• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWAPADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IVaSD NEGERI KAPOTA YUDHA 1 KOTA MAKASSAR - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWAPADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IVaSD NEGERI KAPOTA YUDHA 1 KOTA MAKASSAR - Test Repository"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

Permasalahan ini perlu dibenahi karena jika dibiarkan akan berdampak buruk bagi siswa di SD Negeri Kapota Yudha 1 Kota Makassar khususnya dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, peneliti merencanakan upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) seperti yang dikemukakan oleh Nurhadi, dkk (Mappasoro 2011:96). konteks bagi siswa untuk belajar berpikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah, dan untuk memperoleh pengetahuan dan konsep penting dari mata pelajaran tersebut. Beberapa kelebihan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) adalah sebagai berikut: 1) siswa akan diajarkan untuk menghadapi masalah dan merasa tertantang untuk memecahkan masalah, tidak hanya berkaitan dengan pembelajaran di kelas, tetapi juga dengan masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari. kehidupan. 2) menumbuhkan solidaritas sosial dengan cara belajar berdiskusi dengan teman sekelas, 3) mengakrabkan guru dengan siswa, 4) karena ada kemungkinan suatu masalah dapat terselesaikan.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti akan melakukan penelitian tindakan kelas (CRES) dengan judul Penggunaan Model Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Kelas IVa di SD Negeri Kapota Yudha 1 Kota Makassar. Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penggunaan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IVa di SD Negeri Kapota Yudha 1 Kota Makassar. Tujuan yang ingin peneliti capai dengan hasil penelitian ini adalah mendeskripsikan penggunaan model problem based learning (PBL) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IVa di SD Negeri Kapota Yudha 1 Kota Makassar.

Bagi guru diharapkan dapat langsung menerapkan penggunaan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Problem Based Learning (PBL) merupakan model pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah. Problem Based Learning (PBL) merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses pemecahan masalah yang dihadapi secara ilmiah.”

Dalam hal ini ada dua hal yang harus dilakukan, yaitu memunculkan konsep dan prinsip yang relevan serta permasalahan nyata, 3) menyajikan permasalahan, 4) guru berperan sebagai pengajar dan fasilitator, 5) model pembelajaran berbasis masalah dapat diterapkan. digunakan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan berpikir kreatif, 6) model pembelajaran problem based learning dapat digunakan untuk mengembangkan karakter siswa.

Kekurangan Model Problem based learning (PBL)

Johnson dan Sanjaya (Mappasoro 2011:96) mengemukakan ada 5 langkah pembelajaran berbasis masalah, sebagai berikut: . 1) Identifikasi masalah, yaitu merumuskan masalah dari peristiwa-peristiwa tertentu mulai dari pertanyaan-pertanyaan yang saling bertentangan hingga masalah yang ingin diteliti menjadi jelas, 2) Diagnosis masalah, yaitu mengidentifikasi sebab-sebab masalah dan menganalisis berbagai faktor yang dapat menghambat atau mendukung penyelesaiannya. permasalahan, 3) menentukan alternatif strategi yaitu menguji setiap tindakan yang dibentuk melalui diskusi kelas 4) menentukan dan melaksanakan strategi yang dipilih yaitu mengambil keputusan tentang strategi mana yang dapat dilaksanakan, 5) melaksanakan evaluasi, baik evaluasi proses maupun evaluasi hasil.

Belajar

Belajar merupakan suatu tindakan dan perilaku siswa yang kompleks dan belajar juga dialami oleh siswa itu sendiri. Skinner (Dmiyati 2012:11) “mengatakan bahwa belajar adalah suatu perilaku ketika orang belajar maka responnya menjadi lebih baik”. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses dimana siswa mengalami perubahan dari tidak tahu menjadi tahu karena suatu proses seperti membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain-lain.

Hasil belajar adalah pola tindakan, nilai, pemahaman, sikap, rasa hormat dan keterampilan. Wahiddunia, dkk, suatu hasil belajar adalah perubahan tingkah laku secara keseluruhan, bukan hanya salah satu aspek potensi manusia.” Perubahan hasil belajar dalam taksonomi Bloom dikelompokkan menjadi tiga domain, yaitu: 1) domain kognitif 2) domain kinerja atau sikap dan 3) keterampilan atau keterampilan psikomotorik.

Siswa dapat dikatakan berhasil dalam belajar bila telah mengalami perubahan minimal pada salah satu aspek di atas. Contoh perubahan pada aspek kemampuan berpikir bisa saja terjadi, misalnya terjadi perubahan dari tidak tahu menjadi tahu atau perubahan dari tidak paham menjadi paham dan lain sebagainya. Contoh perubahan aspek sikap misalnya dari sikap buruk menjadi baik, atau dari kasar menjadi sopan dan lain sebagainya.

Dalam melakukan penilaian, ketiga ranah atau ranah penilaian hasil belajar di atas harus dinilai secara komprehensif karena kinerja belajar siswa harus mencerminkan keseluruhan perubahan hasil belajar siswa. Sebelum itu . Guru atau pelatih harus memahami dan menguasai berbagai teknik untuk menilai berbagai aspek perubahan pembelajaran siswa. Dari beberapa pernyataan di atas penulis menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah ketika siswa dapat mengetahui apa yang sebelumnya tidak diketahuinya, telah mengalami perubahan dalam segala aspek.

Menurut Wahyana (Trianto 2010), sains adalah kumpulan teori yang mempelajari keanekaragaman hayati yang berkaitan dengan makhluk hidup dan penerapannya pada umumnya terbatas pada fenomena alam. Benar bahwa sains adalah ilmu teoretis, namun teori ini didasarkan pada pengamatan dan eksperimen terhadap fenomena alam. Berdasarkan pernyataan di atas, maka dapat disepakati bahwa sains adalah pengetahuan teoritis yang diperoleh/diorganisasikan dengan cara yang unik/khusus, yaitu... melakukan pengamatan percobaan, menyimpulkan penjabaran teori, percobaan dan pengamatan yang berkaitan satu sama lain.

Kerangka Pikir

Berdasarkan kurikulum 2006, mata pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar siswa mempunyai keterampilan sebagai berikut: Rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas IVa di SD Negeri Kapota Yudha 1 kota Makassar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor guru dan siswa. faktor. Faktor siswa adalah 1) siswa kurang memahami proses pembelajaran saintifik 2) siswa kurang mampu mengembangkan minatnya.

Dengan diterapkannya model pembelajaran berbasis masalah (PBL) dalam pembelajaran IPA, hasil belajar siswa meningkat. Berdasarkan tinjauan literatur di atas maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah jika model Problem Based Learning (PBL) diterapkan dalam pembelajaran IPA maka dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas IVa SD Negeri Kapota Yudha 1 Kota Makassar.

Pendekatan Dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian

Jenis Penelitian

Fokus Penelitian

Setting dan subjek penelitian 1. Setting Penelitian

Penelitian ini menyelidiki penerapan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IVa di SD Negeri Kapota Yudha 1 Kota Makassar. Penelitian ini dilakukan di kelas IVa SD Negeri Kapota Yudha 1 kota Makassar, tempat ini dipilih karena masih banyak siswa yang kesulitan dalam proses pembelajaran khususnya pada pelajaran IPA. Pertimbangan lainnya adalah adanya dukungan guru dan kepala sekolah terhadap penelitian yang dilakukan dan kesediaan memberikan data untuk mendukung penelitian.

Peneliti adalah satu orang guru dan siswa kelas IVa SD Negeri Kapota Yudha 1 Kota Makassar yang berjumlah 33 siswa, terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan.

Rancangan tindakan atau prosedur dan desain penelitian

Tahap perencanaan

Perencanaan merupakan persiapan merencanakan tindakan pembelajaran melalui model pembelajaran berbasis program (PBL) untuk meningkatkan hasil belajar IPA. Pada tahap ini pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun, peneliti juga melakukan observasi dan evaluasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu siswa meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA yang dilakukan secara individu dan kelompok.

Tahap pengamatan

Tahap refleksi

Kekurangan yang ada pada siklus I diperbaiki pada siklus II agar apa yang dicapai pada siklus berikutnya dapat sesuai dengan apa yang diharapkan.

Teknik pengumpulan data 1. Observasi

Dokumentasi

Teknik analisis data dan Indikator keberhasilan 1. Teknik Analisis Data

Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan penelitian ini dilihat dari dua aspek, yaitu aspek proses dan aspek hasil. Keberhasilan proses tersebut terlihat pada aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa dalam pelaksanaan perencanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (PBL). Dari segi hasil, penelitian ini dikatakan berhasil apabila terjadi peningkatan hasil belajar siswa mengenai bahan ajar, setelah diterapkannya model Problem Based Learning (PBL).

Indikator keberhasilan hasil dalam penelitian ini adalah apakah skor hasil belajar memenuhi kriteria ketuntasan minimal. Berikut tabel indikator keberhasilan hasil belajar siswa yang dicapai pada pembelajaran berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (PBL). Hasil belajar siswa dikatakan berhasil jika 80% siswa mencapai nilai ≥ 70 sesuai dengan KKM yang telah ditetapkan yaitu 70 seperti pada tabel di bawah ini.

Tabel   3.2   Indikator   keberhasilan   hasil   belajar   siswa   SD   Negeri   Kapota Yudha 1 Kota Makassar.
Tabel 3.2 Indikator keberhasilan hasil belajar siswa SD Negeri Kapota Yudha 1 Kota Makassar.

Gambar

Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto 2012:16)
Tabel   3.2   Indikator   keberhasilan   hasil   belajar   siswa   SD   Negeri   Kapota Yudha 1 Kota Makassar.
Tabel 3.3 Kriteria Ketuntasan

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dalam penelitian ini adalah 1 menganalisis pengaruh model pembelajaran problem based learning PBL terhadap penguasaan konsep siswa pada mata pelajaran IPA di kelas VIII MTsN 8

Motivasi belajar peserta didik pada kelas eksperimen di kelas X TKJ 1 pada mata pelajaran fisika di SMK Negeri 7 Majene sebelum menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning PBL