• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Pelayanan Rawat Inap Dan Rawat Jalan Di Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B Cianjur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Pelayanan Rawat Inap Dan Rawat Jalan Di Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B Cianjur"

Copied!
158
0
0

Teks penuh

(1)

i

pelayanan dengan banyak prestasi yang diraih. Dengan perkembangan RSUD Cianjur yang semakin banyak pasien yang melakukan berobat ke RSUD Cianjur, maka pelayanan, efisiensi, dan efektifitas dalam memberikan kepuasan layanan kepada pasien pun harus ditingkatkan. Perkembangan dari RSUD Cianjur dalam melayani pasien baik itu pasien rawat jalan maupun pasien rawat inap sudah cukup baik namun masih ada kelemahan dan kekurangan yang terjadi pada sistem yang berjalan saat ini.

Metode pengembangan sistem yang digunakan oleh penulis adalah Waterfall. Metode pengembangan sistem ini merupakan urutan kegiatan/aktifitas yang dilakukan dalam pengembangan sistem dimulai dari penentuan masalah, analisa kebutuhan, perancangan implementasi, integrasi, uji sistem, penerapan dan pemeliharaan. Dalam perancangan prosesnya digunakan Flowmap, Diagram Kontek, Data Flow Diagram dan Kamus Data. Pada perancangan basis data, diawali dengan Normalisasi, Entity Relational Diagram dan Tabel Relasi. Sementara itu, untuk perancangan program penulis menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi 7 dengan database SQL Server 2000.

Dengan penerapan Sistem Informasi Pelayanan Rawat Inap dan Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B Cianjur yang berbasis komputer mampu mempermudah dan membantu pelayanan rawat jalan dan rawat inap dalam penyimpanan data rekam medik yang lebih baik dan lebih effisien, serta mampu mengurangi biata-biaya pencetakan rekam medik yang rusak.

(2)

ii

non-hospital trakreditasi 12 fields of education and service to the many accomplishments achieved. With the development of Cianjur hospitals that perform more and more patients are treated at the Hospital of Cianjur, then service, efficiency, and effectiveness in providing services to the patient satisfaction must be improved. The development of Cianjur hospitals serve patients in both outpatients and inpatients were good enough but there are still weaknesses and deficiencies that occur on systems running today.

System development method used by the author is Waterfall. This system development method is a sequence of activities conducted in the development system is started from the determination of problems, needs analysis, design implementation, integration, system test, implementation and maintenance. In the design process used Flowmap, The context diagram, Data Flow Diagram and Data Dictionary. In database design, beginning with Normalization, Entity Relational Diagram and Table Relationships. Meanwhile, to design the program authors using Borland Delphi 7 with SQL Server 2000 database.

With the application of Information Systems Services Inpatient and Outpatient Hospital Regional General Class B Cianjur based computers able to facilitate and assist service outpatient and inpatient medical records in data storage a better and more efficient, and able to reduce the cost of printing-biata medical records are broken.

(3)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Sistem informasi merupakan suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategis dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Perkembangan sistem informasi saat ini telah terlihat jelas dalam kehidupan sehari-hari, maupun dalam sebuah perusahaan yang selalu mengolah banyak data dalam setiap harinya, serta melakukan berbagai jenis data transaksi, maka diperlukan suatu perencanaan dan pengolahan data dari transaksi tersebut. Dimana pengolahan data tidak mungkin lagi dikerjakan secara manual berkaitan dengan efektifitas kerja, efisiensi waktu, kepuasaan pelanggan yang membutuhkan suatu sistem informasi yang terkomputerisasi, dengan penyimpanan data dalam database yang menghasilkan informasi secara tepat, cepat, dan akurat.

Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

(4)

Instalasi Rawat Jalan adalah unit pelayanan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Medik dan Keperawatan. Instalasi Rawat Jalan dipimpin oleh seorang kepala instalasi.

Instalasi Rawat inap adalah istilah yang berarti proses perawatan pasien oleh tenaga kesehatan profesional akibat penyakit tertentu, di mana pasien diinapkan di suatu ruangan di rumah sakit.

Rumah Sakit Umum Daerah Cianjur merupakan Rumah Sakit Pemerintah yang berada di Kabupaten Cianjur, yang berdiri sejak tahun 1924 dan sampai saat ini telah menjadi rumah sakit kelas B non pendidikan serta trakreditasi 12 bidang pelayanan dengan banyak prestasi yang diraih. Dalam perjalanan pengabdiannya kinerja RSUD Cianjur tidak bersifat statis tetapi selalu dinamis mengikuti perkembangan kebutuhan masyarakat dibidang pelayanan kesehatan.

(5)

Melihat permasalahan yang telah dijelaskan diatas penulis merasa tertarik mencoba untuk mencari solusi dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Maka dalam pembuatan skripsi ini penulis mengambil judul “SISTEM INFORMASI PELAYANAN RAWAT INAP DAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS B CIANJUR”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka penulis mengidentifikasi masalah dan merumuskan masalah sebagai berikut: 1.3.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1) Sistem yang sedang berjalan di RSUD Kelas B Cianjur sudah menggunakan sistem yang terkomputerisasi namun masih terdapat beberapa kekurangan, bagian pendaftaran sering mengalami kesulitan dalam pencarian dokumen rekam medik pasien. Hal ini dikarenakan dokumen rekam medik pasien masih tersimpan dirak-rak besar yang saling bertumpuk.

(6)

3) Sering terjadi kerusakan pada dokumen rekam medik. Sehingga menambah biaya pengeluaran untuk mencetak kembali dokumen rekam medik yang rusak.

1.3.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas, maka penulis mencoba untuk, merumuskan masalah sebagai berikut:

1) Bagaimana sistem informasi pelayanan rawat jalan dan rawat inap dapat mempermudah pengolahan data rekam medik pasien ?

2) Bagaimana cara mengefektifkan dan mengefisienkan formulir rekam medik pasien agar tidak terjadi penumpukan dokumen ?

3) Bagaimana mengurangi pengeluaran-pengeluaran untuk biaya dalam pembuatan dokumen rekam medik ?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah : 1.3.1. Maksud Penelitian

Adapun maksud yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah untuk mengembangkan Sistem Pelayanan Rawat Inap dan Rawat Jalan Pada Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B Cianjur sebagai solusi atas permasalahan yang ada.

1.3.2. Tujuan Penelitian

(7)

1) Untuk mengetahui bagaimana sistem yang sedang berjalan pada RSUD Kelas B Cianjur saat ini.

2) Untuk mengembangkan sistem informasi pelayanan rawat jalan dan rawat inap pada RSUD Kelas B Cianjur.

3) Untuk membantu meningkatkan kinerja pegawai RSUD Kelas B Cianjur dan meningkatkan pelayanan rawat jalan dan rawat inap terhadap pasien.

1.4. Kegunaan Penelitian

Penulis ingin menjelaskan kegunaan akademis dan kegunaan praktis dalam penelitian yang dilakukan, diantaranya:

1.4.1. Kegunaan Akademis 1) Bagi Penulis

Bagi penulis, penelitian ini mungkin dapat berguna dalam menambah wawasan dan pengetahuan serta pengalaman dibidang kesehatan, khususnya pelayanan rumah sakit tehadap pasien, dan menambah penerapan teori pada kuliah yang sedang dijalani.

2) Bagi Pengembang Ilmu

(8)

3) Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan pengetahuan dan dapat menjadi bahan referensi, bagi pihak-pihak yang akan mengkaji informasi dan melakukan penelitian yang sama.

1.4.2. Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pikiran yang bermanfaat serta memberikan informasi yang berguna bagi perusahaan dalam kegiatan peningkatan pelayanan rawat inap dan rawat jalan.

1.5. Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak terlampau meluas dari pembahasan yang akan diberikan dan dapat terjangkau oleh kemampuan peneliti, maka dibuat batasan-batasan, sebagai berikut:

1) Hanya membahas bagian pendaftaran, pengolahan data rekam medik pasien, pemeriksaan pasien dan perawatan pasien.

2) Hanya membahas pasien umum tidak membahas pasien dengan jaminan asuransi (askes, jamsostek, jamkesmas, perusahaan, kartu sehat, dll).

3) Tidak membahas secara rinci data obat, pembayaran.

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

(9)

dimulai dari April s/d Agustus 2010. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel estimasi kegiatan berikut ini:

Table 1.1 Estimasi Jadwal Penelitian Di Ruamh Sakit Umum Daerah Kelas B Cianjur

No Nama Kegiatan

April – Agustus 2010

April Mei Juni Juli Agustus

(10)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel-variabel yang terorganisir, saling berinteraksi saling tergantung satu sama lain dan terpadu. Teori sistem secara umum pertama kali diuraikan oleh Kenneth Boulding, terutama menekankan pentingnya perhatian terhadap setiap bagian yang membentuk sebuah sistem. Teori sistem mengatakan bahwa setiap unsur pembentuk organisasi adalah penting dan harus mendapat perhatian yang utuh supaya manajer dapat bertindak lebih efektif.

2.1.1. Pengertian Sistem

Dalam perancangan suatu sistem informasi diarahkan kepada pemanfaatan teknologi secara maksimal yang terdiri dari beberapa elemen atau komponen yang membentuk jaringan kerja dan mempunyai tujuan yang ingin dicapai.

(11)

2.1.2. Karakteristik Sistem

Sebuah sistem dari input, proses, dan output. Selain itu sebuah sistem juga memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai sebuah sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

a. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsitem memiliki sifat-sifat dari sistem yang menajalankan suatu fungsi tertentu dan memperngaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar, yang disebut dengan Supra Sistem.

b. Batasan Sistem (Boundary)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

c. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)

(12)

karena kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

d. Penghubung Sistem (Interface)

Sebagai media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut dengan penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsitem ke subsitem lain. Keluaran suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lain dengan melewati penghubung. Dengan demikian terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

e. Masukan Sistem (Input)

Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan(maintnance input), dan sinyal(signal input).

f. Keluaran Sistem (Output)

Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain.

g. Pengolah Sistem (Proses)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

h. Sasaran Sistem (Objective)

(13)

2.1.3. Kalisifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya, karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi didalam sistem tersebut. Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, antara lain:

a. Sistem abstrak dan Sistem fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

b. Sistem alamiah dan Sistem buatan manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Sedangkan sistem buatan merupakan sistem yang melibatkan hubungan manusia dengan mesin, yang disebut dengan human machine system.

c. Sistem deterministik dan Sistem probabilistik

Sistem deterministik merupakan sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi, karena mengandung unsur probabilitas.

d. Sistem terbuka dan Sistem tertutup

(14)

dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang menerima masukan dan menghasikan keluaran untuk subsistem lainnya.

2.2 Konsep Dasar Informasi

Informasi merupakan proses lebih lanjut dari data yang sudah memliki nilai tambah. Informasi dapat dikelompokan menjadi 3 bagian, yaitu:

a. Informasi Strategis, merupakan informasi yang digunakan untuk mengambil keputusan jangka panjang mencakup informasi eksternal, rencana perluasan perluasan perusahaan dan sebagainya.

b. Informasi Taktis, merupakan informasi yang digunakan untuk mengambil keputusan jangka menengah, seperti informasi trend penjualan yang dapat dimanfaatkan untuk menyusun rencana penjualan.

c. Informasi Teknis, merupakan informasi yang digunakan untuk keperluan operasional sehari-hari, seperti informasi peenyediaan stock, retur penjualan, laporan khas harian.

2.2.1. Pengertian Informasi

Data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian serta merupakan suatu kesatuan yang nyata, merupakan bentuk yang masih mentah sehingga perlu diolah lebih lanjut melalui suatu model untuk menghasilkan informasi.

(15)

pengolahan data tersebut menjadi informasi, hasil pengolahan data yang tidak bermanfaat bagi seseorang bukanlah merupakan informasi bagi orang tersebut.

2.2.2. Kualitas Informasi

Suatu informasi yang baik tentunya memiliki kualitas informasi yang tergantung dari beberapa hal, diantaranya adalah :

1. Akurat (accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi mungkin banyak mengalami gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat Waktu (timelines)

Informasi yang sampai pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nailai lagi. Karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.

3. Relevan (relevance)

(16)

2.2.1 Nilai Informasi

Nilai suatu informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu:

1. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

2. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila informasi tersebut tidak dinilai dengan keuntungan dengan nilai uang tetapi ditaksir dengan nilai efektifitasnya.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan penerapan sistem di dalam orbanisasi untuk mendukung informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkat manajemen. Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan data transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyedialan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2.3.1 Pengertian Sistem Infromasi

(17)

Sistem Informasi pada suatu sistem meliputi masukan data (input) yang kemudian diolah melalui suatu model dalam pemrosesan data, hasil informasi akan ditangkap kembali sebagai suatu input dan seterusnya, sehingga akan membentuk suatu siklus informasi yang dapat diperoleh dari sistem informasi sebagai sistem khusus dalam organisasi untuk mengolah informasi tersebut.

2.3.2 Komponen Sistem Informasi

1. Input, menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data yang akan diproses.

2. Proses, menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah.

3. Output, suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses diatas. 4. Penyimpanan, suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.

5. Kontrol, suatu aktifitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

2.4 Pengertian Rumah Sakit

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara pasipurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

(18)

meningkatkan kesehatan serta bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Upaya kesehatan dilakukan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuah penyakit, dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu serta berkesinambungan.

2.4.1 Fungsi Rumah Sakit

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009, rumah sakit mempunyai fungsi:

a. Penyelenggara pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit.

b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna.

c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalan pemberian pelayanan kesehatan.

(19)

2.4.2 Jenis Rumah Sakit Secara Umum

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, rumah sakit dapat dibagi berdasarkan jenis pelayanan dan pengelolaan.

1. Berdasarkan Jenis Pelayanan a. Rumah Sakit Umum

Memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit. b. Rumah Sakit Khusus

Memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit, dan kekhususan lainnya.

2. Berdasarkan Pengelolaan a. Rumah Sakit Publik

Dapat dikelola oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan badan hukum yang bersifat nirlaba. Rumah sakit publik yang dikelola pemerintah pusat dan pemerintah daerah diselenggarakan berdasarkan pengelolaan Badan Layanan Umum dan Badan Layanan Umum Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

b. Rumah Sakit Privat

(20)

2.4.3 Rekam Medik

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.

269/MENKES/PER/III/2008 yang dimaksud dengan rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

2.4.4 Rawat Jalan

Instalasi Rawat Jalan adalah unit pelayanan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Medik dan Keperawatan. Instalasi Rawat Jalan dipimpin oleh seorang kepala instalasi. Mempunyai tugas dan fungsi menyediakan fasilitas terhadap penyelenggaraan kegiatan pelayanan Poliklinik Rawat Jalan dari berbagai disiplin ilmu kedokteran klinik. selain itu juga melaksanakan pendidikan dan penilitian.

Rawat jalan adalah pelayanan medis kepada seorang pasien untuk tujuan observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi, dan pelayanan kesehatan lainnya, tanpa mengharuskan pasien tersebut dirawat inap. Keuntungannya, pasien tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menginap (opname).

(http://id.wikipedia.org/wiki/Rawat_jalan)

2.4.5 Rawat Inap

(21)

pasien dirawat. Ruangan ini dulunya sering hanya berupa bangsal yang dihuni oleh banyak orang sekaligus. Saat ini, ruang rawat inap di banyak rumah sakit sudah sangat mirip dengan kamar-kamar hotel. Pasien yang berobat jalan di Unit Rawat Jalan, akan mendapatkan surat rawat dari dokter yang merawatnya, bila pasien tersebut memerlukan perawatan di dalam rumah sakit, atau menginap di rumah sakit.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Rawat_inap)

2.5 Perangkat Lunak Pendukung 2.5.1 Borland Delphi 7

Borland Delphi merupakan suatu bahasa pemrograman yang memeberikan berbagai fasilitas pembuatan aplikasi visual. Keunggulan bahasa pemrograman ini terletak pada produktivitas, kualitas, pengembangan perangkat lunak, kecepatan kompailer, pola desain yang menarik serta diperkuat dengan pemrogramannya yang terstruktur. Keunggulan lain dari Delphi adalah dapat digunakan untuk merancang program aplikasi yang memiliki tampilan seperti aplikasi lain yang berbasis Windows.

(22)

2.6 Arsitektur Jaringan Komputer

Arsitektur jaringan komputer dapat diartikan sebagai kumpulan jumlah terminal komunikasi yang berada di berbagai lokasi dari satu komputer yang saling berhubungan.

2.6.1. Pengertian Jaringan Komputer

Menurut Budhi Irawan (2005:3), jaringan komunikasi komputer dapat diartikan sebagai suatu sistem yang terbentuk dari interkoneksi fasilitas-fasilitas yang dirancang untuk membawa trafik dari beragam sumber telekomunikasi dengan menggunakan peralatan-peralatan komputer.

Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer,printerdan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan hardware atau software yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, printer atau periferal yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node. Berikut merupakan ciri-ciri jaringan komputer :

1. Berbagi perangkat keras (hardware) 2. Berbagi perangkat lunak (software) 3. Berbagi saluran komunikasi (internet) 4. Berbagi data dengan mudah

(23)

2.6.2. Jenis-jenis Jaringan Komputer

Secara umum jaringan komputer dibagi atas: 1. LAN (Local Area Network)

Sejumlah komputer yang saling dihubungkan bersama di satu areal tertentu yang tidak begitu luas, seperti didalam satu kantor atau gedung. Secara garis besar terdapat dua tipe jaringan atau LAN, yaitu jaringan Peer to peer dan jaringan Client-Server. Pada jaringan Peer to peer, setiap komputer yang terhubung ke jaringan dapat bertindak baik sebagai workstastion maupun server. Sedangkan pada jaringan Client-Server, hanya satu komputer yang bertugas sebagaiserverdan komputer lain berperan sebagaiworkstation.

2. MAN (Metropolitan Area Network)

MAN pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan swasta atau umum.

3. WAN (Wide Area Network)

(24)

2.6.3. Topologi Jaringan Komputer

Topologi jaringan adalah cara pengelompokan/konfigurasi elemen-elemen dari jaringan. Beberapa topologi jaringan menurut Budhi Irawan (2005:26) : 1. Topologi Bus

Topologi ini terdiri dari satu jalur kabel utama dimana pada masing-masing ujungnya diberikan sebuah terminator

Gambar 2.1 Contoh Gambar Topologi Jaringan Bus

2. Topologi Star

Topologi model ini dirancang, yang mana setiap nodes (file server,

workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi ke jaringan melewati sebuah

concentrator.

(25)

3. Topologi Ring

Topologi ini menggunakan teknik konfigurasi yang sama dengan topologi

star, tetapi pada topologi ini terlihat bahwa jalur media transmisi menyerupai suatu lingkaran tertutup menyerupai cincin (lingkaran), sehingga diberi nama topologi bintang lingkaran ataustar-wired ring.

(26)

BAB III

OBYEK PENELITIAN

3.1 Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Cianjur. Dalam subbab ini menguraikan mengenai obyek penelitian yang meliputi sejarah singkat RSUD Cianjur, latar belakang, visi, misi, struktur organisasi, dan deskripsi tugas. Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi Peningkatan Pelayanan Rawat Inap dan Rawat Jalan.

3.1.1. Sejarah Perusahaan

Rumah Sakit Umum Cianjur merupakan Rumah Sakit Pemerintah yang berada di Kabupaten Cianjur, yang berdiri sejak tahun 1924 dan sampai saat ini telah menjadi rumah sakit kelas B Non pendidikan serta terakreditasi 12 bidang pelayanan dengan banyak prestasi yang diraih. Dalam perjalanan pengabdiannya kinerja RSUD Cianjur tidak bersifat statis tetapi selalu dinamis mengikuti perkembangan kebutuhan masyarakat dibidang pelayanan kesehatan.

(27)

Diharapkan setelah tersusunnya sejarah Rumah Sakit ini dapat membantu dan memberikan data-data yang diperlukan bagi masyarakat maupun kalangan siswa, mahasiswa yang praktek di Rumah Sakit.

1) Pengembangan Rumah Sakit

Rumah Sakit Umum Cianjur merupakan satu-satunya Rumah Sakit Pemerintah yang berada di Kabupaten Cianjur yang berdiri sejak tahun 1924, pada awalnya pendirian rumah sakit ini berlokasi di daerah Sayang Semper diperuntukan khusus untuk pasien tahanan tentara belanda, namun selanjutnya sesuai dengan perjalanan waktu, juga melayani masyarakat umum.

Pada tahun 1955 Unit pelayanan rawat inap dipisahkan didaerah Warung Jambe, sedangkan rumah sakit yang berlokasi di daerah Sayang Semper hanya untuk pelayanan operasi kecil (IGD) dan perawatannya.

Pada tahun 1960 Rumah Sakit Umum Cianjur kembali ke Sayang Semper karena gedung yang belokasi di Warung Jambe digunakan untuk Kantor Dinas Kesehatan Kota (DKK). Fasilitas RSU Cianjur yang tersedian saat itu adalah:

a. Jumlah Tempat Tidur : 80 TT

b. Satu ruangan untuk poliklinik & tindakan bedah kecil (karena kecelakan) c. 1 Ruang untuk pasien bedang pria.

d. 1 Ruang untuk pasien dalam pria kelas depan. e. 2 Ruang untuk penyakit campuran.

(28)

i. 1 Ruang untuk kamar operasi. j. 1 Ruang untuk Radiologi.

Kegiatan operasi bedah anestesi masih referral rujukan yang dimulai tahun 1975 sampai dengan 1984.

Pada tahun 1976 direncanakan relokasi RSUD Cianjur ke Jl. Dr.Muwardi dimulai dimulai dengan membangun polikklinik, hingga tahun 1982 pembangunan rumah sakit yang baru tersebut selesai dan pada tahun ini seluruh kegiatan pelayanan Rumah Sakit Cianjur dialihkan secara keseluruhan dengan 2 orang tenaga spesialis yaitu spesialis kesehatan anak dan spesialis obstretic dan gynekologi.

Pada tahun 1979 seluruh kegiatan pelayanan poliklinik Rumah Sakit Sayang Semper pindah kebangunan baru di Jl. Dr. Muwardi dengan fasilitas sebagai berikut.

a. Poliklinik Kebidanan dan KB (Pemeriksaan Oleh Bidan / Perawat). b. Poliklinik Mata (Pemeriksaan oleh paramedis terlatih).

c. Poliklinik Umum (Pemeriksaan oleh dr. Umum). d. Poliklinik Anak (Pemeriksaan oleh dr. Anak). e. Ditambah 1 Tenaga Spesialis Bedah.

(29)

yang terakreditasi untuk 5 jenis kegiatan pelayanan dari Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS). Pelayanan Administrasi dn Manajemen, Pelayanan Medis, Pelayanan Keperawatan, Pelayanan Gawat Darurat, dan Rekam Medik. Peningkatan mutu dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan hingga pada tahun 2002 RSUD Cianjur terakreditasi untuk 12 kegiatan pelayanan yakni 5 kegiatan pelayanan diatas ditambah 7 akareditasi kegiatan pelayanan tingkat lanjut yang meliputi: K3RS, Pencegahan Infeksi Nosokomial, Pelayanan Perinatal Resiko Tinggi, Pelayanan Instalasi Bedah Sentral, Pelayanan Radiologi, Pelayanan Laboratorium dan Pelayanan Farmasi.

Sejalan dengan upaya pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan setelah melalui pengkajian dan penilaian terhadap pemenuhan standar kelas Rumah Sakit oleh Departemen Kesehatan R.I pada tahun 2004, Rumah Sakit Umum Cianjur ditingkatkan kelasnya menjadi Rumah Sakit kelas B Non Pendidikan dengan 17 pelayanan spesialistik, hal ini tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor.451/Menkes/SK/IV/2004.

1) Pembangunan

a. Tahun 1979, Ruang Gandaria dan Ruang Instalasi Gizi.

b. Tahun 1980, Ruang Anggur, Ruang Apel, Ruang Laundy, Ruang Laboratorium dan Ruang Radiologi.

c. Tahun 1981, Ruang Kantor Administrasi, Ruang Aromanis, Ruang Dinas dr. Spesialis Kebidanan dan Spesialis Bedah.

d. Tahun 1982, ditambah dr. Spesialis Obgyn.

(30)

f. Tahun 1989 Gedung IPSRS, Ruang Isolasi, Gedung Obat, dan Gedung Melati Lama.

g. Tahun 1994 Gedung ICU.

h. Tahun 1996, Gedung Masjid Assyifa.

i. Tahun 2003, Gedung Koperasi, Gedung Melati, Gudang, Gedung Warois, Insinelator, Ruang Radiologi, tambahan lokal Poliklinik lantai II, Bank Darah Tahap I dan IRM.

j. Tahun 2004, Gedung IBS, Poliklinik Lantai II, dan Bank Datah Tingkat II dan Insinerator baru.

Pada tahun 1982, seluruh kegiatan di Rumah Sakit Sayang Semper pindah ke lokasi di Jl. Dr. Muwardi dan dilanjutkan dengan penambahan gedung antara lain:

a. Tahun 1982, Ruang Delima, Ruang kamar jenazah dan Ruang IPSRS. b. Tahun 1963, Ruang Arben, Ruang UGD, Rumah Dinas Spesialis Dalam,

Farmasi dan bak penampungan air.

c. Tahun 1984, Rumah Dinas dr. Spesialis Anak dan dr. Spesialis Dalam.

3.1.2. Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Cianjur A. Visi Rumah Sakit Umum Cianjur

Terwujudnya pelayanan kesehatan yang prima berstandar ISO 9000:2000 menuju Cianjur lebih cerdas, sehat, seahtera, dan berakhlakul karimah.

B. Misi Rumah Sakit Umum Cianjur

(31)

3. Mengembangkan manajemen operasional RS.

4. Memantapakan standarisasi pelayanan berdasarkan ISO 9000:2000 versi Tahun 2000.

5. Meningkatkan kepuasan pengguna jasa, penyelengga dan pemilik RS.

3.1.3. Struktur Organisasi Rumah Sakit

(32)
(33)

3.1.4 Deskripsi Tugas

Menurut Peraturan Bupati Cianjur Nomor 20 Tahun 2009 tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unit Organisasi di Lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Cianjur, memutuskan:

1. Direktur

Direktur mempunyai tugas membantu bupati dalam menyelenggarakan sebagian tugas pemerintah daerah dibidang pelayanan kesehatan yang meliputi upaya penyembuhan, pemulihan, pencegahan, dan peningkatan kesehatan, pelayanan rujukan serta memimpin, megkoordinasikan seluruh kegiatan RSUD sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Wakil Direktur Bidang Administrasi dan Keuangan

Wakil Direktur Bidang Administrasi dan Keuangan mempunyai tugas membantu Direktur di bidang pengolahan administrasi umum, hubungan masyarakat, kepegawaian, perlengkapan, keuangan, program dan rekam medik serta memimpin, mengkoordinasikan seluruh kegiatan Bagian Tata Usaha, Bagian Keuangan, Bagian Proram dan Rekam Medik sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Untuk menyelenggarakan fungsinya Wakil Direktur Bidang Administrasi dan Keuangan membawahkan:

a. Bidang Tata Usaha

(34)

keuangan sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Untuk menyelenggarakan fungsinya Bidang Tata Usaha, membawahkan: 1) Sub Bidang Umum dan Hubungan Masyarakat, mempunyai tugas:

a. Melakukan penyusunan rencana program dan kegiatan Sub Bidang Umum dan Hubungan Masyarakat sesuai dengan program dan kegiatan Bidang Tata Usaha;

b. Melakukan persiapan bahan koordianasi perumusan kebijakan teknis operasional dibidang administrasi dan ketatausahaan, kearsipan, urusan rumah tangga, dan hubungan masyarakat sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku; c. Melakukan pelayanan teknis operasional dibidang administrasi umum

dan ketatausahaan, kearsipan, urusan rumah tangga, dan hubungan masyarakat sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan prundang-undangan yang berlaku;

d. Melakukan pemeliharaan ketentraman, ketertiban kebersihan gedung dan dan taman RSUD.

e. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Tatat Usaha sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku;

(35)

2) Sub Bidang Kepegawaian, mempunyai tugas:

a. Melakukan penyusunan rencana program dan kegiatan Sub Bidang Kepegawaian sesuai dengan program dan kegiatan Bidang Tata Usaha sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b. Melakukan penyiapan bahan koordinasi perumusan kebijakan teknis operasional pengelolaan administrasi kepegawaian;

c. Melakukan penyiapan bahan koordinasi pembinaan kepegawaian sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku;

d. Melakukan pengelolaan dan penyiapan bahan reperensi, ketentuan, dan/atau peraturan perundang-undangan yang terkait dengan bidang tugas Sub Bidang Kepegawaian.

e. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Tata Usaha sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku;

f. Melakukan evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan Sub Bidang Kepegawaian sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3) Sub Bidang Perlengkapan, mempunyai tugas:

(36)

b. Melakukan penyiapan bahan koordinasi perumusan kebijakan teknis pengelolaan administrasi dan pemeliharaan perlengkapan sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku;

c. Melakukan pengelolaan dan penyiapan bahan reperensi, ketentuan dan/tentu peraturan perundang-undangan yang terkait dengan bidang tugas Sub Bidang Perlengkapan;

d. Melakukan pengelolaan dan pemeliharaan peralatan sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku; e. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Tata Usaha

sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku;

f. Melakukan evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan Sub Bidang Perlengkapan sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b. Bidang Program dan Rekam Medik

(37)

Untuk menyelenggarakan fungsinya Bidang Program dan Rekam Medik, membawahkan:

1) Sub Bidang Data dan Rekam Medik, mempunyai tugas:

a. Melakukan penyusunan rencana program, kegiatan Sub Bidang Data dan Rekam Medik sesuai dengan program dan kegiatan Bidang Program dan Rekam Medik sesuai ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b. Melakukan penyiapan bahan koordinasi perumusan kebijakan teknis operasional dibidang pengumpulan, pengolahan data dan rekam medik sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku;

c. Melakukan pengolahan dan penyiapan bahan reperensi, ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang terkait dengan bidang tugas Sub Bagian Data dan Rekam Medik;

d. Melakukan pengolahan data dan rekam medik sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku;

e. Melakukan pelayanan di bidang data dan rekam medik sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku; f. Melaksanakan pengelolaan dan penyiapan bahan reperensi, ketentuan

(38)

g. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Program dan Rekam Medik sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku;

h. Melakukan evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan Sub Bidang Data dan Rekam Medik sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2) Sub Bidang Penyusunan Program, mempunyai tugas:

a. Melakukan penyusunan rencana program, kegiatan Sub Bidang Penyusunan Program sesuai dengan program dan kegiatan Bidang Program dan Rekam Medik sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b. Melakukan penyiapan bahan kordinasi perumusan kebijakan teknis operasional dibidang penyusunan program sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku;

c. Melakukan pengelolaan dan penyiapan bahan reperensi, ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang terkait dengan bidang tugas Sub Bagian Penyusunan Program;

d. Melakukan pengelolaan data program/kegiatan RSUD sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku; e. Melakukan pelayanan informasi data program dan kegiatan RSUD

(39)

f. Melaksanakan penyusunan program dan kegiatan RSUD;

g. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Program dan Rekam Medik sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku;

h. Melakukan evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan Sub Bidang Penyusunan Program sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3) Sub Bidang Monitoring dan Evaluasi, mempunyai tugas:

a. Melakukan penyusunan rencana program, kegiatan Sub Bidang Monitoring dan Evaluasi sesuai dengan program dan kegiatan Bidang Program dan Rekam Medik;

b. Melakukan penyiapan bahan kordinasi perumusan kebijakan teknis operasional dibidang monitoring dan evaluasi program/kegiatan RSUD sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku;

c. Melakukan pengelolaan dan penyiapan bahan reperensi, ketentauan dan/atau peraturan perundang-undangan yang terkait dengan bidang tugas Sub Bagian Monitoring dan Evaluasi;

(40)

e. Melakukan koordinasi penyusunan evaluasi program/kegiatan RSUD sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku;

f. Melaksanakan penyusunan evaluasi program dan kegiatan RSUD sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku;

g. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Program dan Rekam Medik sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku;

h. Melakukan evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan Sub Bidang Monitoring dan Evaluasi sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Bidang Keuangan

Bidang Keuangan, mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan keuangan RSUD sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Untuk menyelenggarakan fungsinya Bidang Keuangan, membawahkan: 1) Sub Bidang Anggaran, mempunyai tugas:

(41)

b. Melakukan penyiapan bahan koordinasi perumusan kebijakan teknis operasional dibidang penyusunan anggaaran RSUD sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku; c. Melakukan pengelolaan dan penyiapan bahan reperensi, ketentuan

dan/atau peraturan perundang-undangan yang terkait dengan bidang tugas Sub Bidang Anggaran;

d. Melakukan koordinasi penyusunan anggaran RSUD sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku; e. Melakukan penyusunan evaluasi pelaksanaan rencana pendapatan dan

belanja RSUD dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku;

f. Melakukan koordinasi penyusunan rencana belanja RSUD dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku; g. Melaksanakan pengelolaan dan penyiapan bahan reperensi, ketentuan

dan/atau peraturan perundang-undangan yang terkait dengan bidang tugas Sub Bidang Anggaran;

h. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Keuangan sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku;

i. Melakukan evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiata Sub Bidang Anggaran sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(42)

a. Melakukan penyusunan rencana program, kegiatan Sub Bidang Perbendaharaan sesuai dengan program dan kegiatan Bidang Keuangan;

b. Melakukan penyiapan bahan koordinasi perumusan kebijakan teknis operasional dibidang perbendaharaan sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku;

c. Melakukan pengelolaan dan penyiapan bahan reperensi, ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang terkait dengan bidang tugas Sub Bidang Perbendaharaan;

d. Melakukan pelayanan perbendaharaan sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku;

e. Melakukan koordinasi penyusunan evaluasi rencana pendapatan dan belanja RSUD sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku;

f. Melaksanakan pengelolaan dan penyiapan bahan reperensi, ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang terkait dengan bidang tugas Sub Bidang Perbendaharan;

g. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Keuangan sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku;

(43)

3) Sub Bidang Verifikasi, mempunyai tugas:

a. Melakukan penyusunan rencana program, kegiatan Sub Bidang Verifikasi dan Akuntansi sesuai dengan program dan kegiatan Bidang Keuangan;

b. Melakukan penyiapan bahan koordinasi perumusan kebijakan teknis operasional dibidang verifikasi dan akuntansi keuangan RSUD sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku;

c. Melakukan pengelolaan dan penyiapan bahan reperensi, ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang terkait dengan bidang tugas Sub Bidang Verifikasi dan Akuntansi;

d. Melakukan verifikasi dan pengelolaan Akuntansi keuangan RSUD sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku;

e. Melakukan koordinasi penyusunan neraca keuangan RSUD sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku;

f. Melaksanakan pengelolaan dan penyiapan bahan reperensi, ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang terkait dengan bidang tugas Sub Bidang Verifikasi dan Akutansi;

(44)

h. Melakukan evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan Sub Bidang Verifikasi dan Akuntansi sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku;

3. Wakil Direktur Bidang Pelayanan

Wakil Direktur Bidang Pelayanan mempunyai tugas membantu Direktur dibidang pelayanan medik, keperawatan, dan peningkatan mutu tenaga keperawatan dan medik serta melakukan penelitian dan pengembangan pelayanan serta memimpin mengkoordinasikan seluruh kegiatan Bidang Medik, Bidang Keperawatan, Bidang Pengembangan sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Untuk menyelenggarakan fungsinya Wakil Direktur Bidang Pelayanan, membawahkan:

a. Bidang Medik

Bidang Medik, mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan pelayanan medik, penunjang, dan pengembang pelayanan Medik sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Untuk menyelenggarakan fungsinya Bidang Medik, membawahkan: 1) Sub Bidang Pelayanan Medik, mempunyai tugas:

(45)

b. Melakukan penyiapan bahan koordinasi perumusan kebijakan teknis pelayanan medik sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku;

c. Melakukan pengelolaan dan penyiapan bahan reperensi, ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang terkait dengan bidang tugas Sub Bidang Pelayanan Medik;

d. Melakukan pelayanan medik sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku;

e. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Medik sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku;

f. Melakukan evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan Sub Bidang Pelayanan Medik sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2) Sub Bidang Penunjang Medik, mempnyai tugas :

a. Melakukan penyusunan rencana program dan kegiatan Sub Bidang Penunjang Medik sesuai dengan program dan kegiatan Bidang Medik. b. Melakukan penyiapan bahan koordinasi perumusan kebijakan teknis

penunjang medik sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(46)

d. Melakukan pelayanan penunjang medik sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

e. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Medik sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

f. Melakukan evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan Sub Bidang Penunjang Medik sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3) Sub Bidang Pengembangan Pelayanan Medik, mempunyai tugas :

a. Melakukan penyusunan rencana program dan kegiatan Sub Bidang Pengembangan Pelayanan Medik sesuai dengan program dan kegiatan Bidang Medik.

b. Melakukan penyiapan bahan koordinasi perumusan kebijakan teknis pengembangan pelayanan medik sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Melakukan pengolahan dan penyiapan bahan reperensi, ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang terkait dengan bidang tugas Sub Bidang Pengembangan Pelayanan Medik.

(47)

e. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Medik sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

f. Melakukan evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan Sub Bidang Pengembangan Pelayanan Medik sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Bagian Keperawatan

Bidang Keperawatan mempunyai tugas melaksanakan pelayanan keperawatan, pembinaan etika dan mutu keperawatan sesuai dengan ketentuan dan/atau peratura perundang-undangan yang berlaku:

1) Sub Bidang Etika dan Mutu Keperawatan, mempunyai tugas :

a. Melakukan penyusunan rencana program dan kegiatan Sub Bidang Etika dan Keperawatan sesuai dengan program dan kegiatan Bidang Etika.

b. Melakukan penyiapan bahan koordinasi perumusan kebijakan teknis pembinaan etika dan mutu keperawatan sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Melakukan pengelolaan dan penyiapan bahan reperensi, ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang terkait dengan bidang tugas Sub Bidang Etika dan Mutu Keperawatan.

(48)

e. Melakukan penyusunan standar operasional pelayanan keperawatan sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

f. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Keperawatan sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

g. Melakukan evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan Sub Bidang Keperawatan sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2) Sub Bidang Asuhan Keperawatan, mempunyai tugas :

a. Melakukan penyusunan rencana program dan kegiatan Sub Bidang Asuhan Keperawatan sesuai dengan program dan Kegiatan Bidang Keperwatan.

b. Melakukan penyiapan bahan koordinasi perumusan kebijakan teknis pelayanan asuha keperawatan sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Melakukan pengolahan dan penyiapan bahan reperensi, ketentuan dan/atau peraturan dan perundang-undangan yang terkait dengan bidang tugas Sub Bidang Asuhan Keperawatan.

(49)

e. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Keperawatan sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

f. Melakukan evaluasi dan laporan kegiatan Sub Bidang Keperwatan sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Bidang Pengembangan

Bidang Pengembangan mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pengembangan pelayanan RSUD, dan melaksanakan pendidikan dan pelatihan teknis tenaga keperawatan dan medik sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Untuk menyelenggarakan fungsinya Bidang Pengembangan, membawahkan :

1) Sub Bidang Penelitia dan Pengembangan, mempunyai tugas :

a. Melakukan penyusunan rencana program dan kegiatan Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan sesuai dengan program dan kegiatan Bidang Pengembangan.

(50)

c. Melakukan pengolahan dan penyiapan bahan reperensi, ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang terkait dengan bidang tugas Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan.

d. Melakukan penelitian pengembangan pelayanan RSUD sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. e. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang

Pengembangan sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

f. Melakukan evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan Sub Bidang Penelitian dan Penegmbangan sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2) Sub Bidang Peningkatan Mutu Tenaga Keperawatan dan Medikt, mempunyai tugas :

a. Melakukan penyusunan rencana program dan kegiatan Sub Bidang Peningkatan Mutu Kerperawatan dan Medik sesuai dengan program dan kegiatan Bidang Pengembangan.

b. Melakukan penyimpanan bahan koordinasi perumusan kebijakan teknis operasional penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan teknis keperawatan dan medis sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(51)

d. Melakukan penyiapan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan teknis keperawatan dan medis sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

e. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengembangan sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

f. Melakukan evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan Sub Bidang Peningkatan Mutu Tenaga Keperawatan dan Medik sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. UPT

Untuk melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional daa/atau kegiatan teknis penunjang pada RSUD dibentu UPT.

3.2 Metode Penelitian

(52)

3.2.1. Desain Penelitian

Adapun metode atau desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini merupakan penelitian yang berusaha melihat kebenaran-kebenaran atau membenarkan kebenaran, dengan berusaha memperoleh data dari fakta-fakta yang tampak sebagaimana keadaan sebenarnya. Sedangkan untuk teknik pengumpulan data, penulis menggunakan dua metode yaitu wawancara bebas terpimpin dan observasi non partisipan.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Jenis dan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.2.2.1 Jenis Data Primer

Dalam penelitian yang dilakukan jenis data yang digunakan ada dua yaitu: Primer yaitu jenis data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber data utama. Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer, penulis harus mengumpulkannya secara langsung. Teknik pengumpulan data primer antara lain:

1. Observasi

(53)

Dalam penelitian tentang sistem informasi akademik, objek-objek yang diobservasi adalah bagian pendaftaran, pemeriksaan pasien, dan bagian rekam medis maupun pihak-pihak lain yang ada kaitannya dengan sistem informasi peningkatan pelayanan rawat inap dan rawat jalan menggunakan barcode. Hal-hal yang akan diamati diantaranya adalah aktifitas-aktifitas pelayanan pasien dari mulai pendaftaran hingga pemeriksaan medis, serta pengolahan data pasien berobat.

Jenis dan macam data yang dikumpulkan dengan metode ini diantaranya adalah data pendaftaran dan registrasi, data pasien, data dokter, data rekam medis, dan data-data lain yang berhubungan dengan kegiatan pelayanan rawat inap dan rawat jalan.

2. Wawancara

Metode ini dilakukan kepada narasumber-narasumber ataupun para ahli terkait bahasan masalah yang penulis ambil untuk penelitian dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mendukung perumusan permasalahan. Dari hasil wawancara dapat digambarkan kondisi sistem secara umum. Dalam hal ini, proses wawancara dilakukan kepada kepala bagian pelayanan RSUD Kelas B Cianjur, staff bagian pendaftaran, dan kepala bagian rekam medik.

3.2.2.2 Jenis Data Skunder

(54)

Kelas B Cianjur, Struktur Organisasi, serta dokumen yang berkaitan dengan objek penelitian.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Dalam sub bab ini akan dijelaskan mengenai metode pendekatan sistem, metode pengembangan sistem, dan alat bantu analisis dan perancangan.

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang digunakan oleh penulis adalah pendekatan terstruktur. Terdapat beberapa alasan penulis menggunakan pendekatan terstruktur diantaranya adalah mudah dipahami dan mudah digunakan artinya metode ini mudah dimengerti.

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

(55)

System Engineering

Analysis

Design

Coding

Testing

Maintenance

Gambar 3.2 Model Waterfall

Tahap-tahapannya sebagai berikut :

1. Rekayasa Sistem (Sistem Engineering)

Adalah tahap kegiatan untuk mempelajari dan menganalisa kebutuhan sistem, data yang mengalir dan perangkat penunjang software, hardware, dan brainware.

2. Analisis (Analysis)

Tahap menentukan apakah kegiatan dari sistem engineering dapat diimplementasikan menjadi sebuah sistem informasi atau tidak dan menentukan prosedur-prosedur yang bekerja.

3. Desain (Design)

(56)

4. Pengkodean (Coding)

Kegiatan mengimplementasikan hasil dari perancangan perangkat lunak kedalan kode program yang bisa dimengerti oleh bahasa mesin.

5. Pegujian (Testing)

Tahap yang memfokuskan pada logika internal dari peragkat lunak, fungsi ekternal dan mecari segala keungkinan kesalahan memeriksa apakah input telah sesuai dengan hasil yang dinginkan setelah diproses.

6. Pemeliharaan (Maintanace)

Tahap kegiatan untuk memelihara perangkat lunak yang sudah dibuat, pemeliharaan tersebut dilakukan agar kebutuhan program dapat terjaga seperti validasi data.

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan 1). Flow Map

Flow Map atau diagram aliran dokumen merupakan aliran data berbentuk dokumen atau formulir didalam suatu sistem informasi yang merupakan suatu aktivitas yang saling terkait dalam hubungannya dengan kebutuhan data dan informasi

2). Diagram Konteks

(57)

garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boeh ada store dalam diagram konteks.

3). Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) merupakan peralatan yang berfungsi untuk menggambarkan secara rinci mengenai sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu proses ke proses lain dengan menunjukkan dari dan ke mana data mengalir serta penyimpanannya. Data flow diagram

berfungsi untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang dikembangkan secara logika dengan mempertimbangkan lingkungan fisik, dimana data tersebut mengalir dan menuliskan informasi.

4). Kamus Data

Kamus data sering disebut juga dengan sistem data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat didefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Pada tahap analisis, kamus data digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem yang tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem.

(58)

5). Normalisasi

Proses normalisasi merupakan metode yang formal / standard dalam mengidentifikasi dasar relasi bagi primary keynya (atau candidate key dalam kasus BCNF), dan defendensi fungsional diantara atribut-atribut dari relasi tersebut. Normalisasi akan membantu perancang basisdata dengan menyediakan suatu ujicoba yang berurut yang dapat diimplementasikan pada hubungan individu, skema relasi dapat dinormalisasi ke dalam bentuk yang lebih spesifik untuk menghindari terjadinya error atau inkonsistensi data.

1) Bentuk tidak Normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpilkan apa adanya sesuai dengan keadaan.

2) Bentuk Normal Kesatu

Bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam flat file (file datar/rata), data dibentuk dalam suatu record demi record dan nilai dari field berupa data yang terpecah-pecah. Tidak ada set atribut yang berulang atau atribut bernilai ganda (Multivalue). Tiap field hanya satu pengertian, bukan merupakan kumpulan kata yang mempunyai arti mendua, hanya satu arti saja dan juga bukanlah pecahan kata-kata sehingga artinya lain.

(59)

Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria untuk bentuk normal kesatu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama atau primary key. Sehingga membentuk normal kedua haruslah sudah ditentukan kunci field. Kunci field haruslah unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.

4) Bentuk Normal Ketiga

Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak punya hubungan yang transitif. Dengan kata lain, setiap atribut bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key dan pada primary key secara menyeluruh.

6). Tabel Relasi

Tabel relasi adalah suatu perangkat yang digunakan untuk menggambarkan respresentatif dan data dari hubungan antar tabel secara fisik dan nyata terjadi pada sistem infomasi.

7). ERD (Entity Relationship Diagram)

(60)

3.2.4 Pengujian Perangkat Lunak (Software)

Pengujian perangkat lunak (software) adalah proses untuk memastikan apakah semua fungsi sistem bekerja dengan baik, dan mencari apakah masih ada kesalahan pada sistem.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pengujian software menggunakan metode black-box testing. Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental/pokok sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Pendekatan ini biasanya dilakukan oleh penguji yang tidak ikut serta dalam pengkodean software.

(61)

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1 Analisis Sistem yang Berjalan

Analisis sistem menurut [Susanto] yaitu, studi tentang sistem bisnis yang sedang berjalan dan permasalahannnya, menentukan kebutuhan aktivitas bisnis dan permintaan-permintaan pemakai sistem dan melakukan evaluasi terhadap berbagai alternatif solusi.

Analisis sistem dimaksudkan sebagai pemecahan masalah yang bertujuan untuk mengembangkan sistem informasi yang ada sesuai dengan kebutuhan sistem yang diperlukan oleh pengguna sistem, serta menentukan kelemahan-kelemahan dari prosedur dan metode pada sistem yang digunakan.

Dalam analisis sistem ini akan dibahas mengenai analsis dokumen

(document analys), analisis prosedure (procedure analys), dan evaluasi sistem

yang sedang berjalan pada Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B Cianjur. 4.1.1 Analisis Dokumen

Analisis dokumen digunakan untuk mengetahui dokumen-dokumen yang dipakai dalam suatau perusahaan atau instasnsi. Selain itu, analisis dokumen juga digunakan untuk mengetahui secara jelas dokumen-dokumen apa saja dan fungsi dari dokumen yang digunakan pada Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B Cianjur.

(62)

Informasi Pelayanan Rawan Jalan dan Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B Cianjur, adalah sebagai berikut :

1 Nama : Kartu Pasien

Fungsi : Sebagai alat registrasi pasien Aliran : Dari pasien ke bagian pendaftaran Atribut : no_cm, nama pasien, alamat pasien 2 Nama : Formulir Rawat Jalan

Fungsi : Digunakan untuk memasukan data hasil pemeriksaan pasien rawat jalan

Aliran : Dari bag. pendaftaran ke bag. pemeriksaan ke bag. Pendaftaran

Atribut : no_cm, nama_lengkap, umur, pekerjaan, alamat, diagnosa_penyakit,

3 Nama : Formulir pasien rawat inap

Fungsi : Digunakan untuk mendata paien yang berobat rawat inap

Aliran : Dari bagian pendaftaran ke bag. perawatan

Atribut : no_cm, no_registrasi, nama_pasien, tanggal_lahir, umur, agama, pekerjaan, alamat, status, nama penanggung, ruang, kelas, diagnosa_awal, diagnosa_akhir, tgl_masuk, tgl_keluar.

4 Nama : Formulir anamnese

(63)

pasien

Aliran : Bagian Perawatan

Atribut : Nama_pasien,umur, no_cm, tanggal_pemeriksaan, ruang, kelas, diagnosa, pemeriksaan_fisik.

5 Nama : Formulir catatan pemberian obat

Fungsi : Digunakan untuk mencatat pemberian obat yang diberikan perawat selama pasien dirawat

Aliran : Bag. Perawatan

Atribut : nama_pasien, umur, ruang, kelas, no_cm, no_registrasi, nama_dan_jenis_obat, dosis, tgl_pemberian_obat

6 Nama : Formulir perkembangan pasien

Fungsi : Digunakan untuk mencatat perkembangan kondisi pasien setiap dilakukan pemeriksaan

Aliran : Bag. Perawatan

Atribut : no_cm, nama_pasien, diagnosa, ruang, umur, no_registrasi

7 Nama : Formulir ringkasan keluar

Fungsi : Digunakan untuk mencatat data hasil pasien selama perawatan ketika pasien sembuh atau keluar dari rumah sakit.

Aliran : Bag. Perawatan

(64)

tanggal_pemeriksaan, ruang, kelas, diagnosa, pemeriksaan_fisik.

4.1.2 Analisis Prosedur yang sedang Berjalan

Analisis prosedur digunakan dalam penganalisaan terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada pelayanan pasien rawat jalan dan rawat inap oleh Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B Cianjur. Adapun prosedur pelayanan pasien rawat jalan dan rawat inap yang sedang berjalan saat ini adalah :

1. Analisis prosedur pelayanan rawat jalan yang sedang berjalan. a. Pasien melakukan pendaftaran.

b. Pasien memberikan data berupa KTP / KK kepada petugas bagian pendaftaran tanpa harus mengisi formulir, untuk melakukan pendaftaran baru.

c. Selanjutnya petugas bagian pendaftaran menginputkan data pasien yang melakukan pendaftaran pasien baru. Setelah data pendaftaran terisi semua dan tersimpan. Petugas bagian pendaftaran mencetak kartu pasien.

d. Selanjutnya petugas bagian pendaftaran menginputkan data pendaftaran pasien yang akan berobat rawat jalan.

e. Bila pasien yang telah terdaftar (lama), hanya memberikan kartu pasien yang dimiliki kepada petugas bagian pendaftaran, untuk melakukan pendaftaran rawat jalan guna menunjukan bahwa pasien terdaftar pada rumah sakit tersebut sehingga tanpa harus mendaftar pasien baru lagi. f. Setelah melakukan pendaftaran berobat rawat jalan pasien tunggu yang

(65)

g. Petugas atau pegawai bagian pendaftaran mencari dokumen rekam medik pasien terlebih dahulu dirak-rak penyimpanan untuk kemudian di beri nomor antria sesuai dengan nomor yang didapat oleh pasien dan diantarkan ke ruang poliklinik dimana pasien daftar berobat.

h. Setelah dokumen rekam medik sampai dipoliklinik perawat memanggil pasien seusai dengan urutan nomor yang tertera pada dokumen rekam medik pasien.

i. Pemanggilan pasien dilakukan bersamaan dengan di berikannya dokumen rekam medik kepada dokter oleh perawat. Kemudian pasien diperiksa oleh dokter yang bertugas.

j. Selesai pemeriksaan dokter memberikan resep obat kepada pasien dan mencatat hasil pemeriksaan pada dokumen rekam medik yang tersedia. k. Ketika semua pemeriksaan pasien telah selesai, dokumen rekam medik

yang telah terisi dibawa ke bagian pendaftaan untuk disimpan dirak-rak penyimpanan.

2. Analisis prosedur pelayanan rawat inap yang sedang berjalan.

a. Pasien terlebih dahulu diperiksa oleh dokter, setelah hasil pemeriksaan dan dokter menganjurkan untuk dirawat maka dokter memberikan rujukan rawat inap. Selanjutnya penanggung jawab / penjamin mewakili pasien untuk melakukan pendaftaran.

(66)

c. Apabila pasien belum memiliki kartu pasien maka pasien akan melakukan pendaftaran pasien baru ke petugas bagian pendaftaran.

d. Kartu diberikan kepada pasien dan petugas bagian pendaftaran menginputkan data daftar berobat rawat inap.

e. Pasien dibawa ke ruang perawatan sesuai dengan data pendaftaran pasien rawat inap. Selanjutnya dokter memeriksa pasien dan menuliskan anamnese pada dokumen rekam medik. dokumen rekam medik pasien rawat inap yang telah terisi hasil pemeriksaan oleh dokter selanjutnya diberikan ke bagian perawatan.

f. Selanjutnya bagian perawatan melakukan perawatan terhadap pasien secara intensif, hingga kondisi pasien sembuh. Setiap pemeriksaan dan tindakan perawatan dicatat dalam dokumen rekam medik rawat inap. g. Setelah pasien dinyatakan sembuh oleh dokter, selanjutnya dokter

(67)

4.1.2.2 Flowmap Sistem yang Berjalan

Flowmap Sistem Pelayanan Rawat Jalan yang berjalan

Direktur

Kartu pasien Kartu pasien

Input data berobat

(68)

Gambar 4.2 Flowmap Sistem Pelayanan Rawat Inap yang berjalan

4.1.2.3 Diagram Konteks

(69)

Gambar 4.3 Diagram Konteks Sistem yang berjalan

Diagram konteks sistem informasi pelayanan rawat jalan dan rawat inap pada RSUD Kelas B Cianjur diatas memperlihatkan interaksi sistem informasi rawat inap dan rawat jalan dengan lingkungan dimana sistem tersebut ditempatkan. Melalui diagram konteks diatas dapat diketahui bahwa ada beberapa entitas luar yang berhubungan dengan sistem informasi rawat inap dan rawat jalan pada RSUD Kelas B Cianjur diantaranya pasien dan direktur.

4.1.2.4 Data Flow Diagram

(70)

Pasien Dt. Brobat inap dan jalan

Dt. Daftar baru

Direktur Lap. Daftar pasien baru

Lap. Kunj. Pasien rawat jalan Lap. Kunj. Pasien rawat inap

Gambar 4.4 DFD Level Nol sistem yang berjalan

4.1.3 Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan

(71)

1. Data rekam medik yang masih dalam bentuk dokumen, mudah terjadi kerusakan dan penumpukan dokumen.

2. Dokumen rekam medik yang rusak dapat menambah anggaran pengeluaran untuk pencetakan kembali dokumen rekam medik.

Dengan dirancangnya Sistem Informasi Pelayanan Rawat Jalan dan Rawat Inap di RSUD Kelas B Cianjur, diharapkan kekurangan dan kelemahan yang ada pada sistem pelayanan rawat jalan dan rawat inap dapat diminimalisasi.

4.2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan pengembangan suatu perangkat lunak dan dilakukan setelah melalui tahapan analisis serta perancangan, dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara rinci. Dalam perancangan sistem dimaksudkan untuk memberikan suatu gambaran sistem yang diusulkan dalam penyempurnaan sistem sebelumnya.

(72)

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan dari perancangan sistem ini adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada pemakai dalam pembuatan rancangan sistem yang baru untuk mengembangkan sistem lama. Sehingga diharapkan sistem yang baru dapat membantu mengatasi kekurangan yang ada dan dapat menghasikan informasi serta laporan yang cepat dan tepat di RSUD Kelas B Cianjur. Adapun sistem yang diusulkan merupakan langkah untuk mengefektifkan dan mengefisienkan sistem yang lama dengan menggunakan sistem yang baru.

4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Sistem informasi pelayanan pasien rawat jalan dan rawat inap yang dirancang ini mungkin pengembangan dari sistem sebelumnya berdasarkan analisis dan peneleitian yang dilakukan, maka penulis akan mencoba merancang sebuah sistem yang baru yang diusulkan dengan penambahan komponen sistem rekam medik pasien yang terkomputerisasi yang diharapkan dapat membatu dan memperbaiki masalah sistem yang ada.

(73)

4.2.3 Perancangan Prosedure yang Diusulkan

Perancangan prosedure yang diusulkan dapat terlihat jelas dalam bagan-bagan perancangan terkait, yakni Diagram Konteks, DFD (Data Flow Diagram) serta Kamus Data. Untuk mendapatkan gambaran awal yang lebih jelas mengenai perancangan sistem yang akan dibangun, maka terlebih dahulu penulis akan menjelaskan perancangan prosedur yang diusulkan, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Prosedur pendaftaran pasien baru.

a. Pasien melakukan pendaftaran dengan menyertakan KTP/KK, untuk melengkapi data pendaftaran pasien baru.

b. Dari data KTP/KK, petugas menginputkan data pada form pendaftaran pasien baru.

c. Setelah input data pendaftaran valid, dan data dinyatakan telah tersimpan ke dalam database RSUD Cianjur. Selanjutnya petugas mencetak kartu pasien.

d. Kartu yang telah dicetak diberikan kepada pasien. 2. Prosedur pelayanan rawat jalan yang diusulkan.

a. Pasien melakukan pendaftaran berobat rawat jalan, dengan menyertakan kartu pasien.

(74)

c. Setelah penginputan data pendaftaran valid, dan data telah tersimpan kedalam database RSUD Cianjur. Maka data pendaftaran berobat tadi akan terdaftar/tampil langsung kedalam form antrian pasien sesuai poliklinik yang dituju.

d. Pasien selanjutnya menunggu dipoliklinik yang dituju, untuk dipanggil namanya.

e. Perawat atau suster memanggil pasien sesuai dengan urutan antrian pasien yang ada diform antrian.

f. Kemudian pasien diperiksa oleh dokter, setelah dilakukan pemeriksaan dan didapat hasilnya. Dokter selanjutnya menginputkan data hasil pemeriksaan ke dalam form rekam medik rawat jalan.

g. Setelah melakukan input data hasil pemeriksaan, dokter membuat resep obat yang kemudian diberikan kepada pasien. Apabila pasien dinyatakan perlu untuk dirawat inap maka dokter akan membuat rujukan rawat inap. h. Bagian pendaftaran membuat laporan kunjungan daftar pasien baru dan

laporan kunjungan pasien rawat jalan. 3. Prosedur pelayanan rawat inap yang diusulkan.

a. Pasien melakukan registrasi berobat rawat inap, dengan menyertakan kartu pasien dan rujukan dari dokter.

(75)

c. Setelah pendaftaran registrasi berobat rawat inap valid dan data pasien tersimpan ke dalam database RSUD Cianjur.

d. Selanjutnya perawat melakukan pemeriksaan pasien secara intensif, dan menginputkan hasil pemeriksaannya ke dalam form rekam medik rawat inap.

e. Dokter membuat resep obat yang dianjurkan dalam pengobatan pasien kepada perawat.

f. Selanjutnya perawat bertangung jawab dalam perawatan pasien untuk melakukan pemeriksaan pasien dan pemberian obat dengan anjuran dari dokter secara intensif, hasil pengobatan dan pemeriksaan pasien diinputkan kedalam form rekam medik, yang nantinya akan diperiksa oleh dokter.

Gambar

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit Cianjur
Gambar 3.2 Model Waterfall
Gambar 4.1 Flowmap Sistem Rawat Jalan yang berjalan
Gambar 4.2 Flowmap Sistem Pelayanan Rawat Inap yang berjalan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jenis penelitian adalah survei yang bersifat deskripif untuk mendapatkan gambaran tingkat kepuasan pasien rawat inap terhadap pelayanan makanan di RSUD Mamuju. Variabel

Setelah dilakukan penelitian tentang analisis tingkat kepuasan pasien rawat inap di RSUD Bima provinsi NTB tahun 2016, maka dapat disimpulkan bahwa kepuasan pasien RSUD

Analisis Hubungan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan Terhadap Pelayanan Instalasi Farmasi dengan Minat Pasien Menebus Kembali Resep Obat di Instalasi Farmasi RSUD

pasien yang berkunjung di Rumah Sakit Umum Kabupaten Sragen untuk mengetahui seberapa tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan khususnya pasien yang rawat inap di

5.1 Pengaruh Mutu Pelayanan Bukti Langsung Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap di RSUD Sibuhuan Kabupaten Padang Lawas. Berdasarkah hasil pengujian regresi linear berganda

Sesungguhnya keluhan pasien dan keluarga pasien (masyarakat) seperti yang dikemukan diatas memberikan gambaran ketidakpuasan terhadap kegiatan pelayanan Rumah Sakit

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan Kualitas Pelayanan Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandan Arang Boyolali, menggunakan 5 dimensi

Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Rawat Jalan di Puskesmas Duren dan Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang Tahun 2017.. Analisis Tingkat Kepuasan