PTPS dan Pengawasan Persiapan Pemungutan
Suara
Panggih Widodo
Div. Riset dan Advokasi JaDI DIY
Pengalaman Kepemiluan
08122775275 [email protected]
om
• Anggota Konsorsium Nasional Tidak Pilih Politisi Busuk (2004)
• Anggota KPU Kab. Kulon Progo (2008 -2013)
• Anggota KPU Kab. Kulon Progo (2013 – 2018)
• Anggota Bawaslu Kab. Kulon Progo (2018 – 2023)
• Anggota Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDI DIY 2018 – sekarang)
Dasar Hukum
• UU No. 1 Tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota
• UU No. 8 Tahun 2015 (Perubahan ke-1 UU No.1 Tahun 2015)
• UU No. 10 Tahun 2016 (Perubahan ke-2 UU No. 1 Tahun 2015)
• UU No. 6 Tahun 2020 (Perubahan ke-3 UU No. 1 Tahun 2015)
• Peraturan Bawaslu No. 8 Tahun 2020 tentang
Penanganan Pelanggaran Pemilihan, rev Perbawaslu 9 tahun 2024
• Peraturan Bawaslu No. 16 Tahun 2020 tentang
Pengawasan Pemungutan dan Penghitungan Suara
• Perbawaslu No. 6 Tahun 2024, Pengawasan Pemilihan
• PerKPU No. 8 Tahun 2018, rev No. 18 Tahun 2020, Tungsura
01
Berkedudukan di Ibu Kota Negara
Terdiri dari 5 anggota
(1 Orang anggota merangkap ketua)
BAWASLU RI
03 04 05
Berkedudukan di Ibu Kota Provinsi
Terdiri dari 5 atau 7 anggota (1 Orang anggota merangkap ketua)
BAWASLU PROVINSI
Berkeduduka n di
kecamatan.
Beranggotak an 3 orang. 1 orang
merangkap ketua
PANWASLU KECAMATAN
Berkedudukan di
kalurahan/des a.
Beranggotakan 1 orang
perdesa.
PKD
02
Berkedudukan di Kab/Ko.
Beranggotaka n 5 atau 3 orang. 1 orang
merangkap ketua
BAWASLU KAB/KO
HIERARKI BAWASLU
06
Berkeduduka n dan bertugas pada TPS
dan beranggotak
an 1 orang tiap TPS.
PTPS
KEANGGOTAAN
WILAYAH KERJA DAN KEANGGOTAAN
Pengawas TPS dibentuk oleh Panwaslu Kecamatan 23 hari sebelum hari
pemungutan suara dan 7 hari setelah hari
pemungutan suara.
Pengawas TPS
beranggotakan 1 orang pada setiap TPS.
pasal 27 UU Pemilihan
pasal 6 Perbawaslu 3/2022
Wilayah Kerja
Wilayah kerja Pengawas TPS adalah pada TPS sesuai dengan SK. Pengawas TPS melaksakan pengawasan tahapan Pemilihan dari persiapan sampai dengan hari pemungutan suara.
Tugas
Pengawas
1 Pencegahan 2
Pengawasa n
3
Penindakan (penanganan
pelanggaran/sengketa)
PERBAWASLU 6/2024
•PENCEGAHAN (Pasal 1 angka 16)
Segala upaya mencegah terjadinya pelanggaran Pemilihan dan sengketa
Pemilihan melalui tugas Pengawasan oleh Pengawas Pemilihan maupun dengan melibatkan partisipasi masyarakat serta publikasi media.
•PENGAWASAN (Pasal 1 angka 15)
Segala upaya untuk melakukan pencegahan serta penindakan terhadap pelanggaran Pemilihan dan sengketa Pemilihan yang bertujuan untuk
memastikan persiapan dan pelaksanaan Pemilihan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
•PENINDAKAN (Pasal 1 angka 17)
Mekanisme penanganan dugaan pelanggaran Pemilihan maupun sengketa Pemilihan.
Tugas Pengawas TPS (PTPS)
• Pasal 66 Perbawaslu 3/2022
• Pengawasan persiapan pemungutan suara, pelaksanaan pemungutan suara, persiapan penghitungan suara, pelaksanaan
penghitungan suara, pergerakan hasil penghitungan suara dari TPS ke PPS;
• Pencegahan dugaan pelanggaran Pemilu dan Pemilihan;
• penerimaan laporan dan/atau temuan dugaan pelanggaran Pemilu dan Pemilihan; dan
• penyampaian laporan dan/atau temuan
dugaan pelanggaran Pemilu dan Pemilihan
kepada Panwaslu Kecamatan melalui Panwaslu Kelurahan/Desa.
Tugas Pengawas TPS (PTPS)
Pasal 7 Perbawaslu 6/2024
(1) Pengawas TPS melaksanakan Pengawasan terhadap:
a. persiapan pemungutan suara;
b. pelaksanaan pemungutan suara;
c. persiapan penghitungan suara; dan d. pelaksanaan penghitungan suara.
(2) Selain melakukan Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pengawas TPS
melakukan Pengawasan terhadap lingkup
pengawasan lainnya berdasarkan penugasan Panwaslu Kecamatan dan/atau Panwaslu
Kelurahan/Desa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
RUANG LINGKUP PENGAWAS PTPS
1. Masa tenang
2. Persiapan Pemungutan suara 3. Pemungutan suara
4. Perhitungan suara
5. Pergerakan kotak suara dari TPS ke PPK
KOMPETENSI PENGAWAS TPS
KNOWLEDGE
• Memahami Regulasi
• Memahami Juknis
• PTPSMemahami Posisi Pengawasan Yang Optimal
• Dll
ATTITUDE
• Disiplin
• Bertanggungjawab
• Keberanian
• Kritis
• Sopan
• Dll
SKILL
• Cara memberikan Advice
• Cara
berkomunikasi
• Cara menangani persoalan
• Cara mengisi form LHP, siwaslu dll
Teknik melakukan Pengawasan
• 5W1H
• What?
• Who?
• When?
• Where?
• Why?
• How?
What? Apa itu pengawasan?
• Pasal 1 angka 15 Perbawaslu No. 6 Tahun 2024
• Pengawasan adalah segala upaya untuk melakukan pencegahan serta penindakan terhadap pelanggaran Pemilihan dan sengketa Pemilihan yang bertujuan untuk memastikan persiapan dan pelaksanaan Pemilihan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Pasal 1 angka 16 Perbawaslu No. 6 Tahun 2024
• Pencegahan adalah segala upaya mencegah terjadinya
pelanggaran Pemilihan dan sengketa Pemilihan melalui tugas Pengawasan oleh Pengawas Pemilihan maupun dengan
melibatkan partisipasi masyarakat serta publikasi media.
• Pasal 1 angka 17 Perbawaslu No. 6 Tahun 2024
• Penindakan adalah mekanisme penanganan dugaan pelanggaran Pemilihan maupun sengketa Pemilihan.
Who? Siapa yang diawasi?
• Peserta Pemilihan
• Tim Kampanye
• Aparat Pemerintahan
• Penyelenggara Pemilihan
• Masyarakat (Pemilih)
• Pemantau
When? Kapan melakukan Pengawasan?
• Sebelum kegiatan dimulai
• Pada saat pelaksanaan kegiatan
• Setelah kegiatan selesai
• Dalam konteks pengawasan: waktu harus jelas,
Hari apa? Tanggal berapa? Pukul berapa?
Where? Dimana Pengawasan dilaksanakan?
• Tempat pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan tahapan Pemilihan
• Lingkungan sekitar tempat penyelenggaraan tahapan Pemilihan
• Dalam konteks Pengawasan tempat harus jelas alamatnya.
• (rumah siapa?, RT berapa?, Pedukuhan mana? Kalurahan mana? Kecamatan mana?)
• Di Pasar…, di Gedung…, di Lapangan …., di Kantor …., di TPS ….
Why? Mengapa harus diawasi?
• Pemilihan Bupati-Wakil Bupati merupakan
kompetisi sehingga rawan terjadi pelanggaran
• Azas Pemilihan yang Luberjurdil
• Pemilihan yang berintegritas
How? Bagaimana Pengawasan dilakukan?
• Memetakan potensi pelanggaran
• Menyusun alat kerja pengawasan
• Datang lebih awal dan sampai berakhirnya kegiatan
• Berkomunikasi dengan pelaksana kegiatan untuk mendapatkan informasi yang penting
• Mengamati dengan teliti dan cermat
• Mencatat seluruh proses kegiatan terutama kejadian khusus
• Menyusun laporan hasil pengawasan (LHP dengan Formulir Model A)
• Menyampaikan LHP ke Pengawas di atasnya dan segera melaporkan jika terdapat dugaan pelanggaran
• Berkonsultasi dengan atasan jika ada hal-hal yang belum ada solusinya
Persiapan
Pengawasan
• Menyusun peta kerawanan/potensi pelanggaran Pemilihan
• Berkoordinasi dengan KPPS untuk pencegahan
pelanggaran dan mendapatkan DPT dan informasi lainnya yang diperlukan
• Memastikan KPPS mengumumkan hari, tanggal,
waktu dan tempat pemungutan suara pada sarana yang lazim digunakan untuk pengumuman.
• Membuat alat kerja pengawasan
Pengawasan Persiapan Pemungutan Suara
•
Memastikan mendapatkan DPT utk pengawasan daftar Pemilih
•
Mencocokkan jumlah pemilih di DPT sama dengan rekap DPT dari KPU Kab/Kota.
•
Memastikan pemilih yang berhak memilih tetapi belum terdaftar di DPT dapat menggunakan hak pilihnya menggunakan KTP-el
•
Memastikan pemilih pindahan masuk di dalam DPPh dan memiliki formulir Model A5.KWK
•
Memastikan pemilih di RS, Puskemas rawat Inap,
dapat menggunakan hak pilihnya baik mendatangi
TPS atau di datangi oleh KPPS dengan persetujuan
saksi dan PTPS
• Memastikan pemilih di DPT mendapatkan Surat Pemberitahuan Memilih (Formulir Model C.
Pemberitahuan-KWK) paling lama H-3
• Memastikan Formulir Model C. Pemberitahuan- KWK yang tidak ada pemilihnya/sisa tidak
disalahgunakan KPPS/orang lain dan dikembalikan ke PPS (dibuatkan berita acara)
• Pemilih yang belum mendapatkan Form C.
Pemberitahuan-KWK sampai H-1 dapat meminta ke
KPPS
Pengawasan Persiapan Pemungutan Suara H-1
• Memastikan KPPS sudah membuat TPS sesuai dengan peraturan perundang-undangan
• Denah TPS, aksesible, penerangan cukup, meja kursi, papan menempel form C Plano, tidak di tempat ibadah, ada jaringan internet, pemilih dapat memilih secara luber, dll
• Memastikan perlengkapan pemungutan suara sudah ada di TPS
• Memastikan kotak suara masih tersegel
• Memastikan KPPS sudah menempel Daftar Paslon dan DPT (jika ada diluar kotak dalam distribusi)
• Berkoordinasi dengan KPPS terkait surat mandat
saksi
Pengawasan Pemungutan Suara
•
Hadir di TPS sebelum pukul 07.00
•
Memastikan rapat pemungutan suara dimulai pukul 07.00
• memastikan kehadiran seluruh anggota KPPS dan pengucapan sumpah janji anggota KPPS
• Memastikan pembagian tugas anggota KPPS sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
• memastikan Ketua KPPS membuka kotak suara dan mengeluarkan seluruh isi perlengkapan pemungutan
• memastikan kelengkapan atribut KPPS seperti surat keputusan pengangkatan, tanda pengenal, dan atribut pendukung lainnya
• dan penghitungan suara;
• memastikan Ketua KPPS menghitung jumlah setiap jenis perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara;
• memastikan ketersedian alat bantu tuna netra;
• memastikan Ketua KPPS bersama-sama Anggota KPPS melaksanakan kewajiban:
1. memasang salinan DPT dan daftar pasangan calon di tempat yang sudah ditentukan;
2. menerima dan memeriksa kebenaran surat mandat dari Saksi yang ditandatangani pasangan calon dan/atau tim kampanye;
3. memberikan salinan DPT kepada Saksi dan Pengawas TPS;
4. mengumumkan jika terdapat pasangan calon yang berhalangan tetap dan/atau dibatalkan serta tidak sah;
5. memastikan salinan DPT yang ditempel diberi tanda
bintang untuk Nomor Induk Kependudukan dan Nomor Kartu Keluarga; dan
6. memastikan foto pasangan calon dan Partai Politik pengusul ditempel;
• memastikan Pemilih yang hadir membawa Formulir
C.Pemberitahuan-KWK dan dicocokan oleh anggota KPPS dengan Formulir C.Daftar Hadir Pemilih Tetap- KWK;
• n. memastikan KPPS memeriksa kebenaran identitas Pemilih yang tidak membawa Formulir C.Pemberitahuan-KWK, dengan
memeriksa identitas Pemilih yaitu KTP-el atau Surat Keterangan;
• o. memastikan Ketua KPPS menandatangani surat suara pada tempat yang telah ditentukan untuk kemudian diberikan kepada Pemilih yang akan dipanggil untuk memberikan suara;
• p. memastikan Ketua KPPS memanggil Pemilih untuk memberikan suara berdasarkan prinsip urutan kehadiran Pemilih;
• q. memastikan KPPS mendahulukan Pemilih penyandang disabilitas, ibu hamil, atau orang tua untuk memberikan suara atas
persetujuan Pemilih yang seharusnya mendapat giliran sesuai dengan nomor urut kehadiran;
• r. memastikan KPPS memberikan pelayanan kepada Pemilih diluar
waktu yang ditentukan dalam Formulir C.Pemberitahuan-KWK hingga selesai waktu pemungutan suara;
• s. memastikan KPPS memberikan pelayanan kepada Pemilih penyandang disabilitas.
• t. memastikan Ketua KPPS memberikan surat suara kepada Pemilih dalam keadaan terbuka;
• u. memastikan KPPS untuk mengingatkan dan melarang Pemilih
membawa telepon genggam dan/atau alat perekam gambar lainnya ke bilik suara;
• v. memastikan Ketua KPPS memberikan surat suara pengganti apabila Pemilih menerima surat suaradalam keadaan rusak atau keliru dicoblos hanya 1 (satu) kali dan mencatat surat suara yang rusak atau keliru dicoblos tersebut dalam berita acara;
• w. memastikan Pemilih yang tidak terdaftar dalam DPT dapat
menggunakan hak pilihnya dengan menunjukkan KTP-el atau Surat Keterangan pada 1 (satu) jam sebelum pemungutan suara berakhir;
• x. memeriksa Pemilih sebagaimana dimaksud dalam huruf u, menggunakan hak pilihnya di TPS yang berada di rukun
tetangga/rukun warga yang sesuai dengan KTP-el atau Surat Keterangan Pemilih tersebut;
• y. memastikan KPPS melayani penggunaan hak pilih terhadap Pemilih yang menjalani rawat inap dan narapidana atau tahanan yang menjalani pemidanaan atau penahanan di lembaga
pemasyarakatan atau rumah tahanan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan;
• z. memastikan KPPS memberi tanda silang pada tempat tanda tangan ketua KPPS dan gambar pasangan calon terhadap surat suara yang tidak digunakan;
• aa. membuatkan berita acara serta dicatatkan dalam formulir
kejadian khusus jika terjadi kekurangan perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara.
Kejadian Pemungutan Suara di TPS segera di tindak lanjuti
• a. gangguan keamanan yang mengakibatkan hasil pemungutan suara tidak dapat digunakan atau penghitungan suara tidak dapat dilakukan;
• b. pembukaan kotak suara dan/atau berkas pemungutan dan penghitungan suara tidak dilakukan menurut tata cara yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan;
• c. Petugas KPPS meminta Pemilih memberi tanda khusus,
menandatangani atau menulis nama atau alamatnya pada surat suara yang sudah digunakan;
• d. Petugas KPPS merusak lebih dari 1 (satu) surat suara yang sudah digunakan oleh Pemilih sehingga surat suara menjadi tidak sah;
• e. lebih dari 1 (satu) orang Pemilih menggunakan hak pilih lebih dari 1 (satu) kali pada TPS yang sama atau TPS yang berbeda; dan/atau
• f. lebih dari 1 (satu) orang Pemilih yang tidak terdaftar sebagai Pemilih mendapat kesempatan memberikan suara pada TPS,
”SEGERA MELAPORKAN KE PANWASCAM
MELALUI PKD”
Pengawasan Penghitungan Suara
• a. memastikan rapat penghitungan suara dimulai setelah pemungutan suara berakhir;
• b. memastikan sarana dan prasarana penghitungan suara tersedia dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
• c. memastikan penghitungan suara dilakukan secara terbuka dan di tempat yang terang atau mendapat penerangan cahaya yang cukup serta dicatat dengan tulisan yang jelas;
• d. memastikan KPPS membuka kotak suara disaksikan oleh semua yang hadir;
• e. memastikan KPPS mengeluarkan dan menghitung jumlah surat suara dan memberitahukan jumlah tersebut kepada yang hadir dan mencatat jumlahnya;
• f. mencocokkan jumlah surat suara yang terdapat dalam kotak suara dengan jumlah Pemilih yang menggunakan hak pilih di TPS
bersangkutan;
• g. memastikan KPPS menentukan suara sah dan tidak sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan;
• h. memastikan penghitungan suara ditulis secara benar dalam Formulir Model C.Hasil-KWK;
• i. memastikan KPPS membuat berita acara dan setifikat hasil penghitungan suara;
• j. melakukan pengecekan terhadap kesesuaian:
• 1. jumlah surat suara yang diterima sama dengan jumlah surat suara yang digunakan ditambah sura suara rusak/keliru coblos ditambah surat suara tidak terpakai;
• 2. jumlah pengguna hak pilih sama dengan jumlah surat suara yang digunakan;
• 3. jumlah surat suara yang digunakan sama dengan jumlah surat suara sah dan tidak sah;
• 4. jumlah suara sah sama dengan jumlah suara sah perolehan masing-masing pasangan calon;
•
k. memastikan kesesuaian dan kebenaran data dalam Formulir Model C.Hasil-KWK dan Formulir Model C.Hasil Salinan-KWK yang di catat oleh KPPS;
•
l. memastikan KPPS memberikan salinan berita acara
dan/atau sertifikat hasil penghitungan suara kepada saksi pasangan calon dan Pengawas TPS pada hari yang sama;
• m. Panwaslu Kelurahan/Desa dan/atau Pengawas TPS memastikan pembuatan berita acara dan sertifikat hasil
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf j dilakukan oleh KPPS tanpa dibantu saksi pasangan calon, Pengawas TPS, dan/atau masyarakat.
• n. Pengawas TPS melakukan dokumentasi terhadap:
• 1. daftar hadir Pemilih DPT, DPTb, dan DPPh;
• 2. Formulir Model C.Kejadian Khusus-KWK dan/atau Keberatan-KWK; dan
• 3. berita acara dan/atau sertifikat hasil.
Pengawas TPS memastikan:
• a. saksi mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan
keberatan dalam proses pemungutan dan penghitungan suara sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan;
• b. KPPS memperbaiki kesalahan dan/atau kekeliruan atau usulan keberatan saksi dan/atau saran perbaikan Pengawas Pemilihan jika diterima;
• c. saksi yang hadir pada rapat pemungutan suara tidak
mengenakan atau membawa atribut yang memuat nomor nama, foto, pasangan calon dan simbol/gambar Partai Politik, dan
hanya 1 (satu) saksi yang dapat memasuki TPS dalam satu waktu; dan
• d. KPPS mencatat setiap kejadian khusus/keberatan dalam Formulir Model C.Kejadian Khusus dan/atau Keberatan-KWK.
Kejadian Penghitungan Suara di TPS segera di tindak lanjuti
• a. penghitungan suara dilakukan secara tertutup;
• b. penghitungan suara dilakukan di tempat yang kurang terang atau kurang mendapat penerangan cahaya;
• c. penghitungan suara dilakukan dengan suara yang kurang jelas;
• d. penghitungan suara dicatat dengan tulisan yang kurang jelas;
• e. saksi pasangan calon, Panwaslu Kelurahan/Desa atau Pengawas TPS dan masyarakat tidak dapat menyaksikan proses penghitungan suara secara jelas;
• f. penghitungan suara dilakukan di tempat lain atau waktu lain dari yang telah ditentukan; dan/atau
• g. terjadi ketidakkonsistenan dalam menentukan surat suara sah dan surat suara tidak sah,
”SEGERA MELAPORKAN KE PANWASCAM MELALUI PKD”
Pengawasan Pasca Penghitungan Suara
• memastikan KPPS mengumumkan hasil penghitungan suara selama 7 (tujuh) hari di lingkungan TPS dan/atau kantor
kelurahan/desa yang mudah diakses oleh publik; dan
• memastikan penyerahan kotak suara dan surat suara hasil pemungutan dan penghitungan suara dari TPS oleh PPS
kepada PPK.
Pengawasan Sirekap
• a. memastikan penulisan hasil penghitungan dalam Sirekap sesuai dengan hasil penghitungan suara;
• b. memastikan data yang dikirim dari hasil penghitungan sesuai dengan hasil penghitungan suara;
• c. mendapatkan salinan formulir hasil rekapitulasi;
• d. memastikan data dalam Salinan yang diterima melalui
Sirekap sama dengan data pada Formulir Model C.Hasil-KWK di TPS; dan
• e. mencatat setiap kejadian khusus termasuk apabila terdapat kesalahan penulisan dan pembetulan terhadap kesalahan
penulisan dalam formulir Model A.
Hal- hal yang harus
dilakukan jika menemukan dugaan pelanggaran
• Mengamankan barang bukti (alat bukti) dengan cara meminjam (jika tidak boleh dipinjam
difoto/video)
• Setiap foto/video harus ditulis merk HP, seri HP dan nama pemilik HP
• Menentukan saksi (wawancara/mengetauhi nama, alamat) minimal 2 orang
• Mengamankan surat/dokumen lainnya
• Mencatat/mendokumentasikan seluruh kejadian dugaan pelanggaran
• Menuliskan dalam laporan hasil pengawasan (Form Model A)
• Segera menyampaikan ke Pengawas Kecamatan
melalui PKD
• Nullum delictum nulla poena sine praevia lege poenalli.
• Dalam hukum pidana, dikenal asas legalitas, yakni asas yang
menentukan bahwa tidak ada perbuatan yang dilarang dan
diancam dengan pidana jika tidak ditentukan terlebih dahulu dalam undang-undang.
• Pasal 1 ayat (1) KUHP: “Tiada suatu perbuatan dapat di pidana, kecuali atas kekuatan aturan pidana dalam perundang-undangan yang telah ada, sebelum perbuatan dilakukan”
Asas Legalitas:
Potensi Pelanggaran Pidana dan Pasal Pidananya (Tungsurakap)
NO PERBUATAN PASAL PIDANA
1 Mengaku orang lain utk dapat menggunakan hak pilih Pasal 178A UU 10/2016 2 Memberikan suara lebih dari satu kali di 1 TPS atau lebih Pasal 178B UU 10/2016
3 Tidak punya hak pilih memberikan suara 1 x atau lebih Pasal 178C ayat (1) UU 10/2016 4 Menyuruh orang lain yang tidak punya hak pilih memberikan
suara 1 x atau lebih Pasal 178C ayat (2) UU 10/2016
5 Menggagalkan pemungutan suara Pasal 178D UU 10/2016
6 Memberi keterangan tidak benar, mengubah, merusak,
menghilangkan hasil pemungutan dan/atau hasil penghitungan suara
Pasal 178E UU 10/2016 7 Menggagalkan pleno penghitungan suara tahap akhir yang
dilakukan di KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota Pasal 178F UU 10/2016
NO PERBUATAN PASAL PIDANA
8 Pada waktu pemungutan suara mendampingi seorang pemilih yang bukan pemilih tunanetra, tunadaksa, atau yang mempunyai halangan fisik lain
Pasal 178G UU 10/2016
9 Membantu pemilih untuk menggunakan hak pilih dengan sengaja
memberitahukan pilihan pemilih kepada orang lain Pasal 178H UU 10/2016 10 Melakukan perbuatan melawan hukum menggunakan kekerasan,
ancaman kekerasan, dan menghalang-halangi seseorang yang akan melakukan haknya untuk memilih
Pasal 182A UU 10/2016
11 Seorang majikan atau atasan yang tidak memberikan kesempatan kepada seorang pekerja untuk memberikan suaranya, kecuali
dengan alasan bahwa pekerjaan tersebut tidak bisa ditinggalkan
Pasal 182B UU 10/2016
12 KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota tidak menetapkan pemungutan dan/atau penghitungan suara ulang di TPS, berdasarkan putusan Bawaslu Provinsi atau Panwas
Kabupaten/Kota tanpa alasan yang dibenarkan berdasarkan Undang-Undang
Pasal 193 ayat (1) UU 10/2016
13 KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota tidak menetapkan pemilihan lanjutan dan/atau pemilihan susulan berdasarkan putusan Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota tanpa alasan yang dibenarkan berdasarkan Undang-Undang
Pasal 193 ayat (2) UU 10/2016
NO PERBUATAN PASAL PIDANA
14 Ketua/anggota KPU dan jajarannya tidak membuat dan/atau
menandatangani berita acara perolehan pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur, pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati, serta pasangan Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota
Pasal 193 ayat (3) UU 10/2016
15 Tidak melaksanakan ketetapan KPU Provinsi dan KPU
Kabupaten/Kota untuk melaksanakan pemungutan suara ulang di TPS
Pasal 193 ayat (4) UU 10/2016
16 Tidak memberikan salinan 1 (satu) eksemplar berita acara pemungutan dan penghitungan suara dan/atau sertifikat hasil penghitungan suara pada saksi calon Gubernur dan calon Wakil
Gubernur, calon Bupati dan calon Wakil Bupati, serta calon Walikota dan calon Wakil Walikota, PPL, PPS dan PPK melalui PPS
Pasal 193 ayat (5) UU 10/2016
17 Tidak menjaga, mengamankan keutuhan kotak suara, dan
menyerahkan kotak suara tersegel yang berisi surat suara, berita acara pemungutan suara, dan sertifikat hasil penghitungan suara kepada PPK pada Hari yang sama
Pasal 193 ayat (6) UU 10/2016
18 Tidak mengumumkan hasil penghitungan suara dari seluruh TPS di
wilayah kerjanya Pasal 193 ayat (7) UU 10/2016
Laporan Hasil Pengawasan Tungsura
• Nomor LHP (diberikan oleh Panwascam)
• Data Pengawas Pemilihan (data diri pengawas yang melaksanakan pengawasan)
• Jenis dan Tahapan Pemilihan yang diawasi (jenis pemilihan & tahapan pemilihan)
• Kegiatan Pengawasan (bentuk, tujuan, sasaran, waktu & tempat)
• Uraian Singkat Hasil Pengawasan (kronologi memuat 5W1H)
• Informasi Dugaan Pelanggaran (jika ada dituliskan tiap dugaan pelanggaran)
• Peristiwa, tempat dan waktu kejadian, pelaku, Alamat
• Pasal yang diduga dilanggar
• Saksi-saksi
• Bukti
• Uraian singkat dugaan pelanggaran (dituliskan singkat tiap dugaan pelanggaran)
• Jenis Dugaan pelanggaran (administrasi, pidana, kode etik, UU lainnya)
• Fakta & Ket. (dituliskan hasil keterangan/perbuatan pelaku/terlapor, saksi, pelapor)
• Analisis ( berisi fakta dan alat bukti yang dikomparasikan pasal yang diduga dilanggar)
• Tindak lanjut
• Informasi Potensi Sengketa Pemilihan (jika ada dituliskan singkat tiap dugaan sengketa)
• Ditandatangani Pengawas
Terimakas
Bersama Rakyat Awasi Pemilu, Bersama ih
Bawaslu Tegakkan Keadilan Pemilu