• Tidak ada hasil yang ditemukan

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DENGAN MENGGUNAKAN LDS TERHADAP

HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA PGRI 1 PADANG

E- JURNAL

MINTIN NIM. 11010207

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2016

(2)
(3)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DENGAN MENGGUNAKAN LDS TERHADAP

HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA PGRI 1 PADANG

Oleh:

Mintin1, Gustina Indriati2, Diana Susanti3

Mahasiswi Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

Mintinfauzi@yahoo.co.id

ABSTRACT

This research was taught by the result of biology’s student was still low. It is caused by several factors, including not varied learning model used by teachers and students' involvement in the learning process is still less because students only focused on the teacher's explanation, which can be seen from the average value of students’ biology daily test on the material respiratory system at class XI semester II SMA PGRI 1 Padang academic year 2014/2015. This study aimed to determine the implementation of cooperative learning model Group Investigation (GI) type using LDS whether it can improve students’ biology achievement at class XI SMA PGRI 1 Padang.The type of this research was experimental research, the population was all students of class XI SMA PGRI 1 Padang enrolled in the academic year 2015/2016. Samples were taken by using purposive sampling technique with class XI IPA2 as an experimental class and class XI IPA1 as control class. The instrument used was sheet of students’ achievement test with the objective form. Data were analyzed using t-test.Based on the results of test from students’ biology achievement, average value of experimental class was 62,29 and the average value of the control class was 61.20. The results of t-test analysis, obtained tcalculated (0.37) < ttable (1.67) which meant that H1 was rejected.

From this research, it can be concluded that the implementation of cooperative learning model of Group Investigation (GI) type using LDS could not improve students’ biology achievement at class XI SMA PGRI 1 Padang on the material Respiratory system.

Key Words: Group Investigation (GI), LDS, Outcomes PENDAHULUAN

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang.

Pendidikan dilaksanakan dalam rangka membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan berguna. Proses pendidikan yang terorganisasi dengan baik akan menjadi sumber daya manusia yang baik.

Hal ini, merupakan salah satu yang berkaitan dengan bagaimana proses pembelajaran yang akan dilakukan di sekolah dan bagiamana peran guru sebagai tenaga pendidik.

Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMA PGRI 1 Padang pada bulan Agustus 2015 diketahui bahwa nilai rata-rata ulangan harian pada materi sistem pernapasan siswa

kelas XI SMA PGRI 1 Padang Tahun Pelajaran 2014/2015 yaitu kelas XI IPA.1 (57,00) XI IPA.2 (64,50) XI IPA.3(63,41) XI IPA.4 (61,78). Materi ini termasuk materi yang dianggap sulit karena banyak terdapat konsep, siswa sulit dalam menggunakan istilah-istilah latin dalam menunjukkan bagian organ pernapasan dan sulit dalam menjelaskan hubungan antara struktur organ dan fungsinya serta kesulitan dalam membedakan pernapasan dada dan pernapasan perut. Dilihat dari nilai rata-rata ulangan harian materi sistem pernapasan, jumlah siswa yang belum tuntas pada setiap kelas lebih banyak dibandingkan dengan jumlah siswa yang tuntas. Hasil belajar biologi yang dicapai siswa masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75.

(4)

Mengatasi permasalahan ini, guru sebagai salah satu unsur utama dalam pembelajaran diharapkan mampu menerapkan model pembelajaran yang tepat untuk memotivasi siswa sehingga siswa lebih aktif dalam belajar. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan yaitu model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif adalah bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang struktur kelompoknya bersifat heterogen. Model pembelajaran kooperatif diantaranya adalah Group Investigation (GI), Number Head Together (NHT), Team-Game-Turnament (TGT), Jigsaw, Think-Pair-Share (TPS), Student Teams Achievement Division (STAD), dan Team Assisted

Individualization (TAI).

Sesuai dengan permasalahan diatas dapat diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI), dimana model pembelajaran ini dapat melatih siswa untuk bertanggung jawab karena ia diberi tugas dalam kelompok, yang masing-masing kelompok mendapat tugas atau sub topik yang berbeda dengan kelompok yang lain dan dapat meningkatkan kerjasama antara kelompok serta melatih siswa untuk mengemukakan ide-ide atau gagasan baru sehingga dapat mewujudkan pemahaman bersama antara peserta belajar.

Untuk menunjang proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation (GI) juga digunakan Lembar Diskusi Siswa (LDS) yang berfungsi sebagai arahan (petunjuk) pada saat diskusi dan juga dapat membantu meningkatkan cara belajar siswa aktif, dan memotivasi siswa agar tidak mudah bosan dalam mengikuti proses pembelajaran.

Berdasarkan latar belakang di atas penulis telah melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) dengan menggunakan LDS Terhadap hasil belajar biologi Siswa Kelas XI SMA PGRI 1 Padang”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dengan menggunakan LDS apakah dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA PGRI 1 Padang.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Februari di kelas XI SMA PGRI 1 Padang semester II Tahun Pelajaran 2015/2016.

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Siswa dikelompokkan dalam dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu randomized control group posttest only design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester II yang terdiri dari empat kelas di SMA PGRI 1 Padang Tahun Pelajaran 2015/2016. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu berdasarkan pertimbangan nilai rata-rata siswa yang mendekati sama.

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah lembaran tes hasil belajar siswa. Untuk mendapatkan tes yang berkualitas, maka harus dilakukan analisis tes hasil belajar. Analisis hasil belajar dilakukan dengan uji statistik yaitu validitas, indeks kesukaran, daya pembeda, dan reliabilitas. Instrumen pada penelitian ini

meliputi ranah kognitif.

Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh data hasil belajar biologi siswa pada kedua kelas sampel yang terlihat pada Gambar 1.

Gambar 1: Rata-rata Nilai Kedua Kelas Sampel

Berdasarkan gambar 1, dapat diketahui bahwa rata-rata hasil belajar biologi siswa kelas eksperimen dengan penerapan model

60,5 61 61,5 62

62,5 = Kelas Eksperimen

= Kelas Kontrol

61,20 62,29

Rata-Rata Nilai Siswa

Kelas Sampel

(5)

pembelajaran Group Investigation (GI) dengan menggunakan LDS yaitu 62,29 dan kelas kontrol dengan metode ceramah dan tanya jawab 61,20.

Hasil belajar siswa pada kelas eksperimen hanya 4 siswa yang mencapai KKM dengan presentase kelas eksperimen 13,33%, sedangkan pada kelas kontrol hanya 3 siswa yang mencapai KKM dengan presentase kelas kontrol 9,68% sehingga dari kedua kelas sampel hanya 7 orang siswa yang mencapai KKM dengan persentase 10,94%.

Proses pembelajaran pada kelas eksperimen dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dengan menggunakan LDS belum bisa membuat semua siswa aktif pada saat proses pembelajaran dan tidak semua siswa bekerjasama dengan baik pada saat diskusi kelompok. Hal ini terlihat pada tahap melaksanakan investigasi dimana siswa dituntut untuk mencari, mengumpulkan informasi dari berbagai buku sumber yang telah diberikan serta mampu memecahkan permasalahan yang ada. Untuk memecahkan permasalahan dibutuhkan kerjasama yang baik dari masing-masing anggota kelompok.

Namun realita dilapangan tidak semua siswa mencari, mengumpulkan informasi dari berbagai buku sumber yang telah diberikan, yang terlihat pada saat diskusi dalam kelompok hanya sebagian kecil siswa yang bersungguh-sungguh membaca buku sumber yang telah diberikan untuk mencari dan mengumpulkan informasi sedangkan siswa yang lain lebih banyak hanya melihat dan memegang buku sumber yang telah diberikan. Hal ini dipengaruhi oleh budaya anak yang malas membaca banyak buku dengan sumber yang berbeda untuk mencari, mengumpulkan informasi dan memecahkan permasalahan pada saat proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Suryabrata (2013: 42) salah satunya disebabkan oleh landasan teori bahwasanya hal demikian dapat terjadi kalau sumber bacaan yang ditelaahnya kurang tepat atau terlalu sedikit membaca sehingga dia tidak mendapatkan informasi mengenai perkembangan mutakhir dalam bidangnya.

Pada saat diskusi kelompok masih kurangnya kerjasama antara anggota dari masing-masing kelompok, yang terlihat

hanya sebagian anggota kelompok yang bersungguh-sungguh mencari dan mengumpulkan informasi dari berbagai buku sumber untuk memecahkan permasalahan yang ada pada lembar diskusi siswa.

Sehingga informasi yang di dapatkan pada saat proses pembelajaran berlangsung hanya sedikit dan kurangnya kerjasama antara anggota kelompok mengakibatkan masing- masing kelompok sulit untuk memecahkan permasalahan yang ada pada lembar diskusi siswa pada saat proses pembelajaran.

Pada tahap membuat laporan akhir, siswa membutuhkan waktu yang lama dari waktu yang telah ditetapkan untuk membuat laporan akhir pada lembar diskusi siswa.

Siswa lambat dalam menyiapkan laporan akhir karena sedikitnya informasi yang didapatkan dan kurangnya kerjasama antara anggota dari masing-masing kelompok dalam membuat laporan akhir.

Selanjutnya pada tahap mempresentasikan laporan akhir, tidak semua anggota dari masing-masing kelompok yang terpilih dengan spontan mau mempresentasikan laporannya di depan kelas. Sebagian anggota kelompok canggung untuk tampil ke depan kelas yang ditandai dengan selalu mengharapkan teman anggota kelompok yang rajin untuk tampil mempresentasikan laporan akhir dan banyak anggota dari masing-masing kelompok yang tidak memperhatikan temannnya saat mmpresentasikan hasil diskusi di depan kelas serta malu bertanya pada saat diskusi berlangsung.

Hal diatas menyebabkan keberhasilan kurang maksimal untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Djamarah (2010: 107) menyatakan bahwa

“Apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60% dikuasai oleh siswa maka tingkatan keberhasilan tergolong kurang baik”. Hal ini berarti proses pembelajaran

kurang maksimal.

Menurut Suryabrata (2013: 44) jika hipotesis ditolak ada beberapa kemungkinan penyebabnya, salah satunya adanya variabel- variabel luaran. Variabel luaran yang menyebabkan hipotesis ditolak yaitu kemungkinan disebabkan oleh siswa yang tidak belajar terlebih dahulu, malas dalam belajar sehingga dalam proses pembelajaran sebagian siswa malas membaca untuk

(6)

mencari dan mengumpulkan informasi untuk memecahkan permasalahan serta kurang memperhatikan temannya saat mempresentasikan materi pembelajaran di depan kelas, sehingga terjadilah proses pembelajaran yang kurang baik.

Berdasarkan uraian di atas, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dengan menggunakan LDS tidak dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA PGRI 1 Padang.

Hal ini bisa dilihat dari nilai rata-rata tes akhir pada materi sistem pernapasan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang tidak berbeda.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dengan menggunakan LDS tidak dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa pada materi sistem pernapasan di kelas XI

SMA PGRI 1 Padang.

Dari hasil penelitian yang diperoleh, penulis menyarankan kepada peneliti selanjutnya :

1. Perlu adanya penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) untuk materi lainnya.

2. Perlu adanya penerapan model pembelajaran kooperatif tipe lain pada materi sistem pernapasan.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Arikunto,Suharsimi. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan.

2003. Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta: Rineka Cipta.

Lufri. 2005. Buku Ajar Metodologi Penelitian. Padang: UNP.

Sudjana, Nana. 2005. Metoda Statistika.

Bandung: Tarsito.

Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Suryabrata, Sumadi. 2013. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat diketahui bahwa rata-rata hasil belajar biologi siswa kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation (GI) dengan menggunakan LDS yaitu 62,29 dan kelas kontrol

Referensi

Dokumen terkait

KESIMPULAN Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement