• Tidak ada hasil yang ditemukan

penerapan pola pengajaran quantum dalam

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "penerapan pola pengajaran quantum dalam"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Konteks Penelitian

Berdasarkan hasil observasi awal di SDN 1 Gunung Sari dan hasil wawancara dengan guru IPA diketahui bahwa guru dalam pembelajaran IPA selama ini menggunakan metode konvensional seperti metode ceramah, tanya jawab dan diskusi. Proses pembelajaran yang demikian tidak efektif dan efisien dalam meningkatkan penguasaan siswa pada pendidikan IPA. Nilai Rata-Rata Siswa Kelas V SDN 1 Gunung Sari Berdasarkan Nilai Rapor Mata Pelajaran IPA Tahun Pelajaran 2010/2017.

54 Menurut data yang ada, siswa kelas V SDN 1 Gunung Sari tahun pelajaran 2010/2011 digunakan sebagai tempat penelitian ini. Penerapan pola quantum teaching dalam meningkatkan ketuntasan belajar siswa kelas V mata pelajaran IPA SDN 1 Gunung Sari tahun pelajaran.

Fokus Penelitian

Tujuan dan Manfaat

Penerapan model quantum teaching dalam meningkatkan ketuntasan belajar siswa kelas V mata pelajaran IPA di SDN 1 Gunung Sari tahun pelajaran 2010/2011. Untuk mengetahui hambatan atau hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran kuantum pada mata pelajaran IPA kelas V di SDN 1 Gunung Sari tahun pelajaran 2010/2011. Hasil penelitian ini yang peneliti harapkan dapat dijadikan sebagai sumber referensi dalam penerapan model quantum teaching bagi guru IPA.

Subyek penelitian ini adalah penggunaan model quantum teaching untuk menguasai siswa kelas IPA V B SDN 1 Gunung Sari Lombok Barat pada tahun pelajaran. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif karena penelitian ini membuka fenomena penggunaan pola pengajaran kuantum dalam meningkatkan ketuntasan belajar siswa kelas V di SDN Gunung Sari. Data yang akan diperoleh melalui observasi adalah penggunaan pola pembelajaran kuantum dalam proses belajar mengajar di dalam dan di luar kelas.

Melalui teknik wawancara, data yang akan dikumpulkan adalah tentang data penerapan model quantum teaching terhadap ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran IPA di SDN 1 Gunungsari. Peneliti melakukan wawancara dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan tersebut terkait dengan latar belakang, pengalaman terkait penerapan quantum teaching dan ketuntasan belajar siswa kelas V di SDN 1 Gunungsari. Ni Putu Yuriwati, S.Pd selaku guru mata pelajaran IPA di SDN 1 Gunungsari menjelaskan bahwa penerapan quantum teaching pada mata pelajaran IPA berupa praktik dan penerapannya di dalam dan di luar kelas dapat dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu: 50 .

Ni Putu Yuriwati menjelaskan bahwa dengan menerapkan quantum teaching pada mata pelajaran IPA, khususnya diterapkan pendekatan teacher-to-siswa. Kendala atau Hambatan dalam Penerapan Quantum Teaching di Kelas V IPA di SDN 1 Gunungsari Pada Kelas V IPA di SDN 1 Gunungsari. Keterbatasan atau kendala yang ditemui dalam pelaksanaan quantum teaching di Kelas V IPA di SDN 1 Gunungsari, terutama mengenai sarana dan prasarana yang masih kurang yaitu.

Dari uraian di atas, berikut ini penulis akan memaparkan secara sistematis pembahasan penerapan pola pengajaran kuantum dalam meningkatkan ketuntasan belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPA di SDN 1 Gunungsari. Bentuk penerapan quantum teaching (pengajaran kuantum) pada mata pelajaran IPA di SDN 1 Gunungsari dapat diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) tahapan, yaitu: 1) kegiatan pendahuluan, 2) kegiatan inti, dan 3) kegiatan penutup. Penerapan pendidikan kuantum pada mata pelajaran IPA kelas V di SDN 1 Gunungsari dilaksanakan di dalam kelas dan di luar kelas dengan 3 (tiga) tahapan yaitu: a) kegiatan pendahuluan, b) kegiatan inti, dan c) kegiatan penutup.

Disarankan kepada (guru dan komite sekolah) di SDN 1 Gunungsari untuk menerapkan pendidikan kuantum dalam kegiatan belajar mengajar yang dapat mendukung proses belajar siswa yang berkualitas dalam mewujudkan sekolah yang berkualitas sehingga sumber daya manusia dapat meningkat.

Definisi Oprasional

Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

Kerangka Teoritik

  • Pengertian Pengajaran Quantum
  • Asas Utama Pengajaran Quantum
  • Model Pelajaran Quantum
  • Pengertian Ketuntasan Belajar dan Faktor-faktor
  • Pendekatan Penelitian
  • Sumber Data
  • Instrumen Penelitian
  • Metode Pengumpulan Data
  • Analisis Data

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa quantum teaching adalah proses penyampaian ilmu pengetahuan oleh seorang guru. Pengertian Quantum Teaching adalah “mengubah berbagai interaksi yang ada di dalam dan sekitar momen pembelajaran, interaksi yang memasukkan unsur-unsur pembelajaran efektif yang mempengaruhi keberhasilan siswa”. Dalam proses belajar mengajar, guru dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, aspek keteladanan guru sangat besar pengaruhnya terhadap keadaan belajar dan berpikir.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa suasana pembelajaran yang mengasyikkan atau memberdayakan akan terwujud jika seorang guru mampu menyadari potensi dirinya dan memahami emosi siswanya. Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa landasan atau tujuan akan tercapai jika guru dan siswa mampu mengarahkan prosedur/aturan tersebut dan memiliki kewajiban nyata untuk melaksanakan proses belajar mengajar. Jadi, seorang guru dalam mengajar mata pelajaran harus memahami bahwa materi yang dipelajari siswa memiliki karakteristik yang berbeda-beda, oleh karena itu guru harus mampu menciptakan proses pembelajaran yang berbeda sesuai dengan sifat mata pelajaran tersebut.

Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa guru harus dapat melihat bakat, minat, dan pemikiran siswa secara optimal dan komprehensif, karena semakin banyak modalitas belajar yang dimasukkan guru maka pembelajaran akan semakin hidup. Seorang guru yang memahami jenis belajar siswanya harus dapat menggunakan pengajaran yang sesuai dengan gaya belajarnya. Sebagai proses pembelajaran, sudah sewajarnya harus ada sesuatu yang diolah (input) dan hasil yang diolah (output).

Dari uraian di atas, maka untuk mencapai hasil yang optimal dalam proses belajar mengajar. Sebagai sumber informasi bagaimana penerapan quantum teaching oleh guru. C. Siswa kelas V SDN 1 Gunungsari. Adapun yang peneliti gunakan dalam observasi ini yaitu melakukan observasi dan melihat secara langsung penerapan quantum teaching di SDN.

Mengenai hal-hal yang diwawancarai yaitu tentang upaya peningkatan keterampilan dan kemampuan guru dalam menerapkan pola quantum teaching pada mata pelajaran IPA. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang guru mata pelajaran, buku kemajuan kelas dan catatan lainnya mengenai penerapan quantum teaching dalam proses belajar mengajar di SDN.

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

  • Sejarah Singkat Berdirinya SDN 1 Gunungsari
  • Kondisi Objektif SDN 1 Gunungsari
  • Penerapan Pola Pengajaran Quantum Pada Mata Pelajaran IPA
    • Kegiatan Pendahuluan
    • Kegiatan Inti
    • Kegiatan Penutup
  • Kendala atau Hambatan yang dihadapi dalamMenerapkan

Untuk lebih jelasnya tentang keadaan sarana dan prasarana yang tersedia di SDN 1 Gunungsari dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Dari tabel di atas terlihat jelas bahwa SDN 1 Gunungsari memiliki sarana dan prasarana yang memadai dan dapat mendukung kegiatan belajar mengajar dan masing-masing memiliki fungsi dan peran dalam proses belajar mengajar. Sedangkan SDN 1 Gunungsari telah membangun fasilitas tambahan yang telah dilengkapi dengan dana yang diterima dari sekolah dan wali murid, bangunan tersebut adalah mushola.

Staf pengajar di SDN 1 Gunungsari berjumlah 18 orang, semuanya guru honorer dan guru honorer. Tabel berikut menyajikan lebih banyak data tentang kondisi guru di SDN 1 Gunungsari. Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah guru yang mengajar di SDN 1 Gunungsari sebanyak 18 orang dengan pembagian 5 laki-laki dan 13 perempuan.

Melihat kondisi guru di SDN 1 Gunungsari dapat dikatakan bahwa guru yang mengajar sesuai dengan disiplin ilmu dan latar belakang pendidikan masing-masing sehingga dapat melaksanakan proses belajar mengajar dengan baik dan profesional. Ni Putu Yuriwati dalam Quantum Learning in Science di SDN 1 Gunungsari, teknik evaluasi yang digunakan bervariasi sesuai dengan materi yang dipelajari. Langkah-langkah yang dilakukan oleh guru IPA SDN 1 Gunungsari untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu.

Untuk mewujudkan sekolah yang maju, SDN 1 Gunungsari berusaha membuktikan bahwa lembaga pendidikan ini benar-benar dapat memberikan nilai tambah bagi perkembangan siswa dan seluruh lapisan masyarakat dengan menciptakan kondisi yang efektif dan kondusif. Dimana terlihat bahwa dalam kegiatan belajar mengajar guru dituntut untuk dapat menggunakan metode mengajar dengan cara yang berbeda-beda, mengingat tidak ada satu pun metode yang terbaik atau terburuk, baik buruknya metode pembelajaran tergantung pada kemampuan guru mencocokkan metode yang digunakan dengan bahan ajar IPA di SDN 1 Gunungsari adalah metode ceramah, metode tanya jawab, metode eksperimen (praktik) dan demonstrasi. Untuk melaksanakan ketiga kegiatan tersebut dalam praktiknya guru mata pelajaran IPA di SDN 1 Gunungsari menggunakan pendekatan persahabatan (kemitraan) antara guru dan siswa, sehingga ketika belajar, berkomunikasi tidak merasa malu, malu atau takut, karena pada dasarnya guru adalah pembimbing dan pembimbing bagi siswa itu sendiri.

Dalam pelaksanaan quantum teaching, guru mata pelajaran IPA di SDN 1 Gunungsari tidak menemui kendala, hanya faktor pendukung yang belum optimal antara lain. Kepada siswa SDN 1 Gunungsari disarankan untuk lebih giat meningkatkan keterampilan dan mengembangkan diri dalam mempraktekkan dan mengamati apa yang telah disampaikan oleh guru mata pelajaran IPA sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan mencapai tujuan pembelajaran secara optimal.

PEMBAHASAN

Kendala atau Hambatan yang dihadapi dalamMenerapkan

Secara khusus tidak ada kendala teknis pelaksanaan pendidikan kuantum bagi guru IPA, hanya saja kendala yang dihadapi berkaitan dengan sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan pendidikan kuantum, antara lain. Daya tampung siswa per kelas cukup besar antara 30-35 siswa, sehingga menyulitkan guru untuk mengontrol dan mengetahui karakter dan kemampuan anak secara utuh. Besar kecilnya kelas, yaitu semakin kecil jumlah siswa yang belajar berarti satu guru melayani atau mengajar 40 siswa dalam satu kelas, maka kualitas pengajaran akan semakin rendah, begitu pula sebaliknya, karena tidak mungkin guru dapat melakukan pembelajaran yang efektif. kegiatan dalam situasi kelas dengan banyak siswa banyak.

Sarana dan sumber belajar yang tersedia, mengusahakan kelas sebagai laboratorium belajar bagi siswa, artinya kelas harus menyediakan berbagai sumber belajar, buku pelajaran, sumber belajar dan lain-lain, tetapi tidak hanya guru yang menjadi sumber pengajaran di dalam kelas, keadaan ini tidak ada yang mendukung kualitas pendidikan yang dicapai belum optimal. Bagaimana mengatasi kendala atau masalah yang berkaitan dengan kurangnya sarana dan prasarana penunjang yaitu untuk kekurangan kelas dan kekurangan alat laboratorium. Untuk itu kepala sekolah dan guru IPA telah mengajukan proposal pembangunan ruang belajar kepada instansi terdekat yaitu Kanwil Kemenag Provinsi NTB dan solusi kekurangan alat laboratorium untuk guru IPA dan komite sekolah memiliki biaya tambahan yang dikeluarkan untuk meningkatkan penggunaan peralatan laboratorium.

Sementara itu, karena keterbatasan sumber daya operasional, komite sekolah bekerja sama dengan orang tua siswa untuk menaikkan biaya pendidikan. Adapun kegiatan lain yang menunjang pembelajaran kuantum pada mata pelajaran IPA di SDN 1 Gunungsari yaitu guru melakukan penilaian, teknik penilaian yang digunakan berbeda-beda tergantung materi yang dipelajari. Masih kurangnya peralatan laboratorium. Cara mengatasinya adalah guru IPA dan dewan sekolah mengeluarkan biaya tambahan untuk meningkatkan penggunaan peralatan laboratorium.

Kapasitas siswa per kelas cukup besar, antara 30-35 siswa. Cara mengatasinya adalah dengan mengajukan usulan dari kepala sekolah untuk pembangunan ruang kelas ke kantor terdekat yaitu Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTB. Dana operasional magang di luar kelas masih sangat minim, cara untuk mengatasinya adalah dengan menambah pengeluaran untuk pendidikan dengan sepengetahuan orang tua siswa. Kepada para pengawas pendidikan (Kemenag dan Kemendiknas Kabupaten Lombok Barat) untuk selalu membimbing dan mengontrol proses pendidikan terkait dengan penerapan pendidikan kuantum dan membantu pembelian sarana dan prasarana yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar agar mereka dapat berjalan dengan lancar dan mendukung pembelajaran yang efektif.

PENUTUP

Saran-saran

Referensi

Dokumen terkait

Based on the results of the determination coefficient test which has an influence of 46,2%, it shows that in increasing the brand loyalty of DANA application users in