• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PBL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI LARANGAN BERBUAT ZINA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENERAPAN PBL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI LARANGAN BERBUAT ZINA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1997

PENERAPAN PBL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI LARANGAN BERBUAT ZINA

Emia Rokhmawati, 1

Email rahmawatiemia@gmail.com

ABSTRAK

Rendahnya hasil belajar siswa dan metode yang digunakan oleh guru sifatnya konvensional yakni berpusat kepada guru saja sehingga siswa kurang berperan aktif dalam pembelajaran merupakan permasalahan yang di hadapai pada pembelajaran PAI di SMKN 1 Tamiang Layang. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana penerapan model pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa materi larangan berbuat zina pada kelas X TKR 1 SMKN 1 Tamiang Layang?”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dalam meningkatkan hasil belajar siswa materi larangan berbuat zina pada kelas X TKR 1 SMKN 1 Tamiang Layang. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang merupakan penelitian deskriftif dengan sumber data dari penelitian ini adalah subjek dan objek penelitian, subjek penelitian ini adalah guru bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dan objek penelitian ini adalah siswa kelas X TKR 1 SMKN 1 Tamiang Layang, metode pengumpulan data menggunakan observasi dan dokumentasi. Metode analisis data menggunakan presentase. Penelitian ini dilaksanakan dengan 2 siklus. Hasil belajar siswa terbukti mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setelah menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa materi larangan berbuat zina pada kelas X TKR 1 SMKN 1 Tamiang Layang dapat diketahui peningkatan dalam hasil belajar siswa pada siklus II mengalami Peningkatan menjadi 90% dari sebelumnya pada siklus 1 hanya 60%. Maka, dalam hal ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut,” Terdapat peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Problem Based Learning untuk

(2)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1998

meningkatkan hasil belajar siswa materi larangan berbuat zina pada kelas X TKR 1 SMKN 1 Tamiang Layang”.

Kata Kunci : PBL; hasil belajar, larangan berbuat zina

PENDAHULUAN

Belajar mengajar pada dasarnya adalah hubungan timbal balik antara guru dan siswa. Guru dituntut untuk bisa sabar dan mempunyai sikap terbuka disamping kemampuan dalam situasi belajar mengajar yang lebih aktif. Tugas seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa tidaklah mudah. Guru harus memiliki berbagai kemampuan yang dapat menunjang tugasnya agar tujuan pendidikan dapat dicapai.

Salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam meningkatkan kompetensi profesinya ialah kemampuan mengembangkan model pembelajaran.

Kemampuan mengembangkan model pembelajaran, seorang guru harus dapat menyesuaikan antara model yang dipilihnya dengan kondisi siswa, materi pelajaran, dan sarana yang ada. Oleh karena itu, guru harus menguasai beberapa jenis model pembelajaran agar proses belajar mengajar berjalan lancar dan tujuan yang ingin dicapai dapat terwujud.

Sesuai dengan judul penelitian tindakan kelas ini adalah Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Materi Larangan Berbuat Zina pada Kelas X TKR 1 SMKN 1 Tamiang Layang.

Materi yang dipilih merupakan materinya yang dikerjakan secara berdiskusi dari permasalahan yang diberikan oleh guru. Model pembelajaran Problem Based Learning ini merupakan inovasi dalam pembelajaran, hal ini karena dalam penerapannya kemampuan berpikir siswa dioptimalkan melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis, sehingga siswa dapat memberdayakan, mengasah, menguji, dan mengembangkan kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan.

Namun, data di lapangan menunjukkan hasil yang berbeda. Nilai pengetahuan siswa dalam materi kurang memuaskan. Hal ini dikarenakan

(3)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1999

kurangnya kemampuan siswa untuk menganalisis permasalahan yang dekat dengan kehidupan mereka sehari-hari.

Kemampuan menganalisis sangat dibutuhkan dalam mata pelajaran pendidikan Agama Islam. Kemampuan menganalisis ini dapat digunakan untuk mengembangkan materi larangan berbuat zina yang disajikan agar lebih bermakna sehingga siswa dengan mudah untuk memahami materi.

Kurangnya kemampuan menganalisis ini menyebabkan minat belajar siswa berkurang. Kemampuan menganalisis dapat ditingkatkan dengan suatu proses pembelajaran yang mengaitkan materi dengan dunia nyata atau permasalahan yang sering mereka hadapi dalam kehidupan sehari- hari. Oleh sebab itu, perlu dilakukan perubahan dalam proses pembelajaran yang ada.

Peneliti melakukan observasi sebelum melakukan penelitian ini dan didapatkan permasalahan yang dihadapi pada proses pembelajaran pendidikan Agama Islam di SMKN 1 Tamiang Layang. Permasalahan yang didapatkan dari hasil observasi, yaitu guru pasif dalam pembelajaran, kurangnya perhatian siswa terhadap pembelajaran yang dilaksanakan, siswa kurang aktif menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh guru, dan masih rendahnya penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan.

Peneliti menganalisis penyebab hasil belajar kurang sesuai dengan harapan, yaitu yang pertama akibat pemilihan model belajar belum mampu mengaktifkan siswa dan membuat hasil belajar siswa sesuai dengan harapan. Siswa masih pasif dalam pembelajaran dan terkesan malas untuk mengikuti proses belajar-mengajar. Yang kedua, kurangnya pemahaman siswa terkait materi yang disampaikan guru.

Peneliti mencoba menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dengan tujuan meningkatkan hasil belajar siswa. Model ini akan menciptakan pembelajaran yang tidak kaku dan penuh kerjasama antarsiswa serta melatih kesiapan siswa dalam memahami materi yang diberikan oleh guru. Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka dilakukanlah penelitian yang berjudul

“Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Materi Larangan Berbuat Zina pada Kelas X TKR 1 SMKN 1 Tamiang Layang”.

METODE PENELITIAN

(4)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2000

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu

“suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama “ (Arikunto, dkk, 2019 : 3). Penelitian ini dilakukan dalam pembelajaran di kelas yang bertujuan untuk memperbaiki praktik pembelajaran di kelas sehingga dapat meningkatkan ketrampilan proses dan hasil belajar siswa.

Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian deskriptif karena menggambarkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang diterapkan dan hasil belajar yang dicapai. Guru sebagai peneliti dan penanggung jawab penuh penelitian ini. Penelitian ini terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

Tempat pelaksanaan PTK ini di SMKN 1 Tamiang Layang. Waktu pelaksanaan PTK ini sekitar 9 Mei 2022 s.d. 30 Juni 2022. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X jurusan TKR 1 SMKN 1 Tamiang Layang T.A.

2021/2022. Data dalam penelitian ini menggunakan sumber data primer yakni data diperoleh secara langsung dari subjek penelitian yaitu siswa kelas X TKR 1 SMKN 1 Tamiang Layang. Adapun penjabaran data dan sumber data penelitian ini yaitu:

Tabel : Sumber data penelitian No. Aspek yang diamati Sumber

Data

Instrumen Keterangan

1 Pembelajaran model Problem Based Learning (PBL)

Guru Siswa

RPP Lembar observasi

Selama kegiatan pembelajaran 2 Hasil belajar siswa Guru Hasil

Penilaian Kognitif

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan cara observasi, tes, dan dokumentasi. Adapun tahap penelitian dalam siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini sebagai berikut:

(5)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2001

Gambar: Alur Penelitian Tindakan Kelas oleh Kemmis dan Mc.

Taggart

Alur penelitian pada PTK sebagai berikut:

1. Perencanaan, pada tahap ini peneliti menyusun RPP, lembar observasi, LKPD dan menyiapkan persoalan yang akan diangkat dalam diskusi.

2. Tindakan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya menerapkan serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat.

4. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.

Observasi dibagi dalam dua putaran, yaitu putaran 1, 2 dimana masing- masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif

(6)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2002

di akhir masing putaran. Dibuat dalam dua putaran dimaksudkan untuk memperbaiki sistem pengajaran yang telah dilaksanakan.

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk mengetahui penggunanaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan hasil belajar siswa – siswi kelas X Teknik Kendaraan Ringan (TKR) SMKN 1 Tamiang Layang dalam menghadapi kesulitan belajar memahami mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) materi larangan berbuat zina. Setelah peneliti melihat hasil dari pratindakan pada 25 April 2022 terdapat banyak siswa yang tidak tuntas, siswa pasif, dan guru kurang interaktif.. Sedangkan, setelah dilakukan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) siklus 1 pada Senin, 9 Mei 2022. secara umum pembelajaran dapat dikatakan berjalan dengan baik walaupun belum optimal. Masih memerlukan perbaikan pada hal-hal berikut: guru telah cukup berhasil membuat rancangan pembelajaran dengan penilaian dari observer dengan kategori ‘baik’.

Gambar: Penerapan Model Pembelajaran Problem Basic Learning (PBL) materi larangan zina, terlihat siswa aktif berdiskusi memecahkan masalah bersama dan guru semakin interaktif

Akan tetapi, peneliti masih melihat siklus 1 ini masih memerlukan perbaikan hal-hal berikut ini: bahan pembelajaran harus tersusun secara sistematis, guru harus lebih atraktif di dalam kelas sehingga diskusi di kelas menjadi lebih menarik, guru juga harus memotivasi siswa untuk berani berbicara di dalam kelas untuk menyampaikan pendapatnya, sehingga penerapan metode debat bisa dipraktikkan dengan maksimal. Guru kurang

(7)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2003

memberikan penguatan pada saat peserta didik menjawab atau melakukan hal baik dalam pembelajaran. Dalam kegiatan akhir, guru bersama peserta didik sudah membuat kesimpulan dan melakukan refleksi dari pembelajaran yang telah dilakukan.

Evaluasi dilaksanakan di akhir pembelajaran, dengan peserta didik menjawab latihan soal yang ada pada LKPD yang sudah dibagikan oleh guru. Dari hasil evaluasi hasil belajar peserta didik pada materi menjauhi pergaulan bebas dan larangan perbuat zina diketahui bahwa 60% siswa sudah dikatakan tuntas yaitu sejumlah 6 orang siswa dan 40% siswa dinyatakan belum tuntas yaitu sekitar 4 orang. Semua yang dirasa kurang pada siklus I diperbaiki pada perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran siklus II.

Oleh karena itu, guru sebagai peneliti memutuskan dalam rangka meningkatan prestasi hasil belajar siswa, guru melakukan pembelajaran lagi menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

Karena dengan memberikan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) secara berulang - ulang, dengan sendirinya siswa akan menguasainya. Bahkan dengan terbiasanya mendiskusikan materi yang diberikan siswa-siswi akan lebih mudah memahaminya dan juga terbiasa dengan tes yang diberikan oleh guru.

Siklus II dilaksanakan pada hari Senin, 6 Juni 2022 berisi kegiatan pembelajaran dengan materi menjauhi pergaulan bebas dan larangan berbuat zina dengan model pembelajaran Problem Based Learning dengan media pembelajaran powerpoint presentation. Berdasarkan hasil observasi pembelajaran pada siklus I, maka pada siklus II ini guru harus menitikberatkan pada kegiatan inti pembelajaran dengan memaksimalkan penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning yang lebih menarik bagi peserta didik. Pembelajaran siklus II ini dimulai dengan membuat perencanaan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning pada materi diskusi dipilihkan masalah yang lebih dekat dengan kehidupan mereka seperti penyalahgunaan narkoba ataupun banyak kasus para Maryam yang melahirkan sendiri anaknya. Untuk LKPD yang dibuat guru harus lebih beragam dan memperhatikan unsur HOTS. Pada siklus II persentasi ketuntasan meningkat menjadi 90% termasuk dalam kategori baik dan sangat baik.

(8)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2004

Tabel: Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus 1

No Nama Nilai

1 A S H 60

2 B M 80

3 D 80

4 M. F 90

5 M. A 50

6 M. J 80

7 P 50

8 P D 50

9 R H 80

10 S H R 80

Tabel: Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus 2

No Nama Nilai

1 A S H 80

2 B M 80

3 D 80

4 M. F 90

5 M. A 80

6 M. J 80

7 P 80

8 P D 60

9 R H 80

10 S H R 80

Berdasarkan hasil belajar dari dua siklus diatas maka prosentase hasil belajar kelas X TKR 1 pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dalam materi berbuat zina dapat digambarkan pada grafik di bawah ini :

(9)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2005

Gambar : Grafik Prosentase Ketuntasan hasil belajar siklus 1 dan siklus 2

Bila ditinjau dari hasil observasi, aktivitas peserta didik dalam pembelajaran PAI memahami materi larangan berzina melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus I persentase ketuntasan 60%. Pada siklus II persentasi ketuntasan meningkat menjadi 90% termasuk dalam kategori baik dan sangat baik sehingga bisa dikatakan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat maningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini sesuai dengan penelitian skripsi yang dilakukan oleh Agista dan penelitian yang dilakukan oleh Ermanelis bahwa model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa

Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran PAI memahami materi larangan berbuat zina membuat pembelajaran PAI menjadi lebih bermakna, menyenangkan, dan memunculkan keaktifan peserta didik melalui proses bekerjasama, berpikir dan diskusi. Hal ini sesuai dengan Margetson dalam Rusman (2010) mengatakan bahwa Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) membantu untuk meningkatkan perkembangan keterampilan belajar sepanjang hayat dalam pola pikir yang terbuka, reflektif, kritis, dan belajar aktif, serta memfasilitasi keberhasilan memecahkan masalah, komunikasi, kerja kelompok, dan keterampilan interpersonal dengan lebih baik dibanding model lain.

60 %

90 %

SIKLUS 1 SIKLUS 2

Grafik Prosentase Ketuntasan Siklus 1 Dan Siklus 2

Grafik Prosentase Ketuntasan

(10)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2006 KESIMPULAN

Dari uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa PAI merupakan salah satu mata pelajaran yang penting untuk diajarkan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Tentunya selain untuk menambah ilmu pengetahuan juga memberikan pemahaman tentang larangan berbuat zina atau pergaulan bebas di kehidupan. Materi ini sangat melekat pada kehidupan siswa. Akan tetapi, masih banyak siswa yang kurang paham dan tidak mengerti akan hal ini. Terbukti dari hasil pratindakan yang menunjukkan banyaknya siswa yang belum tuntas mencapai KKM.

Dengan demikian, untuk meningkatkan prestasi hasil belajar siswa diperlukan adanya bimbingan dari guru. Model pembelajaran yang cocok untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X TKR SMKN 1 Tamiang Layang adalah Problem Based Learning (PBL) yang membuat siswa aktif, guru interaktif, dan materi mudah dipelajari karena adanya diskusi kelompok, serta tanya jawab ketika hasil diskusi dipresentasikan.

Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa materi larangan berzina pada kelas X TKR 1 SMKN 1 Tamiang Layang.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi dkk. 2019. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Bumi Aksara.

Ermanelis. 2016. Jurnal. Penerapan Pembelajaran Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Materi Pengertian dan Penyebab Takabbur Dalam Mata Pelajaran PAI T.P. 2015/2016.

http://jurnaltarbiyah.uinsu.ac.id/index.php/tazkiya/article/view/4 5 diakses tanggal 19 Mei 2022.

Helmiati (2012). Model Pembelajaran (PDF). Sleman: Aswaja Pressindo. ISBN 978-602-18667-1-9.

Kunandar. 2010. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : PT Rajawali.

(11)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2007

Nelty Khairiyah dan Endi Suhendi Zen. 2017. Pendidikan Agama Islam untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Nurfikriyani, Agista. Skripsi. Penerapan Model Problem Based Learning dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Pernikahan dalam Islam kelas XII di SMK Negeri 2 Pandeglang.

http://repository.uinbanten.ac.id/6097/. Diakses tanggal 19 Mei 2022.

Referensi

Dokumen terkait

Proses dasar produksi tanaman adalah fotosintesis merupakan konversi bahan baku atau input produksi dengan bantuan energi radiasi matahari yang

Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke lingkungan perairan, maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang menyengat

Pada akhir PLPG dilakukan uji kompetensi yang meliputi uji tulis dan uji kinerja (ujian praktik). Ujian tulis bertujuan untuk mengungkap kompetensi profesional dan

Bentuk fisik jagung manis yang berbentuk keriput saat siap tanam maka cukup menjadi kendala dalam pengoperasian “CO Seeders” karena akan menghambat putaran metering device

Jual beli dan hibah adalah suatu perbuatan hukum yang berupa.. penyerahan tanah hak kepada pihak lain untuk selama-lamanya (hak

PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT (BEP) PEMPEK KAPAL SELAM PADA PEMPEK SENTOSA PALEMBANGi.

Penulis melakukan analisa produk yang lebih banyak diproduksi dalam perusahaan tersebut dengan menggunakan klasifikasi ABC, kemudian melakukan peramalan terhadap data hisotri

Penelitian ini dilakukan di laboratorium dengan menggunakan metode perbandingan dengan cara melakukan pengujian laboratorium pada benda uji Marshall yang dibuat