• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan Metode Rasional Untuk Rancangan Desain Alat Bantu

4.2 Pengolahan Data

4.2.4 Penggunaan Metode Rasional Untuk Rancangan Desain Alat Bantu

(Sumber Data : Hasil Perhitungan) Uji kecukupan data lebar bahu

N’ =

(

ks

N .

xixi2

(

xi

)

2

)

2 ………...…….………

Persamaan 2.1

N’ =

(

20

5(8882)−(210,444268,16)

)

2 ………...…....…

Persamaan 2.1 N’ = 1,402 N’ = 1,97

N’<N maka data pengukuran pendahuluan sudah mencukupi 4.2.3 Persentil

Proses perancangan alat bantu meja sablon menggunakan perhitungan persentil 35, persentil 50 dan persentil 65. Persentil yang digunakan dalam perancangan ini adalah persentil 35 agar operator yang memiliki ukuran terkecil tetap bisa menggunakan rancangan alat bantu ini.

Hasil perhitungan persentil dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut ini : Tabel 4.15 Hasil Perhitungan Persentil

No. Dimensi P35 P50 P65

1 TSB 103,8 105 105,6

2 PJT 71 72 73

3 TPL 92 96,5 96,8

4 LB 41 44 44,6

(Sumber Data : Hasil Perhitungan)

4.2.4 Penggunaan Metode Rasional Untuk Rancangan Desain Alat Bantu

Metode yang digunakan pada tahapan ini adalah Objectives Tree, sesuai dengan tujuan dari perancangan agar didapatkan hasil nyaman, aman, sehat, efektif dan efisien.

Gambar 4.11 Objective Tree

Berdasarkan Analisa menggunakan Objective Tree diatas, perancangan meja ini memiliki tiga aspek yang mencakup prinsip Efektif, Nyaman, Aman, Sehat dan Efisien (ENASE), yaitu aspek ergonomi, ekonomis, dan produktivitas.

Dari aspek ergonomi meja ini aman karena mnegurangi tingkat risiko kecelakaan kerja, kemudian meja ini juga memberikan kenyamanan pada pekerja karena dibuat sesuai dengan perhitungan data antropometri dari pekerja penyablonan. Dan dari sisi kesehatan meja ini juga dapat mengurangi keluhan MSD yang dirasakan oleh para pekerja penyablonan.

Dari aspek ekonomis meja ini memiliki ukuran yang sesuai dengan cetakan sablon yang digunakan sehingga nantinya mampu meningkatkan produksi yang dihasilkan. Meja ini juga dirancang agar dapat mempermudah proses pekerjaan sehingga operator dapat bekerja lebih efisien.

Dengan kesesuaian desain dan ukuran meja ini juga berdampak pada baik dalam produktivitas karena dapat mempercepat proses pekerjaan.

2. Establishing Function

Metode ini digunakan untuk menentukan fungsi yang dibutuhkan dan Batasan sistem dari proses perancangan alat bantu meja yang akan dibuat.

Gambar 4.12 Establishing Function

Meja ini dirancangan dengan beberapa fitur yaitu adjustment height yaitu tinggi dari meja yang bisa diatur sesuai dengan kenyamanan operator, kemiringan meja yang berfungsi agar gerakan pada saat memasukkan warna lebih nyaman, kemudian stopper meja sebagai ganjalan/penahan agar cetakan tidak bergeser maupun terjatuh dari meja.

3. Setting Requirements

Pada tahapan ini menggunakan metode Performance Specification yang bertujuan untuk membuat spesifikasi yang lebih akurat dari kebutuhan pekerjaan pada alat bantu meja penyablonan. Tahapan ini merupakan Analisa dari tahapan Clarifying Objectives

Tabel 4.16 Setting Requirements

4. Determining Characteristics

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan ergonomi dengan mencakup bidang antropometri. Pada tahan ini menggunakan analisis ergonomi dan analisis Teknik. Determining Characteristics berisikan tentang penjelasan mengenai pemenuhan target yang nantinya akan dicapai oleh setiap karakteristik produk sehingga kebutuhan operator dapat terpenuhi. Sesuai dengan penelitian, maka karakteristik untuk mempermudah dan mempercepat proses memasukka warna pada penyablonan.

a. Analisis ergonomi

Perancangan alat bantu ini bertujuan untuk memberikan kemudahan, kesehatan, kenyamanan bagi operator sehingga dapat mengurangi keluhan yang sebelumnya dirasakan operator.

b. Tinggi meja

Dalam perancangan ini, tinggi meja menggunakan persentil 35 agar nantinya meja dapat digunakan oleh semua operator yang ada pada proses penyablonan. Persentil 35 ini diperoleh dari data dimensi antropometri TSB operator penyablonan sebagai ukuran adjustment terendah sehingga operator yang pendek tetap dapat menggunakannya dengan nyaman.

c. Lebar meja

Untuk dimensi ukuran lebar meja menggunakan persentil 65 dari dimensi LB sebagai acuan untuk minimum ukuran dari lebar meja.

Sehingga operator lebih leluasa dalam menggunakan meja tersebut.

d. Panjang meja

Pada bagian Panjang meja digunakan persentil 65 dari dimensi PJT agar semua dimensi ukuran cukup untuk dapat menggunakan meja tersebut dengan nyaman

5. Generating Alternatives

Pada tahap ini dapat menggunakan Morphological Chart Method.

Tahapan ini bertujuan untuk memunculkan alternatif desain yang nantinya dapat menjadi solusi dari permasalahan yang ada. Alternatif desain tersebut berupa data teknis dan jenis komponen yang digunakan, serta memunculkan aspek alternatif yang penting.

Tabel 4.17 Tabel Morphology Chart

(Sumber Data : Hasil Pengamatan)

Produk rancangan alat bantu meja penyablonan ini memiliki jumlah alternatif morphology chart sebanyak 2 alternatif serta 5 atribut. Berdasarkan bahan dan fungsinya maka alternatif 1 dapat menjadi pilihan yang terbaik dalam rancangan pembuatan meja karena materialnya lebih baik.

6. Improving Details

Tahapan ini menggunakan metode review produk yang menitikberatkan pada tujuan yaitu hasil desain yang memperhatikan nilai- nilai kenyamanan, keamanan, kesehatan, efisiensi, efektivitas dan produktivitas.

a. Rancangan alat

Rancangan alat yang dibuat sesuai dengan kenyamanan pekerja dengan memperhatikan ukuran komponen berdasarkan dimensi antropometri tubuh operator. Diantaranya adalah dimensi Tinggi Siku Berdiri (TSB), Panjang Jangkauan Tangan (PJT), Tinggi Pinggul Berdiri

(TPL), dan Lebar Bahu (LB). Pada tingkat keamanan operator dengan membuat rancangan alat bantu meja ini bertujuan untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja. Dalam aspek kesehatan, rancangan alat bantu meja ini juga dapat mengurangi keluhan MSD yang dirasakan oleh operator. Alat bantu meja ini memfokuskan efisien, efektif dan peningkatan produktivitas pada hasilnya. Karena meningkatkan hasil produksi, mempermudah pekerjaan, dan mempercepat proses kerja.

b. Aspek ekonomis

Aspek nilai ekonomis dari desain alat bantu meja untuk proses penyablonan ini terletak pada komponennya yang mudah ditemukan dan harganya masih tergolong terjangkau. Berikut ini perkiraan estimasi biaya untuk rancangan yang akan dibuat.

Tabel 4.18 Tabel Estimasi Biaya Alternatif 1

(Sumber Data : Hasil Pengamatan)

Berdasarkan Tabel 4.18 dapat diketahui estimasi perkiraan untuk biaya pembuatan alat bantu meja penyablonan berdasarkan alternatif 1.

Tabel 4.19 Tabel Estimasi Biaya Alternatif 2

(Sumber Data : Hasil Pengamatan)

Dan berdasarkan Tabel 4.19 dapat diketahui estimasi perkiraan untuk biaya pembuatan alat bantu meja penyablonan berdasarkan alternatif 2.

c. Simulasi produk dan hasil

Simulasi produk dan hasil ini bertujuan untuk mengetahui performa dari alat rancangan alat bantu yang akan dibuat. Berikut ini perbandingan postur kerja saat ini dan simulasinya.

Gambar 4.13 Perbandingan Cara Kerja Operator pada saat memasukkan warna Berdasarkan simulasi dapat dilihat perbaikan dari postur kerja operator yang memasukkan warna, dari sebelumnya duduk dilantai dan membungkuk menjadi posisi berdiri.

4.2.5 Perancangan Desain Alat Bantu Kerja Penyablonan Menggunakan

Dokumen terkait