sablon, evaluasi data dan melakukan perhitungan persentil, maka dibuatlah rancangan alat bantu kerja berupa meja sablon. Telah dilakukan simulasi RULA pada perancangan alat bantu kerja proses input warna pada bagian sablon untuk mengetahui perbandingan hasil akhir dan resiko operator input warna sebelum renovasi meja kerja. Perancangan aksesoris desktop untuk proses input warna dibuat dengan menggunakan metode rasional, dan desain aksesoris diperoleh berdasarkan hasil pengukuran antropometri pekerja.

Perancangan alat bantu meja cetak dengan fokus pada aspek ENASE (Efisien, Kemudahan, Aman, Sehat dan Efektif) serta ergonomi, ekonomi dan produktivitas. Hasil simulasi analisis RULA menggunakan software Catia dilakukan pada perancangan alat bantu kerja untuk proses input warna pada bagian sablon.

Kesimpulan

Tujuannya adalah untuk mengurangi risiko penyakit akibat kerja, meningkatkan kenyamanan berdasarkan antropometri pekerja, dengan fitur penyesuaian ketinggian, kemiringan meja dan bagian atas meja serta penggunaan bahan tahan lama yang awet dan terjangkau. Skor akhir 3 atau 4 menunjukkan tingkat risiko 1 dan kategori risiko sedang untuk masing-masing operator. Hal ini lebih baik dibandingkan kondisi sebelumnya untuk aktivitas kerja termasuk warna dengan skor akhir 6 dan tingkat risiko 2 sehingga memiliki kategori tinggi.

Saran

Aktivitas Penanganan Material Manual Gunakan metode biomekanik kerja untuk mengangkat tiner di departemen gudang. Analisis Postur Pekerja pada Multimedia Grafis Menggunakan Metode Rula (Rapid Upper Limb Assessment) untuk mengetahui tingkat risiko printer. PERANCANGAN DAN KONSTRUKSI PERALATAN TEKANAN BATA BETON MENGGUNAKAN METODE NORDIC BODY MAPS (NBM) DAN PENDEKATAN ANTROPOMETRI.

Gambar

Gambar 1.1 Pekerja Sablon Dengan Cara Manual.
Gambar 2.1 Antropometri Dimensi Tubuh Manusia (Sumber : Sritomo Wignjosoebroto, 2000) Berikut adalah pengertian dari gambar tersebut;
Gambar 2.2 Antropometri Tinggi Badan Berdiri dan Duduk (Sumber : Sritomo Wignjosoebroto, 2000)
Gambar 2.5 Postur Tubuh Bagian Lengan Bawah (Lower Arm) (Sumber Data : Modul PTI II)
+7

Referensi

Dokumen terkait

The agreement itself under Article 1313 of the Civil Code/ BW is “an act by which one or more persons commit themselves to one or more others.”Employment Agreement under Article 14 of