ii ffi.. F -*'.
TINJAUAT{ PUSTAT(A
Pergaruh
PendekatanPxitive
bviat*
terhadap Peringkatan
Status CIzi BalitaPergaruh
PMTBerasTumbukterladap
BadutaGil
Kuang
ARTIKEL PENELITIAN
Hubungan
Pda Asuh
Makffi cleh
lbu
Pekerja denganStatrc
GII
Badrta
diKecarmtan
Tmgkmo
Sdatan
lGfupaten
MunaEdrkasi GIzi
terhadap
Pola Konsunsi
lbu Hanil
Anenria
dalmt
tFaya
Perbaikanl(da
Hgrno$obrin di Puskesrnas Sudiang Raya tVlakmsarPergaruh
Larm
Pemanasa:ldalan
Ricefud<er
tehadap l(ardurgan Zai
Besi(Fe)dan
Totd Mkoba
|.lasi Putihlingkat
Kegrasm
Pasien Ravrat
Inap
Tefiad4
hlayanan
lVlakanan diRurrah Sakit Umum Daerafr tvlamuju Prorinsi Sudauesi Barat
Kineja
KelompokGi2
Mmyarakat
dan
Cakupandi
Posymdu
lGbupatenJerepoffo
Pergaruh
Penanb*tan
Agar-Aga tefradap
Tirpkat
Kesukaan,lGdar
Serat,dar
lndeksGikenik
Nasi PutihHr^bungan
bd/
lmqe,
Pengetahtnn Gizi
*irnbarg,
dan Aktifitas
Fislk terhadap StatusGl
Mahmisvra Politeknik Kesel'atanJayryura
Asupan Glzi
lVhko,
Penyakit lnfeksidm
StalusPertuntuhan
Anak Usia 6-7}\/rlnflrA
G*xt
Mnsyaralrat
Inrton*ria
-fh** Jcrur rrn51l rpf
Ir:<Jcrrr*sian
Corr:rY-rI*J r*rit3r l\l utriti*:rnr
DAFTAR
ISI
Volume
2,
Nomor
1,
Agustus
2012
TINJAUAN
PUSTAKA
Pengaruh Pendekatan
Posifive
Deviance Terhadap Peningkatan Status
Gizi
Balita
SittiDahlia
Pengaruh
PMT
Beras
Tumbuk Terhadap Baduta Gizi Kurang
Yuki
Meistia lndari
.{RTIKEL PENELITIAN
Hubungan Pola
Asuh
Makan
oleh
Ibu
Pekeria dengan Status
Gizi
Baduta
di
Kecamatan
Tongkuno
Selatan Kabupaten
Muna
Akhir
Purwati, Burhanuddin Bahar, Aminuddin Syam
Edukasi Gizi Terhadap Pola
Konsumsi
lbu
Hamil Anemia
dalam
Upaya
Perbaikan Kadar Hemoglobin
di
Puskesmas Sudiang
Raya
Makassar
Dhuha
ltsnanisa
Adi, Aminuddin Syam,
Sitti
Nurrochimawati
Pengaruh Lama
Pemanasan
dalam
Rrce
Cooker
Terhadap Kandungan
Zat
Besi
(Fe) dan
Total Mikroba
Nasi
Putih
Dr'esna Sari,
Saifuddin Sirajuddin, Hendrayati
Tingkat
Kepuasan Pasien Rawat lnap Terhadap Pelayanan Makanan
di
Rumah
Sakit
Umum (RSUD)
Mamuju
Provinsi
Sulawesi Barat
Emi
Mustafa, Veni Hadju,Nurhaedar Diafar
Kinerja
Kelompok
Gizi
Masyarakat
dan
Gakupan
di
Posyandu
Kabupaten Jeneponto
Jasmawaty
Pengaruh Penambahan
Agar-Agar
Terhadap
Tingkat
Kesukaan, Kadar
Serat,
dan lndeks Glikemik
Nasi
Putih
Ratnawati, Burhanuddin Bahar, Saifuddin Siraiuddin
Hubungan
Body
lmage,
Pengetahuan
Gizi
Seimbang,
dan
Aktifitas
Fisik Terhadap Status Gizi Mahasiswa
Politeknik
Kesehatan
Jayapura
F,lerinta
Sada,
Veni
Hadju, Djunaedi M. Dachlan
Asupan Gizi
Makro,
Penyakit lnfeksi dan Status
Pertumbuhan
Anak
Usia 6-7
Tahun
di
Kawasan
Pembuangan
Akhir
Sampah Makassar
Resfy Ryadinency,
Veni
Hadiu, Aminuddin Syam
o 11 17
22
38
44
27
33
49
Artikel
Penelitian
TINGKAT
KEPUASANPASIEN RAWAT
INAP TERHADAP
PELAYANAN
MAKANAN DI RUMAH
SAKIT
UMUM
(RSUD)
MAMUIU
PROWNSI
SULAWESI BARAT
INPATIENT
SATISFACION LEWLTOWARD EOOD
SERI/ICES
IN
MAMUIU
GENERAL
HOSPITAL
WEST
SULAWESI PROWNCE
Erni Mus t afa*' 1' 2, Veni Hadj u2, Nurh aedar Jafay'
*E-mail : ernimustafa@ymail.com
'RSUD Mamuju, Sulawesi Barat
'Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, Makassar
Abstract
A
good food servicein
hospitalsis
strongly influenced by the qualrtyof all
food service component. The IruIposeof
this
study wasto
determine the satisfaction level overviewof
patients hospitalizedfor
food service at the General Hospital (Hospital) Mamuju West Sulawesi province. This typeof
research was a descriptive survey. The population was all employees in the planning and finance, all employees who workin
nutrition
and installationof
inpatientsin
hospitals Mamuju.The
samples werein
the
planningof
manpower and finance, food and labor organizers. Sampling was done by purposive sampling. Data on the firnding/
budget and personnel aswell
as the processof
food obtained through observationsby
using a checklist and interviews. Data nutritional value of food obtained by calculating the nutritional value of foodserved in hospitals. While data on the level of patient satisfaction was obtained through a questionnaire. The secondary data includes hospital general data, obtained
in
the
administration.Data
charucteristicsof
respondents, organizing food, and patient satisfaction that have been collected, then processed manually and
by using SPSS. Data for the nutritional value
of
foods processed manually using the programNutri
2008.Presentation of data was done in the form of distributions and percentages. The results showed the budget
/
expenditure
of
funds
obtainedfrom the
patient'sfood
budget funds
with a
total
budget
of
2012 Rp.787.931.050. Average nutritional value of foods served are low. lnpatient satisfaction level classesI, II,
Itr
to
the appearanceof
food: the menuin
the morning and at night there wasnot
satisfied (<3)with
a medianof
2.0. While the lunch menufor
the food portion size and shape at the levelof
satisfaction()
3)with
a
medianof
3.0.While the level
of
patient satisfactionat the
tasteof
food
(temperature) menu breakfast, lunch and dinner thereon a
levelnot
satisfied(<3) fine rice,
sideof
animal, vegetable andvegetable. Suggested the need for additional personnel in the installation of
nukition
and budget for patient food costs, so the nutritional value of meals provided for patients, in addition to the need to set a standard inthe nutritional value of food a day, and food quality standards.
Keywords: inpatient satisfaction, food services, hospitals Mamuju.
Pendahuluan
Rumah sakit merupakan suatu tempat atau sarana
yang
menyelenggarakankegiatan
peiayanankesehatan. S eiaras dengan perkembangan penyakit,
tuntutan
terhadap pemakai
jasa
pelayanan kesehatan terhadap kualitas pelayanan kesehatanrumah sakit telah menjadi masaiah mendasar yang dihadapi sebagian besar rumah sakit.l
Pelayanan
gizi
rumah sakit, khususnyadi
ruangrawat
inap
mempunyai
kegiatan,
afitara
iainmenyajikan makanan
kepada pasien
yangberlujuan
untuk
penyembuhandan
pemulihan kesehatan pasien. Pasien yang dirawatdi
rumahMedia Gizi
Masyarakat Indonesia, Yol.2, No.L,Agustus
2012:27-32sakit berarti memisahkan
diri
dari kebiasaan hidup sehari-hari terutama dalam hal makan, bukan sajajenis
makananyang
disajikan, tetapijuga
caramakanan dihidangkan, tempat,
waktu,
rasa, danbesar
porsi
makanan.2Hasil
penelitian
yangdilakukan
di
RS
di
DKI
Jakarta terhadap 797pasien yang penyakitnya tidak berat, 43,2Yo pasien
menyatakan pendapahrya
kurang
baik
terhadapmutu
makananyang
disajikan
(meliputi
aspeknrp4
besarporsi,
rasa,
keempukan,dan
suhumakanan).3 Berdasarkan hasil penelitiana, terdapat
l,syo
pasien
menyatakantidak
puas,
l7,75oh menyatakan kurang puas, dan 81,5o/o menyatakanpuas
terhadap
warna
makanan.
Dari
tekstur makanan yang disajikan, sebanyak27,270
pasienme,nyatakan
kurang
puas.
l6,3oh
pasien menyatakan kurang puas terhadap porsi makanan,utamanya
sayur
yang
porsinya
terlalu
sedikit, sementaranasi terlalu
banyaL, sehingga pasientidak
mampu
menghabiskan. Sementara itu,penilaian
terhadap
bentuk makanan,
l3,64yopasien menyatakan kurang puas.
Pe,nelitian
awal
yang dilakukandi
Rumah SakitUmum Daerah (RSUD) Mamuju, rata-rata pasien
rawat inap
menyatakan makananyang
disajikantidak
enak, terasa hambardan
tidak
bervariasi,sehingga
pasien
tidak
pernah
menghabiskan makanan yang diberikan setiapharinya.
Bahkan,da
di
afrtara mereka yang tidak mau makan samasekali
dengan alasan
yang
sama.
Pasienmgakses
makanandari luar, baik dari
rumahmanpun
dari
wanrng,
sehingga
mengganggudiet yang diberikan.
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mengetahuitingkat
kepuasanpasien
ra.wat inaptertedry
pelayanan makanandi
Rumah
SakitUmrm Daerah (RSUD) Mamuju.
Blhrn
dan Metode
L,*siPenelitian
hlitian
ini
dilakukandi
RumahSakit
UmumIhrah
(RSUD) Mamuju Provinsi Sulawesi Barat,yry
tertetakdi jalan
Kurungan Bassi, kelurahannimh,
Aan berlangsungpada
buian
Februari20[L
Desain dan Variabel Penelitian
Jenis penelitian adalah survei
yang
bersifatdeskripif
untuk
mendapatkan gambaran tingkat kepuasan pasienrawat inap
terhadap pelayanan makanandi
RSUD
Mamuju. Variabel penelitianadalah
dana
dan
tenaga
(input),
prosespenyelenggaraan makanan,
nilai
gizi makarran dantingkat kepuasan pasien (output).
Popubsi
dan
SampelPopulasi
dalam penelitian
ini
adalah
seluruh pegawaidi
bagian perencanaan dan keuangan, diinstalasi gizi, dan
pasien
rawat
inap.
Sampelpenelitian adalah tenaga di bagian perencanaan dan
keuangan,
dan
tenaga penyelenggara makanan.Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Besar sampel diambil mengikuti siklus
menu 10
hari
yang adadi
InstalasiGizi
RSUDMamuju dan
setiaphari
sampelyang
diambilberbeda.
Pengumpulan data
Data yang dikumpulkan berupa data
primer
dandata
sekunder.Data tentang
dana/anggaran dantenaga serta proses
penyelenggaraan makanan diperoleh melalui observasi dengan menggunakan alat bantu checklist dan wawancara.Datanilai
gizi makanan diperoleh dengan cara menghitung nilaigizi
makanan yang disajikandi
rumah sakit, dandata
tentangtingkat
kepuasan pasien diperolehmelalui
kuesioner.Adapun data
sekunder yangmeliputi
data umum rumah sakit, diperoleh padabagian administrasi.
Analisis Data
Data
karakteristik
responden, penyelenggarammakanan,
dan
kepuasan
pasien
yang
telahdikumpul,
kemudiandiolah
secaramanual
danndengan menggunakan SPSS. Data untuk
nilai
gizimakanan
dioiah
secara
manual menggunakan programNutri
2008. Penyajian dilakukan dalam bentuk distribusi danpersentase-Hasil
Penelitian
Tingkat Kepuasan
Pasien
Rawat Inap (Erni)
Tabel 1. Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Kelas
I,IL III
terhadap Kualitas Makanan di RSTID Mamuju Provinsi Sulawesi BaratMedian Tingkat Kepuasan Pasien
Cita Rasa Makanan Penampilan Makanan Wama makanan Bentuk makanan Porsi makanan Penyajian makanan Rasa Makanan Aroma Tekstur nasi Tekstur lauk hewani
Tekstur lauk nabati
Tekstur sayur Suhu nasi Suhu lauk hewani Suhu lauk nabati
2.0 2.0 2.0 2.0 3.0 3.0 3.0 Menu Sia 2.0 2.0 3.0 2.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 2.0 2.0 1.0 1.0 Malam Malam 2.0 2.0 2.0 2.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 2.0 1.0 1.0 2.0 2.0 2.0 Suhu
dialokasikan
ke
RSUD Mamuju
dengan
total anggarantahun 2012
sebanyak Rp.787.931.050. Dasarnya adalah rata-+atajumlah pasien per hari,dari
Kemenkes
petunjuk
teknis
pengelolaan makananRS, dan
menyesuaikan dengan hargamakanan pokok di Kabupaten
Mamuju.
Sementaraitq
junrlah
tenagayang
adadi
Instalasi Gizisebanyak 22 orang.
Proses Penyelenggaraan Makanun
Proses penyelenggaraan makanan
di
rumah sakitsetempat menunjukkan sebesar 7l,9oA atau 31 item
telah
dilaksanakan, sedangkan
yang
belum terlaksana sebesar 28,lyo atat 12 rtem.Nilai
Gizi MakananRata
-
ratanilai
gizi makanan yang disajikan pada pasien rawatinap
kelasI;
energi 2217,3 kalori,protein
85,8
gram,
lemak
84,5
gram,
dankarbohidrat
272,9
gram. KelasII;
energi
1894,4kalori, protein 70,3 gram, lemak
66,4
gram,karbohidrat 257,4
gram.Dan kelas
III;
energi1670,4 kalori, protein 60,5 gram, lemak 57,6 gram,
dan karbohi drat 222,5 gran.
Tingkat Kepuasan Pasien Rawat
Inap
KelasI,II,
ruI
Tingkat kepuasan pasien rawat
inap
kelasI,
I[
III
terhadap penampilan makanan:
menu
pagi
danmalam berada pada tingkat tidak puas (<3) dengan
median 2.0, menu siang
untuk porsi
dan bentukmakanan
berada pada tingkat puas(-3)
denganmedian 3.0. Sementara itu, tingkat kepuasan pasien
rawat inap pada rasa makanan (suhu) menu pagi, siang, dan malam berada pada tingkat tidak puas
(<3)
;
nasi, lauk hewani, nabati, dan sayur.Rata-rata berada
pada
tingkat
puas(23)
pada lauk hewani (3.0) ; menu pagi, siang, dan malam (Tabel1).
Pembahasan
Anggaran dan Tenaga sebagai
Input
Anggaran
belanja
makan-minum pasien berasaldari
danaAPBD
yang kemudian dialokasikan keRSUD
Mamuju. Dalam
menyusun
anggaranmakan pasien,
tidak
dibentuk suatutim
khusus,tetapi tetap
melibatkan jajarannya.
Seteiahanggaran
itu
disetujui oleh DPR, maka pengadaanmakan/minum
pasien
dipihakketigakan denganmelaiui proses tender, yang dilakukan oieh ULP (Unit Layanan Pengadaan).
Media Gizi
MasyarakatIndonesio
yor.2,No.1,
Agustus
2072:27-22Menurut Aritonang
(2012)4,jalur
administrasiperencanaan
anggaran
makan_minum
pasiendimulai dari pihak RS yang meminta perencanaan
-anggaran
belanja
makanandi
instalasi
gizi, kemudianpihak
ini
membuat perencanaan yang1e1uai dengan harga pasar dan jumlah pasien,
lati
dilaporkan
kepada
bagian
perencanaan.Selanjutnya, perencanaan diusulkarr
ke
bagiankeuangan
RS
untuk
dikoreksi. Biaya
,nuka,minum pasien setiap kelas
perawatan harusdibedakan
yaitu
kelasI
Rp.3g.00)[bai,
kelasII
Rp.34.250/hari, dan kelas
III
Rp. 3 i.500/hari.Biaya
makan-minumpasien
yang
dianggarkanpada
setiap
kelas
perawatan
berbeda_beda.Berdasarkan
hasil
wawancara dengan
bagian|<euangan,
diperoleh bahwa
*gg**
Vip
dankelas
I
Rp. 25.000,/hari, sedangkan kelasII
danIII
Rp.18.000/hari. Jadi, total anggaran makan pasien selama
tahun
2012
dt
RSUD
Mamuju
.Lb"ru.Rp.799.930.00-ppH
t,Syo
:
np.ZdZ.e:t.OOO.Pgrrcairan anggaran/dma makan-minum pasien dilakukan 4 kali dalam setahun. Ada 3 (tigaj dasar
yang dipakai
dalam
penyusunan*ggurun
ini,sebagai
berikut
:
petunjuk
teknis
pengelolaan makananRS oleh
Kemenkes, rata_iata jumlahpasien perhari,
dan
harga
makananpokok
dikabupaten Mamuju.
Jumlah tenaga yang ada
di
InstalasiGizi
RSUDMamuju
sekarangini
sebanyak22
orung yaitutenaga
gizi
5
orang danjuru
masakJpekarya 17orang.
Proses Penyelenggaraan Makanan
Perencanaan
menu
adalah suatu
kegiatanpenyusunan
menu
yang
akan diolah
untukmemenuhi selera konsumen
atau pasien
dankeburuhan
gizi
yang
memenuhi
prinsip
giziseimbang'.
Hasil
observasi
dan
wawancaramenunjukftan bahwa sebesar 75oh atau 15 item dari
20
item
kegiatan sudah dilaksanakandi
bagianperencanaan
menu.
Tidak
terlaksananya5
item kegiatan, disebabkan karena kurangnya ienaga giziyang ada.
Penyimpanan
bahan
makanandi
Instalasi
gizirumah
sakit
ini
terdiri dari
dua
ru*gun
yuito ruangan penyimpanan bahan makanan basah danbahan
makanan
kering.
Hasil
observasi
danpengamatan,
serta
pengecekanterhadap
pembersihan gudang
kering dan
gudang basah(kulkas) belum dilakukan secara periodik, ,.frioggu lerkadang ditemukan sisa-sisa sayur atau darah
ikan dalam kulkas.
Pengolahan bahan makanan
meliputi
menu dietdan non-diet dilakukan secara beisamaan. Menu
diet diambil lebih dahulu kemudian menu non_diet
dilakukan
pengolahan
lebih
lanjut.6
Hasil wawancaradi
bagian pengolahan bahan makanan, menyatakan bahwauntuk
bahan makanan sepertiikan
dan daging dilakukan penimbangan. Untuk tahu/tempe hanyadihitung per
potong, sehinggaberat tahu/tempe tidak sesuai dengan siaOar porsi per kelas.
Kegiatan
pengolahan
dan
memasak
makananmerupakan kegiatan yang terpenting dalam proses
penyelenggaraan
makanan
karena
cita
rasamakanan
yang
dihasilkan akan
ditentukan oleh proses pemasakan. Semakin banyakjumlah
porsimakanan yang akan dimasalg semakin sukar u-ntuk mempertahankan
cita
rasa.Diperlukan
keahliandalam
seni
memasak,
penguasaan teknologimemasak serta pengalaman tata caraolah boga.7 Pengolahan makanan untuk setiap kelas perawatan sebagian
telah
dipisahkan
seperti
untuk
laukhewani dan nabati
Vip,
sedangkan pengolahan nasidan
sayur masih
digabung
untuk-tiap
kelas.Sementara
itu,
urutan
pemasakantidak
teratur, 19hi-neSa_makanan yang sampai ke pasien menjadidingin.
Padatahap
persiapandan
pengoluhur,perkarya/juru masak
tidak
menggunakanApD
(A]?,
Pelindung
Diri)
sebagaimana mestiny4bahkan
tidak
menggunakan maskerdan
sarungtangan sama sekali.
Kegiatan
akhir
dalam
proses
penyelenggaraamakanan adalah distribusi dan penyajian makanan
Penyajian makanan
di
RSUDMamuju
dilakukandengan
cara
sentralisasi,
yaitu
membagikanmakanan secara langsung kepada pasien dari daprr
pusat (sentral).
Nilai
GiziMakanan
(Output)yang
DisajikanI
RSaDMamuju
Standar porsi makanan
juga
sangat berperandatm
penyelenggaraan makanan yang dikaitkandengl
sehingga menyebabkan
mutu
makanan menjadi kurang bagus.8Siklus
menu
10
hari
di
rumah
sakit
ini
menunjukkan, bahwa rrlLai gizi makanan disajikan
masih
sangat rendahjika
dibandingkan denganyang disajikan
di
RS Dr.Wahidin
Sudirohusudo,utamanya
pada
hari
pertama
penelitian
baikmakanan kelas
I,
II,
danIII.
Hal
ini
disebabkan karena 1).Tidak
ada pedoman standar kebutuhangizi
pasienper
kelas perawatan yang dibuat, 2).petugas
di
bagian pengolahan dan pendistribusianmakanan
tidak
memperhatikanstandar
porsi makanan yang telah ditetapkan untuk setiap kelas perawatan,3).
kurangnya pengawasandi
bagianpengolahan sehingga
nilai
gizi
makanan untuk pasien tidak mencukupi.Oleh karena
itu,
sebaiknya pekarya yang bertugasdi bagian pengolahan dan pendistribusian makanan
pasien
perlu
didampingioleh
petugasgizi
yangbertanggung jawab di bagian itu, agar tidak terjadi kesalahan yang berulang. Selain
itu,
perlu dibuatstandar
nilai
gizi
makanan pasien dalam sehariuntuk setiap kelas perawatan.
Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Kelas
I,II,
III
terhadap Kualitas MakananKepuasan
diartikan
sebagaiupaya
pemenuhansesuatu.e Dengan menggunakan statistik rata-rata
berbobot (median), diperoleh
gambaran bahwatingkat kepuasan pasien rawat inap kelas
I, II, III
pada atribut
penampilan makananyaitu
bentulq warna, penyajian makanan median 2,0 (pagi, siang,malam), ada pada tingkat tidak puas (<3), karena
bentuk
makananyang disajikan
tidak
menarilgwarna
makanan utamanya
pada
sayur
yangberubah karena proses pemasakan
yang
terlalu lama.Porsi makanan siang berdasarkan penilaian pasien ada pada
tingkat
puas(-3)
dengannilai
median3.0. Sementara
itu,
porsi makan pagi dan malamada
padatingkat tidak
puas(<3)
dengan nilaimedian 2.0. Tidak meratanya porsi makanan pasien
di
RSUD Mamuju
pada menupagi
dan malamdisebabkan
karena
beberapahal,
diantaranya karena petugas tidak memperhatikan standar porsimakanan
yang
sudah
ditetapkan,dan
kurang pengawasan pada bagian pendistribusian makanan,apaiagi pasien banyak dan tenaga yang kurang, sehingga petugas yang bertugas pada saat itu tidak
Tingkat Kepuasan
Pasien
Rawat Inap (Erni)
terlalu
memperhatikan
porsi
makanan.
Bagi mereka, yang penting semua pasien mendapatkanmakanan.
Euis
(2OOT10dalam
penelitiannya
di
RSUDPropinsi Kendari,
menyatakanbahwa
tingkatkepuasan pasien terendah atau tidak puas (<3) ada
pada porsi makanan dengan nilai median 2.0. Pada atribut rasa makanan, tingkat kepuasan pasien rawat inap kelas
I,
II,
III
terendah atau tidak puas(<3) pada suhu makanan, yaitu lauk hewani untuk
menu
pagi
dan siang (2.0),
lauk
hewani untukmenu malam
(1.0), nasi untuk
menu siang danmalam
(2.0), lauk
nabatiuntuk
menu siang danmalam
(1.0)
dan sayuruntuk
menu siang (1.0),sayr
untuk menu malam (2.0). Halini
disebabkan,karena sistem
distribusi
makanan
secara sentralisasi yang dilaksanakandi
RSUD Mamujusangat menyulitkan pasien
untuk
menerimamakanan
dalam
keadaan
hangat.
Terkadang,apabila pasien
banyak
sementarajumlah
juru
masak/pekarya yang bertugas pada saat itu kurang,maka bahan
makananakan
bersamaan diolah,sehingga
menjadi
dingin ketika diatur
diplato/tempat makan pasien.
Euis
(2OOT10lebih lanjut
menyatakan, bahwatingkat kepuasan pasien terendah atau tidak puas
(<3) pada suhu makanan dengan
nilai
median 2.0.Suhu
makanan
pada saat
disajikan
sangatmemegang peranan
dalam
penentuancita
rasamakanan.
Untuk
menjagasuhu
makanan tetap hangat, tentunya harusdifasilitasi
dengan kereta makanan yang dilengkapi alat pemanas, sementaraalat ini belum tersedia di RSUD Mamuju.
Untuk mencapai kualitas pelayanan dan makanan
di rumah sakit setempat, perlu adanya pengawasan
dan
pengendalianmutu
pelayanan. Pengawasanmerupakan
salah
satu fungsi
manajemen yangmengusahakan
agar pekerjaan
atau
kegiatanterlaksana
sesuai dengan
rencana,
pedoman,standar, peraturan dan hasil yang telah ditetapkan
sebelumnya
agar
tercapai
tujuan
yang diharapkan.tlKesimpulan
dan Saran
Nilai
gizi
makanandi
RSUD Mamuju
masihsangat
rendah,
disebabkankarena
rendahnyaanggaran
APBD yang
dialokasikan
ke
RS,kurangnya tenaga pekarya, dan belum ada standar 31
Media Gizi
Masyarakat Indonesia, Yol.2, No.1,Agustus
2012.27-ZZ 1. 2. J. 4. 5. 6.nilai gizi
yang dibuatoleh
InstalasiGizi
rumahsakit
setempat.Hal
ini
mengakibatkan tingkat kepuasanpasienberdasarkanrilairata-ratamedian pada penampilan makanan ada pada tingkat tidakpuas (<3), rasa makanan utamanya suhu ada pada
tingkat tidak puas (<3).
Perlunya penambahan tenaga
di
instalasigizi
dart anggaranuntuk biaya makan minum
pasien, sehingganrlai
gizi makanan pasien tercukupi, disamping perlu dibuat
standar nrlai
gizi makanan dalam sehari, dan standar kualitas bahan makanan.Daftar
Pustaka
Sabarguna Boy.S.
Logistik
RumahSakit
danTeknik
Efesiensi. Yogyakarta:
Konsersium;2008.
Gobel, Van, Yunanci,
Sri.
Menu Pilihan DietNasi yang
Disajikan
Berpengaruh TerhadapTingkat
Kepuasan
Pasien
Vip
di
RSUD Provinsi Sulawesi Tenggara. JumalGizi
Klinik
Indonesia 201 | ; 7 (3): I 12-20.Ahmad.
Pengaruh
Mutu
Makanan
danKesembuhan Pasien di RS
DKI.
Jumal. Jakarta; 2011.Aritonang,Arianton. Penyelenggaraan Makanan
(Manajemen
Sistem
Pelayanan
Gizi
Swakelola)
dan
JasaBoga
di
Instalasi GiziRumah Sakit. Yogyakarta: Leutika; 201 1.
Moehjy.
PenyelenggaraanMakanan
Institusidan Tata Boga. Jakarta: Bhratara; 1992.
Fatimah, Kuntjoro, Castro. Pengaruh Pelatihan
Kuliner
Bagi
Juru
Masak
terhadap
MutuMakanan Pasien
di
RSUP
Dr.
WahidinSudirohusodo Makassar.
Jurnal
Gizi
Klinik
Indonesia 2007; aQ).Nurul.
Hubunganarttara
StatusGizi
Awal
dengan Status Pulang dan Lama
Rawat
InapPasien Dewasa
di
Rumah
Sakit (Survey 3 Rumah Sakit). Jurnal Gizi. Jakarta;2010.Story
C.
Emergency
Preparedness NeedsAssessment
Of
Centralized School
Food Service and Warehousing Operations 2007; 122t-4.
Setio. Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan
Rumah
Sakit.
Artikel
Psikologis
Klinis
Perkembangan Sosial.
Euis.
Penyelenggaraan Makanandan
TingkatKepuasan Pasien Rawat Inap di RSUD Provinsi
Sulawesi Tenggara
(Slaipsi).
Makassar: Universitas Hasanuddin:- 2007 .11. Departemen Kesehatan. Pedoman
PGRSPelayanan Gizi Rumah Sakit. Jakarta;2006.
7. 8. i
i
I { 9. 10.