• Tidak ada hasil yang ditemukan

penerapan metode talking stick

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "penerapan metode talking stick"

Copied!
143
0
0

Teks penuh

Salah satu upaya yang dilakukan guru kelas V Madrasah Ibtida’iyah Darussalam Sumberejo untuk membantu mengembangkan minat belajar siswa dan melibatkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar adalah dengan menggunakan metode Talking Stick. Penggunaan metode Talking Stick dapat menjadikan siswa aktif dan berani mengemukakan pendapatnya di depan teman-temannya serta dapat memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi siswa.

PENDAHULUAN

Konteks penelitian

Talking stick merupakan suatu metode pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan bantuan tongkat, siapapun yang memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru kepada siswa. Dengan diterapkannya metode Talking Stick siswa menjadi lebih aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan.

Fokus Penelitian

Tujuan Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperkaya khazanah pengetahuan dunia pendidikan mengenai penggunaan metode Talking Stick khususnya pada pembelajaran tematik kelas V Madrasah Ibtida’iyah. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi tambahan bagi mahasiswa yang ingin meneliti atau mengembangkan penelitian mengenai metode Talking Stick.

Definisi Istilah

Guru memberikan tongkat kepada siswa sambil bernyanyi, kemudian siswa yang menerima tongkat harus menjawab pertanyaan dari guru, setelah itu guru memberikan kesimpulan.

Sistematika Pembahasan

Penelitian Terdahulu

13 Elin Winarti, “Penggunaan Metode Pembelajaran Talking Stick untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa pada Tema Alat Lokomotor Hewan dan Manusia Kelas V MI Al-Hidayah Pekanbaru” (Disertasi, UIN Suska Riau, 2019). Model Collaborative Talking Stick untuk meningkatkan pemahaman tema Bumi dan Alam Semesta pada siswa kelas III.

Kajian Teori

  • Penerapan metode Talking Stick a. Pengertian Metode Talking Stick
  • Faktor pendukung dan Penghambat Metode Talking Stick
  • Pembelajaran Tematik

Metode Talking Stick juga merupakan metode pembelajaran yang dilaksanakan dengan memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada siswa dalam melakukan aktivitas. Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan tema-tema untuk menghubungkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi siswa.

METODE PENELITIAN

Pendekatan dan Jenis Penelitian

Subyek Penelitian

Het hoofd van Madrasah Ibtida'iyah Darussalam, Sumberejo Village, Winongan District, Pasuruan Regency, is Zainul Arif, S.Pd.I. De leraar van klas V Madrasah Ibtida'iyah Darussalam, Sumberejo Village, Winongan District, Pasuruan Regency, is Nafisah, S.Pd.

Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Bagaimana Penerapan Metode Talking Stick dalam Pembelajaran Tematik Kelas V di Madresah Ibtida'iyah Darussalam Desa Sumberejo Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan. Apa faktor pendukung dan penghambat metode talk stick pada pembelajaran tematik kelas V di Madresah Ibtida’iyah Darussalam Desa Sumberejo Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan.

Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif, teknik ini merupakan alat pengumpulan data yang paling penting karena membuktikan hipotesis yang diajukan secara logis dan rasional berdasarkan pendapat, teori atau hukum yang diterima, mendukung dan membantu hipotesis tersebut.42. Kondensasi data merupakan proses merangkum, memilih hal-hal penting, menyederhanakan atau mentransformasikan data yang diperoleh dengan cara mengklasifikasikan data. Data-data tersebut disusun secara sistematis dalam tahap kondensasi data, kemudian dikelompokkan berdasarkan masalah pokok hingga peneliti dapat menarik kesimpulan mengenai penelitian yang berkaitan dengan penerapan metode Talking Stick dalam pembelajaran tematik kelas V di Madrasah Ibtida’iyah Darussalam Desa Sumberejo. Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan.

Penarikan kesimpulan disini dilakukan peneliti sejak awal peneliti mengumpulkan data, seperti mencari pengertian yang tidak mempunyai pola, mencatat keteraturan penjelasan, alur sebab akibat, dan terakhir menyimpulkan seluruh data. diperoleh peneliti. Kesimpulan dari analisis data Miles, Huberman dan Saldana adalah semua data yang diperoleh peneliti disusun secara sistematis agar mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain dengan menggunakan tiga langkah yaitu: Kondensasi data yang mengacu pada proses pemilihan, pemfokusan, penyederhanaan , mengabstraksi dan mengubah data.

Keabsahan Data

Triangulasi sumber yaitu untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui berbagai sumber. 46 Triangulasi sumber digunakan untuk mengetahui penerapan metode Talking Stick dalam pembelajaran tematik kelas V di Madrasah Ibtida'iyah Darussalam Desa Sumberejo , Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan. Triangulasi sumber digunakan peneliti untuk membandingkan hasil wawancara pimpinan madrasah, wali kelas dan siswa untuk memperoleh data yang valid. Triangulasi teknis yaitu menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data terhadap sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. 47 Triangulasi teknis digunakan untuk mengetahui penerapan metode Talking Stick pada pembelajaran tematik kelas V Madrasah Ibtida' iyah Darussalam, Desa Sumberejo, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan.

Teknik triangulasi digunakan peneliti dengan cara membandingkan data wawancara dengan hasil observasi dan isi dokumentasi. Kesimpulan keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan teknik, dengan menggunakan triangulasi.

Tahap-tahap Peneitian

Gambaran Objek Penelitian

Pembahasan ini akan menguraikan temuan penelitian yang dilakukan di Institut Madrasah Ibtida'iyah Darussalam Desa Sumberejo Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan sebagai berikut: .. kering terutama di bagian timur. Dari tahun ke tahun Madrasah Ibtida’iyah Darussalam Desa Sumberejo Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan mengalami perkembangan yang cukup pesat. Pada tahun 2017, Madrasah Ibtida’iyah Darussalam Desa Sumberejo Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan menerima bantuan pembangunan 1 gedung lokal lantai 2.

Madrasah Ibtida'iyah Darussalam Desa Sumberejo Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan dalam penyelenggaraan pendidikan melibatkan 9 orang guru. Situasi siswa kelas V Madresah Ibtida'iyah Darussalam Desa Sumberejo Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan.

Penyajian Data dan Analisis Data

  • Penerapan Metode Talking Stick pada pembelajaran Tematik kelas V di Madrasah Ibtida’iyah Darussalam Desa Sumberejo Kecamatan
  • Faktor pendukung dan penghambat Metode Talking Stick pada pembelajaran Tematik kelas V di Madrasah Ibtida’iyah Darussalam

Penerapan Metode Talking Stick dalam Pembelajaran Tematik Kelas V di Medresah Ibtida'iyah Darussalam Desa Sumberejo Kecamatan di Medresah Ibtida'iyah Darussalam Desa Sumberejo Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan. Tahapan implementasi metode Talking Stick di Madresah Ibtidaiyah Darussalam Desa Sumberejo Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan, pertama guru mengambil tongkat dan memberikannya kepada siswa. Tahap pertama penerapan metode Talking Stick di Madresah Ibtidaiyah Darussalam Desa Sumberejo Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan adalah guru mengambil tongkat dan memberikannya kepada siswa.

Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung metode Talking Stick dalam pembelajaran tematik kelas V di Madresah Ibtida’iyah Darussalam Desa Sumberejo Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan adalah siswa yang. 2 Apa faktor pendukung dan penghambat metode talk stick pada Pembelajaran Tematik Kelas V Madrasah Ibtida’iyah Darussalam Desa Sumberejo? a) Faktor pendukung: siswa berani mengemukakan pendapatnya.

Pembahasan Temuan

  • Faktor pendukung dan penghambat Metode Talking Stick pada pembelajaran Tematik kelas V di Madrasah Ibtida’iyah Darussalam

Kegiatan memutar tongkat berlanjut sampai seluruh siswa mendapat kesempatan untuk ditanyai oleh guru. Salah satu faktor pendukung metode Talking Stick adalah siswa dapat bebas mengemukakan pendapatnya. Temuan ini menjelaskan bahwa faktor pendukung metode Talking Stick adalah siswa dapat merasa percaya diri untuk mengemukakan pendapat atau menjawab pertanyaan guru.

Temuan ini menjelaskan bahwa faktor penghambat metode Talking Stick adalah dapat membuat siswa merasa gugup ketika diberikan tongkat. Faktor pendukung dan penghambat metode Talking Stick pada pembelajaran tematik kelas V di Madrasah Ibtida'iyah Darussalam Desa Sumberejo Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan antara lain: Faktor pendukung: siswa berani mengemukakan pendapat dan Faktor penghambat: menyuruh siswa melakukan senam jantung, dan menggunakan metode Talking Stick: Tidak semua keterampilan dasar dalam mata pelajaran dapat digunakan dengan metode Talking Stick.

SARAN

Penerapan Model Kooperatif Tipe Talking Stick untuk Meningkatkan Pemahaman Tema Bumi dan Alam Semesta pada Siswa Kelas III MI Jami'atut Tholibin Karangnongko Kab. “Penggunaan Metode Talking Stick Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SD Negeri Bumi Rahayu Tahun Pelajaran 2017/2018.” Sunhaji, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas I Pada Mata Pelajaran Tematik di MI Salafiyah Syafi'ayah II Klinterejo Mojokerto.

Bagaimana penerapan metode talk stick dalam pembelajaran tematik kelas V di Madresah Ibtida'iyah Darussalam desa Sumberrejo kecamatan. Apa saja faktor pendukung dan penghambat Talking Stick pada pembelajaran tematik kelas V Madrasah Ibtida’iyah.

KOMPETENSI INTI /KI

KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN

TUJUAN PEMBELAJARAN

MATERI PEMBELAJARAN

MEDIA, ALAT, BAHAN PEMBELAJARAN Media Pembelajaran

SUMBER BELAJAR

Siswa mengembangkan jawaban terhadap isi pantun yang dibacakan teman secara mandiri yang berkaitan dengan organ peredaran darah. Setelah mengecek pemahamannya melalui kegiatan diskusi, siswa melengkapi bagan tentang cara kerja sistem peredaran darah manusia. Guru menjembatani pembelajaran dari materi peredaran darah manusia ke materi pantun, misalnya dengan mengatakan, “Menjaga kesehatan organ peredaran darah merupakan wujud rasa syukur kepada Allah SWT.

Guru mengadakan tanya jawab interaktif tentang ciri-ciri dan unsur pantun yang dibaca. Dengan bantuan orang tua dan anggota keluarga lainnya, siswa membuat daftar kegiatan anggota keluarga dalam upaya menjaga kesehatan organ peredaran darah.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MATERI PEMBELAJARAN Fakta

MEDIA, ALAT, BAHAN PEMBELAJARAN Media Pembelajaran

SUMBER BELAJAR

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Siswa didorong untuk mengingat materi sebelumnya dan menghubungkannya dengan materi yang akan dipelajari - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada kegiatan inti. Guru meminta salah satu siswa membaca pantun pada slide powerpoint - Guru mengadakan sesi tanya jawab interaktif.

PENILAIAN

Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengarkan, melihat, membaca] dan bertanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk Tuhan dan aktivitasnya serta benda-benda yang ditemui di rumah dan di sekolah. Menyajikan pengetahuan faktual dengan bahasa yang jelas, logis dan sistematis, dalam karya yang estetis, dalam gerak yang mencerminkan anak yang sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak yang beriman dan berakhlak mulia.

Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Muatan : Bahasa Indonesia

Dengan membaca teks nonfiksi yang disajikan, siswa dapat dengan benar menuliskan informasi penting dalam bacaannya. Setelah membaca teks, siswa dapat menyampaikan informasi penting terkait teks nonfiksi secara lisan dengan benar. Melalui tugas dari guru, siswa dapat membuat bagan mengenai klasifikasi hewan yang benar berdasarkan jenis makanan yang dimakannya.

Media/Alat/BahanPembelajaran Media pembelajaran

  • Ayo Mencoba
  • Ayo Bernyanyi
  • Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran 1. Teknik Penilaian

Siswa yang diminta membacakan doa tersebut merupakan siswa yang datang lebih awal pada hari ini. Siswa diingatkan untuk selalu mengedepankan kedisiplinan dan memanfaatkannya untuk mencapai tujuan. Siswa mengamati dan mencermati gambar-gambar berbagai hewan yang disajikan, kemudian siswa melakukan sesi tanya jawab dengan guru untuk mengidentifikasi klasifikasi hewan berdasarkan jenis makanan yang dimakannya.

Setiap kelompok mendapat Lembar Kegiatan Siswa (LKPD) untuk melengkapi tabel klasifikasi hewan berdasarkan makanannya (Kreatif.

TAHUN PELAJARAN 2021-2022

JABATAN

YAYASAN

Lokasi penelitian dimana peneliti mengunjungi langsung lokasi penelitian di Desa Sumberejo Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan. Situasi Kegiatan Penerapan Metode Talking Stick pada Pembelajaran Tematik Kelas V di Madrasah Ibtida'iyah Darussalam Desa Sumberejo Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan. Jika ada siswa yang tidak bisa/kurang tepat dalam menjawab pertanyaan dari guru, apakah ada sanksinya, sanksinya apa?

Foto kegiatan penerapan metode Talking Stick pada pembelajaran Tematik kelas V di Madrasah Ibtida'iyah Darussalam Desa Sumberejo Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan.

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan Metode Talking Stick pada Materi Pokok Sistem.. Persamaan

Untuk menerapkan metode Talking Stick pada suatu pembelajaran terdapat beberapa langkah menurut Yanto & Mat (2018) yang perlu dilakukan, berikut adalah langkah-langkahnya: (a)

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui aktivitas guru dengan penerapan metode talking stick (2) Mengetahui aktivitas siswa dengan penerapan metode talking stick

Hasil analisis data yang telah diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode talking stick dalam proses pembelajaran dapat mempengaruhi

Hasil analisis data yang telah diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode talking stick dalam proses pembelajaran dapat mempengaruhi

Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa” Apakah penerapan model talking stick dengan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar

Distribusi nilai hasil belajar biologi mahasiswa dengan menggunakan model kooperatif Puzzle dan Talking Stick Statistik Model kooperatif tipe Puzzle Model kooperatif Talking Stick

Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan Model Kooperatif Tipe Talking Stick yang telah dilakukan sebanyak dua siklus, dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran dengan menerapkan Model