Rumah Sakit adalah suatu institusi kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perseorangan dan paripurna yang menyelenggarakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit disusun untuk mencapai tujuan visi dan misinya dalam menyelenggarakan tata kelola klinis dan tata kelola perusahaan yang baik, oleh karena itu rumah sakit harus memiliki sistem yang efektif dan efisien. organisasi efisien yang mempunyai sistem pengolahan data informasi yang mendukungnya, seperti sistem informasi akuntansi. Dengan adanya sistem informasi akuntansi yang memadai diharapkan pengendalian internal di rumah sakit dapat ditingkatkan. Sumber utama penerimaan kas RSU Tere Margareth berasal dari fasilitas rawat inap dan rawat jalan.
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, penulis tertarik untuk menyelidiki bagaimana sistem informasi akuntansi penerimaan kas masuk di Rumah Sakit Umum Tere Margareth diterapkan dan bagaimana prosedur penerimaan kas masuk di rumah sakit yang bersangkutan. Melihat fenomena diatas maka penulis memberanikan diri untuk membuat judul penelitian mengenai “IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KAS RAWAT INAP DAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM TERE MARGARETH”. Masalah merupakan suatu keadaan yang dapat memperlambat tercapainya tujuan rumah sakit, dimana permasalahan tersebut harus dicarikan solusi untuk mengatasinya.
Mengetahui dan memahami bagaimana sistem informasi akuntansi penerimaan kas rawat inap di Rumah Sakit Umum Tere Margareth Medan berlaku dalam pelaksanaan fungsi pengawasannya terhadap kas rumah sakit dan mengetahui apakah penerapan sistem informasi akuntansi kas yang diterapkan oleh Rumah Sakit Umum Tere Margareth di Medan berkualitas tinggi dan sesuai Standar Akuntansi. Dapat melakukan perbandingan antara teori yang diperoleh dari buku dan perkuliahan dengan penerapannya di Rumah Sakit Umum Tere Margareth.
Akuntansi
Sistem Informasi
Setiap sistem diciptakan untuk menghadapi sesuatu yang terjadi secara berulang atau teratur, sehingga sistem informasi merupakan serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diolah menjadi informasi dan didistribusikan kepada pengguna. Menurut Romney dan Steinbart (2014), “Informasi adalah data yang telah dikelola dan diproses untuk memberi makna dan meningkatkan proses pengambilan keputusan.” Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang menyediakan informasi bagi manajemen untuk mengambil keputusan dan melaksanakan operasi, dimana sistem tersebut merupakan gabungan dari orang-orang, prosedur yang terorganisir dan teknologi informasi.
Informasi yang diberikan harus konsisten dengan apa yang dibutuhkan oleh individu di berbagai tingkat dan bagian organisasi. Informasi yang diberikan harus jelas dan lengkap secara keseluruhan, artinya tidak ada yang dihilangkan atau ditambahkan dalam penyampaian informasi. Informasi akan diverifikasi jika dua orang yang berpengetahuan, bekerja secara independen, masing-masing menghasilkan informasi yang sama.
Komponen-Komponen Sistem Informasi
Blok Model (Model Block), blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, model logis dan matematis yang akan memanipulasi data masukan dan data yang disimpan dalam database. Blok Keluaran, produk dari suatu sistem informasi, terdiri dari informasi dan dokumentasi berkualitas tinggi yang berguna bagi semua tingkat manajemen dan semua pengguna sistem. Blok Teknologi (Technology Block), Blok teknologi digunakan untuk menerima masukan, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirim keluaran dari sistem secara keseluruhan.
Teknologi terdiri dari tiga bagian utama yaitu : teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). Basis Data (Blok Basis Data), basis data adalah kumpulan data yang dihubungkan bersama, disimpan pada perangkat keras komputer dan digunakan oleh perangkat lunak untuk memanipulasinya.
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Azhar Susanto (2013) “Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan (keterpaduan) sub-sub sistem/komponen, baik fisik maupun non fisik, yang saling berhubungan dan bekerja sama secara harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan. dalam informasi keuangan.” Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi mengolah data akuntansi yang ada dalam satu unit dalam suatu entitas untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi pencapaian tujuan dan memuaskan pengguna informasi. Kebutuhan akan sistem akuntansi untuk berkembang muncul ketika suatu sistem akuntansi dikembangkan. perusahaan baru didirikan atau suatu perusahaan menciptakan suatu usaha baru yang berbeda dengan usaha yang dijalankannya selama ini.
Ada kalanya sistem akuntansi yang tepat tidak dapat memenuhi kebutuhan manajemen, baik dari segi kualitas, keakuratan penyajian, dan struktur informasi yang terkandung dalam laporan. Hal ini menuntut sistem akuntansi dapat menghasilkan laporan dengan kualitas informasi yang lebih baik dan penyajian yang lebih akurat, dengan struktur informasi yang memenuhi tuntutan kebutuhan manajemen. Pengembangan sistem akuntansi juga dapat bertujuan untuk meningkatkan pengendalian internal sehingga informasi yang dihasilkan sistem dapat dipercaya.
Jika pengorbanan untuk memperoleh informasi keuangan dihitung lebih besar daripada manfaat yang diperoleh, maka sistem yang ada harus didesain ulang untuk mengurangi pengorbanan sumber daya untuk menyediakan informasi. Untuk mencapai tujuan sistem diatas, maka dalam penyusunan sistem informasi akuntansi perlu memperhatikan langkah-langkah penyusunan dan pengembangan sistem informasi akuntansi (system life cycle), yaitu: 1) Analisis dari sistem yang ada, yang bertujuan untuk mengidentifikasi kelemahan. Sebaiknya penerapan sistem akuntansi baru dilakukan pada awal periode akuntansi untuk mengurangi beban kerja akibat sistem akuntansi baru.
Unsur pendukung komponen masukan (pengumpulan data) antara lain : .. a) Data yaitu fakta-fakta yang dikumpulkan, disimpan dan diolah oleh sistem informasi. Sistem informasi harus menangkap data relevan yang diperoleh dengan menganalisis kebutuhan pengguna dan menentukan jenis data apa yang relevan dan tidak relevan. Data yang telah dikumpulkan dan diolah tidak dapat digunakan oleh pengguna akhir jika masih berupa informasi mentah, agar data tersebut bermanfaat maka diperlukan informasi yang disesuaikan dengan pengguna akhir agar dapat digunakan. untuk membuat keputusan yang tepat.
Apapun bentuk fisiknya, informasi yang baik harus sesuai dengan ciri-ciri informasi, yaitu: relevan, tepat waktu, akurat, lengkap dan ringkas.
Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas .1 Kas
- Penerimaan Kas
- Fungsi yang Terkait dalam Sistem Penerimaan Kas 1) Bagian Penjualan
- Catatan Akuntansi yang Digunakan
- Dokumen yang Digunakan
- Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Penerimaan Kas
- Flowchart Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dari Over-the counter-sales
Menurut Samryn (2014), “sumber penerimaan kas terbesar pada perusahaan dagang berasal dari transaksi penjualan tunai”. 2.2.3 Fungsi terkait dalam sistem kasir 1) Bagian penjualan 1) Bagian penjualan. Bagian penjualan menerima pesanan dari pembeli, menyelesaikan faktor penjualan tunai dan menyerahkan faktur kepada pembeli untuk pembayaran harga barang secara tunai. Departemen ini bertugas mengemas barang dan menyerahkan barang yang dibayar oleh pembeli.
Dokumen yang digunakan untuk mencatat berbagai informasi yang dibutuhkan manajemen mengenai transaksi penjualan tunai 2) Pita kasir. Register tape ini merupakan bukti penerimaan kas yang dikeluarkan oleh fungsi dan merupakan dokumen pendukung faktur penjualan lama yang dicatat dalam jurnal penjualan. Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk merangkum harga pokok penjualan selama suatu periode.
Menurut Mulyadi (2016), jaringan prosedur yang terlibat dalam sistem informasi akuntansi penerimaan kas adalah sebagai berikut: . 1) Tata cara penerimaan uang tunai. Sistem pengendalian kas internal mengharuskan uang tunai disetorkan langsung ke bank pada hari yang bersangkutan. Fungsi akuntansi mencatat penerimaan kas dalam jurnal penerimaan kas berdasarkan bukti setoran bank yang diterima dari bank.
Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas Mulyadi (2016) menarik kesimpulan sebagai berikut
- Fungsi yang Terkait
- Dokumen yang Digunakan
- Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas
- Flowchart Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas dengan cek
Fungsi yang memerlukan pengeluaran tunai (misalnya pembelian jasa dan perjalanan bisnis) mengajukan permintaan cek ke fungsi akuntansi (departemen akuntansi). Jika perusahaan menggunakan sistem pembayaran voucher, bagian hutang kemudian membuat bukti pembayaran (voucher) sehingga bagian kas dapat mengisi cek atas jumlah permintaan yang diajukan oleh fungsi yang memerlukan pembayaran tunai. Dokumen sumber yang digunakan dalam jurnal pengeluaran kas adalah faktur vendor yang ditandai 'dibayar' oleh fungsi kas.
Dokumen ini juga berfungsi sebagai surat pemberitahuan yang dikirimkan kepada kreditur sumber dokumen pencatatan pengurangan utang. Berfungsi sebagai permintaan dari fungsi yang memerlukan pembayaran tunai kepada fungsi akuntansi untuk membuat bukti pembayaran. Sistem akuntansi pengeluaran kas melalui cek, yang tidak memerlukan permintaan cek, terdiri dari jaringan prosedur berikut.
Jika pengeluaran kas timbul dari transaksi pembelian, maka sistem akuntansi pembelian telah mengumpulkan dokumen pendukung seperti pesanan pembelian, laporan penerimaan barang dan faktur dari pemasok di tangan departemen hutang. Ketika utang kepada pemasok jatuh tempo, bukti pencairan kas digunakan sebagai perintah kepada kasir untuk membuat cek. Selanjutnya kasir mengisi cek tersebut, memperoleh pengesahan cek tersebut dari petugas yang berwenang, kemudian mengirimkan cek tersebut kepada kreditur.
Sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek memerlukan permintaan cek yang terdiri dari jaringan prosedur berikut. Dokumen ini disahkan oleh kepala fungsi terkait dan dikirim ke fungsi akuntansi (departemen utang) sebagai dasar untuk fungsi terakhir dalam membuat bukti pembayaran. Bertindak sebagai perintah pada kas yang berfungsi menambahkan cek sejumlah rupiah yang tercantum pada akta dan mengirimkan cek tersebut kepada kreditur yang namanya tercantum pada akta tersebut.
Fungsi kas melengkapi cek, memerlukan tanda tangan pada cek dari kreditur yang namanya tertera pada kuitansi.
Kerangka Konseptual Berpikir
Dengan adanya sistem informasi akuntansi yang memadai diharapkan pengendalian internal dapat ditingkatkan sehingga langkah-langkah atau prosedur seluruh aktivitas rumah sakit terlihat jelas terutama pada prosedur penerimaan dan pencairan, dengan tetap memperhatikan sistem informasi akuntansi. yang terdiri dari fungsi-fungsi terkait, data akuntansi yang digunakan, dokumen dan jaringan prosedur yang membentuk suatu sistem penerimaan dan pengeluaran kas.
METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian
Jenis dan Sumber Data .1 Jenis Penelitian
- Sumber Data Penelitian
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder, berikut penjelasannya. Menurut Nur Indriantoro dan Bambang Soepomo (2016) “Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara)”. Data primer adalah seluruh pihak yang berhubungan langsung dengan masalah yang diteliti tanpa perantara, melalui wawancara terhadap pihak-pihak yang terkait dengan sistem penerimaan dan pencairan uang rawat jalan dan rumah sakit di rumah sakit yang diteliti.
Menurut Sianggaran (2014), “data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain)”.
Metode Pengumpulan Data
Analisis data merupakan suatu cara mengolah data yang telah dikumpulkan sehingga kemudian dapat memberikan interpretasi dalam pengelolaan data tersebut untuk menjawab rumusan masalah. Kumpulkan dan pelajari data di berbagai departemen seperti departemen SDM, departemen keuangan, dan departemen akuntansi rumah sakit. Penulis akan melakukan wawancara pada bagian terkait untuk mendapatkan data-data yang penulis perlukan berupa dokumen-dokumen penting yang kemudian akan dipublikasikan untuk diteliti oleh penulis agar dapat mengambil dan memahami informasi tentang akuntansi kas di RSU Tere Margareth 2. Setelah memperoleh dokumen-dokumen penting dari masing-masing divisi terkait, penulis menguraikan dan menganalisis isi dokumen-dokumen tersebut, yang terdiri dari penerimaan, pengeluaran kas, slip gaji, beserta ringkasan penerimaan dan pengeluaran kas.
Setelah uraian dokumen telah lengkap, fungsi terkait penerimaan kas, data akuntansi yang digunakan dan jaringan prosedur yang membentuk SIA penerimaan kas rawat jalan di RSU Tere Margareth dilanjutkan.