Dalam konteks judul proposal tersebut, Sustainable Development Goals (SDGs) merujuk pada konsep dan tujuan pembangunan berkelanjutan yang relevan dengan pemanfaatan sumber daya laut secara bijaksana untuk mendorong kesejahteraan masyarakat, khususnya pelaku UMKM nelayan, sambil tetap menjaga keberlanjutan lingkungan dan ekosistem laut.
Dari sudut pandang judul proposal, fokus SDGs yang terkait adalah:
1. Tujuan 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
a. Mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif melalui pengembangan UMKM nelayan.
b. Memberikan peluang kerja yang layak bagi masyarakat lokal, khususnya nelayan.
2. Tujuan 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab
a. Mengelola sumber daya laut secara berkelanjutan agar pemanfaatannya tidak merusak ekosistem.
b. Mendorong praktik perikanan yang ramah lingkungan.
3. Tujuan 14: Ekosistem Lautan
a. Melindungi dan melestarikan sumber daya kelautan untuk keberlanjutan pemanfaatan oleh generasi saat ini dan mendatang.
4. Tujuan 1: Tanpa Kemiskinan
a. Memberdayakan UMKM nelayan untuk meningkatkan penghasilan mereka, sehingga berkontribusi pada pengentasan kemiskinan di Desa Kelapapati Laut.
Maksudnya:
Memberdayakan UMKM nelayan untuk meningkatkan penghasilan mereka berarti memberikan dukungan, pelatihan, akses, dan fasilitas yang diperlukan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah yang dijalankan oleh nelayan agar mereka dapat meningkatkan produktivitas, kualitas produk, dan nilai tambah hasil tangkapan laut.
Dalam konteks ini, tujuan akhirnya adalah mengurangi tingkat kemiskinan di Desa Kelapapati Laut melalui peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat.
Perspektif ekonomi syariah digunakan untuk memastikan bahwa upaya pemberdayaan ini dilakukan secara adil, etis, dan berkelanjutan.
Penjelasan:
1. Memberdayakan UMKM Nelayan:
a. Konteks: UMKM nelayan mencakup kegiatan seperti pengolahan hasil laut (misalnya ikan asin, kerupuk ikan, atau produk olahan lainnya), pemasaran hasil tangkapan, dan layanan pendukung perikanan.
b. Bentuk Pemberdayaan:
a. Pelatihan keterampilan, seperti teknik pengolahan hasil laut agar bernilai jual tinggi.
b. Penyediaan akses modal berbasis syariah untuk mendanai pengembangan usaha tanpa membebani nelayan dengan bunga.
c. Dukungan teknologi untuk meningkatkan efisiensi produksi dan akses pasar, seperti pemasaran digital.
d. Pendirian koperasi syariah yang membantu dalam pengelolaan usaha secara kolektif dan berbasis keadilan.
2. Meningkatkan Penghasilan:
o Cara: Meningkatkan efisiensi produksi, menambah nilai tambah produk, serta membuka pasar baru untuk hasil UMKM nelayan.
o Hasil: Dengan penghasilan yang meningkat, nelayan dapat memenuhi kebutuhan hidup yang lebih baik, seperti pendidikan dan kesehatan, serta memperluas usahanya.
3. Kontribusi pada Pengentasan Kemiskinan:
o Konteks di Desa Kelapapati Laut: Nelayan merupakan salah satu kelompok masyarakat yang rentan terhadap kemiskinan karena penghasilan mereka bergantung pada hasil tangkapan yang fluktuatif dan minimnya akses terhadap pasar serta sumber daya.
o Upaya yang Dilakukan:
Menciptakan lapangan kerja baru melalui pengembangan rantai nilai produk perikanan.
Memberikan akses kepada pasar yang lebih luas, termasuk pasar lokal dan regional.
Meningkatkan daya saing produk UMKM nelayan melalui sertifikasi halal atau branding berbasis lokal.
o Hasil Akhir: Penurunan angka kemiskinan di desa melalui peningkatan pendapatan nelayan dan keberlanjutan ekonomi masyarakat secara keseluruhan.
Prinsip Ekonomi Syariah:
Keadilan dan Keseimbangan: Menciptakan distribusi pendapatan yang adil dan menghindari eksploitasi.
Keberlanjutan: Melakukan pemanfaatan sumber daya laut secara bertanggung jawab.
Kesejahteraan Umum (Maslahah): Memberdayakan UMKM nelayan untuk menciptakan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat desa.
Secara keseluruhan, pemberdayaan ini adalah strategi terpadu untuk mengubah sektor perikanan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi lokal dan pengentasan kemiskinan di Desa Kelapapati Laut.
5. Tujuan 10: Mengurangi Ketimpangan
a. Mendukung nelayan lokal agar memiliki akses yang lebih adil terhadap pasar dan sumber daya ekonomi lainnya.
Maksudnya:
Mendukung nelayan lokal agar memiliki akses yang lebih adil terhadap pasar dan sumber daya ekonomi lainnya berarti memberikan bantuan, fasilitasi, dan penguatan kepada nelayan setempat agar mereka dapat bersaing secara setara dan mendapatkan manfaat maksimal dari sumber daya yang mereka miliki. Dalam konteks proposal tersebut, tujuan ini dilihat dari perspektif ekonomi syariah yang mengedepankan prinsip keadilan, keseimbangan, dan kesejahteraan bersama.
Penjelasan:
1. Akses terhadap pasar:
a. Masalah: Nelayan lokal seringkali menghadapi kendala dalam memasarkan hasil tangkapannya, seperti dominasi tengkulak, minimnya jaringan pemasaran, dan keterbatasan teknologi.
b. Solusi: menyediakan sarana pemasaran berbasis teknologi (seperti e- commerce), atau membangun koperasi nelayan berbasis syariah untuk menjamin keadilan harga dan distribusi keuntungan.
2. Akses terhadap sumber daya ekonomi:
a. Masalah: Nelayan kerap sulit mendapatkan modal atau bantuan dana karena kurangnya jaminan atau akses ke lembaga keuangan.
b. Solusi: Menerapkan model pembiayaan berbasis syariah, seperti qard al- hasan (pinjaman tanpa bunga) atau mudharabah (bagi hasil), agar nelayan dapat memperoleh modal tanpa beban riba.
3. Keberlanjutan sumber daya laut:
a. Masalah: Eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya laut dapat mengancam kelangsungan hasil tangkapan nelayan.
b. Solusi: Mendorong penerapan praktik perikanan yang ramah lingkungan sesuai prinsip syariah, seperti melarang eksploitasi berlebih dan menjaga keseimbangan ekosistem laut.
Tujuan Akhir:
Memberikan peluang yang setara bagi nelayan lokal agar mereka dapat mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berbasis hasil laut, sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat di Desa Kelapapati Laut dengan tetap berpegang pada prinsip keadilan, keberlanjutan, dan etika dalam ekonomi syariah.
Perspektif Ekonomi Syariah dalam SDGs
Pendekatan ekonomi syariah dalam proposal ini menekankan prinsip-prinsip keberlanjutan, keadilan, dan keseimbangan (mashlahah), yang sejalan dengan SDGs.
Contohnya:
a. Mengelola sumber daya laut dengan prinsip tawazun (keseimbangan) agar tidak ada eksploitasi berlebihan.
b. Mendorong transaksi yang adil dan halal dalam pengelolaan UMKM nelayan.
c. Memberdayakan masyarakat dengan pendekatan keadilan distributif, sehingga manfaat dari pengelolaan sumber daya laut dirasakan oleh semua pihak.
Kesimpulan
Dalam judul proposal tersebut, Sustainable Development Goals memberikan kerangka acuan untuk:
1. Memanfaatkan sumber daya laut secara berkelanjutan.
2. Memajukan perekonomian nelayan lokal melalui UMKM.
3. Mengintegrasikan nilai-nilai syariah untuk memastikan pengelolaan yang adil, berkah, dan tidak merusak lingkungan.