• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM "

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

263

PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK N 4 KUALA KAPUAS

Mukri

SMKN 4 KUALA KAPUAS

[email protected]

Abstrak

Problem Based Learning (PBL) merupakan model pembelajaran dengan memberikan suatu permasalahan yang akan diselesaikan oleh siswa, sebelum proses pembelajaran dimulai didalam kelas, siswa terlebih dahulu diminta untuk mengobservasi suatu fenomena terlebih dahulu, kemudian siswa diminta untuk mencatat permasalahan-permasalahan yang muncul. Setelah itu, tugas guru adalah merangsang siswa untuk berfikir kritis dalam memecahkan masalah yang ada.Tujuan dari Penelitian ini agar Dapat mengkaji penerapan model Problem Based Learning (PBL) dalam meningkatkan hasil belajar siswaMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Dengan menggunakan PTK diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme pendidik dalam menangani proses pembelajaran sehingga kualitas proses pembelajaran semakin meningkat. Penelitian Tindakan Kelas atau PTK (Classroom Action Research).Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan kemampuan pemahaman materi Iman Kepada Rasul Allah Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pembelajaran sudah menunjukkan hasil yang optimal dan kondusif.

Kata kunci: Problem Based Leraning, hasil, belajar, siswa Abstract

Problem Based Learning (PBL) is a learning model by providing a problem that will be solved by students, before the learning process begins in class, students are first asked to observe a phenomenon first, then students are asked to record the problems that arise. After that, the teacher's task is to stimulate students to think critically in solving existing problems.The purpose of this research is to be able to examine the application of the Problem Based Learning (PBL) model in improving student learning outcomes. The method used in this research is classroom action research (Classroom Action Research). By using CAR, it is hoped that it can improve and increase the professionalism of educators in handling the learning process so that the quality of the learning process is increasing. Classroom Action Research or CAR (Classroom Action Research).Learning Islamic Religious Education with the Problem Based Learning (PBL) model can improve the ability to understand the material Faith To Allah's Apostle. Thus, it can be said that learning has shown optimal and conducive results.teacher's task is to stimulate students to think critically in solving existing problems.The purpose of this research is to be able to examine the application of the Problem Based Learning (PBL) model in improving student learning outcomes The method used in this research is classroom action research (Classroom Action Research). By using CAR, it is hoped that it can improve and increase the professionalism of educators in handling the learning process so that the quality of the learning process is increasing. Classroom Action Research or CAR (Classroom Action Research).

Learning Islamic Religious Education with the Problem Based Learning (PBL) model can improve the ability to understand the material Faith To Allah's Apostle. Thus, it can be said that learning has shown optimal and conducive results.

Keywords: Problem Based Learning, results, learning, students

(2)

264 PENDAHULUAN

Dunia pendidikan di Indonesia dewasa ini telah menjadi sorotan dimata dunia bukan hanya oleh bangsanya sendiri.

Keadaan pendidikan di Indonesia kini masih memprihatinkan, karena disebabkan sistem pendidikan yang kurang baik.

Sedangkan menurut Sanjaya (2006:2), pendidikan merupakan proses yang sangat menentukan untuk perkembangan individu dan masyarakat, dimana perkembangan suatu masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikan.

METODE PENELITIAN

Metode penilitian berisi uraian mengenai bagaimana penelitian dilakukan yang terdiri dari waktu dan tempat penelitian, alat dan bahan, dan prosedur penelitian secara rinci dan lengkap. Prosedur penelitian dapat dituliskan dalam sub-bab mencakup bagaimana data dikumpulkan, siapa sumber data, dan bagaimana data dianalisis. Uraian juga mencakup keterangan tentang populasi dan sampel (atau subyek), instrumen pengumpulan data, rancangan penelitian (terutama jika digunakan rancangan yang cukup kompleks seperti rancangan eksperimental), dan teknis analisis data. Untuk penelitian kualitatif perlu ditambahkan uraian mengenai kehadiran peneliti, subjek penelitian dan informan beserta cara-cara menggali data penelitian, lokasi penelitian, dan lama penelitian.

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil analisis terhadap penelitian, maka peneliti mencoba mengembangkan beberapa hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran yang dikembangkan.

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan model Problem Based Learning (PBL) yang dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan pemahaman materi Problem based learning. Pada umumnya berjalan sesuai rencana dan tujuan pembelajaran, peningkatan presentase tingkat pemahaman siswa pada siklus I sebagai berikut: siswa paham sebesar 43,8%, pada siklus II paham sebesar 47,6%.

Dari hasil tes tahap pra siklus rata-rata nilai sebesar 33,64. sedangkan rata-rata nilai pada siklus I sebesar 48,56, dan pada siklus II sebesar 76,15. Berdasarkan analisis hasil tes bahwa tingkat kemampuan pemahaman materi Problem based learning siswa pada umumnya mengalami peningkatan sebesar 3,8% begitu pula dengan nilai rata-rata hasil tes pada tiap siklus mengalami peningkatan sebagai berikut: dari pra siklus ke siklus I naik sebesar 14,92 dari siklus I ke siklus II sebesar 27,59.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pembelajaran sudah menunjukkan hasil yang optimal dan kondusif.

(3)

265 Dari hasil observasi kinerja guru dan siswa menunjukkan bahwa kinerja guru pada pembelajaran mengalami peningkatan pada tiap siklus pembelajaran. Begitu juga aktivitas siswa selama pembelajaran mengalami peningakatan ke arah positif.

Hala ini dapat dilihat dari persentase aktivitas siswa pada tiap siklus mengalami peningkatan yaitu pada siklus I 50%, siklus II 77,5%.

Cara umum penerapan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan model

Problem Based Learning menyimpan beberapa kendala yang harus dijadikan refleksi bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran, karena dibutuhkan waktu yang lebih lama jika dibandingkan pembelajaran konvensional, karena terdapat beberapa langkah yang harus ditempuh dalam pelaksanaan pembelajarannya.

Tabel dan Gambar

Tabel 10. Hasil Data Tes Siswa Pada Tahap Tiap Siklus

N o.

Kategori Tafsiran

Harga Persen tase

Pra Siklus Siklus I Siklus II F f(x) % f f(x) % F f(x) % 1

2 3 4 5 6 7

Seluruhnya Hampir seluruhnya Sebagian besar

Setengahnya Hampir setengahnya Sebagian kecil Tidak seorangpun

100 76-99 51-75 50 26-49 1-25 0

10 0 87 ,5 63 50 37 ,5 13 0

0 0 3 5 13 10 0

0 0 189 350 637, 5 169 0

0 0 7,5 17, 5 42, 5 32, 5 0

0 0 8 12 12 0 0

0 0 630 750 562, 5 0 0

0 0 25 37, 5 37, 5 0 0

6 14 15 3 0 0 0

600 1225 1071 150 0 0 0

15 35 42, 5 7,5 0 0 0

Jumlah 32 1345

,5

100 32 1942 ,5

100 32 3046 100

Rata-rata 33,6

4

48,5 6

76,1 5

.

x

(4)

266

Gambar 3. Grafik hasil Presentase Angket Siswa

PEMBAHASAN

Belajar adalah proses yang aktif, proses yang mereaksi terhadap semua situasi yang berada di sekitar individu.

Artinya proses belajar pada siswa yakni proses perubahannya tingkah laku siswa melalui berbagi pengalaman yang diperolehnya. (Nana Sudjana, 2002:28).

Teori-teori belajar sangat beraneka ragam. Setiap teori mempunyai landasan sebagai dasar rumusan. Bila ditinjau dari landasan itu, teori belajar dapat dikelompokkan kedalam dua macam.

Yakni teori Asosiasi dan teori Gestalt.

Kedua macam teori inilah yang banyak berkembang melalui berbagai penelitian maupun eksperimen para ahli, sehingga muncul berbagai macam teori yang beraneka ragam. Sebelum muncul dan berkembang kedua teori, Asosiasi

ataipun Gestalt, sebenarnya sudah muncul suatu teori tentang belajar, yaitu teori belajar menurut psikologi daya (Faculty Theory). Menurut para ahli psikologi daya, mental itu terdiri dari sejumlah daya yang satu nama lain terpisah. (Muhammad Ali, 2002:15).

Problem Based Learning dalam Bahasa Indonesia dijelaskan artinya pembelajaran berdasarkan masalah, mengandung pengertian yaitu sebuah metode instruksi bahwa tantangan siswa adalah belajar, belajar secara komperatif dalam group untuk menemukan solusi dalam masalah dalam dunia nyata.

Masalah ini berguna untuk mengajak siswa-siswa untuk mencari tahu dan mulai mempelajari subjek persoalan Problem Based Learning mempersiapkan siswa untuk berfikir kritis dan analisis,

0 10 20 30 40 50 60 70 80

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 SS S TS

NOMOR

PERSENT

(5)

267 dan untuk menemukan dan menggunakan sumber pengetahuan yang tepat. (Barbara Duch, 1999, http://www. Udel.edu./pbl).

SIMPULAN

1. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan kemampuan pemahaman materi Iman Kepada Rasul Allah

2. Aktivitas siswa selama pembelajaran dengan model Problem Based Learning mengalami peningkatan kearah yang positif pada tiap siklus.

3. Pada umumnya siswa memberi respon positif terhadap pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan model Problem Based Learning, dalam upaya meningkatkan kemampuan pemahaman materi Iman Kepada Rasul Allah.

DAFTAR PUSTAKA

Abin Syamsudin Makmun. (1981).

Psikologi Pendidikan. FKIP IKIP.

Bandung.

Habib Zain bin Ibrahim bin Sumarth, (1998), Mengenal Mudah Rukun Islam, Rukun Iman, Rukun Ikhsan secara Terpadu, A. Bayan,

Endi Nugraha. (1985). Pengantar Statistik.

CV. Permadi. Bandung.

Jalaludin Rahmat. (1987). Psikologi Komunikasi. Remaja Karya. Bandung.

Moh. Amin. (1979). Apakah Metode Discovery-Inquiry itu. Depdikbud. Jakarta.

Moh. Surya. (1992). Psikologi Pendidikan.

FKIP. IKIP. Bandung.

Muhammad Ali. (1987). Guru dalam Proses Belajar-Mengajar. Sinar Baru.

Bandung.

Nana Sudjana. (1989). Dasar-dasar Proses Belajar-Mengajar. Sinar Baru.

Bandung.

Oemar Hamalik. (1980). Mengajar I Asas- Metode-Teknik. Pustaka Martiana.

Bandung.

---. (1983). Metode Belajar dan Kesulitan Belajar. Tarsito. Bandung.

Poerwadinata. (1982). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Tarsito. Bandung.

Rifa’i, M. (1987). Administrasi dan Supervisi pendidikan. Penerbit Baru.

Bandung.

Siti Meichati. (1980). Pengantar Ilmu Pendidikan. FIK-IKIP. Yogyakarta.

Suharsimi Arikunto. (2003). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bina Aksara.

Jakarta.

---. (1986). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.

Remaja Karya. Bandung.

(6)

268 User Usman. (1989). Menjadi Guru Profesional. Remaja Karya. Bandung.

Winarno Surakhmad. (1987). Pengantar Penelitian Alamiah. Tarsito. Bandung.

---. (1982). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik.

Tarsito. Bandung.

Referensi