• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MAPEL PAI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MAPEL PAI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR

SISWA PADA MAPEL PAI

Maweddeh IAIN Palangka Raya

E-mail: [email protected] Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 3 Basirih Hilir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dalam meningkatkan minat belajar PAI kelas II di SDN 3 Basirih Hilir. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam dua siklus.

Setiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi melalui pendekatan kualitatif. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas II SDN 3 Basirih Hilir yang berjumlah 14 siswa, terdiri dari 8 laki-laki dan 6 perempuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi tes, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian tindakan kelas ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar PAI siswa kelas II SDN 3 Basirih Hilir pada materi Ayo Berperilaku Terpuji Sub Tema Jujur. Hal ini terlihat dari nilai yang diperoleh siswa pada masing-masing siklus. Pada siklus I mendapatkan nilai rata-rata siswa 69,28 dengan ketuntasan hasil belajar klasikal 35,71% sedangkan pada siklus II mendapatkan nilai rata-rata siswa 93,21 dengan ketuntasan hasil belajar klasikal 92,85%.

Kata kunci: Model Pembelajaran Problem Based Learning, Minat Belajar Siswa

Pendahuluan

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah sebuah proses untuk mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan berbahagia, mencintai tanah air, sehat jasmaninya, sempurna budi pekertinya (akhlaknya), teratur fikirannya, mahir dalam pekerjaannya, manis tutur katanya baik lisan maupun tulisan. Pendidikan Islam merupakan bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum Agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam (Nafis, 2011).

Menurut Hamalik, pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaian diri sebaik mungkin dengan lingkungannya. Di era yang serba digital pada saat ini, guru dituntut harus bisa menggunakan berbagai cara agar pembelajaran di kelas bisa berjalan lebih efektif dan mendapatkan hasil yang maksimal.

Dalam suatu pendidikan terdapat kegiatan atau proses pembelajaran.

Proses belajar mengajar terjadi interaksi antara berbagai komponen yaitu guru, siswa, tujuan, bahan, alat, metode dan lain-lain. Masing-masing komponen saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan pembelajaran.

(2)

Hasil belajar bisa memenuhi Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) itu dipengaruhi oleh minat belajar siswa. Jika minat belajar siswa maka hasil belajar siswa akan rendah, akan tetapi jika minat belajar siswa tinggi maka hasil belajar siswa akan tinggi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat dan hasil belajar siswa adalah faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat namun yang lebih penting ialah faktor yang dari dalam diri siswa itu sendiri yakni dorongan kuat yang disertai dengan adanya perasaan, kemauan keras, serta keinginan untuk meningkatkan hasil belajar, maka kita sering mengenalnya dengan istilah minat. Menurut Slameto “minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh (Slameto, 2010).

Berdasarkan hasil observasi awal dan informasi yang diperoleh peneliti pada hari senin tanggal 24 Juli 2023 dikelas II (Dua) SDN 3 Basirih Hilir Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dengan guru PAI Maya Sopa S.Pd.I bahwa minat belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam masih kurang, ini ditandai dengan siswa bercerita hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran, posisi duduk yang kurang baik seperti posisi ingin tidur, lesu, kecendrungan siswa yang bersifat pasif dan tidak memperhatikan ketika guru menjelaskan, mengantuk, masih enggan mengerjakan tugas yang diberikan guru, merasa kesulitan, mengeluh, dan juga masih banyak siswa yang kurang aktif dalam bertanya dan enggan mengeluarkan pendapat, ini menjadi suatu permasalahan bahwa kurangnya minat siswa dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam yang harus di pecahkan agar nantinya hasil belajar siswa menjadi baik.

Mengamati permasalahan di atas tersebut, murid membutuhkan inovasi model pembelajaran baru untuk menarik daya tarik murid agar dapat meningkatkan minat belajar Pendidikan Agama Islam. Karena itu, peneliti dalam penelitian ini menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Menurut Syamsidah & Hamidah (2018:12) Problem Based Learning (PBL) adalah sebuah pendekatan yang memberi pengetahuan baru siswa untuk menyelesaikan suatu masalah, dengan begitu pendekatan ini adalah pendekatan pembelajaran partisipatif yang bisa membantu guru menciptakan lingkungan pembelajaran yang menyenangkan karena dimulai dengan masalah yang penting dan relevan (bersangkut-paut) bagi murid dan memungkinkan murid memperoleh pengalaman belajar yang lebih realistik (nyata). Dengan menggunakan model problem based learning maka proses pelaksanaan pembelajaran yang terkesan membosankan menjadi lebih bersemangat.

Penelitian yang serupa dengan penelitian yang saya lakukan adalah Penelitian Kholifah, Siwi Siti Kholifah, Siwi Purwanti dan Erni Purwanti (2020), melakukan penelitian yang berjudul Upaya Peningkatan Pemahaman dan Minat Belajar dengan Menggunakan Model Problem Based Learning Siswa Kelas 3 SDN 9 Langkahan Tahun Ajaran 2020/2021. Hasil penelitian penerapan Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan pemahaman dan minat

(3)

belajar siswa kelas 3 SD Negeri 9 Langkahan Kabupaten Aceh Utara Tahun Pelajaran 2020/2021.

Metode/Metodologi

Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Wina Sanjaya (2011: 26) mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas dapat diartikan sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut.

Identifikasi Subbagian

Prosedur penelitian tindakan dalam Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang berstuktur. Kemmis dan MC. Taggart (melalui Suharsimi Arikunto, 2016: 93), bahwa penelitian itu terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus terdapat beberapa komponen yang harus diperhatikan oleh peneliti yaitu: 1) Perencanaan (Planning), 2) Tindakan (action), 3) Observasi/Pengamatan (observation) dan 4) Refleksi (reflection). Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah observasi, tes dan dokumentasi. Observer ada dua, Observer pertama menilai Aktivitas Guru Pada Proses Pembelajaran, obserber kedua menilai Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Minat Belajar Siswa. Indikator minat yang diteliti yaitu perhatian, partisipasi, ketertarikan dan perasaan Senang.

Kriteria keberhasilan dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu keberhasilan proses dan keberhasilan asesmen. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila 80% siswa memenuhi Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP). Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Ayo Berperilaku Terpuji Sub Tema Jujur adalah 75. Kriteria penilaian menurut Suharsimi Arikunto (2016:

245) adalah sebagai berikut:

Tabel 1

Kriteria Penilaian Hasil Belajar Siswa

Nilai Keterangan

91 - 100 Sangat tinggi

82 - 90 Tinggi

75 - 81 Sedang

65 - 74 Rendah

0 - 64 Sangat Rendah

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Observasi, tes dan Dokumentasi. Rumus yang digunakan untuk mencari nilai rata-rata hasil belajar siswa menurut Anas Sudijono (2011: 81) adalah sebagai berikut :

X

(4)

Mx = N Keterangan

Mx = mean (rata-rata) X = jumlah skor N = jumlah siswa

Karakteristik Peserta (Subjek)

Subyek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas II (Dua) SDN 3 Basirih Hilir Kecamatan Mentaya Hilir Selatan. Dengan jumlah 1 orang guru dan 14 orang siswa yang terdiri dari 8 orang siswa laki-laki dan 6 orang siswa perempuan. Objek penelitian ini adalah Penerapan Model Problem Based Learning dapat meningkatkan Minat Belajar siswa.

Desain penelitian

Desain penelitian yang dilakukan peneliti yaitu dilaksanakan dalam dua siklus, yang terdiri dari perencanaan (Planning), tindakan (action), observasi/Pengamatan (observation) dan refleksi (reflection).

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan didapat hasil tes belajar siswa sebagai berikut :

Tabel 2

Hasil belajar siswa pra siklus :

No Nama Siswa Nilai Kriteria

1 Gusti Ahmad Nijam 75 Tuntas

2 Muhammad Ramadhani 50 Tidak Tuntas

3 Adeeva Keisha Nadira 60 Tidak Tuntas

4 Ahmad Fahri Hanif 50 Tidak Tuntas

5 Dzaky Kurniawan 60 Tidak Tuntas

6 Farid Fahmi Ammar 60 Tidak Tuntas

7 Marsa Rahmadhani 50 Tidak Tuntas

8 Muhammad Fajar 50 Tidak Tuntas

9 Rizkyannur Raffa Alvaro 50 Tidak Tuntas

10 Saira Labibah Rinjani 75 Tuntas

11 Sausan Salsabila Bahri 75 Tuntas

12 Septian Algi Farid 60 Tidak Tuntas

13 Sofia Rifa Shlehah 70 Tidak Tuntas

14 Syaifa Kamila 50 Tidak Tuntas

Skor 835

(5)

Tabel 3

Hasil belajar siswa Siklus I:

No Nama Siswa Nilai Kriteria

1 Gusti Ahmad Nijam 80 Tuntas

2 Muhammad Ramadhani 60 Tidak Tuntas

3 Adeeva Keisha Nadira 70 Tidak Tuntas

4 Ahmad Fahri Hanif 60 Tidak Tuntas

5 Dzaky Kurniawan 80 Tuntas

6 Farid Fahmi Ammar 70 Tidak Tuntas

7 Marsa Rahmadhani 60 Tidak Tuntas

8 Muhammad Fajar 60 Tidak Tuntas

9 Rizkyannur Raffa Alvaro 70 Tidak Tuntas

10 Saira Labibah Rinjani 80 Tuntas

11 Sausan Salsabila Bahri 75 Tuntas

12 Septian Algi Farid 70 Tidak Tuntas

13 Sofia Rifa Shlehah 80 Tuntas

14 Syaifa Kamila 55 Tidak Tuntas

Skor 970

Nilai Rata-rata 69,28571

Tabel 4

Hasil belajar siswa siklus II:

No Nama Siswa Nilai Kriteria

1 Gusti Ahmad Nijam 100 Tuntas

2 Muhammad Ramadhani 85 Tuntas

3 Adeeva Keisha Nadira 85 Tuntas

4 Ahmad Fahri Hanif 100 Tuntas

5 Dzaky Kurniawan 100 Tuntas

6 Farid Fahmi Ammar 100 Tuntas

7 Marsa Rahmadhani 90 Tuntas

8 Muhammad Fajar 100 Tuntas

9 Rizkyannur Raffa Alvaro 90 Tuntas

10 Saira Labibah Rinjani 95 Tuntas

11 Sausan Salsabila Bahri 100 Tuntas

12 Septian Algi Farid 90 Tuntas

13 Sofia Rifa Shlehah 100 Tuntas

14 Syaifa Kamila 70 Tidak Tuntas

Skor 1305

Nilai Rata-rata 93,21429

(6)

Berdasarkan hasil belajar siswa diatas dapat dikatakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Ayo Berperilaku Terpuji Sub Tema Jujur yang telah dilakukan di SDN 3 Basirih Hilir Kelas II (Dua) Kecamatan Mentaya Hilir Selatan Kabupaten Kotawaringin Timur dengan menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning mampu meningkatkan minat belajar siswa. Hal tersebut dapat dilihat dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa dari pra siklus, siklus I, dan siklus II.

Data rincian hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel dan grafik di bawah ini.

Tabel 5

Data Hasil Belajar Siswa

Hasil Belajar Siswa Pra Siklus Siklus I Siklus II

Nilai tertinggi 75 80 100

Nilai terendah 50 55 70

Rata-rata 59,64 69,28 93,21

Jumlah siswa tuntas 3 5 13

Persentase

ketuntasan 21,42% 35,71% 92,85%

Dari data hasil belajar siswa diatas siswa yang tuntas pra siklus hanya tiga orang yang memenuhi KKTP dengan nilai tertinggi 75 dan nilai terendah 50, jumlah rata-rata siswa 59,64 dan persentase ketuntasan 21,42%. Siklus I siswa yang tuntas sebanyak 5 orang dengan persentase ketuntasan 35,71%, nilai tertinggi 80, nilai terendah 55 dan rata-rata siswa 69,28. Siklus II Sembilan orang siswa dikatakan tuntas dan memenuhi KKTP dengan nilai tertinggi 100, nilai terendah 70, rata-rata siswa 93,21 dan persentase ketuntasan 92,85%.

Gambar 1

Grafik Ketuntasan Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

(7)

Berdasarkan grafik diatas dapat dijelaskan bahwa Penelitian Tindakan Kelas ini dapat diketahui bahwa, nilai rata-rata kelas pada pra siklus yaitu 59,64 (kategori rendah) dengan persentase ketuntasan 21,42%. Pada siklus I, nilai rata-rata kelas mengalami kenaikan menjadi 69,28 (kategori sedang) dengan persentase ketuntasan sebesar 35,71% dan Siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 93,21 (kategori sangat tinggi), persentase ketuntasan 92,85%, sehingga hasil belajar pada siklus II sudah memenuhi Kriteria Keberhasilan Penelitian 80% siswa yang tuntas dan memenuhi KKTP.

Kesimpulan

Hasil penelitian yang dilakukan di kelas II (Dua) SDN 3 Basirih Hilir yang berjumlah 14 siswa hanya 1 orang siswa yang masih tidak memenuhi KKTP.

Oleh karena itu, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:

Aktivitas guru dan siswa dalam Penerapan model Problem Based Learning (PBL) di kelas II (Dua) SDN 3 Basirih Hilir dapat meningkatkan aktivitas guru dan siswa. Pernyataan ini sesuai dengan hasil tes hasil belajar mendapatkan hasil persentase keberhasilan pada siklus I 72% yang sudah memenuhi Kriteria Ketuntasan Tujuan Pembelajaran (KKTP) dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 93%.

Penggunaan model Problem Based Learning (PBL) di kelas II (Dua) SDN 3 Basirih Hilir dapat meningkatkan minat belajar siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Ayo Berperilaku Terpuji Sub Tema Jujur yang dibuktikan pada siklus I 72% yang sudah memenuhi Kriteria Ketuntasan Tujuan Pembelajaran (KKTP) dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 93%.

Referensi

Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan.Jakarta: PT Raja Grafindo persada, 2011

Djamarah, S.B. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Kholifah, Siti and Purwati, Siwi and Purwati, Erni (2020) Upaya Peningkatan Pemahaman Dan Minat Belajar Dengan Menggunakan Model Problem Based Learning Siswa Kelas 3 Sdn 9 Langkahan Tahun Ajaran 2020/2021. In: UNSPECIFIED. http://eprints.uad.ac.id/id/eprint/21350 Nafis, Muhammad Muntahibun. Ilmu Pendidikan Islam.Yogyakarta: Teras,

2011.

Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. 2014.

Pamungkas, A. D., Kristin, F., & Anugraheni, I. (2018). Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Murid Melalui Model Pembelajaran Problem Based

(8)

Learning (PBL) pada Murid Kelas 4 SD. NATURALISTIC : Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan Dan Pembelajaran, 3(1), 287–293.

https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JPMat/article/view/3354/3193 Rusman. 2012.Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya , (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010)

Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta:

Bumi Aksara, 2016.

Syamsidah, Syamsidah and Hamidah, Hamidah (2018) Buku Model Problem Based Learning. 978-602-475-162-3, 1 (1). Deepublish, Yogyakarta. ISBN 978-602- 475-162-3

Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana, 2011.

Referensi

Dokumen terkait

PTK (Penelitian Tindakan Kelas) merupakan suatu penelitian tindakan yang akar permasalahannya muncul dikelas dan dirasakan langsung oleh guru yang bersangkutan. Dalam PTK,

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam 2 siklus. Subyek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam 2 siklus. Subyek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2

Jenis penelitian ini adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan test. Teknis analisis data

Berdasarkan gambar 2 diatas dan analisis diatas diketahui terjadinya peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model PBL pada muatan pelajaran tersebut terjadi

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakkukan peneliti yaitu meliputi siklus I, siklus II, dan siklus III pada subtema kebersamaan dalam keberagaman

Setelah dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi siswaa kelas IV SD pelajaran muatan Ilmu Pengaetahuan Sosial (IPS) dengan menggunakan model

Penelitian Tindakan Kelas atau PTK Classroom Action Research.Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan model Problem Based Learning PBL dapat meningkatkan kemampuan pemahaman materi