• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Beban Kerja, Pengalaman Audit, Tipe Kepribadian, dan Skeptisisme Professional Auditor terhadap Kemampuan Auditor Dalam Mendeteksi Kecurangan Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Jakarta Selatan - Repository UHAMKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Pengaruh Beban Kerja, Pengalaman Audit, Tipe Kepribadian, dan Skeptisisme Professional Auditor terhadap Kemampuan Auditor Dalam Mendeteksi Kecurangan Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Jakarta Selatan - Repository UHAMKA"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh beban kerja, pengalaman audit, tipe kepribadian dan skeptisisme profesional auditor terhadap kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan dalam studi empiris pada Kantor Akuntan Publik (PAF) di Jakarta Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beban kerja auditor mempunyai t-skor sebesar 1,101 < t-tabel sebesar 2,00575 sehingga dapat diartikan bahwa beban kerja tidak berpengaruh terhadap kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan yang berarti H1 ditolak. . Tipe kepribadian mempunyai nilai thitung sebesar 2,683 > ttabel sebesar 2,00575. Dapat diartikan tipe kepribadian berpengaruh terhadap kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan yang berarti H3 diterima.

Skeptisisme ahli mempunyai nilai t hitung sebesar 0,482 < t tabel 2,00575. Dapat diartikan bahwa skeptisisme profesional tidak berpengaruh terhadap kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan yang berarti H4 ditolak. Sedangkan beban kerja, pengalaman audit, tipe kepribadian dan skeptisisme profesional auditor mempunyai F hitung (11,680) > F tabel (2,54), sehingga H5 diterima dalam penelitian ini yang berarti beban kerja, pengalaman audit, tipe kepribadian dan profesional skeptisisme auditor mempengaruhi kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan dengan nilai customized R. Diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat memperbanyak jumlah responden dan memperluas cakupan survei sehingga tingkat generalisasi analisis akan lebih tepat dan diharapkan menambah variabel lain yang berpotensi mempengaruhi kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan dan menggunakan pertanyaan yang mudah dipahami responden agar tidak terjadi kesalahan dalam pengisian kuesioner.

PERSONALITY TYPE AND AUDITOR'S PROFESSIONAL SKEPTICISM ON AUDITOR'S ABILITY TO DETECT FRAUD IN EMPIRICAL STUDY IN PUBLIC ACCOUNTING OFFICE (KAP) IN JAKARTA SOUTH”. The purpose of this study was to determine the effect of workload, audit experience, type and professional skepticism of auditors on auditor's ability to detect fraud in an empirical study in Public Accounting Firm (PAF) in South Jakarta. The results of this study show that auditor workload has a t count of 1.101 < table of 2.00575, so it can be interpreted that workload has no effect on the auditor's ability to detect what it means to reject H1.

Audit experience has a score of 0.603 < table 2.00575, so it can be interpreted that audit experience has no effect on the auditor's ability to detect non-rejectable fraud. It can be interpreted that personality type affects the auditor's ability to detect fraud, which means that H3 is accepted. It can be interpreted that professional skepticism has no effect on the auditor's ability to detect fraud, which means H4 is rejected.

Latar Belakang

Audit dirancang untuk memastikan bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material dan untuk memberikan keyakinan memadai mengenai tanggung jawab manajemen atas aset perusahaan. Keterbatasan yang dimiliki auditor akan menimbulkan kesenjangan antara pengguna jasa audit yang berharap auditor dapat memberikan keyakinan bahwa laporan keuangan yang disajikan tidak mengandung pernyataan palsu dan mencerminkan keadaan sebenarnya. Salah satu contoh manipulasi laporan keuangan yang terjadi di Indonesia adalah kasus PT Garuda Indonesia (Persero).

Hal ini terjadi pada laporan keuangan tahun 2018, dalam laporan keuangan Garuda Indonesia mencatatkan laba bersih sebesar USD 809,85 ribu atau setara 11,33 Miliar (kurs Rp 14.000) pada tahun 2018, laba tersebut sebagian ditopang oleh kerja sama antara Garuda dan PT Mahata Aero Teknologi nilai kerjasama mencapai USD 239,94 juta atau sekitar Rp. Kasus ini juga melibatkan Kantor Akuntan Publik (PAF) Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan (anggota BDO Internasional) sebagai auditor yang memeriksa laporan keuangan PT Garuda Indonesia. Permasalahan disini menimbulkan keraguan, misalnya auditor tidak mendeteksi adanya kecurangan dalam laporan keuangan seperti yang digambarkan di atas.

Penelitian yang dilakukan Dewi Larasati dan Windhy Puspitasari (2019) menyatakan bahwa pengalaman tidak berpengaruh terhadap kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan. Hal ini sesuai dengan penelitian Supriyato (2014) yang menyatakan tidak terdapat pengaruh pengalaman auditor terhadap kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan. Hal ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kadek Gita Arwinda Sari, Made Gede Wirakusuma dan Ni Made Dwi Ratnadi (2018) yang menyatakan pengalaman berpengaruh positif terhadap deteksi penipuan.

Seseorang yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) dalam melaksanakan tugas auditnya tidak boleh memihak siapapun yang mempunyai kepentingan terhadap laporan keuangan. Penelitian Yati (2017) menyatakan bahwa skeptisisme profesional berpengaruh signifikan terhadap kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan. Penelitian yang dilakukan oleh Arifuddin dan Aini Indrijawati (2018) menyatakan bahwa beban kerja berpengaruh positif terhadap kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan.

Namun hal ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan Dewi Larasati dan Windhy Puspitasari (2019) yang menyatakan bahwa beban kerja tidak berpengaruh terhadap kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan. Penelitian yang dilakukan oleh Kadek Gita Arwinda Sari, Made Gede Wirakusuma, Ni Made Dwi Ratnadi (2018) menyatakan tipe kepribadian berpengaruh terhadap kemampuan akuntan dalam mendeteksi kecurangan. Hal ini berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh Supriyanto (2014) yang menyatakan bahwa tipe kepribadian tidak mempunyai pengaruh terhadap kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan.

Berdasarkan berbagai permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap fenomena-fenomena yang mungkin mempengaruhi atau faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Beban Kerja, Pengalaman Audit, Tipe Kepribadian, dan Skeptisisme Profesional Terhadap Kemampuan Auditor dalam Mendeteksi Fraud Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Jakarta Selatan”.

Permasalahan

Penipuan menggunakan kuesioner yang disampaikan ke Kantor Akuntan Publik (KAP) di Jakarta Selatan. Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 'Apa pengaruh beban kerja auditor, pengalaman audit auditor, tipe kepribadian auditor, dan tipe kepribadian auditor? auditor dan skeptisisme profesional auditor terhadap kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Jakarta Selatan.

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh beban kerja, pengalaman audit, tipe kepribadian dan skeptisisme profesional auditor secara simultan terhadap kemampuan auditor mendeteksi kecurangan pada Kantor Akuntan Publik (PAF) di Jakarta Selatan.

Manfaat Penelitian

Pengalaman audit, beban kerja, tipe kepribadian, dan skeptisisme profesional auditor terhadap kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan. Pengaruh pengalaman profesional auditor, independensi dan skeptisisme terhadap deteksi kecurangan (Studi Empiris pada KAP di wilayah DKI Jakarta). 12 Tahun 2008 tentang Pedoman Analisis Beban Kerja Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah DKI Jakarta (2008).

Pengaruh skeptisisme profesional, independensi dan kompetensi terhadap kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan (Studi Empiris pada Inspektorat Daerah Istimewa Yogyakarta). Exposure Draft Auditing Engagement Standards 240: “Tanggung Jawab Auditor Terkait Kecurangan Dalam Audit Laporan Keuangan”. Pengaruh pengalaman, independensi, skeptisisme profesional auditor, penerapan etika dan beban kerja terhadap kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan.

Pengaruh skeptisisme profesional dan pengalaman audit terhadap kemampuan auditor eksternal dalam mendeteksi kecurangan (Survei terhadap auditor Bapak RI perwakilan Sulawesi Utara). Skeptisisme profesional dan kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan berdasarkan beban kerja dan karakteristik auditor. Pengaruh skeptisisme profesional, pengalaman, dan independensi auditor terhadap kemampuan deteksi kecurangan.

Pengaruh akuntansi forensik, pelatihan, pengalaman, beban kerja, dan skeptisisme profesional terhadap kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan. Pengaruh pengalaman dan skeptisisme auditor profesional terhadap kemampuan mendeteksi kecurangan dengan independensi sebagai variabel moderasi. Pengaruh beban kerja, pengalaman audit, tipe kepribadian dan skeptisisme profesional terhadap kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan.

Pengaruh Beban Kerja, Pengalaman Audit dan Skeptisisme Profesional terhadap Kemampuan Auditor dalam Mendeteksi Kecurangan (Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik di DIY).

Referensi

Dokumen terkait

Pengalaman seorang auditor juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi skeptisisme profesional auditor karena auditor yang lebih berpengalaman dapat mendeteksi

Skeptisisme Profesional Audit Dengan Pendeteksian Kecurangan (Fraud) Penelitian yang dilakukan oleh Fullerton dan Durtschi tentang pengaruh sikap skeptisisme profesional

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Pendidikan, Pengalaman Audit dan Kecakapan Profesional terhadap Kemampuan Auditor Mendeteksi Kecurangan

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Pendidikan, Pengalaman Audit dan Kecakapan Profesional terhadap Kemampuan Auditor Mendeteksi Kecurangan

Apakah persepsi auditor tentang pengalaman audit berpengaruh terhadap kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan melalui skeptisisme profesional sebagai variabel

Dalam rangka menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pengaruh Pengalaman Auditor, Independensi, Tekanan Waktu dan Beban Kerja Terhadap Kemampuan Auditor dalam Mendeteksi Kecurangan ”

Hal ini penting juga untuk dapat meningkatkan pengalaman dan skeptisisme profesional auditor BPK RI Perwakilan Sumatera Selatan dalam mendeteksi kecurangan yang

Beban kerja berpengaruh negatif terhadap peningkatan kemampuan auditor dalam mendeteksi gejala-gejala kecurangan, sedangkan pengalaman audit dan skeptisme profesional