• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan PSAK 14 Revisi 2008 dalam Penilaian Persediaan Barang Jadi pada Perusahaan Manufaktur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Penerapan PSAK 14 Revisi 2008 dalam Penilaian Persediaan Barang Jadi pada Perusahaan Manufaktur"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

Judul Tesis: Penerapan PSAK 14 (revisi 2008) dalam penilaian stok barang jadi pada perusahaan manufaktur. Studi Kasus PT XYZ Indonesia). Metode penilaian persediaan apa yang digunakan PT XYZ Indonesia ketika menilai persediaan barang jadi?

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Masalah Penelitian

  • Rumusan Masalah
  • Pembatasan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Sistematika Penelitian

LANDASAN TEORI

Tinjauan Pustaka

  • PSAK 14 (Revisi 2008): Persediaan
  • Pengertian Persediaan
  • Jenis Persediaan
  • Pengukuran Persediaan
  • Biaya yang Termasuk Persediaan
  • Sistem Pencatatan Persediaan
    • Sistem Perpetual (Perpetual System)
    • Sistem Periodik (Periodic System)
    • Perbandingan Sistem Perpetual dengan Sistem Periodik
  • Metode Penilaian Persediaan
    • Specific Identification
    • First-in First-out (FIFO)
    • Average Cost / Weighted Average
  • Perbandingan Metode FIFO dan Average Cost
    • Penggunaan Metode FIFO
    • Penggunaan Metode Average Cost
  • Penentuan Kuantitas Persediaan

Dalam PSAK 14 (1994) selisih mata uang yang berkaitan dengan pembelian persediaan dapat diakui sebagai biaya perolehan persediaan, namun hal ini tidak lagi diatur dalam PSAK 14 (Revisi 2008). Menurut Kieso, Weygandt dan Warfield dalam bukunya yang berjudul “Intermediate Accounting”, biaya-biaya yang termasuk dalam persediaan adalah sebagai berikut. Sedangkan pada sistem periodik, persediaan dicatat atau dijurnal hanya pada akhir periode dan tidak ada pencatatan akun harga pokok penjualan.

Akibatnya, perusahaan memasukkan selisih kelebihan atau kekurangan persediaan ke dalam harga pokok penjualan. Dengan menggunakan metode FIFO, nilai persediaan akhir pada akhir periode adalah harga pokok persediaan yang terakhir dimasukkan. Harga pokok penjualan dihitung dengan mengurangkan harga pokok barang tersedia untuk dijual dari persediaan akhir pada tanggal 31 Januari, seperti yang ditunjukkan di bawah ini.

Persediaan akhir pada tanggal 31 Januari sebanyak 150 unit dengan harga perolehan $21,58 per unit dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut (dengan pembulatan). Perbedaan persediaan akhir dan harga pokok penjualan mengakibatkan perbedaan laba bersih, total aset, dan total ekuitas. Menurut Reeve, Warren dan Duchac dalam buku “Principles of Accounting”, jika harga pokok pembelian stabil maka metode apapun yang digunakan akan memberikan hasil yang sama.

Hal ini dikarenakan persediaan akhir yang dihitung dengan metode FIFO merupakan nilai saat ini dan tertinggi, sehingga harga pokok penjualan akan lebih kecil. Prinsip akuntansi”, apabila metode FIFO digunakan pada masa inflasi atau pada saat harga naik, maka harga pokok pembelian sebelumnya akan lebih kecil dibandingkan harga pokok pembelian terakhir.

Tabel 2.1: Ilustrasi Data Persediaan
Tabel 2.1: Ilustrasi Data Persediaan

Penelitian Terdahulu

Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (FSAK) No.14 Sehubungan dengan Persediaan Pada PT Indofarma Global Medika Medan. Perlakuan akuntansi persediaan yang dilakukan oleh PT Indofarma Medical Global telah sesuai dengan PSAK No. 14 telah dilaksanakan dengan baik termasuk pencatatan dan penilaian persediaan sesuai dengan prinsip akuntansi.

Rerangka Pemikiran

METODOLOGI PENELITIAN

Objek Penelitian

Berdasarkan identifikasi dan rumusan masalah pada bab sebelumnya, penulis memilih PT XYZ Indonesia sebagai objek penelitian. PT Survei ini hanya bertujuan untuk mencantumkan produk jadi yang siap dijual, karena barang tersebut merupakan barang utama yang diperjualbelikan atau diperdagangkan oleh perusahaan dalam usahanya.

Dari penelitian ini peneliti dapat mengetahui apakah perlakuan akuntansi persediaan barang jadi sudah sesuai dengan PSAK 14 (Revisi 2008) dan teori yang berlaku. Analisis studi kasus merupakan suatu kajian yang dilakukan secara mendalam mengenai permasalahan yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan, Sekaran.

Metode Pengumpulan Data

  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data

Penelitian lapangan (Field Research) adalah pengumpulan data dengan cara melakukan pemeriksaan langsung terhadap perusahaan yang bersangkutan untuk memperoleh data-data yang diperlukan. Teknik wawancara adalah pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab langsung dengan pihak yang berwenang untuk memperoleh data terkait permasalahan yang dibahas.

Metode Analisis Data

Berbeda dengan metode penghitungan biaya rata-rata sebelumnya, metode FIFO tidak menghitung harga rata-rata per unit. Nilai persediaan akhir dan harga pokok penjualan yang dihasilkan dari perhitungan metode FIFO akan berbeda dengan hasil perhitungan metode biaya rata-rata. Berikut perbandingan harga pokok penjualan dan nilai persediaan akhir yang dihitung dengan metode biaya rata-rata dan metode FIFO yang diperoleh dari perhitungan kartu stok sebelumnya.

Sedangkan untuk produk M3L TC LIGHT-5 BSFT dan M3L TC NAT BTP CIRCLE K yang dihitung dengan metode biaya rata-rata, harga pokok penjualan lebih kecil dan nilai persediaan akhir lebih besar dibandingkan dengan yang dihitung dengan metode FIFO. diproduksi. Sebaliknya, yaitu pada kondisi harga yang turun, metode FIFO akan menghasilkan harga pokok penjualan yang lebih tinggi dan nilai persediaan akhir yang lebih kecil dibandingkan dengan metode biaya rata-rata. Dalam kondisi dimana harga cenderung naik pada suatu periode, maka metode FIFO akan menghasilkan harga pokok penjualan yang lebih rendah dan nilai persediaan akhir yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode biaya rata-rata.

Dengan demikian, persediaan barang jadi yang tersisa di gudang (nilai persediaan akhir) mempunyai nilai lebih tinggi dan harga pokok penjualan lebih rendah. Sebaliknya pada kondisi harga yang cenderung turun, metode FIFO akan menghasilkan harga pokok penjualan yang lebih tinggi dan nilai persediaan akhir yang lebih rendah dibandingkan dengan metode biaya rata-rata. Dengan demikian, persediaan barang jadi yang tersisa di gudang (nilai persediaan akhir) mempunyai nilai lebih rendah dan harga pokok penjualan lebih tinggi.

HASIL PENELITIAN

Gambaran Umum Objek Penelitian

  • Struktur Organisasi

Manajer Ekspor dan Impor, bertanggung jawab atas semua aktivitas ekspor dan impor, membuat kebijakan dan strategi untuk mencapai target penjualan ke berbagai negara dan semua aktivitas. Manajer Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Umum, bertanggung jawab mengelola sumber daya manusia perusahaan serta kebijakan dan peraturan perusahaan. Beliau bertanggung jawab atas departemen Sumber Daya Manusia dan Umum. Manajer Produksi, bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan produksi untuk menciptakan kelancaran sistem produksi sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan, bertanggung jawab kepada Departemen Teknik dan Pemeliharaan Pabrik serta Departemen Produksi.

Manajer Perencanaan Produksi dan Pengendalian Persediaan, bertanggung jawab membuat rencana produksi dan mengendalikan persediaan atau bahan baku yang digunakan untuk proses produksi, membawahi Departemen Gudang. Departemen Keuangan dan Akuntansi, mengendalikan dan mengawasi seluruh aset perusahaan berupa uang, surat berharga, investasi perusahaan, bertanggung jawab atas laporan keuangan, perhitungan gaji karyawan (bekerja sama dengan Departemen Personalia dan Umum). Departemen Ekspor dan Impor, bertanggung jawab merencanakan, mengatur, mengendalikan dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan ekspor dan impor barang.

Departemen Teknik dan Pemeliharaan bertanggung jawab atas pengawasan dan koordinasi langsung terhadap seluruh kegiatan yang berkaitan dengan pemeliharaan pengoperasian mesin, instalasi listrik, telepon, dan pemeliharaan gedung. Bagian produksi bertanggung jawab melakukan pengawasan dan koordinasi langsung terhadap seluruh kegiatan produksi korek api gas sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Departemen QA/QC bertanggung jawab untuk mengawasi dan mengkoordinasikan secara langsung kegiatan yang berkaitan dengan kebijakan pengendalian kualitas untuk semua produk.

Pembahasan Hasil Penelitian

  • Jenis-Jenis Persediaan Barang PT XYZ Indonesia
  • Sistem Pencatatan Persediaan Barang Jadi PT XYZ Indonesia
  • Metode Penilaian Persediaan Barang Jadi PT XYZ Indonesia
  • Implikasi Manajerial

Perhitungan harga pokok rata-rata dilakukan dengan membagi total harga pembelian dengan jumlah persediaan yang ada. Contoh dibawah ini adalah cara menghitung biaya dengan metode biaya rata-rata untuk produk M3L TC LIGHT-GREEN BSFT pada tanggal 1 dan 5 Desember 2010. Sebagai contoh dibawah ini adalah cara menghitung biaya dengan metode FIFO untuk produk M3L TC LIGHT GREEN produk BSFT pada tanggal 1 dan 5 Desember 2010.

Jika harga perolehan persediaan tetap, tidak berubah, maka nilai persediaan akhir dan harga pokok penjualan yang dihasilkan dengan metode FIFO dan biaya rata-rata akan sama. Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa untuk produk M12L TCN BTP C5 GOLD dan M3L TC LIGHT-GREEN BSFT yang dihitung dengan metode biaya rata-rata, harga pokok penjualan lebih besar dan nilai persediaan akhir lebih kecil dari harga pokok produksi. . menggunakan metode FIFO. . Hasil perhitungan barang terjual lebih besar dan nilai persediaan akhir lebih kecil jika menggunakan metode FIFO pada produk M3L TC LIGHT-5 BSFT dan M3L TC NAT BTP CIRCLE K karena adanya penurunan harga perolehan/penerimaan barang jadi (seperti terlihat pada tabel 4.8 dan tabel 4.11).

Sedangkan untuk produk M12L TCN BTP C5 GOLD dan M3L TC LIGHT GREEN BSFT hasil perhitungan harga pokok penjualan yang dihitung dengan metode FIFO lebih kecil dan nilai persediaan akhir lebih besar dibandingkan hasil perhitungan dengan metode biaya rata-rata. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pada kondisi dimana harga cenderung naik pada suatu periode, maka metode FIFO akan menghasilkan harga pokok penjualan yang lebih rendah dan nilai persediaan akhir yang lebih besar dibandingkan dengan metode biaya rata-rata. Harga pokok penjualan merupakan harga pokok barang yang pertama kali masuk ke gudang.

Jadi, jika harga naik, maka harga perolehan persediaan barang jadi yang lama (yang masuk lebih dulu dan dijual lebih awal) relatif lebih murah dibandingkan dengan barang jadi yang masuk belakangan, sehingga harga pokok penjualan menjadi lebih kecil dan nilai barang jadi menjadi lebih kecil. persediaan menjadi lebih tinggi. besar. Sebab jika harga turun maka harga perolehan persediaan barang jadi yang lama (yang masuk lebih dulu dan dijual lebih awal) relatif lebih mahal dibandingkan barang jadi yang masuk belakangan, sehingga harga pokok penjualan meningkat dan nilai persediaan akhir menurun. .

Tabel 4.1: Data Persediaan Produk M12L TCN C5 GOLD Bulan Desember 2010  M12L TCN C5 GOLD
Tabel 4.1: Data Persediaan Produk M12L TCN C5 GOLD Bulan Desember 2010 M12L TCN C5 GOLD

PENUTUP

Kesimpulan

Meskipun perusahaan memilih sistem pencatatan perpetual, namun perusahaan tetap melakukan penghitungan fisik (persediaan) setiap 3 bulan sekali untuk menghindari kesalahan dalam penjurnalan dan untuk mengetahui apakah barang tersebut rusak atau cacat. Perusahaan berasumsi bahwa nilai pembelian atau harga sendiri suatu barang ditentukan berdasarkan rata-rata nilai pembelian sejak awal periode dan harga pokok produksi barang tersebut dalam satu periode. Dengan menggunakan metode biaya rata-rata dalam penilaian persediaan, maka dapat dikatakan bahwa PT XYZ Indonesia telah menerapkan metode penilaian persediaan yang sesuai dengan PSAK 14 (Revisi 2008).

Hal ini dikarenakan harga pembelian persediaan barang jadi yang masuk ke gudang terlebih dahulu untuk dijual relatif lebih murah dibandingkan dengan barang jadi yang masuk di akhir. Hal ini dikarenakan harga pembelian persediaan barang jadi yang masuk gudang terlebih dahulu untuk dijual relatif lebih mahal dibandingkan dengan barang jadi yang masuk terakhir.

Saran

Penelitian selanjutnya adalah untuk memperoleh data yang lebih lengkap agar dapat menelaah seluruh peraturan terkait akuntansi persediaan yang terdapat dalam PSAK 14 (Revisi 2008) yaitu pengukuran, penilaian, pengakuan dan pengungkapan. Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Dalam Penilaian Persediaan Dan Pengaruhnya Terhadap Laba Pada PT BASF Indonesia” Skripsi Mahasiswa Jurusan Akuntansi STIE Perbanas, Jakarta, 2003. Sianturi, Lenny H., “Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. .14 ​​Mengenai Persediaan Pada PT Indofarma Global Medical Medan” Skripsi Mahasiswa Universitas Sumatera Utara Jurusan Akuntansi, 2005.

Member of Dazzling (Dance Club of SMA Labschool Kebayoran) 2006 Committee of Sky Battle (SMA Labschool . Kebayoran Sports Event). Participant in Training Service Excellent held by Indonesia Banking School in collaboration with PT E-Depro Management Consultant, January 2008.

Gambar

Tabel 2.1: Ilustrasi Data Persediaan
Tabel 2.2:  Jurnal pada Sistem Perpetual dan Sistem Periodik
Tabel 2.3: Jurnal Penyesuaian Persediaan  Inventory Over and Short  xx
Tabel 2.5: Ilustrasi Perhitungan Persediaan dengan Metode Identifikasi Khusus  Tanggal  Unit  Harga Pokok per Unit  Total Biaya
+7

Referensi

Dokumen terkait

14 (Revisi 2008), paragraf 21, paragraf 23, dan paragraf 25; (2) penyajian persediaan dan penjelasan yang harus diungkapkan pada neraca sudah sesuai dengan standar akuntansi

Variabilitas harga pokok penjualan tidak berpengaruh terhadap pemilihan metode penilaian persediaan, hal ini diduga karena adanya inflasi yang terjadi selama

Perhitungan harga pokok makanan yang dijual dapat dilakukan berdasarkan total bahan makanan keluar pada setiap Kartu Persediaan Bagian Dapur, transaksi pengambilan bahan makanan

Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh bukti empiris apakah ukuran perusahaan, intensitas modal, variabilitas harga pokok penjualan, variabilitas persediaan, dan margin

Pilihan metode akuntansi persediaan yang digunakan oleh perusahaan, metode LIFO menghasilkan nilai persediaan akhir pada neraca yang lebih rendah dan harga pokok penjualan yang

Apabila pada akhir periode terjadi perubahan harga persediaan barang di mana nilai pengganti atau biaya mereproduksi persediaan bisa lebih rendah dari harga pokok barang

Besar kecilnya nilai persediaan yang masih ada dan harga pokok barang yang dijual, dipengaruhi oleh metode yang dipakai dalam metode rata-rata, yaitu: 1 sistem fisik yang dibagi menjadi

2.5 Metode Penilaian Persediaan Permasalahan dalam menentukan saldo akhir persediaan dan beban pokok penjualan dalam sebuah perusahaan kemungkinan akan ada, hal tersebut timbul