• Tidak ada hasil yang ditemukan

penerapan penggunaan film bisu dengan teknik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "penerapan penggunaan film bisu dengan teknik"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

Program Studi : MA Bahasa dan Sastra Indonesia Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan hasil adopsi tulisan atau pemikiran asing. Apabila di kemudian hari ternyata atau dapat dibuktikan bahwa sebagian atau seluruh skripsi ini merupakan karya orang lain, saya bersedia menerima sanksi atas tindakan tersebut.

PENDAHULUAN

METODE PENELITIAN

KESIMPULAN DAN SARAN

Rumusan Masalah

Adakah perbedaan keterampilan berbicara siswa yang menggunakan film bisu dengan teknik dubbing dengan yang tidak menggunakan film bisu dengan teknik dubbing pada siswa kelas XI MA DDI Polewali Kabupaten Polewali Mandar? Apakah penggunaan film bisu dengan teknik dubbing efektif terhadap keterampilan berbicara siswa kelas XI MA DDI Polewali Kabupaten Polewali Mandar.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

  • Film Bisu(Silent Film)
  • Teknik Dubbing
  • Keterampilan Berbicara
  • Pembelajaran Drama
  • Tolok Ukur Keberhasilan Mengekspresikan Dialog Para Tokoh dalam Penggunaan Film Bisu dengan Teknik Dubbing
  • Konsep dan Strategi Penerapan Penggunaan Film Bisu dengan Teknik Dubbing

Apakah penggunaan film bisu dengan teknik dubbing efektif terhadap keterampilan berbicara siswa kelas XI MA DDI Polewali Kabupaten Polewali Mandar? . belajar agar tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan yang diharapkan. Film Bisu merupakan alat komunikasi audio visual yang diproduksi tanpa dialog dan rekaman suara. Dari pengertian media, film dan film bisu di atas dapat disimpulkan bahwa media film bisu (Silent Film) adalah media yang termasuk dalam media audio visual yang menampilkan gambar hidup yang dihasilkan tanpa dialog dan rekaman suara.

Selain menyemangati dan meningkatkan motivasi, film dan video memupuk sikap dan aspek emosional lainnya. Pengertian dan teknik sinkronisasi. Diunduh pada hari Selasa, 10 Januari 2017, dari http://navalif.blogspot.co.id/2013/12/pengertian-dan-teknik-dubbing.html Persyaratan untuk mengisi suara atau menjadi dubber adalah ; Kelebihan teknik dubbing adalah penonton tidak perlu bersusah payah membaca dan berkonsentrasi penuh pada gerakan-gerakan dalam film.

Kekurangan dari teknik dubbing adalah berdampak pada anak-anak yang belum memahaminya dengan baik, misalnya. menjadikan film atau video kartun mudah dipahami oleh anak-anak sekaligus menjadi racun bagi mereka mengingat anak-anak belum dapat mencerna apakah suatu film yang ditayangkan di TV, baik atau buruk. Tolak ukur keberhasilan pengungkapan dialog tokoh dalam penggunaan film bisu dengan teknik dubbing dalam penggunaan film bisu dengan teknik dubbing. Hal-hal berikut ini menjadi tolok ukur keberhasilan dalam mengekspresikan dialog tokoh dalam penggunaan film bisu dengan menggunakan teknik dubbing sebagai berikut.

Tabel 1.Kriteria Penilaian Keterampilan Berbicara  No.  Aspek-aspekyang
Tabel 1.Kriteria Penilaian Keterampilan Berbicara No. Aspek-aspekyang

Perencanaan

Pada tahap ini dilakukan pre-test berupa tes keterampilan berbicara mengungkapkan dialog tokoh dalam drama, baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Tujuan dilaksanakannya pre-test adalah untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam keterampilan berbicara mengungkapkan dialog tokoh dalam drama yang dimiliki kelompok eksperimen dan kontrol.

Pelaksanaan

Nilai pre-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus uji-t. disesuaikan dengan kurikulum KTSP SMA. Pelaksanaan eksperimen diawali dengan pre-test untuk mengetahui peningkatan keterampilan awal, kemudian dilanjutkan dengan pemberian treatment. Waktu pelaksanaan percobaan selama satu kali pertemuan selama 2x45 menit atau sesuai jadwal pengajaran bahasa Indonesia di MA DDI Polewali kabupaten Polewali Mandar. Pada pertemuan pertama, guru membagi siswa menjadi dua kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 12 siswa. Setiap kelompok bertugas memahami naskah drama “Bunga Desa Suka Damai” dan memerankan naskah drama yang telah disediakan.

Kemudian guru dan peneliti melakukan tes pendahuluan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam keterampilan berbicara dalam mengungkapkan dialog tokoh drama sesuai instrumen yang telah disiapkan. Pada tahap pelaksanaan, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diawali dengan pre-test untuk mengetahui keterampilan awal.

Evaluasi

Kajian Peneliian yang Relevan

Menggunakan film bisu dengan teknik dubbing untuk meningkatkan kemampuan penyampaian dialog dalam drama untuk drama kelas. Berdasarkan hasil penelitian, kami menyarankan guru untuk menggunakan media berupa film bisu dengan teknik dubbing pada pembelajaran yang memerlukan keterampilan khususnya penyampaian dialog dalam drama. Rahayu, (2014) dalam penelitiannya yang berjudul Efektivitas Metode Role Playing Terhadap Kemampuan Mengekspresikan Dialog Dalam Pertunjukan Drama Siswa XI. kelas SMA Laksamana Martadinata Medan tahun pelajaran 2013/2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode role play terhadap kemampuan mengungkapkan dialog dalam pertunjukan drama pada siswa kelas XI SMA Laksamana Martadinata Medan tahun pelajaran 2013/2014. Hal ini membuktikan bahwa data hasil pembelajaran mengungkapkan dialog dalam pertunjukan drama dengan metode role play berdistribusi normal. Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Dialog Dalam Pertunjukan Drama Teknik Savi Di SMA Santun Untan “Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan pembelajaran berbicara dengan teknik SAVI.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan teknik SAVI dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas XI SMA Sopan Untan Pontianak.

Kerangka Pikir

Kedua, penting bagi siswa untuk menyampaikan gagasan dan informasi melalui persetujuan, sanggahan, dan penolakan pendapat yang disertai dengan bukti atau penalaran yang logis. Jadi dapat disimpulkan bahwa keterampilan berbicara merupakan keterampilan yang penting bagi siswa untuk melatih kemampuan berpikir siswa dan mampu menemukan secara akurat informasi tersirat dalam sebuah cerita dan menjadikan informasi tersebut menjadi pengetahuan yang berguna dalam kehidupan. Dalam pengajaran bahasa Indonesia di sekolah, drama masih mendapat perhatian penuh. Hal ini dapat dibuktikan pada Kurikulum Tingkat Unit (UTL) kelas XI yang mengharuskan siswa mampu memerankan tokoh dalam drama. Dengan standar keterampilan berbicara, 14.

Ekspresi wacana sastra dalam bentuk pertunjukan drama dan kompetensi dasar 14.1 ekspresi dialog tokoh dalam pertunjukan drama. Dalam hal ini peneliti menggunakan film bisu dengan teknik dubbing untuk menarik perhatian dan minat siswa. Penggunaan media film bisu merupakan alat yang digunakan dalam proses belajar mengajar khususnya mengungkapkan dialog tokoh dalam pertunjukan drama.

Sedangkan dengan teknik dubbing atau dubbing merupakan teknik pembelajaran yang menggunakan media film yang dialog filmnya dituturkan oleh pengisi suara atau artis dubbing pengganti. Dengan cara ini siswa berlatih menjadi seorang dubbing, sehingga dapat melatih siswa berbicara.. langkah utama penerapan penggunaan film bisu adalah melalui teknik dubbing dalam keterampilan berbicara adalah 1) guru memberikan petunjuk apa yang harus dilakukan siswa , 2) film ditayangkan, 3) siswa diminta memperhatikan dengan seksama isi film, 4) siswa membuat naskah drama dari film bisu yang pernah dilihatnya, 5) Siswa melakukan dubbing dari film bisu.

Pelajaran

Bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara

Model Pembelajaran

Media Pembelajaran

Pembelajaran

Teknik Dubbing

Film Bisu

Mengekspresikan Dialog

Pengambilan Data Pembelajaran Drama

Tidak terdapat perbedaan keterampilan berbicara siswa yang menggunakan film bisu dengan teknik dubbing dengan yang tidak menggunakan film bisu dengan teknik dubbing pada kelas XI MA DDI Polewali Kabupaten Polewali Mandar. Penggunaan film bisu dengan teknik dubbing tidak efektif terhadap keterampilan berbicara siswa kelas XI MA DDI Polewali Kabupaten Polewali Mandar. Terdapat perbedaan antara keterampilan berbicara siswa yang menggunakan film bisu dengan teknik dubbing dengan yang tidak.

Analisis Data

Temuan

DesainPenelitian

Sudaryanto menyatakan penelitian eksperimen semu adalah penelitian yang sering dilakukan dengan memberikan perlakuan tertentu atau khusus kepada suatu kelompok eksperimen.

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian

Teknik dubbing adalah teknik mengubah suara aktor dan aktris yang berperan dalam sebuah film ke dalam bahasa lain. Tujuan penggunaan teknik dubbing dalam pembelajaran drama adalah agar peneliti menyajikan permasalahan yang dikemas dalam bentuk film bisu yang kemudian disajikan kepada siswa dengan tujuan agar siswa dapat memahami dialog tokoh dalam drama yang dimainkan. oleh karakter dalam film bisu. Bagus.

Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MA DDI Polewali yang berjumlah 47 siswa. Jumlah siswa masing-masing kelas adalah XI IPA 1 sebanyak 24 orang, dan kelas XI IPA 2 sebanyak 23 orang. Penentuan besarnya sampel yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah dengan metode sensus berdasarkan ketentuan yang disampaikan oleh Sugiyono yang mengatakan bahwa “sampling jenuh adalah suatu teknik penentuan sampel bila seluruh anggota populasi dijadikan sampel.

Tabel 3. Populasi Penelitian
Tabel 3. Populasi Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Kegiatan observasi ini dilakukan untuk melihat aktivitas siswa selama proses pembelajaran menggunakan film bisu dengan teknik dubbing untuk keterampilan berbicara. Kegiatan observasi ini bertujuan untuk memperoleh data nyata di lapangan dan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti dilakukan dengan menggunakan lembar panduan observasi. Teknik pengumpulan data ini didasarkan pada laporan diri, atau setidaknya berdasarkan pengetahuan dan/atau keyakinan pribadi.

Peneliti menggunakan wawancara guna memperoleh data tentang proses penerapan penggunaan film bisu dengan teknik dubbing dalam keterampilan berbicara. Dokumentasi yang dibuat pada proses pembelajaran menggunakan film bisu dengan teknik dubbing untuk keterampilan berbicara merupakan hasil foto dan rekaman siswa selama proses pembelajaran pada saat penelitian dikembangkan. Pendokumentasian kegiatan pembelajaran dilakukan dengan menerapkan penggunaan film bisu dengan teknik dubbing dalam keterampilan berbicara.

Mendeskripsikan hasil dokumentasi berupa foto dan rekaman siswa selama proses pembelajaran dengan menerapkan penggunaan film bisu dengan teknik dubbing pada keterampilan berbicara.

Teknik Analisis Data

  • Hasil Analisis Statistik Deskriptif
  • Hasil Analisis Statistik Inferensial a. Pengujian Persyaratan Analisis

Data deskriptif skor pre-test keterampilan berbicara mengungkapkan dialog tokoh drama kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Distribusi frekuensi skor pretest keterampilan berbicara dalam mengungkapkan dialog tokoh dalam drama kelompok kontrol. Distribusi frekuensi skor pretest keterampilan berbicara ekspresi dialog tokoh drama dengan kelompok eksperimen.

Data deskriptif skor postes keterampilan berbicara mengungkapkan dialog tokoh drama kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Rangkuman data statistik skor post test keterampilan berbicara mengungkapkan dialog tokoh drama kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Distribusi frekuensi skor posttest keterampilan berbicara dalam mengungkapkan dialog tokoh dalam drama kelompok kontrol.

Distribusi frekuensi skor posttest kelancaran menyuarakan dialog tokoh dalam drama kelompok eksperimen.

Tabel  5.  Rangkuman  Data  Statistik  Skor  Pre-testKeterampilan  Berbicara  dalam  Mengekspresikan  Dialog  Para  Tokoh  dalam  Drama  Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen
Tabel 5. Rangkuman Data Statistik Skor Pre-testKeterampilan Berbicara dalam Mengekspresikan Dialog Para Tokoh dalam Drama Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen

Ketuntasan Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Pembahasan Hasil Penelitian

  • Perbedaan Antara Menggunakan Film Bisu dengan Teknik Dubbing dalam Keterampilan Berbicaradan Tanpa Menggunakan

Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan ditemukan bahwa penggunaan film bisu dengan teknik dubbing efektif terhadap keterampilan berbicara siswa Kelas XI MA DDI Polewali Kabupaten Polewali Mandar. Berdasarkan hasil tersebut maka dilakukan perlakuan kelas eksperimen yaitu penggunaan film bisu dengan teknik dubbing untuk keterampilan berbicara. Hal ini membuktikan bahwa terdapat perbedaan keterampilan berbicara siswa yang menggunakan film bisu dengan teknik dubbing dan yang tidak menggunakan film bisu dengan teknik dubbing.

Setelah diberi perlakuan menggunakan film bisu dengan teknik dubbing, siswa kelompok eksperimen lebih mudah dalam mengekspresikan dialog antar tokoh dalam drama tersebut. Hasil penelitian berjudul “Efektivitas penggunaan film bisu dengan teknik dubbing pada keterampilan berbicara siswa kelas XI MA DDI Kabupaten Polewali. Efektivitas penggunaan film bisu dengan teknik dubbing pada keterampilan berbicara siswa kelas XI MA DDI Kabupaten Polewali Polewali Mandar Daerah.

Belajar mengungkapkan dialog tokoh dalam drama kelas

Saran

Gambar

Tabel 1.Kriteria Penilaian Keterampilan Berbicara  No.  Aspek-aspekyang
Tabel 2. Pedoman Penilaian Mengekspresikan Dialog Menggunakan  Film Bisu dengan Teknik Dubbing
Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir  D.  Hipotesis
Tabel 3. Populasi Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Now with Hallyu that we have, we might be just liking the face of, ‘Who are those handsome guys?’ I’m not really familiar with the names of those handsome guys that you know, every time